TAHUN 2019
Disusun Oleh:
10180000112
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Studi Kasus Ini telah Disetujui dan Dinyatakan Boleh Mengikuti Ujian Sidang.
Menyetujui Pembimbing,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Studi Kasus Ini Telah Diuji dan Didepan Penguji Program Studi Diploma III
Kebidanan
Tangerang, 20 September 2019
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Kampus II
(Retno Sugesti,S.ST.,M.Kes)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus asihan
kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas dalam
studi kasus yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny. T usia 41 tahun G2P1A0 Di BPM Bidan Iis Rosita Pondok Jaya
Depok Periode Juni s/d September 2019”
Sehubungan dengan tersusunnya laporan studi kasus ini saya mendapat
bimbingan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang membantu membimbing penulisan ini. Secara khusus saya
menyampaikan terimakasih kepada :
1. DR. DR. dr. Hafizuhrrachman, MPH. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Banten (Kampus 2).
2. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes selaku Ketua Jurusan DIV Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten (Kampus 2).
3. Fazar Kumaladewi SST,M.Keb selaku Pembimbing I yang telah membantu
dan meluangkan waktunya dalam membimbing penulis dalam pembuatan
laporan ini.
4. HerjantiS.SIT.M.kes selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
meluangkan waktunya dalam membimbing penulis dalam pembuatan lapotan
ini.
5. Seluruh dosen dan staf D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Banten 2 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi
rasa hormat dan terimakasih saya.
6. Bd. Iis Rosita yang telah memberikan izin kepada penulis untuk memberikan
Asuhan Kebidanan pada Ny.L di BPM Bd. Iis Rosita Pondok Jaya Depok
Jawa Barat
7. Keluarga Tn. S dan Ny. T yang telah mendukung dan mau bekerja sama
dalam pelaksanaan study kasus ini.
iii
8. Kepada keluarga tercinta Hj. Retno Sumartini , Adik – Adiku dan keluarga
yang lainnya terima kasih atas dukungan dan doa dari kalian untuk semangat
dalam belajar.
9. Kepada Ken Adi Irwansyah Terima Kasih atas waktu, bantuan dan
dukunganya.
10. Rekan dan sahabat-sahabatku Riry, Tyan dan angakatan 2016 Program Studi
Kasus DIII yang tetap semangat untuk menyandang gelar A.Md.Keb
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan kepada saya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca untuk laporan studi
kasus ini, akan saya terima dengan senang hati demi penyempurnaan laporan
studi kasus ini dimasa yang akan datang. Semoga penulisan laporan ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan Ilmu dan Pengetahuan khusunya dalam
lingkungan Kebidanan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 10
1.3 Manfaat Asuhan Komprehensif ........................................................................ 11
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................. 9
2.1 Kehamilan.............................................................................................................. 9
2.1.1 Definisi Kehamilan ......................................................................................... 9
2.1.2 Tanda Dan Gejala Kehamilan ....................................................................... 10
2.1.3 Umur Kehamilan ........................................................................................... 11
2.1.4 Cara Menentukan Usia Kehamilan ............................................................... 12
2.1.5 Cara Menentukan HPL (Hari Perkiraan Lahir) ............................................. 12
2.1.6 Penentuan Tafsiran Berat Janin..................................................................... 13
2.1.7 Klasifikasi Masa Kehamilan ......................................................................... 13
2.1.8 Primitua ......................................................................................................... 13
2.1.8.1 Pengertian ................................................................................................. 13
2.1.8.2 Pembagian Primitua .................................................................................. 13
2.1.8.3 Resiko Kehamilan Primitua ...................................................................... 14
2.1.8.4 Penganan Ibu hamil dengan Primitua ....................................................... 14
2.1.9 Standar Asuhan Kebidanan ........................................................................... 15
2.1.10 Proses Kehamilan.......................................................................................... 16
2.1.10.1 Konsepsi ................................................................................................ 16
2.1.10.2 Nidasi .................................................................................................... 17
2.1.10.3 Plasentasi............................................................................................... 17
2.1.10.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin ................................................ 18
2.1.10.5 Pola Nutrisi Ibu Hamil .......................................................................... 19
2.1.10.6 Kunjungan Ibu Hamil............................................................................ 20
2.2 Persalinan ............................................................................................................ 25
2.2.1 Definisi Persalinan ........................................................................................ 25
2.2.2 Jenis Persalinan ............................................................................................. 26
2.2.3 Tanda-tanda Permulaan Persalinan ............................................................... 27
2.2.4 Tanda-tanda Inpartu ...................................................................................... 27
2.2.5 Tahap-tahap Persalinan ................................................................................. 28
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tujuan ketiga SDGs ini yaitu memastikan hidup sehat dan
mempromosikan kesejahteraan pada semua usia. Ada tujuan ketiganya juga
menyataan bahwa pada tahun 2030 bertujuan untuk mengurangi angka
kematian ibu secara global yaitu dengan target 70 per 100.000 kelahiran
hidup, kemudian juga membahas bahwa pada tahun 2030 mencegah kematian
bayi dan anak dibawh 5 tahun, yang bertujuan untuk mengurangi angka
kematian neonatal dengan target pencapaian yaitu 12 per 1.000 kelahiran
hidup dan dibawah 5 tahun pecapaian targetnya yaitu sekitar 25 per 1.000
kelahiran hidup.
(ANC). Sekitar 93% ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal dari tenaga
kesehatan profesional selama masa kehamilan. Terdapat 81,5% ibu hamil
yang melakukan paling sedikit 4 kali kunjungan pemeriksaan selama masa
kehamilan, namun baru 65.5% yang melakukan 4 kali kunjungan sesuai
jadwal yang di anjurkan.
sering digunakan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (Akaba).
Pada masa neonatal (0-28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah
kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, bisa berakibat
fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada
kelompok ini di antaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir. Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48
jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-28 hari. Indikator yang menggambarkan
upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko kematian pada
periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir adalah cakupan Kunjungan
Neonatal Pertama atau KN1. Pelayanan dalam kunjungan ini (Manajemen
Terpadu Balita Muda) antara lain meliputi termasuk konseling perawatan bayi
baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin K1 injeksi dan Hepatitis B0
injeksi (bila belum diberikan) (Profil Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Praktek Mandiri Bidan (PMB) yang dikelola oleh Bidan Iis Rosita
merupakan salah satu tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir, serta pelayanan Keluarga Berencana
(KB) dan imunisasi, dengan jumlah dari bulan Juli 2019 data pasien Ante
Natal Care (ANC) 35 orang, Intra Natal Care (INC) 7 orang, post partum 30
orang, Bayi Baru Lahir 25 orang, dan Keluarga Berencana (KB) 100 orang
(suntik 80 orang, pil 15 orang, IUD 2 orang, Implant 3 orang).
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan meningkatkkan pemahaman serta mampu
menerapkan dan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada
Ny.T G2P1A0 dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir sampai
dengan nifas 40 hari, dengan menggunakan pendekatan manajemen
asuhan kebidanan varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP di
PMB Bidan Iis Rosita Pondok Jaya Depok periode juni sampai dengan
september 2019.
2. Tujuan khusus
Manfaat dari penulisan Karya Tulisan Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis studi kasus ini tidak menghasilkan teori baru hanya
mengkonfirmasi teori yang sudah ada.
2. Manfaat metodologis
Secara metodologis studi kasus ini tidak menggunakan metodologi baru
tetapi hanya menggunakan metode penelitian yang pernah dilakukan.
3. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan , dan keterampilan
bagi penulis sehingga dapat meningkatkan kompetensi serta penerapan
ilmu dalam memberikan pelayanan kebidanan komptehensif pada ibu
hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
4. Ruang lingkup
Dalam penelitiam laporan studi kasus manajemen asuhan kebidanan
komprehensif ini dilakukan kepada Ny. T G2P1A0 di PMB Bidan Iis
Rosita Pondok Jaya Depok, karena pada PMB tersebut jumlah kunjungan
setiap bulannya mencapai ±35 orang ibu hamil dan ±7 orang dalam
sebulan ibu melahirkan di PMB Bidan Iis Rosita Pondok Jaya Depok.
Untuk melaksanakan manajemen asuhan kebidanan komprehensif mulai
12
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli, namun pada
prinsipnya memiliki inti yang sama. Burhan (2015), mendefinisikan kehamilan
sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga
terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40
minggu dihitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT). Armyati (2015)
memberikan definisi kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan
yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan
spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian
bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm).
9
10
Begitu juga dengan menentukan hari perkiraan lahir (HPL), karena hal ini
dapat digunakan sebagai acuan bagi pasien dan keluarga untuk mempersiapkan diri
baik fisik, mental, maupun materi. Sedangkan bagi bidan HPL ini dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan diagnosis dalam proses persalinan (misalnya persalinan
preterm atau postterm) (Kuswanti, 2014).
Contoh : HPHT Ny. Ani HPL = HPHT +7, bulan -3, tahun +1
9 - 10 - 2011
+7 -3 +1
16 - 7 - 2012
Jadi, HPL nya adalah tanggal 16 Juli 2012.
13
2.1.8 Primitua
2.1.8.1 Pengertian
Primitua atau primipara tua adalah wnita yang pertama kali
hamil pada usia 35 tahun atau lebih (Walyani, 2017).
2.1.8.2 Pembagian Primitua
1. Primitua primer
14
34 mg 31 cm di atas simfisis
36 mg 32 cm di atas simfisis
38 mg 33 cm di atas simfisis
(T4)
Imunisasi TT %
Antigen Interval Lama Perlindungan
(Selang Waktu) Perlindungan
TT 1 Kunjungan ANC pertama - -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80%
TT 3 6 bulan setelahTT 2 5 tahun 95%
TT 4 1 tahun setelahTT 3 10 tahun 99%
25 tahun / seumur
TT 5 1 tahun setelahTT 4 hidup 99%
(Kuswanti, 2014)
6. Tes Hb (T6)
13-16 Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari trimester ke-2. Kulit
janin masih transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut janin).
Janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Teah
terbentuk mekenium (feces) dalam usus. Jantung berdenyut 120-
150x/menit
17-24 Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh
diliputi oleh verniks keseosa (lemak). Janin mempunyai refleks.
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%). Tulang
telah tebentuk sempurna, gerakan nafas telah reguler, suhu relatif
stabil.
19
33-36 Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai
berkurang, pada saat 35 minggu paru telah matur. Janin akan dapat
hidup tanpa kesulitan.
(Nugroho, 2014)
2.1.10.5 Pola Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan di samping untuk proses
yang rutin juga diperlukan energi dan gizi tambahan untuk
pembentukan jaringan baru yaitu janin, plasenta, uterus dan
kelenjar mamae (Yurifah, 2014).
Sebagai pedoman dalam pengwasan akan kecukupan gizi ibu
hamil adalah bagaimana kenaikan pertambahan berat badan
ibu hamil. Sebagai standard kebiasaan kenaikan berat badan
pada ibu hamil adalah sekitar 7 kg sampai 18 kg.
1. Untuk ibu gemuk (BMI > 26-29), pertambahan berat
badan sekitar 7 kg – 11,5 kg.
2. Untuk ibu normal (BMI 19,8 –26) maka pertambahan
berat badan sekitar 11,5 kg – 16 kg.
3. Untuk ibu kurus (BMI < 19,8) maka pertambahan berat
badan sekitar 12,5 kg – 18 kg.
Pada kehamilan trimester pertama, umumnya timbul keluhan
mual, ingin muntah, pusing, selera makan berkurang sehingga
timbul kelemahan dan malas beraktivitas. Pada saat ini, belum
diperlukan tambahan kalori, protein, mineral dan vitamin
yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan
kebutuhan gizi dapat disamakan dengan keadaan sebelum
20
2.2 Persalinan
2.2.1 Definisi Persalinan
26
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan
(37-42 minggu) atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Walyani, 2016).
Berdasarkan Shofa (2015), persalinan adalah proses alami yang akan
berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam
penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan
pengawasan,pertolongan, dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai.Persalinan
berlangung secara alamiah, tetapi tetap diperlukan pemantauan khusus karena setiap
ibu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga dapat mengurangi risiko
kematian ibu dan janin pada saat persalinan. Selain itu, selama kehamilan ataupun
persalinan dapat terjadi komplikasi karena kesalahan penolong dalam persalinaan,
baik tenaga non-kesehatan seperti dukun ataupun tenaga kesehatan khususnya bidan
(Wahyuni, 2014).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, persalinan merupakan proses
fisiologis dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan
plasenta setelah kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada pada serviks.
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada
pembukaan (Yurifah, 2014).
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnyaplasenta dan selaput ketuban. Tahap iniberlangsung tidak lebih dari
30 menit.Karakteristik pelepasan plasenta ditandaidengan uterus bulat dan
keras, tiba-tibadarah keluar dan tali pusat memanjang.
4. Kala IV
Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasentadan berakhir dua
jampertama post partum.Tahap ini disebut juga dengan tahap pemulihan. Hal
yang perlu dievaluasi dalam kala IV yaitu tanda-tanda vital, kontraksiuterus,
perdarahan pervaginam dan kondisi vesika urinaria.
c. Hodge III : yaitu sejajar dengan Hodge I dan II, terletak setinggi
spina ischiadika kanan dan kiri.
d. Hodge IV : yaitu sejajar dengan Hodge I, II, III, terletak setinggi
Os koksigis (Kuswanti, 2014).
K
amariyah, 2014)
1. Faktor Power (Tenaga yang mendorong bayi keluar)
Menurut Shofa (2015), menyatakan bahwa kekuatan atau tenaga
untuk melahirkan terdiri dari his palsu atau kontraksi uterus dan
tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau
kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksidan retraksi
otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar terdiri dari:
a. His (kontraksi otot uterus)
31
2. Passenger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin
lebih lebar daripada bagian bahu, kurang lebih seperempat
darpanjang ibu. 96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
pertama.Passanger terdiri dari janin, plasenta, dan selaput ketuban
(Walyani, 2016).
3. Psikis Ibu
Penerimaan klien atas jalannya perawatan antenatal (petunjuk dan
persiapan untuk menghadapi persalinan), kemampuan klien untuk
bekerjasama dengan penolong, dan adaptasi terhadap rasa nyeri
persalinan (Walyani, 2016).
4. Penolong
Meliputi ilmu penetahuan, ketrampilan, pengalaman, kesabaran,
pengertiannya dalam menghadapi klien baik primipara dan multipara
(Walyani, 2016).
c. Perineum menonjol.
d. Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.
2.2.8.2 Menyiapkan Pertolongan Persalinan
2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan
esensial siap digunakan. Mematahkan ampul
oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik
steril sekali pakai di dalam partus set.
3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik
yang bersih.
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di
bawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang
bersih.
5. Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk
semua pemeriksaan dalam.
6. Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik
(dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus
set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa
mengkontaminasi tabung suntik).
2.2.8.3 Memastikan Pembukaan Lengkap Dengan Janin Baik
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya
dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum
atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkannya dengan seksama dengan cara
menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas
35
2.2.9 Partograf
2.2.9.1 Definisi
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama
persalinan (Prawirohardjo, 2014).
2.2.9.2 Tujuan
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
dengan menilai pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam.
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
secara normal. Dengan demikian juga dapat
melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan
terjadinya partus lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan
kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses
persalinan, bahan dan medikamentosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatan secara rinci
pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi
baru lahir (Wiknjosastro, 2014).
2.2.9.3 Fungsi
46
Tabel 2.5 Tinggi Fundus Uterus Dan Berat Uterus Menurut Hari
Kondisi Tinggi Fundus Uterus Berat Uterus
(Marmi, 2015)
2.3.5.2 Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.
Lokhea berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-
beda pada setiap wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap
menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan
warna dan volume karena adanya proses involusi. Lokhea
dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu
keluarnya (Marmi, 2015):
a. Lokhea rubra
59
Nilai
Tanda
0 1 2
Warna kulit tubuh
Warna kulit tubuh,
normal merah muda,
Appearance Seluruhnya biru tangan dan kaki
tetapi tangan dan kaki
normal merah muda,
kebiruan
tidak ada sianosis
(akrosianosis)
Menangis kuat,
Respiration Tidak ada Lemah/ tidak teratur pernafasan baik dan
teratur
Klasifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa klasifikasi menurut
Marmi (2015), yaitu:
1. Neonatus menurut masa gestasinya:
a. Kurang bulan (preterm infant) : <259 hari(37minggu)
b. Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari(37-42 minggu)
c. Lebih bulan (postterm infant) : >294 hari(42 minggu atau lebih)
2. Neonatus menurut berat badan lahir :
a. Berat lahir rendah : <2500 gram
b. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
c. Berat lahir lebih : >4000 gram
3. Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi
a. Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
b. Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK).
b. Jangan mengoleskan salep apapun atau zat lain ketali pusat. Hindari
pembungkusan tali pusat. tali pusat yang tidak tertutup akan
mengering dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih
sedikit.
c. Bila memungkinkan jangan pisahkan ibu dengan bayidan biarkan bayi
bersama ibunya paling sedikit 1 jam setelah persalinan.
d. Jangan tinggalkan ibu dan bayi seorang diri dan kapanpun.
2.5.3 Jenis-jenis KB
Terdapat beberapa jenis KB, yaitu :
A. Metode Keluarga Berencana (KB) Sederhana
66
c. Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada
setiap kali berhubungan seksual. Secara ilmiah
didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom
yaitu 2 – 12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
d. Manfaat
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu kesehatan klien
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan
kesehatan khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda.
e. Keterbatasan
1) Efektivitas tidak terlalu tinggi
2) Cara penggunaan sangat mempengaruhi
keberhasilan kontrasepsi
3) Agak mengganggu hubungan seksual
(mengurangi sentuhan langsung)
4) Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan
untuk mempertahankan ereksi
5) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
seksual
69
D. Kontrasepsi Mantap
1. Tubektomi
Sangat efektif dan permanen, tindak pembedahan yang aman
dan sederhana, tidak ada efek samping, konseling dan
informed consent (persetujuan tindakan) untuk diperlukan.
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk
mengehentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan.
2. Vasektomi
Sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, tindak
bedah yang aman dan sederhana, efektif setelah 20 ejakulasi
atau 3 bulan, konseling dan informed consent mutlak
diperlukan. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan
novum) tidak terjadi (Affandi, 2014).
a) Kanker alat genetal
b) f) Ukuran rongga panggul <5 cm.
setiap masalah yang berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan
diperkirakan terjadi sebelumnya.
4. Planning
Perencanaan dibuat saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan akan
disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi datayang bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya.
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA PIKIR DAN DAFTAR ISTILAH
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan unuk
mengidentifikasi variabel-variabel yang diteliti (diamati) yang berkaitan dengan
konteks illmu pengetahuan yang digunakan untuk mengembangkan kerangka konsep
penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian.
Manajemen Kebidanan
Pengumpulan
Data
Melaksanakan Mengidentifikasi
Perencanaan masalah Potensial
Merencanakan Mengidentifikasi
Asuhan yang kebutuhan dan
menyeluruh tindakan segera
82
83
Gambar 3.2
Kerangka Pikir
Manajemen Asuhan Kebidanan
Komprehensif
pada Ny.T
Pengumpulan
Evaluasi
Data
Interpresta
Pelaksanaan si Data
Mengidentifik
asi Masalah
Perencanaan Mengidentifi Potensial
kasi
kebutuhan
dan
tindakan
segera
Sumber Informasi
Sumber Informasi
Definisi Istilah
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500
gram sampai dengan 4000 gram (Asnah, 2015).
Sumber Informasi
Sumber Informasi
1 Informan utama/tambahan
Sumber Informan
1. Informan kunci (Ibu KB)
2. Informan utama/tambahan ( Tenaga kesehatan, suami
dan mahasiswa kebidanan )
Metode Pengambilan Data
Panduan wawancara, dokumentasi, format nifas.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di PMB Bidan Iis Rosita yang terletak di Jl. KH.
Abdurrahman RT 02 RW 01 kelurahan pondok jaya, kecamatan cipayung Kota
Depok, Jawa Barat pada bulan juni sampai dengan september 2019.
Subjek penelitian pada studi kasus ini adalah pada ibu hamil Trimester III
Ny. T usia 41 tahun G2P1A0 usia kehamilan 30 Minggu.
87
89
Pada penyusunan studi kasus ini, penulis menggunakan jenis data berupa
data primer yang di dapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan data
penunjang lain sesuai dengan 7 langkah varney dimulai dari pengkajian data
hingga evaluasi. Adapun penulis melakukan wawancara, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang dan observasi kepada pasien.
a. Wawancara
Jenis wawancara yang telah digunakan dalam studi kasus ini
adalah wawancara terstruktur yang artinya peneliti menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan data subyektif. Dan pedoman
wawancara mendalam berdasarkan Manajemen Varney seperti
berupa format pengkajian data.
b. Observasi
Observasi pada studi kasus ini telah dilakukan dengan metode
observasi secara terus terang. Dalam hal ini, peneliti dalam
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,
bahwa dia sedang melakukan penelitian dengan melakukan
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi secara
langsung kepada subyektif studi kasus untuk pengumpulan dara
obyektif .
91
93
Praktek Mandiri Bidan (PMB), yang dikelola oleh bidan iis rosita
merupakan salah satu tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir, serta pelayanan keluarga berencana (KB),
imunisasi, dengan jumlah dari bulan Juli 2019 data pasien Ante Natal Care
(ANC) 35 orang, Intra Natal Care (INC) 7 orang, post partum 30 orang, Bayi Baru
Lahir 25 orang, dan Keluarga Berencana (KB) 100 orang (suntik 80 orang, pil 15
orang, IUD 2 orang, Implant 3 orang).
Pada saat pemantauan tidak terdapat kasus kejadian kematian ibu dan bayi,
karena keadaan yang dapat menimbulkan kasus demikian sudah mampu dideteksi
dan ditanggulangi sedini mungkin. Hal-hal tersebut dilakukan dengan cara
memberikan konseling atau penyuluhan kepada ibu hamil selama ANC,
pendektesian komplikasi dengan mengunakan tes laboratorium, USG dan lain-lain
penatalaksanaan kegawatdaruratan secara cepat, tepat dan menyeluruh.
PMB Bidan Iis Rosita terdiri dari 1 lantai, dengan fasilitas pelayanan seperti :
5. 1 dapur
6. dan 1 ruang jaga bidan.
5.5 Ketenagaan
94
95
Pada Ny. T dilakukan standar asuhan 10T yang terdiri dari timbangan
berat badan dan tinggi badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri,
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi
TT, Nilai status gizi, Pemeriksaan laboratorium, Konseling atau temuwicara,
perawatan payudara, sedangkan 4T yang lain tidak diberikan terdiri dari senam
hamil, pemberian VDRL, pemberian kapsul minyak yodium dan pemberian obat
anti malaria.
ibu terhadap pertumbuhan janin. Berat badan wanita hamil akan naik
kira-kira antara 6,5 kg – 16,5 kg atau 0,5 kg/minggu. Ny. T selama
kehamilan mengalami kenaikan berat badan sebanyak 5 kg, hal
tersebut sesuai dengan teori. Sedangkan untuk pengukuran tinggi
badan hanya dilakukan satu kali pada saat kunjungan trimester
pertama yaitu tinggi badan ibu 150 cm. Menunjukan ibu tidak
tergolong resiko tinggi, karena menurut teori gambaran kehamilan
normal yaitu salah satunya tinggi badan ibu lebih dari 145 cm
(Walyani, 2015).
2. Ukur tekanan darah (T2)
Pada pasien Ny. T selalu dilakukan pemeriksaan tekanan darah
setiap kunjungan untuk mengetahui kondisi fisik ibu secara umum.
Sedangkan pada pengukuran tekanan darah pada Ny. T yaitu 110/70
mmHg, sesuai dengan teori yang menyatakan tekanan darah normal
dibawah 140/90 mmhg (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal, 2014). Berarti ada kesesuaian antara teori
dan hasil yang didapatkan dari Ny. T.
3. Ukur tinggi fundus (T3)
Pengukuran tinggi fundus selalu dilakukan saat Ny. T memeriksakan
kehamilannya, pada usia kehamilan 30 minggu tinggi fundus 26 cm,
pada saat usia kandungan 32 minggu tinggi fundus 26 cm, pada usia
kehamilan 34 minggu tinggi fundus 27 cm dan, pada usia kehamilan
36 minggu tinggi fundus 28 cm. Pertumbuhan janin normal tinggi
fundus uteri pada kehamilan 28 minggu sekurangnya 25 cm, pada 32
minggu 29,5 cm, pada 36 minggu 32 cm (Kamariyah, 2014).Hal ini
ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan. Tetapi kehamilan
ibu dalam batas normal.
4. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan (T4)
Selama kehamilan Ny. T telah mendapatkan tablet penambah darah
tablet Fe (ferum) pada trimester pertama kehamilan ibu diberikan 40
tablet, trimester II kehamilan diberikan 30 tablet, dan trimester III
97
1. Senam hamil
Pada pemeriksaan Ny. T tidak dilakukan senam hamil dengan alasan
minimnya fasilitas dan ruangan yang ada di PMB Bidan Iis Rosita.
Namun, tidak mengurangi tenaga kesehatan menjelaskan manfaat
pentingnya senam hamil bagi ibu hamil yaitu mengurangi
ketidaknyamanan saat hamil, membantu pemulihan tubuh lebih cepat
setelah melahirkan, dan menurunkan resiko komplikasi kehamilan.
2. Pemeriksaan VDRL
Pada pemeriksaan Ny. T tidak dilakukan pemeriksaan VDRL karena
pemeriksaan ini hanya ada di puskesmas atau rumah sakit.
Pemeriksaan VDRL Merupakan suatu pemeriksaan atau screening
untuk mengetahui penyakit sifilis pada ibu hamil.karena,
dikhawatirkan akan menyebar pada janin yang dikandungnya.
3. Pemberian obat malaria
Pada Ny. T tidak dilakukan pemberian obat malaria dikarenakan
tempat tinggal Ny. T bukan tempat daerah endemis malaria.Ibu hamil
dengan malaria mempunyai resiko terkena anemia dan meninggal.
Bayi berat badan lahir rendah merupakan faktor resiko utama kematian
bayi di daerah endemis malaria.
4. Pemberian kapsul minyak yodium
Pada Ny. T tidak dilakukan pemberian kapsul minyak yodium
dikarenakan tempat tinggal Ny. T bukan tempat daerah endemis. Pada
kasus gangguan akibat kekurangan yodium di daerah endemis yang
dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
101
Ny. T datang pada tanggal 17 Agustus 2019 pada pukul 02.30 wib dengan
persalinan kala fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm. Kemudian, pada pukul
07.00 wib pembukaan sudah lengkap (10 cm). Hal ini sesuai dengan teori
(Prawirohardjo,2016) bahwa fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm sampai
102
lengkap (10 cm), berlangsung sekitar 6 jam untuk primi gravida dan untuk multi
gravida 2 cm/ jam.
Pada kala I yang harus dinilai dan dicatat dengan seksama adalah denyut
jantung janin, his, dan nadi yang dilakukan setiap 30 menit, pembukaan serviks,
penurunan kepala, tekanan darah, dan suhu tiap 4 jam, pemeriksaan produksi urin
setiap 2 sampai 4 jam (Ujiningtyas, 2014). Denyut jantung janin pada Ny. T
berkisar antara 130x/menit. Hal ini sesuai dengan teori yang dilakukan penulis
dalam mengobservasi kala I. Kala II pada Ny. T pada tanggal 17 Agustus 2019
pukul 07.00 wib ibu mengatakan ingin meneran,keluar air-air, terdapat tekanan
pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka, Pernyataan ini sesuai dengan
teori ( Ujiningtyas, 2014) yang menyatakan bahwa tanda dan gejala kala II adalah
ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu
merasakan makin meningkatnya tekanan pada ractum dan vaginannya, perineum
terlihat menonjol, vulva dan sfinger ani membuka, peningkatan pengeluran lendir
dan darah. Lama kala II Ny. T berlangsung selama 30 menit, hal ini sesuai dengan
teori pada (Ujiningtyas, 2014) yaitu lama kala II pada primigravida 50 menit dan
multigravida 30 menit. Hal ini berlangsung karena adanya his adekuat, teknik
meneran yang baik, pimpin persalinan.
Kala III pada Ny. T berlangsung 15 menit dimulai dari lahirnya bayi
sampai lahirnya plasenta. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Ujiningtyas, 2014)
bahwa proses kala III biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Hal ini
disebabkan karena dilakukan manejemen aktif kala III secara tepat sesuai dengan
teori (Prawirihardjo, 2016) yaitu memastikan janin tunggal, pemberian suntikan
oksitosin 10 IU di 1/3 paha luar IM. Melakukan peregangan tali pusat terkendali,
melahirkan tali pusat dengan teknik dorso cranial (Brand Andrew), dan
103
Bayi Ny. T lahir pada tanggal 17 agustus 2019 pukul 07.30 WIB, usia
kehamilan 38 minggu 6 hari secara spontan langsung menangis dengan jenis
kelamin perempuan dengan berat 3850 gram dan panjang badan 51 cm, A/S : 8/9,
anus ada dan tidak ada cacat bawaan, langsung menangis, warna kulit kemerahan
dan pergerakan aktif. Hal ini sesuai dengan teori (Rukiyah, 2014) yang
menyatakan bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap
37-42 minggu, dengan berat badan 2.500-4.000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa
cacat bawaan.
Pada bayi Ny.T dilakukan pemeriksaan head to toe terdiri dari keadaan
umum, kepala, mata, telinga, mulut, leher, dada, abdomen, punggung, tali pusat,
104
alat kelamin, dan refleks untuk melihat adakah kelainan dan tidak ditemukan
adanya kelainan atau kecacatan pada bayi Ny. T, hal ini sesuai dengan teori
(Wiknjosastro, 2016) yang menyatakan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
terdiri dari keadaan umum, kepala, mata, telinga, mulut, leher, dada, abdomen,
punggung, tali pusat, alat kelamin dan refleks.
Menurut (Wiknjosastro, 2016) bahwa BB bayi akan naik pada hari ke 4-10
dan seterusnya yang ditunjang dengan masukan ASI yang cukup. Menganjurkan
ibu untuk memberikan ASI Eksklusif sampai 6 bulan, tanpa makanan pengganti.
Melakukan perawatan tali pusat, menganjurkan pada ibu agar setiap pagi
menjemur bayinya di sinar matahari selama 5-10 menit. Beritahu ibu untuk segera
membawa bayi kepelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi secara
lengkap, serta menganjurkan ibu untuk selalu memantau keadaan bayi dan
tumbuh kembang bayi.
Ny. T masa nifas setelah bayi lahir, tinggi fudus uteri masih sepusat karena
plasenta belum lahir tetapi setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri menjadi 2 jari
dibawah pusat dengan tanda-tanda vital dalam batas normal. Kemudian nifas hari
ke 6 yaitu pada kunjungan 6 hari post partum tanda-tanda vital Ny. T normal,
tinggi fundus uteri menjadi berada dipertengahan pusat dan simfisis, luka jaitan
bersih dan kering, lochea yang ada yaitu sanguinolenta. Nifas hari ke 14 pada
kunjungan ketiga atau kunjungan dua minggu post partum tanda-tanda vital dalam
batas normal, tinggi fundus uteri tidak teraba, jaitan sudah menyatu dengan kulit,
105
lochea yang ada yaitu lochea serosa, dan nifas ke 6 minggu kunjungan keempat
tanda-tanda vital dalam batas normal, tinggi fundus uteri kembali normal, dan
tidak ada lochea.
7.1 Kesimpulan
Penulis melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada kasus Ny. T
sesuai kebutuhan pasien malalui upaya pendekatan manajemen asuhan
kebidanan sejak usia kehamilan 30 minggu sampai dengan nifas 4
minggu yang dilakukan di BPS Bidan Iis Rosita terletak di Jl.K.H
Abdurrahman, Pondok Jaya, Depok, Jawab Barat. maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Kehamilan
No Kunjungan Keluhan Diagnosa Therapy
1 pertama Tidak Ny.T G2P1A0 Konseling
16 juni 2019 Ada TTV KIE,
TD :110/70 mmHg Pemberian
Nadi : 80 x/menit kalk 1 x 1
Suhu : 37º c pagi,
TB : 150 cm Pemberian Fe
BB : 62 kg 1 x 1 malam.
TFU : 26 cm
DJJ : 140 x/menit
TT1:sudah
dilakukan
TT2:sudah
dilakukan
Uk : 30 minggu
106
108
TB : 150 cm Pemberian Fe
BB : 65 kg 1 x 1 malam.
TFU : 28 cm
DJJ : 137 x/menit
TT1:sudah
dilakukan
TT2:sudah
dilakukan
Uk : 36 minggu
Protein urine : (-)
Reduksi urine : (-)
Hb : 11 gram %
2. Persalinan
110
30 menit kedua
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37ºc
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : 15 cc
Pengeluaran darah : 20 ml
bremantika : 32 cm
Sub mento
bregmantika : 32
cm
LD: 33 cm
Refleks : (+)
Menangis : kuat
TTV
Suhu : 37ºc
Nadi : 140 x/menit
RR : 45x/menit
4. Nifas
Kunjungan Diagnosa Therapy
I Ny. T P2A0 post 1.memberitahu
partum 6 jam ibu istirahat
TTV yang cukup
TD:110/80 mmHg 2.memberitahu
Suhu : 37ºc tentang
RR : 23x/menit personal
116
7.2 Saran
1. Untuk Tempat Penelitian
Diharapkan untuk mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas
dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan agar sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan fasilitas
pelayanan seperti meja resusitasi, sarana tempat parkir dan ruang
tunggu lebih diperluas,sehingga pasien merasa nyaman dan aman di
PMB Bidan Iis Rosita.
2. Untuk Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menyediakan tempat penelitian yang sudah bekerja
sama dengan intitusi pendidikan agar mempermudah untuk
pengambilan pasien.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai acuan dalam melakukan penulisan asuhan kebidanan
komprehensif ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana (KB).