Disusun oleh :
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Literature Review...................................................................................4
B. Implementasi untuk Praktek Pengajaran (Implications for Practice and
Teaching Strategi...................................................................................9
C. Implementasi Hasil Penelitian................................................................16
D. Manajemen Kebidanan...........................................................................16
BAB III TINJAUAN KASUS
I. Data Subjektif.........................................................................................21
II. Data Objektif..........................................................................................24
III. Analisis Data..........................................................................................26
IV. Penatalaksanaan......................................................................................27
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan............................................................................................39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................43
B. Saran.......................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, di susul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Wirakusumah, 2010).
Persalinan di katakan normal jika terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 –
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala dalam waktu 18
jam tanpa komplikasi pada ibu/janin (Saifuddin, 2008).
Persalinan normal dapat berubah menjadi persalinan patologi jika
persalinan berlangsung melampaui batas waktu tanpa diikuti oleh kemajuan
persalinan (Nugroho, 2010). Persalinan patologi dapat membawa akibat buruk
bagi ibu dan janin yang menyebabkan kematian ibu dan janin (Departement of
Gynekologi, 2007).
Menurut World Health Organization (WHO), indikator kesejahteraan
suatu negara salah satunya di ukur dari besarnya angka kematian ibu (AKI).
AKI yaitu banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
yang berkaitan dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama
kehamilan, melahirkan dan nifas (42 hari setelah melahirkan). Menurut hasil
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan AKI
di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target
Millenium Development Goal’s (MDG’S) pada tahun 2015 di harapkan AKI
menurun sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Tingginya AKI yang di sebabkan karena perdarahan 28 %, infeksi 15%,
abortus tidak aman 13 %, hipertensi dalam kehamilan 12 %, partus macet 9
%, dan lain – lain. Infeksi biasa terjadi pada saat kehamilan, persalinan dan
nifas. Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang di kandungnya akan
mempunyai resiko terkena infeksi. Salah satu penyebab infeksi dalam
persalinan yang menyebabkan komplikasi pada persalinan adalah kehamilan
lewat bulan (postdate) (Saefudin, 2010).
Kehamilan lewat tanggal atau postdate pregnancy adalah kehamilan
yang terjadi lebih lama daripada tanggal taksiran persalinan (Alexander,
2000). Postdate pregnancy terjadi dalam jangka waktu lebih dari 40 minggu
sampai dengan 42 minggu (Berkowitz, 2008). Kehamilan lebih dari 40
1
2
B. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada Ny. L
usia 23 tahun G201A1 usia kehamilan 41 minggu 1 hari Inpartu Kala I Fase
Laten dengan kehamilan lebih bulan (postdate), di RSUD Simo Boyolali?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan teori, konsep dan prinsip kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan persalinan pada Pada Ny. L usia 23 tahun
G2P0A1 usia kehamilan 41 minggu 1 hari Inpartu Kala I Fase Laten dengan
kehamilan lebih bulan (postdate), di RSUD Simo Boyolali.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian data subyektif pada ibu bersalin dengan
kehamilan lewat bulan (postdate).
b. Melaksanakan pengkajian data obyektif pada ibu bersalin dengan
kehamilan lewat bulan (postdate).
c. Mengidentifikasi/menganalisa data pada ibu bersalin dengan
kehamilan lewat bulan (postdate).
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan pada ibu bersalin dengan
kehamilan lewat bulan (postdate) berdasarkan evidence based
practice.
3
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
memberikan asuhan pada ibu bersalin dengan kehamilan lewat bulan
(postdate).
2. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber
referensi khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan kehamilan lewat bulan (postdate).
3. Bagi Lahan Praktik
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan
kehamilan lewat bulan (postdate).
4. Bagi Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan
dalam asuhan komprehensif pada ibu bersalin dengan kehamilan lewat
bulan (postdate).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Literatur Review
1. Pengertian Konsep Dasar Persalinan
Persalinan dapat didefinisikan secara medis sebagai kontraksi uterus
yang teratur dan semakin kuat, menciptakan penipisan dan dilatasi serviks di
sepanjang waktu, yang menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin
melalui jalan lahir melawan resistansi jaringan lunak, otor, dan struktur
tulang panggul (Kennedy dkk, 2013:2).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Kuswanti dan Melina, 2014:1). Kelahiran seorang bayi juga merupakan
peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga (Aisyah dan Oktarina, 2012 : 3).
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan
ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau
persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi disamping itu bersama
keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. (Saifuddin,
2006)
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi
baik bagi ibu maupun janin. (Sarwono, 2002 : 101)
2. Tahap-tahap Persalinan
Tahap-tahap pada persalinan dibagi menjadi 4 kala yaitu:
a) Kala 1 (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah atau blood
show, karena serviks mulai membuka atau dilatasi dan menipis
(effacement). Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler kanalis
servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan membuka.
4
5
yang terjadi pada fase laten ini, meciptakan ruangan yang nyaman
(Bersih, rapih, wangi,kondusif)
(2) Fase Aktif
Fase ini berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 sub fase :
(a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
(b) Periode dilatasi maksimal atau steady : selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm.
(c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, waktu 2 jam, pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.
Kebutuhan Fisik Kala 1 Fase Aktif
1. Manajemen nyeri
Seiring dengan bertambahnya pembukaan serviks pada fase
aktif, rasa nyeri yang dirasakan ibu pun akan semakin bertambah.
Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen nyeri agar nyeri yang
dirasakan ibu dapat berkurang atau teralihkan. Ada dua
pendekatan dalam manajemen nyeri yaitu pendekatan
nonfarmakologis dan farmakologis.
Pendekatan nonfarmakologis misalnya : relaksasi dan
distraksi, imajinasi atau visualisasi, masase atau pijatan,
hidroterapi, akupresur, dan sebagainya. Sedangkan pendekatan
farmakologis contohnya : pemberian obat jenis
sedatif/tranquilizer, opioid, dan sebagainya.
2. Kebutuhan nutrisi dan hidrasi
Cairan dapat diberikan pada ibu selama persalinan, misalnya
teh manis dan jus buah yang cair. Ibu akan lebih berenergi dan
memiliki hidrasi yang adekuat apabila mendapat makanan.
Namun, ibu juga perlu diingatkan bahwa konsumsi cairan berlebih
dapat menimbulkan rasa mual dan ketidaknyamanan. Dalam buku
ajar kebidanan komunitas karangan Linda V. Walsh (halaman
285) disebutkan bahwa pilihan nutrisi yang tepat untuk ibu hamil
dalam persalinan kala satu meliputi karbohidrat yang mudah
dicerna seperti roti bakar, krekers, sereal, buah segar atau yogurt
rendah lemak dan berbagai cairan.
7
dengan his, mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala, diikuti oleh
seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 ½-2 jam dan pada multi ½- 1
jam ( Aisyah dan Oktarina, 2012 : 4)
c). Kala III atau kala pengeluaran plasenta
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus
teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta
yang tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his
pelepasan dan pengeluara uri. Dalam waktu 5- 10 menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri
seluruh proses biasanya berlangsung 5-10 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-
200 cc (Aisyah dan Oktarina, 2012 : 4).
d) Kala IV atau kala pengawasan
Kala selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum
(Mochtar, 2003). Pada saat proses persalinan berlangsung, ada
beberapa faktor yang harus diamati, diawasi oleh tenaga kesehatan
(bidan dan dokter) yaitu nyeri, lama pembukaan, lama meneran,
robekan perineum, lama pelepasan plasenta dan volume perdarahan
(Aisyah dan Oktarina, 2012 : 5)
3. Tanda-tanda persalinan
Memasuki proses persalinan terdapat beberapa tanda-tanda yang dirasakan
oleh ibu dan dilihat oleh bidan melalui pemeriksaan. Tanda-tanda
persalinan tersebut antara lain :
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan- robekan kecil pada serviks
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Air Ketuban
Air ketuban adalah cairan jernih dengan warna agak kekuningan yang
menyelimuti janin di dalam rahim selama masa kehamilan. Air ketuban
yang berubah menjadi berwarna kehijauan, menunjukkan bahwa neonatus
telah mengeluarkan mekonium, menjadi petanda bahwa neonatus dalam
keadaan stress dan hipoksia (Kosim, 2010 : 1-2).
9
kegagalan yang lebih tinggi dibanding servik yang matang. Bishop Score
> 5 yaitu induksi persalinan ,Cara induksi persalinan adalah:
1) Menggunakan tablet Misoprostol / Cytotec yaitu 25-50 mg yang
diletakkan di forniks posterior setiap 6-8 jam hingga munculnya his /
kontraksi.
2) Menggunakan oksitoksin intravena yaitu infus oksitoksin biasanya
mengandung 10-20 unit ekuivalen dengan 10.000-20.000 mU
dicampur dengan 1000 ml larutan Ringer Laktat, masing-masing
menghasilkan konsistensi oksitoksin 10-20 mU/ml. Bishop Score < 5
3) Pemantauan janin dengan prafil biofisik, Nonstress test (NST),
Contraction Stess Test (CST).
4) Volume ketuban normal, NST reaktif yaitu diulangi 2x / minggu.
5) Volume ketuban normal, NST non reaktif, CST positif yaitu dilakukan
SC.
6) Volume ketuban normal, NST non reaktif dan CST negatif yaitu
dilakukan pengulangan CST dalam 3 hari.
7) Oligohidramnion (kantong amnion < 2 cm) yaitu dilakukan SC.
8) Deselerasi variable yaitu matangkan serviks dan induksi persalinan.
9) Pematangan serviks dapat dilakukan dengan kateter voley, oksitoksin,
prostaglandin (Misoprostol), relaksin (melunakkan serviks),
pemecahan selaput ketuban.
10) Persalinan per vaginam yaitu Ibu miring ke kiri, berikan oksigen,
monitor DJJ, induksi persalinan dengan tetes Pitosin (jika tidak ada
kontraindikasi dan belum ada tanda hipoksia intrauterine), tetes
Pitoksin di naikkan jangan melebihi 2 m U/ menit atau di naikkan
dengan interval < 30 menit, amniotomi pada fase aktif, infus
intraamniotik dengan 300 – 500 mL NaCl hangat selama 30 menit
yaitu untuk mengatasi oligohidramnion dan mekoneum, konfirmasi
kesejahteraan janin.
11) Dilakukan Sectio Caesaria, jika gawat janin (deselerasi lambat,
pewarnaan mekoneum), gerakan janin abnormal (< 5 kali / 20 menit),
contraction stress test (CST), berat Badan > 4000 gr, malposisi,
malpresentasi, partus > 18 jam, bayi belum lahir, (Kurniawati, 2009 ).
15
Postterm
Sectio caesarea
Bishop Skor Bishop
<5 Skor > 5
induksi
pervaginam
16
9. Riwayat perkawinan
Untuk mengakaji apakah ibu menikah diusia muda atau diusia tua
sehingga menimbulkan resiko terhadap kehamilan dan persalinan ibu.
b. Data Objektif
Data yang didapatkan dari pemeriksaan secara langsung kepada klien.
1. Pemeriksaan umum
Merupakan gambaran umum klien yang mencangkup tentang
kesadaran, keadaan umum, tekanan darah, suhu, nadi, pernpasan, berat
badan ibu. Semua itu dikaji untuk menentukan apakah ibu dalam
kondisi normal atau tidak.
2. Pemeriksaan khusus
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis di mulai
dari kepala sampai kaki, yang meliputi:
a) Kepala
Dimulai dari wajah ibu, apakah wajah ibu terlihat pucat, mata ibu
apakah conjungtivanya, apakah adanya oedema pada kelopak
mata dah wajah ibu, jika ada maka ibu perlu untuk dicurigai.
b) Leher
Apakah adanya pembengkakan kelenjer tiroid dan kelenjer limfe
dan pembesaran vena jugularis.
c) Dada
Memngkaji bagaimana bentuk payudara ibu, simetris atau tidak,
adanya benjolan atau tidak, terlihatnya kelainan atau tidak,
bagaimana keadaan puting susu ibu, apakah kolostrum sudah
keluar atau belum. Hal ini dapat membatu kita dalam menentukan
tindakan selanjutnya.
d) Abdomen
(a) Inspeksi
Menilai apakah ada bekas luka operasi dinding perut ibu,
pembesaran perut apakah sesuai dengan usia kehamilan.
(b) Palpasi
19
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Maret 2021 Jam :11.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Merpati VK
IDENTITAS PASIEN
Status : Istri Status : Suami
1. Nama : Ny. L 1. Nama : Tn. G
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 28 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Karyawan Swasta
6. Suku bangsa: Jawa 6. Suku Bangsa: Jawa
7. Alamat : Bubakrejo, 2/3,
Keyongan, Nogosari
I. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu datang ke PONEK dan mengatakan usia kehamilannya sudah lebih
bulan, merasakan kenceng-kenceng. Ibu masuk ruang Merpati pada
tanggal 27 September 2022 pukul 10.30 WIB.
2. Riwayat Kesehatan
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : Ibu tidak sedang
menderita penyakit apapun ( seperti Hipertensi, DM, Jantung, Ginjal,
Hbsag, TB, Alergi ).
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Keluarga tidak sedang/memiliki riwayat penyakit apapun (seperti
Hipertensi, DM, Jantung, Ginjal, Hbsag, Alergi, TB dan lainnya).
21
22
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid:
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : tidak
Siklus : 28 hari Lama : 6-7 hari
Warna darah : Merah kehitaman Leukhorea :-
Banyaknya : Kurang lebih per 8 jam ganti pembalut (tidak penuh)
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G2P0A1
2) Usia kehamilan : 41 minggu
3) HPHT : 13 Juni 2021
4) HPL : 20 Maret 2022
5) Gerakan janin
Pertama kali : ibu merasakan gerak janin pertama kali saat UK 4
bulan
6) Riwayat terapi: Ibu tidak mengkonsumsi obat apapun selain yang
diberikan bidan maupun dokter
7) Riwayat Alergi: Ibu tidak memiliki riwayat alergi apapun baik
dalam bentuk obat maupun makanan.
8) Kekhawatiran khusus : ibu tidak memiliki kekhawatiran khusus.
9) Imunisasi / TT : ibu sudah mendapatkan imunisasi TT2
c. Riwayat ANC
No. Trimester Frekuensi Keluhan Terapi Oleh
1. I 3 kali mual dan Prenatal Bidan
muntah KIE kebutuhan, perubahan dan
fisiologis dan tanda bahaya TM I Dokter
2. II 3 kali Pusing Prenatal Bidan
KIE kebutuhan, perubahan dan
fisiologis dan tanda bahaya TM II Dokter
3. III 4 kali Nyeri Prenatal Bidan
pinggang KIE kebutuhan, perubahan dan
fisiologis, tanda bahaya TM III, Dokter
tanda-tanda persalinan dan
persiapan persalinan
23
Rambut hitam, tidak mudah rontok, tidak ada ketombe, Muka tidak
ada odema dan tidak ada cloasma gravidarum, Sklera mata putih,
konjungtiva tidak pucat.Hidung bersih, tidak ada pengeluaran sekret
abnormal.Mulut bersih, tidak ada caries gigi. Telinga bersih, tidak
ada pengeluaran serumen berlebih.
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.
c. Dada (payudara)
Bentuk simetris, tidak ada retraksi kulit payudara, puting susu
menonjol, aerola hiperpigmentasi, tidak ada massa/ benjolan,
Colostrum sudah keluar.
d. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk bulat, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada striae
gravidarum,terdapat linea nigra dan gerakan janin aktif.
2) Palpasi
a) Leopold 1 : TFU 3 jari di bawah prosesus
xiphoideus,teraba bulat lunak tidak melenting
b) Leopold 2 : Bagian kiri perut ibu teraba
keras, memanjang, ada tahanan dan bagian kanan teraba
bagian kecil janin
c) Leopold 3 : Teraba bulat keras dan
melenting
d) Leopold 4 : Bagian bawah sudah masuk
pintu atas
panggul (PAP) / Divergen
3) TFU Mc.Donald : 30 cm
Taksiran Berat Janin : 2790 gram
4) Auskultasi
Punctum maksimum : Di bawah pusat bagian kiri ibu.
DJJ : Frekuensi 146 kali/menit, teratur
5) His : frekuensi 3 kali/10 menit, durasi 35
detik, intensitas tinggi
e. Ekstremitas
Atas : Tidak ada oedema, kuku tidak pucat.
26
terfokus pada rasa nyeri persalinan, sehingga nyeri persalinan tidak lagi
terasa (Hilmansyah, 2011).
b. Hasil :Suami dan keluarga selalu mendampingi ibu dan memenuhi
kebutuhan yang diperlukan oleh ibu seperti menemani ke kamar mandi,
memenuhi asupan nutrisi ibu dan lain sebagainya.
4. Menganjurkan ibu miring kiri/kanan untuk proses penurunan kepala.
a. Rasionalisasi :Posisi yang umum diterapkan dalam asuhan kebidanan
pada kala I adalah menganjurkan ibu untuk miring kiri/ kanan
dikarenakan ketuban sudah rembes pasien dianjurkan untuk tidak terlalu
banyak berjalan.
b. Hasil: Ibu bersedia miring kiri atau kanan sesuai anjuran bidan.
5. Memberikan terapi counterpresure dan massage efflurage kepada ibu
a. Rasionalisasi :Penekanan pada daerah lumbal secara kontinu
menjadikan sensasi nyeri yang dialami responden saat
persalinancenderung mengalami penurunan, tindakan massase
counterpressure lebih dapat dikontrol terutama mengenai tekanan yang
harus diberikan kepada ibu bersalin.
b. Hasil: Ibu sudah dilakukan counterpresure dan merasa lebih nyaman
6. Mempersiapkan diri, lingkungan dan alat.
a. Rasionalisasi :
1) Persiapan diri: Pelindung diri merupakan penghalang atau barier
antara penolong dengan bahan-bahan yang berpotensi untuk
menularkan penyakit. Oleh sebab itu, penolong persalinan harus
memakai celemek yang bersih dan penutup kepala atau ikat rambut
pada saat menolong persalinan. Juga gunakan masker penutup
mulut dan pelindung mata. Kenakan semua perlengkapan
pelindung pribadi selama membantu kelahiran bayi dan plasenta
serta saat melakukan penjahitan laserasi atau luka episiotomy.
(JNPK-KR, 2008)
2) Persiapan lingkugan: Persiapan untuk mencegah terjadinya
kehilangan panas tubuh yang berlebihan pada bayi baru lahir harus
dimulai sebelum kelahiran bayi itu sendiri. Siapakan lingkungan
yang sesuai bagi proses kelahiran bayi itu atau memastikan bahwa
ruangan tersebut bersih, hangat, pencahayaan cukup, dan bebas dari
tiupan angina (JNPK-KR,2008)
29
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan kencang kencang semakin sering, perut bagian bawah semakin
nyeri, dan rasa ingin buang air besar.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compose mentis
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 116/72 mmHg
Pernafasan : 22 kali/menit
Nadi : 93 kali/menit
Suhu : 36,80 C
3. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen:
His 5 kali / 10 menit, durasi 45 detik. Intensitas kuat. DJJ 144 kali/ menit,
irama teratur.
b. Kandung kemih kosong.
c. Genetalia:
Perineum menonjol dan elastis, vulva dan anus membuka serta ada
pengeluaran lender darah dan air ketuban
4. Pemeriksaan dalam (15 September 2021, 13.00 WIB)
Pembukaan 10 cm (lengkap), eff 100%, presentasi kepala, UUK kiri depan,
hodge II, ketuban jernih (-)
31
C. ANALISA DATA
G2P1A0 usia kehamilan 41 minggu Inpartu Kala II dengan kehamilan lebih bulan
(postdate)
32
bayi saat melewati perineum agar tidak terjadi rupture yang berlebihan
b. Hasil :Bahu depan, bahu belakang lahir dan badan lahir dengan
terkendali, bayi lahir spontan pukul 11.35 WIB.
11. Melakukan penilaian selintas seperti apakah bayi segera menangis, bergerak
aktif dan warna kulit kemerahan.
a. Rasionalisasi : Bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kelainan dan
dapat mengetahui tindakan segera yang harus dilakukan untuk
menyelamatkan bayi
b. Hasil : Bayi menangis merintih, kulit kemerahan dan gerak lemah.
12. Mengevaluasi lama persalinan dan jumlah perdarahan.
a. Rasionalisasi : Untuk mengetahui apakah ada komplikasi yang terjadi
selama persalinan
b. Hasil :Jumlah pengeluaran darah ±70cc.
35
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sedikit cemas karena bayinya lahir suara tangisan bayi lemah
dan perutnya masih merasa mules
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen :Kandung kemih kosong, TFU setinggi pusat, tidak ada janin
kedua
b. Genetalia : Semburan darah tiba-tiba, tali pusat memanjang, plasenta
belum lahir.
c. Perdarahan ± 70cc
C. ANALISA DATA
P1A1usia kehamilan 41 minggu Inpartu Kala III
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lelah, tetapi senang karena bayi dan ari-arinya telah lahir
B. DATA OBJEKTIF
2. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compose mentis
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 102/65mmHg
Pernafasan : 22 kali/menit
Nadi : 83 kali/menit
Suhu : 36,7oC
3. Pemeriksaan fisik
- Abdomen : Berkontraksi, TFU 1 jari dibawah pusat, dan kandung kemih
kosong
- Genetalia : Pengeluaran darah normal, lokea rubra, terdapat laserasi
jalan lahir grade II
C. ANALISA DATA
P1A1 Partus Kala IV
a. Rasionalisasi : agar ibu merasa nyaman jika dalam keadaan bersih dan
lingkungan yang bersih.
b. Hasil : ibu sudah dibersihkan dan diganti pakaiannya.
3. Mendekontaminasi tempat persalinan dan semua peralatan partus bekas pakai
dengan larutan klorin
a. Rasionalisasi: Dekontaminasi bertujuan untuk mencegah penyebaran
infeksi melalui alat kesehatan atau suatu permukaan benda, sehingga
dapat melindungi petugas atau pasien (Ernaliyawati, 2007).
b. Hasil: tempat persalinan dan semua peralatan sudah didekontaminasi
4. Membuang semua bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
a. Rasionalisasi : agar mencegah infeksi nosocomial baik kepada klien
maupun petugas kesehatan.
b. Hasil : bahan-bahan telah dibuang sesuai jenis sampah.
5. Menganjurkan ibu cara masase uterus yaitu dengan telapak tangan pada perut
ibu dengan gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi
keras).
a. Rasionalisasi : Masase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi
sehingga tidak terjadi perdarahan
b. Hasil : Ibu mengerti cara masase uterus dan fundus teraba keras
6. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan.
a. Rasionalisasi : pemenuhan makan dan minum perlu karena setelah
melahirkan energi banyak yang terpakai.
b. Hasil : ibu bersedia untuk makan makanan yang telah disediakan dan
minum segelas teh hangat.
7. Mengobservasi tanda-tanda vital, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan
perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1
jam kedua.
a. Rasionalisasi : Pemantauan 2 jam pasca persalinan sangat penting sebab
sebagian besar kesakitan dan kematian disebabkan oleh perdarahan dan
eklamsia serta infeksi sehingga perlu dipantau ketat
39
b. Hasil:
Darah
Tekanan Tinggi
Jam Nadi Suhu Kontraksi Kandung yang
Waktu darah / Fundus
ke- x/mnt ◦C uterus kemih keluar
mmHg Uteri
.... cc
36,7◦ 1 jari bawah
14.00 112/68 87 x Keras Kosong -
C pusat
114/70 1 jari bawah
14.15 93 x Keras Kosong 5 cc
pusat
1
119/74 2 jari bawah
14.30 98 x Keras Penuh 5 cc
pusat
109/71 2 jari bawah
14.45 85 x Keras Kosong 10 cc
pusat
113/77 36,8◦ 2 jari bawah
15.15 78 x Keras Kosong 20cc
C pusat
2
122/76 2 jari bawah
15.45 86 x Keras Penuh 25 cc
pusat
BAB IV
PEMBAHASAN
40
41
Pada penelitian yang dilakukan Rezaie, Masomeh dkk (2016) yang berjudul
Comparison of Vaginal and Oral Doses of Misoprostol for Labour Induction in Post-
Term Pregnancies didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang significant
pemberian misoprostol per oral, misoprostol per vaginal dan oxytocin dalam induksi
persalinan (p = 0.66.) Cesarean section frequency of vaginal misoprostol group, 100
µg, oral and 50 µg oral were 25%, 10%, and 15% respectively (p = 0.24).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian kasus Ny. L usia 24 tahun G2P0A1 usia kehamilan
41 minggu 1 hari dengan kehamilan lewat bulan (postdate) di RSUD Simo dapat
ditarik kesimpulan :
1. Pada pengkajian data subyektif ibu mengatakan kehamilan sudah lewat bulan
dan kenceng-kenceng yang masih jarang dengan intensitas rendah.
2. Pada pengkajian data obyektif didapatkan hasil pemerikaan fisik dan TTV
dalam ibu mengalami kehamilan lewat bulan (postdate)
3. Berdasarkan data subyektif dan obyektif didapatkan diagnose Ny. L usia 23
tahun G2P0A1 usia kehamilan 41 minggu 1 hari Inpartu Kala I Fase Laten
dengan kehamilan lebih bulan (postdate)
4. Berdasarkan kasus Ny. L perencanaan dibuat berdasarkan tahapan persalinan
dan masalah yang dirasakan ibu dimana perencanaan dibuat untuk
memberikan asuhan kepada ibu bersalin sesuai dengan masalahnya.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Untuk lebih menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan komplikasi
maternal dan neonatal secara langsung sehingga dapat digunakan sebagai
berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Agar menjadi tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan dengan komplikasi maternal dan neonatal.
3. Bagi Instansi Kesehatan
Agar dapat menjadi gambaran bagi instansi kesehatan dlam rangka
meningkatkan kuaitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan asuhan kebidanan
pada kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
4. Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien dan keluarga mengetahui dan memahami proses persalinan dengan
komplikasi serta masalah pada persalinan.
43