BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup
sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat
dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian
ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe methorhood yang berupa 6 pilar sebagai
realisasi kerja, antara lain :
1. Pelayanan keluarga berencana
2. Asuhan antenatal
3. Persalinan bersih dan aman
4. Pelayanan obsetrik neonatal
5. Pelayanan kesehatan dasar
6. Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah kesehatan dapat timbul,
berupa masalah KIA/KB, KELING. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak,
baik individu maupun kelompok. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah
suatu atap dalam keadaan saling keterganntungan ( Depkes RI,1998).Pembangunan keluarga dan
masyakat merupakan bagian dari pembangunan nasional.
Dimana keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, maka untuk membina
masyarakat serta dalam pembinaan yang dimulai dan ditujukan kepada keluarga-
keluarga yangmerupakan unsure dari masyarakat,karena di dalam keluarga terdapat
prilaku yang mendukung kesehatan maupun yang bertolak belakang dari kesehatan.
Jika prilaku kesehatan tersebut mendukung kesehatan maka akan tercipta suatu
masyarakat yang sehat, tetapi sebaliknya jika tidak ditanamkan pendidikan tentang
kesehatan maka potensial pada keadaan tidak sehat pada masyarakat akan tinggi.
Usaha untuk meningkatkan suatau kesehatan pada keluarga di perlukan suatu bentuk
manajemen yang ditunjukkan khusus pada keluarga,agar keluarga bisa meningkatkan
1
2
mutu pelayanan dan mendekati pelayanan kepada masyarakat. Selain lebih bisa
menekankan upaya promotif dan preventif, manajemen kebidanan keluarga juga lebih
cepat dan mudah dalam melakukan deteksi dini hal-hal yang mengarah pada patologi.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. Y pada RT. 02 RW. 05 Desa
Pandanwangi Kecamatan Blimbing Malang sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan
komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga mencapai derajat kesehatan
yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak pada
keluarga.
b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan maasalah
d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah
e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya mendorong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta menanamkan perilaku hidup sehat
1.3 Metode
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik yang
menggunakan metode wawancara dan pendataan.
3
4
BAB II
TIN JAUAN PUSTAKA
4
5
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara, seadarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri-ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
c. Ada perbedaan dan kekhususan
4. Ciri-ciri keluarga
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotnya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
5. Ciri-ciri keluarga Indonesia
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Pengambil keputusan
f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
g. Ikatan kekeluargaan sangat erat
5
6
h. Mempunyai semangat gotong royong
6. Tipe atau bentuk keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga terdiri dari satu ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (exended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/ janda (single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami yang hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (cahabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Tipe keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family)
karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komuniti
dengan adat istiadat yang sangat kuat.
7. Perawatan kesehatan keluarga
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga
sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan
sebagai sasaran.
8. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalarn keluarga adalah pihak Ayah.
Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ibu.
Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu
9.Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai benikut:
Fungsi Biologis
a.Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
6
7
c.Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan rnerawat anggota keluarga.
Fungsi Psikologis
a.Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c.Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan Identitas anggota keluarga.
Fungsi Sosialisasi
a.Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma penilaku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c.Meneruskan nilai-nilai hudaya keluarga.
Fungsi Ekonomi
a.Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk mernenuhi kebutuhan
keluarga.
c.Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
Fungsi Pendidikan
a.Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku
anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c.Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut:
1. Fungsi Pendidikan. Dalarn hal ini tugas keluarga adalah mendidik
dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi
ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
7
8
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dan tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain
dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragarna, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan
lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah
mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus
selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV
bersarna, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah
untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok kelurga terhadap keluarga lainnya, yaitu:
1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.
2. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual.
3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
10. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
8
9
Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
Sosialisasi antar anggota keluarga
Pengaturan jumlah anggota keluarga
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
9
10
c. Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untukmengetahui sejauh-mana ringkat
intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya.
d. Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkatsosial ekonominya, karena ini
juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
e. Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan\
f. Komposisi Keluarga
Nama Jenis Hubungan Tempat / Pendidikan Pekerjaan Keadaan
Kelamin Keluarga Tanggal Sehat
Lahir
11
12
a. Fungsi Afektif
Keakraban/kerengangan hubungan inter keluarga
b. Fungsi Ekonomis
Pekerjaan, tempat kerja, jam kerja dan penghasilan, tiap anggota keluarga yang
bekerja
Kecukupan sumber ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan keluarga
Penentu Pengaturan keuangan keluarga
c. Fungsi sosialisasi
Praktek pengasuhan anak
- Siapa pelaku sosialisasi anak baik intern maupun ekstern
- Nilai anak dalam keluarga
- Perilaku yang mempengaruhi pola pengasuhan anak
- Kesesuaian lingkungan rumah terhadap kebutuhan bermain anak
d. Fungsi perawatan kesehatan
Keyakinan dan pengertian kesehatan
Perilaku kesehatan (baik yang menunjang maupun yang menghambat)
Status kesehatan dan kerentanan terhadap sakit yang diketahui oleh keluarga
Praktek pemenuhan kebutuhan diet (makan minum) keluarga (bayi, anak dan
dewasa)
Kebiasaan tidur dan istirahat (tiap anggota keluarga)
Kebiasaan latihan / olahraga dan rekreasi bagi keluarga
Kebiasaan penggunaan obat (bebas, resep, tradisional)
Praktek dalam perawatan diri (personal hygiene)
Cara preventif berdasarkan medis yang dilakukan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga (tiap anggota keluarga, baik saat ini maupun yang lalu)
Layanan kesehatan yang biasa diterima / didapatkan keluarga
Persepsi keluarga terhadap layanan kesehatan (termasuk layanan darurat)
Sumber pembiayaan kebutuhan kesehatan
6. Coping Keluarga
a. Stresor-stresor keluarga jangka panjang dan jangka pendek
b. Strategi coping dalam menghadapi stress intern maupun ekstern
12
13
PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah ditemukan dan
ditentukan keluarga bersama dengan tenaga kesehatan yaitu Bidan. Prioritas disusun karena
tidak memungkinkanya menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Tn. Y secara
bersama-sama. Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan tingkatan permasalahan
agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai sasaran serta harapan.
Sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau
dicegah melalui tindakan kebidanan.
Kesulitan Masalah : berhubungan dengan beratnya penyakit
Lamanya : berhubungan dengan jangka waktu terjadinya masalah
Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan dalam rangka meningkatkan derajad
kesehatan
Adanya kelompok yang peka terhadap masalah.
4. MENONJOLNYA MASALAH
13
14
Masalah berat harus segera ditangani
Masalah yang tidak perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah 1
SKORING :
Nilai
X Bobot
Angka Tertinggi
Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot
14
15
Prioritas I : Diare
Ds : Ibu mengatakan merasa pusing saat bangun tidur dan dari duduk
ke berdiri
Do: KU : Baik
Kesadaran : composmentis
TP : 01 Januari 2012
TTV : TD : 110/70 mmHg
17
18
Nadi : 82x / menit
RR : 24x / menit
Suhu : tidak dilakukan
- Leopold : belum teraba.
- DJJ : belum terdengar.
- Hb : 12,4 gr/dl.
III. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan
evaluasi atau Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulantindakan yang ditentukan badan
untuk dilaksanankan dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.
Langkah-langkah dalam pengembangan rencana :
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian , bidan akan dapat menentukan :
1)Masalah-masalah kesehatan keluarga
2) Kebutuhan – kebutuhan kesehatan keluarga
b. Penentuan sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelahb tindakan di
laksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan.
b. Perumusan tujuan
Tujuan merupakan perencanaan yang lebh terperinci tentang hasil. Tujuan akan
menentukan kriteria yang akan dipakai untuk menilai keberhasilan tindakan. Sedangkan
stansdar adalah suatu tndakan pelayanan yang diinginkan sesuai dengan criteria yang telah
ditentukan. Ada dua criteria ,yaitu criteria verbal atau criteria yang diucapkan oleh keluarga
dan criteria non verbal yaitu criteria yang dapat diamati atau dilihat. Rancana perencanaan
mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan yang diberiakan dan perbakan gizi yang dilaksanakan
dan dilakukan
2) Penyuluhan yag dberkan kepada kelompok ibu khusus untuk menjaga
kesehatan indivdu dari ibu dan bayi.
3) Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang terkait dengan perbaikan
lingkungan.
4) Dukungan yang diharapkan dar sector / instansi lain termasuk pimpinan dan
tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat, kader kesehatan.
18
19
5) Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan bidan di komuntas mencakup rencana pelaksanaan yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dlam pelaksanaannya, bidan memonitor
perkembanga dan perubahan yang terjadi pada ibu, anak dan lingkungan. Tidak semua
upaya yang dilakukan akan mencapa hasil yang diharapkan , karena dalam pelaksanaan
tindakan jarang ditemukan masalah dan hambatan. Hal-hal yag perlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan kebidanan:
a. Merangsang keluarga untuk mengenal dan menerima masalah dan kebutuhan kesehatan
mereka , melalui :
1) Memperluas pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan 2) Membantu
keluarga melhat stuasi dan akibat dari situasi tersebut
3) Mengkaitkan kebutuhan keluarga dalam sasaran masyarakat
4) Mengembangkan sikap positif dalam masyarakat.
b. Menolong keluarga untuk menentukan tindakan
1) Merundingkan denga masyarakat mengenai akbat-akibat jika mereka tdak mengambil
kegiatan.
2) Memperkenalkan kepada masyarakat tentag alternatif yang dapat dipilh dan sumber
yang diperlukan dalam melakukan tindakan.
3) Membandingkan dengan masyarakat akibat dari tindakan dan kemugkinan efek
samping yang mugkin timbul
c. Menumbuhkan kepercayaan masyaraka terhadap bidan.
1) Memberika asuhan kepada anggota keluarga yag sakit.
2) Mencari data untuk mengurangi acaman kesehata dan perkembangan kepribadian
anggotanya.
3) Membantu memperbaki fasilitas fisik rumah dengan menolong keluarga memperbaik
yang sudah ada.
4) Mengembangkan pola komunkasi dengan keluarga agar terjadi saling pengertian yang
mendalam.
5) Membantu keluarga mengembangka kesanggupan mereka dalam memenuh kebutuhan
psikososia.
6) Mencegah rintngan dalam mengadakan rujukan
7) Bidan harus mempunya pengetahuan yag luas tentang sumberdaya yang ada
dimasyarakat desa dan bagian cara memanfaatkannya.
19
20
PERENCANAAN
1. Prioritas I : Penyakit Diare
Dx : An. ......Usia .....bulan/tahun dengan gastro enteritis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan BAB
berhenti dan keadaan umum bayi/anak membaik
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : baik
TTV batas normal
BAB normal 1-2 x/harikonsistensi tidak cair
Berat badan bertambah
Intervensi :
- Jelaskan tentang tanda dan gejala diare
R/ agar pasien dan keluarga mengetahui sehingga lebih kooperatif
- Pantau intake dan output
R/ pengeluaran dapat melebihi masukan yang sebelumnya tidak mencukupi
untuk kompensasi kehilangan cairan
- Timbang BB setiap hari
R/ penimbangan BB harian yang tepat dapat mendeteksi kehilangan cairan.
- Berikan oralit setiap kali mencret
R/ mengurangi mencret
- Observasi tetesan cairan infus
R/ memantau terjadinya kemacetan infus
- Kolaborasi dengan tim dokter medis lain dalam pemberian terapi
R/ mempercepat proses penyembuhan
2. Prioritas II : Kehamilan dengan keluhan pusing
Dx : Ny. .. usia .. th G PAPIH Ab000 UK ... minggu
Tujuan : -Kehamilan berjalan normal tidak terjadi komplikasi.
-Ibu dan janin dalam keadaan baik.
Kriteria hasil : Ibu dan janin sehat
- KU : Baik
- TD : 100/70 – 130/90 mmHg
- RR : 20 - 25 x/menit
- Nadi : 80 x- 100x/menit
- TFU : sesuai usia kehamilan
20
21
- HB : > 11 gr/dl
- KSPR:
Ibu hamil dengan skor 6 atau lebih dianjurkan bersalin dengan tenaga kesehatan
Intervensi : a. Anjurkan ibu istirahat dan tidur yang cukup dan juga mengurangi aktivitas
yang berat.
R/ Dengan mengurangi aktivitas yang berat kondisi kehamilan ibu akan lebih
terjaga dan dengan ibu beristirahat yang cukup akan membuat ibu lebih baik.
a. Anjurkan ibu teknik relaksasi.
R/ Teknik relaksasi dapat membuat ibu menjadi lebih baik karena dapat
memperlancar sirkulasi darah.
b. Jelaskan penanganan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
R/ Ibu dapat mengatasi dan mengurangi ketidaknyamanan.
VI. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan intervensi atau rencana yang ada.
Prioritas I : Diare
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : An. “...” umur ..... bulan/tahun dengan gastroenteritis
Implementasi :
1. Melakukan observasi TTV
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
3. Memberikan oralit setiap kali mencret dan susu LLM
4. Mengobservasi tetesan cairan infus
5. Memberi nutrisi yang cukup pada anak dengan memberi susu LLM
setiap kali lapar
6. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian terapi.
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : Ny. .. usia .. th G PAPIH Ab000 UK ... minggu
21
22
Implementasi :
a. Mengurangi aktivitas yang berat seperti mengangkat beban yang berat-berat,
mencuci, dll
Menganjurkan ibu istirahat dan tidur cukup
- Tidur siang : 1-2 jam
- Tidur malam : 7-8 jam
- Istirahat, dengan aktivitas ringan dan menenangkan seperti nonton TV
b. Mengajari ibu teknik relaksasi
- Atur posisi yang nyaman seperti duduk, bersila
- Ambil nafas perlahan melalui hidung lalu tahan dan hembuskan melalui
mulut dengan mengatup secara perlahan
- Lakukan teknik ini disaat senggang atau mulai pusing-pusing
VII. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan
yang ditetapkan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketetapan dan kesempurnaan antara
hasl yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan dikatakan berhasil
apabla evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang dcapai bukan berarti tidak
diperlukan pengkajian lebih lanjut. Bila kegatan berhasil mencapai tujuan, maka identifikasi
dilakukan dalam mengantsipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat
keberhasilan tersebut. Metode evaluasi yang digunakan dalam penulisan laporan adalah metode
evaluasi format SOAP sebagai berikut :
S: Subjektif adalah nformasi yang didapat dari Klien.
O: Objektif adalah nformasi yang didapat dari pengamatan.
A: Assesment adalah analisa masalah klien dan keluarga.
P : Planning adalah rencana tindakan yang akan diambil
Prioritas I : Diare
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : An. ......Usia .....bulan/tahun dengan gastro enteritis
S : ibu mengatakan anaknya dalam keadaaan sakit, ibu mengerti tentang
penjelasan yang telah diberikan oleh nakes
22
23
O : TTV dalam batas normal
- Mukosa mulut lembab
- UUB masih cekung
- nafsu makan membaik
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi dan Observasi
Prioritas II : Kehamilan dengan keluhan pusing
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : Ny. .. usia .. th G PAPIH Ab000 UK ... minggu
S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang keadaan pusingnya
O : Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali informasi yang telah
disampaikan oleh bidan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kurangi aktivitas yang berat
- Anjurkan ibu istirahat dan tidur cukup
- Anjurkan teknik melahirkan
- Anjurkan ibu minum minuman hangat dan manis
2.4. Masalah Utama (Diare)
1. Pengertian
a. Diare adalah bentuk kotoran anak yang semula padat berubah menjadi lembek atau cair dan
buang air besar 3 kali atau lebih 24 jam (Buku KIA)
b. Diare adalah buang air besar (DEFEKASI) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100 – 200 ml/ jam tinja dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair
(setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defkasi yang meningkat (Kapita Selecta
Kedokteran Jilid 1 : 501)
c. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari (WHO, 1980)
2. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala anak mederita penyakit diare adalah
a. Buang air besar encer atau cair 3 kali atau lebih dalam 24 jam
b. Tidak ada darah dalam BAB
3. Patofisiologi dan Patogenesis Diare
23
24
Peningkatan pengeluaran cairan dapat terjadi oleh karena :
a. Sekresi yang meningkat (secretory diarrhea) pada diare infeksi.
b.Osmotik oleh karena adanya bahan-bahan dalam lumen usus.
c. Motilitas usus yang meningkat.
4. Cara Pencegahan dan Penanganan Diare
a. Cara Pencegahan Diare
1) Pemberian hanya ASI saja pada bayi sampai usia 4 – 6 bulan
2) Mencuci tangan dengan sabun setelah berak dan sebelum memberi makan anak
3) Menggunakan jamban dan menjaga kebersihannya
4) Pembuangan tinja anak ditempat yang benar
5) Makanan dan minuman menggunakan air matang
b. Cara Penanganan Diare
1) Perbanyak pemberian minuman misalnya ASI, air matang, air syur, oralit
Cara pemberian oralit dan takarannya
Masukkan 1 bungkus oralit kedalam 1 gelas air (200 cc) yang sudah dimasuk atau air
minum dan aduk sampai rata
2) ASI tetap diberikanterutamapada bayi untuk anak yang tidak menetek. Pemberian
makanan lunak tetap diteruskan
3) Segera dibawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau bila ada
tanda-tanda :
a} Buang air besar encer berkali-kali
b} Muntah berulang-ulang
c} Rasa haus yang nyata
d} Demam
e} Makan / minum sedikit
f} Darah dalam tinja.
2 . 5 . K O N S E P M A N A J E M E N VA R N E Y
I. Pengkajian
Diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak, frekuensi diare untuk neonatus > 4
kali/hari sedangkan untuk anak > 3 kali/hari dalam sehari. Status ekonomi yang rendah merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare pada nak ditinjau dari pola makan,
kebersihan dan perawatan. Tingkat pengetahuan perlu dikaji untuk mengetahui tingkat perlaku
kesehatan dan komunikasi dalam pengumpulan data melalui wawancara atau interview. Alamat
24
25
berhubungan dengan epidemiologi (tempat, waktu dan orang) ( Lab. FKUI, 1988). Sering terjadi
pada terutama usia 6 bulan sampai 3 tahun (WHO, 1995).
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun data obektif
disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian tanggal masuk rumah sakit dan jam
masuk rumah sakit.
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Anak
Nama Anak : untuk mengetahui identitas anak bahwa anak tersebut benar-benar
anak dari orang tuanya.
Usia : untuk mengetahui usia anak saat ini
Jenis Kelamin : untuk perbedaan jenis/gender
Anak Keberapa : untuk mengetahui anak tersebut anak kebera.
b. Biodata Orang Tua
Nama : Untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung jawab
terhadap anak. Serta menghindari terajdinya kekeliruan (Christina, 1993 :
41)
Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam kehidupan
termasuk kesahatan, dan akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan
pasien.
(Modul pelatihan fungsional bidan di desa, Depkes RI : 10).
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak
Pendidikan: Tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya di dalam tindakan asuhan
kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin pada orang tua pasien (anak)
yang tingkat pendidikannya tinggi. (Modul pelatihan fungsional bidan di
desa, Depkes RI : 10).
Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga
juga dapat mempengaruhi kesehatan. (Modul pelatihan fungsional bidan
di desa, Depkes RI : 10)
Penghasilan: Mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan
status gizi pada anak.
25
26
Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak dan dapat
memberi petunjuk keadaan tempat tinggal pasien. (Modul pelatihan
fungsional bidan di desa, Depkes RI : 10)
2. Alasan Datang
Klien mengatakan ingin memeriksakan keadaan anaknya
3. Keluhan Utama
Keluhan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit. Manifestasi klnis berupa BAB yang
tidaknomral/cair lebih banyak dari biasanya (LAN IKA, FKUA, 1984) Dimulai dengan
keluhan mual, muntah dan diare dengan volume yang banyak, suhu badan meningkat,
nyeri perut.
Klien mengatakan bahwa anaknya mencret sudah beberapa hari dan sehari bisa lebih dari 4
kali.
4. Riwayat Prenatal dan Neonatal
- Hamil
Ibu sudah hamil yang keberapa, ibu pada saat hamil tidak memiliki keluhan apa-apa,
periksa hamil kebidan minimal 4 kali selama kehamilan, mendapatkan tablet Fe dan
vitamin K
- Persalinan
Ibu melahirkan di bidan, dengan normal, dan tidak ada penyulit. Jenis kelamin anak
laki-laki/perempuan, berat badan normal (2500-4000 gram), panjang badan bayi normal
(45-53 cm).
- Neonatal
Jenis kelamin laki-laki/perempuan, berat badannya selama pertumbuhan selalu
meningkat, dan tidak pernah menderita sakit apa-apa.
5. Riwayat penyakit sekarang
Paliatif, apakah yang menyebabkan gejala diare dan apa yang telah dilakukan. Diare dapat
disebabkan oleh karena infeksi, malabsorbsi, faktor makanan dan faktor psikologis.
Kuatitatif, gejala yang dirasakan akibat diare bisanya berak lebih dari 3 kali dalam sehari
dengan atau tanpa darah atau lendir, mules, muntak. Kualitas, Bab konsistensi, awitan,
badan terasa lemah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari .
Regonal,perut teras mules, anus terasa basah. Skala/keparahan, kondisi lemah dapat
menurunkan daya tahan tubuh dan aktivitas sehari-hari. Terdapat beberapa keluhan,
permulaan mendadak disertai dengan muntah dan diare. Faeces dengan volume yang
26
27
banyak, konsistensi cair, muntah ringan atau sering dan anak gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat dan nafsu makan menurun. Timing, gejala diare ini dapat terjadi secara
mendadak yang terjadi karena infeksi atau faktor lain, lamanya untuk diare akut 3-5 hari,
diare berkepanjangan > 7 hari dan Diare kronis > 14 hari (Lab IKA FKUA, 1984)
6. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Infeksi parenteral seperti ISPA, Infeksi Saluran kemih, OMA (Otitis Media Acut)
merupakan faktor predisposisi terjadinya diare (Lab IKA FKUA, 1984)
7. Riwayat Imunisasi
Jenis imunisasi Di berikan
BCG 7 hari setelah lahir
Hepatitis B Saat setelah lahir 1 bulan, 3 bulan
DPT 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Polio 7 hari setelah lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Campak 9 bulan
Lain-lain -
27
28
TAHAPAN PERKEMBANGAN BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH
TAHAPAN PERKEMBANGAN MENURUT
UMUR PADA BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH
JENIS
30
31
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak tampak pembesaran
vena jugularis dan kelenjar limfe
Dada :simetris, tampak retraksi dada, bentuk simetris, ekspansi , retraksi
interkostal atau subcostal. Kaji frekuensi, irama dan tingkat kedalaman
pernafasan, adakah penumpukan sekresi, stridor pernafas inspirasi atau
ekspirasi.
Abdomen : tidak tampak benjolan abnormal
Ekstremitas
Atas :gerakan normal, aktif, tidak sindaktil, tidak polidaktil, kuku tidak
pucat, terpasang infus, Turgor berkurang
Bawah : gerakan normal, aktif, tidak sindaktil, tidak polidaktil, kuku tidak pucat,
tidak terpasang infus
Kulit : turgor baik (N : kembali setelah < 2 detik), tidak ada luka lecet, kulit
kering, sekresi sedikit
Anus : tidak imperforata, anus lecet
b. Palpasi
Dada : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdoment : tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba pembesaran hepar, tidak
ada nyeri tekan.
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara wheezing maupun ronchi
Abdoment : terdengar bising usus
d. Perkusi
Abdomen : kembung
3.Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Tinja
Diperiksa dalam hal volume, warna dan konsistensinya serta diteliti adanya
mukus darah dan leukosit. Pada umumnya leukosit tidak dapat ditemukan jika diare
berhubungan dnegan penyakit usus halus. Tetapi ditemukan pada penderita
Salmonella, E. Coli, Enterovirus dan Shigelosis. Terdapatnya mukus yang berlebihan
dalam tinja menunjukkan kemungkinan adanya keradangan kolon. PH tinja yang
31
32
rendah menunjukkan adanya malabsorbsi HA, jika kadar glukosa tinja rendah / PH
kurang dari 5,5 maka penyebab diare bersifat tidak menular.
Makrokopis dan mikrokopis, Ph dan kadar gula jika diduga adanya intoleransi
gula (Sungar Intolerance) biakan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji
resistensi terhadap berbagai antibiotika (pada diare persistensi)
2) Pemeriksaan Asam Basa
Analisa Baood Gas Darah dapat menimbulkan Asidosis metabolik dengan
kompensasi alkalosis respiratorik.
3) Pemeriksaan Darah
Darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama Na, Lc, Ca dan
P serum apda diare yang disertai kejang). Pada diare dapat terjadi hiponatremia,
hipokalsemia yang memungkinkan terjadi penuruna kesadaran dan kejang.
4) Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinum darah untuk mengetahui faal ginjal.
Duodoral intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kwantitatif dan
kwalitatif terutama diare kronik. Terutama untuk diare kronik dapat dideteksi jasad
renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif.
5) Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi diperlukan kalau ada penyulit atau penyakit penyerta
seperti bronchopnemonia dll seperti foto thorax AP/PA Lateral.
(Staf Pengajar Ilmu Kesehatran Anak.Hal : 286)
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Dx : An. ......Usia .....bulan/tahun dengan gastro enteritis
Ds : -
Do : Keadaan Umum : baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/somnolen/koma
Wara Kulit : merah/pucat/ikterus
Turgor kulit : baik/jelek
Bayi/anak menangis kuat/lemah
Pemeriksaan TTV : Suhu (N 36,5-37,30 C)
RR (N 40-60 x/menit)
Nadi (N 100-140 x/menit)
BB : Normal sesuai usia dikaji untuk mengetahui keadaan/naik turunnya berat badan bayi
III. Antisipasi Masalah Potensial
32
33
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau hioertonik).
Renjatan hipovolemik
Hipokalemia (dengna gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, biodikardi, perubahan
elektrokardiogram).
Hipoglikemia
Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan definiensi enzim laktase.
Kejang terjadi karena dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energy, protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik)
(Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit.Hal: 225)
V. Intervensi
Tanggal : Jam :
Dx : An. ......Usia .....bulan/tahun dengan gastro enteritis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan BAB berhenti dan keadaan
umum bayi/anak membaik
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : baik
TTV batas normal
BAB normal 1-2 x/harikonsistensi tidak cair
Berat badan bertambah
Intervensi
1. Jelaskan tentang tanda dan gejala diare
R/ agar pasien dan keluarga mengetahui sehingga lebih kooperatif
2. Pantai intake dan output
33
34
R/ pengeluaran dapat melebihi masukan yang sebelumnya tidak mencukupi untuk kompensasi
kehilangan cairan
3. Timbang BB setiap hari
R/ penimbangan BB harian yang tepat dapat mendeteksi kehilangan cairan.
4. Berikan oralit setiap kali mencret
R/ mengurangi mencret
5. Observasi tetesan cairan infus
R/ memantau terajdinya kemacetan infus
6. Kolaborasi dengan tim dokter medis lain dalam pemberian terapi
R/ mempercepat proses penyembuhan
VI. Implementasi
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan intervensi atau rencana yang ada
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : An. “...” umur ..... bulan/tahun dengan gastroenteritis
Implementasi :
1) Melakukan observasi TTV
2) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
3) Memberikan oralit setiap kali mencret dan susu LLM
4) Mengobservasi tetesan cairan infus
5) Memberi nutrisi yang cukup pada anak dengan memberi susu LLM setiap kali lapar
6) Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian terapi
VII. Evaluasi
Tanggal :
Jam : WIB
Dx : An. ......Usia .....bulan/tahun dengan gastro enteritis
S : ibu mengatakan anaknya dalam keadaaan sakit, ibu mengerti tentang penjelasan
yang telah diberikan oleh nakes
O : TTV dalam batas normal
- Mukosa mulut lembab
- UUB masih cekung
- nafsu makan membaik
A : masalah teratasi sebagian
34
35
P : Lanjutkan Intervensi dan Observasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA
Tn “ Y”
I. PENGKAJIAN
35
36
Nama : Tn. Y Nama Istri : Ny. G
Umur : 34 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Karyawati
Status perkawinan : Kawin Status perkawinan: Kawin
2. Alamat Keluarga
RT. 02 RW. 05 Desa Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kabupaten Malang.
3. Komposisi Keluarga ( termasuk genogram )
Nama Jenis Hubungan Tempat / Pendidikan Pekerjaan Keadaan
kelamin keluarga tanggal kesehatan
lahir
Yudha L Suami Malang, S1 Wiraswasta Sehat
14-06-1976
Gatri P Istri Bogor, 02- S1 Karyawati Sehat
11-1978
Maharani P Anak Malang, PAUD - Diare
03-02-2008
4. Genogram
Ayah ( Tn Y) Ibu ( Ny G
Keterangan :
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
6. Latar belakang kebudayaan ( ras / etnik )
36
37
Keluarga mengatakan semua berasal dari suku Jawa
7. Agama
Keluarga mengatakan bahwa beliau nikah pada tahun 2007. Kemudian pada
tahun 2008 ibu melahirkan anak pertama yang bernama Maharani. Pada
tahun 2011 ibu mengandung anak kedua dengan usia kehamilan 12-14
minggu. Sehingga terbentuklah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
1 anak.
b. Tahap menjelang kelahiran anak
Ibu mengatakan mengasuh bayinya sendiri sejak dari lahir. Ibu tidak
mempunyai baby sister untuk mengasuh bayinya.
d. Tahap menghadapi anak prasekolah
37
38
-----------------------------------
------------------------------------
Keterangan :
= orang tua dari kedua suami istri
Rumah milik sendiri. Jenis rumah permanen, atap dari genting lantainya ubin
III IV
VI Luas tanah : 60 m
II V
Keterangan :
I : ruang tamu
II, III, IV : ruang tidur
V : ruang keluarga
VI : dapur
2. Karakteristik lingkungan sekitar rumah termasuk sarana dapur, air bersih /
minum, pembuangan sampah, jamban keluarga dll dan kondisi masyarakat
sekitar ( yang berpengaruh terhadap kesehatan ).
Lingkungan Rumah
38
39
Menggunakan sumur gali, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak
berasa.
Tempat pembuangan tinja
Pembuangan sampah
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi :
Ayah adalah sebagai suami dan istri dan ayah bagi anak-anak berperan
sebagai pencari nafkah ,pendidik,pelindung dan pember rasa aman sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dar kelompok socialnya serta anggota
masyarakat dalam lingkungannya.
39
40
Struktur peran informal
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung, dan sebagai salah satu kelompok dari peranan social, serta sebagai
anggota masyarakat dan lingkungannya disamping itu juga ibu dapat peranan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga
Anak melaksanakan peranan psikososial sesuai perkembangannya baik fisik,
sosial dan spiritual.
E. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga mengatakan bahwa hubungan antara suami dengan istri baik dan
harmonis, hubungan ayah dengan anak baik serta hubungan ibu dengan anak
juga baik. Orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya.
2. Fungsi Ekonomis
a. Penghasilan suami tiap bulan tidak tetap namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Keperluan belanja keluarga menjadi tanggung jawab
ibu dan istri.
3. Fungsi Sosialisasi
Anak melaksanakan peranan psiko, social sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, social dan spiritual.
Kehadiran anak sangat diharapkan
Hubungan anak dengan anggota keluarga baik
Anak diasuh sendiri oleh orangtua
Orangtua memberikan pendidikan awal di rumah
4. Fungsi Perawatan Kesehatan
40
41
a. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas
b. Imunisasi lengkap
Jenis Di berikan
imunisasi
BCG 7 hari setelah lahir
Hepatitis B Saat setelah lahir 1 bulan, 3 bulan
DPT 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Polio 7 hari setelah lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Campak 9 bulan
d. Riwayat persalinan
2 Hamil Ini
h. Kegiatan Sehari-hari
41
42
a. Kebiasaan tidur/ istirahat
1) Ayah tidak pernah tidur siang karena bekerja, malam dapat istirahat
cukup
F. COPING KELUARGA
Analisa Data
Dari analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga adalah lingkungan yang
bersih didukung oleh sosial ekonomi yang memadai dan pengetahuan tentang kesehatan
yang kurang. Dalam hal ini bidan perlu memberikan perawatan dan penyuluhan tentang
diare maupun kesehatan kehamilannya yang sekarang.
Perumusan Masalah
Dari hasil analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan ketidaktahuan
keluarga dalam masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kehamilan dengan keluhan pusing
2. Diare
42
43
Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga Tn. Y maka perlu dilakukan
prioritas masalah yang ada sesuai dengan metode Hanlon kualitatif dengan USG
(Urgency/mendesak, Seriuousness/kegawatan, Growth/ perkembangan).
2. Diare
Total Scor
5
Dari perhitungan diatas maka prioritas masalah yang harus diintervensi adalah :
43
44
1. Prioritas I : Diare
DS:
Ibu mengatakan anaknya BAB 6-8x sehari dengan konsistensi cair sejak 1 hari yang lalu.
DO:
-Kesadaran : composmentis
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x / menit
-Bibir : kering
Ds : Ibu mengeluh mengalami pusing saat bangun tidur dan dari duduk ke
berdiri.
Do : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TP : 4 April 2011
TTV : TD: 110/70 mmHg
N : 86x/menit,
S : 367 0C,
RR: 24x/menit
BB sebelum hamil : 56 kg
44
45
BB setelah hamil : 60 kg
III. PERENCANAAN
45
46
- KU : Baik
- TD : 100/70 – 130/90 mmHg
- RR : 20 - 25 x/menit
- Nadi : 80 x- 100x/menit
- TFU : sesuai usia kehamilan
- HB : > 11 gr/dl
- KSPR:
Ibu hamil dengan skor 6 atau lebih dianjurkan bersalin dengan tenaga kesehatan
Intervensi : a. Anjurkan ibu istirahat dan tidur yang cukup dan juga mengurangi aktivitas
yang berat.
R/ Dengan mengurangi aktivitas yang berat kondisi kehamilan ibu akan lebih
terjaga dan dengan ibu beristirahat yang cukup akan membuat ibu lebih baik.
c. Anjurkan ibu teknik relaksasi.
R/ Teknik relaksasi dapat membuat ibu menjadi lebih baik karena dapat
memperlancar sirkulasi darah.
d. Jelaskan penanganan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
R/ Ibu dapat mengatasi dan mengurangi ketidaknyamanan.
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal :
Jam :
46
47
a. Mengurangi aktivitas yang berat seperti mengangkat beban yang berat-berat,
mencuci, dll
Menganjurkan ibu istirahat dan tidur cukup
- Tidur siang : 1-2 jam
- Tidur malam : 7-8 jam
- Istirahat, dengan aktivitas ringan dan menenangkan seperti nonton TV
b. Mengajari ibu teknik relaksasi
- Atur posisi yang nyaman seperti duduk, bersila
- Ambil nafas perlahan melalui hidung lalu tahan dan hembuskan melalui mulut
dengan mengatup secara perlahan
- Lakukan teknik ini disaat senggang atau mulai pusing-pusing
V. EVALUASI
Tanggal :
Jam :
S : ibu mengatakan anaknya dalam keadaaan sakit, ibu mengerti tentang penjelasan
yang telah diberikan oleh nakes
O : TTV dalam batas normal
- Mukosa mulut lembab
- UUB masih cekung
- nafsu makan membaik
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi dan Observasi
49
50
Minum : Minum :
Jenis : Susu formula, air putih Jenis : Susu formula, air putih
Gangguan : tidak ada Gangguan : tidak ada
6. Faktor sosial budaya
Ibu mengatakan tidak menganut adat istiadat setempat yang mempengaruhi perkembangan
anak
7. Kemampuan anak
Motorik Kasar : Berjalan sendiri tanpa jatuh
Motorik Halus : Mencoret-coret dengan alat tulis
Bahasa : Mengungkapkan keinginan secara sederhana
Perilaku Sosial : Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : sedang
- Tanda-tanda vital
Suhu : 37 oC
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x/ menit
c. Pemeriksaan antopometri
BB : 12 kg LIKA : 40 cm
PB : 105 cm LILA : 11 cm
d. Pemeriksaan Fisik
Kepala : tidak ada kelainan
Muka : simetris, tidak oedema
Mata : simetris
Mulut : simetris, mulut/bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi susu sudah tumbuh 1 buah
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret dan epitaksis
Telinga : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada secret
Kulit : kering, turgor baik
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid
Aksila : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
e. Thorax anterior
50
51
Simetris, tidak ada retraksi sternal
f. Abdomen anterior
Tidak ada pembesaran hati dan limpa
g. Genetalia
Sesuai dengan jenis kelamin laki-laki festis sudah turun
h. Anus
Berlubang, kemerahan, BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair
i. Ekstermitas atas dan bawah
Simetris, tidak ada oedema, dapat digerakkan bebas
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan
USG : tidak dilakukan
II. IDENTIFIKASI DIGNOSA DAN MASALAH
a. Diagnosa
An. M umur 40 bulan jenis kelamin perempuan dengan DIARE
Data dasar:
Data S:
· Ibu mengatakan anaknya bernama “M” umur 40 bulan, jenis kelamin perempuan
· Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sulit makan dan disertai demam (kadang-kadang)
Data O
· Keadaan umum : cukup
· Kesadaran : composmentis
· Tanda-tanda vital :
Suhu : 37 0C
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x / menit
· Bibir : kering
· Anus : kemerahan, BAB > 7x/hari dengan konsistensi cair
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi diare dengan dehidrasi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
51
52
Amati tanda bahaya terjadinya dehidrasi .
1. Mata cekung
2. Demam
3. Anak tidak mampu minum, turgor kulit kurang
4. Sakit anak menjadi parah
V. INTERVENSI
Tanggal : 06 Juli 2011 jam : 18.30 WIB
Dx: An. M umur 40 bulan jenis kelamin perempuan dengan DIARE
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan BAB berhenti dan keadaan
umum anak membaik
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : baik
TTV batas normal
BAB normal 1-2 x/harikonsistensi tidak cair
Berat badan bertambah
Intervensi :
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan anaknya sekarang
R/ : agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan anaknya sehingga ibu dan keluarga tidak
khawatir terhadap keadaan anaknya
2. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung
R/ : untuk menghindari terjadinya pemberian salah obat yang dapat memperparah penyakit
yang di derita anaknya
3. Beritahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes pada anaknya dan apabila demam
kompres air hangat
R/ : untuk mempercepat penyembuhan serta mengurangi penyakit yang terjadi
4. Anjurkan ibu dan keluarga untuk minum air putih yang banyak
R/ : untuk menghindari terjadinya dehidrasi
5. Beritahu ibu dan keluarga tanda diare dan dehidrasi berat
R/ : untuk mempermudah penanganan penyakit dan deteksi dini terhadap penyakit tersebut
6. Anjurkan ibu dan keluarga memeriksakan anaknya kembali jika ada keluhan
R/ : untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mendapatkan penanganan
segera
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 06 Juli 2011 jam : 19.00 WIB
52
53
Dx: An. M umur 40 bulan jenis kelamin perempuan dengan DIARE
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa anaknya menderita diare jadi ibu tidak perlu khawatir tapi
harus segera diberikan penanganan
2. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung karena diare
akan sembuh
3. Memberitahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes apabila anaknya demam agar
mengompres dengan air hangat
4. Memberitahu ibu dan keluarga agar anaknya banyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
5. Memberitahu ibu dan keluarga bahaya diare.
- penderita akan kehilangan cairan tubuh
- penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
- penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi
6. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memeriksakan anaknya kembali jika ada keluhan untuk
mendapatkan penanganan segera.
VII. EVALUASI
Tanggal : 06 Juli 2011 Jam : 19.30 WIB
Dx: An. M umur 40 bulan jenis kelamin perempuan dengan DIARE
S:
Ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang sudah disampaikan.
Ibu dan keluarga mengatakan tidak memberikan obat warung.
O:
Ibu dan keluarga memberikan obat pada anaknya, obat yang diberikan oleh
Nakes saja.
Ibu dan keluarga tahu bahaya diare.
Ibu dan keluarga telah membawa anaknya ke dokter untuk memeriksakan
kondisi anaknya.
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Jaga pola makan anak
Jaga kebersihan lingkungan
Anjurkan semua keluarga makan-makanan yang bergizi.
Minum obat secara teratur
53
54
Kontrol ulang jika ada keluhan
I. PENGKAJIAN DATA
Hari/Tgl/Jam : Rabu / 6 Juli 2011
Jam : 18.30 WIB
Oleh Mahasiswa : Nia Rosyidah Hanum
A. Data Subyektif
i. Identitas/Biodata
Nama : Ny ”G” Nama suami : Tn ”Y”
Umur : 33 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
54
55
Penghasilan : Rp.1.500.000,00 Penghasilan : Rp. 2.000.000,00
Pendidikan : S1 Tamat Pendidikan : S1 Tamat
Alamat : Jl.Sufat Utara 2/5 Alamat : Jl.Sulfat Utara 2/5
ii. Keluhan utama
Ny ”G” mengatakan umur kehamilannya sekarang sudah 3 bulan dan akhir-akhir ini
sering pusing saat bangun tidur dan dari duduk ke berdiri.
iii. Riwayat kebidanan
1. Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur (28 hari)
Banyaknya : 2-3x kotex/hari
Warnanya : merah segar
Baunya : tidak berbau menyengat
Keluhan : tidak ada
Fluoralbus : iya setelah menstruasi, tidak gatal, tidak berbau dan berwarna
jernih kental
HPHT : 03-04-2011 / TP : 10-01-2012
2. Riwayat pernikahan
-nikah ke :1
-status pernikahan : sah
-lama menikah : 4 tahun
3. Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu
Suami Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
ke Ke Uk Penyulit Jenis PenolongTempatPenyulit BBL SeksH/MPenyulit ASI
1 1 40mg - spontan bidan BPS - 3,2kg ♂ H - 6 bln Suntik
eksklusif 3 bln
– 2 thn
1 2 Hamil ini
4. Riwayat kehamilan sekarang
ANC : Trimester I : ibu mengatakan saat kehamilannya mengeluh pusing saat
bangun tidur dan dari duduk ke berdiri.
Trimester II : -
Trimester III : -
55
56
Imunisasi TT : 2x, saat akan menikah dan saat awal kehamilan.
Penyuluhan yang pernah didapat :
Pada saat periksa kehamilan yang kedua ibu dihimbau untuk benyak
beristirahat.
iv. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit baik kronis maupun akut.
v. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan ayah dari ibu mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.
vi. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit akut atau kronis yang dapat
mengganggu kehamilannya.
vii. Pola kebiasaan sehari-hari
No. Kegiatan Sebelum Hamil Selama Hamil
1. Pola nutrisi Makan 3x sehari, porsi Makan 3x sehari, porsi
sedang, sayuran lauk kadang sedang, sayuran lauk
buah, minum susu, minum kadang buah, minum
air putih 7-8 gelas sehari susu, minum air putih 8-9
gelas sehari, dan lebih
sering nyemil/makan
makanan ringan.
2. Pola Tidur malam 7-8 jam, tidak Tidur malam 7-8 jam,
istirahat pernah tidur siang, dan tidak tidur siang 1jam, tidak
ada keluhan pada waktu tidur ada keluhan pada saat
tidur
3. Pola Aktivitas bekerja dan Aktivitas bekerja dan
aktivitas mengerjakan kegiatan rumah dirumah tiap hari
tangga secara rutin memasak, menyapu,
mencuci baju dan
mengepel.
4. Pola BAK 4-5 kali sehari, BAB BAK semakin sering 6-8
eliminasi 1hari sekali tiap pagi dan kali sehari, BAB 1 hari
tidak ada keluhan. sekali tiap pagi hari.
5. Pola Mandi 2x sehari ,ganti celana Mandi 2x sehari ,ganti
kebersihan dalam dan ganti baju setiap celana dalam dan ganti
56
57
habis mandi. Gosok gigi baju setiap habis mandi.
setiap mandi dan sebelum Gosok gigi setiap mandi
tidur. dan sebelum tidur.
6. Pola Melakukan aktivitas seksual Tidak pernah melakukan
seksual 3x dalam seminggu. aktivitas seksual
semenjak usia kehamilan
4 minggu.
7. Pola Tidak merokok,tidak Tidak merokok,tidak
kebiasaan mengkonsumsi jamu-jamuan, mengkonsumsi jamu-
lain tidak mengkonsumsi narkoba jamuan, tidak
dan tidak mengkonsumsi mengkonsumsi narkoba
alkohol. dan tidak mengkonsumsi
alkohol
III. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam :06 Juli 2011/18.45 WIB
Dx/Mx/Kebutuhan : Ny. “G” usia 33 th GII P1001 Ab000 UK 12-14 minggu
Implementasi :
1. menjalin hubungan baik dengan ibu dan keluarga untuk memperoleh komunikasi sehingga
mempercepat kesembuhan pasien .
2. Melakukan KSPR, jika skor KSPR lebih dari 6, ibu hendaknya bersalin dengan tenaga
kesehatan
Memberitahukan ibu tentang ketidak nyamanan ibu hamil trimester 1, seperti:
- Pusing
- Mual/muntah (emesis)
- Miksa
- Ngidam (pika), dl
Memberitahu ibu mengenai tanda-tanda bahya kehamilan TM 1, seperti:
- Pusing berat
- Keluar bercak darah
- Demam tinggi
- Muntah terus dan tidak mau makan
Menganjurkan ibu kontrol / kunjungan ulang secara teratur:
- Kunjungan kehamilan minimal:
TM 1 : UK 0-12 minggu, 1x/bulan
TM II : UK 3-28 minggu, 2x/bulan
TM III : UK 29-33, 1x /minggu
UK 34-40, 1x/minggu
Masalah
1. Pusing
Implementasi:
62
63
a. Mengurangi aktivitas yang berat seperti mengangkat beban yang berat-berat, mencuci, dll
Menganjurkan ibu istirahat dan tidur cukup
- Tidur siang : 1-2 jam
- Tidur malam : 7-8 jam
- Istirahat, dengan aktivitas ringan dan menenangkan seperti nonton TV
b. Mengajari ibu teknik relaksasi
- Atur posisi yang nyaman seperti duduk, bersila
- Ambil nafas perlahan melalui hidung lalu tahan dan hembuskan melalui mulut dengan
mengatup secara perlahan
- Lakukan teknik ini disaat senggang atau mulai pusing-pusing
IV. EVALUASI
Tanggal / Jam : 06 Juli 2011/18.45 WIB
Diagnosa : Ny. “G” usia 33 th GII P1001 Ab000 UK 12-14 minggu
S : Ibu mengatakan umur kehamilannya sekarang 2 bulan, dan merasakan
Sering pusing akhir-akhir ini.
O : KU = baik
Kesadaran = composmentis
TTV:
TD: 120/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 367 0C
RR: 24x/menit
HB : 12,4 gr %
A : GIP0000 UK : 12-14 minggu
P : Lanjutkan intervensi
Masalah : Pusing
S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang keadaan pusingnya
O : Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali informasi yang telah disampaikan oleh
bidan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kurangi aktivitas yang berat
63
64
- Anjurkan ibu istirahat dan tidur cukup
- Anjurkan teknik melahirkan
- Anjurkan ibu minum minuman hangat dan makan makanan bergizi
64
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan studi kasus asuhan kebidanan komunitas keluarga Tn. Y pada An.
M dengan keluhan utama BAB cair lebih dari 7x sehari di RT. 02 RW. 05 Desa Pandanwangi
Kecamatan Blimbing Kabupaten Malang antara teori yang telah didapat dengan praktik tidak
ada kesenjangan.
Setelah dilakukan studi kasus asuhan kebidanan komunitas keluarga Tn. Y didapatkan
kesehatannya sudah tercapai serta telah memenuhi syarat kebersihan lingkungan, sehingga
hanya dibutuhkan penyuluhan terhadap Ny. G tentang cara mengatasi ketidaknyamanan yang
dialaminya. antara teori yang telah didapat dengan praktik tidak ada kesenjangan.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Institusi
Diharapkan Institusi lebih memberikan pengajaran yang lebih baik lagi kepada
mahasiswa, agar tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Masyarakat
Diharapkan ada peningkatan kemampuan masyarakat dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya.
3. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu menyalurkan ilmunya yang didapatkan dalam teori
lebih baik lagi terhadap lahan praktek.
66
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Medika
Kusmiyati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya
Hani, Ummi dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis . Jakarta : Salemba
Medika
Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo . Jakarta : PT.
Bina Pustaka
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC
Wibisono, Ayu Bulan. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta : PT Agro Media
Pustaka
Wahidiyat, Iskandar. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: ECG
Mansyoer, Arif. 2000. Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta: FKUI
Meilani, Niken : Komunitas. Yogyakarta. Fitramaya.2008.
67
68