Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEHAMILAN NORMAL

STASE ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

SEPTI NUR AISYIYAH

H522145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAS PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEAHTAN RAJAWALI BANDUNG

TAHUN 2022

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL

I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post
matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3
bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.

2
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu. (Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. (Kusmiyati,
Yuni, dkk.2009)
Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan
kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus
sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya
dapat dibuahi oleh satu sperma.
D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin

3
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks Epulis (hypertrofi papila gingiva),
sering terjadi pada TM I kehamilan
c. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar.
d. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
e. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
f. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness

4
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan
bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama
kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
F. Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah

5
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu
akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk

6
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman

7
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga
apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
G. Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan
Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Idayah,
2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada
trimester I ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing,
sering kencing, meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina,
meningkatnya kerentaan emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)

8
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang
hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena
peningkatan hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-
otot halus, perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan
mekanikal; kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran
dan biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
b. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar
sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu
makan.
g. Minum cairan berkarbohidrat.
h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung
bergerak.
i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
j. Hindari minum the atau kopi berlebihan.
k. Hindari memakai pakaian yang ketat.
l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
m. Bernafas di udara segar.
n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap
limau atau permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-
kadang juga dapat membantu.
4. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang

9
mengarah keterhambatan waktu.perasaan letih biasanya berkurang
di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks
beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
5. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda
sedang mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke
samping sebelum benar-benar bangun.
6. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi
terpantau.

10
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi
yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi
adat.
7. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan
untuk kencing menggangu anda pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen
pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein.
Upaya untuk mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan
kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti panty berbahan
katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak melakukan douch
atau menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area
genetalia.
9. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood
yang cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya level hormone tertentu. Keletihan, mual dan
kecemasan berkenaan dengan kehamilan. Anda mungkin lekas
terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran.

11
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi
anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil
dari gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan
sikat gigi yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-
banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan
tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam
kasus ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran
di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak
akan membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi.
Merokok pasif juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya
pada trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
10. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi
lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati
disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke
dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
1. Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering.
Hindari minuman berkarbonasi.

12
2. Jangan makan makanan yang anda ketahui menyebabkan nyeri
ulu hati, seperti makan manis gurih.
3. Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring,
tinggikan kepala dan bahu.
11. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang
pada akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias
menjadi lebih rakus atau sebaliknya),.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:
Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin
trauma karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di
masa lalu atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan
ekonomi.Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang
member perhatian.
12. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik
terlalu cepat)..
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama
kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat.
Guratan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan
melahirkan. Guratan-guratan itu nantinya (setelah melahirkan)
hanyalah garis yang sedikit mengkilap.
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28.
Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari
kehamilan. Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini
menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu
makan dan kekuatan.

13
1. Gangguan Mayor/Minor
a. Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone
dan BAB menjadi keras dan tidak sering.. Masalah ini biasanya
merupakan akibat dari perlambatan dalam gerakan makanan melalui
sistem gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi sebagai
suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar,
sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas
pada malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat
membantu. Obat pencahar yang lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh
darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak.
Ketegangan lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan
alot meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan
kadang-kadang perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan
feses. Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu
lama. Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan
kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir,
antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan.
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut
dibengkokkan (posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan
minum banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.

14
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan
feses yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat
halus.
f. Pada saat bekerja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari
untuk melepas sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan
alcohol pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran
pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah.. Hindari pakaian yang
ketat dan berdiri dengan waktu yang lama.Cara mengatasi dan
pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan
memutar-mutar pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun
juga membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan
batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat
badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi
bertingkat atau penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.

15
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki
dengan perlahan setiap beberapa menit.
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera.
Menggosokgigi dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan
darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi
yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal
di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa
sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar
daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu.
Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk menghindari
infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat
menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan
akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama
kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif.
Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias
tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal
yangdapat dilakukan:
a. Mandi air hangat.
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu)
sebelum tidur.

16
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan.
Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan
hormonal,aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas
kelenjar tiroid yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic
yang meningkat; Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat
diatasi dengan:
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
h. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam
darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level
normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm
menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah
lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas
ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih
kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi
dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan,
daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi
merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini kaya
akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina
diresepkan oleh dokter secara teratur.

