Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DI KLINIK HJ NINIK KUSTIANI II

Disusun Oleh :

Husnul Khatimah

P07224219021

PRODI D-III KEBIDANAN SAMARINDA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan yang berjudul “Laporan
Komprehensif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini memuat dasar teori dan konsep manajemen asuhan kebidanan
pada ibu hamil fisiologis. Penulis yakin bahwa laporan ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah
membantu secara moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat
menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.

Samarinda, 30 April 2021

Husnul Khatimah

NIM. P07224219021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal

Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal Usia Kehamilan 38 minggu 3 hari Pada


Ibu N Usia 22 tahun G1P0000

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan


pembimbing institusi

Di Klinik Hj. Ninik Kustiani II

Samarinda , 10 Juni 2021

Mahasiswa,

Husnul Khatimah

NIM. P07224219021

Mengetahui,

Pembimbing Institusi, Pembimbing Lahan,

bb

Ratna Wati, SST Hj. Ninik Kustiani, SST


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...........................................................................................................i


Kata Pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar Isi ...........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Konsep Dasar Teori ...................................................................................................3
B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester III.....................6
Bab III Tinjauan Kasus .....................................................................................................19
Bab IV Penutup.................................................................................................................25
Daftar Pustaka....................................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
2014).
Manuaba, dkk (2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari
ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa
(sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi
(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm) (Manuaba, dkk., 2012).
Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah matang
sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh berkembang sampai aterm.
Bidan tentunya berperan aktif untuk menurunkan angka kematian ibu
dengan memberikan ANC pada ibu hamil sehingga dapat mendeteksi secara
dini kehamilan patologis dengan terlebih dahulu mengetahui batasan untuk
kehamilan fisiologis.Atas dasar inilah penulis tertarik untuk membuat makalah
Asuhan Kehamilan Fisiologis Trimester III ini.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori Ibu Hamil Trimester III Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester III Normal berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III
Normal dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dalam bentuk catatan SOAP.
A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Trimester III
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
Suku : tambahan (Fraser & Cooper, 2009). Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Alasan datang /Keluhan Utama


Umumnya klien merasakan Ketidaknyamanan yang umum
terjadi pada kehamilan Trimester III antara lain: gangguan rasa
nyaman (nyeri), gangguan gambaran diri, perubahan proses
keluarga, kecemasan, perubahan pola seksual (Sulistyawati
2013:77)

3. Riwayat Kesehatan Klien


a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Menurut Varney (2016) riwayat kehamilan saat ini dikaji
untuk mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan
setiap keluhan seputar kehamilan yang dialami klien sejak haid
terakhir (HPHT).

1) Keluhan tiap trimester


2) Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
3) Pemeriksaan kehamilan
4) Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
5) Imunisasi
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang
diderita klien yang dapat mempengaruhi atau
memperberat/diperberat oleh kehamilannya. Perlu pengkajian
tentang riwayat penyakit menular, penyakit menurun, dan
penyakit menahun pada klien. (Mochtar, 2011)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang
diderita keluarga klien yang dapat mempengaruhi atau
memperberat/diperberat oleh kehamilan ibu. Perlu pengkajian
tentang riwayat penyakit menular, penyakit menurun, dan
penyakit menahun pada keluarga klien. (Mochtar, 2011)

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2011)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006).

6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Abnor
sua Ana U Jeni BB/P Laktas
o Peny Pnlg Tmpt Peny JK H M malita Peny
mi k K s B i
s

7. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Keluhan tiap Trimester
b. Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
c. Pemeriksaan kehamilan
d. Imunisasi TT dan tablet Fe
e. Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan

8. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian
terakhir dengan kehamilan.

9. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Keterangan
Nutrisi Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah
300 kalori perhari, dengan komposisi menu seimbang (cukup
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air).
Cairan : paling sedikit 8 gelas berukuran 250 ml/hari. Cairan
ekstra juga membantu melembutkan kulit, mengurangi kemungkinan
konstipasi, mengeluarkan racun dan produksi sisa dari tubuh,
mengurangi pembengkakan yang berlebihan dan mengurangi resiko
ISK (Murkoff, dkk., 2006).
Eliminasi Biasanya BAK sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Akan hilang pada trimester kedua kehamilan
(Mochtar, 2011). Sedangkan BAB mengalami Konstipasi/obstipasi
karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
(Mochtar, 2011).
Istirahat Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih lama dari biasanya saat malam
(Eisenberg, 2005).
Aktivitas Namun pada saat hamil ibu akan mengalami mudah lelah karena
menurunnya BMR (Basal metabolic Rate) (Prawirohardjo, 2009).
Personal Kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
Hygiene untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.
Perawatan diri meliputi kebersihan badan, kebersihan mulut, kebersihan
pakaian (Hidayat, 2008).
Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan, perokok
aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan binatang peliharaan
merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang memperlukan
pengawasan antenatal tambahan (Myles, 2009)
Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu
yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa wanita kehilangan
gairah seksualnya ketika hamil (Wendy, 2005).
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan 16
minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat merangsang
kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan
kondom (Manuaba, 2009).

10. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Riwayat pernikahan : pernikahan keberapa, lama menikah, status
pernikahan sah/tidak
b. Bagaimana respon klien dan keluarga terhadap kehamilan.
Kehamilan direncanakan atau tidak, diterima/tidak.
c. Bagaimana psikis ibu menghadapi kehamilannya
d. Bagaimana adat istiadat keluarga maupun lingkungan masyarakat
yang dapat merugikan atau memberikan pengaruh negatif pada
kehamilan ibu.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan pertambahan
berat badan 7 – 12 kg
Tinggi Badan : >145 cm
LiLA : > 23,5 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui kebersihan rambut, keadaan
kulit kepala, distribusi dan karakteristik lainnya
(Tambunan dkk, 2011).
Wajah : Untuk mengetahui keadaan wajah, pucat atau tidak
ada oedema dan cloasma gravidarum atau tidak
(Wiknjosastro, 2007).
Mata : Konjungtiva pucat atau tidak, sclera kuning atau
tidak, mata cekung atau tidak (Saifuddin, 2006).
Hidung : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak
tampak polip, tidak tampak peradangan
(Tambunan dkk, 2011).
Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tidak
tampak caries dentis, tidak tampak stomatitis,
geraham tampak lengkap, lidah tampak bersih,
tidak tampak pembesaran tonsil dan ovula
(Tambunan dkk, 2011; Uliyah dkk, 2008).
Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret
(Tambunan dkk, 2011; Uliyah dkk, 2008).
Leher : Tampak hyperpigmentasi pada leher, tidak tampak
pembesaran tonsil, tidak tampak peradangan
faring, tidak tampak pembesaran vena jugularis,
tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan
kelenjar getah bening (Prawirohardjo, 2014;
Tambunan dkk, 2011).
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada
(Tambunan, 2011).
Payudara : Tampak perubahan warna pada aerola dan
mengalami hiperpigmentasi (Dewi dan Tri
Sunarsih, 2010).
Abdomen : Tampak linea alba yang membentang dari simpisis
pubis sampai umbilikus dapat menjadi gelap yang
biasa disebut linea nigra. Peningkatan regangan
pada kulit abdomen, paha, dan payudara,
menimbulkan garis-garis yang berwarna merah
atau kecoklatan pada daerah tersebut yang dikenal
dengan nama striae gravidarum (Dewi dan Tri
Sunarsih, 2010).
Genetalia : Pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick
dimana terjadi perubahan warna menjadi
kebiruan pada vulva, vagina, serviks
(Prawirohardjo, 2014).
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Tampak simetris,tidak tampak oedem, dan tidak
tampak varices (Ambarwati dkk, 2009).
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak teraba oedema.
Mata : tidak teraba oedema pada palpebra.
Telinga : tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : tidak ada fraktur.
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena
jugularis, dan kelenjar limfe.
Payudara : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe pada axilla.
Abdomen : palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
TFU : ….. cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras
seperti papan yaitu punggung janin
pada sebelah kanan/ kiri ibu dan
dibagian sebaliknya teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras,
bulat dan melenting yaitu kepala
janin. Bagian ini masih/ sudah
tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen/ sejajar/ divergen.
Genetalia : tidak ada oedema, varices, dan pembesaran
kelenjar bartholini
Ekstremitas : Bawah, tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill time
kembali kurang dari 2 detik.

c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 %
wanita hamil akan terdengar murmur sistolik
pendek yang semakin jelas terdengar selama
inspirasi maupun ekspirasi (Varney, 2006).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus 5 - 35 x/menit. DJJ
terdengar teratur pada punctum maksimum di
kuadran kanan/ kiri bawah frekuensi 120 - 160
kali/ menit.
d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru
yang normalnya bergaung dan bernada rendah dan
suara dullness dihasilkan oleh di bagian atas
jantung dan paru-paru (Soemantri, 2007).
Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih
distensi atau pada wanita jika uterus membesar
(Swartz, 2005).
Ekstremitas : Bawah, refleks babynski negatif dan patella
positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul
Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina illiaka
anterior superior (24-26 cm)
Distansia Cristarum : jarak antara kedua crista illiaka
anterior superior (28-30 cm)
Distansi Conjungata Eksterna : 18-20 cm
Ukur lingkar panggul : 80-90 cm
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah 50
mIU. Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2006).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para ->
a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2006)
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan
penunjang berupa USG atau dilakukan pemeriksaan
khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Identifikasi masalah atau diagnosis potensial ditegakkan berdasarkan
diagnosis dan masalah yang telah ditentukan.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Untuk menentukan tindakan segera yang perlu diambil berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ada.

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya (Varney,
2007).
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester III.
Rasional : Pemberian informasi perubahan fisiologis ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktifitas perawatan diri (Doenges, dkk, 2005).
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester III.
Rasional : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janinnya (Salmah, 2006).
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin (Manuaba,
2009).
5. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/ janin (Doenges, dkk,
2005).
6. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami risiko infeksi oleh kuman dan
persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki dan
melakukan senam hamil.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
8. Berikan KIE persiapan persalinan.
Rasional : Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta
meningkatkan kemungkinan ibu akan menerima asuhan
yang sesuai dan tepat waktu (Dewi, 2011).
9. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang minimal 2 kali pada
trimester III.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
1.Memberitahukan mengenai tanda bahaya kehamilan yang dapat terjadi
pada trimester III diantaranya pendarahan pervaginam, sakit kepala
hebat,bengkak pada wajah, kaki dan tangan,janin kurang bergerak
seperti biasa, pengeluaran cairan pervaginan (ketuban pecah dini),
demam tinggi dan kejang
2.Memberitahukan mengenai perubahan yang akan ibu hamil serta
ketidaknyamanan selama trimester II kehamilannya
3.Memberitahukan persiapan untuk persalinan baik persiapan fisik,
psikologis, finansial.
4. Memberi dukungan sosial kepada klien yang bertujuan untuk memberi
dukungan positif saat menghadapi persalinan

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
BAB IV

PENUTUP

Kunjungan pemeriksaan kehamilan untuk pemantauan dan


pengawasan kesejahteraan ibu dan janin minimal 4 kali selama kehamilan
yaitu pada kehamilan trimester satu 1 kali kunjungan, kehamilan trimester dua
1 kali, dan kehamilan trimester tiga sebanyak 2 kali kunjungan. (Wiknjosastro,
2010) .
Hal ini sesuai yang dilakukan oleh Ibu N. Ibu N rutin memeriksakan
kehamilannya sebulan sekali dimulai sejak dari trimester I. Karena Ibu N
menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan yang dimulai saat awal
kehamilan, sebagai bentuk pencegahan secara dini hal-hal yang dapat terjadi
selama kehamilan.
Dalam kasus Ibu N telah dilakukan asuhan kebidanan menggunakan 7
langkah varney, mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi dan dalam catat
an perkembangan selanjutnya menggunakan SOAP.
Penulis melakukan pengkajian terhadap Ibu N di Klinik Hj. Ninik
Kustiani II pada tanggal 10 Juni 2021. Ibu N datang ke Klinik ingin memeriks
akan kehamilannya. HPHT ibu tanggal 15 September 2020 dan didapatkan tak
siran persalinan tanggal 22 Juni 2021.
Penulis telah mengevaluasi asuhan kebidanan kehamilan terhadap Ibu
N usia 22 tahun dengan diagnosa G1P0000 usia kehamilan 38 minggu 3 hari
di Klinik Hj. Ninik Kustiani II.
DAFTAR PUSTAKA

Evayanti, Yulistiana. 2015 . Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami


Pada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenalat Care (ANC)
Di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan.
Vol.1, No 2, Juli 2015.

Freserdan Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Y

Dewi, dkk. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba medika

Fraser, D. M., dan Cooper, M. A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta:
EGC

Manuaba,I.B.G.,2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri


.Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EG

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Varney; Kriebs, Dan Georger. Ed.4, Vol 1. Buku ajar asuhan kebidanan :538-
543. Jakarta : ECG

Prawihardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai