Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBERIAN INJEKSI INTRA MUSKULER (I.M)

DI PUSKESMAS TEGALSIWALAN

Disusun Oleh :

UUL KHOLIFAH
NIM : 15901 03 21054

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG PROBOLINGGO JAWA TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
PEMBERIAN INJEKSI INTRA MUSKULER

DI PUSKESMAS TEGALSIWALAN

Disusun Oleh:

UUL KHOLIFAH
NIM : 15901 03 21054

Di setujui dan disahkan oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

WAHIDAH YULIANA,SST.M.Keb
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMBERIAN INJEKSI INTRA MUSKULER (I.M)

1. Pengertian Pemberian Obat Secara Intramuskular


Pengertian pemberian obat secara intramuskular adalah pemberian obat/cairan
dengan cara dimasukkan langsung kedalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara
ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk
menusuk saraf, misalnya pada bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas.
Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat akan dilepas secara berkala dalam bentuk
depot obat.
Jaringan intramuskular terbentuk dari otot yang bergaris yang mempunyai banyak
vaskularisasi aliran darah tergantung dari posisi otot ditempat penyuntikan.

2. Mekanisme fisiologis
Obat masuk kedalam tubuh beberapa saat  setelah di injeksikan, obat akan masuk
ke dalam tubuh melalui pembuluh darah, mengikuti aliran darah, disana obat akan di
absorbsi oleh tubuh,  Setelah di absorbsi partikel obat yang telah terabsorbsi akan di
edarkan oleh darah ke seluruh tubuh lainnya, namun disini belum memberikan efek
karena belum tepat pada organ target sesuai dengan fungsi obat itu sebagai apa, entah
sebagai analgesik, antipiretik, antiemesis, dan lain sebagainya. Selanjutnya setelah obat di
distribusikan ke seluruh tubuh, karena obat belum memberikan efek , obat akan di
metabolisme oleh hati, di hati ini obat akan dipisahkan berbagai komponenenya, partikel
obat yang dibutuhkan oleh organ target akan di edarkan ke organ target tersebut untuk
memberikan efek sesuai dengan masalah ( penyakit ) yang akan diatasi , sedangkan
bagian partikel yang tidak dibutuhkan tubuh akan di ekskresikan oleh tubuh baik melalui
keringat, urine, dan lain sebagainya.
Obat-obat yang diberikan secara injeksi intramuskuler adalah obat-obat yang
menyebabkan iritasi jaringan lemak subkutan dengan onset aksi obat relatif cepat dan
durasi kerja obat cukup panjang. Obat yang diinjeksikan ke dalam otot membentuk
deposit obat yang diabsorpsi secara gradual ke dalam pembuluh darah. Teknik injeksi
intramuskuler adalah teknik injeksi yang paling mudah dan paling aman, meski teknik
injeksi intramuskuler memerlukan otot dalam keadaan relaksasi sehingga sangat penting
pasien dalam keadaan rileks.

3. Tujuan pemberian obat secara intramuskular


Tujuan pemberian obat secara intramuskular yaitu agar obat diabsrorbsi tubuh
dengan cepat.
4.  Indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular
Indikasi pemberian obat secara intramuskular biasa dilakukan pada pasien yang
tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberika obat
secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf
besar dibawahnya. Pemeberian obat secara intramuskular harus dilakukan atas perintah
dokter.

5. Kontra indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular


Kontra indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular yaitu: infeksi, lesi
kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya.

6. Daerah penyuntikan dalam pemberian obat secara intramuscular


a.         Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara anjurkan pasien untuk berbaring
telentang dengan lutut sedikit fleksi/paha 1/3 tengah pada sisi lateral
b.        Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring, tengkurap atau
telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.
Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak
terdapat pembuluh darah dan saraf besar.
c.         Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap dengan
lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul
fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah.
d.        Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar lengan atas fleksi.

7. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat Secara  IM


a.       Tempat injeksi
b.      Jenis spuit dan jarum yang digunakan
c.       Kondisi atau penyakit klien
d.      Obat yang tepat dan benar
e.       Dosis yang diberikan harus tepat
f.       Pasien yang tepat
g.      Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar

8. Alat dan Bahan Dalam Pemberian Obat Secara Intramuskular


a.       Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat
b.      Obat yang dibutuhkan (obat dalam tempatnya)
c.       Spuit dan jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk orang dewasa panjangnnya
2,5-3 cm dan untuk anak-anak panjangnya 1,25-2,5 cm.
d.      Kapas alcohol
e.       Cairan pelarut/aquabidest steril
f.       Bak instrument/ bak injeksi
g.      Gergaji ampul (bila diperlukan)
h.      Nierbekken
i.        Handscoon 1 pasang

9. Prosedur Kerja Pemberian Obat Secara Intramuskular


a.       Mencuci tangan
b.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c.       Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosisnya. Setelah itu
letakkan dalam bak injeksi.
d.      Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (perhatikan lokasi penyuntikan)
e.       Desinfekasi dengan kapas alkohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi.
f.       Lakukan penyuntikan:
  Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara anjurkan pasien untuk
berbaring telentang dengan lutut sedikit fleksi.
  Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring, tengkurap
atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang
diinjeksi fleksi. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular
karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar.
  Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap
dengan lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan
pinggul fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah.
  Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk
atau berbaring mendatar lengan atas fleksi.
g.      Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus (900).
h.      Setelah jarum masuk lakukan inspirasi spuit,bila tidak ada darah yang tertarik
dalam spuit maka tekanlah spuit hingga obat masuk secara berlahan-lahan hingga
habis.
i.        Setelah selesai tarik spuit dan tekan sambil dimasase penyuntikan dengan kapas
alcohol,kemudian spuit yang telah di gunakan letakkan dalam bengkok.
j.        Catat reaksi pemberian jumlah dosis dan waktu pemberian
k.      Cuci tangan

10. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Obat Secara IM (Intra Muskuler) dan


Penyuluhan Pasien
Penyuluhan pasien,memungkinkan pasien untuk minum obat dengan aman dan efektif.
a.       Tahap PraInteraksi
  Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
  Mencuci tangan
  Menyiapkan obat dengan benar
  Menempatkan alat di dekat klien dengan benar
b.      Tahap Orientasi
  Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
  Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
  Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c.       Tahap Kerja
d.      Tahap Terminasi
  Melakukan evaluasi tindakan
  Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
  Membereskan alat-alat
  Berpamitan engan klien
  Mencuci tangan
  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Faradilla, W, 2014. Laporan pendahuluan injeksi Intramuscular, Nganjuk: Akbid Wiyata Mitra
Husada

Hermasari, Bulan Kakanita, 2019, Buku pedoman ketrampilan klinis injeksi dan punksi,
Surakarta, Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Sriami, 2016, Ketrampilan dasar kebidanan, Jakarta, Kemenkes RI


ASUHAN KEBIDANAN
PEMBERIAN INJEKSI INTRA MUSKULER (I.M)
DI PUSKESMAS TEGALSIWALAN

     PENGKAJIAN DATA              Tanggal : 20-10-2021, Jam 10.00 WIB


IDENTITAS                                                      
Nama istri : Ny. S                                            
Umur : 28 Tahun                                         
Agama : Islam              
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia                               
Pendidikan : SMP       
Pekerjaan     : Ibu Rumah Tangga                         
Alamat : Dusun krajan Rt 06 Rw 02 Desa Tegalsono Kec. Tegalsiwalan

Nama suami : Tn b
Umur : 30 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Madura/ Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun krajan Rt 06 Rw 02 Desa Tegalsono Kec. Tegalsiwalan

A.  Data Subyektif
1. Keluhan utama
Ibu datang untuk kunjungan ulang suntik KB 3 bulanan Depo progestin.     

2. Riwayat KB
Ibu mengatakan telah memakai KB suntik selama 1 Tahun dengan jenisKB 3 bulan
(depo progestin )
            
B.  Data Obyektif
1.  Pemeriksaan Umum
Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis

Tanda vital sign


Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit                  
Suhu : 36,3oC
Pengukuran Antopometri
Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 147 m
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Tidak ada cloasma
Palpasi : Tidak ada pembesaran perut, tidak ada nyeri tekan

         C. ANALISA     


Akseptor KB suntik 3 bulanan

D. PENATALAKSANAAN\
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang KB hormonal (suntik) dengan menggunakan
lembar balik ABPK
2. Persiapan alat
 handscoen
 spuit 3 cc
 depo progestin
 kapas dan alcohol
 bak instrument
3. Persiapan pasien
 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
 Atur posisi pasien
 Atur pencahayaan secukupnya
 Tutup sampiran
4. Langkah kerja
 Mencuci tangan
 Menyiapkan dosis obat
 Mendekatkan alat-alat ke dekat psaien
 Memakai kandscoen
 Menentukan area yang akan di injeksi (1/3 sias – coxygeus)
 Mendesinfeksi daerah yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol dengan arah dari
dalam ke luar
 Menyiapkan spuit yang sudah berisi obat membuka penutup jarumnya dengan hati
hati dan mengeluarkan udara dari spuit
 Menggunakan tangan kanan yang tidak memegang spuit untuk membentangkan kulit
pada area yang akan di injeksi, pegang spuit antara jempol dan jari jari secara tegak
lurus 90
 Melakukan aspirasi bila spuit muncul darah makasegera cabut spuit untuk dibuang
dan diganti spuit yang baru. Bila tidak muncul darah masukkan obat perlahan lahan
 Cabut spuit pelan-pelan dengan kapas antiseptic dan massage are injeksi( bila local
injeksi mengeluarkan darah maka tekan agak lama)
 Merapikan pasiendan mengatur dalam posisi nyaman
 Membuang spuit dan jarum ke tempat yang benar
 Membereskan alat- alat
 Mencuci tangan
5. Mendokumentasikan hasil tindakan di buku register KB, kartu KB (K1 dan K4) dan
register Pasien
6. Mengajurkan pada ibu untuk kembali pada jadwal penyuntikan selanjutnya yaitu tgl
13 Januari 2022 atau sewaktu waktu bila ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai