PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan
kematian. OIeh karena itu, kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
harus ditangani oleh petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat
World Health Organization (WHO), angka kematian ibu di dunia pada tahun
2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah
negara maju yaitu 239 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di negara maju
hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2015).
dan 1 wanita meninggal. Indikator yang umum di gunakan dalam kematian ibu
1
2
adalah angka kematian ibu ( AKI ). Secara global 80% kematian ibu tergolong
hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak
kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah total kematian ibu
(15%), partus lama (8%) dan hiperemesis gravidarum (2%). Sedangkan Data
AKB menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 32 per 1.000
kelahiran hidup untuk tahun 2014 (WHO 2015 diakses, 04 agustus 2021).
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 adalah 305 per 100.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di
Indonesia untuk periode tahun 2011-2014, adalah sebesar 305. Artinya terdapat
hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000 kelahiran hidup
Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015
berkisar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Target AKB di Indonesia pada tahun
3
2015 adalah 23 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
Goals (MDGs) yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu menjadi 102/100.000
Kelahiran Hidup.
penurunan AKI masuk kedalam tujuan ke tiga yaitu “Ensure healthy lives and
promote well-being for all at all ages”. Target pertama yang disebut dalam
tujuan ketiga ini bahwa pada tahun 2030, target penurunan AKI secara global
adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Dalam tujuan ketiga juga
reproduksi dalam program dan strategi nasional setian Negara (Depkes RI 2014
Tercatat angka kematian ibu (AKI atau MMR) DI Kabupaten Agam pada
tahun 2017 meningat dari 133,53 menjadi 167,4 per 100.000 kelahiran hidup,
pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, terpadu, dan sesuai standar
angka kematian bayi (AKB) turun dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun
2017 Angka Kematian Bayi sebanyak 29 kematian per 1000 kelahiran hidup.
Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup,
Thailan 17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup,
Menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) turun. Pada tahun 2017
Angka Kematian Bayi sebanyak 24 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut
mengalami penurunan dibanding hasil SDKI tahun 2012, yaitu sebanyak 32 per
secara target Provinsi hanya mencapai 66%. AKB di Sumatera Barat turun
Angka Kematian Bayi usia 0-11 bulan (AKB-IMR) dari 8,4 naik menjadi
9,6 per 1.000 kelahiran hidup, atau sebanyak 69 bayi meninggal dunia pada
lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan
pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir
Dengan melihat dari data-data AKI dan AKB yang semakin meningkat
maka penurunan AKI dan AKB perlu mendapat perhatian yang khusus,
cara meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan
lainnya.
Asuhan Persalinan Normal (APN),Nifas dan Bayi Baru Lahir atau sesuai
“D“ yang meliputi asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
bermutu tinggi, meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas
varney.
2. Tujuan Khusus
hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. “A”
hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. “A”
tindakan segera ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir
trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. “A”
untuk ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB
hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. “A”
7
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
mendokumentasikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
dan KB.
yang komprehensif meliputi ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
KB.
8
D. RUANG LINGKUP
asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan KB
yang diberikan pada Ny. “A” di BPM Fifi Yanti Z, S.Tr.Keb dimulai pada
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni K,2013). Menurut
intrauterimulai dari sejak konsepsi dan berakhir pada saat awal permulaan
persalinan.
kram pada kaki, sesak nafas, nyeri ligamentum rotundum, perut panas, perut
kembung, pusing, sakit kepala, sakit punggung atas dan bawah. Dan
sedangkan masalah pada trimester III hamper sama dengan masalah yang
2. Tanda-tanda Kehamilan
bauan
4) Tidak ada selera makan, dimana nafsu makan ibu hamil menurun,
membesar
10) Pemekaran vena-vena, biasanya terjadi pada kaki, betis, dan vulva,
a. Perut membesar
konsistensi Rahim
c. Tanda hegar, ditemukannya serviks dan isthmus yang lunak pada saat
d. Tanda chadwick, yaitu suatu perubahan awal yang dapat terlihat pada
estrogen
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan, dan diraba pada bagian-
bagian janin
1. Hiperemesis Gravidarum
ditandai dengan mual dan muntah secara terus menerus yang dapat
sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari, kondisi ini biasanya
pinggang) yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat
(Lichayati, 2013).
2. Nyeri pinggang
gejala nyeri pinggang yang timbul selama kehamilan adalah nyeri yang
hingga kaki, tekanan ini menyebabkan sciatica. Ibu hamil akan merasa
kesemutan atau gatal disekitar pantat, pinggul atau paha. Ketika bayi
berkurang.
bergerak maju searah dengan tulang belakang dan karena beban rahim
a. Umur Ibu
kemungkinan lebih besar terjadi, jika umur wanita > dari 30 tahun
b. Paritas
Status paritas yang tinggi dan jumlah anak yang lebih dari 3 orang
nutrisi kejanin.
penyangga lutut.
minyak penghangat.
1. Persiapan latihan
lembut.
1) Latihan 1
2) Latihan 2
3) Latihan 3
4) Latihan 4
5) Latihan 5
(Mirnawati, 2010).
19
B. KONSEP PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
plasentadan seaput janin dari tubuh ibu. (Yuni, 2018). Menurut Margareth
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeuaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
b. Teori Oksitosin
rentang.
20
d. Pengaruh Janin
dari biasanya.
3. Tahapan-Tahapan Persalinan
a. Persalinan kala I
1) Kala I
a) Fase laten
b) Fase aktif
menjadi 4 cm.
2017).
21
b. Persalinan Kala II
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, kala II juga disebut sebagai
1) Gejala kala II
frankenhauser tekanan.
(2) Setelah kedua bahu lahir, ketiak diikat untuk mela hirkan
(3) Bayi kemudian lahir diikuti oleh air ketuban (Annisa UI,
2017).
persalinan dari suami, orng tua dan kerabat yang disukai ibu
diperlukan.
yang diajukan ibu, jelaskan apa yang dialami ibu dan bayinya
2012).
24
panggul.
2011).
Nitabisch karena sifat retraksi otot rahim. Dimulai segera setelah bayi
menit, jika lebih maka harus diberi penanganan lebih atau dirujuk.
25
tanda-tanda:
bawah rahim.
4) Terjadi pendarahan.
d. Persalinan Kala IV
postpartum.
1) Evaluasi uterus
pada persalinan :
1) Penurunan
(1) Sinklitismus Adalah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus
2) Majunya kepala
a) Fleksi
anterior posterior.
c) Ekstensi
Setelah putaran paksi seesai dan kepala yang teah fleksi penuh
margo interior sipisis pubis. Hal ini terjadi karena pintu keluar
e) Ekspulsi
berikut.
