Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA

Bp. A RT. 005 / RW. 004 DENGAN PENCEGAHAN COVID – 19 PADA IBU HAMIL
KELURAHAN KEMBANGARUM KECAMATAN MRANGGEN
KABUPATEN DEMAK

Disusun oleh:

DIAH AYU WULANDARI


1702012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA


Bp. A RT. 005 / RW. 004 DENGAN PENCEGAHAN COVID – 19 PADA IBU HAMIL
KELURAHAN KEMBANGARUM KECAMATAN MRANGGEN
KABUPATEN DEMAK

Demak, 13 April 2020


Mahasiswa,

Diah Ayu Wulandari


NIM. 1702012

Di Sahkan Oleh :

Pembimbing,

Anita Indra, S. SiT, M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehahirat Tuhan Yang Maha esa karena berkat
limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Keluarga Pada Tn. A
Rt.005 / Rw.004 Dengan Pencegahan Covid – 19 Pada Ibu Hamil Desa Kembangarum
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak “. Hal sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang
dari pada waktunya.

Maksud dari tujuan penulis makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas praktek
komunitas serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan laporan ini adalah sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi
penulis, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa – mahasiswi STIKes Karya Husada Semarang.

Semarang ,13 April 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ 2
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 3
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 4
ABSTRAK ......................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................. 7
B. Tujuan Penulisan .............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Covid - 19 ....................................................................... 9
B. Gejala Covid - 19 ........................................................................... 9
C. Penyebab Covid - 19 ...................................................................... 10
D. Pengaruh Covid - 19........................................................................ 11
E. Upaya Pencegahan Covid - 19 pada Ibu Hamil ............................... 11

BAB III TINJAUAN KASUS ........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 27

4
ABSTRAK

Saat ini Indonesia tengah menghadapi wabah bencana non alam COVID-19,
Wabah Covid-19 ini masih menjadi topik utama di seluruh dunia. Bahkan, sejak di Indonesia
ada yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, masyarakat kian panik mencari informasi
tentang Corona. Belum banyak informasi tentang COVID-19 yang diketahui Ibu hamil beserta
bayinya.dalam masa social distancing.
Para ahli masih mempelajari pengaruh COVID-19 atau infeksi virus Corona pada ibu
hamil. Namun, diketahui bahwa adanya perubahan fisiologis pada sistem imun selama kehamilan
dapat membuat ibu hamil lebih rentan terkena infeksi, termasuk infeksi virus Corona dan
kelompok ibu hamil lebih berisiko mengalami gejala penyakit yang berat. Virus yang
menyebabkan COVID-19 berasal dari golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe
acut respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS). Dilaporkan
bahwa, ibu hamil dengan SARS dan MERS mengalami risiko lebih tinggi terhadap keguguran
dan kelahiran premature. Hal tersebut sangat dimungkinkan terjadi pada ibu hamil dengan
COVID-19.
Melansir Korea Herald (9/3/2020), terdapat delapan wanita hamil telah ditempatkan di
ruang isolasi setelah tertular COVID-19 di Daegu dan Busan. Sementara itu, satu wanita hamil di
Daegu sudah melahirkan dan bayi itu dinyatakan negatif virus corona. Penularan utama virus
Corona adalah melalui percikan air liur (droplet infection) pada saat batuk atau bersin. Tidak ada
data dan bukti yang menyebutkan bahwa penularan virus Corona melalui ibu ke janin saat
kehamilan atau melahirkan.
Menurut WHO, sejauh ini gejala yang akan dirasakan ibu hamil sama dengan yang
lainnya. Dalam analisis 147 ibu hamil, hanya ada 8% yang memiliki gejala penyakit yang parah
dan 1% dengan kondisi kritis. Ciri-ciri awal bila ibu hamil terpapar virus Corona, antara lain :
demam (78%), batuk (44%), nyeri otot (33%), rasa lemas menyeluruh (22%), sesak nafas (11%),
dan sakit tenggorokan (22%). Akan lebih dicurigai apabila ada ibu hamil dengan riwayat
bepergian ke daerah yang terdampak dalam waktu 14 hari terakhir atau pernah kontak dengan

5
orang yang positif menderita COVID-19. Oleh sebab itu, upaya pencegahan Covid – 19 ini perlu
disampaikan agar ibu hamil tidak panik, tetap tenang dan selalu waspada serta dapat melakukan
upaya pencegahan tersebut.

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan

perubahan pada tubuh secara fisiologis maupun psikologis seorang wanita, sehingga

diperlukan beberapa penyesuaian terhadap perubahan tersebut (Nirwana, 2011). Pada proses

kehamilan ibu hamil terjadi perubahan secara fisiologis, selain itu juga akan mengalami rasa

ketidaknyaman dalam kehamilan seperti mudah lelah, keputihan, ngidam, sering buang air

kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009).

Saat ini Indonesia tengah menghadapi wabah bencana non alam COVID-19,

Wabah Covid-19 ini masih menjadi topik utama di seluruh dunia. Bahkan, sejak di

Indonesia ada yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, masyarakat kian panik mencari

informasi tentang Corona. Belum banyak informasi tentang COVID-19 yang diketahui Ibu

hamil beserta bayinya.dalam masa social distancing.

Menurut WHO, sejauh ini gejala yang akan dirasakan ibu hamil sama dengan yang

lainnya. Dalam analisis 147 ibu hamil, hanya ada 8% yang memiliki gejala penyakit yang

parah dan 1% dengan kondisi kritis. Ciri-ciri awal bila ibu hamil terpapar virus Corona,

antara lain : demam (78%), batuk (44%), nyeri otot (33%), rasa lemas menyeluruh (22%),

sesak nafas (11%), dan sakit tenggorokan (22%). Akan lebih dicurigai apabila ada ibu hamil

dengan riwayat bepergian ke daerah yang terdampak dalam waktu 14 hari terakhir atau

pernah kontak dengan orang yang positif menderita COVID-19. Oleh sebab itu, upaya

7
pencegahan Covid – 19 ini perlu disampaikan agar ibu hamil tidak panik, tetap tenang dan

selalu waspada serta dapat melakukan upaya pencegahan tersebut.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan pencegahan

Corona Virus

2. Agar mahasiswa dapat menentukan diagnosa potensial dan antisipasi pada ibu hamil

dengan pencegahan Corona Virus

3. Agar mahasiswa dapat menentukan interprestasi data secara tepat pada ibu hamil

dengan pencegahan Corona Virus

4. Agar mahasiswa dapat menentukan tindakan segera pada ibu hamil dengan

pencegahan Corona Virus

5. Agar mahasiswa dapat menentukan rencana tindakan pada ibu hamil dengan

pencegahan Corona Virus

6. Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan pencegahan Corona Virus

7. Agar mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

pencegahan Corona Virus

8
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Covid-19

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal

dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak

kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini

juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama

kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan

sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam

waktu beberapa bulan.

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam

kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus

penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari

kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan

SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

B. Gejala Covid 19

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu

demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat

hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa

9
mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus

Corona, yaitu:

a. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)

b. Batuk

c. Sesak napas

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu

setelah penderita terpapar virus Corona.

C. Penyebab COVID-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok

virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya

menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini

juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,

kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-

19 batuk atau bersin

b. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh

benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19

c. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

10
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau

bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit

tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita

kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga

medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang

yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri

(APD).

D. Pengaruh Covid 19 Pada Ibu Hamil

Para ahli masih mempelajari pengaruh COVID-19 atau infeksi virus Corona pada ibu

hamil. Namun, perubahan sistem imun yang terjadi pada kehamilan dapat membuat ibu hamil

lebih rentan terkena infeksi virus Corona dan lebih berisiko mengalami gejala penyakit yang

berat dan fatal.

Selain itu, demam tinggi yang terjadi akibat COVID-19 di trimester pertama

kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada anak.

Berdasarkan kejadian yang lalu, ibu hamil dengan SARS atau MERS juga berisiko

lebih tinggi mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur. Kejadian ini juga bisa

terjadi pada ibu hamil dengan COVID-19, namun laporan kejadiannya masih sangat sedikit.

E. Upaya Pencegahan Infeksi Virus Covid 19 Pada Ibu Hamil

Sistem imun yang menurun selama kehamilan menyebabkan ibu hamil harus lebih

waspada terhadap virus Corona. Sebagai upaya pencegahan terhadap paparan virus Corona,

ibu hamil yang sehat perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut :

11
a. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan
Membiasakan cuci tangan menggunakan air dan sabun dapat mencegah infeksi virus
Corona pada ibu hamil. Jika tidak ada air dan sabun, ibu hamil dapat
menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizier dengan kadar alkohol minimal 60% cukup
efektif untuk membasmi kuman di tangan.
b. Menjaga daya tahan tubuh
Infeksi virus Corona dapat dicegah dengan daya tahan tubuh yang baik. Supaya daya
tahan tubuh ibu hamil kuat, maka disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat,
seperti buah, sayur, dan makanan tinggi protein. Selain itu, tetap konsumsi suplemen
atau multivitamin prenatal sesuai anjuran dokter/bidan. Olahraga ringan untuk
kehamilan, seperti senam hamil, yoga kehamilan juga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh.
c. Menghindari kontak dengan orang yang sakit dan hindari bepergian ke daerah positif
memiliki kasus COVID-19
d. Jika diperlukan pemeriksaan di rumah sakit, ibu hamil disarankan menggunakan
transportasi pribadi. Pastikan pula mendapatkan prioritas/triage ketika periksa sebelum
tiba rumah sakit.

Perlu diingat bahwa COVID-19 ini bisa disembuhkan, terbukti dengan banyak kasus
yang sembuh tanpa komplikasi parah, meskipun penyebarannya sangat cepat dan sudah meluas
ke setiap negara. Hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dan keluarga tetap sehat
adalah selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, bahkan nanti setelah kasus COVID-19 ini
terlewati. Serta membekali diri dengan pengetahuan dan informasi terbaru terkait COVID-19
yang akurat dan terpercaya.

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA


Tn. A RT.005 / RW.004 DENGAN PENCEGAHAN COVID – 19 PADA IBU HAMIL

DESA KEMBANGARUM KECAMATAN MRANGGEN

KABUPATEN DEMAK

I. PENGKAJIAN
Hari / tanggal : Senin, 13 April 2020
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. A RT. 005 / RW.004 Desa Kembangarum

A. Data Subyektif
1. Struktur dan sifat keluarga one will
a. Struktur keluarga
Nama kepala keluarga : Tn. A
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Desa Kembangarum Rt. 005 / Rw.004 Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak


Daftar anggota keluarga :
Hubungan /
N Kedudukan Jenis Tanggal
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
o dalam Kelamin Lahir
Keluarga
1. Tn. Z Suami / Kepala Laki - 26 SMA Karyawan Sehat

13
Rumah Tangga Laki tahun Swasta
2. Ny. F Istri Perempu 23 SMA Ibu Sehat
an tahun Rumah
Tangga

Gambar Genogram :

Keterangan :
: Perempuan
: Laki - laki
: Garis Perkawinan
: Tinggal Serumah
: Garis Keturunan
: Ibu Hamil Sasaran

a. Sifat Keluarga
1) Tipe keluarga merupakan keluarga inti
2) Hubungan kepala keluarga dengan istri baik
3) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
4) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a). Tn. A
(1) Pola Nutrisi : Makan : 3x sehari ( porsi 1 piring, jenis makanan
nasi sayur dan lauk)
Minum : 8 gelas/hari ( jenis air putih dan teh)
(2) Eliminasi : BAB ± 1 x/hari, BAK ± 4 x/hari
(3) Istirahat : Siang ± 1 jam/hari, Malam ± 8 jam/hari

14
(4) Personal Hygiene : Mandi 2x/ hari
Gosok gigi 2x/ hari
. Ganti Baju 2x/ hari
Keramas 1x/ hari
(5) Rekreasi : ± 2 x/ bulan
b). Ny. F
(1) Pola Nutrisi : Makan : 4x sehari ( porsi 1 piring, jenis makanan
nasi sayur dan lauk)
Minum : 12 gelas/hari ( jenis air putih )
(2) Eliminasi : BAB ± 1 x/hari, BAK ± 6 x/hari
(3) Istirahat : Siang ± 3 jam/hari, Malam ± 8 jam/hari
(4) Personal Hygiene : Mandi 2x/ hari
Gosok gigi 2x/ hari
. Ganti Baju 2x/ hari
Keramas 1x/ hari
(5) Rekreasi : ± 2 x/ bulan
1. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya
a. Penghasilan dan Pengeluaran (KK)
1) Pekerjaan : Karyawan swasta
2) Jam kerja : 8 jam/hari
3) Besar uang yang dihasilkan tiap bulan : Rp. 2.600.000,-
4) Pemenuhan kebutuhan (estimasi bulanan) : Rp. 1.800.000,-
5) Simpanan keuangan : Rp. 800.000,-
6) Pemenuhan keuangan (oleh siapa) : Suami (Tn. A)
b. Suku dan Agama
1) Suku : Jawa
2) Agama : Islam (Tn. A dan Ny. F tidak aktif menjalankan sholat 5 waktu)
c. Peranan Anggota Keluarga
1) Suami (Tn. A) : Sebagai pencari nafkah utama
2) Istri (Ny. F) : Mengatur urusan rumah tangga dan segala keperluan sehari –
hari

15
d. Hubungan Keluarga dan Masyarakat
1) Suami (Tn. A) : Tidak mempunyai hubungan baik dengan tetangga dan
masyarakat sekitar rumah dimana keluarga tinggal.
2) Istri (Ny. F) : Tidak mempunyai hubungan baik dengan tetangga dan
masyarakat sekitar rumah dimana keluarga tinggal.
2. Faktor Lingkungan
a. Pembuangan kotoran
Pembuangan tinja keluarga di WC (kamar mandi)
b. Penyediaan air bersih
1) Sumber air bersih didapatkan dari sumur yang keadaan airnya bersih, tidak berbau
dan tidak berasa.
2) Keadaan sumur memenuhi syarat dan dapat digunakan untuk keperluan rumah
tangga
3) Sumur berada di dalam rumah
4) Pemenuhan air untuk diminum didapat dengan cara membeli air isi ulang yang
tersedia ditoko
c. Pembuangan Sampah
Sampah dibuang disamping rumah dan tiap 1 minggu ada petugas kebersihan yang
memgambil sampah tersebut untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir.
d. Jendela dan kelembapan
Terdapat 2 jendela didepan rumah dan ruangan dalam rumah cukup mendapat sinar
matahari.
e. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah tidak begitu luas. Keluarga menempati rumah sederhana milik
sendiri, dengan konstruksi rumah semi permanen, ukuran x M. Dinding rumah
terbuat dari bata dan kayu, berlantai semen, beratap genting.
f. Fasilitas hiburan
Keluarga memiliki televisi sebagai sarana hiburan

16
g. Denah Rumah

KAMAR
SUMUR DAPUR

RUANG
MAKAN KAMAR

RUANG
TAMU
KAMAR

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. A mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, hepatitis dan HIV/AIDS.
b. Riwayat Keluarga Berencana
Tn. A mengatakan keluarganya tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun
c. Riwayat Imunisasi Keluarga
Tn. A mengatakan bahwa Ny. F sudah mendapat imunisasi jenis TT sebanyak 2
kali (sebelum menikah dan saat hamil UK 16 minggu)
4. Psikososial
a. Status Emosi
Tingkat emosi keluarga cukup baik, semua masalah yang terjadi didalam keluarga
dapat teratasi dengan baik.
b. Konsep diri
Tn. A aktif berkomunikasi dengan keluarga, keadaan keluarga harmonis. tapi Tn. A
Tidak mempunyai hubungan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar rumah
dimana keluarga tinggal karena jarang berinteraksi.
c. Pola interaksi

17
Pola interaksi dalam keluarga cukup baik. Bahasa yang dugunakan sehari – hari
adalah bahasa jawa yang diselingi bahasa Indonesia bila perlu.
d. Pola pertahanan dalam keluarga
Tn. A wall dan Ny. F saling memahami, bila ada masalah dalam rumah tangga akan
diselesaikan dengan baik.
5. Pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Covid – 19 pada Kehamilan
Tn. A mengatakan Keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang pencegahan Covid –
19 terutama pada ibu hamil dikarenakan kurangnya media dan sumber informasi.

B. Data Obyektif
Pengkajian atau pemeriksaan fisik
1. Ayah (Tn. A)
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,5 0C
N : 82 x/menit RR : 20 x/menit
d. Antopometri : TB : 165 cm
BB : 60 kg
e. Status Present (Head to toe)
1) Kepala : mesocephal, rambut bersih, tidak ada ketombe
2) Muka : simetris, tidak oedem, tidak pucat
3) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
4) Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
5) Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen
6) Mulut :bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
8) Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
9) Dada : simetris, tidak ada wheexing, tidak ada retraksi dinding dada
10) Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
11) Ekstremitas: simetris, gerak aktif, tidak oedem

18
2. Ibu (Ny.F)
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. TTV : TD : 110/70 mmHg S : 36,5 0C
N : 85 x/menit RR : 22 x/menit
d. Antopometri : TB : 156 cm
BB : 75 kg
e. Status Present (Head to toe)
1) Kepala : mesocephal, rambut bersih, tidak ada ketombe
2) Muka : simetris, tidak oedem, tidak pucat
3) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
4) Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
5) Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen
6) Mulut :bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
8) Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
9) Dada : simetris, tidak ada wheexing, tidak ada retraksi dinding dada
10) Payudara : kolostrum sudah keluar, puting susu menonjol, areola menghitam
11) Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tampak striae gravidarum
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II : Kanan : teraba tahanan, keras, memanjang (punggung)
Kiri : teraba bagian – bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : Teraba bulat, lunak, melenting (kepala)
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul (divergen)
12) Ekstremitas: simetris, gerak aktif, tidak oedem
13) Genetalia : tidak oedem, tidak ada varises

19
II. INTEPRETASI DATA
Diagnosa Kebidanan
Ny. F umur 23 Tahun G1P0A0 dengan Upaya Pencegahan Covid - 19
1. Masalah
Kurangnya Pengetahuan tentang pencegahan Covid – 19 dalam keluarga Tn. A
2. Penjajakan Masalah
-
3. Prioritas Masalah
Kurangnya Pengetahuan dan Informasi tentang pencegahan covid- 19 pada Ny. F
III. INTERVENSI
1. Berikan penjelasan tentang prinsip pencegahan covid - 19
2. Berikan penjelasan tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah covid – 19
secara umum
3. Berikan penjelasan tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah covid – 19
bagi ibu hamil
4. Berikan penjelasan tentang pentingnya sosial distancing selama pandemi covid – 19
5. Jelaskan tentang gejala – gejala covid – 19

IV. IMPLEMENTASI
1. Berikan penjelasan tentang prinsip pencegahan covid – 19, dengan cara :
a. Selalu cuci tangan memakai sabun selama 20 detik atau hand sanitizer,
b. Pemakaian alat pelindung diri,
c. Menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan istirahat cukup,
d. Makan dengan gizi yang seimbang,
e. Mempraktikan etika batuk-bersin.
2. Memberikan penjelasan tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah covid –
19 secara umum, dengan cara :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (cara cuci
tangan yang benar pada buku KIA hal. 28).
b. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%,
jika air dan sabun tidak tersedia.

20
c. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK),
dan sebelum makan (Buku KIA hal 28 )
d. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
e. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
f. Gunakan masker medis saat sakit. Tetap tinggal di rumah saat sakit atau segera ke
fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.
g. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada
tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai etika batuk.
h. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering
disentuh.
i. Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit
saluran napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja
masih kurang cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus
disertai dengan usaha pencegahan lain. Pengunaan masker harus dikombinasikan
dengan hand hygiene dan usaha-usaha pencegahan lainnya.
j. Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan dapat
membuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan lain yang sama
pentingnya seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat.
3. Memberikan penjelasan tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah covid –
19 bagi ibu hamil, dengan cara :
a. Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika
terdapat risiko / tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka periksakan diri ke
tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya, pemeriksaan kehamilan
dapat ditunda.
c. Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan
28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam).
d. Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan aktivitas fisik
berupa senam ibu hamil / yoga / pilates / aerobic / peregangan secara mandiri
dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat.

21
e. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh tenaga
kesehatan.
f. Kelas Ibu Hamil ditunda pelaksanaannya sampai kondisi bebas dari pandemik
COVID-19.
g. Menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabila tidak ada tanda-tanda
bahaya pada kehamilan (Buku KIA hal. 8-9).
h. Menghindari kontak dengan hewan seperti : kelelawar, tikus, musang atau hewan
lain pembawa COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan.
i. Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon layanan
darurat yang tersedia (Hotline COVID-19 : 119 ext 9) untuk dilakukan penjemputan
di tempat sesuai SOP, atau langsung ke RS rujukan untuk mengatasi penyakit ini.
4. Berikan penjelasan tentang pentingnya sosial distancing selama pandemi covid – 19,
dengan cara :
a. Tetap tinggal dirumah (stay at home), melakukan jaga jarak setidaknya 1 meter saat
berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang sedang sakit atau beresiko tinggi
menderita covid – 19 dan Batasi waktu interaksi paling lama 15 menit.
b. Hindari untuk berkumpul, misalnya untuk makan bersama, selama menjalani isolasi
mandiri.
c. Gunakan peralatan makan dan mandi yang terpisah dengan orang lain didalam
rumah.
d. Pantau suhu tubuh harian dan perhatikan apakah ada gejala covid atau tidak.
e. Jalani perilaku hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, membersihkan rumah dan kamar masing – masing dengan
desinfektan setiap hari dan menjalani pola makan sehat.
f. Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untuk
pergi diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis obstetri atau praktisi kesehatan
terkait.
g. Hindari menerima tamu orang asing.
h. Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 di media sosial
terpercaya.

22
i. Manfaatkan aplikasi kesehatan untuk mendapatkan informasi terkini tentang covid –
19 atau berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi anda.
j. Segera hubungi dokter atau fasilitas layanan kesehatan terdekat jika ada mengalami
gejala covid-19 yang semakin memberat seperti demam tinggi dan sesak nafas.
5. Menjelaskan tentang gejala – gejala covid – 19, yaitu :
a. Sakit kepala
b. Batuk
c. Sakit tenggorokan
d. Demam
e. Merasa tidak enak badan
Beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat
berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh covid – 19), yang
mengakibatkan gejala seperti :
a. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia
b. Batuk dengan lendir
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada atau sesak saat bernafas dan batuk

V. EVALUASI
Tanggal 13 April 2020, jam 14.00 WIB
A. Evaluasi hari I
1. Keluarga Tn. A sudah mengerti tentang prinsip pencegahan covid - 19
2. Keluarga Tn. A sudah mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
covid – 19 secara umum
3. Keluarga Tn. A sudah mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
covid – 19 bagi ibu hamil
4. Keluarga Tn. A sudah mengerti tentang pentingnya sosial distancing selama pandemi
covid – 19
5. Keluarga Tn. A sudah mengerti tentang gejala – gejala covid – 19

23
B. Evaluasi hari II
Tanggal 14 April 2020, jam 14.00 WIB
1. Data Subyektif
Tn. A mengatakan bahwa Tn. A dan keluarganya belum mengerti tentang cara cuci
tangan yang benar.
2. Data Obyektif
-
3. Assassment
-
4. Planning
a. Memberi arahan dan mencontohkan cara mencuci tangan yang benar pada Tn. A dan
Keluarga sesuai anjuran WHO , dengan cara :
1) Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
2) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
3) Gosok telapak tangan dan sela-sela jari
4) Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan jari sisi
dalam kedua tangan saling mengunci.
5) Ibu jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
6) Gosok berputar ujung jari tangan kanan di telapak taangan kiri dan sebaliknya.
Sumber: WHO

C. Evaluasi hari III


Tanggal 15 April 2020, jam 14.00 WIB
1. Data Subyektif
Tn. A mengatakan bahwa Tn. A dan keluarganya belum mengerti tentang cara
meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah covid – 19 terutama pada ibu hamil.
2. Data Obyektif
-

