Disusun Oleh :
Diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Laporan Case Study Asuhan Kebidanan Komprehensif Berbasis Riset Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Malahayati , pada:
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Pembimbing
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Laporan Case Study Asuhan
Kebidanan Komprehensif Berbasis Riset Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Malahayati , pada :
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Penguji I
Penguji II
( .................................................................... )
NIDN.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Continuity Of Care (COC) Pada Ny.S 24 Tahun G1P0A0 Hamil 34
Minggu di PMB Dwi Yuliani, S.ST. Lampung Tengah”. Disusun Guna Memenuhi
Persyaratan ketuntasan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Continuity Of Care
( COC ) Program Study Profesi Bidan.
Dalam penulisan Studi Kasus ini, penulis memperoleh bimbingan, bantuan
dan saran dari berbagai pihak, dengan kerendahan hati pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat
1. Bp DR.dr.Achmad Farich,M.Kes selaku Rektor Universitas Malahayati
2. Ibu Vida Wira Utami,S.ST.,Bdn,. M.Kes., selaku Ketua Program Studi
Profesi Bidan
3. Ibu Ike Ate Yuviska, S.ST. Bdn., M.Kes selaku pembimbing Praktik Klinik
Asuhan Kebidanan Continou Of Care ( COC )
4. Dwi Yuliani, S.ST Selaku CI di Lahan Praktek
5. Ny.S yang telah bersedia menjadi pasien pada Studi Kasus sini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Studi Kasus ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun darimanapun datangnya penulis harapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga segala bimbingan dan dukungan dari semua pihak
mendapat balasan dari Allah SWT
Penulis
B. PERSALINAN
a. Pengertian Persalinan .............................................................31
b. Tanda-Tanda Persalinan.........................................................34
c. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan.................................34
d. Fisiologi Persalinan................................................................35
e. Nyeri Persalinan......................................................................36
f. Kebutuhan Dasar Selama Persalinan......................................35
g. Mekanisme Nyeri Persalinan..................................................42
h. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan............43
i. Pengukuran Skala Intensitas Nyeri.........................................43
j. Penanganan Nyeri...................................................................45
k. Evidence Based aromaterapi Lavender...................................47
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................50
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL.................................50
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................67
BAB V PENUTUP..........................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah kematian ibu selama masa
dan nifas atau pengelolaannya bukan karena sebab- sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. AKI tahun 2018
penurunan dari lima tahun sebelumnya yaitu di tahun 2017 sebanyak 24/ 1.000
KH (Kemenkes RI,2018).
(SDKI) Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-
2015 dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 pada tahun 2007 dan naik
menjadi 359 pada tahun 2012 kemudian menurun menjadi 305 per 100.000
Hasil SDKI dan SUPAS tersebut memperlihatkan bahwa angka kematian ibu
masih jauh dari target MDGs yang menargetkan AKI menjadi 102 per 100.000
(Kemenkes, 2020).
Selain AKI, indikator derajat kesehatan lainnya adalah Angka Kematian
Bayi (AKB). Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin
baru lahir, bayi dan balita. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 menunjukkan data AKB Indonesia sebesar 32 per 1.000
kelahiran hidup dan menurun pada tahun 2017 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
Keluarga pada tahun 2020, dari 28.158 kematian balita, 72,0% (20.266
neonatus yang dilaporkan, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28
hari. Sementara, 19,1% (5.386 kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan
dan 9,9% (2.506 kematian) terjadi pada usia 12 – 59 bulan (Kemenkes, 2021).
dari 110 kasus menjadi 115 kasus. Pada tahun 2020 Angka Kematian Neonatal
(AKN) provinsi Lampung sebesar 471 kasus, Angka Kematian Bayi (AKB)
Pelayanan kebidanan ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu bidan
yang akan memantau keadaan ibu selama hamil hingga pasca melahirkan.
diberikan secara menyeluruh dimulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
(Prawihardjo, 2014 )
meningkatkan kelangsungan dan kualitas kesehatan ibu dan anak .( Buku Ajar
komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas dan KB, perawatan
bayi baru lahir serta melakukan pendokumentasian kebidanan pada pasien di
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimanakah asuhan kebidanan continuity of care
terhadap Ny. S di PMB Dwi Yuliani, S.ST, Kab Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2023?”.
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif pada Ny. S G1P0A0
Usia 24 tahun Hamil 34 minggu di PMB Dwi Yuliani, S.ST, Kab
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023
b. Tujuan khusus
1. Mampu Melakukan pengkajian pada ibu hamil , bersalin , bbl , KB dan
dengan prioritas pada ibu hamil , bersalin , bbl , KB dan Nifas di PMB
Tengah, 2023
4. Mampu mengevaluasi Tindakan asuhan kebidanan secara kontinyu dan
2023
D. Ruang Lingkup
a. Sasaran
Subjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah ibu hamil trimester
seperti pada pemeriksaan (Hb >11,5%), Hbsag (-), dan Protein Urine (-)
atau penyulit dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu
nifas, pelayanan keluarga berencana, asuhan bayi baru lahir dan neonatus.
b. Tempat
Laporan Tugas Akhir di lakukan di PMB Dwi Yuliani, S.ST, Kabupaten
Lampung Tengah, 2023
c. Waktu
Waktu dimulainya pengambilan kasus dimulai dari Hamil, Bersalin, Nifas,
hamil TM III, bersalin, nifas, keluarga berencana, serta bayi baru lahir dan
neonatus.
dari TM III, ibu bersalin, ibu nifas dan keluarga berencana serta BBL dan
Lampung
e. Bagi IPTEK
Sebagai acuan dan sumber referensi dalam mengembangkan ilmu melalui
evidence based dan jurnal penelitian yang sudah ada.
b. Fisiologis Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan merupakan matarantai
yang berkesinambungan yang terdiri atas :
1) Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang
berlangsung 20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat
mengikuti proses kematangan dan terjadi ovulasi .
2) Spermatozoa
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc, dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii.
Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia wanita dapat
hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
3) Konsepsi
Menurut Manuaba (2010), Pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk
zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :
a) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi
oleh korona radiata yang mengandung persediaan
nutrisi.
b) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di
tengah sitoplasma yang disebut vitelus.
c) Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang
pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan kedalam vitelus,
melalui saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi
pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas,
dindingnya penuh jonjot sel yang mempunyai silia.
Ovum mempunyai waktu hidup terlama dalam ampula
tuba.
d) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama
48 jam
5) Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang
tumbuh tidak rata, sehingga blastula dengan inner cell mass akan
tertanam dalam endometrium. Sel trofoblas menghancurkan
endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal
dari primer vili korealis. Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong
sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan
ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong
kuning telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan
ruangan amnion. Plat embrio (embryonal plate) terbentuk diantara
dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Ruangan
amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang
terdapat diantara amnion dan embrio padat dan berkembang
menjadi tali pusat. Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk
darah bersama dengan hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada
minggu kedua sampai ketiga, terbentuk bakal jantung dengan
pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat).
Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8
dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem Doppler
(Manuaba,2010).
d) Sistem muskuloskeletal.
Membesarnya uterus menyebabkan sendi pelvik pada saat
hamil sedikit bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu
lebih tertarik ke belakang, lebih melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur sehingga mengakibatkan nyeri punggung.
e) Kulit
Menurut Manuaba (2010), perubahan pada kulit ibu hamil,
terjadi karena terdapat hormon khusus. Perubahan kulit dalam
bentuk hiperpigmentasi dan hiperemi dibeberapa tempat
dapat dijabarkan sebagai berikut.
(1) Muka, cloasma gravidarum atau “mask of pregnancy”
(2) Abdomen, striae lividae/nigra. Hiperpigmentasi digaris
tengah kulit abdomen dibagian bawah di atas simpisis
pubis.
(3) Mamae, puting susu dan areola mamae bertambah
hitam. Salah satu tanda awal kehamilan khususnya
pada kehamilan pertama.
f) Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan , metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
memberikan ASI.(Manuaba, 2010)
g) Perubahan Kardiovaskuler.
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah merah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya di usia
kehamilan 32 minggu. Sel darah merah makin meningkat
jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi
hemodilusi yang disertai anemia fisiologis (Manuaba, 2010).
2) Perubahan Psikologis
1) Trimester Pertama
Pada kehamilan trimester pertama, adaptasi psikologis yang
harus dilakukan oleh ibu yaitu menerima kenyataan bahwa
dirinya sedang hamil. Seorang ibu yang menginginkan
kehamilannya akan segera mencari kebenaran secara medis
bahwa memang benar dirinya hamil (Astuti Sri dkk, 2107)
2) Trimester Kedua
Pada timester kedua ini ibu akan merasa lebih baik dan sehat
karena terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan, misalnya
mual dan letih. Perubahan psikologis pada trimester kedua
ini dapat di bagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu (prequickening) dan setelah
adanya pergerakan janin (postquickening) (Astuti Sri dkk,
2107).
3) Trimester Ketiga
Pada kehamilan trimester ketiga, ibu akan lebih nyata
mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran anaknya.
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali
merasa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Trimester ketiga sering disebut periode menunggu dan
waspada sebab saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinnya (Astuti dkk,2017).
e. Kebutuhan Dasar
Menurut Prawirohardjo (2012), kebutuhan dasar ibu hamil adalah:
a. Kalori, jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap
harinya adalah 2.500 kalori.
b. Protein, jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85
gram per hari.
c. Kalsium, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.
d. Asam Folat, selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan
asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.
e. Zat besi, untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal,
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30
mg/hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan
anemia pemberian zat besi per minggu cukup adekuat.
2. Perawatan gigi
2) Konstipasi
5) Sering berkemih
Sebagian besar wanita mengalami sering berkemih di awal kehamilan.
Desakan untuk mengosongkan kandung kemih, bahkan dalam jumlah
urine yang sedikit, selama siang dan malam hari di sebabkan oleh
tekanan dari uterus yang membesar pada kandung kemih. Yakinkan
wanita bahwa ini normal karena produksi urine di ginjal meningkat
selama hamil. Gejala ini secara umum membaik pada minggu ke-14
saat pertumbuhan uterus keluar dari panggul. Sarankan mereka untuk
tidak meminum cairan jumlah besar sebelum tidur. Tidak ada terapi
yang di butuhkan untuk hanya mengatasi sering berkemih tetapi jika
berkemih menjadi nyeri, infeksi kemih harus di pastikan tidak terjadi.
Gejala dapat terjadi kembali selama 4 minggu terakhir kehamilan, saat
bagian presentasi janin memasuki pelvis dan menciptakan tekanan
pada kandung kemih sehingga mengurangi kapasitas keseluruhan.
(Astuti Sri dkk, 2107)
Menurut buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (2021), tanda bahaya
kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Janin dirasakan kurang bergerak dibanding sebelumnya
2) Muntah terus – menerus dan tak mau makan
3) Demam tinggi
4) Air ketuban keluar sebelum waktunya
5) Pendarahan pada hamil muda atau hamil tua
6) Bengkak pada kaki, tangan dan wajah sakit kepala disertai kejang .
h. Asuhan Antenatal
Berdasarkan buku KIA 2021 Untuk menghindari risiko komplikasi pada
kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan
kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 6 kali,
termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota
keluarga, sebagai berikut.
1 kali pada trimester pertama (kehamilan 12 minggu)
2 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 24
minggu)
3 kali pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24 minggu sampai
dengan 40 minggu)
Sumber : (Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan , 2013
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan
(2013)
j. Deteksi Dini Resiko Tinggi
Mendeteksi dini kehamilan berisiko menggunakan penapisan kehamilan
resiko tinggi Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu, kehamilan risiko rendah, kehamilan risiko tinggi dan
kehamilan risiko sangat tinggi, tentang usia ibu hamil, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, riwayat penyakit ibu hamil.
k. Perencanan Kelahiran
P4K (Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi)
Merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh bidan untuk meningkatkan
peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan
terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin, nifas, termasuk
perencanaan menggunakan metode Keluarga Berencana (KB) pasca
persalinan dengan menggunakan stiker P4K sebagai media pencatatan
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
1) Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu
usia kehamilan, dengan mengetahui usia janin yang akurat dapat
membantu asuhan prenatal, kelahiran dan posnatal.
2) Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan
sudah menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas
kesehatan. Ibu atau keluarga dapat memilih tenaga kesehatan
terlatih sesuai dengan kepercayaan ibu tersebut.
3) Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan
sudah merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas
kesehatan. Ibu dapat memilih tempat persalinannya di Rumah
Sakit, Puskesmas, Klinik bersalin, Bidan Praktek Swasta atau di
rumahnya sendiri asalkan tepatnya dapat memenuhi syarat.
4) Pendamping persalinan, keluarga atau kerabat dekat ibu dapat
ikut mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar
keluarga dapat memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5) Calon pendonor, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan
masyarakat untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi
terjadinya komplikasi (perdarahan) pada saat persalinan.
Sehingga ibu hamil sudah mempunyai calon pendonor darah
sesuai dengan golongan darah ibu, untuk mencegah terjadinya
komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
6) Transportasi/ambulan desa, mengupayakan dan mempersiapkan
transportasi jika sewaktu–waktu diperlukan. Serta pada saat
adanya rujukan pada ibu harus mendapatkan pelayanan tepat,
cepat bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan
nifas.
7) Biaya untuk persalinan (Tabulin), suami diharapkan dapat
menyiapkan dana untuk persalinan ibu kelak. Biaya persalinan
ini dapat pula berupa tabulin (tabungan ibu bersalin) atau dasolin
(dana sosial ibu bersalin) yang dapat dipergunakan untuk
membantu pembiayaan
( Pedoman program P4K, Depkes RI,2008)
.
2. PERSALINAN
a. PengertianPersalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2012).
.
b. Teori Mulainya Persalinan
1) Teori Penurunan Hormon
1-2 minggu sebelum persalinan dimulai terjadi penurunan
hormone esterogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai
penenang otot polos rahim dan akan menyebabkan kesenjangan
pembuluh darah sehingga timbul his apabila kadar progesterone
turun.(Rohani et al, 2011)
2) Teori penuaan plasenta
Tuanya plasenta akan menyebabkan turunnya kadar esterogen dan
progesterone sehingga akan memicu terjadinya his. (Rohani et al,
2011)
3) Teori Oksitosin
Menurunnya progesterone karena matangnya usia kehamilan
menyebabkan oksitosin meningkatkan aktivitasnya dalam
merangsang otot rahim untuk berkontraksi, dan akhirnya
persalinan dimulai. (Rohani et al, 2011)
c. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Faktor yang mempengaruhi persalinan diantaranya :
1) Faktor Passage (Jalan Lahir)
Merupakan faktor jalan lahir meliputi bagian keras tulang-tulang
panggul, bagian lunak otot-otot, jaringan, ligamen pintu panggul,
dan ukuran-ukuran panggul.
2) Faktor Power (Kekuatan)
Merupakan faktor tenaga primer dari kontraksi dan retraksi otot-
otot rahim.
3) Faktor Passanger
Merupakan faktor janin dan plasenta yang meliputi sikap, letak
janin, presentasi, dan posisi janin. (Rohani et al, 2011))
d. Tanda-Tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan diantaranya :
1) Penipisan dan pembukaan serviks
Perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan intensitas
kontraksi Braxton Hiks. Serviks menjadi matang sehingga
mengidentifikasikan kesiapan untuk persalinan. Saat memasuki
persalinan, serviks mengalami penipisan dan pembukaan.
2) Kontraksi uterus
Kontraksi uterus akan mengakibatkan perubahanserviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit)
3) Bloody Show
Cairan lender bercampur darah keluar melalui vagina (Janna, 2014)
Berikut tentang jalannya persalinan menurut Nagtalon diantaranya :
1) Tanda persalinan sudah dekat
a) Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-38 hingga minggu ke – 42, pada
primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi
sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan:
(1) Kontraksi Barxton Hicks
(2) Ketegangan dinding perut
(3) Ketegangan ligaentum rotundum
(4) Gaya beratjanin di mana ke arah panggul
( Nagtalon, 2011)
Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul
(1) Terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang
(2) Di bagian bawah terasa sesak
(3) Terjadi kesulitan saat berjalan
(4) Sering miksi atau kencing
Gambaran lightening pada primigravida menunjukkan
hubungan normal antara ketiga P yaitupower (kekuataan his),
passage (jalan lahir normal), dan passanger (janin dan
plasenta). Pada multipara gambarannya tidak jelas, karena
kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang
persalinan.
( Nagtalon, 2017)
b) Kontraksi Uterus
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton
Hicks. Kontraksi ini dapat dikemukakan sebagai keluhan,
karena dirasakan sakit yang mengganggu. Kontraksi Braxton
Hicks terjadi karena perubahan keseimbangan esterogen,
progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin (Nagtalon,2017).
Dengan makin tua usia kehamilan, pengeluaran esterogen
dan progesterone makin berkurang, sehingga oksitosin dapat
menimbulkan kontraksi yang lebih sering, sebagai his palsu
(Rohani et al, 2015)
Sifat his permulaan (his palsu):
(1) Rasa nyeri ringan di bagian bawah
(2) Datangnya tidak teratur
(3) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
(4) Durasi pendek
(5) Tidak bertumbuh bila beraktivitas.
e. Fisiologis Persalinan
Proses persalinan terdiri atas kala 1 ( kala pembukaan), kala II
( kala pengeluaran), kala III ( pelepasan plasenta), kala IV ( kala
pengawasan /observasi/pemulihan). ( Sondakh, 2013)
1) Kala I : Kala Pembukaan
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi
pembukaan lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri atas dua fase
yaitu:
a) Fase laten :
Di mulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
(1) Pembukaan kurang dari 4 cm
(2) Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam.
b) Fase aktif
Frekuensi lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi adekuat 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih). Serviks membuka dari
4 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm/ lebih per jam
hingga pembukaan lengkap (10 cm). Terjadi penurunan bagian
terbawah janin. Berlangsung selama 6 jam dan dibagi dalam 3
fase, yakni:
(1) Fase akselerasi yaitu pembukaan menjadi 4 cm dalam waktu
2 jam pada primipara jika multipara 1 jam
(2) Fase dilatasi maksimal yaitu pembukaan berlangsung cepat
dari 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 6 jam pada primipara
pada multipara 3 jam.
(3) Fase deselarasi yaitu pembukaan dari 9 cm jadi lengkap
dalam waktu 2 jam pada primipara pada multipara 1 jam.
(Janna, 2014)
2) Kala II persalinan
Waktu uterus dengan kekuatan his bertambah kekuatan
mengejan mendorong janin hingga keluar. Pada kala II ini memiliki
ciri khas :
a) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali.
b) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan.
c) Tekanan pada rectum, ibu merasa ingin BAB.
d) Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka
dan perineum meregang, dengan his dan mengejan yang terpimpin
kepala akan lahir dan diikuti seluruh badan janin.
Lama kala II paaprimi dan multipara berbeda yaitu:
a) Primipara kala II berlangsung 1,5 jam-2 jam
b) Multipara kala II berlangsung 0,5 jam-1 jam
3) Kala III: Kala Uri
Kala III merupakan waktu pelepasan dan pengeluaran uri
(plasenta) yang dimulai ketika bayi sudah dan berakhir setelah
plasenta seluruhnya dilahirkan . Lam kala III pada primigravida
dan multigravida hampir sama berlangsung kurang lebih 10
menit . Fase pelepasan uri (Janna, 2015)
Mekanisme pelepasan uri terdiri atas:
(1) Schultze
Data ini sebanyak 80% yang lepas terlebih dahulu di
tengah kemudian terjadi retero plasenter hematoma yang
menolak uri mula-mula di tengah kemudian seluruhnya,
menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri
lahir dan banyak setelah uri lahir.
(2) Dunchan
Lepasnya uri dimulai dari pinggirnya, jadi lahir terlebih
dahulu dari pinggir 20%. Darah akan mengalir semua
antara selaput ketuban.
(3) Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
a) Fase pengeluaran uri
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri yaitu :
(1) Kustner
Meletakkan tangan dengan tekanan pada atau di atas
simfisis, tali pusat diregangkan, bila plasenta masuk berarti
belum lepas, bila tali pusat diam dan maju (memanjang)
berarti plasenta sudah lepas
(2) Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat
kembali berarti belum lepas, bila diam atau turun berarti
sudah terlepas.
(3) Strastman
Tegangan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat
bergetar berarti belum lepas, bila tidak berarti sudah
terlepas.
(4) Rahim menonjol di atas simfisis
(5) Tali pusat bertambah panjang
(6) Rahim bundar dan keras
(7) Keluar darah secara tiba-tiba.
4) Kala IV persalinan
Dimulai dari lahir plasenta sampai 2 jam pertama post partum
untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap perdarahan post
partum, kala IV pada primi dan multigravida sama- sama
berlangsung selama 2 jam
Observasi yang dilakukan pada kala IV meliputi :
1. Evaluasi uterus
2. Pemeriksaan dan evaluasi serviks, vaginan dan
perinium
3. Pemeriksaan dan evaluasi plasenta, selaput dan tali
pusat
4. Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi
5. Pemantauan perdarahan dan evaluasi lanjut tanda vital,
kontraksi uterus , lokhea, perdarahan , kandung kemih.
(Janna, 2015)
f. Kebutuhan Ibu Bersalin
Asuhan yang mendukung selama persalinan sangat penting dalam
proses persalinan. Tindakan ini mempunyai efek positif baik secara
emosional maupun secara fisiologis, sehingga persalinan dapat
brlangsung secara aman.
Menurut Lesser dan Keane dalam Sulfianti et al , 2020 , ada lima
kebutuhan dasar ibu bersalin:
1) Asuhan Fisik dan Psikologis
Asuhan fisik dan psikologis bertujuan untuk memberikan rasa aman
dan nyaman serta menghindari ibu dari infeksi. Asuhan fisik dan
psikologi meliputi:
a) Personal Hygiene
Membilas kemaluan dengan air bersih setelah BAK,
danmenggunakan sabun setelah BAB. Menjaga vagina dalam
kondisi tetap bersih sangat penting karena pengeluaran air
ketuban, lendir darah menimbulkan perasaan yang tidak
nyaman untuk ibu. Sehingga ibu dianjurkan untuk mandi agar
lebih segar dan bertenaga
b) Berendam
Bisa berendam di bak mandi untuk menimbulkan rasa rileks
dan
mengurangi nyeri selama persalinan.
c) Perawatan Mulut
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya mempunyai
nafas yang bau, kering, pecah-pecah, tenggorokan kering
terutama jika dalam persalinan tidak makan dan minum.
Sehingga menggosok gigi dan berkumur-kumur merupakan
kebutihan bagi ibu bersalin. Jika mulut ibu kering dan pecah-
pecah dapat diolesi dengan gliserin, pelembab bibir dan cairan
oral.
2) Faktor Psikologis
Sosial budaya setempat, tingkat kecemasan dan ketakutan, tingkat
pengetahuan dan pendidikan, pengalaman nyeri sebelumnya,
persiapan persalinan, dan sistem pendukung
0 mm 100mm
10 mm 20 30 40 50 60 70 80 90 100 mm
3) Entonox
Metode ini menggunakan campuran oksigen dan nitrous
oxide, dapat menghilangkan rasa sakit, efeknya lebih ringan
daripada epidural dan dapat digunakan sendiri. Jika kontraksi
mulai terasa, pegang masker di muka, lalu tarik nafas dalam-
dalam. Rasa nyeri akan berkurang dan kepala terasa lebih ringan
(Rohani, 2011)
PENGKAJIAN
Tanggal : 16 April 2023
Jam : 09.00 WIB
IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. S 1. Nama : Tn. S
2. Umur : 24 tahun 2. Umur : 27 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMK 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Karyawan Swasta
6. Suku : Jawa 6. Suku : Jawa
Bangsa Bangsa
7. Alamat : Desa Sari Bakti, 7. Alamat : Desa Sari Bakti,
RT/RW.017/00 RT/RW.017/006
6 Kecamatan Seputih
Kecamatan Banyak,Lampung
Seputih Banyak, Tengah
Lampung
Tengah
8 No HP 082374629035 No HP 082374629035
I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan punggung pegal
Uraian keluhan utama :
Ibu mengatakan punggung pegal sejak 2 hari yang lalu
RIWAYAT KESEHATAN :
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Klien mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum
hamil, ibu tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti
mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah-
engah setelah selesai beraktivitas (jantung), batuk berkepanjangan ± 1
bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-
sengal, sesak nafas, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa
sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari
(DM), penyakit hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit
kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired
Immuno Devisiensi Syndrome) dan ibu mengatakan tidak ada alergi
makanan ataupun obat-obatan.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sedang ataupun
pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas
tersengal-sengal atau terengah-engah setelah selesai beraktivitas
(jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat
(hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau disertai dengan
darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak nafas, batuk, nafas
berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah
haus terutama pada malam hari (DM), dan klien mengatakan tidak
menderita penyakit hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit
kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired
Immuno Devisiensi Syndrome).
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid :
Menarche : 13 tahun
Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : teratur, 28 hari
Lama : 7 hari
Warna darah : merah
Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 3-4x ganti pembalut perhari
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G1 P0 A0
2) Usia kehamilan 34 minggu
3) HPHT : 23-08-2022
4) HPL : 30- 05-2023
5) Gerakan janin
Pertama kali : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin usia
kehamilan 4 bulan
Frekuensi dalam 12 jam : ± 10 kali
6) Tanda bahaya : tidak ada
a) TM I : tidak ada
b) TM II : tidak ada
c) TM III : tidak ada
7) Keluhan
a) Trimester I : mual muntah (emesis gravidarum)
b) Trimester II : tidak ada
c) Trimester III : punggung pegal
8) Riwayat Terapi
a) Trimester I : herbal konsumsi minuman jahe
b) Trimester II : tidak ada
c) Trimester III : latihan senam hamil
9) Kekhwatiran Khusus : tidak ada
10) Riwayat Alergi : Tidak ada
11) Imunisasi TT : 5x (TT Lengkap)
12) ANC : 7 x
AN Tanggal Tempat Suplemen Masalah Tindakan/
C Ke (Jenis & Jml) Pendkes
Menganjur
kan untuk
Asam folat 1x 400 mcg Mual -
1 04-11-22 PMB mengonsu
B6 xx 1x1 mual
msi gizi
seimbang.
Anc
terpadu ,
cek lab
( HB 11,2
gr dl, gol
Sulfat Ferosus 250 (SF) darah AB,
24-11-
2 Puskesmas xxx 1x1 Tidak ada GDS :143,
2022
Kalk 250 xxx ,1x1 protein :
negatif,
VCT :
Normal,
HbsAg :
Negatif
3 04-12-22 PMB Fe 1x1 XXX Tidak ada Istirahat
cukup dan
Calsium lactat 1x1 makan
teratur
Tanda
Fe 1x1 XXX
4 04-2-23 PMB Tidak ada bahaya
Calsium lactat 1x1
TM2
Jalan –
Badan
Fe 1x1 XXX jalan
5 19-3-23 PMB pegal -
Calsium lactat 1x1 pagi,istirah
pegal
at cukup
Sulfat Ferosus 250 (SF) Anc dan
6 28-3-23 Puskesmas xxx 1x1 Tidak ada kontrol
Kalk 250 xxx ,1x1 rutin
FE XX, 1x1
Tanda
Calk XX, 1 x 1
7 15-3-23 PMB Tidak ada bahaya TM
Vit C XX, 1x1
III
Hamil - - - - - - - - - - -t
ini
- - - -
4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 22 tahun
2) Pernikahan ini yang ke 1, sah, lamanya 2 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : sangat
mendukung
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : berdiskusi
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri
f. Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : di PMB oleh
bidan
i. Penghasilan perbulan : Rp 3.500.000, cukup
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa / apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak
berpuasa
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
b. Status Present
Kepala : Mesocephal, kulit kepala bersih, rambut bersih,
tidak rontok
Mata : Simetris. Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak
pucat
Hidung : Simetris, tidak ada polip, septum di tengah
Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis,
gigi tidak ada caries, gigi tidak ada yang berlubang,
lidah tidak kotor
Telinga : Simetris, tidak ada sekret
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe, vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing
Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Lipat Paha : Tidak ada varises
Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada varises
Ekstremitas : Tidak ada oedema di kaki, tidak ada varises
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang
Refleks Patela : +/+
Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Status Obstetrik
1. Inspeksi :
Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : Simetris, membesar, putting susu menonjol,
terdapat hiperpigmentasi areola mamae
Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada
bekas luka jahitan, striae gravidarum ada,
hiperpigmentasi linea nigra
Vulva : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi
Leopold I : Bagian fundus teraba satu bagian bulat besar lunak
tidak melenting
(bokong), TFU teraba pada 3 jari dibawah px
Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin
(ekstremitas).
Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras
memanjang (punggung)
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat
besar keras
tidak dapat digoyangkan (kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV : Bagian bawah janin sudah masuk PAP (divergen)
Test Osborn
3. TFU : 27 cm
4. TBJ : (27-11) x 155 = 2480 gram
5. Auskultasi :
DJJ : 145 x/menit Frekuensi : Hitungan 1 menit
6. Perkusi : Reflek Patela ekstrimitas bawah +/+
7. Pemeriksaan panggul
a. Distansia Spinarum : 24 cm (ukuran normal 23-26 cm)
b. Distansia Kristarum : 27 cm ( ukran normal 26 -29 cm)
c. Konjungata Externa : 19 cm (ukuran normal 18 -20 cm)
d. Lingkar panggul : 84 cm (ukuran normal 80-90 cm)
d. Pemeriksaan penunjang :
Tanggal 24-11-2022 :
( HB 11,2 gr dl, gol darah AB, GDS :143, protein : negatif, VCT : Normal,
HbsAg : Negatif
Tanggal 16 April 2023 :
Hb : 12,2 gr/dl
III. ANALISA
Ny. S usia 24 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu
Masalah : Ketidaknyamanan nyeri punggung
Kebutuhan : Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan nyeri
punggung
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 16 April 2023 Jam : 09.15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin baik serta
sehat. Keadaan umum baik, tanda – tanda vital TD : 120/80 mmHg, N : 85
x/menit , RR: 23 x/menit, S : 36,5C, BB : 58 kg, TFU: 27 cm, DJJ: 145
x/menit, kepala sudah masuk PAP
Rasioanalisasi : Pasien memperoleh informasi dari hasil anamnese dan
pemeriksaan oleh bidan sehingga pasien memahami kondisi kesehatanya
saat ini.
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyebab ketidaknyamanan
nyeri punggung
Rasionalisasi : yaitu karena perubahan fisiologis ibu hamil trimester 3
perubahan pada system muskuloskeletal, membesarnya rahim berpengaruh
pada pusat gravitasi, membentang keluar dan melemahkan otot-otot
abdomen sehingga mengubah postur tubuh serta memberikan tekanan pada
punggung, serta kelebihan berat badan tentunya akan mempengaruhi otot
untuk lebih banyak bekerja sehingga mengakibatkan stress pada sendi. Jadi
nyeri punggung adalah hal yang normal.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil 2-3 kali dalam seminggu
Rasionalisasi : terdapat penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu
hamil sebelum dan sesudah melakukan senam hamil. Senam hamil yang
mampu memproduksi endorphine yang berefek seperti morfin sehingga
menimbulkan rasa tenang, mengurangi stress dan menurunkan nyeri.
Hasil : ibu bersedia melakukan senam hamil
4. Mengajarkan ibu tentang body mekanik yaitu posisi yang benar saat
duduk, jongkok, tidur, bangun dari tidur, cara mengambil atau mengangkat
barang dan berjalan.
Rasionalisasi : penerapan teknik mekanika tubuh berpengaruh secara
signifikan dalam menurunkan tingkat nyeri punggung bawah pada ibu
hamil trimester III.
Hasil : Ibu mampu menerapkan body mekanik
5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya ibu hamil
trimester 3 yaitu jika keluar darah segar dari jalan lahir dan pusing hingga
pandangan mata kabur disertai pembengkakan pada kaki.
Rasionalisasi : Apabila ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut
maka ibu harus segera ke fasilitas kesehatan.
Hasil : ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester 3.
6. Memberitahu ibu bahwa jadwal kunjungan selanjutnya yaitu 1 minggu lagi
atau jika ada keluhan ibu bisa menghubungi tenaga kesehatan
Rasionalisasi : kunjungan ulang dilakukan untuk mengevaluasi serta
memonitoring keehatan ibu dan janin.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang
7. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan
Raionalisasi : agar setiap intervensi yang dilakukan terhadap pasien
terdapat bukti secara faktual baik dalam bentuk dokumen maupun
foHasil : Telah dilakukan pencatatan dalam buku register dan buku KIA
pasie
Nama Pasien : Ny. S
Usia : 24 tahun
CATATAN PERKEMBANGAN
2. Obyektif :
a. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 120/80 mm/Hg
Nadi : 85 x/ menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
TB : 150 cm
BB sebelum/ Sekarang : 42 kg/50 kg
LILA : 24 cm
IMT : (42 : (1,50) 2 )= 18,62 kg/m (normal)
3. Analisa :
Ny. S umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu
janin tunggal hidup intrauteri letak membujur presentasi
kepala U PUKA
Masalah : kenceng – kenceng
Kebutuhan : Informasi mengenai perbedaan kontraksi
palsu dan kontraksi tanda – tanda persalinan
4. Penatalaksanaan :
a. Memberitahu hasil pemeriksaan yaitu KU : baik,
kesadaran : composmetis, TD : 120/80 mm/Hg, nadi :
85 x/ menit, RR : 20 x/menit, suhu : 36,5oC, DJJ :
145 x/m
Rasionalisasi : Pasien memperoleh informasi dari
hasil anamnese dan pemeriksaan oleh bidan sehingga
pasien memahami kondisi kesehatanya saat ini.
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaannya.
b. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan konsumsi
suplemen yang telah diberikan
Rasionalisasi : ibu hamil memerlukan suplemet
penambah darah, kalsium dan mikronutrient lainya
untuk mempersiapkan kesehatan menghadapi
persalinan
Hasi : Ibu mengkonsumsi suplemen yang diberikan
c. Menjelaskan pada ibu tentang perbedaan his palsu dan
his tanda persalinan yaitu jika his palsu jaraknya lama
dan buat aktivitas/ tidur hilang sedangkan his
persalinan yaitu frekuensinya sering dan teratur.
Rasionalisasi : kontraksi palsu (braxton hicks) sudah
dapat muncul saat hamil , semakin tua umur kehamilan
akan semakin sering timbulnya his akibat terbentuknya
reseptor oksitosin di daerah fundus uteri
Hasil : ibu memahami dengan penjelasan yang
diberikan.
Praktikan
Mengetahui,
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil juga perlu dikaji untuk mengetahui
kebutuhan zat besi ibu terpenuhi atau tidak, karena apabila tidak terpenuhi
dapat beresiko terhadap kejadian anemia. Pada kasus diketahui bahwa Ny.S
telah mengkonsumsi zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan, hal ini
sesuai dengan Buku KIA (2021) yang menyatakan bahwa selama kehamilan
seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet Fe dan untuk
mencegah terjadi anemia, seorang wanita sebaiknya mengonsumsi sedikitnya
60 mg zat besi. Pada kasus didapatkan data kadar haemoglobin pada ibu saat
Trimester 2 yaitu 11,2 gr/dl dan di TM III 12,2 gr/dl. Pada hasil pemeriksaan
fisik Ny. S pada mata konjungtiva bewarna merah dan muka tidak pucat dan
dapat disimpulkan bahwa ibu telah memenuhi kebutuhan zat besi dan terhindar
dari resiko anemia.
Kebutuhan kalori ibu hamil sebesar 100-300 kalori perhari dan minum 8-12
gelas cairan setiap hari (Nagtalon, 2017). Pada kasus Ny S,ibu makan 3-4 kali
sehari porsi sedang dengan lauk serta sayur yang bervariasi dan ibu minum air
putih 7-8 gelas sehari. Sehingga kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi. Istirahat
malam hari rata- rata tidur malam yang normal adalah 6-8 jam. Pada kasus Ny.
S, ibu tidur 7-8 jam sehari,tidur siang ±1 -2 jam sehari. Sehingga dapat
dipastikan kebutuhan istirahat ibu tercukupi.
A. Simpulan
Dalam melaksanakan studi kasus ini penulis telah memberikan Asuhan
Kebidanan Berkelanjutan (Continuity Of Care) pada Ny.S 24 tahun di PMB
Dwi Yuliani , S.ST Lampung Tengah dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
pengkajian data subjektif dan objektif setelah pengkajian dengan hasil bahwa
ibu tidak mempunyai keluhan yang menjurus pada kegawatdaruratan. Analisa
masalah diagnosa dapat disimpulkan sebagai kehamilan normal.
Penatalaksanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan ibu.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca tulisan ini dapat meningkatkan kualitas
pengetahuan baik materi atau pratik asuhan kebidanan komprehensif. Asuhan
komprehnsif meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas
sehingga bagi peneliti selanjutnya mampu memberikan asuhan komprehensif
yang lebih baik dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
Nagtalon Jamille. (2017 ). Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Erlangga
Prawirorahardjo, Sarwono, (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,( 2021)
Rohani, D. (2014). Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Salemba Medika:
Jakarta.
Sri Astuti, A. I. (2017). Asuhan Ibu Dalam Masa kehamilan.
Sulfianti, dkk. (2020) . Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yayasan Kita Menulis
Sondakh, Jenny J.S. ( 2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Erlangga : Jakarta
Yazdkhasti, M. and Pirak, A., 2016. The effect of aromatherapy with lavender
essence on severity of labor pain and duration of labor in primiparous
women. Complementary therapies in clinical practice, 25, pp.81-86.doi
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2016.08.008
LEMBAR BIMBINGAN
Pembimbing
No PENAPISAN YA Tidak
Berdasarkan pengkajian diperoleh data bahwa pada tanggal 7 Mei 2023 Ny.S usia 22
tahun datang ke PMB Dwi Yuliani, S.ST dengan keluhan pegal –pegal sudah
berkurang setelah melakukan senam hamil mengeluh terkadang perut kadang – kadang
terasa kenceng – kenceng . Data subyektif di peroleh data ibu hamil anak ke 1, belum
pernah keguguran, Bidan melakukan pemerikasaan kepada Ny.S. Hasil
pemeriksaannya adalah normal tidak ada tanda bahaya dalam kehamilannya,
Pemeriksaan Umum : Keadaan Umum : baik, Kesadaran : Composmentis, TD :
120/80mmHg, Nadi : 85x/m, RR : 20x/m, Suhu : 36,5◦C, TB : 150 cm, BB
Sebelum/Sekarang : 42/50 ,
LILA : 24 Cm, IMT :,6 kg/m2
Pada pemerikasaan Leoplod I TFU 30 cm, 2 jari dibawah px, pada fundus
teraba bulat, lunak tidak melenting (bokong), Leoplod II : pada perut ibu sebelah
kanan teraba datar, memanjang dan ada tahanan (punggung), pada perut ibu sebelah
kiri teraba bagian kecil janin(ekstermitas), Leoplod III : bagian terbawah teraba bulat,
melenting (kepala), Leoplod IV : 2/5, sulit digerakkan, bagian terbesar kepala sudah
masuk PAP.
Berdasarkan data subyektif dan obyektif diperoleh analisa data yaitu ibu
G1P0A0 hamil 37 minggu dengan keluhan pegal – pegal diberikan dukungan untuk
tetap melakukan senam hamil dan body mekanik yang benar selama
kehamilanya.pasien Ny.S diberikan informasi menganai kontraksi palsu d(Braxcton
Hicks yang muncul pada usia kehamilan saat ini. Bidan memberikan Planning untuk
Asuhan kehamilan kepada Ny.S dengan memberitahukan hasil pemeriksaannya,
memberikan informed consent, memberi penjelasan bahwa nyeri yang dialami saat
ini adalah normal, memberi pendidikan kesehatan tentang tanda – tanda persalinan,
persiapan persalinan, body mekanik , mengatur waktu istirahat.
Bidan memberikan asuhan dengan mengisi lembar penapisan awal dengan
hasil ibu tidak mempunyai riwayat bedah sesar, ibu tidak pernah mengalami
pendarahan pervaginam, ibu tidak pernah mengalami kehamilan kurang bulan, ibu
tidak icterus, ibu tidak anemia berat, ibu tidak mengalami preeklampsia berat/
eklampsia, tinggi fundus uterus 30 cm yaitu batas normal. Ibu tidak demam, tidak
gemelli, presentasi kepala, Ibu multipara, ibu tidak mengalami shock, ibu tidak
hipertensi (110/80 mmHg), ibu tidak mempunyai penyakit sitemik (Asma, DM,
Jantung, Kelainan Darah ). Tinggi Badan ibu 150 cm, Ibu hamil intrauterine, usia
kehamilan ibu atern 39 minggu, Ibu tidak ada mioma uteri, Hasil pemeriksaan
laboratorium ibu adalah HIV non reaktif, hepatitis non reaktif.
Bidan memberikan lembar birth plan, untuk diisi sesuai keinginan ibu dengan
dijelaskan oleh Bidan. Ibu menyetujui untuk mengisi lembar birth plan. Berdasarkan
lembar birth plan yang sudah diisi ibu diperoleh data Ny.S usia 24 tahun, suami
Tn.S, berkunjung tanggal 07-5-2023, Tafsiran persalinan 30-05-2023, ingin bersalin
normal pervaginam, didampingi suami (Tn.S), ingin suami hadir sebelum dan/atau
selama persalinan. Selama persalinan Ny.S ingin kamar yang setenang mungkin,
sesedikit mungkin gangguan, sesedikit mungkin pemeriksaan vagina (VT), untuk
mamakai pakaiannya sendiri, ingin mitra (suami) untuk hadir sepanjang waktu, ibu
ingin menjalani tahap pertama persalinan dengan berjalan-jalan. Ibu tidak ingin
enema, tidak ingin mencukur rambut kemaluan, tidak ingin dikateter urin, ibu tidak
ingin dipasang infus (IV) kecuali dehidrasi atau persalinan dalam keadaan darurat.
Ibu ingin pemantuan janin menjadi rutin (continue). Ibu ingin rangsangan atau
penambahan tenaga dengan metode alami seperti stiuasi putting susu. Ibu
menggunakan aromaterapi lavender untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat
bersalin, selama proses persalinan ibu ingin semi berbaring. Saat bayi lahir ibu ingin
menghindari forcep maupun vacuum ekstraksi. Ibu ingin episiotomy dilakukan hanya
sebagai upaya terakhir. Segera setelah bayi lahir ibu ingin tali pusat harus dipotong
hanya setelah berhenti berdenyut. Jika operasi Caesar diperlukan, ibu ingin sebagai
pilihan kedua, dan memastikan tidak ada pilihan lain, suami tetap mendampingi,
pasangan untuk menggendong sesegera mungkin dan ibu ingin menyusui di ruang
pemulihan. Ibu ingin menggendong bayi sesegera mungkin setelah melahirkan, ibu
ingin sesegera mungkin menyusui. Ibu ingin keluarganya untuk bergabung dengan
ibu dan bayi segera setelah melahirkan. Ibu ingin pemeriksaan dan prosedur medis
bayi di berikan dihadapan ibu, ibu ingin bayinya diberi vaksin Hepatitis B (Hb0) dan
ibu tidak ingin bayinya diberikan air gula di sebuah dot. Ibu ingin mandi pertama
bayi diberikan di hadapannya. Ibu ingin memberikan makanan bayi hanya dengan
ASI. Ibu ingin bayi tinggal bersamanya di kamarnya sepanjang waktu, ibu ingin
pasangannya untuk memiliki kunjungan tanpa batas di kamarnya. Jika memiliki anak
laki-laki, sunat akan dilakukan kemudian. Sesuai kebutuhan pasca persalinan ibu
ingin diberikan Acetaminophen kekuatan extra, setelah lahir ibu ingin tinggal di
PMB sependek mungkin. Jika bayi tidak sehat, ibu ingin suami dan dirinya untuk
menemaninya ke NICU atau fasilitas kesehatan, ibu ingin untuk menyusui atau
memberikan ASI yang dipompa, dan ibu ingin bisa mmemeluknya kapanpun
memungkinkan.
Dalam metode pengurangan rasa nyeri dalam persalinan nanti pasien
menginginkan untuk menggunkan aromaterapi lavender , dimana aromaterapi
lavender ini menurut penelitian yang dilakukan (Yazdkhasti & Pirak, 2016) juga
menyatakan bahwa aromaterapi dengan esensial lavender sebagai intervensi
sederhana, murah, noninvasif, dan efektif untuk mengurangi nyeri persalinan.
Aromaterapi lavender bekerja mempengaruhi sistem kerja limbik yang merupakan
pusat emosi otak.Menghirup esensial oil dapat meningkatkankesehatan emosional,
ketenangan, relaksasi pada tubuh. Kandungan aromaterapi lavender linalool, alcohol,
ketones, esters dan aldehydes, yang dapat membuat seseorang menjadi tenang, dalam
beberapa laporan menyarankan aromaterapi untuk menurunkan tingkat nyeri, sakit,
stres pada persalinan. Keton dalam lavender sangat efektif membantu mengurangi
rasa sakit dan peradangan. Ester mencegah kejang otot dan mengurangi ketegangan
dan depresi. lavender telah lama digunakan secara obat tradisional, dan juga
merupakan herbal, aromatik, dan herbal hijau dengan rasa pahit dan mengandung
esensial oil yang mudah menguap dan banyak digunakan dalam
aromaterapi.Menghirup aroma lavender dapat mengurangi kecemasan selama
persalinan dan sekresi kortisol dan meningkatkan sekresiserotonin oleh saluran
pencernaan.
Berdasarkan pengkajian, pemeriksaan ibu, lembar penapisan dan lembar birth
plan dapat disimpulkan bahwa ibu ingin melahirkan di PMB Dwi Yuliani, S.ST
dengan nyaman dan keluarga, ingin mendapatkan aromaterapi lavender yang
menenangkan untuk mengurangi nyeri dalam persalinan.
Lembar Inform Consent
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama :
NPM :
Alamat :
Judul penelitian :
Saya bersedia untuk dilakukan pemeriksaan ibu hamil, bersalin, bayi, dan masa nifas
demi kepentingan penelitian. Dengan ketentuan hasil pemeriksaan dirahasiakan dan
hanya semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
_________________
DOKUMENTASI ANC I ( Tgl 16 April 2023)
BIRH PLAN
A.