Di Susun Oleh:
CHOIRUL NISA
Choirul Nisa
NIM :15901.03.21040
Choirul Nisa
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Therapi Oksigenasi
Oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsure vital dalam
proses metabolism untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen setiap
kali bernapas. Masuknya oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system
respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah & Tarwoto
2003 ).
Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan oksigen di atmosfer. Konsentrasi oksigen dalam
udara ruangan adalah 21 %. Tujuan terapi oksigen adalah memberikan
transport oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya
bernafas dan mengurangi stress pada miokardium ( Mutaqqin, 2005 )
Tujuan terapi oksigenasi :
1. Mengembalikan PO2 arterial pada batas normal
2. Mengoreksi kondisi hipoksia dan oksigenasi dapat diberikan secara
adekuat
3. Mengembalikan frekuensi pernapasan dalam batas normal
2.2 Etiologi
Adapaun factor –faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksigenasi menurut NANDA ( 2011 ) , yaitu hiperventilasi, hipoventilasi,
deformitas tulang dan dinding dada, nyeri, cemas, penurunan energy/
kelelahan, kerusakan neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal, kerusakan
kognitif/ persepsi, obesitas, posisi tubuh, imaturus neurologis, kelelahan otot
perbafasan dan adanya perubahan membrane kapiler-alveoli.
2.4 Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan
transportasi. Proses ventilasi ( proses penghantaran jumlah oksigen yang
masuk dan keluar dari dan ke paru-paru ), apabila pada proses ini terdapat
obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan
tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan
pengeluaran mucus. Proses difusi ( penyaluran oksigen dari alveoli ke
jaringan ) yang terganggu akan menyebabkan ketidak efektifanpertukaran
gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi, difusi, maka kerusakan pada
transportasi sperti perubahan volume sekuncup, afterload, preload dan
kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran gas ( Brunner
& Suddarth, 2002 )
2.6 Penatalaksanaan
I. Persiapan alat
1. Tabung O2
2. Nasal kanul
3. Masker
PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN :
Memposisikan pasien dan mengatur pencahayaan secukupnya
II.Langkah kerja
MEMBERIKAN O2 MELALUI NASAL KANULE
LANGKAH KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat siap pakai (tabung O2 & Humidifier menunjukkan
pada level yang tepat)
3. Memasukkan nasal kanule kedalam hidung
4. Mengatur aliran O2 sesuai dengan terapi
5. Melakukan fiksasi
6. Mencuci tangan
MEMBERIKAN O2 MELALUI MASKER
LANGKAH KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat siap pakai (tabung O2 & Humidifier menunjukkan
level yang tepat )
3. Memasang masker dengan benar
4. Mengatur aliran O2 sesuai dengan terapi
5. Membersihkan muka dan masker 2-3 jam sekali
6. Membereskan alat-alat
7. Mencuci tangan
III. Penyelesaian
Merapikan alat dan melakukan pencatatan
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN GANGGUAN OKSIGENISASI
Identitas :
Nama Istri : Ny. S Nama Suami : Tn. H
Umur : 21 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku : Madura Suku : Madura
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn. Montok RT 17 RW 03 Desa Tegalsiwalan Kec.
Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo
Subyektif :
- Ibu mengatakan hamil 9 bulan anak pertama HPHT 13-1-20, TP 20-10-21
- Ibu mengatakan sudah 2 minggu kakinya bengkak
- Ibu mengeluh kadang pusing
- Ibu mengatakan bahwa sudah periksa ke DSOG dan advis dokter harus
dioperasi karena darah tinggi
Obyektif :
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : cemas
TTV :
Tensi : 160/100 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 36,7
RR : 24 x/ menit
Berat Badan / tinggi badan : 68/ 150cm
Oedema pada kedua kaki
Kontraksi uterus 1x dalam 10 menit dengan lama 15 detik
Pemeriksaan khusus
Leopold 1 : FU 31 cm ,teraba bagian tidak bulat susah di gerakkan (bokong)
Leopold 2 : bagian kiri perut ibu teraba bagian panjang keras , ada tahanan (
puki ) pada bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin
Leopold 3 : bagian bawah janin teraba bagian bulat , melenting ( kepala )
Leopold 4 : bagian bawah janin sudah masuk PAP
DJJ : 168x/ menit
Pemeriksaan Dalam (VT) dilakukan jam 10.10 didapatkan pembukaan
1cm, lendir darah tidak ada, eff 25%, teraba kepala, denominator belum
jelas, dan tidak teraba bagian kecil kepala dan tali pusat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 11,8 gr %
HIV : non reaktif
Rapid : Negatif
Protein urine : ++ ( positif 2 )
Advis dokter : pro rujuk RSU
Analisa :
G1P00000 39 minggu dengan PEB dengan gangguan oksigenisasi
Penatalaksanaan :
Arif muttadi . 2005. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistim Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika
Bouner , Sudarto . 2013 . Buku ajar keperawatra Medikal Bedah Edisi 8 Volume
2 . Jakarta :Egc
Nanda INternation , Diagnosis. 2018 . Ilmu Keperawatan Komunitas Buku I .
Jakarta : EGC , Yudianto
Pootter & Perry . 2010 . Fundamental of Nursing edisi 7 . Jakarta : Salemba
medika , Ramasa
Tarwoto & Wartono . 2006 . Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN