TINJAUAN PUSTAKA
payudara Sistem
Sistem Sistem muskulo Sistem
pencernaan reproduksi endokrin
skeletal
estrogen
meningkat
Hormon janin sistem peningkatan Hormon
meningkat berkembang urinaria berat badan meningkat
perubahan
penekanan jaringan
Motilitas uterus aktifitas otot
vesica mamae Basal
usus membesar meningkat
urinaria Metabolic
menurun untuk
Rate
menopang
meningkat
berat badan
peningkatan
peningkatan frekuensi suplai
konstipasi BAK darah
vaskularisas
i serviks meningkat peningkatan
Suhu
dan vagina penggunaan
meningkat
energi
payudara
membesar
dan energi
tegang menurun
2) Traktus Urinaris
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh (Manuaba, 2010).
3) Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormon estrogen. Perubahan tersebut meliputi tanda
goodell, tanda chadwick, tanda kemungkinan hamil (Kusmiyati,
2010).
4) Vagina dan Vulva
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva,
sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan
(Prawirohardjo, 2010).
5) Payudara
Payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan pemberian ASI pada masa laktasi.
Perkembangan payudara disebabkan oleh hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesterone (Manuaba, 2012)
f. Kunjungan ANC
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, maka
WHO pada tahun 2016 mencanangkan program ANC (Antenatal
Care) 8 kali kunjungan yang ditetapkanmmeliputi kontak pertama
dengan petugas kesehatan pada umur kehamilan ± 12 minggu, kedua
pada umur kehamilan ± 20 minggu, kontak ketiga pada umur
kehamilan ± 26 minggu, kontak ke empat umur kehamilan ± 30
minggu, kontak ke lima umur kehamilan ± 34 minggu, kontak ke
enam umur kehamilan ± 36 minggu, kontak ke tujuh umur kehamilan
± 38 minggu dan kontak ke delapan pada umur kehamilan 40 minggu
(WHO, 2016).
Tabel Jadwal Kunjungan Antenatal Care tahun 2016 menurut
WHO.
Trimester I
Kontak 1 Sampai 12 minggu
Trimester II
Kontak 2 20 minggu
Kontak 3 26 minggu
Trimester III
Kontak 4 30 minggu
Kontak 5 34 minggu
Kontak 6 36 minggu
Kontak 7 38 minggu
Kontak 8 40 minggu
Kembali periksa untuk
persalinan pada umur kehamilan
41 minggu belum melahirkan
Sumber : (WHO, 2016).
g. Senam hamil
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-
ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan,
pencegahan kompllikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik/
senam hamil (Kemenkes RI, 2012).
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang
telah mendapakan pelatihan fasilitator kelas ibu hamil atau melalui on
job training (Kemenkes RI, 2012).
Menurut Jannah (2012), manfaat senam hamil jika dilakukan
secraa teratur yaitu dapat memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi
pembengkakan dibagian ekstermitas, memperbaiki keseimbangan otot,
mengurangi resiko gangguan gastrointerstinal seperti sembelit,
menguatkan otot perut, dan dapat mempercepat proses penyembuhan
setelah melahirkan.
h. Kehamilan Resiko Tinggi
Menurut Puji Rochyati dalam Manuaba (2012), kehamilan resiko
tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan
komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila
dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas normal.
kehamilan beresiko tinggi adalah sebagai berikut: primipara muda usia
kurang dari 16 tahun, Primipara tua usia lebih dari 35 tahun,
primipara sekunder dengan usia anak terkecil lebih dari 10 tahun,
tinggi badan kurang dari 145 cm riwayat kehamilan yang buruk
(pernah keguguran, pernah persalinan prematur, bayi lahir mati,
riwayat persalinan dengan tindakan ekstraksi vakum, ekstraksi forcep,
seksio sesaria, preeclampsia/eklampsia, gravida serotinus, kehamilan
dengan perdarahan antepartum, kehamilan dengan penyakit ibu yang
mempengaruhi kehamilan.
i. Kewenangan Bidan
Menurut UU No.4 Tahun 2019 Bab VI tentang Praktik Kebidanan
Bagian Kedua disebutkan bahwa tugas dan wewenang bidan yaitu:
a) Pasal 46 yang berbunyi
1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas
memberikan pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang;
dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
2) Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan secara bersama atau sendiri.
3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
b) Pasal 47 yang berbunyi
1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat
berperan sebagai: