Anda di halaman 1dari 128

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE, INTRANATAL


CARE, POSNATAL CARE DAN BAYI, FISIOLOGI
DI RSUD KOTA KENDARI

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN (PKK II)

Disusun Oleh :

NAMA : YUYUN YAMLEAN


NIM : B2115401009
PRODI : DIII KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA
TAHUN
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : YUYUN YAMLEAN

NIM : B2115401009

JUDUL :

DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAHAN

MIKA SUGARNI.Tr., Keb., M. Keb IRMAWATI. S.KM, SST., M. Kes


NIP/NIDN NIP.

ii
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : YUYUN YAMLEAN

Nim : B2115401009

Judul :

Pembimbing Lahan :

Pembimbing Institusi :

Hari/ Isi Konsultasi Keterangan Paraf CI


Tanggal

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini tepat
tepat pada waktunya.
Laporan ini membahas tentang ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE,
INTRANATAL CARE, POSNATAL CARE DAN BAYI FISIOLOGI DI RSUD
KOTA KENDARI. Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita
semua.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu harapan demi
kesempurnaan laporan ini
Akhir kata, kami sampaikan Terimahkasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita,Amiin.

Raha 11, Desember 2022

penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................... i
Lembar Pengesahan................................................................................................. ii
Lembar Konsultasi................................................................................................. iii
Kata Pengantar........................................................................................................ iv
Daftar isi.................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B.Tujuan............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................4
A. Pengertian Antenatal care (ANC).................................................................4
B. Pengertian intranatal Care (INC)................................................................19
C. Pengertian Bayi baru lahir..........................................................................24
D. Pengertian Post partum .................................................................................27
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................37
A. Askeb ANC.................................................................................................37
B. Askeb INC..................................................................................................52
C. Askeb BBL.....................................................................................................87
D. Askeb PNC ...................................................................................................98
BAB IV PENUTUP.............................................................................................121
A. Kesimpulan..............................................................................................121
B. Penutup ...................................................................................................121
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................123

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mepengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu (Irianto,
2014).
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit (Fauziah, 2015).
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari dan memerlukan penyesuaian fisiologis berupa
maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke ektra
uterine) dan toleransi bagi bayi baru lahir untuk dapat hidup dengan baik
( Marmi & Rahardjo, 2018).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir hingga
alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) dalam
waktu kurang lebih 40 hari. Postpartum atau masa nifas adalah masa sesudah
persalinan terhitung dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat-
alat reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil dan lamanya masa
postpartum yakni kurang lebih 6 minggu (Puji Wahyuningsih, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tergolong tinggi. Pemerintah terus melakukan berbagai
upaya untuk menurunkan AKI dan AKB salah satunya dengan program
asuhan kebidanan komprehensif yang mencakup pelayanan Asuhan
kebidanan terpadu dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,
hingga Keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan asuhan
continuity of care (model asuhan Kebidanan berkelanjutan) yang di tuliskan
dengan menggunakan metode SOAP secara Komprehensif (Solihah dkk,
2021).
Angka Kematian Ibu (AKI) untuk mengurangi rasio kematian ibu
bersalin menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran, Wanita meninggal
akibat komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Komplikasi
utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah
perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan darah tinggi selama
kehamilan (pre- eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, dan
aborsi yang tidak aman (WHO, 2018).

1
Menurut World Health Organization (WHO, 2017) menunjukkan
bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) turun dalam tahun-tahun terakhir. Pada
tahun 2017Angka Kematian Bayi sebanyak 29 kematian per 1000 kelahiran
hidup Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh
dari target MDGs (sekarang SDGs) tahun 2015, Dalam peningkatan status
kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah menurunnya angka
kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup pada SDKI 2012 menjadi
306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Kemenkes, 2019).
Menurut Permenkes RI dalam program SDGs bahwa target sistem
kesehatan nasional yaitu pada goals ke 3 menerangkan bahwa pada 2030
seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi setidaknya
hingga 12 per1000 kelahiran hidup (Permenkes RI, 2015).
Sementara target AKI yang harus dicapai sesuai kesepakatan SDGs
tahun 2030 adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1.000
kelahiran. AKI di Kalimantan Timur mengalami penurunan, tahun 2013 AKI
sebesar 113 kasus, tahun 2014 turun menjadi 104 kasus, lalu tahun 2015
turun 100 kasus dan tahun 2016 turun lagi menjadi 95 kasus kematian per
100.000 kelahiran hidup, namun kembali meningkat tahun 2017 menjadi 110
kasus kematian per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur, 2018).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik perumusan masalah
dalam Laporan Tugas Praktik ini adalah “Bagaimana penatalaksanaan
Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan, persalinan , bayi baru lahir dan
nifas.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan yang
berkelanjutan (Continuity of care) yang komprehensif pada ibu hamil,
bersalin, masa nifas, bayi dan baru lahir sesuai dengan standar asuhan
menggunakan pendokumentasian SOAP (Subjective, Objective,
Assesment, Planning ) dan menggunakan pendokumentasian dengan
pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin ,masa
nifas dan bayi baru lahir di rsud kota kendari
2. Tujuan Khusus
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil,bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir dengan langkah-langkah sebagai berikut :

2
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi
baru lahir.
2. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas masalah
pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
3. Merencanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
4. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil, sampai bersalin pada ibu hamil,bersalin, nifas, bayi baru
lahir.
5. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
6. Mendokumentasikan asuhan kbidanan yang telah dilakukan pada
ibu hamil,bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan metode
SOAP (Subjective, Objective, Assesment dan Planning)

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1). Konsep Dasar Kehamilan


1.Definisi Kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi,
yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada
dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati,
2020).
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir
(Yulaikhah, 2019).
2.Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain:
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar
ibu mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6
atau 7 bulan.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak
bulan ke-5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar
menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti
stetoskop atau fetoskop.
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini
dilakukan dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di
laboratorium dengan urine atau darah ibu (Sutanto & Fitriana, 2019).
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi. Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan.
Jika ini terjadi, ada kemungkinan ibu hamil, tanda sebab berhentinya
haid adalah pertanda dibuahiny sel telur oleh sperma. Kemungkinan
penyebab tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau
menopause (berhenti haid)
2) Mual atau ingin muntah. Banyak ibu hamil yang merasakan mual di
pagi hari (morning sickness), namun ada beberapa ibu yang mual

4
sepanjang hari. Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah
penyakit atau parsit.
3) Payudara menjadi peka. Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan
berdenyut seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini
menunjukkan peningkatan produksi hormone estrogen dan
progesterone.
4) Ada bercak darah dan keram perut. Adanya bercak darah dan kram
perut disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke
dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini
merupakan keadaan yang normal)
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari rasa letih dan
mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama kehamilan.
Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung
serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin.
Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk,
masalah emosi dan terlalu banyak bekerja.
6) Sakit kepala, sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta
depresi yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil.
Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil
pusing setiap ganti posisi.
7) Ibu sering berkemih, tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1
hingga 2 bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda
ini adalah stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih.
8) Sambelit, sembelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone
progesterone. Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan
usus agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
9) Sering meludah, sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh
perubahan kadar estrogen.
10) Temperature basal tubuh naik, temperatur basal adalah suhu yang
diambil dari mulut saat bangun pagi. Temperatur ini sedikit
meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami Haid.
11) Ngidam, tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri
khas ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
12) Perut ibu membesar, setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut
ibu tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan
penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami kanker atau
pertumbuhan lain di dalam tubuhnya (Sutanto & Fitriana, 2019).

5
c. Tanda dan gejala kehamilan palsu
Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan keyakinan dimana seorang
wanita merasakan dirinya sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil.
Wanita yang mengalami pseudocyesis akan merasakan sebagian besar atau
bahkan semua tandatanda dan gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya
masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologislah yang
mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berpikir bahwa ia hamil”.
Tanda-tanda kehamilan palsu :
1. Gangguan menstruasi
2. Perut bertumbuh
3. Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan
mungkin poduksi ASI
4. Merasakan pergerakan janin
5. Mual dan muntah
6. Kenaikan berat badan. (Sutanto & Fitriana, 2019)

3. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Kehamilan


1. Uterus
Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Pada saat
kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama karena pengaruh
dari hormone esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.
Pada wanita hamil berat uterus 1000 gram dengan panjang kurang lebih
2,5 cm.
2. Decidua
Decidua merupakan sebutan yang diberikan kepada endometrium pada
kehamilan. Progesterone dan estrogen pada awalnya diproduksi oleh
korpus luteum yang menyebabkan decidua menjadi lebih tebal , lebih
vaskuer dan lebih kaya di fundus.
3. Myometrium
Hormon estrogen sangat berperan dalam pertumbuhan otot di dalam
uterus. Pada usia kehamilan 8 minggu, uterus akan mulai menghasilkan
gelombang kecil daeri kontraksi yang dikenal dengan kontraksi Braxton
Hicks.
4. Serviks
Serviks mengalami pelunakan dan sianosis. Kelenjar pada serviks
mengalami proliferasi. Segera setelah terjadi konsepsi, mucus yang
kental akan diproduksi dan menutup kanalis servikal
5. Vaginal dan perineum

6
Adanya hipervaskularisasi pada saat kehamilan mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah dan agak kebiruan (livide). Tanda ini
disebut tanda Chadwick.
6. Ovarium
Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas kira – kira
berdiameter 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
7. Payudara (Breast)
Payudara akan membesar dan tegang akibat stimulasi hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone tetapi belum
mengeluarkan air susu.
8. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat
tertentu. Pigmentasi terjadi karena pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipifisis. Kadang – kadang
terdapat deposit pigmen pada pipi, dahi dan hidung, yang dikenal dengan
kloasma gravidarum. (Sutanto & Fitriana, 2019)

4. Konsep Dasar Tanda Bahaya Kehamilan


Definisi tanda bahaya kehamilan
a) Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama masa kehamilan, yang
apabila tidak dilaporkan atau terdeteksi dini bisa menyebabkan
kematian pada ibu dan janin. Tanda bahaya kehamilan harus segera
ditangani dan dideteksi sejak dini karena setiap tanda bahaya
kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi pada masa kehamilan
(Sumarni, Rahma, & Ikhsan, 2014).

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu


dan bayi dalam keadaan bahaya (Sutanto & Fitriana, 2019).Macam-macam
tanda bahaya selama kehamilan
1) Preeklamsia
Preeklamsia merupakan tekanan darah tinggi disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan) yang
terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan.
 Klasifikasi preeklamsia ada dua yaitu :
a. Preeklamsia ringan, preeklamsia terjadi jika terdapat tanda-tanda
berikut :Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada

7
posisi berbaring terlentang atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum,kaki, jari, tangan, dan muka atau kenaikan berat badan
1 kg atau lebih per minggu.
c. Proteinuria memiliki berat 0,3 gram atau per liter, kualitatif 1+ atau 2
+ pada urin kateter atau midstream.
 Preeklamsia berat, preeklamsia berat ditandai sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. Proteinuria 5 gram atau lebih per liter
c. Oliguria yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri pada
epigastrium
e. Terdapat edema paru dan sianosis. (Ratnawati, 2020)

2). Perdarahan pervaginan


Perdarahan pravaginam dalam kehamilan cukup normal. Pada masa
awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan atau spotting.
Perdarahan tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan
merah, banyak atau perdarahan dengan nyeri), kemungkinan abortus, mola
atau kehamilan ektopik. Ciri-ciri perdarahan tidak normal pada kehamilan
lanjut (perdarahan merah, banyak, kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa
nyeri) bisa berarti plasenta previa atau solusio plasenta.

3). Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.


Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala
preeklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang bahkan stroke.

4). Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur)


Pendangan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi odema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi tanda dari preek Nyeri
abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang dirasakan oleh ibu hamil bila tidak ada
hubungannya dengan persalinan adalah tidak normal. Nyeri yang dikatakan
tidak normal apabila ibu merasakan nyeri yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat, hal ini kemungkinan karena appendisitis,
kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, gastritis.

8
5). Bengkak pada wajah atau tangan.
Hampir setiap ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Hal tersebut menunjukkan tanda bahaya apabila muncul
bengkak pada wajah dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan
disertai keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal
jantung atau Pre-eklampsia.

6). Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya


Pada ibu yang sedang hamil ibu akan merasakan gerakan janin yang
berada di kandungannya pada bulan ke 5 atau sebagian ibu akan merasakan
gerakan janin lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.(Sutanto & Fitriana,
2019).

2) Konsep Persalinan Normal

1. Definisi Persalinan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang
muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan
serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu.
Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan normal dianggap
normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Rohani, 2018).

2. Proses terjadinya persalinan


Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan
kumpulan teoritis yang kompleks, Teori yang turut memberikan andil dalam
proses terjadinya persalinan antara lain:
1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dimulai.

9
2) Teori penudimula progesteron: Progesteron menurun menjadikan otot
rahim sensitif sehingga menimbulkan his atau kontraksi.
3) Teori oksitosin: Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah
sehingga dapat mengakibatkan his. Teori pengaruh oksitosin
bertambah sehingga dapat mengakibatkan his.
4) Teori pengaruh prostaglandin: Pemberian prostaglandin saat hamil
dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi
dikeluarkan.
5) Teori plasenta menjadi tua: dengan bertambahnya usia kehamilan,
plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi corialis mengalami
perubahan sehingga kadar esterogen dan progesteron turun. Hal ini
menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan
kontraksi rahim.
6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga
mengganggu sirkulasi uteroplasenter.
7) Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang, maka
hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah, 2018)
3. Fase -fase Persalinan
Menurut Bobak (2015) kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi
uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga servik
membuka lengkap (10cm ) Kala satu persalinan terdiri atas dua fase yaitu
fase laten dan fase aktif.

1) Kala I (Kala Pembukaan)


Menurut Bobak (2015) kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan
nol sampai pembukaan lengkap. Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu
•Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap, pembukan serviks berlansung perlahan
dari 0 cm sampai 3 cm lamanya 8 jam.

•Fase aktif
Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Fase
aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase:
1) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam dari pembukaan 3 cm menjadi
4 cm
2) Periode dilatasi maksimal: berlangsung 2 jam dari pembukaan 4 cm
berlangsung cepat menjadi 9 cm

10
3) Periode deselarasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam dari
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm atau lengkap.
Pada fase ini akan timbul kontraksi, mulai dari kontraksi yang kecil dan
sebentar sampai kontraksi yang makin kuat, sering, dan teratur. Kontraksi
diawali dengan selang waktu 30 menit sampai 1 jam dari kontraksi pertama
ke kontraksi berikutnya, sampai kontraksi yang makin kuat dan lama dengan
selang waktu kurang lebih 3-5 menit selama 1-1,5 menit per kontraksinya.
Pada fase pembukaan ini juga mulai terjadi penipisan pada segmen bawah
rahim, yang diikuti oleh keluarnya lendir yang bercampur darah, sampai ke
tahap terjadinya pembukaan jalan lahir dan pecahnya ketuban. Proses
persalinan yang normal dimulai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
terbukanya jalan lahir, dan yang kemudianan diikuti oleh pecahnya ketuban.
Jika proses ini berjalan dengan baik (ketuban pecah terlebh dahulu),
persalinan ini dapat dikatakan normal (Kuswanti, 2019).

2) kala II (Kala Pengeluaran )


Menurut Bobak (2015) kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari
pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Tanda dan gejala kala II adalah :
b) His semakin kuat, kira – kira 2-3 menit sekali
c) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan
vaginanya
d) Perenium menonjol
e) Vulva dan vagina dan sfingter ani terlihat membuka
f) Peningkatan pengeluaran lender darah pada primigravida berlansung 1
½-2 jam dan pada multigravida berlansung ½-1 jam

3) Kala III (Kala Pelepasan)


Menurut Bobak (2015) kala III adalah waktu untuk pelepasan dan
pengeluran plasenta. Setelah bayi lahir, kontraksi lahir istirahat sebentar.
Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta
yang menjadi 2 Kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his
pelepasaan dan pengeluaran uri, ditandai dengan tali pusat bertambah
panjang. Dalam waktu 1-5 menit seluruh plasenta, terdorong ke dalam vagina
dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas semfisis atau
fundus uteri. Seluruh proses biasaanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi
lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-
200 cc.
4) Kala IV (Kala Pemantauan)

11
Mulai lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV dilakukan
observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam
pertama observasi yang dilakukan :
1. Tingkat kesadaran penderita
2. Pemeriksaan tanda-tanda, vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan,
suhu
3. Kontraksi uteru
4. Terjadi perdarahan , perdarahan dianggap masih normal bila jumlah
tidak melebihi 400-500 cc.
f. Partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan
Informasi untuk membuat ke putusan klinik (Saifuddin, 2017).
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk : mencatat hasil
observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks
melalui periksa dalam ,menilai kualitas kontraksi uterus dan penurunan
bagian terbawah. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara
normal, dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya partus lama. Data pelengka, ,mmmmmp yang terkait dengan
pemantauan kondisi Ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses
persalinan,bahan dan medika mentosa yang di berikan pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang di
berikan di mana semua itu harus di catat secara rinci pada status atau rekam
medik Ibu bersalin dan Bayi Baru lahir (Rohani, 2018).

1) Pencatatan selama fase laten kala I persalinan :


Menurut Prawiroharjo (2015) selama fase laten semua asuhan,
pengamatan dan pemeriksaan harus dicatat hal ini dapat di catat secara
terpisah baik di catatan kemajuan persalinan maupun di buku KIA, atau status
Ibu hamil. Tanggal dan waktu harus di tulis setiap kali membuat catatan
selama fase laten persalinan semua asuhan dan intervensi harus di catat.
Kondisi Ibu dan Bayi yang harus dinilai dan di catat secara seksama yaitu:
1) Denyut jantung janin setiap setengah jam
2) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap setengah jam .
3) Nadi : setiap ½ jam
4) Pembukaan servik : setiap 4 jam
5) bagian terbawah janin : setiap 4 jam
6) Tekanan darah dan tenperatur tubuh : setiap 4 jam
7) Produksi urin,aseton dan protein : setiap 2 sampai 4 jam (Prawiroharjo,
2015)

12
2) Pencatatan selama fase aktif persalinan :
Partograf berisikan tentang Informasi tentang ibu, meliputi
a. Nama dan umur
b. Gravida, para, abortus (keguguran )
c. Nomor catatan medik/nomor puskesmas
d. Tanggal dan waktu mulai di rawat (atau jika di rumah, tanggal dan waktu
Penolong persalinan ,mulai merawat ibu)
e. Waktu pecahnya selaput ketuban
f. Kondisi Janin:
a) Denyut jantung janin: nilai dan catat denyut jantung janin setiap 30
menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin). Setiap kotak di bagian
atas partograf menunjukan Denyut jantung janin Catat denyut jantung janin
dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang
menunjukan denyut jantung janin, Kemudian hubungkan yang satu dengan
titik lainnya dengan garis tegas bersambung. Nilai normal denyut jantung
janin terpapar partograf adalah 120 x/menit sampai 160 x/menit
(Prawiroharjo, 2015)
b) Selaput ketuban dan warna air ketuban: nilai kondisi selaput ketuban
setiap melakukan pemeriksaan dalam dan nilai warna air ketuban bila selaput
ketuban sudah pecah. Catat semua temuan dalam kotak yang sesuai dengan
lajur dibawah kotak denyut jantung janin . Lambang-Lambang berikut ini:
• U : Selaput ketuban masih utuh (tidak pecahh
• J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban masih jernih
• M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekoneum
• D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
• K : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban tidak mengalir
lagi( kering)
c) Penyusupan atau molase tulang kepala janin: penyusupan merupakan
indikator penting seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap
bagian keras (Tulang panggul) ibu. Semakin besar derajat penyusupan atau
tumpang tindih antara tulang kepala, semakin menunjukan risiko disporposi
kepala panggul (CPD). Ketidak mampuan untuk berakomodasi atau
disporposi ditunjukan melalui derajat penyusupan atau tumpang tindih
(molase) yang berat sehingga tulang kepala yang saling menyusup, sulit
untuk dipisahkan. Apabila ada dugaan disporposi kepala panggul maka
penting untuk tetap memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan.
Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan antar tulang
(molase) kepala janin. Catat temuan yang ada dikotak yang sesuai di bawah
lajur air ketuban.
Gunakan lambang-lambang berikut ini:

13
0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat di
palpitasi
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 :Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat
dipisahkan
3 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan (Prawiroharjo, 2015)

3) Kemajuan persalinan
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera dikolom paling kiri adalah
besarnya dilatasi serviks. Nilai setiap angka sesuai besarnya dilatasi serviks
dalam satuan sentimeter dan menempati lajur dan kotak tersendiri. Perubahan
nilai atau perpindahan lajur satu ke lajur yang lain menunjukan penambahan
dilatasi serviks sebesar 1 cm. Pada lajur dan kotak yang mencatat penurunan
bagian terbawah memasuki rongga panggul. Pada persalinan normal,
kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti dengan turunnya bagian terbawah
janin. Dalam kondisi tertentu bagian terbawah janin turun setelah pembukaan
serviks mencapai 7 cm. Berikan tanda “O” di garis angka 4. Hubungkan
tanda “O” dari setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus.
Garis waspada dan garis bertindak: garis waspada dimulai pada
pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap
diharapkan terjadi jika laju pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan
selama fase aktif persalinan harus digaris waspada. Jika pembukaan serviks
mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per
jam), maka dipertimbangkan adanya penyulit (misalnya: fase aktif yang
memanjang, serviks kaku, atau inersia uteri hipotonik, dll). Pertimbangkan
perlunya melakukan intervensi yang diperlukan, misalnya: persiapan rujukan
ke fasilitas kesehatan rujukan (rumah sakit atau Puskesmas PONED) yang
mampu menatalaksana penyulit atau komplikasi obstetrik. Garis bertindak
tertera sejajar di sebelah kanan (berjarak 4 jam) dari garis waspada. Jika
pembukaan telah melampaui sebelah kanan garis bertindak maka ini
menunjukkan perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan.
Sebaiknya, ibu harus sudah berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak
terlampaui (Rohani, 2018).

a) Pembukaan serviks
Saat ibu berada pada fase aktif dalam persalinan, catat pada partograf
setiap temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda “X” harus dicantumkan di garis

14
waktu (lajur bawah grafik) yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaann
serviks.
Perhatikan: pilih angka pada tepi kiri luar dari kolom pembukaan serviks
yang sesuai dengan besarnya pembukaan serviks pada fase aktif persalinan
yang diperoleh dari hasil periksa dalam. Untuk pemeriksaan pertama pada
fase aktif ersalinan, temuan (pembukaan serviks) dari hasil pemeriksaan
dalam dicantumkan pada garis waspada, pilih angka yang sesuai dengan
bukaan serviks dan cantumkan tanda (X) pada ordinat atau titik silang garis
dilatasi serviks dan garis waspada. Hubungkan tanda “X” dari setiap
pemeriksaan dengan garis utuh (tidak terputus).
b) Penurunan bagian terbawah janin:
Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala (perlimaan) yang
menunjukkan seberpa jauh bagian terbawah janin telah memasuki rongga
panggul. Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti
dengan turunnya bagian terbawah janin. Dalam kondisi tertentu bagian
terbawah janin turun setelah pembukaan serviks mencapai 7 cm. Berikan
tanda “O” di garis angka 4 hubungkan tanda “O” dari setiap pemeriksaan
dengan garis tidak terputus.

4) Jam dan waktu


Setiap kotak pada partograf untuk kolom waktu (jam) menyatakan
satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan. Menurut Oxorn (2016) lama
persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan multigravida, lama waktu
masing-masing fase persalinan sebagai berikut Janin tercantum angka 1-5
yang sesuai dengan metode perlimaan. Setiap kotak segi empat atau kubus
menunjukkan waktu 30 menit untuk pencatatan waktu pemeriksaan, denyut
jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi ibu (Rohani, 2018).

5) Kontaraksi Uterus
Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan
“kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom kiri. Setiap kotak menyatakan
satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi per 10 menit
dan lamanya kontraksi dengan satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang
terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak kontraksi yang
tersedia dan sesuaikan dengan angka yang mencerminkan temuan dari hasil
pemeriksaan kontraksi.

Obat-obatan dan cairan yang diberikan :


a). Oksitosin

15
b). Jika tetesan (drip) oksitosin sudah mulai, dokumentasikan setiap 30 menit
jumlah unit oksitosin yang diberikan per Volume cairan IV dan dalam satuan
tetesan per meni

4. Faktor -faktor Mempengarugi Persalinan


Menurut Asrinah (2018) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
adalah diantaranya sebagai berikut:
1) Faktor Power, power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin
Keluar. Kekuatan tersebut meliputi his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi
diafragma dan aksi dari ligamen, dengan kerjasama yang baik dan sempurna
dan tenaga mengejan.
2) Faktor Passanger, yaitu faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak,
presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.
3) Faktor Passage (jalan lahir), dibagi menjadi:
(a) Bagian keras: tulang-tulang panggul (rangka panggul),
(b) Bagian lunak: otot-otot, jaringan dan ligamenligamen.
4) Faktor psikologi ibu, keadaan psikologi ibu memengaruhi proses persalinan.
Dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang
berpengaruh pada kelancaran proses persalinan.
5) Faktor penolong, dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik yang
dimiliki penolong, diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam
memberikan asuhan tidak terjadi sehingga memperlancar proses persalinan
(Asrinah, 2018).

3) Konsep Dasar Sectio Caesarea

1. Definisi Sectio Caesarea


Sectio caesarea adalah cara melahirkan janin dengan dilakukan
pembuatan sayatan pada bagian dinding uterus melalui dinding depan
perut. sectio caesarea adalah suatu tindakan histerotomia untuk
melahirkan janin dalam rahim. Sectio caesarea adalah persalinan buatan,
dimana janin di lahirkan melalui proses insisi dinding perut dan dinding
rahim, tindakan sectio caesarea memiliki syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat janin di atas 500 gram (Setiyaningrum, 2018).
2. Indikasi Sectio Caesarea
Operasi sectio caesarea dilakukan jika persalinan normal akan
menimbulkan risiko bagi ibu atau janin, dengan beberapa pertimbangan
untuk dilakukan tindakan opersi sectio caesarea akibat proses persalinan
normal lama atau kegagalan pada proses persalinan normal
(Setiyaningrum, 2018).

16
Idikasi sectio caesarae pada ibu dan janin sebagai berikut:

1) Pada ibu
a) Disporposi kepala panggul (CFD/FPD)
b) Rupture uteri mengancam
c) Partus lama (prolonged labor)
d) Partus tak maju (obstructed labor)
e) Distosia serviks
f) Preeklamsia dan hipertensi
g) Tumor-tumor dijalan lahir menimbulkan obstruksi
h) Disfungsi uterus
i) Distosia jaringan lunak
2) Pada janin
a) Janin besar
b) Gawat janin
c) Janin dalam posisi melintang atau sungsang
d) Fetal di stres
e) Kelainan letak
f) Hydrocephalus

3. Kontra Indikasi Sectio Caesarea


Tindakan sectio caesarea pada umumnya tidak dilakukan pada:
1) Janin sudah mati atau berada pada perkembangan janin yang tidak
baik.
2) Infeksi pada jalan lahir dan fasilitas untuk tindakan sectio caesarea
exstraperitoneal.
3) Tidak adanya dokter dan tenaga asisten yang berpengalaman
(Hijratun, 2019)

4. Komplikasi
Komplikasi pada tindakan sectio caesarea sebagai berikut :
1) Infeksi puerpuralis
a) Infeksi ringan, dengan kenaikan suhu beberapa hari saja
b) Infeksi sedang, dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai
dehidrasi dan perut sedikit kembung
c) Infeksi berat, dengan peritonitis,sepsis dan ileus paralitik.
Hal ini sering dijumpai pada kelahir terlantar, sebelumya
sudah terjasi infeksi intrapartal karena adanya pecah ketuban yang
sudah terlalu lama. Bisa ditangani odengan pemberian cairan,
elektrolit, dan antibiotik yang adekuat dan tepat.

17
2) Perdarahan
Memiliki penyebab sebagai berikut :
a. Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka
b. Atonia uteri (kondisi uterus yang tidak adekuat)
c. Perdarahan pada plasenta bed
d. Luka kandung kemih, emboliu paru dan keluhan kemih bila
reperitonialisasi terlalu tinggi
e. Kemungkinan reptur uteri spontan pada kehamilan yang akan datang
(Setiyaningrum, 2018)

5. Jenis-Jenis Operasi Sectio Caesarea


Jenis-jeni Sectio caesarea pada abdominalis (abdomen)
 Sectio caesarea transperitoneals
Tindakan sectio caesarea ini dilakukan dengan membuat sayatan
memanjang di daerah korpus uteri yang kira-kira 10 cm. Tindakan ini
memiliki kelebihan:
a) Mengeluarkan janin dengan cepat
b) Tidak menimbulkan komplikasi dari retaksi kandung kemih
c) Insisi dapat diperpanjang ke proksimal atau distal
d) Infeksi menyebar dengan mudah ke dalam abdomen karena tidak
ada repitonealis atau robekan yang baik
e) Ruptur uteri spontan lenih sering terjadi pada kelahiran
berikutnya.
 Sectio caesarea ismika atau profundal
Tindakan sectio caesarea ini dilakukan dengan membuat sayatan
melintang konkaf pada segmen bawah rahim (low servical
transversial) kira-kira 10 cm. Tindakan ini memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
 Kelebihan:
a) Penjahitan luka lebih mudah
b) Penutupan luka dengan repitonealisasi yang baik
c) Penutupan peritoneal flap dengan sempurna mencegah penyebaran
isi rahim ke dalam rongga peritoneum atau perut
d) Perdarahan tidak begitu banyak
e) Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil.
 Kekurangan:
a) Luka dapat menyebar ke kiri, kanan, atas dan bawah sehingga
dapat menyebabkan uterine pecah dan dapat mengakibatka
perdarahan hebat
b) Keluhan kandung kemih tinggi pasca operasi.

18
(Setiyaningrum, 2018)

4) Konsep Nyeri dalam Persalinan

1. Definisi nyeri persalinan


Rasa nyeri pada persalinan merupakan manifestasi dari adanya
kontraksi (pemendekan) otot rahim. Nyeri persalinan juga dapat diartikan
rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Selama
persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim,
dilatasi serviks dan distensi perineum (Kuswanti, 2019).

2. Fisiologi Nyeri Persalinan


Menurut Judha (2018) beberapa teori yang menjelaskan mekanisme nyeri
diantaranya:
a. Nyeri Berdasarkan Tingkat Kedalaman dan Letaknya
1) Nyeri viseral yaitu rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan serviks
dan iskemia uterus pada persalinan kala I. Kala I fase laten lebih banyak
penipisan di serviks sedangkan pembukaan serviks dan penurunan daerah
terendah janin terjadi pada fase aktif dan transisi. Ibu merasakan nyeri
yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah
lumbal punggung dan menurun ke paha. Ibu biasanya mengalami nyeri
hanya selama kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar
kontraksi.
2) Nyeri somatik yaitu nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II
persalinan. Nyeri disebabkan oleh peregangan perineum dan vulva,
tekanan servikal saat kontraksi, penekanan bagian terendah janin secara
progesif pada fleksus lumboskral, kandung kemih, usus dan struktur
sensitif panggul yang lain.
b. Teori Kontrol Gerbang ( Gate Control Theory)
Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan
implus nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kearah
uterus ke subtansia gelatinosa di dalam spina kolumna, sel-sel transmisi
memproyeksikan pesan nyeri ke otak, adanya stimulasi mengakibatkan
pesan yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang
serat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gerbang di
substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak
mencatat pesan nyeri tersebut.
3. Penyebab nyeri persalinan
Menurut Judha (2018), Nyeri persalinan muncul karena:
a. Kontraksi otot rahim

19
Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta
iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium, biasanya ibu hanya
mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri
pada interval antar kontraksi.
b. Regangan otot dasar panggul
Nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Nyeri ini terlokalisir di
daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar anus dan disebabkan
peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan bagian
terbawah janin.
c. Episiotomi
Nyeri dirasakan apabila ada tindakan episiotomi, tindakan ini dilakukan
sebelum jalan lahir mengalami laserasi maupun rupture pada jalan lahir.
d. Kondisi psikologi
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.
Takut, cemas dan tegang memicu produksi hormon prostaglandine
sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan
tubuh menahan rasa nyeri.
Menurut Maryunani (2018) nyeri berkaitan dengan kala I persalinan
adalah unik dimana nyeri ini menyertai proses fisiologis normal.
Meskipun persepsi nyeri dalam persalinan berbeda-beda diantara wanita,
terdapat suatu dasar fisiologis terhadap rasa tidak nyaman/nyeri selama
persalinan. Nyeri selama kala I persalinan berasal dari:
a. Dilatasi serviks, dimana merupakan sumber nyeri yang utama
b. Peregangan segmen uterus bawah.
c. Tekanan pada struktur-struktur yang berdekatan.
d. Hipoksia pada sel-sel otot uterus selama kontraksi
e. Area nyeri meliputi dinding abdomen bawah dan area-area pada
bagian lumbal bawah dan sakrum atas.

4. Tahapan Nyeri Persalinan


Menurut Asrinah (2018), nyeri persalinan terbagi atas 4 tahap yaitu:
a. Tahap I (Pembukaan) nyeri diakibatkan oleh kontraksi rahim dan
peregangan mulut rahim.
b. Tahap II (Pengeluaran Bayi) nyeri diakibatkan peregangan dasar panggul
dan tidak jarang sebagai akibat pengguntingan (episiotomy) jika
diperlukan.
c. Tahap III (Pelepasan Plasenta) memberikan sensasi nyeri yang sangat
minamal
d. Tahap IV nyeri timbul lebih merupakan akibat penjahitan luka perineum
akibat robekan dengan atau tanpa episiotomi.

20
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan
Menurut Andarmoyo (2018) nyeri persalinan dipengaruhi oleh dua faktor
Yaitu :
a. Faktor Internal
Kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi,
peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia pada korpus uteri, dan
Peregangan segmen bawah rahim
b. Faktor Eksternal
1) Budaya
Budaya mempengaruhi ekspresi nyeri intranatal pada ibu primipara. Budaya
Mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin.
2) Emosi ( cemas dan takut)
Stress atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan
kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Ibu dalam
kondisi Inpartu tersebut mengalami stress maka secara otomatis tubuh akan
melakukan reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stress tersebut
merangsang tubuh mengeluarkan hormon stressor yaitu hormon katekolamin
dan hormon adrenalin. Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi
tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya
sebelum melahirkan, berbagai respon tubuh akan muncul, akibat respon tubuh
tersebut maka uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan
oksigen ke dalam otot-otot terus berkurang karena arteri mengecil dan
menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan.
c. Pengalaman persalinan
Pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon ibu
terhadap nyeri. Ibu yang mempunyai pengalaman menyakitkan dan sulit pada
persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan
mempengaruhi sensifitas rasa nyeri.
d. Support System
Dukungn dari pasangan, keluarga maupun pendampingan persalinan dapat
membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin, juga membantu mengatasi rasa
nyeri.
e. Persiapan persalinan
Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa
nyeri, Namun persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan
cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai
tehnik atau metode latihan agar ibu dapat mengatasi ketakutannya.

21
6. Akibat tidak mengatasi nyeri
Nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi ventilasi,
sirkulasi metabolisme dan aktivitas uterus. Nyeri saat persalinan bisa
menyebabkan tekanan darah meningkat dan konsentrasi ibu selama
persalinan menjadi terganggu, yang dapat mempengaruh fisik dan psikis, baik
pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya misalnya mengakibatkan
kecacatan jasmani dan kemunduran kepandaian serta mental emosional nyeri
dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Rasa cemas
yang berlebihan juga menambah nyeri (Mander, 2019).
7. Manajemen Nyeri Dalam Persalinan
Menurut Smeltzer dan Bare (2016) manajemen untuk mengatasi nyeri
adalah sebagai berikut:
a. Manajemen farmakologi
Managemen farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
menghilangkan nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Obat merupakan
bentuk pengendalian nyeri yang paling sering diberikan oleh perawat dengan
kolaborasi dengan dokter. Terdapat tiga kelompok obat nyeri yaitu:
1) Analgetik non opioid – Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Efektif untuk penatalaksanaan nyeri ringan sampai sedang
terutama asetaminofen (tylenol) dan OAINS dengan efek anti peritik,
analgetik dan anti iflamasi, asam asetilsalisilat (aspirin) dan ibuprofen .
merupakan OAINS yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri akut
derajat ringan. OAINS menghasilkan analgetik dengan bekerja ditempat
cedera melalui inhibisi sintesis prostaglandin dari prekorsor asam
arokidonat. Prostaglandin mensintesis nosiseptor dan bekerja secara
sinergis dengan prodok inflamatorik lain di tempat cedera, misalnya
bradikinin dan histamine untuk menimbulkan hiperanalgetik. Dengan
demikian OAINS mengganggu mekanisme transduksi di nosiseptor
aferen primer dengan menghambat sintesis prostaglandin.
2) Analgesia opioid
Analgetik yang digunakan dalam penatalaksanaan nyeri dengan
skala sedang sampai dengan berat. Obat-obat ini merupakan patokan
dalam pengobatan nyeri pasca operasi dan nyeri terkait kanker. Morfin
merupakan salah satu jenis obat ini yang digunakan untuk mengobati
nyeri berat, berbeda dengan OAINS yang bekerja diperifer, morfin
menimbulkan efek analgetiknya di sentral. Morfin menimbulkan efek
dengan mengikat reseptor opioid dinukleus modulasi di batang otak yang
menghambat nyeri pada system assenden.
3) Adjuvan / Koanalgetik

22
Obat yang memiliki efek analgetik atau efek komplementer
dalam penatalaksanaan nyeri yang semula dikembangkan untuk
kepentingan lain. Contoh obat ini adalah Karbamazopin (tegretol) atau
fenitoin (dilantin)

b. Manajemen Non-Farmakologi
Terapi non-farmakologis yaitu terapi yang digunakan yakni tanpa
menggunakan obat-obatan, tetapi dengan memberikan berbagai teknik yang
dapat mengurangi rasa nyeri saat persalinan tiba, beberapa hal yang dapat
dilakukan yaitu :
1) Distraksi
Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain
nyeri. Tipe distraksi ada empat, yaitu distraksi visual, misalnya membaca atau
menonton televisi, distraksi auditory, misalnya mendengarkan musik,
distraksi taktil, misalnya menarik nafas dan massase, distraksi kognitif,
misalnya bermain puzzle.
2) Hypnosis-diri
Hypnosis-diri dengan membantu merubah persepsi nyeri melalui
pengaruh sugesti positif. Hypnosis-diri menggunakan sugesti untuk membuat
perasaan yang rileks dan damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan
menggunakan bagian ide pikiran dan kemudian kondisi-kondisi yang
menghasilkan respons tertentu. Konsentrasi yang efektif mengurangi
ketakutan dan sters, selain itu juga mengurangi persepsi nyeri merupakan
salah satu hal yang sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman ialah
membuang atau mencegah stimulasi nyeri.
a. Terapi hangat dan dingin
Terapi hangat dan dingin bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak
nyeri (non-nosiseptor). Terapi dingin dapat menurunkan prostaglandin yang
memperkuat sensitifitas reseptor nyeri, agar efektif es harus diletakkan di area
sekitar pembedahan. Penggunaan panas dapat meningkatkan aliran darah
yang dapat mempercepat penyembuhan dan penurunan nyeri.
b. Relaksasi pernafasan
Relaksasi pernafasan yang merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan, hal ini perawat mengajarkan pada klien bagaimana cara
melakukan pernafasan, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi pernafasan juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah.
c. Massage

23
Massage adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak,
biasanya otot, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan
posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan memperbaiki
sirkulasi. Massage adalah terapi nyeri yang paling primitif dan menggunakan
refleks lembut manusia untuk menahan, menggosok atau meremas bagian
tubuh yang nyeri. Menurut beberapa penelitian, massage yang dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri persalinan massage Effleurage dan
massage Counterpressure
2) Aroma Terapi
Menghirup aroma minyak esensial dapat menurunkan ketegangan,
terutama pada persalinan tahap awal dapat juga untuk mengharumkan ruang
persalinan karena dapat memberikan efek menenteramkan

5) Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal

1. Definisi Bayi Baru Lahir Normal

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0–28 hari),
dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam
rahim menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu bulan merupakan golongan
umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai
masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat
bisa berakibat fatal (Kemenkes RI, 2020).
Periode ini merupakan periode yang sangat rentan terhadap suatu
infeksi sehingga menimbulkan suatu penyakit. Periode ini juga masih
membutuhkan penyempurnaan dalam penyesuaian tubuhnya secara
fisiologis untuk dapat hidup di luar kandungan seperti sistem pernapasan,
sirkulasi, termoregulasi dan kemampuan menghasilkan glukosa (Juwita &
Prisusanti, 2020).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat (Jamil et al., 2017).
Kriteria bayi normal adalah lahir dengan umur kehamilan genap 37 minggu
sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500–4000 gram, panjang
badan: 48–52 cm, lingkaran dada: 30–38 cm, nilai Apgar 7–10 dan tanpa
cacat bawaan (Ribek et al., 2018).
Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal adalah 34–35 cm, dimana
ukuran lingkar kepala mempunyai hubungan dengan perkembangan bayi
yaitu pertumbuhan lingkar kepala umunya mengikuti pertumbuhan otak,

24
sehingga bila ada hambatan/gangguan pada pertumbuhan lingkar kepala,
pertumbuhan otak juga biasanya terhambat (Ribek et al., 2013).

2. Klasifikasi bayi baru lahir


Neonatus dikelompokkan menjadi dua kelompok (Juwita & Prisusanti, 2020),
yaitu:
a. Neonatus menurut masa gestasinya
Masa gestasi atau dapat disebut dengan umur kehamilan merupakan
waktu dari konsepsi yang dihitung dari ibu hari pertama haid terakhir
(HPHT) pada ibu sampai dengan bayi lahir (Novieastari et al., 2020).
 Bayi kurang bulan: bayi yang lahir <259 hari (37 minggu)
 Bayi cukup bulan: bayi yang lahir antara 259–293 hari (37 minggu–42
minggu)
 Bayi lebih bulan: bayi yang lahir >294 hari (>42 minggu).

b. Neonatus menurut berat badan saat lahir


Bayi lahir ditimbang berat badannya dalam satu jam pertama jika bayi
lahir di fasilitas kesehatan dan jika bayi lahir di rumah maka
penimbangannya dilakukan dalam waktu 24 jam pertama setelah kelahiran
(Novieastari et al., 2020).
 Bayi berat badan lahir rendah: bayi yang lahir dengan berat badan
<2,5 kg.
 Bayi berat badan lahir cukup: bayi yang lahir dengan berat badan
antara 2,5 kg–4 kg.
 Bayi berat badan lahir lebih: bayi yang lahir dengan berat badan >4 kg
Penilaian Bayi Baru Lahir
Segerah setelah bayi lahir melanjutkan proses perawatan dengan
mengeringkan kulit yang dapat membantu meminimalkan kehilangan panas.
Penilaian keadaan umum pada bayi dimulai dengan menggunakan nilai
APGAR. Pengkajian kondisi umum bayi pada menit pertama dan 5 menit.
Penilaian APGAR 5 menit pertama
Dilakukan pada saat kala III persalinan dengan menempatkan bayi
baru lahir di atas perut ibu dan ditutupi dengan selimut atau handuk kering.
Penilaian APGAR score terus dilakukan setiap 5 menit sekali sampai keadaan
bayi normal atau sampai 20 menit pertama kehidupan.

Penilaian ini didasarkan pada lima aspek yang menunjukan kondisi


bayi baru lahir normal, antara lain :

25
1. Penilaian denyut jantung yang dilakukan dengan cara auskultasi
menggunakan stetoskop.
2. Penilaian pernafasan dilakukan berdasarkan pengamatan gerakan dinding
dada.
3. Penilaian tonus otot, dilakukan berdasarkan derajat fleksi dan pergerakan
ekstremitas.
4. Penilaian terhadap ritabilitas reflek, dilakukan berdasarkan respons
terhadap tepukan halus pada telapak kaki.
5. Warna dideskripsikan sebagai pucat, sianotik, atau merah muda.

3. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir


Asuhan bayi baru lahir dimulai dari menilai kondisi bayi, memfasilitasi
terjadinya pernafasan spontan, mencegah hipotermia, memfasilitasi
kontak dini dan mencegah hipoksia sekunder, menentukan kelaian, serta
melakukan tindakan pertolongan dan merujuk sesuai kebutuhan.
Asuhan segerah, aman dan bersih untuk bayi baru lahir ialah
1) Pencegahan infeksi dengan pemberian salep mata 1 jam setelah bayi lahir.
2) Menjaga kehangatan bayi dan melakukan kontak kulit antara bayi dengan
ibunya
3) Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) selama 1 jam membiarkan bayi
mencari puting susu dan mulai menyusu.
4) Mencegah kehilangan panas dengan tidak memandikan bayi sebelum 6
jam setelah kelahiran.
5) Mencegah perdarahan dengan menyuntikkan bayi vitamin K dosis
tunggal dipaha kiri. Melakukan pemeriksaan bayi baru lahir sedini
mungkin untuk mengetahui kelianan pada bayi.
Kunjungan neonatal merupakan salah satu intervensi untuk
menururnkan kematian bayi baru lahir dengan melakukan kunjungan
sebanyak 3 kali, diantaranya :
1. Kunjungan neonatal 1 (KN I)
Pada 6 – 48 jam setelah kelahiran. KN I merupakan indikator yang
menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
kematian pada periode neonatal yaitu 6 – 48 jam setelah lahir yang meliputi
antara lain kunjungan menggunakan menejemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) termasuk konseling perawatan bayi baru lahir, ASI esklusif,
pemberian injeksi vitamin K1 dan pemberian injeksi Hb 0 bila belum
diberikan.
2. Kunjungan neonatal 2 (KN II)
Pada hari ke 3 – 7 setelah persalinan. Dilakukan pemeriksaan seperti
kondisi bayi pada saat dilakukan pemeriksaan, kemungkinan penyakit yang

26
sangat berat atau infeksi bakteri, memeriksa kemungkinan terjadinya ikterus
neonatorum, memeriksa adanya diare, memeriksa kemungkinan pada
pemberian ASI.
3. Kunjungan neonatal 3 (KN III)
Pada hari ke 8 – 28 setelah persalianan. Dilakukan pemeriksaan
seperti kondisi bayi dilakukan pemeriksaan. Menanyakan keadaan bayi
apakah dalam kondisi sehat atau sakit, periksa keadaan tali pusat apakah
sudah lepas atau belum. Periksa apakah ada masalah dalam pemberian ASI,
memeriksa adanya ikterus neonatorum

6. Konsep Dasar Nifas (Post Partum)

1. Definisi Masa Nifas (Post Partum)


Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa
pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik
yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal
postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila
tidak diikuti dengan perawatan yang baik (Yuliana & Hakim, 2020).

2. Tahapan Masa Nifas (Post Partum)


Menurut Wulandari (2020)Ada beberapa tahapan yang di alami oleh wanita
selama masa nifas, yaitu sebagai berikut :
Immediate puerperium, yaitu waktu 0-24 jam setelah melahirkan. Ibu
telah di perbolehkan berdiri atau jalan-jalan early puerperium, yaitu waktu
lihan menyeluruh alat-alat reproduksi berlangsung selama 6- minggu later
puerperium, yaitu waktu 1-6 minggu setelah melahirkan, inilah waktu yang
diperlukan oleh ibu untuk pulih dan sehat sempurna. Waktu sehat bisa
bermingguminggu, bulan dan tahun

3. Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas (Post Partum)


Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologi ibu dalam masa post partum
Menurut Sutanto (2019) :
a. Fase Talking In (Setelah melahirkan sampai hari ke dua)

1. Perasaan ibu berfokus pada dirinya.


2. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain.
3. Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya.
4. Ibu akan mengulangi pengalaman pengalaman waktu melahirkan.

27
5. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan
tubuh ke kondisi normal.
6. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi.
7. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh
tidak berlangsung normal.

b. Fase Taking Hold (Hari ke-3 sampai 10)

1. Ibu merasa merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat bayi,


muncul perasaan sedih (baby blues).
2. Ibu memperhatikan kemampuan men jadi orang tua dan meningkatkan
teng gung jawab akan bayinya.
3. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB
dan daya tahan tubuh
4. Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti
menggendong, menyusui, memandikan, dan mengganti popok
5. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi.
Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak
mampu membesarkan bayinya.
6. Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak
mampu membesarkan bayinya.
7. Wanita pada masa ini sangat sensitif akan ketidakmampuannya, cepat
tersinggung, dan cenderung menganggap pemberi tahuan bidan sebagai
teguran.
Dianjur kan untuk berhati-hati dalam berko munikasi dengan wanita ini
dan perlu memberi support.
c. Fase Letting Go (Hari ke-10sampai akhir masa nifas)

1. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya. Setelah ibu
pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan
memahami kebutuhan bayi

4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas (Post Partum)


Sistem tubuh ibu akan kembali beradaptasi untuk menyesuaikan
dengan kondisi post partum. Organ-organ tubuh ibu yang mengalami
perubahan setelah melahirkan antara lain Risa & Rika (2014) :

28
1. Uterus Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi
sebelum hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan palpasi untuk meraba dimana Tinggi Fundus Uterinya
(TFU).
2. Lokhea Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea
berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap
wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi.
Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena adanya proses
involusi.
Lokhea dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya:
a. Lokhea rubra Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah
segar, jaringan sisasisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo
(rambut bayi), dan mekonium.
b. Lokhea sanguinolenta Lokhea ini berwarna merah kecokelatan dan
berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum.
c. Lokhea serosa Lokhea ini berwarna kuning kecokelatan karena
mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar
pada hari ke-7 sampai hari ke14
d. Lokhea alba Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel,
selaput Lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini
dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum. Lokhea yang menetap
pada awal periode post partum menunjukkan adanya tanda-tanda
perdarahan sekunder yang mungkin disebabkan oleh tertinggalnya sisa
atau selaput plasenta. Lokhea alba atau serosa yang berlanjut dapat
menandakan adanya endometritis, terutama bila disertai dengan nyeri
pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah
berbau busuk yang disebut dengan “lokhea purulenta”. Pengeluaran
lokhea Yang tidak lancar disebut “lokhea statis”.
3. Perubahan Vagina Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta
peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap
dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali
kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-
angsur akan muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.
4. Perubahan Perineum Segera setelah melahirkan, perineum menjadi
kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak
maju. Pada post partum hari ke-5, perinium sudah mendapatkan kembali
sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan
sebelum hamil.

29
5. Perubahan Sistem Pencernaan Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah
persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat
pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan, kurangnya
asupan makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.
6. Perubahan Sistem Perkemihan Setelah proses persalinan berlangsung,
biasanya Ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama.
Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema
leher kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Kadar hormon
estrogen yang besifat menahan air akan mengalami penurunan yang
mencolok. Keadaan tersebut disebut “diuresis”.
7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal Otot-otot uterus berkontraksi segera
setelah partus, pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot
uterus akan terjepit, sehingga akan menghentikan perdarahan. Ligamen-
ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu
persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali.
Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.
8. Perubahan Sistem Kardiovaskuler Setelah persalinan, shunt akan hilang
tibatiba. Volume darah bertambah, sehingga akan menimbulkan
dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat diatasi
dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi
sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini
terjadi pada hari ketiga sampai kelima postpartum.
9. Perubahan Tanda-tanda Vital Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang
harus dikaji antara lain:
1. Suhu badan Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik
sedikit (37,50 – 38◦ C) akibat dari kerja keras waktu melahirkan,
kehilangan cairan dan Kelelahan. Apabila dalam keadaan normal,
suhu badan akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan
naik lagi karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila suhu tidak
turun, kemungkinan adanya infeksi pada endometrium.
2. Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut
nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang
melebihi 100x/ menit, harus waspada kemungkinan dehidrasi, infeksi
atau perdarahan post partum.
3. Tekanan darah Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan
tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada
perdarahan. Tekanan darah tinggi pada saat post partum menandakan
terjadinya preeklampsi post partum.

30
4. Pernafasan Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga
akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran
nafas. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat,
kemungkinan ada tanda-tanda syok.

• Kebutuhan Masa Post Partum


a. Nutrisi dan Cairan
Masalah nutrisi perlu mendapat perhatian karena dengan nutrisi yang
baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi
susunan air susu. kebutuhan gizi iba saat menyusui adalah sebagai
berikut
1) Konsumsi tambahan kalori 500 kalori tiap hari
2) Diet berimbang protein, mineral dan vitamin
3) Minum sedikitnya 2 liter tiap hari (+8 gelas)
4) Fe/tablet tambah darah sampai 40 hari pasca persalinan
5) Kapsul Vit. A 200.000 unit
b. Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) adalah kebijaksanaan agar
secepatnya tenaga kesehatan membimbing ibu post partum bangun
dari tempat tidur membimbing secepat mungkin untuk berjalan. Ibu
post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24 –
48 jam postpartum. Hal ini dilakukan bertahap. Ambulasi dini tidak
dibenarkan pada ibu post partum dengan penyulit misalnya anemia,
penyakit jantung penyakit paru-paru, demam dan sebagainya.
Keuntungan dari ambulasi dini:
1) Ibu merasa lebih sehat
2) Fungsi usus dan kandung kemih lebih baik.
3) Memungkinkan kita mengajarkan ibu untuk merawat bayinya.
4) Tidak ada pengaruh buruk terhadap proses pasca persalinan, tidak
memengaruhi penyembuhan luka, tidak menyebabkan perdarahan,
tidak memperbesar kemungkinan prolapsus atau retrotexto uteri
c. Eliminasi
Setelah 6 jam post partum diharapkan. Ibu dapat berkemih,
jika kandung kemih penuh atau lebih dari 8 jam belum berkemih
disarankan melakukan kateterisasi. Hal-hal yang menyebabkan
kesulitan berkemih (predlo urine) pada post partum:
Berkurangnya tekanan intra abdominal.
1) Otot-otot perut masih lemah.
2) Edema dan uretra

31
3) Dinding kandung kemih kurang sensiti
4) Ibu post partum diharapkan bisa defekasi atau buang air besar
setelah hari kedua post partum jika hari ketiga belum delekasi bisa
diberi obat pencahar oral atau rektal.
d. Kebersihan diri
Pada masa postpartum seorang ibu sangat rentan terhadap
infeksi. Oleh karena itu kebersihan tubuh pakaian, tempat tidur, dan
lingkungan sangat penting untuk tetap terjaga. Langkah langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh terutama perineum
2. Mengajarkan ibu cara memberikan alat kelamin dengan sabun dan air dari
depan ke belakang
3. Sarankan ibu ganti pembalut setidaknya dua kali sehari
4. Membersihkan tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan alat kelamin
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi luka jahit pada alat
kelamin, menyarankan untuk tidak menyentuh daerah tersebut (Elisabeth
Siwi Walyani, 2017)

5. Tanda –Tanda Bahaya Masa Nifas (Post Partum)


1. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba (melebihi
haid ) biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2
pembalut saniter dalam waktu setengah jam)
2. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras.
3. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung Sakit Kepala yang terus
menerus. Nyeri epigastrium, atau, masalah penglihatan
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan Deman muntah, rasa sakit sewaktu
buang air seni, atau merasa tidak enak badan Payudara yang memerah
panas dan/atau sakit.
5. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan Rasa sakit.
6. Warna merah, kelembutan dan/atau pembengkakan pada kaki.
7. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri-sendiri atau bayi
8. Merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah (Wilujeng & Hartati,
2018)

6. Infeksi Masa Nifas


Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua pera dangan
alat-alat genitalia dalam masa nifas. Infeksi setelah persa linan
disebabkan oleh bakteri atau kuman. Infeksi masa nifas ini menjadi
penyebab tertinggi angka kematian ibu (AKI)(Anik Maryunani, 2017).

32
a. Tanda dan Gejala Masa Nifas
Demam dalam nifas sebagian besar disebabkan oleh infeksi nifas,
Oleh karena itu, demam menjadi gejala yang penting untuk diwaspadai
apabila terjadi pada ibu postpartum. Demam pada masa nifas sering disebut
morbiditas nifas dan merupakan indeks kejadian infeksi nifas. Morbiditas
nifas ini ditandai dengan suhu 38’C atau lebih yang terjadi selama 2 hari
berturut-turut. Kenaikan suhu ini terjadi sesudah 24 jam postpartum dalam 10
hari pertama masa nifas.
Gambaran klinis infeksi nifas dapat berbentuk:
1) Infeksi Lokal
Pembengkakan luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan warna kulit,
pengeluaran lokhea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena rasa nyeri,
temperatur badan dapat meningkat.
2) Infeksi Umum
Tampak sakit dan lemah, temperatur meningkat, tekanan darah menurun dan
nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan terasa sesak, kesadaran
gelisah sampai menurundan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lokhea
berbau dan bernanah kotor.

b. Faktor Penyebab Infeksi

1. Persalinan lama, khususnya dengan kasus pecah ketuban terlebih dahulu.


2. Pecah ketuban sudah lama sebelum persalinan.
3. Pemeriksaan vagina berulang-ulang selama persalinan, khususnya untuk
kasus pecah ketuban.
4. Teknik aseptik tidak sempurna.
5. Tidak memperhatikan teknik cuci tangan
6. Manipulasi intrauteri (misal: eksplorasi uteri, penge luaran plasenta
manual).
7. Trauma jaringan yang luas atau luka terbuka seperti laseri yang tidak
diperbaiki.
8. Hematoma.
9. Hemorargia, khususnya jika kehilangan darah lebih dari 1.000 ml.
10. Pelahiran operatif, terutama pelahiran melalui SC.
11. Retensi sisa plasenta atau membran janin.
12. Perawatan perineum tidak memadai.
13. Infeksi vagina atau serviks yang tidak ditangani.

7. Perawatan Ibu Nifas (Post Partum)

33
a. Tujuan Perawatan Nifas (Post Partum)
Dalam masa nifas ini, ibu memerlukan perawatan dan pengawasan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah keluar dari
rumah sakit.
Adapun tujuan dari perawatan masa nifas adalah Sri Wahyuningsih,
(2019) :
1. Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas Tujuan perawatan masa nitas
adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan adanya pendarahan post
partum, dan infeksi, penolong persalinan harus waspada, sekurang-
kurangnya satu jam post partum untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya komplikasi persalinan. Umumnya wanita sangat lemah
setelah melahirkan, lebih lebih bila partus berlangsung lama.
2. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya Menjaga kesehatan ibu dan bayinya
baik fisik maupun psikologis harus diberikan oleh penolong persalinan
ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan, mengajarkan ibu
bersalin bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air bersihkan daerah di sekitar vulva dahulu, dari depan ke belakang dan
baru sekitar anus. Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudahnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau
laserasi sarankan ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
3. Melaksanakan skrining yang komprehensif dengan mendeteksi
masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayi. Bidan bertugas untuk melakukan pengawasan kala IV
yang meliputi pemeriksaan placenta, pengawasan TFU, pengawasan
PPV, pengawasan konsistensi rahim dan pengawasan KU ibu. Bila
ditemukan permasalahan maka segera melakukan tindakan sesuai
dengan standar pelayanan pada penatalaksanaan masa nifas.
4. Memberikan pendidikan kesehatan diri Memberikan pelayanan
kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi KB, menyusui, pemberian
imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. Ibu post partum
harus diberikan pendidikan pentingnya di antara lain kebutuhan gizi ibu
menyusui :
a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan Vitamin yang cukup
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum sebelum menyusui :
 Memberikan pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering
2. Menggunakan BH yang menyokong payudara.

34
3. Apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui Menyusui tetap dilakukan
mulai dan putting susu yang tidak lecet.
4. Lakukan pengompresan apabila bengkak dan terjadinya bendungan

b. Kunjungan Masa Nifas (Post Partum)


1) Kunjungan I (6 – 8 jam setelah persalinan)
Tujuan Kunjungan:
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lainperdarahan rujuk jika
perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah pedarahan masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hypotermi

2) Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)


Tujuan kunjungan:
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal yaitu uterus
berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat
6. Menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

c. Kunjungan III (2 minggu)


Tujuan kunjungan:
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal yaitu uterus berkontraksi,
fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat

35
6. Menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

d. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)


Tujuan kunjungan:
1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit - penyulit yang ia atau bayi alam
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini(Wahyuni, 2018)

36
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI


PADA NY. “A” G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 33 MINGGU 5 HARI
DI RUANG POLI OBGYN RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 4 SEPTEMBER 2023

No reg : 30 33 52
tanggal kunjungan : 4 September 2023
Tanggal pengkajian : 4 September 2023
Diagnosa : G1 P0 A0
Nama pengkaji : Yuyun yamlean

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A.Identitas. ISTRI. SUAMI
Nama : Ny. A”. /. Tn.A”
Umur : 28 tahun. / 29 tahun
Nikah/lamanya : 1 tahun.
Suku. : Jawa. / Jawa
Agama : Kristen. / Kristen
Pendidikan. : dokter gigi. / Dokter umum
Pekerjaan. : dokter. / Dokter
Alamat : Jln. H Zainal ( Mus Bombong) kec. Taliahu Barat
B. Data Biologis
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering lelah saat melakukan aktivitas
2. Riwayat keluhan utama
Ibu merasakankeluhan sejak bulan ini dengan sifat keluhan hilang
timbul
C. Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang
a. Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit turunan dan keluarga seperti
jantung, hipertensi, diabetes melitus dan lainnya
b. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kulit dan kelamin
c. Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum – minuman beralkohol
dan konsumsi obat-obatan terlarang
d. Ibu mengatakan tidak alergi obat -obatan atau makanan tertentu
D. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat menstruasi
minarche umur : 15 tahun

37
siklus : 28-30 hari
lama 5-7 hari, serta tidak ada rasa nyeri saat haid.
E. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
F. Riwayat kehamilan sekarang
1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
2. Ibu mengatakan HPHT tanggal 12-01-2023
3. Pergerakan janin dirasakan sejak kehamilan 5 bulan
4. Ibu mengatakan telah imunisasi TT 2 kali
5. Ibu mengatakan merasakan lelah saat beraktivitas.
G. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
H. Pemenuhan kebiasaan sehari-hari
1. Pola Nutrisi
a. Sebelum Hamil
Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi sedang seperti
nasi,lauk dan kadang buah-buahan, minum 4-6 gelas air putih
b. Selama hami
Ibu mengatakan makan 3-4 kali sehari dengan porsi sedikit tapi
sering, peperti nasi, sayur, lauk, roti, da kadang buah-buahan, air
putih 6-7 gelas/hari
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum Hamil
Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi keras agak lunak
Bau dan warna khas dan BAK 5 -7 kali sehari
b. selama Hamil
Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi agak keras, Buah
dan warna khas feses, BAK 8 kali sehari warna kuning dan bau
khas
3. Aktifitas
a. Sebelum Hamil :
ibu mengatakan sebelum hamil bekerja sebagai dokter dan ibu
rumah tangga
b. Selama Hamil :
ibu mengatakan tetap bekerja sebagai dokter
4. Istirahat
a. Sebelum Hamil :
ibu mengatakan tidur siang 2 jam malam 6 jam
b. Selama Hamil :
ibu mengatakan tidur siang > 1 jam dan tidur malam 6-7 jam

38
5. Seksualitas
a. Srbelum hamil :
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 Minggu 3 kali dan
tidak ada keluhan
b. Selama Hamil :
ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 Minggu sekali
dan tidak ada keluhan
6. Psikososial Budaya
a. Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan pertamanya
b. Ibu mengatakan suami, keluarga dan semua kerabat mendukung
kehamilannya
c. Ibu mengatakan kehamilan yang diinginkan
d. Ibu mengatakan jenis kelamin yang diharapkan laki-laki atau
perempuan tidak jadi masalah
e. Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan
f. Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan adat khusus dalam proses
persalinan
7. Pengguna Obat-obatan/Rokok
Ibu mengatakan hanya mengonsumsi obat langsung dari bidan
maupun dokter secara teratur dan tidak mengonsumsi rokok atau obat-
obatan selalu dari bidan atau langsung dari dokter.
8. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tinggi badan. : 153 cm
4. Berat badan sebelum Hamil: 53 kg
5. Berat badan sekarang : 76 kg
6. LILA. : 30 cm
7. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi. : 75x/m
Suhu . : 36,4 derajat Celcius
Pernapasan : 20x/m
8.Pemeriksaan Fisik Inspeksi, Palpasi, dan Auskultasi
a. Kepala
Inspeksi : Tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak berminyak dan
tidak ada benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
c. Muka

39
Inspeksi : tidak ada clasmagrafidarum dan tidak ada Oedema pada
wajah
Palpasi : tidak adanya kritikan pada wajah
d. Hidung
Inspeksi : Siimetris kiri dan kanan, tidak ada sekret atau polip
e. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan koma tidak ada kelainan koma
tidak ada sekret
f. Mullut
Inspeksi : mira mudah koma tidak pucat koma tidak ada gigi yang
tanggal koma tidak ada karang gigi koma tidak ada gigi
berlubang
g. Leher
inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan vena
juguralis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
h. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, areola kehitaman, puting susu
menonjol, tidak ada kelainan di sekitaran payudara ,
dan tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak ada nyari tekan
i. Abdomen
Inspeksi : tidak ada striae alba, adanya linea nigra
Palpasi: Leopold I : 3 jari dbpx 27 cm terabah bokong

Leopold II : puka (punggung kanan)

Leopold III : presentasi kepala


Leopold IV : BAP (bergerak Atas Panggul)
Auskultasi : detak jantung janin (DJJ) terdengar jelas kuat dan
teratur di kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 150
x/m, TFU : 27 cm, Lingkar perut : 101 cm, tafsiran berat, janin
(TBJ) : 2,727 gram
j. Genetalia Luar
Tidak dilakukan pemeriksaan
k. Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
l. Ekstremitas
Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada oedema simetris kiri dan
kanan
Palpasi : tidak ada nyari tekan

40
Perkusi : refleks patela kiri dan kanan positif
m. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


Diagnosa: G1P0A0 umur kehamilan 31 minggu 5 hari, intra uterin, janin
tunggal, janin hidup, punggung kanan, presentasi kepala,
bagian terendah janin belum masuk PAP, keadaan ibu dan
janin baik, dan masalah mudah lelah .
1. G1P2A0
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan ini gemilang pertama
b. Data objektif
Tonus otot perut ibu tidak tegang, tidak ada streae Alba, dan
adanya linea nigra
c. analisis dan interpretasi
Streae Alba adalah keadaan hipopigmentasi dan pembentukan skar
atropik yang akan menetap dalam bentuk Striae gravidarum Stretch
Mark, sedangkan linea nigra merupakan garis coklat hitam yang
membentang vertikal mulai dari regio pubis melewati umbilicus
hingga xpold.(Manullang 2017)
Tampak linea nigra dan streae Alba timbul sebagai akibat dari
meningkatnya hormon MSH (mulanophone stimulating hormon)
yang dilakukan oleh lobus anterior hypofisus yang biasa terjadi
pada wanita hamil.
2. Umur kehamilan 31 minggu 5 hari
a. Data subjektif
1. Ibu mengatakan HPHT : tanggal 12 Januari 2023
2. Menurut ibu umur kehamilannya sudah 8 bulan lebih
b. Data obyektif
1. Tafsiran persalinan : tanggal 19 oktober 2023
2. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 31 minggu 5
hari
3. Leopold I : 3 jari dbpx
4. Tonus otot perut ibu tidak tegang
c. Analisis dan interpretasi data
1. Meme besarnya uterus disebabkan oleh hormon progesteron
dan estrogen yang menyebabkan hiperteropi, hiperpalasial sel
uterus dan hipervaskulansasi pembuluh darah

41
2. Bila hari pertama haid terakhir HPHT diketahui, maka dapat
ditentukan perkiraan partusnya yaitu dengan menggunakan
rumus ini ialah :
Bulan 1 – 3 : hari +7 bulan + 9 tahun tetap
Bulan 4-12 : Hari +7 bulan -3 tahun +1.
3. Dari HPHT tanggal 12 Januari 2023 sampai dengan tanggal 4
September 2023 berarti umur kehamilan 31 minggu 5 hari
3. Intra uterin
a. Data subjektif
1. Ibu mengatakan tidak ada sponting
2. Ibu mengatakan tidak ada nyeri abdomen
b. Data objektif
1. Pada palpasi abdomen ibu tidak merasakan nyeri tekan
2. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 31 minggu 5
hari
c. Analisis dan interpretasi data
Tanda-tanda bahwa janin hidup di dalam rahim antara lain: waktu
istirahat, uterus berkontraksi, sedangkan tanda-tanda janin tumbuh
di luar antara lain: pergerakan janin lebih nyeri dirasakan oleh ibu,
janin muda teraba dari luar
4. Janin Tunggal
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin pada satu bagian
b. Data Objektif
1. Detak jantung janin djj terdengar jelas dengan kuat dan teratur
pada perut sebelah kanan bawah dengan frekuensi 150 x menit
2. Leopold II: teraba punggung pada salah satu sisi abdomen ibu,
yaitu kanan dan sisi lainnya teraba ekstremitas
3. Leopold III: bagian terendah janin adalah kepala
c. Analisis dan interpretasi data
Pemeriksaan perut sesuai dengan umur kehamilan, teraba bagian
yang lurus, datar, ada tekanan seperti papan pada sisi kanan perut
ibu dan bagian-bagian kecil pada sisi kiri perut ibu. Teraba 2
bagian besar janin, yaitu kepala dan bokong serta DJJ hanya
terdengar di satu sisi perut ibu merupakan tanda janin tunggal
bagian berapa bagian yang lurus lalu tekanan seperti pada sisi
kanan pada bagian merupakan tanda janin tunggal.
5. Janin hidup
a. Data subjektif

42
Pergerakan janin sejak umur kehamilan 5 bulan sampai usia
kehamilan sekarang
b. Data objektif
Auskultasi djj 150 x/menit , terdengar jelas, kuat dan teratur
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
c. analisa dan interpretasi data
Adanya pergerakan janin, DJJ terdengar, serta pembesaran perut
sesuai umur kehamilan Merupakan diagnosis janin hidup
6. Punggung kanan
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janinnya di sisi kanan
b. Data objektif
Pada palpasi abdomen Leopold 2 punggung janin teraba di sebelah
kanan perut dan bagian-bagian kecil janin di sebelah kiri ibu
c. Analisis dan interpretasi data
Pada pemeriksaan leopo 2, teraba bagian yang rata, lurus seperti
ada tahanan yang merupakan ciri dari punggung.
7. Presentasi kepala
a. Data subjektif
Ibu mengatakan bagian yang mengisi rongga bawah janin adalah
kepala
b. Data objektif
Pada palpasi abdomen Leopold 1 : TFU tiga jari bawa proses
suksevoideus, di fundus teraba bokong, pada level 3 : presentasi
kepala
c. Analisa dan interpretasi data
Pada pemeriksaan 21, berapa bulat, besar, 5, tidak melenting dan
susah digerakkan ( bokong) dan pada level 3 teraba bagian yang
bulat, melenting, keras dan mudah digerakkan merupakan ciri dari
kepala.
8. Bagian terendah janin belum masuk pap
a. Data subjektif: -
b. Data objektif:Pada Leopold III : bagian terendah janin masih dapat
digoyangkan
Pada Leopold IV : kedua tangan masih dapat
dipertemukan ( konvergen)
d. Analisa dan interpretasi data
Apabila ditemukan pada Leopold IV kedua tangan saling bertemu,
berarti bagian terendah janin belum masuk pap ( konvergen)
9. Keadaan janin baik

43
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin lebih dari 10 kali dalam sehari
b. Data objektif
DJJ (+) , frekuensi 150 x/ menit jelas dan teratur
Pembesaran perut sesuai dengan kehamilan
c. Analisa dan interpretasi data
Gerakan janin yang lebih dari 10 kali dalam 24 jam didukung oleh
DJJ yang jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi 150 x/ menit
serta pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan merupakan
tanda kehamilan yang baik
10. Keadaan ibu
a. Data subjektif
Ibu tidak merasakan hal-hal yang tidak nyaman
b. Data objektif
Keadaan umum ibu baik
Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 75 * / menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Normal TTV
Sistolik : 100 – 120
Diastolik : 60-80
Nadi titik :60 – 90 x/ menit
Suhu : 36,- 37,5 C
Pernapasan : 12-20 x/menit
Tidak ada oedema pada wajah dan ekstremitas
c. Analisa dan interpretasi data
Ibu dapat berkomunikasi dengan baik, TTV dalam batas normal,
serta tidak terdapat oedema pada ekstremitas dan wajah
merupakan tanda bahwa ibu dalam keadaan baik.
11. Masalah sering merasakan lelah
a. Data subjektif
Ibu merasakan lelah saat beraktivitas
b. Data objektif
c. Analisis dan interpretasi data
Penyebab ibu hamil cepat merasakan lelah adalah karena
meningkatnya hormon progesteron dalam tubuh dan perubahan

44
bentuk fisik, dan berkaitan dengan makin bertambahnya berat
bayi dan berat badan ibu.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI TERJADINYA DIAGNOSA/


MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA KOLABORASI


Tidak ada yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/ kolaborasi

LANGKAH V RENCANA ASUHAN


Tanggal 4 September 2023 jam 10.15 wita
1. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan rencana asuhan atau tindakan
kepada ibu yaitu agar kehamilan dapat berlangsung normal
keadaan ibu dan janin baik.
2. Kriteria keberhasilan
a. Keadaan ibu dikatakan baik dengan kriteria
kesadaran composmentis
tanda-tanda vital dalam batas normal Tekanan Darah
Sistolik : 100-120 mmHg
Diastolik : 60-80 mmHg
Nadi. : 60-90 x/m
Suhu. : 36,5- 37,5 C
Pernapasan : 12-20x/m
b. Dapat beradaptasi dengan gangguan sering kencing yang
dialami
c. Ibu dapat beraktivitas seperti biasa tanpa adanya rasa
cemas yang berlebihan
3. Rencana tindakan
1. Jelaskan pada ibu mengenai pemeriksaan yang akan
dilalui
Rasional:Agar ibu mengenai tujuan pemeriksaan dan
mengerti akan pentingnya pemeriksaan itu
sehingga ibu bersedia untuk diperiksa
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional:Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
agar ibu tidak khawatir dan mengetahui
perkembangan kehamilannya

45
3. Menjelaskan pada ibu bahwa sering kelelahan saat
beraktivitas dialami merupakan hal yang fisiologis dari
normal kehamilan karena dipengaruhi dengan makin
bertambahnya berat bayi/janin dan berat badan ibu.
4. Anjurkan kepada ibu untuk duduk dengan posisi tegak dan
tidak menggunakan sepatu/sendal yang berhak tinggi
Rasional:Istirahat yang cukup dapat memenuhi stamina
dan mengurangi beban kerja jantung yang
mengalami peningkatan kekawalan.
5. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional: Untuk mengurangi kelelahan yang dirasakan
6. Kenalkan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya
kehamilan
Rasional: Ibu mengerti penjelasan dan anjuran
bidan jika mengalami satu tanda masalah bahaya
tersebut titik adapun tanda bahaya dalam
kehamilan tersebut ialah:
- pendarahan pada jalan lahir
- sakit kepala yang hebat
- bengkak pada wajah dengan
- gangguan penglihatan
- nyeri perut yang hebat
- demam disertai dengan kejang
- gerakan janin berkurang
- keluarnya cairan dari jalan lahir
- hipertensi
- mual muntah berlebihan
7. berikan pendidikan kesehatan tentang:
-personal hygiene
-obat-obat
Rasional:
- menjaga personal hygiene selama kehamilan dapat
mengurangi terjadinya infeksi yang dapat
menyebabkan nyeri pada saat bak terutama pada
bagian genitalia
- obat-obatan sangat dibutuhkan ibu hamil dalam
menjaga kondisi agar janinnya tumbuh sehat
8. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi
dan beraneka ragam
Rasional:

46
- agar ibu dapat mensuplai asupan nutrisi yang
cukup untuk ibu dan janinnya
- makanan yang beraneka ragam seperti ikan,
daging, susu, telur dan lain-lain dapat
meningkatkan status kesehatan ibu dan janin dan
juga dapat meningkat selera makanan ibu.
9. Anjurkan pada ibu untuk segera KB jika setelah bersalin
Rasional: Memberikan kesempatan pada bayinya untuk
memperoleh ASI sekurang-kurangnya dua tahun
10. Diskusikan pada ibu tentang persiapan dan rencana
persalinan dan kelahiran
Rasional: Dengan diskusi, persiapan ibu akan lebih baik
dari segi fisik maupun psikis sehingga dalam
menghadapi persalinan ibu tidak merasa takut
yang berlebihan.
11. Anjurkan pada ibu agar melahirkan pada bidan dan dokter
Rasional: Agar ibu mendapat tindakan pertolongan yang
tepat dan benar jika terjadi komplikasi
persalinan dapat berotasi segera
12. Anjurkan pada ibu untuk ANC secara teratur
Rasional: Untuk mengetahui perkembangan/ kesehatan
kehamilan ibu dan janinnya dan untuk
mendeteksi secara dini jika ada komplikasi
kehamilan.
13. melakukan pendokumentasian/pencatatan hasil asuhan
kebidanan antenatalker ke dalam buku register ibu hamil
dan kartu kontrol ibu hamil dan kartu kontrol ibu.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 4 September 2023, jam 10.15 wita
1. Menjelaskan pada ibu mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan mudah lelah yang dialaminya
adalah proses yang normal yang terjadi pada ibu hamil trimester 3 pada
umumnya.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk duduk dengan posisi tegak dan tidak
menggunakan sepatu yang berhak tinggi
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6. Mengenalkan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu:
a. Pendarahan pada jalan lahir

47
b. Sakit kepala yang hebat
c. Bengkak pada wajah dan tangan
d. Gangguan penglihatan
e. Hipertensi
f. Nyeri perut yang hebat
g. Demam tinggi disertai dengan kejang
h. Gerakan janin berkurang
i. Mual dan muntah yang berlebihan
j. Keluarnya cairan melalui vagina.
Dan menganjurkan pada ibu untuk segera datang ke dokter/bidan bila
mengalami tanda bahaya tersebut.
7. Memberikan pendidikan kesehatan tentang:
personal hygiene
obat-obatan
8. Menghancurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang beraneka ragam
9. Menjelaskan pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein,
kalsium nutrisi dan bergizi yang beraneka ragam

10. Menganjurkan ibu dan menjelaskan pada ibu tentang perlunya KB dan
menganjurkan ibu agar segera KB jika setelah bersalin
11. Mendiskusikan pada ibu tentang rencana persalinan dan kelahiran
12. Menganjurkan pada ibu agar melahirkan di dokter dan bidan
13. Menganjurkan pada ibu untuk ANC secara Teratur
14. Melakukan pendokumentasian/pencatatan hasil asuhan kebidanan
antenatalker ke dalam buku register ibu hamil dan kartu kontrol ibu hamil
dan kartu kontrol ibu

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 4 September 2023 jam kosong. Jam 10.15 wita
1. Ibu mengetahui dan dapat menerima kondisi kehamilannya saat ini
2. Ibu dapat menerima masalah sering merasa lelah sesuatu yang normal dan
tidak merasa cemas
3. Ibu mengerti penjelasan bidan/dokter dan bersedia menghubungi
bidan/dokter bila terdapat tanda-tanda bahaya kehamilan
4. Ibu bersedia melakukan semua anjuran yang diberikan
5. Pendokumentasian telah dilakukan.

48
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI
PADA NYONYA” A” G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 33 MINGGU 5 HARI
DI RUANG POLI OBGYN RSUD KOTA KENDARI TANGGAL
4 SEPTEMBER 2023
(SOAP)

No Rm : 30 33 52
Tanggal. : 4 September 2023
Nama. : NY. “A”
Umur. : 28 tahun
Tanggal 4 September 2023

CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP)


A.S ( SUBJEKTIF)
1. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama
2. Ibu mengatakan HPHTnya 12 Januari 2023
3. Pergerakan janin dirasakan sejak umur 4 bulan
4. Kehamilan 20 Minggu sampai sekarang
5. Ibu mengatakan tidak ada sponting
6. Ibu mengatakan telah imunisasi TT dua kali

B.O (OBJEKTIF)
1. kesadaran komposmentis
2. Keadaan umum ibu baik
3. Berat badan : 76 kg
4.Tinggi badan : 153 cm
5. LILA : 30cm
- Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 75 x/m
- suhu : 36,5 cm
- pernapasan: 20x/m
6. Tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik
7. Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus sxpoideus
8. Leopold II : teraba keras, datar, seperti papan pada sisi kanan perut ibu
dan bagian-bagian kecil pada sebelah kanan perut ibu.
9. leopold III : terabah keras melenting dan mudah digerakkan
10. leopold IV : bagian terendah janin belum masuk PAP (Konvergen)
11. DJJ (+) : 150x/m
LP : 101 cm

49
TFU : 27 cm
12. Tafsiran berat badan janin (TBJ)
Mick Donald
LP x TFU 31= 101 x 27 = 2,727 gram

A. (ASSESSMENT)
G1 P0 A0 umur kehamilan 33 minggu 5 hari,intra uteri ,janin tunggal ,
janin hidup, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terendah janin
belum masuk PAP ( Konvergen), keadaan janin, keadaan ibu dengan
masalah sering kelelahan.

P. (PLANNING)
1. Menjelaskan pada ibu mengenai tindakannya kan dilakukan
2. Menyampaikan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu :
keadaan umum ibu baik
TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 75x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan: 20x/m
Untuk sementara kesehatan ibu dan janin baik tidak ada kelainan pada saat
pemeriksaan
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa masalah sering kelelahan yang dialaminya
adalah proses normal terjadi pada ibu normal pada umumnya
4. Menganjurkan kepada ibu untuk duduk dengan posisi tegak dan tidak
menggunakan sepatu/sendal yang berhak tinggi.
5. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
6. Mengenalkan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu:
 perdarahan pada jalan lahir
 sakit kepala yang berat
 bengkak pada wajah dan tangan
 gangguan penglihatan
 hipertensi
 nyeri perut yang hebat
 demam disertai dengan kejang
 gerakan janin berkurang
 mual dan muntah yang berlebihan
 keluarnya cairan melalui vagina
Dan menganjurkan kepada ibu agar segera datang ke dokter/bidan bila
mengalami tanda bahaya tersebut.

50
7.Memberikan pendidikan kesehatan tentang
 personal hygiene
 obat-obatan
8. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
yang beraneka ragam
9. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ber-KB dan menganjurkan ibu
agar segera ber KB jika setelah brsalin
10. Mendiskusikan pada ibu tentang rencana persalinan dan kehamilan
11. Menganjurkan pada ibu agar melahirkan pada dokter atau bidan
12. Menganjurkan pada ibu untuk ANC secara teratur

EVALUASI:
Ibu mengerti dengan semua yang dikatakan bidan dan mau mengikuti semua
yang dianjurkan.

DOKUMENTASI :
Melakukan pendokumentasian/pencatatan hasil asuhan kebidanan antenatal
care.

51
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE
FISIOLOGIPADA NY ‘’J’’ G1P1A0 INPARTU KALA 1 FASE AKTIFDI
RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 19 SEPTEMBER 2023

NO Medrec : 33 22 82
Tanggal Masuk : 19 September 2023, pukul 01:15 WITA
Tanggal Pengkajian : 19 September 2023, pukul 01:20 WITA
Nama Pengkaji : YUYUN YAMLEAN

LANGKAH I, IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas ISTRI SUAMI
Nama : Ny. ‘’J’’ / Tn. ‘’S’’
Umur : 22 Tahun / 26 Tahun
Agama : Kristen / Kristen
Suku/Bangsa : Toraja / Toraja
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Jln. Banteng
2. Alasan Utama Masuk Kamar Bersalin
Ibu mengatakan merasakan tanda-tanda persalinan seperti nyeri perut
tembus belakang disertai pengeluaran lendir dan darah dari vaginanya,
dan datang ke ruang bersalin untuk bersalin/melahirkan.
3. Keluhan Utama
Nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir dan darah
dari vaginanya
4. Riwayat Keluhan Utama
Timbul Sejak : Tanggal 19-09-2023,pukul
01.15 WITA
Sifat keluhan : Timbul Hilang
Pengaruh keluhan pada aktivitas : Sangat mengganggu
Usaha mengatasi keluhan : Istirahat ditempat tidur dan
mengelus-elus perut dan
pinggangnya
5. Riwayat Menstruasi
a. Minarche : 13 tahun
b. Siklus : 28-30 hari, tidak teratur tiap bulan
c. Lamanya : 3-6 har
d. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut sehari

52
e. Keluhan : tidak ada
6. Tanda-Tanda Persalinan
Kontraksi timbul : tanggal 19-09-202, pukul 01.15 WITA
Frekuensi : 4 kali dalam 10 menit selama 30 detik
Sifat : hilang timbul
Lokasi ketidaknyamanan : bagian perut tembus belakang
Usaha mengatasi : istrahat ditempat tidur dan masase
7. Pengeluaran Pervaginam
Darah lendir : Ada
Air ketuban : Tidak Ada
Darah : Tidak Ada
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. G1P1A0
b. HPHT : 17 Desember 2022
c. THP : 24 September 2023
d. Umur Kehamilan : 39 minggu 2 hari
e. Kunjungan ANC tidak teratur, di posyandu 2 kali dan
dipuskesmas 2 kali
f. Ibu mengatakan pergerakan janin kuat sebelah kiri
g. Keluhan saat hamil muda : mual, muntah dan tidak suka bauh
yang tajam
h. Imunisasi TT : TT 1 Pada umur kehamilan 20 inggu dan TT 2
pada umur kehamilan 24 minggu
i. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri yang hebat selama
hamil
10. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita Sekarang Dan Yang Lalu
- Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius
seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, ginjal, asma dan lain-
lain.
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis,
TBC, dan HIV/AIDS.
- Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun
11. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma,
Diabetes melitus dan Hipertensi. Dan tidak ada penyakit menular
seperti TBC, PMS, HIV/AIDS dan Hepatitis. Ibu mengatakan tidak
ada riwayat kembar.
12. Riwayat KB

53
Ibu mengatakan belum pernah melakukan alat kontrasepsi
13. Riwayat Sosial, Ekonomi Dan Psikologi
a. Status Perkawinan: kawin sah, pernikahan pertama
b. Lama Nikah : > 2 tahun
c. Kehamilan ini direncanakan
d. Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : sangat senang
e. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
f. Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya
persalinan ditanggung oleh suami dan dibantu dengan BPJS
14. Activity Daily Living
a. Pola makan dan minum
1) Kebiasaan
Frekuensi makan : > 2 kali sehari
Jenis makanan : nasi, lauk, sayur. Buah-buahan
Frekuensi minum : 6-7 gelas sehari
Keluhan : tidak ada
2) Selama hamil
Frekuensi makan ibu bertambah lebih dari 2 kali sehari dan
frekuensi minum ibu bertambah lebih dari 6 gelas sehari
3) Selama inpartu
Nafsu ibu berkurang karena sakit yang dirasakan
b. Pola Eliminasi
1) Kebiasaan
BAK : 5-6 kali sehari, warnah kuning jernih, bauh khas
amoniak
BAB : 1-2 kali sehari, konsistensi lunak
2) Selama Hamil
Frekuensi BAK lebih dari 5 kali sehari dan frekuensi BAB
tetap
3) Selama Inpartu
Ibu sudah 4 kali BAK dalam 6 jam terakhir dan belum BAB
c. Pola istrahat atau tidur
1) Kebiasaan
Tidur siang : > 2 jam (13.00 WITA – 15.00 WITA)
Tidur malam : > 8 jam (21.00 WITA – 05.00 WITA)
Keluhan : Tidak ada
2) Selama hamil
Tidak ada perubahan pada pola istrahat ibu
3) Selama inpartu
Ibu tidak bisa tidur karena sakit yang dirasakan

54
d. Personal Hygiene
1) Kebiasaan
a. Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun
b. Keramas 2 kali seminggu menggunakan sahampo
c. Sikat gigi 3 kali sehari menggunakan pasta gigi
d. Genitalia da anus dibersihkan setiap kali mandi, BAB dan
BAK
e. Pakaian dan pakaian dalam diganti setiap mandi atau
terasa kotor/lembab.
2) Selama hamil
Tidak ada perubahan selama personal hygiene
3) Selama inpartu
Genitalia kurang bersih karena terdapat pengeluaran lendir
bercampur darah, ibu tidak mandi
e. Aktifitas dan kebiasaan hidup
1) Kebiasaan
Pekerjaan sehari-hari : IRT (memasak, membersihkan rumah,
mencuci, dan lain-lain
Keluhan : tidak ada
Ibu mengatakan tidak merokok, minum-minuman keras dan
obat terlarang
2) Selama hamil
Saat hamil tua ibu lebih mengurangi aktivitasnya
3) Selama inpartu
Ibu tidak melakukan apapun dan hanya beristirahat ditempat
tidur
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan : 50 kg
d. Tinggi badan : 148 cm
e. LILA : 24,5 cm
f. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 128/87 mmHg
Nadi : 67x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20x/m
2. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi)
a. Kepala

55
Rambut tampak ikal, panjang, hitam, tidak berketombe, tidak
rontok,tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
b. Wajah
Ekspresi wajah ibu tampak meringis jika sakitnya datang, tidak
adanya chloasma gravidarum
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah mudah Sklera
berwarna putih
d. Hidung
Tidak ada polip, tidak ada epitaksis dan tidak ada pengeluaran
sekret
e. Mulut
Mukosa bibir tampak lambat, tidak ada sariawan dan tidak ada
caries
f. Telinga
Daun telinga berbentuk sempurna, tidak ada pengeluaran sekret,
pendengaran ibu baik
g. Leher
Tidak ada pembesaran vena juguralis dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, hiperpigmentasi aerola mamae, puting
susu menonjol, sudah ada pengeluaran kolostrum, tidak ada
benjolan
i. Abdomen
- Tampak line nigra dan striae albicans, tidak ada bekas luka operasi
- Tonus obat perut ibu kendor tidak ada nyeri tekan
- Lingkar perut : 87 cm
- Leopold I : TFU 28 cm
Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prosesus sifoideus,
teraba lunak, tidak bulat dan tidak melenting (bokong).
- Leopold II : pada bagian kanan perut ibu teraba keras, datar
seperti papan (punggung) dan pada bagian kiri perut
ibu teraba bagian-bagian
Kecil janin
- Leopold III: Pada simfisis, bagian terendah janin teraba keras dan
bulat tetapi tidak melenting karena tidak bisa
digoyangkan lagi
(presentasi kepala)

56
- Leopold IV : kedua tangan tidak bertemu menandakan bagian
terendah
Janin sudah masuk pintu atas panggul (divergen)
- DDJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133x/m
- Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit selama 30 detik
- TBJ : 87 x 28 = 2.436 gram
j. Panggul
Tidak dilakukan pemeriksaan panggul
k. Genitalia luar
Pengeluaran pervagina berupa lendir dan darah, tidak ada varieses,
tidak ada jahitan perineum, rambut pubis telah dicukur, tidak ada
oedema.
l. Anus
Adanya hemoroid pada saat post partum
m. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, tidak ada
oudema
2) Eksremitas bawah
Simetris kiri dan kanan warna kuku kaki merah muda, tidak
ada varieses, tidak ada oedema, perkusi tidak dilakukan
n. Pemeriksaan dalam
1) Pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul 12.30
WITA :
Vulva/vagina elastis, portio tebal, pembukaan serviks 4 cm,
ketuban (+), presentase kepala Hodge III, tidak ada molase dan
penumbungan tali pusat, kesan panggul normal, ada pelepasan
lendir bercampur darah. Kontraksi uterus 4 kali dalam 10
menit selama 40 detik dan DJJ : 135x/m, tekanan darah ibu :
130/80 mmHg.
2) Pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul 16.15
WITA :
Vulva/vagina elastis, portio tipis, pembukaan serviks 8cm,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil
penurunan kepala Hodge IV, tidak ada molase dan
penumbungan tali pusat, kesan panggul normal, ada pelepasan
lendir bercampur darah, kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit
selama 40 detik dan DJJ : 160x/m, TD ibu : 120/80 mmHg.
o. Pemeriksaan penunjang

57
Tidak dilakukan pemeriksaan

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIANGNOSA/ MASALAH AKTUAL


Diangnosa : G1P1A0 umur kehamilan 39 minggu 2 hari, intra uterin, janin
tunggal, janin hidup, punggung kanan, presentasi kepala, kepala
sudah masuk PAP, inpartu kala 1 fase aktif, keadaan ibu baik,
keadaan janin baik, dengan masalah nyeri perut tembus
belakang disertai pengeluaran lendir campur darah.
1. G1P1A0
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran
DO : tonus otot perut tampak sedikit kendor dan tampak adanya linea
nigra dan striae albicans
Analisis dan interpretasi
Pada pemeriksaan fisik tonus otot perut tidak tegang, hal ini disebabkan
karena bagian rahim antara serviks,dan korpus isthmusmatau segmen
bawah rahim mengalami peregangan sebelumnya (fat tesno the 2006).
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae
gravidarum (wink josastro, 2008).
2. Umur kehamilan 39 minggu 2 hari
DS : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 17 Desember
2022
DO : tanggal pengkajian 19 september 2023
Analisis Dan Interpretasi
Dari berdasarkan rumus Neagle dari HPHT tanggal 17 desember 2022
sampai tanggal pengkajian 19 september 2023 maka usia kehamilan ibu
39 minggu 2 hari ( prawirahardjo, 2010)
3. Tra uterin
DS : ibu tidak pernah merasakan nyeri yang hebat selama hamil
DO : tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen saat palpasi dan teraba
bagian-bagian , kecil janin dan TFU sesuai umur kehamilan
Analisis Dan Interpertasi
Salah satu tanda kehamilan intra uterin yaitu pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, tidak ada nyeri perut yang hebat, terasa pergerakan janin
dalam rahim dan pergerakan janin dalam rahim dan pergerakan janin
sesuai dengan usia kehamilan.
4. Janin tunggal

58
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering disisi kiri
perut ibu
DO : pada pemeriksaan leopol, hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu
bokong dan kepala.
DJJ terdengar Jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133x/m
Analisis Dan Intrerpretasi
Pada pemeriksaan leopold I : TFU 28 cm, tiga jari dibawa prosesus
sifoideus, teraba lunak, tidak bulat dan tidak melenting (bokong).
Lingkar perut : 87 cm ,leopold II Bagian yang mengisi sisi kanan perut
ibu teraba keras, datar seperti papan (punggung) dan pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, leopold III presentasi kepala
dan tidak bisa digoyangkan lagi, leopold IV (Divergen), dan auskultasi
DJJ terdengar jelaspada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi
133x/m kuat dan teratur.
5. Janin Hidup
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering disisi kiri
perut ibu
DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133x/m
Analisis Dan Interpretasi
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan menggunakan doppler dan
ibu merasakan janinnya bergerak, menunjukan janin hidup (obstetri dan
ginekologi, 2011)
6. Punggung kanan
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering disisi kiri
perut ibu
DO : pada palpasi leopold II, bagian kanan perut ibu teraba keras, datar
seperti papan dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin
Analisis Dan Interpretasi
Letak panggung janin dapat ditandai dari bagian perut ibu yang teraba
keras, lurus dan datar seperti papan dan pada auskultasi terdengar
denyut jantung janin (fat tesno the, 2011).
7. Presentasi Kepala
DS :-
DO : Leopold I fundus teraba lunak, tidak bulat dan tidak melenting

59
Leopold III, teraba keras dan bulat tetapi tidak melenting karena
tidak bisa digoyangkan lagi
Analisis Dan Interpretasi
Saat leopold I pada fundus teraba lunak, bundar dan tidak melenting
menunjukkan bahwa itu bokong dan apabila teraba keras, bundar dan
melenting saat leopold III menunjukkan bahwa itu kepala dan menjadi
indicator diagnosa presentasi kepala. (obstetric dan ginekologi 2007).
8. Kepala sudah masuk PAP (divergen)
DS : -
DO : pada palpasi leopold IV, kedua tangan tidak bertemu menandakan
kepala sudah masuk PAP.
Pada pemeriksaan dalam penurunan kepala telah setinggi SIAS
kanan dan kiri (Hodge III-IV)
Analisis Dan Interpretasi
Leopold IV untuk mengetahui apakah bagian terendah janin sudah masuk
PAP dan seberapa jauh masuknya dalam rongga panggul pada leopold IV
kedua tangan tidak bertemu (divergen0 hal ini menandakan bahwa kepala
janin sudah masuk PAP, (winkjosastro, 2008)
9. Inpartu kala 1 fase aktif
DS : ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir bercampur darah dari vaginanya
DO : - pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul 12.30 WITA
:
Vulva/vagina elastis, portio tebal, pembukaan serviks 4 cm,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan
kepala hodge III, tidakada molase dan penumbungan tali pusat,
kesan panggul normalada pelepasan lendir bercampur darah.
Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit selama 40 detik dan DJJ ;
135x/m, TD ibu 130/80 mmHg.
- Pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul 16.15
WITA :
Vulva/vagina elastis, portio tipis pembukaan serviks 8 cm,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan
kepala hodge IV tidak ada molase dan penumbungan tali pusat,
kesan panggul normal, ada pelepasan lendir bercampur darah.
Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit selama 40 detik dan DJJ :
160x/m dan TD ibu 120/80 mmHg.
Analisis Dan Intrapretasi
Teori plasenta menjadi tua menyebutkan dengan bertambahnya usia
kehamilan, plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi corialis

60
mengalami perubahan sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun.
Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan
kontraksi rahim. (Asianah, et,al,2010)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks
mulai membuka dan mendatar. Kala 1 persalinan dimulai sejak adanya
kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan
lengkap (10 cm). Persalinan kala 1 dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten
dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal
kontrraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap
sampai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam dan fase aktif (pembukaan
serviks 4-10 cm ), selama 6 jam dan dibagi dalam 3 sub fase (Rohani, et
al 2011).
10. Keadaan Ibu Baik
DS : Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit apapun
DO : - keadaan umum ibu baik,
Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 128/87 mmHg
Nadi : 67 x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20 x/m
Analisis Dan Interpretsi
Keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal
merupakan indikator bahwa lkeadaan ibu baik (asuhan persaliana normal
2007).
11. Keadaan janin baik
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering disisi kiri
perut ibu
DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133 x/m
Analisis Dan Interpretasi
Adanya pergerakan janin yang kuat dan DJJ yang kuat, jelas dan teratur
menandakan janin dalam keadaan baik (asuhan persalinan normal 2007).
12. Masalah nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah
DS : ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir bercampur darah dari vaginanya
DO : kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 30 detik

61
Pada pemeriksaan dalam terdapat pelepasan lendir bercampur
darah
Analisis Dan Intrapretasi
Nyeri perut terjadi karena adanya pembukaan mulut rahim disertai otot
polos rahim yang menimbulkan rangsangan kuat untuk terjadi nyeri (ilmu
kebidanan, 2010).
Banyak data yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala 1 terutama
disebabkan karena dilatasi, serviks dan segmen bawah rahim oleh karena
adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan jaringan selama
kontraksi. Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh
segmen saraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala 1terutama berasal dari
uterus (kampono,2008).
Keluarnya lendir/darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus
(mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk dikanalis servikalis,
akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara
selaput ketuban dengan dinding dalam uterus (kompono 2008).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung adanya masalah potensial

LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
1. Agar ibu dan janinya dalam keadaan baik/normal
2. Kontraksi uterus baik
3. Pendarahan dalam batas normal
4. Kala I sampai IV berlangsung normal
B. Kriteria Keberhasilan
1. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan DJJ dalam batas normal
a. Tekanan darah : 90-130 mmHg (sistolik) dan 70-90 (diastolik)
b. Nadi : 60-100 x/m
c. Suhu : 36,5 – 37,5 C
d. Pernapasan : 16 – 24 x/m

e. DJJ : 120 – 160 x/m


2. Ibu bisa beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
3. Ibu dapat menerima dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan
4. Pembukaan lengkap dan kontraksi utrerus baik

62
C. Rencana Asuhan
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : dengan memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga
akan mengetahui keadaanya
2. Beri support dan motivasipada ibu
Rasional : dengan memberi support dan motivasi pada ibu, ibu
akanmerasa diperhatikan sehingga lebih bersemangat
dalam menjalani proses persalinan
3. Observasi his dan DJJ setiap 30 menit sekali
Rasional : kontraksi uterus merupakan tanda inpartu dan adanya
kemajuan persalinan
4. Anjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri
Rasional : tidur miring ke kiri dapat mencegah penekanan vena kava
interior oleh uterus yang dapat mengurangi suplai darah
kejanin.
5. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan
Rasional : dengan menjelaskan penyebab nyeri, ibu dapat mengerti
bahwa nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus yang
dibutuhkan untuk membuka jalan lahir dan membantu
proses persalinan, sehingga diharapkan ibu dapat
beradaptasi dengan nyeri yang timbul.
6. Anjurkan teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi,
yaitu dengan menarik napas melalui hidung dan menghembuskan
melalui mulut.
Rasional : dengan melakukan relaksasi dan pengaturan napas, maka
dapat mengalihkan perhatian ibu dari rasa nyeri dan
meningkatkan asupan oksigen
7. Anjurkan ibu makan dan minum bila sedang tidak ada kontraksi
Rasional : karena kurang tenaga menyebabkan partus lama dan
dehidrasi menyebabkan his lemah sehingga terjadi partus
lama.
8. Lakukan massase pada punggung ibu
Rasioanal :membantu memperlancar sirkulasi darah dan memberi rasa
nyaman pada ibu
9. Jelaskan pada ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap
dan jelaskan akibatnya
Rasional : bila ibu mengejan sebelum pembukaan lengkap
kemungkinan mulut rahim bisa mengalami pembengkakan
/ oedema. Mbengkakan ini bisa menghambat proses

63
pembukaan dan mengakibatkan proses persalinan menjadi
lma, akibatnya ibu juga bisa kehabisan tenaga.
10. Jelaskan cara mengejan yang tepat pada ibu
Rasional : ambil napas dalam-dalam ketika kontraksi datang, lalu
tahan. Kencangkan otot perut dan mulai mengejan
sampai hitungan ke 10. Ambil napas cepat dan
mengejankembali sampai hitungan 10, lalu ulangi satu
kali lagi. Usahakan untuk mengejan sebanyak 3 kali
setiap kali kontraksi.
11. Lakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partograf
Rasonal : bila melewati garis waspada dan melebihi waktu yang
seharusnya harus segera diambil tindakan
12. Siapkan alat-alat pertolongan persalinan
Rasoanal : leterlambatan penyediaan alat. Alat persalinan dapat
membuat terlambatnya proses asuhan atau tindakan, ini
akan meningkatkan resiko terjadinya penyulit pada ibu
dan BBL sehingga dapat membahayakan keselamatan
jiwa mereka.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 19 september 2023. Pukul 01.20 WITA
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memberi support dan motivasi pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kekiri
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan
5. Mengajarkan teknik relakasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila sedang tidak ada
kontraksi
7. Melakukan massase pada punggung ibu
8. Menjelaskan pada ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap dan menjelaskan akibatnya
9. Melakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partograf
-alat persalinan
a. partus set
2 pasang hansone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah ½
koher, 2 buah klem koher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah
penjepit tali pusat.
b. hecting set

64
1 pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah
halfuder, 1 buah jarum hekting 0,2/0,3 benang catgut, 1 buah
gunting benang, 1 buah pinset anatomi dan pinset serurgi.
c. alat diluar bak partus
spigmomanometer, stetoskop, termometer, pita cm, lenek /
doppler, nierbeken, kom, spoit 3 cc dan 1 cc, abocath, infus set,
cairan infus, wadah DTT, wadah larutan klorin 0,5% air DTT,
temapt plasenta, tempat sampah basah dan sampah kering,
timbangan bayi, pengukur panjang badan bayi.
d. Oksitosin, salep mata, vitamin K, vaksin hepatitis B
e. Pakaian ibu dan bayi
Ibu : sarung secukupnya, pakaian ibu, pampers/softeks, gurita,
pakaian
Bayi: baju bayi, loyer, topi, kaos tangan dan kaki, sarung / selimut
bayi.

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 19 september 2023, pukul 15.20 WITA
1. Keadaan umum ibu dan janin baik ditandai dengan tanda-tanda vital ibu
dan DJJ dalam batas normal, yaitu :
Tekanan darah : 128/87 mmHg
Nadi : 67x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20x/m

DJJ : 133x/m
2. Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan
3. Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran yang diberikan
4. Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi > 30 detik
5. Penurunan kepala suda di Hodge IV
6. Alat-alat pertolongan persalinan telah disiapkan

65
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
INTRANATAL CARE FISIOLOGIS
KALA I PERSALINAN
19 SEPTEMBER 2023
(SOAP)

IDENTITAS ISTRI SUAMI


Nama : Ny. ‘J’ / Tn. ‘S’
Umur : 22 tahun / 26 tahun
Agama : kristen protestan / kristen protestan
Suku/bangsa : toraja / toraja
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Jln. Banteng
Lama menikah : 2 tahun

DATA SUBJEKTIF (S)


1. Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
dan darah dari vaginanya
2. Ibu mengatakanini kehamilan pertama dan tidak pernahkeguguran
sebelumnya
3. Ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur kehamilan
4 bulan sampai sekarangdan paling sering disisi kiri perut ibu
4. Ibu mengtakan hari pertama haid terakhir tanggal 17/12/2022
5. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri yang hebat selama hamil
6. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun.

DATA OBJEKTIF (O)


1. Tanggal pengkajian : 19 september 2023
2. Keadaan umum ibu : baik
3. Kesadaran : composmentis
4. Berat badan : 62 kg
5. Tinggi badan : 148 cm
6. LILA : 24,5 cm
7. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 128/87 mmHg
Nadi : 67x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20x/m
8. Pemeriksaan Abdomen

66
- Tampak linea nigra dan strae albicans, tidak ada luka bekas
operasi
- Tonus otot perut ibu tampak kendor dan tidak ada nyeri tekan
- Lingkar perut :87 cm
- Leopold I : TFU 28 cm. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah
prosesus sifoideus, teraba bokong
- Leopold II : punggung kanan
- Leopold III : Presentasi kepala
- Leopold IV : kepala sudah PAP (Divergen)
- Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 30 detik
- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133x/m
9. Pemeriksaan Dalam
- Pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul 12.15
WITA
Vulva/vagina elastis, portio tebal, pembukaan serviks 4 cm,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan
kepala Hodge II, tidak ada molase dan penumbungan tali pusat,
kesan panggul normal ada pelepasan lendir bercampur darah
- Pemeriksaan dalam tanggal 19 september 2023, pukul01.15
WITA:
Vulva/vagina elastis, portio tebal,pembukaan serviks 9 cm,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan
kepala hodge IV tidak ada molase dan penumbungan tali pusat,
kesan panggul normal, ada pelepasan lendir bercampur darah.

ASSESMENT (A)
G1P1A0 umur kehamilan 39 minggu 2 hari, intra uterin, janin tunggal, janin
hidup, punggung kanan, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP,
inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, dengan
masalah nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir campur
darah.

PLANNING (P)
Tanggal 19 september 2023, pukul 01.20 WITA :
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memberi support dan mitivasi pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan

67
5. Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturannapas saat timbul kontraksi
yaitu dengan menarik napas melalui hidung dan menghembuskan
melalui mulut.
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila sedang tidak ada
kontraksi
7. Melakukan massase pada punggung ibu
8. Menjelaskan pada ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap dan menjelaskan akibatnya
9. Melakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partograf
10. Menyiapkan alat-alat persalinan
a. Partus set
2 pasang hadscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah ½ koher,
2 buah klem koher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah penjepit tali
pusat
b. Hecting set
1 pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah
nalfuder, 1 buah jarum hecting, benang catgut, 1 buah gunting
benang, 1 buah pinset anatomi dan pinset sirurgi.
c. Alat diluar bak partus
Spigmomanometer, stetoskop, termometer, pita cm, doppler,
nierbeken, com, spoit 3cc dan 1 cc, abocath, infus set, cairan infus,
wadah DTT, wadah larutan klorin 0,5 %, tempat plasenta, tempat
sampah basah dan sampah kering, pengukur panjang bayi.
d. Obat-obatan
Oksitosin, salep mata, vitamin K, Vaksin Hepatitis B
e. Pakaian ibu dan bayi
Ibu : sarung secukupnya, pakaian ibu, pempres, gurita, pakaian
Bayi : baju bayi, loyor, topi, kaos tangan dan kaki, sarung /selimut
bayi.

68
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTANATAL CARE FISIOLOGI
PADA NY “V” G3P2A0 INPARTU KALA 1 FASE AKTIF
DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 2 OKTOBER 2023

No Medrec : 7270 75
tanggal masuk : 02- 10- 2023 pukul 11.20 wita
nama pengkajian : 02- 10 -2023 pukul 11.30 WITA
nama pengkaji : YUYUN YAMLEAN

LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas. ISTRI. SUAMI
Nama. : Ny. V. / Tn. J
Umur : 26 tahun /. 36 tahun
agama : Islam /. Islam
suku/bangsa : Bugis / Jawa
pendidikan :SMA. / S1
pekerjaan. : IRT. / PNS
alamat. : Jln. Puwato, BTN pradana presiden supolo
2 Alasan utama masuk kamar bersalin/VK
Ibu mengatakan merasakan tanda-tanda persalinan seperti nyeri
perut disertai keluar darah dari jalan lahir sejak pukul 05.00 WITA
tanggal 2 Oktober 2023
Keluhan utama
Nyeri perut disertai pengeluaran lendir dan darah dari jalan
lahir/vaginanya
3 Riwayat kehamilan utama
Timbul sejak : tanggal 2 Oktober 2023 pukul 05 wita
sifat keluhan : hilang timbul
pengaruh keluhan pada aktivitas : sangat mengganggu
Usaha mengatasi keluhan : istirahat di tempat tidur, mengelus
elus perut dan pinggangnya, dan ibu melakukan mobilisasi
4 Riwayat menstruasi
a. Minarche : 13 tahun
b. Siklus : 28 - 30 hari teratur tiap bulan
c. Lamanya : 5-7 hari

69
d. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut sehari
e. Keluhan : kram bagian perut
5 Tanda-tanda persalinan
Kontraksi timbul : tanggal 2 Oktober 2023 ,pukul 05.00 wita
frekuensi : 3 kali dalam 10 menit selama 30 detik
sifat : hilang timbul
Lokasi ketidaknyamanan : perut bagian bawah dan pinggang
usaha mengatasi : istirahat di tempat tidur dan massa
6 Pengeluaran pervagina
Darah lendir : ada
air ketuban : tidak ada
darah : terdapat pengeluaran bercak/spontting

7 Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

Ana Tahun UK Jenis Tem penol Kompli bayi nifas


k ke partus partus pat ong kasi
bers Ba i PB BB J kead laktasi
alin yi b K aan
u

1. 2015 atrm normal RS bidan - - 3,7kg L baik >6 thn

2018 atrm normal RS bidan - - 3,5 kg L baik >2 thn


2.
2023 atrm normal RS bidan - - 50c 3,0 kg p baik -
3. m

8 Riwayat kehamilan sekarang


a. G3 P2 A0
b. Hpht : 4 Januari 2023
c. THP : 11 Oktober 2023
d. umur kehamilan : 34 minggu 3 hari
e. kunjungan ANC tiap bulan kontrol di dokter
f. Ibu mengatakan pergerakan janin kuat sebelah kiri
g. keluhan saat hamil muda : mual muntah
h. ibu mengatakan dalam kehamilan ini tidak imunisasi TT
i. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri yang hebat
selama hamil
9 Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang dan yang lalu

70
- Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang
serius seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, ginjal,
asma, dan lain-lain ibu tidak pernah menderita penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, dan HIV/AIDS.
- Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit
apapun.
10 Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
asma, diabetes melitus, dan hipertensi, dan tidak ada riwayat
penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS dan hepatitis. Ibu
mengatakan tidak ada riwayat kembar.
11. Riwayat KB
Kontrasepsi yang lalu : KB suntik 3 bulan
lama pemakaian : satu tahun dari anak kedua
Keluhan : tidak ada
alasan berhenti : ingin mempunyai anak lagi
12. Riwayat sosial, ekonomi dan psikologis
a. Status perkawinan: kawinsa, pernikahan ke 2
b. Lama nikah: 1 tahun 10 bulan
c. Kehamilan ini direncanakan
d. Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan: sangat senang
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
f. Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya
persalinan ditanggung oleh suami
13. Activity daily living
a. Pola makan dan minum
1. Kebiasaan
Frekuensi makan : dua kali sehari
jenis makanan : nasi, llauk, sayur, buah-buahan
Frekuensi minum : 5 - 6 gelas sehari
Keluhan : tidak ada
2. Selama hamil
Frekuensi makan ibu bertambah lebih dari 2 kali sehari dan
frekuensi minum ibu bertambah lebih dari 6 gelas sehari
3. Selama inpartu
Nafsu ibu berkurang karena sakit yang dirasakan, tetapi dibantu
dengan susu bumil
b. Pola eliminasi
1. Kebiasaan

71
BAK : 5 - 6 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas
amoniak
BAB : 1-2 kali sehari, konsistensi lunak
2. Selama hamil
Frekuensi BAK lebih dari 6 hari sehari dan frekuensi BAB
tetap
3. Selama inpartu
Ibu sudah 5 kali BAK dalam 3 jam terakhir dan belum BAB
c. Pola istirahat atau tidur
1. Kebiasaan
Tidur siang : 2 jam (12.00 wita sampai 15.00 WITA )
Tidur malam : 8 jam (22.00 wita - 05.00 wita)
Keluhan : tidak ada
2. Selama hamil
Tidak ada perubahan pada pola istirahat ibu
3. Selama inpartu
IBu tidak bisa tidur karena sakit yang dirasakan
d. Personal hygiene
1. Kebiasaan
- Mandi tiga kali sehari menggunakan sabun
- Keramas 3 kali seminggu menggunakan shampo
- Sikat gigi tiga kali sehari menggunakan pasta gigi
- Genitalia dan anus dibersihkan setiap kali mandi, BAB dan
BAK
- Pakaian dan pakaian dalam diganti setiap mandi atau terasa
kotor/lembab
2. Selama hamil
Tidak ada perubahan pada personal hygiene
3. Selama inpartu
Genitalia kurang bersih karena, terdapat pengeluaran lendir
bercampur darah, ibu tidak mandi
e. Aktivitas dan kebiasaan hidup
1. Kebiasaan
Pekerjaan sehari-hari: IRT (memasak, membersihkan rumah,
mencuci, dan lain-lain)
Keluhan: tidak ada
Ibu mengatakan tidak merokok, minum-minuman keras dan obat
terlarang.
2. Selama hamil
Saat hamil tua ibu lebih mengurangi aktivitasnya

72
3. Selama inpartu
Ibu tidak melakukan apapun dan hanya beristirahat di tempat
tidur
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Tiada nama ibu: baik
b. Kesadaran: Komposmentis
c. berat badan: 69 kg
d. Tinggi badan: 153 cm
e. LILA : 25,5 cm
f. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 117/90 mmHg
Nadi: 72 x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan: 20x/m
2. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi)
a. Kepala
Rambut tampak lurus, panjang, warna rambut kuning, tidak
berketombe, tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan
b. Wajah
Ekspresi wajah ibu tampak meringis jika sakitnya datang, tidak
ada chloasma gravidarum
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera berwarna
putih
d. Hidung
Tidak ada polip, tidak ada epitaksis dan tidak ada pengeluaran
sekret
e. Mulut
Mukosa bibir tampak sedikit kering, tidak ada sariawan dan tidak
ada caries
f. Telinga
Daun telinga berbentuk sempurna, tidak ada pengeluaran sekret,
pendengaran ibu baik
g. Leher
Tidak ada pembesaran Vena juguralis dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
h. Payudara

73
Simetris kiri dan kanan hiperpigmentasi areola mamae, puting
susu menonjol, sudah ada pengeluaran kolostrum tidak ada
benjolan
i. Abdomen
- Tanpa linea nigra dan Striae albicans, tidak ada bekas luka operasi
- Tunas otot perut ibu tanpa kendor ada nyeri tekan
- Lingkar perut: 107 cm
- Leopold 1 : TFU 31 cm. Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah
proses sifoideus, teraba Luna, tidak bulat dan tidak melenting
(bokong).
- Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba keras, datar seperti
papan (punggung) dan pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-
bagian kecil janin
- Leopold III : tidak teraba, (presentasi kepala)
- Leopold IV : kedua tangan tidak bertemu menandakan bagian
terendah janin sudah masuk pintu atas panggul (divergen)
- Djj terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut
ibu dengan frekuensi 154 x/m
- Kontraksi uterus lima kali dalam 15 menit selama 30 detik
- TBJ : 31 x 107 : 3,317 gram
j. Panggul
Tidak melakukan pemeriksaan
k. Genetalia luar
Pengeluaran pervaginam berupa lendir dan darah, tidak ada
varises tidak ada luka jahitan perneum, rambut pubis telah
dicukur, tidak ada oedema.
l. Anus
Tidak ada hemeroid
m. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Simetris kiri dan kanan, warna luka warna kuku merah muda,
tidak ada oedema
2) Ekstremitas bawah
Simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, tidak ada
varises, tidak ada perkusi tidak dilakukan
n. Pemeriksaan dalam
1) Pemeriksaan dalam tanggal 2 Oktober 2023 pukul 17.30 wita:
Vulva/vagina elastis pembukaan serviks 4 cm ketuban (+),
presentasi kepala posisi ubun-ubun kecil, penurunan kepala hodge
II, tidak ada molase dan penumbungan tali pusat, kesan panggul

74
normal ada pelepasan lendir bercampur darah. kontraksi uterus 4
kali dalam 10 menit selama 30 detik DJJ 131 x/m dan tekanan
darah ibu 120/80 mmHg
2) Pemeriksaan dalam tanggal 2 Oktober 2023 pukul 21.15 wita
Vulva/vagina elastis, pembukaan serviks 9 cm ketuban (+),
persentase kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan kepala
hudge III, tidak ada molase dan penumbungan tali pusat, kesan
panggul normal. Ada pelepasan lendir bercampur darah kontraksi
uterus 45 x dalam 10 menit selama 40 detiK dan djj 145 x/m,
tekanan darah ibu 125/80 mmHg.
o. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada pemeriksaan

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diangnosa : G3 P2 A0 umur kehamilan 34 minggu 1 hari intra uterin,
janin tunggal, janin hidup, punggung kiri, presentasi kepala,
kepala sudah masuk PHP inpartu kala 1 fase aktif, keadaan
ibu baik titik keadaan janin baik, dengan masalah nyeri
perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah
1. G3 P2 A0
DS : ibu mengatakan ini kehamilan ketiga, sudah pernah dua kali
melahirkan dan tidak pernah keguguran
DO : tunas otot perut tanpa k endor
Tanpa adanya linea nigra dan Striae Albicans.
Analisis dan interpretasi
 Pada pemeriksaan fisik tonus otot perut tidak tegang, hal ini
disebabkan karena bagian rahim antara serviks dan korpus
isthmusmatau atau segmen bawah rahim pernah mengalami
peregangan sebelumnya. (Fat Tesno The, 2006)
 Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha . perubahan ini dikenal dengan nama
Striae gravidarum. Pada multipara selain kemerahan itu
seringkali juga ditemukan garis berwarna merah berkilau yang
merupakan dari sebelumnya (winkjosastro, 2008).

2. Umur kehamilan 34 minggu 3 hari


DS : ibu mengatakan hari pertama hai terakhir tanggal 4 Januari
2023

75
DO : tanggal pengkajian, 2 Oktober 2023
Analisis dan interpretasi
Dari berdasarkan rumusnya Neagle dari HPHT tanggal 4 Januari
2023 sampai tanggal pengkajian dua oktober 2023 maka usia
kehamilan ibu 34 minggu 3 hari ( prawirahardjo, 2010)
- HPHT : 4 januari 2023
- TP : 2 oktober 2023

31-4 = 27 jn 3 mgg 6 hari

fb 4 mgg

mrt 4 mgg 3 hari

april 4 mgg 2 hari

mei 4 mgg 3 har

jun 4 mgg 2 hari

jul 4 mgg 3 hari

Ags 4 mgg 3 hari


2- okt 2 hari

31 minggu + 24 hari

31 minggu + (3 mgg 3 hari )

= 34 minggu 3 hari

3. Intra uterin
DS : ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri yang hebat
selama hamil
DO : ibu mengatakan ada sedikit nyeri tekan pada daerah
abdomen saat palpasi
Analisis dan interpretasi
Adanya nyeri tekan pada abdomen saat palpasi dan djj
tetapi ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama
hamil, menunjukkan bahwa janin tumbuh dan berkembang

76
di dalam uterus tepatnya di cavum uteri (asuhan kebidanan
masa antenatal, 2011)
4. Janin tunggal
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak
umur kehamilan 4 bulan sampai dan paling sering di sisi
kanan ibu
DO : pada pemeriksaan Leopold, hanya teraba dua bagian besar
janin yaitu bokong dan kepala
- Djj terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri
bawah perut ibu dengan frekuensi 154 x / m
Analisis dan interpretasi
Tanda dan gejala kehamilan gemili bisa ditegakkan jika
pada palpasi abdomen teraba 3 atau lebih bagian besar
janin, saat oskultasi djj terdengar 2 djj pada dua tempat
berada yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan
sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung bersamaan
terdapat selisih 10 x/m ( dutton dkk, 2012).
5. Janin hidup
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering di sisi
kanan perut ibu
DO : djj terdengar jelas kau mah kuat dan teratur pada kuadran
kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 154 x/m
Analisis dan interpretasi
Djj terdengar jelas, kuat dan teratur dengan menggunakan
Doppler dan ibu merasakan janinnya bergerak,
menunjukkan janin hidup. (Obstetri dan ginekologi,2011)
6. Punggung kiri
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak
umur kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering
diisi kanan perut ibu
DO : pada palpasi Leopold 2 bagian kiri perut ibu teraba keras di,
datar seperti papan dan pada bagian kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil janin.
Analisis dan interpretasi
Letak punggung janin dapat ditandai dari bagian perut ibu yang
teraba tahanan paling besar yaitu bagian keras lurus dan datar
seperti papan dan pada auskultasi terdengar denyut jantung janin
(fat Tesno The 2011).
7. Presentasi kepala

77
DS : -
DO : Leopold I, fundus teraba Lunak, tidak bulat dan tidak
melenting
Leopold III, teraba keras dan bulat tetapi tidak melenting karena
tidak bisa digoyangkan lagi
Analisis dan interpretasi
Saat Leopold 1 pada fundus secara beruna bundar dan tidak
melenting menunjukkan bahwa itu bokong dan apabila teraba
keras, bundar dan melenting saat Leopold III menunjukkan bahwa
itu kepala dan menjadi indicator diagnosa presentasi kepala.
(Obstetric dan ginekologi,2007)
8. Kepala sudah masuk PAP (divergen)
DS :-
DO: pada palpasi Leopold IV kedua tangan tidak bertemu
menandakan kepala sudah masuk PAP
Pada pemeriksaan dalam penurunan kepala daerah telah setinggi
cas kanan dan kiri (hodge III )
analisis dan interpretasi
Leopol IV untuk mengetahui apakah bagian terendah janin sudah
masuk PAP dan seberapa jauh masuknya dalam rongga panggul.
Pada Leopold IV kedua tangan tidak bertemu (divergen) hal ini
menandakan bahwa kepala janin sudah masuk PAP
(winksastro,2008).
9. Inpartu kala 1 fase aktif
DS : ibu mengatakan nyeri perut disertai pengeluaran ini
bercampur darah dari vaginanya
DO : pemeriksaan dalam tanggal 2 Oktober 2023 pukul 17.30
wita:
 Vulva/vagina elastis forsio tebal, pembukaan serviks 4 cm
ketuban (+), persentase kepala, posisi ubun-ubun kecil,
penurunan kepala hodge II tidak ada molase dan
penumbungan tali pusat, kesan panggul normal pada pelepasan
lendir bercampur darah, kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit
selama 30 detik 131 x/m.
 Pemeriksaan dalam 2 oktober 2003 pukul 21.15 wita
Vulva/vagina elastis pembukaan serviks 9 cm ketuban
presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil, penurunan kepala
hodge III tidak ada molase dan penumbungan tali pusat kesan
panggul normal, ada pelepasan lendir bercampur darah,

78
kontraksi uterus 45 kali dalam 10 menit selama 40 detik, setiap
kali DJJ 145x/m
Analisis dan interpretas
Teori plasenta menjadi tua menyebutkan dengan bertambahnya
usia kehamilan plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi
Corialis mengalami perubahan sehingga kadar estrogen dan
progesteron menurun. Hal ini menimbulkan kekejangan
pembekuan darah dan menyebabkan rahim, (asinah,eT,Al 2011).
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
karena serviks mulai membuka dan mendatar titik salah satu
persalinan dimulai sejak adanya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks sehingga mencapai permukaan lengkap 10 cm. Persalinan
kala 1 dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dimana
pembukaan serviks. Berlangsung lambat dimulai sejak awal
kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara
bertahap sampai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam dan fase
aktif (pumbukan serviks tempat 4-10 cm) selama 6 jam dan dibagi
dalam 3 sub fase.(rohani,eT,Al 2011)
10. Keadaan ibu baik
Dasar
DS : ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit apapun
DO: tiada ngomong ibu baik kau mah kesadaran komposmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 117/80 mmHg
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5 derajat C
Pernapasan : 20 x/m
Analisis dan interpretasi
Keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal
merupakan indikator bahwa keadaan ibu baik
11. Keadaan janin baik
DS : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak
umur kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling
sering di sisi kanan perut ibu
DO : DJ terdengar jelas kau nggak kuat dan teratur pada kuadran
kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 154 x/m
Analisis dan interpretasi
Adanya pergerakan janin yang kuat dan djj yang kuat, jelas dan
teratur menandakan janin dalam keadaan baik.
12. Masalah nyeri perut disertai pengeluaran lendir bercampur darah

79
DS : ibu mengatakan nyeri perut disertai pengeluaran lendir
bercampur darah dari vaginanya
DO : kontraksi uterus lima kali dalam 15 menit dengan durasi 30
detik
Pada pemeriksaan dalam terdapat pelepasan lendir bercampur
darah
Analisis dan interpretasi
 Nyeri perut terjadi karena adanya pembukaan mulut rahim disertai
otot polos rahim yang menimbulkan rangsangan kuat untuk terjadi
nyeri (Ilmu kebidanan , 2010)
 Banyak data yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala 1
terutama disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah
rahim oleh karena adanya dilatasi peregangan dan kemungkinan
robekan jaringan selama kontraksi. Rasa nyeri pada setiap fase
persalinan dihantarkan oleh segmen saraf yang berbeda-beda titik
nyeri pada salah satu terutama berasal dari uterus (kampano,2008)
 Keluarnya lendir/darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat
mukus (mucouse plung ) yang selama kehamilan menumpuk
dikenali servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks dan
akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam
uterus. (Kampono, 2008)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung adanya potensial

LANGKAH IV. TITIK EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN


SEGERA
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V . RENCANA ASUHAN


A.Tujuan
1. Agar ibu dan janinnya dalam keadaan baik/normal
2. Kontraksi uterus baik
3. Pendarahan dalam batas normal
4. Kalau 1 sampai IV berlangsung normal
B. Kriteria keberhasilan
1. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan DJJ dalam batas
normal

80
a. Tekanan darah : 90- 130 mmHg ( sistolik) dan 70-80
b. Nadi : 60-100x/m
c. Suhu. : 36, 5-37,5 C
d. Pernapasan : 16 -24 x/m
e. DJJ : 120 -160x/m
2. Ibu bisa beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
3. Ibu dapat menerima dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan
4. Pembukaan lengkap dan kontraksi uterus baik
C. Rencana asuhan
1.sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional: dengan memberitahu hasil pemeriksaan ibu dan keluarga
akan merasa lebih tenang dengan mengetahui keadaanya
2. beri support dan motivasi pada ibu
Rasional : dengan memberi support dan motivasi pada ibu akan
merasa diperhatikan sehingga lebih bersemangat dalam
menjalani proses persalinan
3. Hancurkan ibu tidur miring ke kiri
Rasional: tidur miring ke kiri dapat mencegah penekanan Vena cava
interior oleh uterus yang dapat mengurangi suplai darah ke
janin
4.Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan
Rasional: dengan menjelaskan penyebab nyeri, ibu dapat mengerti
bahwa nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus yang
dibutuhkan untuk membuka jalan lahir dan membantu proses
persalinan sehingga diharapkan ibu dapat beradaptasi dengan
nyeri yang timbul.
5.Anjurkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat timbul kontraksi
yaitu dengan menarik nafas melalui hidung dan menghembuskan
melalui mulut.
Rasional: dengan melakukan relaksasi dan pengaturan nafas, maka
dapat mengalihkan perhatian ibu dari rasa nyeri dan
meningkatkan asupan oksigen.
5. Anjurkan ibu makan dan minum bila sedang tidak ada kontraksi
Rasional: karena kurang tenaga menyebabkan partus lama dan dehidrasi
menyebabkan his lemah sehingga terjadi partus lama.
6. Lakukan masase pada punggung ibu
Rasional: membantu memperlancar sirkulasi darah dan memberi rasa
nyaman pada ibu
7. Jelaskan pada ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap
dan jelaskan akibatnya

81
Rasional: bila ibu mengejan sebelum pembukaan lengkap
kemungkinan mulut rahim bisa mengalami pembengkakan/odema.
Pembekakan ini bisa menghambat proses pembukaan dan
mengakibatkan proses persalinan menjadi lama akibatnya ibu juga
bisa kehabisan tenaga.
8. Lakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partograf
Rasional: bila melewati garis waspada dan melebihi waktu yang
seharusnya harus segera diambil tindakan.
9. Siapkan alat-alat pertolongan persalinan
Rasional: keterlambatan penyediaan alat-alat persalinan dapat
membuat terlambatnya proses asuhan atau tindakan, ini akan
mengakibatkan risiko terjadinya penyulit pada ibu dan BBL
sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 2 Oktober 2023, pukul 05.00 WITA
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memberi support dan motivasi pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan
5. Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat timbul kontraksi
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila sedang tidak ada
kontraksi
7. Melakukan masase pada punggung ibu
8. Menjelaskan pada ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap
dan menjelaskan akibatnya
9. Melakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partografmenyiapkan alat-alat persalinan
a. Partus set
Dua pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah ½
koher, dua buah klem koher, satu buah gunting tali pusat, 2 buah
pengikat tali pusat (penjepit tali pusat)
b. Hecting set
Satu pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah
nalfuder, 1 buah jarum hecting, benang catgun, 1 buah gunting
benang, 1 buah pinset anatomi, pinset serurgi.
c. Alat di luar bak partus
Stigmomanometer, stetoskop, termometer, pita cm, Doppler, spoit 3
cc dan 1 cc, abocath, infus set, cairan infus, wadah DTT, wadah

82
larutan klorin 0,5%, air DTT, larutan klorin 0,5% tempat plasenta,
tempat sampah basah dan sampah kering, timbangan bayi, pengukur
panjang badan bayi.
d. Obat-obatan
Oksitosin, salep mata, vitamin k, vaksin HB0 (hepatitis B)
e. Pakaian ibu dan bayi
Ibu : sarung secukupnya, pakaian ibu, pampres/softex, gurita, pakaian
Bayi : baju bayi, lawyer, topi, kos tangan dan kaki, sarung/selimut
bayi

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 2 Oktober 2023, pukul 18.20 wita
Keadaan umum ibu dan janin baik ditandai dengan tanda-tanda vital ibu dan
djj dalam batas normal, yaitu:

1. Tekanan darah : 117/90 mmHg


Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5 derajat Celcius
Pernapasan : 20 x/m
Djj : 154 x / m
2. Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan
3. Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran yang diberikan
4. Kontraksi uterus dua kali dalam 15 menit dengan durasi < 30 detik
5. Penurunan kepala sudah di hodge IV
6. Alat-alat pertolongan persalinan telah disiapkan

83
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
INTRANATAL CARE FISIOLOGI KALA 1
PERSALINAN 02 OKTOBER 2023
(SOAP)

A. IDENTITAS ISTRI. SUAMI


Nama : Ny. ‘V’. / Tn. J
Umur. : 26 tahun. / 36 tahun
Agama. : Islam. / Islam
Suku/bangsa : Bugis. / Jawa
Pendidikan. : SMA. / SI
Pekerjaan. : IRT. / PNS
Alamat. : puwato /BTN pradana presiden spolo
Lama nikah : 1 tahun 10 bulan (suami ke2)

B. DATA SUBJEKTIF (S)


1. Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir dan darah dari vaginanya
2. Kehamilan ini adalah yang ketiga, sudah pernah dua kali melahirkan
dan tidak pernah keguguran
3. Ibu mengatakan hari pertama hari terakhir tanggal 4 Januari 2023
4. Ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan paling sering di sisi kanan
perut ibu
5. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri yang hebat selama
hamil
6. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun

C. DATA OBJEKTIF ( O)
1. Tanggal pengkajian : 03 Oktober 2023
2. Keadaan umum ibu : baik
3. Kesadaran : komposmentis
4. Berat badan : 50 kg
5. Tinggi badan : 153 cm
6. LILA : 24,5 cm
7. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 117/90 mmHg
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5 derajat Celcius
Pernapasan : 20 x/m

84
8. Pemeriksaan abdomen
- Tampak linea nigra dan Striae albica, tidak ada luka bekas operasi
- Tunas otot perut ibu tanpa kendur dan tidak ada nyeri tekan
- Lingkar perut: 107 cm
- Leopold I : TFU 31cm tinggi fundus uteri 2 jari di bawah
prosesus sifeideus, teraba bokong
- Leopold II: punggung kiri
- Leopold III : presentasi kepala
- Leopold IV: kepala sudah PAP ( Divergen)
- Kontraksi uterus lima kali dalam 15 menit dengan durasi 30 detik
- Djj terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah
perut ibu dengan frekuensi 154 x/m
9. Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan dalam tanggal 02 Oktober 2023 pukul 17.18
wita:Vulva/vagina elastis, porsio tebal, pembukaan serviks 4 cm
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil,
penurunan kepala hodge II tidak ada molase dan penumbungan
tali pusat, kesan panggul normal, ada pelepasan lendir bercampur
darah.
- Pemeriksaan dalam tanggal 03 Oktober 2023 pukul 21.15
wita:Vulva/vagina elastis portio tipis pembukaan serviks 8 cm
ketuban (+), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil,
penurunan kepala hodge III tidak ada molase dan penumbungan
tali pusat, kesan panggul normal ada pelepasan lendir bercampur
darah.

D. ASSESSMENT (A)
G3 P2 A0 umur kehamilan 34 minggu 3 hari, intra uterin, janin tunggal,
janin hidup, punggung kiri presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP,
inpartu kala 1 fase aktif, keadaan ibu bayi, keadaan janin bayi, dengan
masalah nyeri perut disertai pengeluaran lendir campur darah

E. PLANNING (P)
Tanggal 02 Oktober 2023, pukul 19.20 wita:
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memberi support dan motivasi pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan

85
5. Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat timbul
kontraksi yaitu dengan menarik nafas melalui hidung dan hembuskan
melalui mulut
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila sedang tidak ada
kontraksi
7. Melakukan masase pada punggung ibu
8. Menjelaskan pada ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan
lengkap dan menjelaskan akibatnya
9. Melakukan observasi ibu dan janin serta kemajuan persalinan dengan
partograf
10. Menyiapkan alat-alat persalinan
a. Partus set
Dua pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 buah ½
buah klem koher, 1 buah gunting tali pusat, dua buah pengikatan
pusat.
b. Hecting set
Satu pasang handscone steril, kapas dan kasa DTT steril, 1 bulan
nalfuder,1 buah jarum hecting, benang catgut, 1 buah gunting
benang, 1 buah pinset anatomi, pinset Serurgi
c. Alat di luar bak partus
Sphygmomanometer , stetoskop, termometer, pita cm,
leneck/doppler, nierbeken, com,spoit 3 cc dan 1 cc aboket,
infused, cairan infus, pada DTT, pada larutan klorin 0,5% air
DTT, larutan klorin 0,5% tempat plasenta, tempat sampah basah
dan sampah kering, timbangan bayi, pengukur panjang badan
bayi.
d. Obat-obatan
Oksitosin, selip mata, vitamin k, vaksin hepatitis B, betadine
e. Pakaian ibu dan bayi
Ibu : sarung secukupnya, pakaian ibu, pampers/softex, gurita,
pakaian.
Bayi :baju bayi, loyor, topi, kaos tangan dan kaki, sarung/selimut
bayi.

86
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS PADA BAYI NY “ D “ DENGAN UMUR BAYI 3 HARI DI
RUANG BERSALIN RSUD KOTA KENDARI TANGGAL
28 OKTOBER 2023

No. Reg : 22 31 42
Tgl. Masuk : 26 – 08 – 2023,Pukul 20.15 WITA
Tgl. Pengkajian : 28 – 08 – 2023,pukul 7.15 WITA
Nama Pengkaji : YUYUN YAMLEAN

LANGKAH I. INDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1.Identitas Bayi dan Orang Tua
1) Identitas Bayi
Nama : By. “D”
Tgl Lahir :28 Agustus2023 Pukul /20.15 WITA
Umur : 3 hari
Anak ke : pertama
Jenis kelamin : laki-laki
BB Lahir : 3720 gram
PB Lahir : 51 cm
2) Identitas Ibu dan Ayah
Nama : NY “ D ” /Tn “ H “
Umur : 19 tahun / 21 tahun
Nikah : 1 kali
Lamanya : + 1 tahun
Suku : Bugis / Bugis,muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Desa Rambu-rambu
1) Riwayat selama hamil
Ibu menyatakan ini anak kedua, tidak pernah keguguran. Hari pertama hari
terakhir ( HPHT ) tanggal 5 November 2022 umur kehamilan 37 minggu 3
hari, pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 kali, dua kali di Puskesmas dan satu
kali di rumah sakit melakukan USG
2) Riwayat kesehatan ibu
Ibu menyatakan tidak ada riwayat penyakit jantung hipertensi diabetes
melitus, asma, ada riwayat keturunan kembar baik dari keluarga istri dan
tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat.

87
3) Riwayat Kelahiran
Umur kehamilan 37 minggu 3 hari tanggal lahir 29 September 2012 pukul
16.15 Wita di rumah sakit umum daerah Kota Kendari penolong persalinan
adalah bidan jenis persalinan presentase belakang kepala (PBK), Lahir cukup
bulan, kala 11- IV berlangsung normal segera menangis dengan apgar scor
8/9, Berat badan lahir ( BBL ) 2.800 gram, panjang badan lahir ( PBL ) 48
cm, Jenis kelamin ( JK ) Perempuan.
4) Riwayat Pemulihan Kebutuhan Dasar Bayi
1) Pola Nutrisi/ cairan
Kebutuhan nutrisi /cairan bayi sementara diperoleh dari pemberian ASI
eksklusif oleh Ibu dibantu dengan sufor ( susu formula ).
2) Personal hggiene
Bayi sudah dimandikan kamu selimut dan lahir diganti tiap kali BAK / BAB
3) Pola Elimenasi
Bayi sudah BAK selama pengkajian kamu frekuensi BAK satu kali . Selama
pengkajian, warna kuning jernih, dengan bau amoniak dan bayi sudah BAB
sejak lahir, frekuensi 2 kali/ hari warna kuning padat.
4) Kebutuhan Istirahat /Tidur
• Tidur : Tidak menentu
•Kesulitan tidur : Tidak ada
•Waktu tidur : Tidak menentu
•Terbangun : jika layor basah/ kotor dan lapar

B.DATA OBJEKTIF
1.Pemeriksaan Umum
1)Keadaan Umum Bayi : Bayi Aktif
2)Tanda -tanda vital
• Nadi : 150 x / menit
• Suhu : 36,8°c
• Pernapasan : 50 x / M
• Apgar scrod : 8/9
3) Pemeriksaan Antropometri
a) Berat badan : 3720 gram
b) Panjang Badan : 51 cm
c) Lingkar kepela : 37 cm
d) Lingkar dada : 35 cm
e) Lingkar perut : 34 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala

88
Ispeksi : warna rambut hitam, tebal, tidak ada laput sulca denum. tidak
hidrosefalus.
Palpasi : tidak terabu benjolan tidak ada laput hepatena titik ubun-ubun
teraba lembut dan datar.
b) Wajah
Inspeksi : ekspresi wajah tampak tenang dan tidak sianosis.
Palpasi : Tidak ada aedema
c) Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan mata tampak berisi kantong tifa merah
muda sklera berwarna putih penglihatan belum sempurna.
d) Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan adanya Aulia, tidak ada
epitaksis tidak ada polip, tidak ada pengeluaran sekrit, gerutan cuping
hidung (-)
e) Mulut dan Bibir
Inspensi : Mukosa bibir tanpa lembut ,dan tidak pucat. Pulutum normal,
mulut tampak bersih
f) Telinga :
Inspeksi : simetri kiri dan kanan telinga berbentuk sempurna telinga
tampak bersih tidak ada pengeluaran sekret.
g) Leher
Inspeksi : trauma layar tidak ada tulus otak leher baik tidak ada
pembesaran Vina judul laris. Pergerakan aktif,
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h) Dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan kamu respirasi spontan titik puting susu
datar
I). Abdomen
Inspeksi : Tonus otot perut tidak pegang jangan pucat sudah agak kering
tali pusat tidak dibungkus dan tidak ada kendarahan tali pusat
Palpasi : Togur kulit baik
Perkusi : Perut tidak kembung
j) Genatalia luar
Inspeksi : Jenis kelamin perempuan,
k) Anus
Inspeksi : terdapat lubang pada anus
l)Punggung
Inspeksi : tidak ada kelainan pada tulang belakang
m) Ekstremitas
1.Ekstremitas atas

89
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, warna kuku tangan kemerahan. Jari
lengkap tidak ada belengketan kamu gerakan aktif.
Palpusi : Tidak ada oedema
2. Ekstremitas bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan warna kuku kaki kemerahan, jari
lengkap, tidak ada perlengkapan gerakan aktif
Palpasi : Tidak ada oedema
5. Pemeriksaan Refleks Bayi
a) Refleks Moro : ( + ) Baik ,ditandai dengan tangan dan kaki
direntangkan ketika ranjang di sisi bayi di tepuk
b) Refleks sucking : ( + ) Baik , ditandai dengan bayi mulai menghisap
ketika puting ibu atau dot bayi menyentuh mulut bayi
c) Refleks Rooting : ( + ) Baik , ditandai dengan bayi memalingkan
kepala kekanan ketika pipi kanannya disentuh.
d) Refleks babyusky : ( + ) Baik , ditandai dengan gerakan jari-jari
mencengkram ketika telapak kaki diusap.
e) Refleks glapping : ( + ) Baik , ditandai dengan jari-jari tangan
menggenggam erat dengan ibunya.
6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan Pemeriksaan

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH AKTUAL


Diagnosa : bayi baru lahir normal bayi cukup bulan dengan sesuai masa
gestasi, apgar scord 8 / 9 , berat badan lahir 3720 gram, panjang badan lahir
51 cm keadaan umum bayi baik .
1.Bayi Baru Lahir Normal
DS : - Jenis persalinan pervaginam
- Tanggal persalinan 28 Agustus 2023, Pukul 16.30 Wita
DO: Keadaan umum bayi
Tanda-tanda vital
a. Nadi : 150 x /M
b. Suhu : 36,8° c
c. Pernapasan : 50 x / Menit
d. Apgar scord : 8/ 9
e. Berat Badan Lahir : 3720 gram
f. Panjang Badan Lahir : 51 cm
g. Tidak ada Kelainan pada pemeriksaan fisik

90
Analisis dan Interpretasi
Kriteria fisik bayi baru lahir normal antara lain berat badan 2.500 – 4.000
gram, panjang badan lahir 48 – 52 cm, lingkar dada 30 – 31 cm, lingkar
kepala 33 – 35 cm ,lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi derajat jantung 120 –
160 x /menit, Nilai Apgar > 7 , gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat,
genetalia pada perempuan ditandai dengan vagina dan anus yang berlubang,
labia mayora menutup labia manora, refleks rooting ,refleks sucking sudah
terbentuk dengan baik, eliminasi baik, urine dan metonimen keluar dalam 24
jam pertama ( Rohan, 2013 ).
2.Bayi juga bulan dengan masa gestasi 37 minggu 3 hari sesuai masa gestasi
DS:
 Ibu menyatakan hari pertama haid terakhir ( HPHT ) tanggal 5
November 2022
 Bayi lahir normal pada tanggal 28 September 2023 pukul 20..15
Wita
DO :
 Berat badan lahir 2800 gram
 Panjang badan lahir 48 cm
Analisis dan luterpretasi data
Bayi cukup bulan titik yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi
antara 37 -42 Minggu. Dari HPHT tanggal 5 November 2022 maka
usia kehamilan atau masa gestasi adalah 39 Minggu 3 hari
( anggaraeni ,2022 ) .

HPHT : 5 - 11 - 2022
TP : 26 – 8 – 2023
UK : 30 – 5
Nov : 25h
Jan : 4 M + 3h
Feb : 4 M
Mar : 4 M + 3h
Apr : 4 M + 2h
Mei : 4 M+ 3h
Juni : 4 M + 2h
Juli : 4M + 3h
26- Agus : 4M + 3h
39mgg + 23 hri
= 39M + 24h. ( 3M. 2h )
= 42M 2h

91
3. Apgar Score 8/9
DS :
DO : • keadaan umum bayI
•Tanda -tanda vital
Nadi : 130 x/menit
Suhu : 36 ,8°c
Pernapasan : 50 x / menit
Apgar Score : 8 / 9
Pada pemeriksaan ekstremitas , tampak gerakan aktif
Analisis dan Interpretasi
Tanda score Menit
0 1 2 I S
Appearance Biru atau Tubuh Semua tubuh 2 2
(warna kulit) pucat kemerahan kemerahan

Pulse Tidak ada <100x/m >100x/m 2 2


(frekuensi
jantung)

Grimace Tidak ada Sedikit Menengis 2 2


gerak dan gerakan
aktif
Activity Lumpuh Ekstremitas Gerak aktif 1 1
fleksi
sedikit
Repiration Tidak ada Lemah Menangis 2 2
tidak teratur kuat
Total
8/9

4. Berat Badan Lahir 2.800 gram


DS :
DO : Berat badan lahir 2.800 gram
Analisis dan interpretasi data
Bayi lahir vagina dengan berat badan lahir 2.800 gram. Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui
vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai dengan
42 Minggu dengan berat badan 2.500 sampai 4.000 gram, nilai apgar > 7 dan
tanpa catatan ( chairunnisa &widya ,2022).

92
5. Panjang Badan 48 cm
DS:
DO: Panjang badan bayi 48 cm

Analisis dan laterpretasi Data


Bayi lahir pervaginam dengan panjang badan 48 cm. ciri-ciri bayi baru lahir
normal panjang badan 48 sampai 52 cm ( yusmiati, 2019 ).
6. Keberadaan Umum Bayi Baik
DS:
DO: Tanda -tanda vital bayi
• Nadi : 130 x/ M
• Suhu: 36,7°c
• Pernapasan: 44 x / I
Analisis dan laterpretasi Data
Tanda-tanda hitam normal merupakan gambaran umum bayi baik rekueunsi
jantung 120-160 x/M, pernapasan bayi normal +_ 40-60 x/ menit ,suka bayi
normal 36,7° c – 37° c ( yusmiati ,2019)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung adanya masalah potensial

LANGKAH IV EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
1. Keadaan umum bayi baik
2. Tidak terjadi hipotermi, penurunan berat badan dan infeksi tali pusat

B. Kriteria Keberhasilan
1. Bayi nampak sehat
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu :
•Frekuensi Jantung : 120 – 140 x /menit
•Suhu : 36,c - 37 ° c
•Pernapasan : 40 – 60 x /menit
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat seperti tali pusat basah atau
lengket dan nadanya bau tidak sedap.
C. Rencana Asuhan
a) Beritahu ibu tindakan yang akan dilakukan

93
Resional : Agar ibu tidak merasa ,baik antara bidan dan ibu
b) Pantau ku dan TTV bayi
Rasional : Pemantauanku dan ttv bayi merupakan indikator untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir secara dini
c) Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin atau setiap 2- 3 jam sekali
Rasional : bertujuan agar kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi sehingga
tidak terjadi penurunan berat badan bayi
d) Anjurkan Ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
Rasional : ASI eksklusif merupakan makanan utama bagi bayi selama 0 – 6
bulan titik makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh
terhadap produksi ASI
e) Berikan pendidikan kesehatan ( Health Inducation ) pada ibu tentang
a. ASI ekslusif
Rasional : ASI eksklusif merupakan makanan utama bagi bayi selama 0-
6 bulan bermanfaat sebagai bentuk anti bodi yang sangat baik
b. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui
Rasional : agar cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan bayi
c. Cara perawatan tali pusar
Rasional : agar tidak terjadi infeksi tali pusat
d. Cara menjaga kehangatan bayi
Rasional : agar tidak terjadi hipotermi pada bayi
e. Tanda bahaya bayi baru lahir
Rasional : agar tidak terjadi salah satu tanda bahaya tersebut ibu dan
keluarga segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan
f. Lakukan pendokumentasian
Rasional : sebagai alat penanggung jawaban tindakan yang dilakukan dan
sebagai alat komunikasi bidan atau teman sejawat

LANGKAH VI . IMPLEMENTASI
Tanggal 4 Oktober 2023 , pukul 20 .15 WITA
1. Beritahu ibu tindakan yang dilakukan
2. Memantauku dan ttv bayi
3. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesegera mungkin atau setiap 2 -3
jam sekali
4. Menganjurkan Ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
5. Memberikan pendidikan kesehatan ( HEalth Education ) pada ibu tentang
:
a. ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan

94
 Makan bayi setiap setelah menyusui dengan cara menyandarkan bayi
tegak lurus dipundak Ibu, Kepala lebih tinggi dari bahu Ibu lalu
tepuk-tepuk bahu bayi perlahan hingga bayi bersendawa
 Cara perawatan tali pusat dengan cara tidak membubuhkan apapun
ke pusar bayi dan menjaga pusat bayi agar tetap bersih dan kering
 Cara menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan topi, selimuti
bayi dengan selimut kering dan hangat, ganti popok setiap kali BAK
dan BAB ganti selimut jika basah atau kotor serta hindarkan bayi
dari udara dingin
 Tanda bahaya bayi baru lahir seperti sulit bernafas suhu < 36,5°c / >
37 ° c warna kulit atau bibir pucat, Neymar atau sangat kering hisap
pun bayi lemah , bayi muntah ,Tali pusat merah dan berbau busuk
dan gelisah atau kejang .
6 . Melakukan Pendokumentasian .

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 28 Agustus 2023 ,pukul 20.15 WITA
1 . Ibu mengerti tindakan yang akan dilakukan
2 . Keadaan umum bayi baik
3 . Tanda-tanda vital dalam batas normal
Frekuensi jantung : 130 x / M
Suhu : 36 ,8° c
Pernapasan : 50 x / M
4 . Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5 . Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6 . Pendokumentasian telah dilakukan.

95
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU
LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI NY “ D “ DENGAN UMUR BAYI 3 HARI
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 28 AGUSTUS 2023
(SOAP)

No. Reg :22 31 42,


Tgl. Masuk : 28 – 08 – 2023 , Pukul 20.15 WITA
Tgl. Pengkajian : 28 – 08 – 2023 pukul 7:15 WITA
Nama Pengkaji : yuyun yamlean

IDENTITAS BAYI
Nama : By.Np “D”
Tgl Lahir : 28 agustus 2023 Pukul /20.15 WITA
Umur : 3 hari
Anak ke : PERTAMA
Jenis kelamin : laki-laki
BB Lahir : 3720 gram
PB Lahir : 51 cm

IDENTITAS ISTRI / SUAMI


Nama : NY “ D ” /Tn “ H “
Umur :19 tahun / 21 tahun
Nikah : 1 kali
Lamanya : +_ 1 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / wiraswasta
Alamat : desa rambu-rambu

DATA SUBJEKTIF ( S )
1 . Ibu mengatakan Iki persalinan kedua
2. Ibu mengatakan haid pertama haid terakhir ( HPHT ) tanggal 5 november 2022
3 . Ibu menyatakan usia kehamilannya sudah memasuki bulan ke-9
4 . Jenis persalinan pervaginaan
5 . Tanggal persalinan 26 agustus 2023 pukul 20.15 WITA

96
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum bayi baik
2. Tanda-tanda vital
• Frekuensi jantung : 130 x / menit
• Suhu : 36 ,8° <
• Pernafasan : 50 x / M
3. Apgar Score : 8/ 9
4. Berat badan lahir : 3720 cm
5. Panjang badan lahir : 51 cm
6. Lingkar kepala : 37 cm
7. Lingkar dada : 35 cm
8. Lingkar perut : 34 cm
9. Tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik

ASSESSMENT ( A )
Bayi baru lahir normal, bayi cukup bulan dengan masa gestasi 37 minggu 3 hari
sesuai masa gestasi, apgar r score 8/9, berat badan lahir 2.800 gram panjang badan
lahir 48 cm keadaan umum bayi baik.

PLANNING ( P )
Tanggal 28 Agustus 2023 pukul 20.15 Wita
1. Membantu ibu tindakan yang akan dilakukan
2. Memantau KU dan di TTV bayi
3. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin atau setiap 2-3 jam
sekali
a. Menganjurkan Ibu mengonsumsi makanan bergizi seimbang
b. Memberikan pendidikan kesehatan ( Healt Education ) :
1. ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan
2. Cara menyendawakan bayi setiap setelah menyusui dengan cara
menyandarkan bayi tegak lurus di pundak ibu Kepala lebih tinggi dari
bahu Ibu lalu tepuk-tepuk bahu bayi perlahan hingga bayi bersendawa
3. Cara perawatan tali pusat dengan cara tidak membubuhkan apapun ke
pusat bayi dan menjaga pusat bayi agar tetap bersih dan kering
c. Cara menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan topi, selimut bayi
dengan selimut kering dan alat kamu ganti popok setiap kali BAK dan
BAB ganti selimut jika basah atau kotor serta hindarkan bayi dari udara
dingin.
d. Tanda bahaya bayi baru lahir seperti sulit bernafas suhu 36,5°c -37,5°c
atau sangat kering hisap pun bayi lemah , bayi muntah ,Tali pusat merah
dan berbau busuk dan gelisah atau kejang.

97
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POSTNATAL CARE FISIOLOGI
PADA NYONYA “H” P1A0 POSTPARTUM HARI PERTAMA
DI RUANG AZALEA RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 13 SEPTEMBER 2023

No register. : 30 37 61
Tanggal masuk : 11-09-2023, pukul10.15 WITA
tanggal pengkajian. : 13-09-2023, pukul 18.00 WITA
nama pengkaji. : Yuyun yamlean

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas. ISTRI SUAMI
Nama. : NY.”H” / Tn. ‘S’
Umur : 26 tahun / 25 tahun
Agama : Islam / islam
Suku/bangsa. : tolaki / Tolaki
Pendidikan. : SMA /SMA
Pekerjaan. : IRT / Wiraswasta
Alamat :desa omolengu. