Disusun Oleh:
Shafa’ Salamah
P07224318025
i
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER I
Shafa’ Salamah
NIM. P07224318025
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
Trimester I”
Dalam pembuatan laporan ini pula kami tak luput dari kesalahan, maka
dari itu penulis mohon maaf dan sekiranya kami menerima kritikan dan saran,
agar kedepannya kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi.
Mahasiswa
ii
Shafa’ Salamah
NIM. P07224318025
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka....................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi adanya kehamilan
resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya
kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil (Prawirohardjo, 2006).
Terlebih jika dikaitkan dengan target Millenium Development Goals
(MDG’s) 2015, yakni menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102
per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23
per 100.000 kelahiran hidup yang harus dicapai. Dari data di atas didapati
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia terbilang cukup tinggi. Banyak upaya yang selalu diusahakan
untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia (Sarwono, 2009).
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) salah satunya akibat kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya
melakukan antenatal care (ANC) mulai dari awal kehamilan hingga
kelahiran. Dengan Antenatal Care, ibu hamil tersebut harus sering
mengunjungi puskesmas atau tempat kesehtan lainnya jika terdapat
masalah dan disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu wanita hamil terutama trimester lanjut
supaya lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan dapat
mengurangi penyulit pada saat inpartu (Saifuddin, 2005).
Kehamilan pada Trimester I sangat rentan terhadap bahaya dalam
kehamilan seperti abortus, mola hidatidosa, blighted ovum. Oleh sebab itu,
ibu hamil pada trimester I diharapkan memeriksakan kehamilannya untuk
memastikan kehamilannya dan keadaan janinnya (Prawirohardjo, 2009).
1
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bias
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal satu kali
kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) (Saifuddin,
2005).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester I Normal dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori Ibu Hamil Trimester I Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester I Normal berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I
Normal dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
d. Melakukan pengkajian
e. Menginterpretasikan data dasar
f. Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
g. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
h. Mengembangkan rencana intervensi Melakukan tindakan sesuai
dengan rencana intervensi
i. Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
j. Mendokumentasikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester I Normal dalam bentuk catatan SOAP
2
3
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Trimester I
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
tambahan (Fraser & Cooper, 2009).
Suku : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :
10
Penyakit sistem reproduksi : Penyakit Ginekologi, tumor/
kanker payudara
Penyakit kardiovaskuler : Penyakit jantung, hipertensi
Penyakit darah : Anemia, leukemia,
isoimunisasi
Penyakit paru-paru : TBC, asma broncial
Penyakit saluran pencernaan : Haemoroid
Penyakit hati : Hepatitis
Penyakit Ginjal dan saluran kencing : Gagal ginjal
Penyakit endokrin : Diabetes mellitus
Penyakit saraf : Epilepsi
Penyakit jiwa : Psikosis
Penyakit sistem imunologi : Penyakit autoimun
Penyakit infeksi : IMS, infeksi TORCH, ISK
Riwayat alergi : Alergi antibiotik
Riwayat pembedahan : Seksio Cesaria
(Mochtar, 2011)
5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi
11
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2011)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006)
6. Riwayat Obstetrik
8. Riwayat ginekologi
Vaginitis :
Endometriosis :
Mioma uteri :
Kista ovarium :
12
Endometriosis :
PID :
9. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi
yang pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara
pemakaian terakhir dengan kehamilan.
13
merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang memperlukan
pengawasan antenatal tambahan (Myles, 2009)
Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu
yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa wanita kehilangan
gairah seksualnya ketika hamil (Wendy, 2005).
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan
16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat merangsang
kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan
kondom (Manuaba, 2009).
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
14
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan
pertambahan berat badan 7 – 12 kg
(Varney, 2006)
2. Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti criteria
hasil
a. Inspeksi
15
Kepala : bersih
Wajah : terjadi hyperpigmentasi
b. Palpasi
Kepala : tidak terjadi oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak terjadi oedema
Mata : tidak terjadi pembengkakan palpebra
Telinga : tidak terjadi fraktur tulang telinga
Hidung : tidak terjadi fraktur
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena
jugularis, dan kelenjar limfe
Payudara : tidak ada benjolan atau massa
Abdomen:
Leopold I : TFU setinggi 1-2 jari diatas symphisis
16
Leopold II : belum dilakukan
Leopold III : belum dilakukan
Leopold IV : belum dilakukan
Genetalia : tidak terjadi pembengkakan
Ekstremitas : Bawah: tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill kurang
dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 %
wanita hamil akan terdengar murmur sistolik
pendek yang semakin jelas terdengar selama
inspirasi maupun ekspirasi (Varney, 2006).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus : 5 – 35 x/menit
d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru
yang normalnya bergaung dan bernada rendah
dan suara dullness dihasilkan oleh di bagian atas
jantung dan paru-paru (Soemantri, 2007).
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
17
Pemeriksaan panggul :
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah
50 mIU. Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2006).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan
18
khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.
V. INTERVENSI
19
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme
tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin (Manuaba, 2009).
5. Berikan KIE ibu untuk tidak melakukan aktivitas berat.
Rasional : Pada saat hamil, ibu akan mengalami mudah lelah
karena menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate)
(Sarwono, 2010). Wanita hamil boleh melakukan
pekerjaannya sehari-hari asal bersifat ringan. Kelelahan
harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan
istirahat (UNPAD, 2005).
6. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik
berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin
(Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami resiko infeksi oleh kuman
dan persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk,
2005).
8. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
9. Tambahkan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu
dikurangi.
Rasional : Membantu dalam memperbaiki keseimbangan
kalsium/fosfor dan menurunkan kram otot (Doenges,
dkk, 2005).
10. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera
20
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
21
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2005. Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. 2001. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Fraser, D. M., dan Cooper, M. A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta:
EGC
Henderson, Christine. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Gadar Obstetri & GInekologi Sosial Untuk
Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Marilyn E, Doengoes. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC: Jakarta
Mochtar. 2000. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Murkoff, H, Eisenberg, A, dan Hathway, S. 2006. Kehamilan Apa yang Anda
hadapi Bulan Perbulan. Jakarta: Arcan
Prawihardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Proawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: FHUI
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta : EGC
Wendy, Taylor. Dkk. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC
Wheeler, Linda. 2003. Perawatan Pranatal & Pascapartum. Jakarta : EGC
Yayasan Bina Pustaka, 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR- POGI
iv