24
3. Assassment
-
4. Planning
a. Menjelaskan cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah covid – 19
terutama pada ibu hamil pada Tn. A dan Keluarga, dengan cara :
1) Cukup tidur
Tidur memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem imun. Tidur
yang cukup menjadi salah satu cara agar regulasi sistem imun tetap terjaga.
Sebaliknya, kurang tidur akan menurunkan sistem imun.Kurang tidur bisa
membuat seseorang rentan terinfeksi patogen, seperti karena menurunnya
proliferasi limfosit yang menjadi bagian dari sistem imun. Selain itu, tubuh juga
melepaskan sejenis protein yang disebut sitokin hanya saat kita tidur. Sitokin
berperan penting dalam sistem imun manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan tidur Anda, National Sleep Foundation
menyebutkan orang dewasa perlu mencukupkan tidur minimal 7-9 jam dalam satu
hari.
2) Konsumsi makanan sehat
Menghabiskan waktu di rumah akan lebih memudahkan Anda untuk
mengonsumsi makanan sehat. Sistem imun yang sehat juga akan memerlukan
nutrisi dari makanan bernutrisi.
Ada banyak nutrisi yang penting untuk tubuh, mulai dari vitamin, mineral,
hingga molekul antioksidan. Mudahnya, buatlah meja makan Anda berwarna
dengan buah dan sayuran, seperti alpukat, buah-buahan beri, wortel, tomat, hingga
jeruk yang mudah dicari.
3) Konsumsi multivitamin
Konsumsi multivitamin mungkin diperlukan jika Anda merasa tak sanggup
mendapatkan nutrisi dari makanan sehat. Mengonsumsi multivitamin juga bisa
memperkuat daya tahan tubuh Anda. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengonsumsi suplemen tertentu, untuk menghindari risiko efek
sampingnya.
4) Olahraga di rumah

25
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa latihan yang cukup (tak
berlebihan) membantu proses regenerasi sel imun, serta mengurangi peradangan
di tubuh. Ya, dalam menjaga sistem imun, latihan fisik tak perlu berlebihan dan
harus disesuaikan dengan kemampuan diri.
Untuk latihan dengan intensitas sedang di rumah, salah satu yang bisa
Anda lakukan Adalah dengan berjalan kaki mengelilingi pekarangan rumah.
5) Kendalikan stress
Beberapa orang mungkin tak mengira bahwa stres sebenarnya sangat
berkaitan dengan sistem imun. Misalnya, stres jangka panjang dapat memicu
ketidakseimbangan fungsi sel imun, serta memancing peradangan.
Ada banyak cara mengendalikan stres, seperti melakukan meditasi,
berolahraga ringan, dan menjalankan aktivitas yang positif selama di rumah.
Jangan lupa untuk senantiasa terhubung dengan keluarga dan teman-teman Anda
secara virtual, khususnya jika Anda hidup sendiri di tengah pandemi ini.
6) Berhenti merokok
Rokok sama sekali tak ada manfaat untuk kesehatan tubuh. Rokok
dikaitkan dengan penyakit paru, kanker paru, dan penyakit jantung koroner.
Dalam kaitannya dengan sistem imun, rokok dapat mengganggu berbagai sel
imun, seperti sel CD4+, sel T-helper, sel limfosit B, dan sel limfosit T memori.
7) Alokasikan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari
Anda telah banyak mendengar anjuran untuk berjemur sebentar di bawah
sinar matahari. Sinar matahari disebutkan dapat memberi energi salah satu sel
imun, yakni sel T. Berjemur sebentar pun bisa membantu mood Anda lebih baik.
8) Jauhi lemak jahat
Lemak sehat disebutkan membantu meningkatkan respons imun tubuh
dengan mengurangi peradangan. Sebab, peradangan kronis dapat melemahkan
sistem imun. Ada banyak sumber lemak sehat yang bisa dikonsumsi, mulai dari
minyak zaitun, ikan berlemak seperti salmon, hingga sesederhana buah alpukat.
DAFTAR PUSTAKA

26
Giwa, A., Desai, A. (2020). Novel Coronavirus COVID-19: An Overview for Emergency

Clinicians. Emergency Medicine Practice, Feb 27;22(2 Suppl 2):1-21.

World Health Organization. Coronavirus Disease (COVID-19) Advice for the Public.

American Pregnancy Association (2019). Getting Sick While Pregnant.

Centers for Disease Control and Prevention (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),

Pregnant Women.

Centers for Disease Control and Prevention (2019). Handwashing: Clean Hands Save Lives.

The American College of Obstetricians and Gynecologists. Practice Advisory: Novel

Coronavirus 2019 (COVID-19).

Cherney, K. Healthline (2016). Infections in Pregnancy.

Pathak, N. Medscape (2020). Can Wearing a Mask Protect You from Coronavirus

Wong, C. Very Well Health (2020). 5 Ways to Boost Your Immune System Naturally.

Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.

WebMD (2020). Coronavirus.

27

Anda mungkin juga menyukai