Disusun Oleh :
Husnul Khatimah
P07224219021
Husnul Khatimah
NIM. P07224219021
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa,
Husnul Khatimah
NIM. P07224219021
Mengetahui,
bb
A. Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
2014).
Manuaba, dkk (2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari
ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa
(sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi
(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm) (Manuaba, dkk., 2012).
Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah matang
sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh berkembang sampai aterm.
Bidan tentunya berperan aktif untuk menurunkan angka kematian ibu
dengan memberikan ANC pada ibu hamil sehingga dapat mendeteksi secara
dini kehamilan patologis dengan terlebih dahulu mengetahui batasan untuk
kehamilan fisiologis.Atas dasar inilah penulis tertarik untuk membuat makalah
Asuhan Kehamilan Fisiologis Trimester III ini.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori Ibu Hamil Trimester III Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester III Normal berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III
Normal dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dalam bentuk catatan SOAP.
A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Trimester III
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
Suku : tambahan (Fraser & Cooper, 2009). Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :
5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2011)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006).
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Abnor
sua Ana U Jeni BB/P Laktas
o Peny Pnlg Tmpt Peny JK H M malita Peny
mi k K s B i
s
8. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian
terakhir dengan kehamilan.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan pertambahan
berat badan 7 – 12 kg
Tinggi Badan : >145 cm
LiLA : > 23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui kebersihan rambut, keadaan
kulit kepala, distribusi dan karakteristik lainnya
(Tambunan dkk, 2011).
Wajah : Untuk mengetahui keadaan wajah, pucat atau tidak
ada oedema dan cloasma gravidarum atau tidak
(Wiknjosastro, 2007).
Mata : Konjungtiva pucat atau tidak, sclera kuning atau
tidak, mata cekung atau tidak (Saifuddin, 2006).
Hidung : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak
tampak polip, tidak tampak peradangan
(Tambunan dkk, 2011).
Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tidak
tampak caries dentis, tidak tampak stomatitis,
geraham tampak lengkap, lidah tampak bersih,
tidak tampak pembesaran tonsil dan ovula
(Tambunan dkk, 2011; Uliyah dkk, 2008).
Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret
(Tambunan dkk, 2011; Uliyah dkk, 2008).
Leher : Tampak hyperpigmentasi pada leher, tidak tampak
pembesaran tonsil, tidak tampak peradangan
faring, tidak tampak pembesaran vena jugularis,
tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan
kelenjar getah bening (Prawirohardjo, 2014;
Tambunan dkk, 2011).
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada
(Tambunan, 2011).
Payudara : Tampak perubahan warna pada aerola dan
mengalami hiperpigmentasi (Dewi dan Tri
Sunarsih, 2010).
Abdomen : Tampak linea alba yang membentang dari simpisis
pubis sampai umbilikus dapat menjadi gelap yang
biasa disebut linea nigra. Peningkatan regangan
pada kulit abdomen, paha, dan payudara,
menimbulkan garis-garis yang berwarna merah
atau kecoklatan pada daerah tersebut yang dikenal
dengan nama striae gravidarum (Dewi dan Tri
Sunarsih, 2010).
Genetalia : Pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick
dimana terjadi perubahan warna menjadi
kebiruan pada vulva, vagina, serviks
(Prawirohardjo, 2014).
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Tampak simetris,tidak tampak oedem, dan tidak
tampak varices (Ambarwati dkk, 2009).
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak teraba oedema.
Mata : tidak teraba oedema pada palpebra.
Telinga : tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : tidak ada fraktur.
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena
jugularis, dan kelenjar limfe.
Payudara : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe pada axilla.
Abdomen : palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
TFU : ….. cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras
seperti papan yaitu punggung janin
pada sebelah kanan/ kiri ibu dan
dibagian sebaliknya teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras,
bulat dan melenting yaitu kepala
janin. Bagian ini masih/ sudah
tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen/ sejajar/ divergen.
Genetalia : tidak ada oedema, varices, dan pembesaran
kelenjar bartholini
Ekstremitas : Bawah, tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill time
kembali kurang dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 %
wanita hamil akan terdengar murmur sistolik
pendek yang semakin jelas terdengar selama
inspirasi maupun ekspirasi (Varney, 2006).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus 5 - 35 x/menit. DJJ
terdengar teratur pada punctum maksimum di
kuadran kanan/ kiri bawah frekuensi 120 - 160
kali/ menit.
d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru
yang normalnya bergaung dan bernada rendah dan
suara dullness dihasilkan oleh di bagian atas
jantung dan paru-paru (Soemantri, 2007).
Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih
distensi atau pada wanita jika uterus membesar
(Swartz, 2005).
Ekstremitas : Bawah, refleks babynski negatif dan patella
positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul
Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina illiaka
anterior superior (24-26 cm)
Distansia Cristarum : jarak antara kedua crista illiaka
anterior superior (28-30 cm)
Distansi Conjungata Eksterna : 18-20 cm
Ukur lingkar panggul : 80-90 cm
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah 50
mIU. Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2006).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya (Varney,
2007).
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester III.
Rasional : Pemberian informasi perubahan fisiologis ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktifitas perawatan diri (Doenges, dkk, 2005).
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester III.
Rasional : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janinnya (Salmah, 2006).
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin (Manuaba,
2009).
5. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/ janin (Doenges, dkk,
2005).
6. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami risiko infeksi oleh kuman dan
persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki dan
melakukan senam hamil.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
8. Berikan KIE persiapan persalinan.
Rasional : Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta
meningkatkan kemungkinan ibu akan menerima asuhan
yang sesuai dan tepat waktu (Dewi, 2011).
9. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang minimal 2 kali pada
trimester III.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
1.Memberitahukan mengenai tanda bahaya kehamilan yang dapat terjadi
pada trimester III diantaranya pendarahan pervaginam, sakit kepala
hebat,bengkak pada wajah, kaki dan tangan,janin kurang bergerak
seperti biasa, pengeluaran cairan pervaginan (ketuban pecah dini),
demam tinggi dan kejang
2.Memberitahukan mengenai perubahan yang akan ibu hamil serta
ketidaknyamanan selama trimester II kehamilannya
3.Memberitahukan persiapan untuk persalinan baik persiapan fisik,
psikologis, finansial.
4. Memberi dukungan sosial kepada klien yang bertujuan untuk memberi
dukungan positif saat menghadapi persalinan
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
BAB IV
PENUTUP
Dewi, dkk. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba medika
Fraser, D. M., dan Cooper, M. A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta:
EGC
Varney; Kriebs, Dan Georger. Ed.4, Vol 1. Buku ajar asuhan kebidanan :538-
543. Jakarta : ECG