17
3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III
Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25 sampai
minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan
ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi
anda, meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan berkenaan
dengan persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat ukuran
bayi yang sedang tumbuh, mungkin sedikit menggangu.
Beberapa perubahan lain:
1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak
rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit
saja. Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini
mulai reda.
. Hal ini ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita
cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia
sedang mengalami hiperventilasi.
c. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor
penyebab,
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat
anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-
pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke
samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah
minum air dan jangan berdiri terlalu lama.

18
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk
menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat
tidur. Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing
sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur,
hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki
yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas
di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan
dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu
mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah
istirahat malam, periksakan ke dokter.
5. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-
organ perut yang mengalami kram dan muntah, kandungan makanan
berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa
sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung
merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai
ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu
hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat
membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana
di sarankan oleh dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh
rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram
tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan
aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.

19
7. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul
lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah
payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit
yang memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual

20
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu.
Macam-macamabortus yaitu:
 Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
 Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan
bertambah
 Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
 Abortus komplit

21
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
 Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu.
2. Komplikasi pada Trimester ke II
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya,
gejala mual dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan
memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih terjadi,
berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan
risiko keracunan kehamilan (preeklamsia).
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah
gingivitis atau radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu
hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron yang
mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi
lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang

22
lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika
rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya
adalah ibu sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi
berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda
itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur
dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah.
Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras
untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini
wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis
selalu ada kadang-kadang ada kemungkinan
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada
kehamilan < 20
minggu
Tekana diastolik 90- Hipertensi kronik
110 mmHg pada dengan superimposed
kehamilan < 20 pre-eklamsia ringan
minggu
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90- Hipertensi dalam
110 mmHg (2 kehamilan
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90- Pre-eklamsi ringan
110 mmHg (2
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin ++

23
Tekana diastolok ≥ Nyeri kepala (tidak Pre-eklamsi berat
110 mmhg pada hilang dengan
kehamilan > 20 analgesik biasa)
minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24
jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-
mmHg pada eklamsi berat
kehamilan > 20
minggu
Proteinurin ≥ ++

3. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester
ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi
jalan lahir
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu
terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya,
sakit kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.
Namun, ada kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil di
trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit
ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini
adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi
adalah bengkaknya anggota tubuh. t. Pembengkakan atau dalam
bahasa medisnya disebut edema, adalah penimbunan cairan yang
berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan tangan

24
yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius
bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu
yang sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya
cairan pervaginam.
(Marjati dkk, 2010 ; 100 - 106)

II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL


A. Pengertian ANC
 Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, 2010; 110)
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan
Dasar, 2011 : 1).
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)
C. Pelayanan ANC

25
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
25,0
Kriteria IMT :
 Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
 Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
 Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara
untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau
kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan
transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin
terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak
dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan
dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :

26
 Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai
olekranon
 Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon
dengan meteran
 Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada
pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat
bila dilakukan pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat

27
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Sumber: Manuaba, 2012


5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk
memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
 Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
 Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
 Normal: antara 120-160x/menit
 Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
 Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
 Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT
(Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT
sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval waktu 4
minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval Lama Dosis
(selang waktu) perlindungan
TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc

28
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita
hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tablet
ini diberikan segera mungkin setelah rasa mual hilang, setiap
tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 μg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari, dan
sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan
teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan
hbsag ( hepatitis).tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar
hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar
Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau
tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan
suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat
persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi
di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan
faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui
adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula
pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang bisa
mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk
mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis
bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual. Pemeriksaan
pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan seorang ibu
hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa, akan tetapi
pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk

29
mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan
terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada
hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi
sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan dalam
kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan ibu dan
bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T
yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan
rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,

30
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi
atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:

 Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu


menentukan pilihan yang tepat.

 Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan

 Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan


membawa surat hasil rujukan

 Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama


kehamilan

A. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus )


Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang
dihitung berdasarkan rumus Naegele rule , Cara menghitungnya:
Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir (LMP = Last Menstrual Periode).
 jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010
+ 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 – 3),
(2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur,
yakni antara 28-30 hari.

31
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum
atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai
perhitungan ini.
 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan
pada wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan
beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan
dikurangi beberapa hari.

32
B. Jadwal kunjungan ANC menurut who 2020 ada 6x kunjungan
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg dapat
(2 kali) ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
 Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
 Membangun hubungan saling
percaya
 Memulai persiapan kelahiran
& kesiapan menghadapi
komplikasi.
 Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan ,
olahraga, istirahat, seks, dsb).
 Untuk mendeteksi dini
Bertemu dengan dr. adanya kompikasi atau
SPOG gangguan pada trimester
awal seperti KET,
Molahidatidosa, atsu BO
Trimester II 14 – 28 minggu  Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan
khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala
preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
(3kali) kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
di RS.
Bertemu dengan dr.  Untuk mendeteksi omplikasi
SPOG yang terjadi pada trimester 3
dan persiapan persalinan

C. Pemeriksaan Obstetrik

33
Gambar 2.1 Palpasi abdomen

Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan,


menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,
tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat
didalam fundus
Hasil :jikakepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba
tidak bulat dan lunak
Gambar 2.3 Leopold II :

34
untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menentukan
letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus
yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak
kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.
Gambar 2.4 Leopold III :

untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah
kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil
meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
Gambar 2.5 Leopold IV :

Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk


ke dalam panggul.
Hasil :
- 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis.
- 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP

35
- 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
- 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas
simpisis
- 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah
janinyang berada diatas simpisis.
- 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr
pemeriksaanluar.
D. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
E. Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan
jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan

36
Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur TFU Keterangan
kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,
karena kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan
umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila pertumbuhan
janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25
cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40
minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px,
hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan
masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2009).

37
Summary Review Prosedur Klinis Manajemen Asuhan Kebidanan Pada
Masa Kehamilan
 Melakukan pelayanan ANC sesuai Standar : 10 T
 Melakukan pengkajian yang mendalam tidak hanya mengkaji keluhan
secara fisik namun mengkaji keluhan secara psikis
 Memberikan pelayanan ANC secara berkesinambungan dengan
melakukan kolaborasi dengan teman sejawat
 Melakukan prosedur rujukan apabila diperlukan dalam pelayanan
ANC. (Tyastuti S, 2016)

Identifikasi Issue Ketidak Adilan Gender Yang Dapat Terjadi Pada Ibu Hamil
 Tidak diberikan kebebasan dalam memilih tenaga Kesehatan untuk
pemeriksaan kehamilan
 Tidak bisa mengambil keputusan terhadap hal yang terjadi pada diri
klien
 Kehamilan merupakan hal yang wajar dan hanya menyadi urusan
perempuan saja.
 Beban ganda.
 Unsafe Abortion (Hamidah M.Kes, 2020)

38
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012),


hlm. 111-116

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.


http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses
tanggal 18/09/2014

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.


http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-
kehamilan-lengkap.html, [Internet].Diakses tanggal 18/09/2014

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.


http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-
antenatal-care_29.html, [Internet]. Diakses tanggal 18/09/2014

Ariyani, F. et al. (2021) „Peran Bidan Dalam Pelayanan Antenatal Pada Masa
Pandemi Covid 19‟, Jurnal Kesehatan Mercusuar, 4(1), pp. 32–37. doi:
10.36984/jkm.v4i1.175.
Citra Hadi Kurniati (2020) „Hubungan Antara Kualitas Bidan Dalam Pelayanan
Antenatal Care Terhadap Persepsi Ibu Hamil‟, Infokes: Jurnal Ilmiah
Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 10(1), pp. 36–40. doi:
10.47701/infokes.v10i1.846.
Ersila, W., Setyaningsih, P. and A, A. (2015) „Motivasi Bidan Dalam Pelaksanaan
Antenatal Care Terpadu‟, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), p. 96802.
Hamidah M.Kes, dkk (2020) Asuhan Kebidanan Kehamilan Responsif Gender.
Jannah, M. (2015) „Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemanfaatan Buku KIA di
UPTD Pondok Gede Bekasi‟, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 6(2), pp. 347–
355. Available at:
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/127/112.
jehanara (2017) „Penagruh Ruangan Bersalin konsep “Hommy” pada
tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di klinik utama
rawat inap depok jaya‟, Jurnal Ilmiah Bidan.
K.H Endah Widhi Astuti (2016) „Konsep Kebidanan Dan Etikolegal Dalam Praktik
Kebidanan‟, Certified Academic Clinical Nurse Educator (CNE ® cl)
Review Manual, 148, pp. 148–162.
Oktalia, J. and Herizasyam (2016) „Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan Dan
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya‟, Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kesehatan, 3(2), pp. 147–159. Tyastuti S, W. H. (2016) „modul bahan ajar

39
cetak kebidanan asuhan kebidanan kehamilan‟, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 148, pp. 148–162.
Wittmann-Price, R. A., Wilson, L. and Gittings, K. K. (2019) Kebidanan
Komunitas, Certified Academic Clinical Nurse Educator (CNE ® cl)
Review Manual.

40
c. Hasil penelitian terkait Antenatal Care (minimal 5 jurnal)
Judul Riset, Peneliti Dan Tahun Link Jurnal Metode Pemilihan Rekomendasi Penelitian
Kesiapan ibu menghadapi kehamilan https://www.poltekkesjakarta3.a Analitik Factor pendapatan pasangan usia subur dan
dan faktor - faktor yang c.id/ejurnalnew/index.php/jitek/a dengan pendekatan keterpaparan informasi adalah faktor paling dominan
mempengaruhinya, Heriza Syam, Juli rticle/download/67/54 cross sectional dalam mempengaruhi kesiapan Ibu dalam menghadapi
Okta (2016) kehamilan
(Oktalia and Herizasyam, 2016)
Pengaruh pengenalan ruang bersalin http://repository.poltekkesjakarta Quasi Eksperiment Pengenalan ruang bersalin dengan konsep Hommy dapat
konsep "HOMMY" pada tingkat 3.ac.id/index.php?p=show_detail menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil.
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi &id=2104&keywords=dosen+ha
persalinan di klinik utama rawat inap mil
Depok Jaya, Jehanara (2017)
(jehanara, 2017)
Hubungan Antara Kualitas Bidan Dalam http://ojs.udb.ac.id/index.php/inf Analitik Tidak adanya pengaruh persepsi ibu hamil terhadap
PelayanaAntenatal Care Terhadap okes/article/view/846 Observasional kualitas bidan dalam memberikan pelayanan Antenatal
Persepsi Ibu Hamil, Citra dengan Care (ANC).
Hadi Kurniati (2020) pendekatan
(Citra Hadi Kurniati, 2020) Cross Sectional
Peran Bidan Dalam Pelayanan Antenatal http://jurnal.mercubaktijaya.ac.i Deskriptif Diharapkan kepada instansi pelayanan memberikan
Pada Masa Pandemi Covid d/index.php/mercusuar/article/vi sosialisasi secara menyeluruh kepada bidan pemberi
19, Farida DKK (2021) ew/175/55 pelayanan ANC tentang pedoman atau protocol
(Ariyani et al., 2021) pelayanan ANC masa pandemic Covid 19 dan
melakukan supervise terhadap pelaksanaan protocol
pelayanan ANC pada ibu hamil masa Pandemi
Covid 19.
Motivasi Bidan Dalam Pelaksanaan https://jurnal.umpp.ac.id/index.p Deskriptif Korelatif Bidan diharapkan meningkatkan motivasi dan inovasi
Antenatal Care Terpadu, Ersila DKK hp/jik/article/view/41/39 dengan pendekatan untuk memberikan pelayanan antenatal care terpadu
(2015) Cross Sectional
(Ersila, Setyaningsih and A, 2015)
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang http://ejournal.urindo.ac.id/index Deskriptif Analitik Bidan harus mencari inovasi untuk meningkatkan

41
Pemanfaatan Buku KIA di UPTD .php/kesehatan/article/view/127/ dengan minat ibu hamil dalam membaca buku KIA.
Pondok Gede Bekasi, M.Jannah (2015) 112 pendekatan
(Jannah, 2015) Cross Sectional

42
Bandung,10 Desember 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Elma Fitriani Yulianti Amd.Keb


Dhini Wahyuni, S.S.T., M.Tr.Keb

Mahasiswa

Septi Nur Aisyiyah

43

Anda mungkin juga menyukai