Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA NY. NK USIA 30 TAHUN G3P20A0


USIA HAMIL 39 MINGGU INPARTU KALA I FASE LATEN

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 19 Februari 2020

Jam : 09.45 WIB

Tempat : Puskesmas Ngaringan

Nama mahasiswa: Umi Nur Khayati


NIM : P1337424820135

Identitas Pasien

Ibu Penanggung Jawab

Status : Suami

Nama : Ny NK Nama : Tn. M

Umur : 30 Tahun Umur : 34 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

Alamat :Ledokan 2/4 Alamat : Ledokan 2/4

Kalanglundo Kalanglundo
A. Data Subyektif

1) Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin bersalin


2) Keluhan Utama

Ibu mengatakan merasa mulas sejak tanggal 19 Februari 2021 pukul 08.00

WIB. Mulas yang dirasakan semakin kuat dan teratur. Ibu merasakan

mulas 2-3 kali dalam 10 menit. Mulas dirasakan ibu dari punggung

belakang ke perut bagian bawah. Disertai dengan keluarnya lendir darah.

3) Tanda-Tanda Persalinan

Ibu mengatakan kenceng yang dirasakan dalam 10 menit terjadi 2-3 kali.

Lokasi ketidaknyamanan dari pungggung menjalar ke perut bagian bawah.

Ibu sudah mengeluarkan lendir darah pada tanggal 19 Februari 2021 pukul

08.00 WIB. Ibu belum mengeluarkan air ketuban.

1) Riwayat Obstetrik

a) Riwayat haid

Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari

Lama : 7 hari Nyeri Haid : tidak ada

Warna darah : merah tua Leukorea : tidak ada

Banyaknya :

Hari 1-2 ganti pembalut 3-4 x/hari, penuh hingga ½ penuh

Hari 3-4 ganti pembalut 3 x/hari, ½ penuh hingga ¼ penuh

Hari 5-7 ganti pembalut 2-3 x/hari, bercak – bercak

b) Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke-3 usia kehamilan 39 minggu

HPHT : 17 Mei 2020

HPL : 24 Februari 2021


Ibu mengatakan merasakan gerak janin, sejak usia kehamilan 4

bulan. Frekuensi > 10x/12 jam

Tanda bahaya : tidak ada

TT : 5x

Minum jamu/obat selain vitamin : tidak ada

ANC : 7x

Riwayat ANC

ANC Tanggal Tempat Masalah Suplemen Tindakan/pendkes


1 20-07-2020 BPM Telat haid, Sf 1x1 Nutrisi ibu hamil
PP test (+) Kalcium 1x1
2 15-08-2020 PKM Tidak ada SF 1x1 Periksa hb, gol darah,
keluhan Kalcium 1x1 vct, shipilis, hbsag,pu,

3 20-9-2020 BPM Pusing, B6 (10mg) 1x1, Istirahat yang cukup,


Mual Folaxin makan sedikit tapi
(400mcg) 1x1 sering, minum hangat

4 18-10-2020 PKM Tidak ada Etabion (250 mg) Istirahat


keluhan 1x1, Kalk (500 mg) cukup,
1x1 cara mium
tablet Fe
5 19-11-2020 BPM Tidak ada Etabion 1x1, Ketidaknyamanan
keluhan Kalk (500mg) TM III

6 20-01-2021 Dokter Tidak ada Folic acid 1x1 pantau gerak janin
Kandunga keluhan 1x1,Vit C (50 mg) (USG)
n
7 15-02-2021 PKM Tidak ada Etabion 1x1 Persiapan persalinan,
keluhan kalcium 1x1 tanda-tanda
persalinan
Cek Hb 11,8 gr%/dL

Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang Lalu

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket


Hidup/Mati
ANC Masalah UK Jenis Penolong JK/BB Penyulit
2013 Rutin - 9 bl Normal Bidan lk/2600 - Nor Hidup
gr mal
2015 Rutin - 9 bl Normal Bidan pr/3500 - Nor Hidup
gr mal

2) Riwayat KB

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik 3 bulan tidak

ada keluhan. Rencana KB setelah bersalin yaitu KB suntik 3 bulan

4) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

a) Pola Nutrisi (terakhir)

Makan terakhir pada tanggal 19 Februari 2021 pukul 06.30 WIB jenis

nasi 1 piring, sayur ½ mangkuk kecil dan lauk telur. Minum terakhir ibu

pada pukul 09.30.00 WIB 1 gelas air putih.

b) Pola Eliminasi (terakhir)

BAB terakhir ibu tadi sore 19 Februari 2021 pukul 05.30 WIB,

konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan. BAK terakhir ibu 19 -2-

2021 pukul 10.00 WIB, warna jernih. Tidak ada keluhan.

c) Pola Aktivitas (terakhir)

Aktivitas terakhir ibu yaitu mencuci piring (219Februari 2021), setelah

itu ibu hanya berbaring di kamar, sesekali ibu berjalan – jalan disekitar

rumah.

d) Pola Istirahat dan Tidur (terakhir)

Ibu mengatakan semalam ibu dapat tidur nyenyak,. Ibu mengatakan

kebiasaan tidur siang 1,5 jam.

e) Pola Seksual (terakhir)

Hubungan suami istri terakhir yang dilakukan ibu pada tanggal 10

Februari 2021 tidak ada contact bleeding dan tidak ada keluhan lain
f) Pola Hygiene (terakhir)

Ibu mandi terakhir tanggal 19 Februari 2021 pukul 07.30 WIB, gosok

gigi, ganti celana dalam dan pakaian.

5) Data Psikososial dan Spiritual

a) Ibu didampingi suami dan keluarga.

b) Dalam lingkungan, ibu dan keluarga bersosialisasi dengan baik dan

tidak ada budaya yang berpengaruh dalam persalinan ibu ini.

c) Ibu dan suami senantiasa berdoa untuk keselamatan ibu dan calon bayi

nya selama proses persalinan ini.

6) Data Pengetahuan

Ibu belum mengetahui macam-macam posisi persalinan. Ibu belum

mengetahui cara mengurangi nyeri yang benar saat persalinan, kebutuhan

makan dan minum saat bersalin dan cara mengejan yang baik.

a. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Fisik

a) Pemeriksaan Umum :

Keadaan Umum / Kesadaran : Baik / Composmentis

Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 365 OC, RR : 20 x/menit

TB : 152 cm BB sebelum/sekarang : 52 kg / 60 kg

LILA : 28 cm IMT : 52 kg = 22,51


(N)
(1,52m)2
Pemeriksaan Present

Kepala : Bentuk mesochepal, bersih, rambut hitam, tidak

mudah rontok, tidak ada luka


Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

kelopak mata tidak oedem


Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip,

fungsi penciuman baik


Mulut : Simetris, bibir kemerahan, tidak pecah - pecah,

lembab, ada caries gigi, tidak ada stomatitis, tidak

ada ginggivitis, tidak bau mulut


Telinga : Simetris, tidak ada serumen, bersih, tidak ada

massa, fungsi pendengaran baik


Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun

pembengkakan kelenjar limfe, dan tidak ada

bendungan vena jugularis


Ketiak : Tidak teraba benjolan pada ketiak, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe


Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak

ada whezzing, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

massa
Perut : Bentuk bulat, tidak ada bekas luka operasi, tidak

ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati.


Ekstremitas :
Atas : Simetris, lengkap, tidak sianosis, tidak bengkak,

fungsi baik, vaskularisasi perifer kembali dalam

waktu <2 detik, turgor baik


Bawah : Simetris, lengkap, tidak sianosis, tidak bengkak,

tidak ada varices, fungsi baik, vaskularisasi

perifer kembali <2 detik.


Punggung : Tulang belakang simetris, tidak ada kelainan

bentuk
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Vulva : Tidak oedem, tidak varises, tidak ada pengeluaran

pervaginam
Reflek Patela : Kanan (++), kiri (++)
b) Status Obstetri

(1) Inspeksi

Muka : Tidak ada chloasma gravidarum,tidak pucat

Mamae : Bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, puting menonjol

Vulva : Tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada pembesaran

kelenjar bartholin, pengeluaran pervaginam lendir darah

(2) Palpasi

(a) Muka : tidak ada oedem, turgor baik

(b) Mamae: kolostrum sudah keluar, massa abnormal tidak ada

(c) Abdomen

Leopold I : Tinggi fundus teraba pertengahan pusat-px

Teraba 1 bagian lunak, agak bulat, tidak melenting.

Leopold II : Bagian kanan teraba 1 bagian, keras memanjang, ada

tahanan seperti papan. Bagian kiri teraba 1 bagian kecil –

kecil terputus – putus

Leopold III : Teraba 1 bagian, keras dan bulat, melenting, Tidak dapat

digoyang

Leopold IV : Divergen

TFU : 31 cm TBJ : (31 - 11) x 155 = 3100 gram


(3) Auskultasi :

DJJ : (+) Frekuensi : 140 x/menit, teratur

Punctum maksimum : kanan bawah pusat, jumlah 1

(4) Pemeriksaan Dalam

pada tanggal 19 Februari 2021 pukul 10.00 WIB oleh Bidan atas

indikasi untuk mengetahui sudah masuk persalinan atau belum

Hasil :

(a) Vulva/Vagina : Tidak oedem, tidak ada varices, tidak ada massa

(b) Serviks : Keadaan lunak, pembukaan 3 cm, Eff 30%

(c) Kulit Ketuban : Utuh

(d) Teraba : Kepala

(e) POD : Belum teraba

(f) Moulage :0

(g) Penurunan Bagian Terendah: H II

(h) Bagian Lain : tidak teraba bagian lain

(i) STLD : (+)

(5) Pemeriksaan Penunjang

Tidak diperlukan

b. Analisa

Ny. NK Usia 30 tahun usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal, hidup,

intrauterin, punggung kanan, presentasi belakang kepala, dalam persalinan

kala I fase laten fisiologis.

Masalah : Ketidaknyamanan ibu pada nyeri persalinan kala I


Diagnosa Potensial : Tidak ada

Tindakan segera : Tidak diperlukan

c. Pelaksanaan

Tanggal : 19 Februari 2021 Jam : 10.10 WIB

1) Memberitahukan bahwa ibu telah memasuki proses persalinan. Keadaan

ibu dan janin dalam kondisi baik, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

sebelumnya yaitu ibu telah dalam permbukaan 3 cm. Untuk memulai

pengeluaran bayi nya menunggu hingga pembukaan 10 cm yang dikatakan

pembukaan lengkap.

Hasil : ibu telah mengetahui keadaan nya sekarang dan merasa senang

2) Memberikan dukungan kepada ibu dan menghadirkan keluarga atau suami

untuk mendampingi ibu.

Hasil : Suami menemani ibu selama proses persalinan

3) Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi pola nafas untuk

mengurangi rasa nyeri persalinan dan suami dapat membantu memassase

punggung serta pinggang ibu.

Hasil : ibu bersedia melakukan teknik relaksasi pola nafas dan suami

memassse pinggang ibu.

4) Menganjurkan ibu untuk berbaring dengan posisi posisi miring ke kiri

Hasil : ibu berbaring dalam posisi miring ke kiri.

5) Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum untuk menambah

kekuatan ibu selama proses persalinan ini.


Hasil : ibu bersedia makan dan minum dengan sedikit motivasi

6) Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.

Hasil : ibu sudah berkemih pada jam 04.00 WIB.

7) Menyiapkan peralatan persalinan dan menyiapkan pakaian bayi serta

pakaian ganti ibu.

Hasil : peralatan dan perlengkapan telah selesai disiapkan

8) Melakukan pemantauan persalinan kala I fase aktif meliputi keadaan

umum, Tanda vital, Kontraksi Ibu, DJJ, pengeluaran pervaginam

Hasil : terlampir dalam partograf

Pemantauan Kala I

Tgl/ TTV Obs. His DJJ Pemeriksaan


jam Dalam

T N S RR Frek Lama Kuat Frek Teratur

10.00 120/80 80 36,5 20 3x 30 Ya 140 Ya Pembukaan


3cm, KK (+),
eff. 30%,
penurunan 4/5,
Hodge II,
bagian lain
(-) STLD (+)

10.30 80 20 3x 40 Ya 142 Ya

10.45 80 20 3x 40 Ya 140 Ya

11.15 80 20 4x 45 Ya 142 Ya

11.45 80 36,3 22 4x 45 Ya 142 Ya

12.15 81 22 4x 45 Ya 142 Ya `

12.45 81 22 4x 45 Ya 144 Ya

13.00 110/70 81 36,4 22 5x 45 Ya 146 Ya Pembukaan


10 cm, KK (-),
eff. 100%,
UUK kanan
depan,
penurunan 1/5,
Hodge III
bagian lain (-)
STLD(+)

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Persalinan Kala II

Nama Pasien : Ny. NK


Hari/Tanggal: Jum’at / 19Februari 2021
Jam : 13..00 WIB
Catatan Perkembangan Persalinan Kala II
S Ibu mengatakan seperti ada cairan yang keluar dari bagian bawah ibu dan keluar seperti air
kencing. Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering, makin kuat dan teratur. Pada
saat ada kontraksi ibu mengatakan seperti ada dorongan ingin mengejan dan seperti ingin
buang air besar
O a. Keadaan umum / Kesadaran : Baik / Composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,50C
RR : 24x/menit
b. Tekanan anus, perineum menonjol dan vulva membuka
c. His : kuat dan teratur, frekuensi 5x/10’/45’’
d. DJJ : 146x/menit, PM kanan bawah pusat, jumlah 1
Pemeriksaan dalam : tanggal 19 Februari 2018 pukul 13.00 WIB, oleh bidan atas indikasi
adanya pecah ketuban spontan
Hasil : V.U.V tenang, pembukaan lengkap, kulit ketuban (-) warna jernih, teraba kepala,
UUK kanan depan, penurunan kepala Hodge III , moulage 0, tidak teraba bagian lain,
STLD (+).
A 1. Diagnosa Kebidanan
Ny NK usia 30 tahun, G3P2A0, Usia Kehamilan 39 minggu janin tunggal, hidup
intrauterine, punggung kanan, presentasi belakang kepala, dalam persalinan kala II
fisiologis.
2. Diagnosa Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Antisipasi Tindakan
Tidak diperlukan

P Tanggal : 19 Februari 2021 Jam : 13.05 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa ada tanda-tanda persalinan kala II dan melakukan


pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dengan
menggunakan sarung tangan DTT.
Hasil : pembukaan telah lengkap dan sarung tangan dimasukkan ke dalam larutan
klorin.
2. Memeriksa DJJ kembali untuk mengetahui keadaan janin
Hasil : DJJ 146x/menit, teratur
3. Membantu ibu untuk menyiapkan posisi meneran dengan memilih posisi yang
nyaman.
Hasil : ibu meneran dengan posisi ½ duduk.
4. Membimbing ibu untuk mengejan saat ada his, dengan cara ibu menarik nafas panjang
saat ibu merasa kencang, kemudian menahannya sebentar dan mengejan seperti orang
mau BAB dengan dagu menempel di dada dan mulut tertutup serta tidak bersuara.
Hasil : ibu mengatakan merasa kencang dan ibu terlihat menarik nafas panjang dari
hidung kemudian, menahan dan mengejan seperti mau BAB dengan dagu menempel
di dada dan mulut tertutup sesuai dengan instruksi yang di berikan.
5. Memastikan kelengkapan alat
Hasil : peralatan dan obat-obatan untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan
bayi baru lahir sudah siap.
6. Memakai APD
Hasil : celemek plastik, masker, sandal sudah dipakai.
7. Melepaskan jam tangan, kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian dikeringkan dengan tissu.
Hasil : jam tangan sudah dilepas dan tangan sudah dicuci bersih dan kering.

8. Memasukkan oksitosin ke spuit menggunakan tangan yang memakai sarung tangan


steril dan menaruh kembali ke dalam partus set.
Hasil : oksitosin 10 IU sudah dimasukkan ke dalam spuit 3 cc di letakkan di dalam
partus set.
9. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum di sela-sela saat tidak ada
kontraksi untuk memberikan tenaga.
Hasil : ibu bersedia untuk makan pisang 1 buah dan minum 1 gelas teh manis hangat.
10. Melakukan pertolongan persalinan
a) Meletakkan kain bersih diatas perut ibu.
Hasil : kain bersih sudah berada diatas perut ibu.
b) Meletakkan underpad dibawah bokong ibu dan melipat 1/3 kain jarik bersih untuk
persiapan saat menahan perinium.
Hasil : underpad sudah berada dibawah bokong ibu dan kain jarik bersih dilipat 1/3
bagian
c) Memakai sarung tangan panjang DTT pada kedua tangan
Hasil : kedua tangan sudah memakai sarung tangan panjang DTT
d) Melindungi perinium dengan satu tangan menggunakan kain jarik bersih kemudian
setelah tampak kepala bayi dengan bukaan vulva 5-6 cm, Tangan yang kiri berada
diatas simfisis menahan kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal.
Kemudian menganjurkan ibu untuk meneran. Setelah kepala lahir menganjurkan
ibu untuk nafas cepat dan dangkal
Hasil : perinium terlindungi dan kepala tidak defleksi maksimal, ibu juga meneran
sesuai instruksi dengan baik, kepala juga sudah lahir.
e) Selanjutnya memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : lilitan tali pusat tidak ada
f) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tangan memegang kepala bayi secara
biparietal dan menganjurkan pasien untuk meneran saat ada kontraksi. Dengan
lembut menarik kepala ke arah bawah untuk melahirkan bahu depan kemudian
menarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
Hasil : kepala dan bahu bayi sudah lahir
g) Setelah kedua bahu lahir menggeser tangan dominan ke bawah untuk menyangga
kepala, leher, dan siku sebelah bawah
Hasil : kepala, leher dan siku bawah sudah disangga
h) Setelah tubuh dan lengan lahir, menyangga bayi dengan tangan kanan sementara
tangan yang kiri berada di perinium untuk bersiap menangkap tungkai bawah bayi
dan masukkan telunjuk diantara kaki kemudian memegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari lainnya.
Hasil : bayi berhasil lahir jam 13.20WIB
i) Melakukan penilaian selintas
Hasil : bayi menangis kuat, kulit kemerahan, tonus baik
j) Mengeringkan tubuh bayi. Kemudian mengganti kain yang basah dengan handuk
yang kering, dan letakkan bayi diatas perut ibu dan dipakaikan topi.
Hasil : tubuh bayi sudah dibersihkan dan dikeringkan kecuali telapak tangan, dan
bayi berada di atas perut ibu dengan terbungkus kain kering dan dpakaikan topi.
k) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua
Hasil : tidak teraba adanya janin ke 2

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Persalinan Kala III

Nama Pasien : Ny. NK


Hari/Tanggal: Jumat / 19 Februari 2021
Jam : 13.20 WIB
Tabel 4.6 Catatan Perkembangan Persalinan Kala III
S 1. Ibu mengatakan merasa lega bayinya telah lahir.
2. Ibu mengatakan perut bagian bawahnya terasa mulas
O 1. Bayi lahir secara spontan per vaginam pada tanggal 19 Februari 2021 jam 13.20 WIB
jenis kelamin laki-laki, menangis spontan kuat, warna kulit kemerahan, gerakan aktif.
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus kuat, keras
4. Perdarahan ± 100cc
5. Plasenta belum lahir, tali pusat tampak di depan vulva, kandung kemih kosong
A 1. Diagnosa Kebidanan
Ny NK usia 30 tahun G3P2A0 dalam persalinan kala III fisiologis.
2. Diagnosa Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Antisipasi Tindakan
Tidak diperlukan
P Tanggal : 19 Februari 2021 Jam : 13.21 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar rahimnya berkontraksi dengan
baik
Hasil : ibu mengatakan bersedia untuk disuntik obat
2. Menyuntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 luar paha atas dalam waktu 1 menit
setelah bayi lahir.
Hasil : oksitosin 10 IU sudah disuntikan 1 menit setelah bayi lahir di 1/3 paha bagian
luar
3. Menjepit tali pusat menggunakan penjepit tali pusat kira-kira 3 cm dari pusat setelah 2
menit bayi lahir. Kemudian mendorong isi tali pusat ke arah ibu, lalu menjepit kembali
tali pusat dengan klem pada jarak 2 cm dari penjepit tali pusat. Dengan satu tangan ,
memegang tali pusat yang telah dijepit untuk melindungi perut bayi. Kemudian
melakukan pengguntingan tali pusat diantara klem dan penjepit tali pusat.
Hasil : tali pusat bayi sudah terpotong
4. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu. Kemudian meletakan bayi dengan posisi tubuh
bayi lurus,tangan dibentangkan dan kaki ditekuk, hingga bayi menempel pada dada dan
perut ibu. Dan menyelimuti bayi dan ibu menggunakan kain yang bersih agar keduanya
merasa hangat, dan tidak lupa memakaikan topi pada bayi
Hasil : bayi sedang di IMD, dan persalinan berjalan lancar dan fisiologis, bayi lahir
hidup, lengkap dan sehat. Ibu juga dalam keadaan baik. Persalinan berlangsung 1 jam
lebih 10 menit dari pembukaan lengkap
5. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Hasil : klem sudah pindah pada jarak 5cm dari vulva
6. Meletakkan tangan kiri di atas kain pada perut ibu di tepi atas simfisis untuk
mendeteksi munculnya kontraksi, sementara tangan yang lain menegangkan tali pusat
Hasil : tangan kiri sudah berada atas kain pada perut ibu di tepi atas simfisis, dan
fundus teraba keras, tangan kanan siap menegangkan tali pusat
7. Setelah uterus kontraksi, menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
kiri mendorong uterus ke arah belakang dan atas (dorsokranial) secara hati-hati untuk
mencegah inversi uterus
Hasil : tangan kiri posisi dorsokranial dan tangan kanan melakukan PTT.
8. Melakukan penegangan tali pusat dan melakukan dorongan dorsokranial hingga
plasenta terlepas, kemudian meminta ibu untuk meneran pendek-pendek sambil
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian arahkan ke atas mengikuti
poros jalan lahir (tetap lakukan dorsokranial)
Hasil : plasenta sudah terlepas dan mulai tampak dari vulva
9. Saat plasenta di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan kemudian
putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan
Hasil : plasenta dan selaputnya telah lahir dan ditempatkan pada tempat plasenta
10. Melakukan masase uterus segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir. Meletakan
telapak tangan diatas fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar searah
jarum jam selama 15 detik.
Hasil : masase sudah dilakukan dengan gerakan melingkar dan fundus teraba keras.
11. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : kandung kemih masih kosong
12. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi, lalu memastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Memasukkan plasenta ke dalam kantong plastik dan
dimasukan ke dalam kendil.
Hasil : plasenta lengkap, utuh bersama kotiledon dan selaputnya pukul 13.25 WIB,
kemudian memasukan plasenta ke kantong plastik dan ditempatkan di kendil
13. Menilai vulva, vagina dan perinium menggunakan kassa untuk mengetahui adanya
laserasi yang menyebabkan perdarahan aktif.
Hasil : terdapat laserasi derajat II
14. Mempersiapkan lampu sorot, jarum, benang catgut, dan lidokain 2 % yang diencerkan
dengan aquabides dengan perbandingan 1:1.
Hasil : peralatan untuk hecting sudah siap
15. Melakukan hecting secara jelujur pada otot perineum ibu
Hasil : telah dilakukan penjahitan secara jelujur dengan menggunakan anastesi.
16. Melakukan pengecekan jahitan apakah anus ikut terjahit atau tidak.
Hasil : jahitan sudah bagus dan anus tidak ikut terjahit.

CATATAN PERKEMBANGAN
Asuhan Persalinan Kala IV

Nama Pasien : Ny. NK


Hari/Tanggal: Jumat / 19 Februari 2021
Jam : 13.26 WIB
Catatan Perkembangan Persalinan Kala IV
S 1. Pasien mengatakan perutnya mulas
2. Pasien mengatakan merasa lelah tetapi bahagia

O 1. Plasenta lahir spontan, tanggal 19 Februari 2021 jam 13.25 WIB, plasenta dan selaput
lahir lengkap, kotiledon lengkap 20 buah, panjang tali pusat 47 cm, diameter 20 cm,
tebal 2 cm, insersi tali pusat sentralis.
2. Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras, perdarahan 75 cc.
A 1. Diagnosa Kebidanan
Ny I usia 31 tahun P3A0 dalam persalinan kala IV fisiologis.
2. Diagnosa Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Antisipasi Tindakan
Tidak diperlukan

P Tanggal : 19 Februari 2021 Jam : 13.26 WIB

17. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
Hasil : uterus teraba keras dan berkontraksi baik
18. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dengan pasien selama paling
sedikit 1 jam
Hasil : bayi terlihat masih kontak kulit ke kulit dengan ibu dan IMD telah berhasil
dilakukan selama 1 jam.
19. Menimbang dan melakukan pengukuran antopometri pada bayi setelah IMD selesai.
Hasil : BB : 3200 gr PB : 49 cm LK : 34 cm LD : 33 cm LILA : 12 cm
20. Memberi tetes mata antibiotik profilaksis dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri
anterolateral
Hasil : Bayi terlihat sudah diberikan salep mata dan vitamin K pada paha kiri bayi
pukul 14.20 WIB
21. Mengevaluasi BAB dan BAK pada bayi.
Hasil : bayi sudah BAB 1x setelah lahir berwarna hijau kehitaman/mekonium dan BAK
1x berwarna kuning jernih
22. Mengajarkan pasien dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
Hasil : ibu dapat mempraktikan cara masase uterus saat perut tidak mulas dan terasa
perdarahan lebih banyak.
23. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% dan
mendekontaminasikannya selama 10 menit, kemudian mencuci dan membilas peralatan
yang sudah di dekontaminasi
Hasil : alat terlihat sudah di rendam dalam larutan klorin 0,5%
24. Membersihkan ibu dari sisa cairan ketuban, lendir, darah dengan menggunakan air
DTT, dan mengganti baju ibu yang basah dengan baju yang kering dan bersih
Hasil : ibu terlihat sudah bersih dan sudah memakai baju yg kering dan bersih
25. Mendekontaminasikan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
Hasil : tempat bersalin sudah terlihat bersih dari darah
26. Memastikan pasien merasa nyaman, dan membantu ibu dalam memberikan ASI.
Hasil : IMD telah berhasil dilakukan selama 1 jam, bayi dapat mencari puting
ibu,mengenyut, dan menelan ASI dengan baik. Setelah dilakukan pemeriksaan
antopometri, bayi segera di adzani dan di susui kembali oleh ibu selama 10 menit.
27. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% lalu melepas nya secara
terbalik kemudian merendamnya bersama alat-alat lain selama 10 menit
Hasil : sarung tangan telah di celupkan ke larutan klorin 0,5% dan dilepas secara
terbalik.
28. Mencuci kedua tangan dengan sabun dibawah air mengalir kemudian mengeringkannya
dengan handuk kering dan bersih
Hasil : tangan sudah terlihat bersih dan kering setelah cuci tangan
29. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan
ibu.
Hasil : Ibu juga sudah makan semangkuk soto ayam dan menghabiskan air putih satu
gelas sedang
30. Memberikan terapi berupa tablet Fe 20 tablet 1 tablet (60 mg) dan Vit A 1 x 200.000 IU
diminum segera setelah bersalin, 1 tablet Paracetamol (500mg), 1 tablet Amoxcillin
(500mg) dan menganjurkan ibu meminum setelah makan.
Hasil : ibu bersedia untuk mengonsumsi terapi yang diberikan sesuai anjuran.
31. Memeriksa tekanan darah, nadi, suhu ibu dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan. Periksa suhu tiap 2 jam pertama pasca persalinan, dan perdarahannya.

Hasil :
Tabel 4.8 Pemantauan Kala IV

Jam Waktu TD N S TFU Kontraksi KK Perdarahan


1 13.30 110/70 80 365 2 jari ↓ Kuat Kosong -
pusat

13.45 110/70 82 2 jari ↓ Kuat Kosong -


pusat

14.00 110/70 80 2 jari ↓ Kuat K -


pusat song
14.15 110/70 80 2 jari ↓ Kuat Kosong -
pusat

2 14.45 110/80 80 363 2 jari ↓ Kuat Kosong -


pusat

15.15 110/80 80 2 jari ↓ Kuat Kosong 75cc


pusat

32. Memberikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan anterolateral setelah 1 jam penyuntikan
vitamin K
Hasil : Bayi telah diberi imunisasi Hb 0 pukul 15.20 WIB, terlihat adanya bekas
suntikan di paha kanan bayi
33. Mengevaluasi dan memperkirakan jumlah perdarahan serta lama persalinan..
Hasil :
Jumlah Perdarahan Lama Persalinan
KALA I : 0 cc KALA I : 3 jam
KALA II : 50 cc KALA II : 20 menit
KALA III : 100 cc KALA III : 5 menit
KALA IV : 75 cc KALA IV : 2 jam
225 cc 5 jam 5 menit

PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan pada Persalinan

Ny NK datang dengan keluhan kenceng-kenceng sering dan

intensitas meningkat dari punggung menjalar ke perut bagian bawah serta

sudah mengeluarkan lendir darah. Secara teori keluhan yang dirasakan ibu

merupakan tanda persalinan menurut Varney (2008; h.692) yaitu adanya

kontraksi yang semakin kuat dan sering, nyeri menjalar dari fundus ke

punggung dan adanya pengeluaran lendir darah. Menurut Marmi

(2012;h.10) bahwa lendir berasal dari pembukaan yang menyebabkan


lepasnya lendir berasal dari kanalis servikalis. Sedangkan pengeluaran

darah disebabkan robeknya pembuluh darah waktu serviks membuka.

Pemeriksaan dalam dilakukan dengan hasil tidak ditemukannya

adanya kelainan seperti teraba bagian lain, kelainan moulage. Frekuensi

kontraksi 3x/10 menit selama 30 detik, normalnya kontraksi pada kala 1

his 2-4x/10 menit (Saifuddin,2010;h.190). Pada pemeriksaan DJJ tidak

ditemukan adanya gangguan kesehatan ataupun kegawatan janin.

Gangguan kondisi kesehatan janin DJJ < 120 atau > 160 kali permenit

sedangkan kegawatan janin DJJ < 100 atau > 180 kali per menit (JNPK-

KR, 2014;h.41).

Menurut Marmi (2012;h.16) lima benang merah dirasa sangat

penting dalam memberikan asuhan persalinan dan kelahiran bayi yang

bersih dan aman. Kelima benang merah yang dijadikan dasar asuhan

persalinan yang aman dan bersih dan aman adalah pengambilan keputusan

klinik, aspek asuhan sayang ibu, aspek pencegahan infeksi, aspek

dokumentasi dan aspek rujukan. Selanjutnya dilakukan pemantauan dan

asuhan kala I sesuai teori JNPK-KR (2014:h.50) yaitu mengenai dukungan

emosional, menganjurkan untuk tetap makan dan minum, mengosongkan

kandung kemih dan mengatur posisi. Dengan menghadirkan pendamping

dapat memberikan dampak psikologi yang positif karena ibu mendapatkan

dukungan yang dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi tingkat

stressor sehingga nyeri berkurang. Hal ini sesuai dengan penelitian Adam

dan Umboh (2015) bahwa pendamping persalinan dapat mengurangi rasa

nyeri. Selain itu, asuhan yang diberikan yaitu mengajarkan ibu untuk
melakukan tekhnik relaksasi pola nafas serta menganjurkan keluarga untuk

mengelus pinggang ibu. Adaptasi pola nafas dapat mengurangi nyeri

persalinan karena darah bersama oksigen mengalir keseluruh tubuh dengan

lancar sehingga membuat ibu rileks dan tenang. Hal ini sesuai dengan

penelitian Suryanti (2014) bahwa adaptasi pola nafas dapat mengurangi

nyeri persalinan. Setelah diajarkan teknik relaksasi pernafasan dan masase

pinggang, skala nyeri ibu sedikit berkurang. Begitu juga menurut Marmi

(2012;h.86) pijatan atau sentuhan pada area tertentu bisa dilakukan di area

pinggul, punggung, dan lutut dapat mereduksi nyeri. Sirkulasi darah juga

menjadi lancar sehingga nyeri berkurang.

Pada asuhan kala II Dalam kasus Ny.I mengatakan kenceng-kenceng

semakin sering dan kuat, serta ibu merasakan ingin mengejan. Keluhan

yang menandakan bahwa kemungkinan ibu mulai memasuki persalinan

kala II. Hal tersebut ssesuai dengan teori (JNPK-KR RI, 2014; h. 73) yang

menyebutkan bahwa pada Kala II persalinan ibu merasakan ingin meneran

bersama dengan terjadinya kontraksi uterus dan merasakan ada

peningkatan tekanan pada rektum dan atau vagina. Dari hasil pemeriksaan

didapatkan tanda gejala Kala II yaitu perineum menonjol, lendir darah

semakin banyak, vulva membuka, pembukaan lengkap dan ketuban pecah.

Sesuai dengan teori (JNPK – KR RI, 2014; h.79-80) tanda gejala kala II

yaitu : perineum nampak menonjol, vulva-vagina dan sfingter ani nampak

membuka, meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah, pembukaan

servik telah lengkap.


Penulis melakukan pertolongan persalinan dengan 60 langkah tidak

sesuai dengan langkah urutan pada teori Kemenkes RI (2013;h.44-46).

tetapi semua langkah tetap dilakukan. Hal ini disebabkan karena kebiasaan

di lahan yang menyebabkan ketidaksesuaian dengan urutan langkah pada

teori. Pada pemakaian APD lengkap, alas kaki, celemek plastik, masker

dan sarung tangan yang digunakan, sedangkan penutup kepala

menggunakan kerudung dan untuk kacamata digunakan. Semua tindakan

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien serta tetap

mengutamakan asuhan sayang ibu (JNPK-KR, 2014;h.75) seperti

menghadirkan pendamping persalinan, memanggil dengan nama ibu,

memberi dukungan, membantu ibu memilih posisi yang nyaman. Dalam

hal ini ibu memilih posisi meneran dengan posisi setengah duduk.

Menurut JNPK-KR (2014;h.79), posisi duduk atau setengah duduk dapat

memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memberi kemudahan untuk

istirahat diantara kontraksi.

Pada pertolongan persalinan kala III dilakukan menajemen aktif kala

III yang langkahnya disesuaikan dengan teori Kemenkes RI (2013;h.44-

46). Mulai dari penyuntikan oksitosin, memotong dan mengikat tali pusat,

melakukan IMD, melahirkan plasenta (PTT), massase fundus uteri,

mengecek kelengkapan plasenta dan menilai adanya laserasi serta

perdarahan. Melakukan pemotongan tali pusat 2 menit setelah bayi lahir

agar bayi mendapatkan lebih banyak aliran darah dan terhindar dari

anemia sesuai dengan penelitian Evareny, dkk (2016) bahwa pemotongan


tali pusat 2 menit setelah lahir dapat meningkatkan kadar Hb dan Ht yang

bermanfaat bagi bayi karena bayi mendapatkan aliran darah lebih banyak.

Pengecekan kelengkapan plasenta untuk memastikan plasenta lahir

lengkap karena jika masih ada sisa dapat menyebabkan perdarahan. Pada

penilaian laserasi tidak terdapat laserasi hanya sedikit lecet sehingga tidak

memerlukan penjahitan.

Dalam kasus ini karena keadaan ibu dan janin baik maka

dilakukan IMD selama 1 jam, pada kasus IMD sudah berhasil. Menurut

penelitian Ridha, dkk (2014) salah satu alasan pentingnya IMD adalah

dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Hal ini

dikarenakan Isapan bayi pada puting akan merangsang hormon prolaktin

yang dapat meningkatkan produksi ASI dan hormon oksitosin yang

merangsang pengeluaran ASI. Kerja hormon tersebut akan membuat

kolostrum lebih cepat keluar.

Pada kala IV tanda-tanda vital ibu dalam batas normal, hanya saja

suhu ibu sedikit meningkat yaitu 36,5oC. Menurut Sulistyawati

(2013;h.177) bahwa suhu pasien biasanya akan mengalami peningkatan,

tapi masih di bawah 38oC, hal ini disebabkan oleh kurangnya cairan dan

kelelahan. Hasil pemeriksaan status obstetrik pun tidak ditemukan adanya

masalah seperti TFU, kontraksi dan perdarahan.

Asuhan yang diberikan pada kala IV telah sesuai dengan teori

(Kemenkes RI, 2013;h.47-49) diantaranya yaitu memastikan kontraksi

uterus, membiarkan bayi kontak kulit dengan ibu, membersihkan ibu dan
melakukan dekontaminasi peralatan bekas pakai sesuai dengan lima

benang merah salah satunya yaitu aspek pencegahan infeksi sesuai teori

Marmi (2012;h.16). Di kala III, bayi dilakukan IMD dan sudah berhasil

dalam waktu 1 jam. Lalu melanjutkan asuhan perawatan neonatal seperti

menimbang, pemberian vitamin K, salep mata. Setelah dilakukan

perawatan neonatal mengembalikan bayi kepada ibu untuk menyusu.

Selain itu melakukan pemantauan tekanan darah, nadi, suhu,

kontraksi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam

pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua

(Kemenkes RI, 2013;h.48). Ibu mengeluarkan darah 75 cc yang masih

masuk dalam kategori normal karena menurut Bahiyatun (2009;h.115)

perdarahan pospartum jika mengeluarkan darah >500 cc. Hal ini didukung

dengan pemeriksaan mata yang didapatkan kongjungtiva merah muda,

keadaan baik dan TTV ibu dalam batas normal. Kemudian memberikan

terapi kepada ibu berupa 1 tablet Fe (60mg), 1 tablet vitamin A merah

(200.000 IU), untuk segera diminum dan paracetamol (500mg) dan

amoxcillin (500mg) masing-masing 1 tablet untuk diminum setelah

makan. Paracetamol diberikan dengan tujuan untuk mengurangi rasa nyeri

(Bahiyatun,2009;h.125) sedangkan Amoxicillin untuk mencegah

terjadinya infeksi. Hal ini dilakukan karena pada rahim terdapat luka bekas

implantasi plasenta (Bahiyatun,2009;h.126).


DAFTAR PUSTAKA

JNPK-KR. 2014.Pelatihan klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR


Lestari WP. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Respon
Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di BPM Bidan P Kota
Yogyakarta. Skripsi. Prodi Bidan Pendidik. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
[Diakses tanggal 17 Oktober 2018]. Didapat
dari:http://www.googlescholar.com
Mufdlilah. 2012.Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha
Medika
Novita ER, Rompas S, Bataha Y. 2017. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Respon Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di Puskesmas
Bahu Kota Manado. e-journal Keperawatan. Vol 5 (1). Mei 2017. Prodi
Ilmu Keperawatan. Universitas Sam Ratulangi. [Diakses tanggal 17 Oktober
2018]. Didapat dari:http://www.googlescholar.com
Prawirohardjo S. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo S. 2009.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Purwandari A. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah dan Profesionalisme. Jakarta:
EGC.
Rukiyah AY. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta: Trans Info Media; 2009
Saifuddin AB. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo
Salman. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Saminem. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta: EGC
Setyawati P, Puspita D. 2013. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Lama
Pengeluaran Plasenta Pada Kala III Persalinan Di RB Paten
Rejowinangun Utara Kotamadia Magelang. Jurnal Keperawatan Maternitas.
Vol. 1 (2). November 2013.[Diakses tanggal 17 Oktober 2018]. Didapat
dari:http://www.googlescholar.com
Setyowati A. 2018. Hubungan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Produksi ASI
Selama 6 Bulan Pertama. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr.
Soetomo. Vol. 4 (1) April 2018. [Diakses tanggal 17 Oktober 2018].
Didapat dari:http://www.googlescholar.com
Sukarsi S, Susilowati E. 2013. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Pada Kontraksi
Uterus Ibu Bersalin Di BPS Kecamatan Bluto. Jurnal Kesehatan Wiraraja
Medika. [Diakses tanggal 17 Oktober 2018]. Didapat
dari:http://www.googlescholar.com
Sulistyawati A, Nugraheny E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: EGC
Sulistyawati, A. 2011.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta: Fitramaya
Varney H. 2008. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Who dan pusdiklatnakes. 2011. Panduan Asuhan Intranatal Untuk Preseptor/
Mentor, Kerjasama WHO dan Pusdiklatnakes. Jakarta: Badan PPSDM
Kesehatan
Wijaya E, Rilyani, Wandini R, Wardiyah A. 2015. Pengaruh Pendampngan
Suami Terhadap Lamanya Persalinan Kala II Di Ruang Delima RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Lampung. Jurnal Keperawatan. Vol. 6 (1). Januari 2015.
Prodi Ilmu Keperawatan. Universitas Malahayati.[Diakses tanggal 17
Oktober 2018]. Didapat dari:http://www.googlescholar.com

Winny,P,NaskahPublikasi.PengaruhTeknikRelaksasiNafasDalamTerhadapRespo
nAdaptasiNyeripadaIbuInpartu Kala I FaseAktif di BPM Bidan P di Kota
Yogyakarta; 2014 (Online).

Anda mungkin juga menyukai