Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT

Disusun Oleh:
Marwah Azizah
NIM. P07224218019

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Balita Sehat”
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan komprehensif ini sehingga laporan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan penulisan yang
tersusun berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan dan juga menggunakan kata-
kata yang mudah di pahami yang tujuannya agar mudah dipahami isi yang
disampaikan yaitu mengenai “Asuhan Kebidanan Balita Sehat”
Dalam pembuatan laporan ini pula kami tak luput dari kesalahan, maka
dari itu penulis mohon maaf dan sekiranya kami menerima kritikan dan saran,
agar kedepannya kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi.

Samarinda, 12 Oktober 2019


Mahasiswa

Marwah Azizah
NIM. P07224218019

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar Isi ...........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2
1. Tujuan Umum .........................................................................................................2
2. Tujuan Khusus ........................................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Konsep Dasar Teori ....................................................................................................3
Bab III Tinjauan Kasus
Tinjauan Kasus................................................................................................................19
Daftar Pustaka ..................................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Masa ini tidak
terulang sehingga disebut window of opportunity untuk menciptakan anak
sehat dan cerdas. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan balita sangat
berguna untuk mengetahui apakah balita tumbuh dan berkembang secara
normal atau tidak.
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap
dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran (Whalex dan Wone.2000).
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang
anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih
terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah,
besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur
berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan
lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses
yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada
setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi,
dimana imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan

1i
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat
anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud
vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti
yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT,
Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi
adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.

Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia
ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan
istilah masa keemasan (the golden ege) dan pada masa ini harus mendapatkan
stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan
pendidikan. Istilah ini sudah sering di dengar dan di pahami oleh semua orang
tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas,
tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, karena mereka merasa
pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya
tanpa dengan interprestasi orang tua atau siapapun.

Salah satu contoh faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan


balita adalah gizi balita. Intervensi kesehatan dan gizi harus diberikan secara
optimal pada masa balita ini untuk menjamin kelangsungan hidup dan
tumbuh kembang anak. Salah satu indikator gizi yang paling sensitif adalah
kenaikan berat badan. Seorang anak dapat dikatakan memiliki gizi baik dan
pertumbuhan normal apabila pertambahan umur diikuti dengan pertambahan
berat badan sesuai standar (Sedyaningsih, 2011).
Diperkirakan masih terdapat sekitar 1,7 juta balita terancam gizi buruk
yang keberadaannya tersebar di pelosok-pelosok Indonesia. Jumlah balita di
Indonesia menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Tahun 2007 mencapai 17,2% dengan laju pertumbuhan penduduk
2,7% per tahun. United Nations Children’s Fund (UNICEF) melaporkan
Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk negara dengan jumlah anak

2i
yang terhambat pertumbuhannya paling besar dengan perkiraan sebanyak 7,7
juta balita (Depkes RI, 2007).
Di beberapa provinsi seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama
Bulan Januari hingga Oktober 2009 tercatat lebih dari 600 kasus gizi buruk
yang pada umumnya menimpa balita dan 31 kasus di antaranya
mengakibatkan kematian pada balita (Rio, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, sudah menjadi salah satu tugas penting
bagi tenaga kesehatan untuk mengurangi kasus gizi buruk yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita yang bahkan dapat
menyebabkan kematian apabila semakin parah. Sehingga tenaga kesehatan
diharapkan agar dapat menciptakan balita-balita Indonesia yang sehat untuk
dipersiapkan dalam tahapan tumbuh kembang selanjutnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan asuhan kebidanan pada balita sehat yang menggunakan
pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut
Varney dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori balita sehat
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada balita sehat
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sehat dengan pendekatan
Varney, yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian pada klien
2) Menginterprestasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosa/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Merencanakan asuhan kebidanan
6) Melaksanakan asuhan tindakan pada klien
7) Mengevaluasi hasil dari suatu tindakan pada klien

3i
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang
Balita Sehat
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian / Jam :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :

A. Data Subyektif
1. Identitas
Biodata Anak
Nama :
Umur /tgl lahir : 0-5 tahun (depkes RI,2009)
Neonatal 1 – 28 hari. Bayi 1 bulan –
1tahun. Balita 1 – 3 tahun, pra sekolah 4 –
6 tahun. Usia sekolah 6 – 12 tahun, Remaja
12 – 20tahun. Remaja muda 20 – 40 tahun.
(Wong Donna L. 2003)
Jenis kelamin :
No Status Register :
Biodata Orangtua
Nama Ibu : Nama Ayah :
Umur Umur :
Suku : Suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

7i
2. Riwayat Kesehatan klien
a. Riwayat kesehatan sekarang
Alasan kunjungan :
Riwayat perjalanan penyakit dan upaya untuk mengatasi
b. Riwayat Kesehatan yang lalu
Riwayat kehamilan dan kelahiran :
1) Periode prenatal
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah
trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan
otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin.
Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap
rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-bahan
tosik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti
kekerasan terhadap ibu hamil dapat menimbulkan pengaruh
buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap
ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatian gerakkan
janin. (Soetjiningsih, 2012)
2) Periode postnatal
Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam
kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan merupakan
masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak,
khususnya tumbuh kembang otak. (Soetjiningsih, 2012)

Riwayat imunisasi :
Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk
mengurangi morbditas dan mortalitas penyakit-penyakit yang
bisa dicegah dengan imunisas (Soetjiningsih, 2012)
1) Riwayat Alergi :
2) Riwayat penyakit yang pernah diderita :
3) Riwayat operasi/pembedahan :
4) Riwayat tumbuh kembang :

8i
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. (Soetjiningsih, 2012)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat penyakit menular :
b. Riwayat penyakit menurun : Salah satu penyakit
keturunan yang disebabkan
oleh kelainan kromosom
adalah sindrom down,
sindrom turner, dan lain-
lain. (Soetjiningsih, 2012)
c. Riwayat penyakit menahun :

4. Pola Fungsional Kesehatan


Kebutuhan dasar Keterangan
Pola nutrisi Nutrisi yang baik pada masa bayi
memungkinkan kesehatan yang baik,
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
selanjutnya.
(Shannon E Perry, 2005).
Asi dapat menurunkan morbilitas dan
mortalitas anak,karena Asi disamping nilai
gizinya tinggi juga mengandung berbagai
macam infeksi (Soetjiningsih, 2012)
Pola eleminasi Kelebihan kalsium, toilet training yang terlalu
kaku, masukkan makanan rendah serat dan
cairan yang tidak adekuat akan dapat
mengalami konstipasi dan defisiensi niasin,
kelebihan vitamin C, konsumsi tinggi buah
segar dapat menyebabkan diare (Wong, Donna
L, 2003)
Pola istirahat Anak yang mulai besar akan mulai berkurang

9i
waktu tidurnya karena kegiatan fisiknya
meningkat terutama saat bermain pada anak
umur 6-12tahun (Soetjiningsih, 2012)
Pola persoal Menjaga kulit anak dari kelembapan yang
hygiene berlebihan (Wong, Donna L, 2003)
Pola aktifitas Tampat aktif, gesit dan gembira
(Soetjiningsih, 2012)

5. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Komposisi, fungsi dan hubungan keluarga (genogram)
1) Stimulasi, motivasi belajar, ganjaran / hukuman yang wajar,
kelompok sebaya, stress, tekanan, cinta dan kasih sayang,
kuantitas interaksi anak dengan orang tua mempengaruhi
perkembangan anak (Soetjiningsih, 2012 )
2) Pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan ayah / ibu,
jumlah saudara, jenis kelamin, stabilitas rumah tangga
mempengaruhi tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2012)
3) Faktor genetika merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi
genetika yang terkandung di dalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan
tulang (Soetjiningsih, 2012)
b. Keadaan lingkungan rumah dan sekitar
1) Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidak potensi bawaan. Lingkungan yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya peotensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
(Soetjiningsih, 2012)

10i
c. Kultur dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
1) Asuhan dan kebiasaan dari suatu masyarakat dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
(Soetjiningsih, 2012)
2) Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2012)

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital :
Tekanan darah: Tekanan darah normal yaitu tekanan sistolik dan
diastolik kurang dari presentil ke-90 untuk usia dan jenis kelamin.
Kelompok
Usia Rerata Presentil ke-90 Presentil ke- 95
BBL 1 – 3 hari 65/41 (50) 75/49 (59) 78/52 (62)
1bulan sampai
106/68 (83) 106/68 (83) 110/72(86)
2 tahun
2 sampai
112/66 (82) 112/66 (82) 115/68 (85)
tahun
(

Nadi : Apikal 120 sampai 140 denyut/menit( Wong,


Donna L.2003

11i
Pernafasan : 30 – 60 kali/menit (Wong Donna L, 2003)
Suhu : 30 – 60 kali/menit (Wong Donna L, 2003)

Antropometri
Tinggi Badan : Pada anak umur lebih dari 2 tahun pengukuran
pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan
posisi tidur telentang dan pada umur lebih dari 2
tahun dengan posisi berdiri (Soetjiningsih, 2012)

Berat Badan : Berat badan dipakai sebagai indikator yang


terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan
gizi dan tumbuh kembang anak (Meadow roy,
2003)

USIA RATA-RATA
Lila BERAT : Laju tumbuh lambat dari 11cm pada saat lahir
3 hari 3.0 menjadi 16cm pada umur 1 tahun selanjutnya
10 hari 3.2
3 bulan 5,4 tidak banyak berubah 1 sampai 3 tahun
6 bulan 7.3 (Soetjiningsih, 2012)
9 bulan Lingkar
8.6 Kepala : Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat
adalah pada 6 bulan peratama,yaitu dari 34 pada
waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan
sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun
49 cm,dewasa 54 cm (Soetjiningsih, 2012)

12i
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kulit : Tidak ada oedema, tidak ada kelainan.
Kepala : Kulit kepala bersih, kontruksi rambut kuat,
distribusi rambut merata.
Wajah : Mata segaris denga telinga; hidung digaris tengah
(varney,2007)
Mata : Sklera jenih, konjungtiva jernih, iris berwarna
merata dan blateral, pupil bilateral dan reaktif
terhadap cahaya, kornea jernih, retina
transparan.klopak mata tanpa ptosis dan edeme.
(varney, 2007).
Telinga : Posisi telinga garis lurus terhadap mata (Varney,
2007)
Hidung : Tidak ada sumbatan jalan nafas Posisinya garis
tengah; nares ada di kedua sisi, (Varney, 2007).
Mulut : Lembab, simteris, mukosa mulut basah, tidak ada
labio schizis.
Leher - Tonsil : Tidak ada peradangan
- Faring : Tidak ada peradangan
- Vena Jugularis : Tidak ada bendungan
- Kel.Tiroid : Tidak ada pembesaran
- Kel.Getah Bening: Tidak ada pembesaran
Dada dan : Elips, tidak ada retraksi dinding dada
Ekskursi dikedua sisi sama, tulang iga simetris
payudara
puting payudara jaraknya sejajar tanpa ada puting
tambahan, areola tegag dan tidak ada rabas.
(Varney, 2007)
Abdomen : Tidak ada pembesaran.
Genetalia eksterna : Pada perempuan: Labia mayora menutupi labia
minora, labia minora terbentuk sempurna,
terdapat klitoris, meatus uretra ada di depan
vagina, genetalia dapat dibedakan antara pria dan
wanita, perineum halus. (Varney, 2007)
Pada laki-laki : penis lurus, meatus urnarius
ditengah dan diujung glans, testis dan skrotum
penuh dan banyak ruage, pigmentasi gelap.
(Varney, 2007)

Anus : Tidak ada hemoroid, ada lubang anus di tengah.


(Varney, 2007)
Ekstremitas : panjang proporsional terhadap satu sama lain,
ekstermitas bawah dan tubuh simetris, jari 10

13i
dengan jarak yang sama satu sama yang lain
(Varney, 2007).

Palpasi
Kepala : Tidak ada massa atau area yang lunak ditulang
tengkorak (varney, 2007
Wajah : Tidak ada odeme.
Mata : Tidak ada odeme.
Telinga : Struktur elastis.
Hidung : Tidak ada fraktur pada tulang hidung
Leher : Tiroid terdapat di garis tengah, nodus limfe tidak
dapat dipalpasi, tidak ada massa.(varney, 2007)
Dada : Posesus xifoideus ada, tulang iga tanpa masa
atau krepitus, jaringan payudara 1 cm (Varney,
2007).
Abdomen : Abdomen lunak dan tidak nyeru teken dan
massa. (Varney, 2007)
Genetalia : Tidak ada pembengkakan
eksterna
Anus : Terdapat lubang anus
Ekstremitas : Klavikula tanpa fraktur; humerus, radius dan
ulna ada

Auskultasi
Contoh :
1) Suara tracheal : pada daerah trachea, intensitas
tinggi, ICS 2 1:1
2) suara bronchial : pada percabangan bronchus, pada
saat udara masuk intensitas keras
pada ICS 4-5 1:3,
3) Suara broncho vesikuler : pada bronchus sebelum alveolus,
Intensitas sedang ICS 5.
4) suara vesikuler : pada seluruh bagian lateral paru,
intensitas rendah 3:1

14i
5) Wheezing terdengar pada saat inspirasi dan rales pada saat
ekspirasi

Perkusi
Contoh : Perkusi pada daerah jantung, hati adalah pekak, , perkusi
pada daerah lambung adalah timpani.

3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Pada balita, pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain :
Refleks moro :

Refleks tonic neck :

Refleks rooting :Reflek menoleh saat ada yang didekatkan ke


mulut (+)

Refleks sucking Reflek menghisap bayi (+)

Refleks graps (plantar & :


palmer grasp)

Refleks babynski :

Refleks terjun : Positif (kedua lengan bayi diluruskan dan


(parachute) jari-jari kedua tangannya dikembangkan
seolah-olah hendak mendarat di atas meja
periksa dengan kedua tangannya.)

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya :

15i
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
Data dasar yang sudah dikumpulakan diinterprestasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis :
Masalah :
Kebutuhan :

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan
antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi.
Diagnosis Potensial : tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi / darurat yang harus
dilakukan. Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan
secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.
kebutuhan tindakan segera : tidak ada

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasikan.

1. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga agar tetap memberikan stimulasi


mental kepada anak untuk tumbuh kembang anak.
Rasional : Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
(pendidikan dan latihan pada anak balita, mengembangkan
perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan,

16i
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas
dan sebagainya (Soetjiningsih, 2012: 14)
2. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga tetap memberikan kebutuhan fisik
secara biomedis.
Rasional :Kebutuhan fisik biomedis merupakan kebutuhan dasar ;
imunisasi, pemberian ASI, penimbangan berat badan secara
teratur, pengobatan jika sakit, sandang, kesegaran jasmani,
rekreasi, yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan
perkembangan (Soetjiningsih, 2012)
3. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga untuk memberikan kebutuhan
sosial/kasih sayang.
Rasional : Kebutuhan sosial/kasih sayang atau hubungan yang erat dan
mesra antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk
menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental,
m1aupun psikososial. (Soetjiningsih, 2012)
4. Berikan KIE kepada ibu dan/keluarga untuk selalu antisipasi keamanan
& keselamatan atau risiko cidera pada balita.
Rasional :Antisipasi keamanan dan keselamatan demi menghindari
balita dari hal-hal yang tidak diinginkan, orangtua harus
memperhatikan hal-hal seperti mengunci pintu, letak benda-
benda tajam di tempat aman dll. (Dra. Suharmiati, Msi., Apt.
& dr. Lestari Handayani, M.Med (PH))
5. Beri KIE kepada ibu dan/atau untuk memberi kesempatan balita
bermain dan mencoba sesuatu yang baru, mengenali hobinya yang
positif dan selalu awasi balita. (Depkes RI, 2003 : 35)
Rasional :mengenali hobi anak sejak dini merupakan langkah yang
bagus untuk mengetahui potensi balita. hal ini juga
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan para orang
tua, sehingga bisa segera memberikan berbagai fasilitas
yang berfungsi untuk mendukung apa yang menjadi hobi
balita. (Soetjiningsih, 2012)

17i
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII.EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

18i
DAFTAR PUSTAKA

Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:
EGC
Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : ECG
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
Kriteria Hasil NOC. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran
EGC.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC

19i

Anda mungkin juga menyukai