PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan
suatu pemeriksaan untuk mengetahui tanda gelaja kehhamilan. Kehamilan
dikatakan fisiologis apabila selama kehamilan tidak menyebankan terjadinya
kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin yang dikandungnya. Ibu hamil
trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke 13 sampai minggu ke
24 masa kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampa
jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan.
Sebagian besar ibu hamil pada trimester ke dua ini tidak memiliki
permaalahan serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika
memeriksakan kehamilanya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari
keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari
perubahan yang terjadi pada bagian dari perubahan yag terjadi pada tubuh dan
emosional ibu selama kehamilan. Walaupun ketidaknyamanan yang umum
dalam kehamilan trimester kedua ini tidak mengancam keselamatan jiwa.
Namun hal tersebut bisa saja sangat menjenuhkan dan menyulitkan
bagi ibu. Bidan harus mendengarkan ibu berbicara tentang berbagai macam
keluhannya dan membantu mencarikan cara untuk mengatasinya. Maka dari
itu diperlukan asuhan kebidanan yang tepat oleh seorang bidan agar ibu hamil
pada trimester kedua ini dapat menikmati kehamilanya.
B. Tujuan Penulisan
1. Membantu petugas kesehatan khusunya bidan dalam memberikan asuhan
ibu hamil trimester II
2. Memberikan dorongan kepada bidan agar lebih berfikir sistematis, kritis,
dan analitik dalam memberikan asuhan pada ibu hamil trimester II
3. Meningkatkan kemampuan bidan dalam melakukan pelayanan khususnya
dalam ranah yaitu mengenai asuhan pada ibu hamil trimester II
C. Manfaat Penulisan
Memberikan motivasi kepada petugas kesehatan khususnya bidan
untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas, ama, nyama, yang
memperhatikan, aspek keprofesionalan serta memberikan pengetahuan bagi
para mahasiswa khususnya kebidanan dalam proses pendokumentasian.
BAB II
IV. ASSESMENT
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnisis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakan bidan dakam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan. Dalam kunjungan awal, yang paling penting adalah
memastikan seorang wanita itu hamil dan berapa usia kehamilannya, serta
adanya kelainan yang menyertai. Selain itu, juga perlu diketahui tentang
cara penulisan diagnosis (status obstetri) seorang wanita hamil
berdasarkan kelaziman disuatu tempat tertentu (Hani.2010:hal.97-101).
a. Diagnosa potensial
Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan
bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini benar-benar
terjadi.
b. Kebutuhan tindakan segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien. Selain itu, juga mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidan/dokter dan/ untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesaui dengan
kondisi klien. (Hani.2010:hal.97-101)
V. PELAKSANAAN
Pada langkah ini, dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan,
sebagaian lagi oleh klien, atau anggota tim lainnya. Walau bidan tidak
melakukan sendiri, ia tetap memikil tanggung jawab untuk melaksanakan
rencana asuhannya ( misal memastikan langkah tersebut benar-benar
terlaksana). Meskipun bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap bertanggung jawab dalam
menejemen asuhan klien untuk terlaksananya rencana asuhan bersama.
Menejemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya, serta
meningkatkan mutu dan asuhan klien. (Hani,2009:hal.103)
Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat, pemeriksaan
fisik dan panggul, tes laboratorium dan tes penunjang lain merupakan langkah
pertama pada proses penatalaksanaan. Langkah-langkah berikutnya pada
proses penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan
interpretasi data tersebut. Interpretasi data dasar tersebut mencakup hal-hal
dibawah ini:
1. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh
2. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil
dan komplikasi yang mungkin terjadi
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari
kondisi normal atau komplikasi
4. Mengidentifikasikan area tertentu yang perlu dipelajari
Antisipasi masalah potensial terkait adalah hal yang penting pada
pengembangan rencana perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap
kebutuhan akan intervensi yang segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim perawatan
kesehatan penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai normal, dengan
atau tanpa situasi kedaruratan.
Pengembangan rencana perawatan yang komprehensif mencakup
komponen berikut:
1. Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes lanoratorium atau tes
penunjang lain untuk menyingkirkan, menginformasikan, atau
membedakan antara berbagai komplikasi yang mungkin timbul.
2. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter
3. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi ulang diet dan intervensi
4. Penentuan tindakan instruksional untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran
5. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi
lain
6. Penentuan kebutuhan untuk pengobatan atau tindakan lain untuk
penatalaksanaan komplikasi minor (mis., vaginitis, bakteriuris
asimtomatik, ISK tahap awal, anemia bordeline)
7. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsul dengan atau perujukan ke
tenaga profesional lain (mis., ahli gizi, pelerja sosial, perawatan kesehatan
masyarakat)
8. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih
aktif dalam perencanaan perawatan
9. Penentuan kebutuhan untuk memberi konseling khusus atau panduan
antisipasi
10. Penentuan kebutuhan untuk konseling HIV
11. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya. Kunjungan ulang bagi wanita
mengalami perkembangan normal selama kehamilan biasanya dijadwalkan
sebagai berikut:
a. Hingga usia kehamilan 28 minggu, kunjungan dilakukan setiap 4
minggu
b. Antara minggu ke 28-36, setiap dua minggu
c. Antara minggu ke 36 hingga persalinan, dilakukan setiap minggu
Dalam praktek sudah sesuai dengan teori tetapi lebih banyak konseling dan
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien sesui dengan kebutuhan
pasien tersebut. Hal ini dilakukan agar pasien lebih mengerti dan
mendapatkan informasi lebih banyak ketika kunjungan ANC. Dalam
kunjungan ANC di lapangan dilakukan komunikasi dua arah sehingga pasien
bisa bertanya dan menanggapi penjelasan dari bidan/dokter.
Mengetahui
B. Saran
Tenaga kesehatan bertanggungjawab mewujudkan koordinasi
dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas kesehatan
harus dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat
melaksanakan pelayanan memberikan asihan keidanan dan pada
keluarga yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar baik
fisik maupun psikososial.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Edisi Revisi. Jakarta: Trans
Info Media.
Kusmiyati, Yuni dkk. 2015. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu hamil. Yogyakarta: Nuha Medika
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Peurperium Care”. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta:
EGC.
Varney, Helen dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta:
EGC.
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Perwatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama
Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sukarni, Icesmi. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Hani, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Malang: Salemba.