3) Melahirkan bahu
6. Penatalaksanaan Kala II
dan beristirahat diantara kontraksi dan berikan posisi yang nyaman bagi
ibu. Pantau kondisi janin, bila ingin meneran tetapi pembukaan belum
lenkap, anjurkan bernapas cepat atau biasa. Jangan lupa mengatur posisi
meneran.. Apabila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi,
melindung dasar panggul. Namun tempo yang terlalu cepat membuat insisi
ketika perineum menonjol, ketika kulit kepala bayi terlihat 3-4 cm sewaktu
his, dan di bagian terendah akan dilahirkan dengan tiga atau empat
perengangan yang berlebih pada dasar panggul dapat dicegah, dan dapat
7. Kala II Memanjang
kepala dan putar paksi dalam selama 2 jam terakhir. Adapun factor
kelainan his dan mengejan, pimpinan partus yang salah, janin besar,
kala II memanjang yaitu tetap meakukan asuhan saying ibu yaitu anjuran
agar ibu tetap didampingi oleh keluarganya, bantu ibu dalam posisi
2010).
lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada
lebih sedikit. Membantu dalam meneran, dan nilai apgar yang lebih baik
(Saifuddin, 2014).
32
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap 37
Bayi Baru Lahir (BBL) Adalah bayi yang baru dengan usia
kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36-
a. Termoregulasi
sangat berbeda dengan kondisi diluar uterus (Rihana, 2009). Bayi baru
b. Konveksi
Hilangnya panas pada tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi,
misalnya : bayi baru lahir diletakkan dekat pintu atau jendela yang
terbuka.
33
c. Konduksi
d. Radiasi
e. Evaporasi
Cairan atau air ketuban yang membasahi kulit bayi dan menguap,
ketuban.
f. Sistem Pernafasan
(stimulasi mekanik).
kimiawi).
g. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan bayi baru lahir terdiri dari suatu sistem yang
rumit dan fungsi yang belum sempurna. Mulut bayi masih pendek,
Gumoh yang terjadi pada bayi lebih dari 4 kali dalam sehari akan
kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri darah di pompa aorta
2012).
35
2012).
Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 liter per menit m2.
(EGC, 2012).
i. Metabolisme Glukosa
lahir glukosa darah akan turun dalam waktu (1-2 jam) (Rihana,
2013).
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
(Rihana, 2013):
(glukoneogenesis).
j. Sistem Ginjal
Bayi baru lahir cukup bulan memiliki beberapa difisit struktural dan
satunya masalah untuk bayi baru lahir yang sakit atau mengalami
tercermin dari berat jenis urine (1,004) dan osmolatitas urine yang
rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada bayi kurang
(Rihana, 2013).
37
a) Klem tali pusat dua buah, pada titik kira-kira 2 atau 3 cm dari
klem tersebut).
d) Ikatlah tali pusat dengan kuat atau gunakan penjerpit khusus tali
pusat.
38
30 ml dari bayi baru lahir setara dengan 600 ml pada orang dewasa.
pusat.
Jangan pisahkan ibu dengan bayi biarkan bayi menyusu pada ibunya
dalam 1 jam pertama setelah kelahiran. Jika bayi telah menyusu pada
pada sisi paha yang berbeda, salep mata tetrasiklin 1%, setelah itu
(EGC, 2010).
39
D. KONSEP NIFAS
1. Pengertian Nifas
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan
pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya
Masa pascapersalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi.
Bagi ibu yang mengalami persalinan untuk pertama kalinya, ibu menyadari
(individual).
Menurut Nurjanah, dkk, 2013 Masa nifas dibagi dalam 3 tahap, yaitu
tahun.
2. Perubahan fisiologis
Nifas yaitu :
1. Uterus
a. Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000gr
b. Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah
2. Lochea Lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
3. Serviks
setelah bayi lahir, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan 2-3 jari
42
dan setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk. Namun
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam
(Walyani, 2015).
5. Payudara
produksi susu dan sekresi susu (let down). Selama sembilan bulan
pada puting. Ketika ASI dialirkan karena isapan bayi atau dengan
43
3. Perubahan Psikologis
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Faktor-
Masa ini terjadi pada 1-3 hari pasca persalinan, ibu yang baru
Masa ini terjadi 2-10 hari pasca persalinan, ibu menjadi khawatir
sebagai ibu dalam merawat bayi semakin besar. Perasaan yang sangat
hati.
44
diet. Dua jam setelah melahirkan perempuan boleh minum dan makan
seperti biasa bila ingin. Namun perlu diperhatikan jumpal kalori dan
protein ibu menyusui harus lebih besar daripada ibu hamil, kecuali apabila
hingga 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan
yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu
menyusi sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu
tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
seimbang , porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau
3 liter air setiap hari ( anjurkan untuk ibu minum setiap kali menyusui)
produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali
dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusi sebanyak 500 kkal
sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin
memperoleh tambahan 500 kalori setiap hari, berguna untuk produksi ASI
makanan yang mengandung alcohol. Minum air mineral 2 liter setiap hari.
kali yaitu:
b. Kebersihan diri
1) Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air
2) Mengganti pembalut dua kali sehari
3) Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
4) Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi.
c. Istirahat
1) Beristirahat yang cukup
2) Kembali melakukan rutinitas rumah tangga secara bertahap
d. Latihan
1) Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul
2) Mengajarkan latihan untuk otot perut dan panggul:
a) Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik napas dalam
posisi tidur terlentang dengan lengan di samping, tahan napas
sampai hitungan 5, angkat dagu ke dada, ulangi sebanyak 10
kali
b) Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan dan
kencangkan otot pantat, pinggul sampai hitungan 5, ulangi
sebanyak 5 kali
e. Senggama
1) Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu
tidak merasa nyeri ketika memasukan jari ke dalam vagina
2) Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan
f. Kontrasepsi dan keluarga berencana
Jelaskan kepada ibu mengenai pentingnya kontrasepsi dan keluarga
berencana setelah bersalin.
48
5. KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian
isteri.
cukup anak.
yang telah menikah lebih dari satu tahun dan ingin memiliki anak
a. Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
(Hartanto, 2002).
50
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
terganggu. (Saifuddin,2010).
3) Keuntungan KB Pil
d) flek
tubuh.
51
setiap hari satu pil. Jika pemakaian lupa meminumnnya 1 hari maka
segera minum 2 tablet keesokan harinya. Jika lupa lebih dalam 2 hari,
b. Kontrasepsi Suntik
1) Penggertian KB Suntik
kehamilan
3) Keuntungan KB Suntik
4) Kerugian KB Suntik
d) keputihan
lever/hati.
(Medroxyprogesterone Acetate ).
c. Kontrasepsi Inplant
1) Pengertian KB Implant
bagian dalam lengan atas atau dibawah siku melalui insisi tunggal
b) Mencegah ovulasi
Handayani, 2014)
53
3) Keuntungan KB Implant
mengandung estrogen
bersifat reversible.
dikeluarkan.
perempuan )
Pinem, 2010)
4) Kerugian KB Implant
b) Lebih mahal.
f) Nyeri payudara
(Saroha Pinem,2010)
d) Kelainan jiwa
pemasangan yaitu :
dengan lidokain 2%
tensoplast.
a. Kontrasepsi IUD
1) Pengertian KB IUD
Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil
(polythyline), ada yang dililit tembaga (Cu) ada pula yang tidak,
tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag).
56
(Kusmarjati, 2011).
3) Keuntungan KB IUD
4) Kerugian KB IUD
masa menstruasi
e) keputihan
a) Kehamilan
b) Gangguan pendarahan
f) Radang panggul
b. Kondom
1) Pengertian Kondom
ketebalannya. (luas,2010).
waktu bersenggama
3) Keuntungan Kondom
4) Kerugian Kondom
1) Pengertian KB MAL
belum haid dan bayi kurang dari 6 bulan. Metode mal efektif
kontrasepsi lainnya.
3) Keuntungan KB MAL
4) Kerugian KB MAL
d. MOW
1) Pengertian MOW
2010).
3) Keuntungan MOW
b) Permanen
4) Kerugian MOW
5) Kontra indikasi
a) Penyakit jantung
b) Penyakit paru-paru
e. MOP
1) Pengertian MOP
oleh istrinya.
3) Keuntungan MOP
g) Sifatnya permanen
4) Kerugurian MOP
f. Metode Kalender
1) Pengertian
2) Keuntungan
3) Kerugian
benar
menghindari kehamilan.
g. Coitus Interuptus
1) Pengertian
2) Keuntungan
3) Kerugian
seksual.
63
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
Nama Pengkaji : Vilya Rona Rizky
Tanggal dan Waktu : 02 Juli 2021
A. Identitas (Subjektif)
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagan, S.Pua Alamat Rumah: S.Pua
B. Anamnesa
1. Alasan Kunjungan : memeriksakan kandungan
2. Keluhan Utama : nyeri pada ari-ari
3. Riwayat Menstruasi
a) Menarchce : 12 tahun
b) Siklus : 28 hari
c) Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
d) Warna Darah : merah
e) Lamanya : 7 hari
f) Bau : khas
g) Teratur / Tidak : teratur
h) Dismenorrhoe : tidak
i) Keluhan Lain : tidak ada
64
4. Riwayat Perkawinan
a. Status Perkawinan : menikah
b. Perkawinan Ke :1
c. Usia Saat Menikah : 25 tahun
5. Riwayat Kontrasepsi
a. Jenis Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
b. Lama Pemakaian Kontrasepsi : tidak ada
c. Keluhan : tidak ada
6. Riwayat Kehamilan Yang Lalu
Masalah/Keluhan : tidak ada
7. Riwayat Persalinan Yang Lalu
1 Ini
5) Masalah/Keluhan
(a) Trimester I : mual, pusing
(b)Trimester II : mual
(c) Trimester III : nyeri pada ari-ari
e) Pergerakan janin pertama kali dirasakan Ibu pada usia kehamilan : 16
minggu
f) Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan Ibu :
√
< 20 X 20 – 40 X > 40 X
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Keadaan Emosional : baik
d. TB : 164 cm
e. BB : 63,5 kg
f. Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmhg DN : 92 x/menit
P : 23 x/menit S : 36,7 C
Lila : 28 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1) Kulit Kepala : bersih
2) Rambut : bersih
3) Kekuatan Rambut : tidak rontok
b. Leher
1) Vena Jugularis : normal
2) Kelenjar Tiroid : tidak ada
3) Kelenjar Linfe : tidak ada
c. Wajah
1) Oedema : tidak ada
2) Closmasgravidarum : tidak ada
d. Mata
1) Sklera : tidak ikterik (tidak kuning)
2) Conjungtiva : merah muda
e. Hidung
1) Cairan/Sekret : tidak ada
2) Kelainan : tidak ada
f. Mulut-Gigi Geligi
1) Peradangan : tidak ada
2) Lendir : tidak ada
70
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dan
usia kehamilan ibu 37-38 minggu. Tanda vital ibu dalam batas normal
TD : 130/80 mmhg DN : 92 x/menit
P : 23 x/menit S : 36,7 C
Lila : 28 cm
VII. Evaluasi
1. Ibu telah mengetahui keadaan dirinya dan kehamilannya dan Tanda vital
ibu dalam batas normal
2. Ibu paham dengan tanda bahaya kehamilan
3. Ibu paham dengan tanda persalinan
4. Ibu mengerti tentang nutrisi pada ibu
5. Ibu mau dan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
74
I. Pengkajian Data
Nama Pengkaji : Vilya Rona Rizky
Tanggal dan Waktu : 09 Juli 2021
A. Identitas (Subjektif)
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagam, S.Pua Alamat Rumah: Tiagam, S.Pua
B. Anamnesa
Alasan Kunjungan : memeriksakan kandungan
Keluhan Utama : nyeri pada ari-ari, nyeri pinggang
1. Riwayat Menstruasi
a. Menarchce : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
d. Warna Darah : merah
e. Lamanya : 7 hari
f. Bau : khas
g. Teratur / Tidak : teratur
h. Dismenorrhoe : tidak
i. Keluhan Lain : tidak ada
2. Riwayat Perkawinan
a. Status Perkawinan : menikah
b. Perkawinan Ke :1
c. Usia Saat Menikah : 25 tahun
75
3. Riwayat Kontrasepsi
a. Jenis Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
b. Lama Pemakaian Kontrasepsi : tidak ada
c. Keluhan : tidak ada
4. Riwayat Kehamilan Yang Lalu
Masalah/Keluhan : tidak ada
5. Riwayat Persalinan Yang Lalu
1 Ini
e. Masalah/Keluhan
1. Trimester I : mual, pusing
2. Trimester II : mual
3. Trimester III : nyeri pada ari-ari, nyeri pinggang
9. Pergerakan janin pertama kali dirasakan Ibu pada usia kehamilan : 16
minggu
10. Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan Ibu :
√
< 20 X 20 – 40 X > 40 X
11. Keluhan yang dirasakan selama kehamilan ini ( bila ada jelaskan)
a. Rasa 5 L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lunglai ) : lesu
b. Mual dan muntah yang lama : iya
c. Nyeri Perut : iya
d. Panas dan menggigil : tidak ada
e. Sakit kepala
(Berat/Ringan/Terus Menerus/Sewaktu-Waktu) : tidak ada
f. Penglihatan Kabur : tidak ada
g. Rasa Nyeri / Panas Waktu BAK : tidak ada
h. Rasa Gatal Pada Vulva/ Vagina Dan Sekitarnya : tidak ada
i. Pengeluaran Cairan Pervaginam : tidak ada
j. Nyeri Kemerahan, Tegang Pada Tungkai : tidak ada
k. Oedema
(Tungkai kaki, Tibia, Muka Dan Jaringan Tangan : tidak ada
l. Khawatiran Khawatiran Khusus : tidak ada
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
- KU : baik
- Kesadaran : compos mentis
- Keadaan Emosional : baik
- TB : 164 cm
- BB : 64 kg
2. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmhg DN : 97 x/menit
P : 22 x/menit S : 36,4 C
Lila : 28 cm
80
3. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
- Kulit Kepala : bersih
- Rambut : bersih
- Kekuatan Rambut : tidak rontok
b. Leher
- Vena Jugularis : normal
- Kelenjar Tiroid : tidak ada
- Kelenjar Linfe : tidak ada
c. Wajah
- Oedema : tidak ada
- Closmasgravidarum : tidak ada
d. Mata
- Sklera : tidak ikterik (tidak kuning)
- Conjungtiva : merah muda
e. Hidung
- Cairan/Sekret : tidak ada
- Kelainan : tidak ada
f. Mulut-Gigi Geligi
- Peradangan : tidak ada
- Lendir : tidak ada
- Perdarahan Gusi : tidak ada
- Sariawan : tidak ada
- Kelainan Bentuk : tidak ada
- Ompong : tidak ada
- Gigi Palsu : tidak ada
- Caries : tidak ada
g. Telinga
- Kelainan : tidak ada
- Infeksi : tidak ada
81
h. Payudara
- Bentuk : simetris
- Colostrum : ada
i. Abdomen
- Inspeksi
Pembesaran Perut : ada
Bekas Luka Operasi : tidak ada
Linea : nigra
Oedema : tidak ada
- Palpasi
Leopold
LI : 35 cm
L II : puki
L III : preskep
L IV : divergen
TFU (Ukuran Mc Donal) : 35 cm
TBBJ : 3,565 g
Pergerakan Janin : aktif
- Auskultasi
DJJ : 142 x/i
Irama : normal
Intensitas : kuat
j. Genitalia Luar / Eksterna
- Oedema : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Kelenjar Bartolin : tidak ada
- Pengeluaran Cairan : tidak ada
- Pembengkakkan : tidak ada
- Massa/Kista : tidak ada
- Pengeluaran Cairan : tidak ada
- Luka/Lesi : tidak ada
82
k. Genitalia Dalam/Interna
- Serviks
Pengeluaran Cairan : tidak ada
Luka/Lesi : tidak ada
Kelunakan : tidak ada
- Vagina
Pengeluaran Pervaginam : tidak ada
Luka/Lesi : tidak ada
Darah : tidak ada
Nyeri : tidak ada
l. Uterus
- Bentuk : elastis
- Kelunakan : normal
4. Pemeriksaan Penunjang
- Darah
Kadar Hb : tidak dilakukan
Golongan Darah : tidak dilakukan
Hematokrit : tidak dilakukan
- Urine
Protein Urine : tidak dilakukan
Reduksi Urine : tidak dilakukan
Glukosa Urine : tidak dilakukan
- Pemeriksaan Penunjang Lainnya
USG : tidak dilakukan
CTG : tidak dilakukan
Lainnya : tidak dilakukan
83
VII. Evaluasi
3. Ibu telah mengetahui keadaan dirinya dan kehamilannya dan tanda vitasl
ibu dalam batas normal
1. Ibu mengerti dengan penkes yang diberikan
2. Ibu mau dan bersedia untuk melakukan kunjungan apabila ada keluhan
85
I. Pengkajian Data
Nama Pengkaji : Vilya Rona Rizky
Tanggal dan Waktu : 11 Juli 2021
A. Identitas (Subjektif)
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagan, S.Pua Alamat Rumah: S.Pua
B. Anamnesa
1. Alasan Kunjungan : keluar darah bercampur lendir
2. Keluhan Utama : nyeri perut ke pinggang
3. Riwayat Menstruasi
Menarchce : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
Lamanya : 7 hari
Teratur / Tidak : teratur
Dismenorrhoe : tidak
Keluhan Lain : tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan : menikah
Perkawinan Ke :1
Usia Saat Menikah : 25 tahun
86
5. Riwayat Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
6. Riwayat Kehamilan Yang Lalu
Masalah/Keluhan : tidak ada
7. Riwayat Persalinan
V. Perencanaan Asuhan
- Melakukan informed conset
- Menjelaskan hasil pemeriksaan
- Memberikan asuhan sayang ibu
- Mengajarkan ibu persiapan persalinan
- Mampersiapkan alat-alat dan obat
pertolongan persalinan.
- Mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi
- Melakukan pemantauan kemajuan persalinan
- Melakukan pendokumentasian
90
c. kontraksi : 3*10/35 “
d. PD : Portio Tipis, Pembukaan 6 Cm, Air Ketuban (+)
- memberikan asuhan sayang ibu :
a. memberikan dukungan moral
b. memberikan keluluasaan pada ibu untuk kekamar mandi
c. memberikan asupan nutrisi kepada ibu
d. menjaga privasi ibu
e. menghadirkan keluarga sebagai pendamping persalinan
- mengajarkan ibu untuk atur pernapasan apabila adanya kontraksi
- menyiapkan alat-alat dan obat-obatan pertolongan persalianan
b. partus set
c. heating set
d. obat-obatan
- menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi
a. ibu : kain panjang, gurita, softek
b. bayi : bedong, popok, baju, topi bayi
- melakukan pemantauan kemajuan persalinan
- melakukan pendokumentasian keadaan umum dan kemajuan persalinan
dengan partograf
91
Kala II Persalinan
Data Subjektif :
1. Ibu mengatatakan sakit semakin kuat
2. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
3. Ibu mengatakan adanya tekanan pada anus dan rasa ingin BAB
Data Objektif :
1. His 5 x dalam 10 menit dengan durasi 45 detik
2. Perenium menonjol
3. Vulva dan anus membuka
4. Tekanan darah dalam batas normal
TD : 120/80 mmhg DN : 98 x/menit
P : 20 x/menit S : 36,5 C
4. DJJ terdengar pada atas simfisis perut ibu dengan frekuensi 145 kali
permenit.
5. Pemeriksaan dalam pukul : 09.30 wib
Vulva vagina : tidak ada kelainan
Porsio : penipisan 100%
Pembukaan : lengkap 10 cm
Ketuban: pecah jernih spontan, jam : 09.30 wib
Presentasi : UUK di ba wah simfisis
Penurunan : hodge IV
Penyusupan :0
Penumbungan : tidak ada
Pelepasan : lendir, darah, dan air ketuban
Assesmen :
Diagnose : ibu inpartu kala II normal keadaan ibu dan janin baik
Kebutuhan:
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Pertolongan persalinan
92
Perencanaan :
1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Lakukan pertolongan persalinan
Implementasi :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
Pembukaan sudah lengkap
Dan mempersiapkan pendamping persalinan
2. Melakukan pertolongan persalinan
Melihat tanda dan gejala kala II : ada dorongan yang kuat untuk
meneran, tekanan pada anus, premium menonjol, vulva vagina
terbuka.
Memastikan pelengkapan alat
Mengajar dan memimpin meneran saat ada rasa meneran yang kuat
Memakai handscoon steril
Saat vulva membuka 5-6 cm tahan bagian premium dengan
menggunakan tanggan kanan, dan tanggan kiri menahan bagian
puncak kepala
Setelah kepala lahir periksa adanya lilitan tali pusat
Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar
Setelah bayi melakukan putaran paksi luat pegang kepala bayi
dengan tangan secara bipariental lalu lakukan penekanan kearah
bawah bahu bayi untuk melahirkan bahu depan, dan lakukan
penekanan pada arah atas untuk melahirkan bahu belakang,
lakukan sanggah susur sampai keujung timit bayi. Bayi lahir
pukul:09.45 wib, BB: 3000, PB: 48 cm, LK: 34, LD:35 cm, JK:
laki-laki.
Menilai bayi segera menanggis setelah lahirdan menilai APGAR
score 8/9, Mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan kain bersih
Memeriksa fundus untuk memastikan janin tunggal
93
Evaluasi
1. ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. sudah melakukan persalinan berjalan dengan normal, Bayi lahir
pukul: 09.45 wib, BB: 3000, PB: 48 cm, LK: 34, LD:35 cm, JK:
laki-laki.
Catatan Perkembangan
Data Subjektif :
a. ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya
b. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
Data Objektif :
a. Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras TFU : setinggi pusat.
b. Tanda-tanda vital :
TD :120/80 mmhg S : 36,4
N :98x/menit R: 23x/menit
c. Plasenta belum lahir
d. Melihat tanda-tanda pelepasan plasenta:
Ada semburan darah, Pemanjangan tali pusat, perubahan bentuk uterus
e. Mengosongkan kandung kemih ibu
94
Assesmen:
Diagnosa : parturient kala III normal, ku ibu baik
a. Tidak adanya penyulit dan Komplikasi Persalinan Kala III
b. Kebutuhan Ibu Bersalin Kala III
- Periksa uterus ibu memastikan tidak ada janin ke dua
- Suntikan oksitosin di sepertiga paha ibu
- Kosongkan kandung kemih ibu
- Manajemen Aktif Kala III
Data Fokus :
a Kontraksi uterus baik, teraba bulat dan keras
b TFU setinggi pusat
c Adanya Tanda – Tanda Placenta Lepas
Semburan darah, Pemanjangan tali pusat, Perubahan bentuk uterus
Planning Kala III :
Manajemen Aktif Kala III sesuai dgn SOP :
1. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua.
2. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik. dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menuntikkan oksitosin).
3. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
4. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis
dengan teknik kusnier, untuk mendeteksi pelepasan plasenta, sementara
itu tangan lain meregangkan tali pusat.
5. Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso cranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri).
6. Lakukan peregangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, sambil penolong meregangkan tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
lakukan tekanan dorsokranial).
95
Kala IV Persalinan
Data Subjektif :
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, setelah melahirkan.
2. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan
Data Objektif :
a. KU : baik
TD :120/80 mmHg S : 36,60C
N : 89x/ menit R :23 x/ menit
b. Kontraksi uterus teraba keras, TFU teraba 2 jari dibawah pusat
c. Perdarahan ±150 cc
Assisment :
Pemahaman :
Diangnosa : ibu parturient kala IV normal keadaan ibu dan janin baik
a. Tidak ada didapatkan penyulit dan komplikasi persalinan kala IV
b. Kebutuhan dasar Ibu Bersalin Kala IV
- Informasi hasil pemeriksaan kepada ibu
- Nutrisi, cairan & rasa nyaman
- Dokumentasi catatan persalinan
Data Fokus :
a. Tidak didapatkan kegawatan pada Ibu
b. Tidak didapatkan penyulit dan masalah pada Ibu
Planning Kala IV :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Observasi KU : baik
TD : 120/80mmhg R : 21 x/menit
N : 89 x/menit S : 36,50c
Uterus berkontraksi, TFU 2 jari dibawah pusat
Perdarahan :
1. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah persalinan (±150cc)
Setiap 30 menit pada 2 jam pertama setelah persalinan (±150 cc)
2. Berikan ibu nutrisi cairan makanan, dan kenyamanan
3. Mendokumentasi catatan persalinan
97
Evaluasi :
1. ibu sudah mengetahui keadaananya
2. ibu sudah mendapatkan cairan dan rasa nyaman
3. sudah dilakukan dokumentasi catatan persalinan
98
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
Nama bayi : Bayi Ny “A”
BB : 3000 g
PB : 48 cm
B. Anamnesa
Tanggal : 11 Juli 2021
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan : baik
b. Pernafasan : 44 x/menit
c. BB : 3000 g
d. PB : 48 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala : tidak ada massa atau penumbungan
b. Ubun-ubun : datar
c. Muka : simetris
d. Mata : simetris kiri kanan, tidak ada tanda infeksi
e. Telinga : normal, simetris ka/ki, lubang (+)
f. Hidung : lubang (+), tidak ada sekret
100
3. Antopometri
a. Lingkar kepala : 34 cm
b. Lingkar dada : 35 cm
c. Lingkar lengan atas : 12 cm
4. Eliminasi
a. Miksi : ada
b. Mekonium : ada
V. INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Perlindungan thermal
3. Kebutuhan nutrisi
4. Teknik menyusui
5. Perawatan Tali pusat
6. Penkes tentang tanda bahaya bayi baru lahir
VI. IMPLEMENTASI
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, setelah kita
melakukan beberapa pemeriksaan, anak ibu lahir dalam keadaan sehat,
dalam keadaan baik, dan tidak ada kelainan apapun.
2. Memeberikan perlindungan termal, yaitu menjaga kehangatan bayi
dengan cara membedung bayi dengan kain yang kering sehingga
menghindari bayi dari hipotermi.
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan ASI. ASI merupakan nutrisi
paling penting bagi bayi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya selama 6 bulan pertama kelahiran. ASI juga
diperkaya dengan antibodi yang mampu melindungi bayi dari banyak
penyakit.
4. Mengajarkan teknik menyusui, yaitu duduklah dalam posisi tegak
dengan keadaan yang rileks, gendong bayi dengan posisi perut bayi
bertemu dengan perut ibu, letakkan kepala bayi disiku ibu, telinga,
bahu dan pinggul bayi dalam keadaan posisi satu garis lurus. Angkat
payudara secara perlahan sambil menarik bayi kearah payudara saat
mulut bayi membuka, pastikan seluruh aerola masuk kedalam mulut
bayi.
5. Melakukan Perawatan Tali pusat. Pastikan tali pusat dalam keadaan
selalu bersih dan kering sehingga terhindar dari infeksi.
102
VII. EVALUASI
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
Ibu sudah mengerti dengan informasi yang sudah diberikan dan ibu
senang karena anaknya lahir dalam keadaan sehat.
2. Memberitahu ibu cara melakukan perlindungan thermal
Ibu sudah tau cara melakukan perlindungan thermal pada bayinya
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi
Ibu suda mengerti dengan nutri yang dibutuhkan oleh bayinya
4. Mengajarkan teknik menyusui
Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang baik dan bbenar dan sudah
mencoba sesuai dengan penkes yang diberikan
5. Melakukan Perawatan Tali pusat
Ibu sudah memngerti cara melakukan perawatan tali pusat yang sudah
di ajarkan oleh bidan
6. Memberikan penkes tentang tanda bahaya bayi baru lahir
Ibu sudah mngerti dengan tanda bahaya bayi baru lahir dan akan
membawa ke fasilitas kesehatan jika salah satu tanda bahay tersebut
terjadi.
103
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
Nama bayi : Bayi Ny “A”
BB : 3000 g
PB : 48 cm
B. Anamnesa
Tanggal : 12 Juli 2021
Pukul : 09.00 WIB
Riwayat kesehatan sekarang
Perdarahan : tidak ada
Preeklamsi : tidak ada
Penyakit kelamin : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan : baik
Pernafasan : 40 x/menit
BB : 3000 g
PB : 48 cm
2. Pemeriksaan khusus
Kepala : tidak ada massa atau penumbungan
Ubun-ubun : datar
Muka : simetris
Mata : simetris kiri kanan, tidak ada tanda infeksi
Telinga : normal, simetris ka/ki, lubang (+)
Hidung : lubang (+), tidak ada secret
Leher : tidak ada pembesaran atau benjolan
Dada : simetris, bunyi nafas normal
Punggung : tidak ada pembengkakan
Tali pusat : tidak ada pendarahan, tidak ada infeksi
Ekstermitas : jari tanggan kiri dan kanang lengkap, jari kaki kiri
dan kanan lengkap.
Anus : berlubang
105
3. Antopometri
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 35 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
4. Eliminasi
Miksi : ada
Mekonium : ada
V. INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Perlindungan thermal
3. Kebutuhan nutrisi
4. Perawatan bayi
5. Perawatan Tali pusat
6. Penkes tentang tanda bahaya bayi baru lahir
106
VI. IMPLEMENTASI
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, setelah kita melakukan
beberapa pemeriksaan, anak ibu lahir dalam keadaan sehat, dalam
keadaan baik.
2. Memeberikan perlindungan termal, yaitu tetap menjaga kehangatan bayi
dengan cara membedung bayi dengan kain yang kering sehingga
menghindari bayi dari hipotermi.
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan ASI. Mengingatkan kembali
ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin, bangunkan bayi untuk
menyusui apabila bayi tidur.
4. Menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi. Mandikan bayi 1 kali
dalam sehari, mandikan bayi dengan air hangat dan segera keringkan
seluruh tubuh bayi dengan tetap menjaga kehangatan bayi. Jangan
mandikan bayi apabila bayi demam.
5. Melakukan Perawatan Tali pusat. Mengingatkan kembali ibu untuk
pastikan tali pusat dalam keadaan selalu bersih dan kering sehingga
terhindar dari infeksi.
6. Memberikan penkes tentang tanda bahaya bayi baru lahir, yaitu
mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir
seperti pernafasan > 60 x/i, suhu > 37.5°C, kulit bayi berwarna kuning
pada 24 jam pertama setelah lahir, Tali pusat kemerahan dan berbau,
tidak BAB dan BAK pada 24 jam pertama kelahiran, tidur secara terus
menerus, idak menyusu, kejang, merintih.
VII. EVALUASI
1. Ibu mengetahui keadaan bayinya baik
2. Ibu mengerti tentang kebutuhan termal
3. Ibu mengerti tentang nutrisi pada bayi
4. Ibu paham cara memandikan bayi
5. Ibu paham dengan cara perawatan tali pusat
6. Ibu mengerti dengan tanda bayaha pada bayi
107
B. Anamnesa
Tanggal : 18 Juli 2021
Pukul : 16.00 WIB
1. Riwayat kesehatan sekarang
Perdarahan : tidak ada
Preeklamsi : tidak ada
Penyakit kelamin : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
2. Keadaan bayi baru lahir : sehat
108
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan : baik
Pernafasan : 44 x/menit
BB : 3100 g
PB : 48 cm
2. Pemeriksaan khusus
Kepala : tidak ada massa atau penumbungan
Ubun-ubun : datar
Muka : simetris
Mata : simetris kiri kanan, tidak ada tanda infeksi
Telinga : normal, simetris ka/ki, lubang (+)
Hidung : lubang (+), tidak ada sekret
Leher : tidak ada pembesaran atau benjolan
Dada : simetris, bunyi nafas normal
Punggung : tidak ada pembengkakan
Tali pusat : tidak ada pendarahan, tidak ada infeksi
Anus : berlubang
3. Antopometri
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 35 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
4. Eliminasi
Miksi : ada
Mekonium : ada
109
V. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada
VI. INTERVENSI
A. Informasikan hasil pemeriksaan
B. Kebutuhan nutrisi
C. Informasi tentang imunisasi
D. Penkes tentang tanda bahaya bayi baru lahir
VII. IMPLEMENTASI
A. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, setelah kita melakukan
beberapa pemeriksaan, anak ibu lahir dalam keadaan sehat, dalam
keadaan baik.
B. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan ASI. Mengingatkan kembali
pada ibu ASI merupakan nutrisi paling penting bagi bayi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya selama 6 bulan pertama
kelahiran. ASI juga diperkaya dengan antibodi yang mampu melindungi
bayi dari banyak penyakit.
110
VIII. EVALUASI
A. Ibu mengetahui keadaan bayinya baik
B. Ibu mengerti tentang ASI
C. Ibu mengerti tentang imunisasi
D. Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada bayi
112
A. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagan, S.Pua Alamat Rumah: S.Pua
B. Anamnesa
Tanggal : 11 Juli 2021
Pukul : 12.00 WIB
1. Alasan Kunjungan : Memeriksa keadaan ibu setelah melahirkan
2. Riwayat Persalinan
a. Tanggal Persalainan : 11 Juli 2021
b. Ditolong Oleh : Bidan
c. Cara Persalinan : Normal
d. Komlikasi : Tidak ada
e. Kedaan Plasenta : Lahir lengkap
f. Perdarahan : TIdak
3. Bayi
a. Lahir Secara : Spontan
b. BB : 3000 g
c. PB : 48 cm
d. JK : Laki-laki
113
e. Informasikan pada ibu nutrisi masa nifas supaya nutrisi ibu terjaga untuk
mempercepat penyembuhan dan memperbanyak ASI, seperti susu, telur,
ikan daging, kacang-kacangan, sayuran
f. menganjurkan ibu untuk cukup istirahat untuk mempercepat pemulihan ibu
g. Bersihkan tubuh ibu dan lakukan perawatan vulva hygiene, untuk
memberikan rasa nyaman bagi pasien dan untuk mencegah infeksi
h. Kontrol pembalut ibu supaya ibu tetap bersih dan nyaman
VIII. Evaluasi
a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan pada ibu
b. Pasien sudah diberitahu tentang keadaan ibu dan bayinya baik
c. Memberikan support ibu:
1) Ibu terlihat lebih tenang dan siap dalam menjalani masa nifas
2) Ibu terlihat tenang saat ditemani suami dan keluarga
3) Ibu merasa nyaman dengan asuhan yang diberikan
d. Pasien telah melakukan mobilisasi dini
e. Pasien sudah paham dengan kebutuhan nutrisi masa nifas
f. Ibu mengerti dengan kebutuhan istirahat masa nifas
g. Ibu sudah mengerti tentang hygiene
116
1. Pengkajian Data
Nama Pengkaji : Vilya Rona Rizky
Tanggal dan Waktu : 11 Juli 2021
A. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagan, S.Pua Alamat Rumah: S.Pua
B. Anamnesa
Tanggal : 11 Juli 2021
Pukul : 16.00 WIB
1. Alasan Kunjungan : Memeriksa keadaan ibu setelah melahirkan
2. Riwayat Persalinan
Tanggal Persalainan : 11 Juli 2021
Ditolong Oleh : Bidan
Cara Persalinan : Normal
Komlikasi : Tidak ada
Kedaan Plasenta : Lahir lengkap
Perdarahan : TIdak
3. Bayi
Lahir Secara : Spontan
BB : 3000 g
PB : 48 cm
JK : Laki-laki
117
- Payudara
Puting Susu : Menonjol
Pengeluaran : (+)
- Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontaraksi : Keras
- Pengeluaran Lochea : Rubra
- Kandung Kemih : Kosong
- Ekstermitas
Oedema : (-)
V. Perencanaan Asuhan
a. Beritahu hasil pemeriksaan
b. Kebutuhan gizi ibu menyusui
c. Eliminasi
d. Personal Hygiene
e. Istirahat
f. Tanda bahaya post partum
g. Cara menyusui yang baik dan benar
1. Pengkajian Data
Nama Pengkaji : Vilya Rona Rizky
Tanggal dan Waktu : 18 Juli 2021
A. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Tiagan, S.Pua Alamat Rumah: S.Pua
B. Anamnesa
Tanggal : 18 Juli 2021
Pukul : 16.00 WIB
1. Alasan Kunjungan : Memeriksa keadaan ibu setelah melahirkan
2. Riwayat Persalinan
Tanggal Persalainan : 11 Juli 2021
Ditolong Oleh : Bidan
Cara Persalinan : Normal
Komlikasi : Tidak ada
Kedaan Plasenta : Lahir lengkap
Perdarahan : TIdak
122
3. Bayi
Lahir Secara : Spontan
BB : 3000 g
PB : 48 cm
JK : Laki-laki
Cacat bawaan : Tidak ada
Anus : (+)
Reflek Hisap : (+)
4. Riwayat Post Partum
- KU : Baik
- Keadaan Emosional : Composmentis
- Tanda – Tanda Vital
TD : 120/80 mmhg
N : 89 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,5⁰C
- Payudara
Puting Susu : Menonjol
Pengeluaran : (+)
- Uterus
TFU : pertengahan pusat simphisis
Kontaraksi : Keras
Pengeluaran Lochea : Sanguinolenta (merah kekuningan)
Kandung Kemih : Kosong
- Ekstermitas
Oedema : (-)
V. Perencanaan Asuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Beritahu nutrisi pada ibu nifas
3. Beri motivasi untuk menyusui
4. Anjurkan posyandu setiap bulan
5. Anjurkan kunjungan ulang
I. Pengkajian Data
DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. E
Umur : 27 Tahun Umur : 31
Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat : Tiagan, S.Pua Alamat :
Tiagan, S.Pua
2. Alasan Kunjungan
Ingin konsultasi KB
3. Tujuan ber-KB
( √ ) Menjarangkan kehamilan
( ) Menghentikan kehamilan
( ) Waktu pemakaian sudah habis
4. Riwayat Obstetri
a. Menstuasi
Menarce : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari
126
Lamanya : 7 Hari
Banyaknya : 3 kali ganti
Keluhan : Tidak ada
( ) tidak
c. Status Pernikahan
Pernikahan :1
Usia Ibu waktu menikah : 25 Tahun
Usia Suami waktu menikah : 29 Tahun
Jumlah Anak :1
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit ibu : Tidak ada
b. Riwayat penyakit kebidanan
a. Nutrisi
Makan : 3 x sehari
Minum : 7-8 gelas/hari
Keluhan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB : 1 x/ hari
BAK : 4-5 x/ hari
c. Personal higiene
Mandi : 2 x/hari
Keramas : 1 x / 2 hari
Sikat gigi : 3 x/hari
Ganti pakaian dalam : 3 x/hari
Ganti pakaian luar : 2 x/hari
d. Istirahat
Istirahat siang : 1 jam
Tidur malam : 5-6 jam
Keluhan : Tidak ada
e. Hubungan seksual
Frekuensi : 1 x/minggu
Keluhan : Tidak ada
g. Kebiasaan sehari-hari
Merokok : Tidak
Minuman keras : Tidak
128
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
BB : 57 kg
TB : 164 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Kepala : bersih, edema (-)
Muka : edema (-)
Mata : conjungtiva merah muda
Hidung : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan
Dada : simetris
3. Pemeriksaan obstetri
Vagina : tidak dilakukan
Servik : tidak dilakukan
Portio : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan labor
Darah : Tidak ada
Urine : Tidak ada
Papsmear : Tidak ada
129
5. Pemeriksaan Tambahan
USG : Tidak ada
Rontgen : Tidak ada
a. Anamnesa
b. Beritahu hasil pemeriksaan
c. Jelaskan KB Suntik 3 bulan
d. Jelaskan efek samping KB Suntik 3 bulan
e. Anjurkan kunjungan ulang
a. Melakukan anamnesa
b. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
Keadaan Umum : Baik
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
BB : 57 kg
TB : 164 cm
130
dibedakan menjadi 2 macam yaitu KB suntik satu bulan dan KB suntik tiga
bulan.
kedalam Rahim
kehamilan
e. Keuntungan KB Suntik
d) Praktis, efektif dan aman
f. Kerugian KB Suntik
j) keputihan
5. Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas kesesuaian antara tinjauan teori dalam bab 2 dengan
pada Ny. A usia 27 tahun G1P0A0H0 selama kehamilan trimester III, persalinan,
masa nifas, neonatus, dan alat kontrasepsi pascasalin yang dilakukan mulai tanggal
1. Pengkajian data
Kemenkes RI (2017), Usia wanita yang dianjurkan untuk hamil adalah wanita
dengan usia 20-35 tahun. Pada saat pengkajian ditemukan Ny. A Selama
hamil tidur siang ± 1-2 jam dan tidur malam ± 7-9 jam sehari. Sedangkan
menurut teori Ibu hamil tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap
istirahat dan tidur siang kurang lebih 1 jam (Marmi, 2011). Berarti tidak ada
kenaikan berat badan 12 kg dari berat badan sebelum hamil 52 kg. Menurut
IMT IMT 18,5-25,0 (normal), kenaikan berat badan kehamilan 11-16 kg,
133
IMT ,18,5 (kurus), kenaikan berat badan kehamilan 13-18 kg, IMT 25,0-27,0
(gemuk), kenaikan berat badan kehamilan 7-11 kg, IMT <27 (obesitas),
timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus, ukur lingkar
lengan atas, pemberian tablet zat besi, dan penentuan presentasi janin dan
pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), penentuan presentasi janin dan denyut
2. Diagnose kebidanan
tunggal hidup, KU ibu dan janin baik. Pada kunjungan tanggal 09 Juli 2021
minggu, kehamilan fisiologis, janin tunggal hidup, KU ibu dan janin baik.
134
3. Penatalaksanaan
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada ibu dalam
pada ibu hamil itu meliputi menimbang berat badan, mengukur tinggi badan,
sudah dilakukan secara teori.. Pada kunjungan ANC usia kehamilan 37-38
diskusi bertujuan untuk mengkaji ulang pada ibu tentang nasihat yang telah
diberikan.
135
1. Pengkajian data
tahun. Semakin tua usia seorang ibu akan berpengaruh terhadap kekuatan
belum pecah. Pukul 09.30 WIB pembukaan lengkap. Pukul 09.45 WIB bayi
Sofian (2011), pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat,
dan lebih lama, kira-kira 2–3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan
karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan
136
tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
primi berlangsung 1½-2 jam, dan pada multi ½ -1 jam. Berdasarkan hasil
dengan teori.
Ny.A pada kala III tidak ada kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan,
perdarahan pada kala III normal yaitu kurang lebih 150 cc dan lama kala III
adalah 5 menit.
tekanan darah, kandung kemih dan keadaan umum ibu. Menurut Manuaba
cc. Ny.A pada kala IV tidak ada kesenjangan antara teori dengan
137
pelaksanaan kala IV yaitu kala pengawasan selama 2 jam post partum dan
2. Diagnose kebidanan
fase aktif dan janin tunggal hidup. Hal tersebut sesuai dengan teori
3. Penatalaksanaan
Semua intervensi dilakukan pada kala I fase laten, pada saat ibu
sesuai dengan pedoman APN. Bayi Ny.A lahir spontan belakang kepala,
diberikan perawatan bayi baru lahir normal, hal ini mengacu pada kondisi
umum bayi yang baik, bayi dapat menyusu kuat. Hal tersebut sudah sesuai
cairan dan nutrisi ibu, mengatur aktivitas dan posisi ibu, memfasilitasi ibu
untuk buang air kecil, menghadirkan pendamping ibu seperti suami maupun
138
ajari ibu tentang teknik relaksasi dengan cara menarik napas panjang secara
nyaman saat bersalin, mengajari ibu cara meneran yang benar, melakukan
managemen aktif kala III yang tercantum dalam asuhan persalinan normal.
persalinan normal.
1. Pengkajian data
tanda vital bayi didapatkan hasil suhu 36,5ºC, nadi 134 x/menit, respirasi
pernafasan pada bayi normalnya 40-80 kali per menit, dan nadi pada bayi
teori yang ada. Keadaan umum bayi baik, menangis kuat, refleks hisap baik,
tali pusat masih basah dan terbungkus kassa kering steril serta tidak
hasil dalam batas normal. Dapat disimpulkan bahwa TTV bayi tidak terjadi
2. Diagnose Kebidanan
3. Penatalaksanaan
adalah memastikan bayi tetap hangat dan mendapat ASI eksklusif, menjaga
kontak kulit antara ibu dan bayi, menutupi kepala bayi dengan topi yang
sesuai pedoman MTBS jika ada kelainan (WHO, 2013). Ibu dapat
1. Pengkajian data
dibawah pusat dan lochea rubra, warna merah segar, bau anyir. Menurut
flora dalam usus bayi, untuk siap menerima ASI. Masa laktasi mempunyai
umur 2 tahun (Ambarwati, 2010). Segera setelah plasenta lahir TFU 2 jari
yang telah dilakukan pada Ny.A tidak terjadi kesenjangan dengan teori.
pemeriksaan payudara bersih, tidak ada nyeri tekan, TFU pertengahan pusat
Manuaba (2013), satu minggu post partum TFU pertengahan pusat- symfisis
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny.A tidak terjadi
2. Diagnose kebidanan
3. Penatalaksanaan
yang telah disusun dan dilakukan secara komprehensif, efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada ibu dan atau keluarga dalam
tanda vital, tinggi fundus uteri, lokhea dan cairan pervaginam lainnya serta
kebersihan diri, istirahat, mobilisasi dini dan aktivitas, ASI eksklusif, cara
1. Pengkajian data
2010 konseling KB menggunakan Satu Tuju yaitu : Sapa dan Salam kepada
klien secara terbuka dan sopan, T : Tanyakan pada klien informasi tentang
Ulang. Dari data diatas ada kesesuaian antara teori dan kasus.
2. Diagnose kebidanan
(Nursalam, 2008).
3. Penatalaksanaan
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni K,2013).
janin intrauterimulai dari sejak konsepsi dan berakhir pada saat awal permulaan
persalinan. Masalah kehamilan pada trimester I antara lain : mual dan muntah,
pada kaki, sesak nafas, nyeri ligamentum rotundum, perut panas, perut
kembung, pusing, sakit kepala, sakit punggung atas dan bawah. Dan sedangkan
masalah pada trimester III hamper sama dengan masalah yang dialami
plasentadan seaput janin dari tubuh ibu. (Yuni, 2018). Menurut Margareth ZH
(2013) persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeuaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu
maupun janin.
144
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap 37
(Sarwono Prawirohardjo, 2015). Bayi Baru Lahir (BBL) Adalah bayi yang baru
dengan usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm)
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan
masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai
dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan
seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha, 2013).
Masa nifas atau Puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
pascapersalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi. Bagi ibu
hubungan keluarga dan aturan serta penyesuaian terhadap aturan yang baru.
yang telah menikah lebih dari satu tahun dan ingin memiliki anak tetapi
berkualitas.
C. Saran
1. Bagi mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Ul, Hj.Herni johan, sorya Llyod. 2017. Asuhan Persalinan Normal &
Bayi Baru Lahir. – Ed. I. - Yogyakarta : Andi,
Edozien, C Leroy. (2014). Buku Saku Manajemen Unit Persalinan. Jakarta: EGC.
Indrasari, N. 2014. Perbedaan Lama Persalinan Kala II Pada Posisi Miring Dan
Posisi Setengah Duduk. Jurnal Keperawatan, Vol. X (1), 75-80.
Manuaba Ida Ayu Candranita, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba dan Ida Bagus Gde
148
Manuaba. 2013. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Marie. T. N. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak Balita. Jakarta :
Erlangga.
Nuha Medika Astuti, S.,dkk.2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Jakarta :
Erlangga
Sondakh,J.J.S. 2013. Asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta :
Erlangga Sofian, A. 2013
Varney, Kriebs dan Gegor. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta
Walyani, E.S. 2015. Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Yogyakarta: PN
149
150