Oleh:
Dwi Mayasari
NIM.2202218002
Laporan Komprehensif
Oleh:
Dwi Mayasari
NIM.2202218002
Menyetujui,
(………………………….) (………………………….)
Mengetahui,
(………………………….)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
komprehensif pada stase Bayi Baru Lahir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir Pada Bayi Ny. N Dengan Pemberian IMD Di Ruang Bersalin RSU Kumala Siwi
Kudus”.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing,
pembimbing lahan dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga laporan ini dapat
menjadi bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua.
Dwi Mayasari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data...........................................................................................4
II. Interpretasi Data...........................................................................................10
III. Intervensi......................................................................................................11
IV. Implementasi................................................................................................11
V. Evaluasi........................................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN
I. Pengkajian Data...........................................................................................15
II. Interpretasi Data...........................................................................................16
III. Intervensi......................................................................................................16
IV. Implementasi dan Evaluasi..........................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan faktor yang terpenting sebagai penentu
keberhasilan ASI eksklusif. Dengan inisiasi menyusu dini produksi ASI akan terstimulasi
sejak dini, juga dapat merangsang pengeluaran plasenta dan mempercepat pengeluaran
ASI. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau
merangkak mencari payudara setelah bayi dikeringkan dan diletakkan pada perut ibu
dengan kontak kulit ke kulit (Lau Y, 2015).
Masalah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi. Hasil SDKI
tahun 2017 menunjukan bahwa angka kematian bayi sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup
(Zedadra dkk, 2019). Faktor penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah kematian
neonatal sebesar 46,2%, diare sebesar 15%, pneumonia 12,7%, kelainan kongenital 5,7%,
meningitis 4,5%, tetanus 1,7%, dan tidak diketahui penyebabnya sebesar 3,7% (Zedadra
dkk, 2019). Angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan
faktor-faktor lain, terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan dan gizi bayi itu
sendiri sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi.
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang
serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI atau Air Susu
Ibu (Adelina, 2017).
Pemberian ASI pada satu jam pertama kelahiran atau yang sering disebut dengan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan awal keberhasilan dalam pemberian ASI
eksklusif. Program Inisiasi Menyusu Dini dapat menyelamatkan sekurang-kurangnya
30.000 bayi Indonesia yang meninggal pada 1 jam kelahiran (Heriani, 2017).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2019, angka kematian bayi dan balita di
Indonesia semakin meningkat. Setidaknya, tiap 6 menit bayi baru lahir di Indonesia
meninggal. Angka kematian bayi dan balita yang tinggi itu bisa ditekan dengan
melakukan IMD dan memberikan ASI Eksklusif. Kebijakan inisiasi menyusu dini telah
disosialisasikan di Indonesia sejak Agustus 2007.
Penelitian Smith dkk di Tanzania mengungkapkan bahwa penundaan inisiasi
menyusu dini akan meningkatan resiko morbiditas pada awal kehidupannya. Cara
mengurangi morbiditas bayi pada awal kehidupan dengan melakukan inisiasi menyusu
dini dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan diperpanjang hingga
usia bayi 2 tahun (Smith dkk., 2017). Sementara penelitian Rosyid dan Sumarmi tahun
2017 menyebutkan bahwa dengan melakukan IMD, ibu akan semakin percaya diri untuk
terus memberikan ASI secara eksklusif dan bayi akan merasa nyaman saat terjadi kontak
kulit dengan ibu.
Pelaksanaan IMD masih rendah di Indonesia. Pelaksanaan inisiasi menyusu dini
tidak terlepas oleh faktor yang mendorongnya, diantaranya disebabkan oleh tingkat
pendidikan, dukungan keluarga, pengetahuan, sikap, pengalaman dan persepsi ibu yang
kurang, serta dipengaruhi oleh perilaku dan tindakan bidan yang tidak melakukan
konseling mengenai IMD pada masa kehamilan dan tidak mendukung penatalaksanaan
IMD dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) (Mujur, dkk. 2014).
Inisiasi menyusu dini sangat meningkatkan keberhasilan menyusu ekslusif dan
lama menyusu sampai 2 tahun. Sedangkan praktiknya banyak penghambat dalam
melakukan inisiasi menyusu dini sebagai contoh yaitu anggapan cairan kuning yang
keluar pertama kali itu tidak baik dan berbahaya bagi bayi, cairan kolostrum terlalu
sedikit sehingga perlu cairan lain supaya bayi tidak rewel, hal tersebut merupakan
penghambat dalam inisiasi menyusu dini (Mujur, dkk. 2014).
Dari Uraian di atas sehingga saya tertarik untuk menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. N Dengan Pemberian
IMD Di Ruang Bersalin RSU Kumala Siwi Kudus”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan “Bagaimana Memberikan
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. N Dengan Pemberian IMD Di Ruang
Bersalin RSU Kumala Siwi Kudus”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk melaksanakan asuhan kebidanan dengan IMD pada Bayi Baru Lahir di RSU
Kumala Siwi Kudus
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada BBL dengan IMD
b. Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah
pada BBL dengan IMD
c. Mampu menyusun rencana asuhan pada BBL dengan IMD
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan pada BBL dengan IMD
e. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada BBL dengan IMD
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase Bayi Baru Lahir Program Studi
Pendidikan Profesi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Kudus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman secara langsung
sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama di
akademik, serta menambah wawasan dalam penerapan proses manajemen
Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan IMD.
b. Bagi Profesi
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembelajaran asuhan kebidanan serta meningkatkan
ketrampilan dalam Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan IMD.
c. Bagi Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan IMD.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Kudus dalam Stase Bayi Baru Lahir Program Studi Pendidikan Profesi
Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu, 6 September 2023
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Bersalin RSU Kumala Siwi Kudus
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama Bayi : Bayi Ny. N
Umur : 0 hari
Tempat Lahir : Bersalin RSU Kumala Siwi
Tanggal Lahir : 6 September 2023
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke :1
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. TTV
Suhu : 36.50C
Nadi : 140 x/mnt
Pernapasan : 45 x/mnt
3. APGAR Score
Total 8 9 10
ntopometri
Berat Badan : 3000 gram
Panjang Badan : 48 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 32 cm
Lingkar Perut : 33 cm
5. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, palpasi, Auskultasi, Perkusi )
a. Kepala : Tidak ada caput succaedaeneum, tidak ada cepal
hematoma, tidak ada moulase
b. Muka : Normal, tidak ada wajah mongoloid
c. Mata : Simetris, konjungtiva berarna merah, sklera berwarna
putih
d. Hidung : Berlubang, bersekat, terdapat septum, tidak ada lendir,
tidak ada pernafasan cuping hidung
e. Telinga : Simetris antara kanan dan kiri, daun telinga Lengkap dan
berlubang
f. Mulut : Tidak terdapat labiopalatoskhizis, dan
Labiopalatognatoskizis
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening
h. Dada : Simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding dada
i. Abdomen : tali pusat terikat, tidak ada perdarahan, dan tidak berbau
j. Punggung : Tidak ada spina bifida
k. Genetlia : Labia minor sudah tertutup labia mayor, tidak ada
pengeluaran cairan
l. Anus : Positif
m. Kulit : Turgor baik, warna kemerahan
n. Ekstrimitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan sindaktili,
polidaktili, dan andaktili
6. Eliminasi
BAB dan BAK : belum
7. Reflek pada bayi
a. Reflek Moro : ada
b. Reflek Swallowing : ada
c. Reflek Rooting : ada
d. Reflek Graps : ada
e. Reflek Tonic neck : ada
f. Reflek Babinski : ada
DS :
1. Ibu mengatakan persalinan yang ketiga
2. Ibu melahirkan pada tanggal 6 September 2023 pukul 08.10 WIB
DO :
Bayi Lahir Aterm
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 3000 gram
Panjang Badan : 48 cm
Masalah
Menjaga Kehangatan Bayi
Kebutuhan
IMD
VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Rabu, 6 September 2023
No Waktu Evaluasi
1. 08.10 WIB Bidan sudah mencuci tangan
2. 08.15 WIB Ibu dan Keluarga sudah mengetahui keadaan bayinya saat ini
3. 08.20 WIB Bayi telah diletakkan didada ibu selama 1 jam untuk dilakukan IMD
4. 08.50WIB Vitamin K telah diberikan pada pukul 08.50 WIB
5. 09.00 WIB Salep Mata telah diberikan pada pukul 09.00 WIB
6. 09.10 WIB Ibu telah mengerti cara merawat tali pusat yang benar
7. 09. 20 WIB Ibu telah mengerti cara agar bayinya tetap hangat
8. 09.30 WIB Ibu mau menyusui bayinya secara eksklusif mulai nol hari sampai 6
bulan
9. 09.40 WIB Ibu telah mengerti dan mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir
10. 09.50 WIB Pendokumentasian telah dilakukan dengan melengkapi askeb
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian ini, penulis membahas tentang studi kasus Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir pada Bayi Ny. N dengan Inisiasi Menyusui Dini di RSU Kumala Siwi Kudus, yang
dilaksanakan mulai tanggal 6 September 2023 serta melihat kesesuaian atau kesenjangan
antara teori dan praktik.
I. PENGKAJIAN DATA
Identifikasi data dasar merupakan proses asuhan kebidanan yang ditujukan untuk
pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spritual. Informasi yang diperoleh
mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung
dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Pengkajian
data dasar pada kasus inisisasi menyusui dini dilakukan pada saat pengamatan pertama
kali di ruang bersalin. Pengkajian meliputi anamnesis langsung kepada pasien. Adapun
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan tindakan meletakan bayi di atas dada ibu
dalam satu jam (60 menit) pertama awal kehidupan bayi, biarkan bayi mencari puting
payudara secara alami untuk dapat menyusui. IMD dapat dilakukan dengan cara skin to
skin (Maryuni, 2015)
Tahap ini dilakukan identifikasi data dasar (pengkajian) yang merupakan langkah
pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi bayi Ny. N, bidan yang ada
di ruangan dapat memberikan informasi secara terbuka sehingga memudahkan untuk
memperoleh data yang diingikan sesuai dengan kasus yang diangkat. Data yang diambil
dari studi kasus bayi Ny. N dengan inisiasi menyusui dini meliputi: umur kehamilan
cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan, panjang badan bayi normal, lingkar kepala
dan lingkar dada bayi normal, kulit tampak kemerehan dan tampak verniks kaseosa
pada bagian tubuh bayi, bayi tampak bergerak aktif.
Pengumpulan data ini diperoleh melalui anamnesa serta pemeriksaan fisik yang ada
dan terfokus pada kasus bayi Ny. N dengan inisiasi menyusui dini di RSU Kumala Siwi
Kudus, didapatkan HPHT tanggal 1 Desember 2022, HPL tanggal 8 September 2023,
anak ketiga dan ibu tidak pernah mengalami keguguran, bayi lahir secara spontan pada
tanggal 6 September 2023 pukul 08.10 WIB di RSU Kumala Siwi Kudus, dengan usia
kehamilan 40 minggu, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3000 gram dan
panjang badan lahir 48 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm, lingkar perut 33
cm, suhu 36.6ºC, pernapasan 48 kali/menit, dan frekuensi jantung 140 kali/menit. Dari
penjelasan di atas di atas tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan studi kasus pada
bayi Ny. N.
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana
tindakan harus sesuai dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi dapat
dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan oleh pasien serta
kerjasama tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan (Febi,
2017).
Dalam tahapan asuhan kebidanan pada bayi Ny. N dalam pelaksanaan tindakan di
dasarkan dalam perencanaan yang telah di tetapkan.
Adapun implementasi yang dilakukan adalah Mencuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh bayi, memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
menjelaskan cara menjaga kehangatan suhu tubuh bayi dengan IMD dan dilakukan IMD
selama 30-60 menit, memberikan injeksi Vitamin K, memberikan salep mata
chloramphenicol, melakukan dan menjelaskan perawatan tali pusat, memberitahu ibu
untuk menjaga kehangatan bayinya, menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
pada bayi nol hari sampai 6 bulan dan memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir yang harus diwaspadai.
Dari implementasi di atas penulis tidak menemukan permasalahan hal itu
dikarenakan tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan prosedur yang ada pada
rencana tindakan, disamping itu adanya kerja sama yang baik anatara petugas kesehatan
yang satu dengan petugas kesehatan yang lainnya, ini menunjukkan adanya kesamaan
antara teori dengan studi kasus pada bayi Ny. N.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan dalam
mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang dikumpulkan dengan
kriteria yang diidentifikasi, memutuskan apakah tujuan telah dicapai atau tidak dengan
tindakan yang sudah diimplementasikan.
Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manajemen asuhan kebidanan pada
tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan pada evaluasi.
Tanggal 6 September 2023 didapatkan hasil yaitu keadaan umum bayi baik, inisiasi
menyusui dini dapat terlaksana dengan baik, bayi tidak mengalami gangguan
metabolisme, bayi dapat beradaptasi dengan kehidupan di luar uterus, bayi sudah diberi
ASI, Ibu sudah mengetahui cara perawatan tali pusat, tanda bahaya bayi baru lahir, dan
akan memberikan ASI Eksklusif.
BAB IV
PENUTUP
I. SIMPULAN
Hasil identifikasi telah dilaksanakan pengumpulan data dasar meliputi identitas
bayi, identitas orang tua, data biologis yang diperoleh yaitu bayi lahir segera menangis
tanggal 6 September 2023 dengan berat badan lahir : 3000 gram, panjang badan lahir :
48 cm dan APGAR score 8-9-10, dari hasil pengkajian serta analisa data, diagnosa
atau masalah aktual yang didapat pada bayi Ny. N yaitu bayi cukup bulan, sesuai masa
kehamilan, lahir spontan dengan inisiasi menysusui dini. Hasil pengkajian bayi Ny. N
tidak ada data yang menunjang tejadinya masalah potensial, tidak ada data yang
menunjang untuk dilakukannya tindakan segera atau kolaborasi intervensi atau
rencana tindakan telah dilakukan pada bayi Ny. N, implementasi yang diberikan pada
bayi Ny. N seluruhnya dilakukan sesuai dengan rencana tindakan, evaluasi akhir dari
kasus ini yaitu keadaan umum bayi baik, inisiasi menyusui dini dapat terlaksana
dengan baik dan bayi dapat beradaptasi dengan kehidupan di luar uterus,
pendokumentasian merupakan hal penting yang harus dilakukan.
II. Saran
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Agar mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang nyata
tentang asuhan kebidanan pada BBL
2. Bagi Profesi
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan
dalam pembelajaran asuhan kebidanan serta meningkatkan ketrampilan dalam
asuhan kebidanan pada BBL
3. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan untuk mempertahankan kualitas asuhan kebidanan pada BBL
DAFTAR PUSTAKA
Arimini, Wayani N. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.
ANDI; 2017.
Ersinta. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus dan Bayi. Indomedia Pustaka; 2019.
Febi S. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita.; 2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020. http://www.kemenkes.go.id
Maryuni. inisiasi menyusui dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. CV. Trans Info
Media; 2015.
RI K. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Published online 2018
RI K. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
RI K. Profil Kesehtan Indonesia Tahun 2014. Published online 2015.