I. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Status : Suami
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Kalanglundo Kalanglundo
A. Data Subyektif
1) Alasan Datang
Ibu mengatakan merasa mulas sejak tanggal 19 Februari 2021 pukul 08.00
WIB. Mulas yang dirasakan semakin kuat dan teratur. Ibu merasakan
mulas 2-3 kali dalam 10 menit. Mulas dirasakan ibu dari punggung
3) Tanda-Tanda Persalinan
Ibu mengatakan kenceng yang dirasakan dalam 10 menit terjadi 2-3 kali.
Ibu sudah mengeluarkan lendir darah pada tanggal 19 Februari 2021 pukul
1) Riwayat Obstetrik
a) Riwayat haid
Banyaknya :
TT : 5x
ANC : 7x
Riwayat ANC
6 20-01-2021 Dokter Tidak ada Folic acid 1x1 pantau gerak janin
Kandunga keluhan 1x1,Vit C (50 mg) (USG)
n
7 15-02-2021 PKM Tidak ada Etabion 1x1 Persiapan persalinan,
keluhan kalcium 1x1 tanda-tanda
persalinan
Cek Hb 11,8 gr%/dL
2) Riwayat KB
Makan terakhir pada tanggal 19 Februari 2021 pukul 06.30 WIB jenis
nasi 1 piring, sayur ½ mangkuk kecil dan lauk telur. Minum terakhir ibu
BAB terakhir ibu tadi sore 19 Februari 2021 pukul 05.30 WIB,
itu ibu hanya berbaring di kamar, sesekali ibu berjalan – jalan disekitar
rumah.
Februari 2021 tidak ada contact bleeding dan tidak ada keluhan lain
f) Pola Hygiene (terakhir)
Ibu mandi terakhir tanggal 19 Februari 2021 pukul 07.30 WIB, gosok
c) Ibu dan suami senantiasa berdoa untuk keselamatan ibu dan calon bayi
6) Data Pengetahuan
makan dan minum saat bersalin dan cara mengejan yang baik.
a. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum :
TB : 152 cm BB sebelum/sekarang : 52 kg / 60 kg
massa
Perut : Bentuk bulat, tidak ada bekas luka operasi, tidak
bentuk
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Vulva : Tidak oedem, tidak varises, tidak ada pengeluaran
pervaginam
Reflek Patela : Kanan (++), kiri (++)
b) Status Obstetri
(1) Inspeksi
Vulva : Tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada pembesaran
(2) Palpasi
(c) Abdomen
Leopold III : Teraba 1 bagian, keras dan bulat, melenting, Tidak dapat
digoyang
Leopold IV : Divergen
pada tanggal 19 Februari 2021 pukul 10.00 WIB oleh Bidan atas
Hasil :
(a) Vulva/Vagina : Tidak oedem, tidak ada varices, tidak ada massa
(f) Moulage :0
Tidak diperlukan
b. Analisa
c. Pelaksanaan
ibu dan janin dalam kondisi baik, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
pembukaan lengkap.
Hasil : ibu telah mengetahui keadaan nya sekarang dan merasa senang
Hasil : ibu bersedia melakukan teknik relaksasi pola nafas dan suami
Pemantauan Kala I
10.30 80 20 3x 40 Ya 142 Ya
10.45 80 20 3x 40 Ya 140 Ya
11.15 80 20 4x 45 Ya 142 Ya
12.15 81 22 4x 45 Ya 142 Ya `
12.45 81 22 4x 45 Ya 144 Ya
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Asuhan Persalinan Kala IV
O 1. Plasenta lahir spontan, tanggal 19 Februari 2021 jam 13.25 WIB, plasenta dan selaput
lahir lengkap, kotiledon lengkap 20 buah, panjang tali pusat 47 cm, diameter 20 cm,
tebal 2 cm, insersi tali pusat sentralis.
2. Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras, perdarahan 75 cc.
A 1. Diagnosa Kebidanan
Ny I usia 31 tahun P3A0 dalam persalinan kala IV fisiologis.
2. Diagnosa Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Antisipasi Tindakan
Tidak diperlukan
17. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
Hasil : uterus teraba keras dan berkontraksi baik
18. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dengan pasien selama paling
sedikit 1 jam
Hasil : bayi terlihat masih kontak kulit ke kulit dengan ibu dan IMD telah berhasil
dilakukan selama 1 jam.
19. Menimbang dan melakukan pengukuran antopometri pada bayi setelah IMD selesai.
Hasil : BB : 3200 gr PB : 49 cm LK : 34 cm LD : 33 cm LILA : 12 cm
20. Memberi tetes mata antibiotik profilaksis dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri
anterolateral
Hasil : Bayi terlihat sudah diberikan salep mata dan vitamin K pada paha kiri bayi
pukul 14.20 WIB
21. Mengevaluasi BAB dan BAK pada bayi.
Hasil : bayi sudah BAB 1x setelah lahir berwarna hijau kehitaman/mekonium dan BAK
1x berwarna kuning jernih
22. Mengajarkan pasien dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
Hasil : ibu dapat mempraktikan cara masase uterus saat perut tidak mulas dan terasa
perdarahan lebih banyak.
23. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% dan
mendekontaminasikannya selama 10 menit, kemudian mencuci dan membilas peralatan
yang sudah di dekontaminasi
Hasil : alat terlihat sudah di rendam dalam larutan klorin 0,5%
24. Membersihkan ibu dari sisa cairan ketuban, lendir, darah dengan menggunakan air
DTT, dan mengganti baju ibu yang basah dengan baju yang kering dan bersih
Hasil : ibu terlihat sudah bersih dan sudah memakai baju yg kering dan bersih
25. Mendekontaminasikan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
Hasil : tempat bersalin sudah terlihat bersih dari darah
26. Memastikan pasien merasa nyaman, dan membantu ibu dalam memberikan ASI.
Hasil : IMD telah berhasil dilakukan selama 1 jam, bayi dapat mencari puting
ibu,mengenyut, dan menelan ASI dengan baik. Setelah dilakukan pemeriksaan
antopometri, bayi segera di adzani dan di susui kembali oleh ibu selama 10 menit.
27. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% lalu melepas nya secara
terbalik kemudian merendamnya bersama alat-alat lain selama 10 menit
Hasil : sarung tangan telah di celupkan ke larutan klorin 0,5% dan dilepas secara
terbalik.
28. Mencuci kedua tangan dengan sabun dibawah air mengalir kemudian mengeringkannya
dengan handuk kering dan bersih
Hasil : tangan sudah terlihat bersih dan kering setelah cuci tangan
29. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan
ibu.
Hasil : Ibu juga sudah makan semangkuk soto ayam dan menghabiskan air putih satu
gelas sedang
30. Memberikan terapi berupa tablet Fe 20 tablet 1 tablet (60 mg) dan Vit A 1 x 200.000 IU
diminum segera setelah bersalin, 1 tablet Paracetamol (500mg), 1 tablet Amoxcillin
(500mg) dan menganjurkan ibu meminum setelah makan.
Hasil : ibu bersedia untuk mengonsumsi terapi yang diberikan sesuai anjuran.
31. Memeriksa tekanan darah, nadi, suhu ibu dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan. Periksa suhu tiap 2 jam pertama pasca persalinan, dan perdarahannya.
Hasil :
Tabel 4.8 Pemantauan Kala IV
32. Memberikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan anterolateral setelah 1 jam penyuntikan
vitamin K
Hasil : Bayi telah diberi imunisasi Hb 0 pukul 15.20 WIB, terlihat adanya bekas
suntikan di paha kanan bayi
33. Mengevaluasi dan memperkirakan jumlah perdarahan serta lama persalinan..
Hasil :
Jumlah Perdarahan Lama Persalinan
KALA I : 0 cc KALA I : 3 jam
KALA II : 50 cc KALA II : 20 menit
KALA III : 100 cc KALA III : 5 menit
KALA IV : 75 cc KALA IV : 2 jam
225 cc 5 jam 5 menit
PEMBAHASAN
sudah mengeluarkan lendir darah. Secara teori keluhan yang dirasakan ibu
kontraksi yang semakin kuat dan sering, nyeri menjalar dari fundus ke
Gangguan kondisi kesehatan janin DJJ < 120 atau > 160 kali permenit
sedangkan kegawatan janin DJJ < 100 atau > 180 kali per menit (JNPK-
KR, 2014;h.41).
bersih dan aman. Kelima benang merah yang dijadikan dasar asuhan
persalinan yang aman dan bersih dan aman adalah pengambilan keputusan
stressor sehingga nyeri berkurang. Hal ini sesuai dengan penelitian Adam
nyeri. Selain itu, asuhan yang diberikan yaitu mengajarkan ibu untuk
melakukan tekhnik relaksasi pola nafas serta menganjurkan keluarga untuk
lancar sehingga membuat ibu rileks dan tenang. Hal ini sesuai dengan
pinggang, skala nyeri ibu sedikit berkurang. Begitu juga menurut Marmi
(2012;h.86) pijatan atau sentuhan pada area tertentu bisa dilakukan di area
pinggul, punggung, dan lutut dapat mereduksi nyeri. Sirkulasi darah juga
semakin sering dan kuat, serta ibu merasakan ingin mengejan. Keluhan
kala II. Hal tersebut ssesuai dengan teori (JNPK-KR RI, 2014; h. 73) yang
peningkatan tekanan pada rektum dan atau vagina. Dari hasil pemeriksaan
Sesuai dengan teori (JNPK – KR RI, 2014; h.79-80) tanda gejala kala II
tetapi semua langkah tetap dilakukan. Hal ini disebabkan karena kebiasaan
teori. Pada pemakaian APD lengkap, alas kaki, celemek plastik, masker
hal ini ibu memilih posisi meneran dengan posisi setengah duduk.
46). Mulai dari penyuntikan oksitosin, memotong dan mengikat tali pusat,
agar bayi mendapatkan lebih banyak aliran darah dan terhindar dari
bermanfaat bagi bayi karena bayi mendapatkan aliran darah lebih banyak.
lengkap karena jika masih ada sisa dapat menyebabkan perdarahan. Pada
penilaian laserasi tidak terdapat laserasi hanya sedikit lecet sehingga tidak
memerlukan penjahitan.
Dalam kasus ini karena keadaan ibu dan janin baik maka
dilakukan IMD selama 1 jam, pada kasus IMD sudah berhasil. Menurut
penelitian Ridha, dkk (2014) salah satu alasan pentingnya IMD adalah
Pada kala IV tanda-tanda vital ibu dalam batas normal, hanya saja
tapi masih di bawah 38oC, hal ini disebabkan oleh kurangnya cairan dan
uterus, membiarkan bayi kontak kulit dengan ibu, membersihkan ibu dan
melakukan dekontaminasi peralatan bekas pakai sesuai dengan lima
benang merah salah satunya yaitu aspek pencegahan infeksi sesuai teori
Marmi (2012;h.16). Di kala III, bayi dilakukan IMD dan sudah berhasil
perdarahan pospartum jika mengeluarkan darah >500 cc. Hal ini didukung
keadaan baik dan TTV ibu dalam batas normal. Kemudian memberikan
terjadinya infeksi. Hal ini dilakukan karena pada rahim terdapat luka bekas
Winny,P,NaskahPublikasi.PengaruhTeknikRelaksasiNafasDalamTerhadapRespo
nAdaptasiNyeripadaIbuInpartu Kala I FaseAktif di BPM Bidan P di Kota
Yogyakarta; 2014 (Online).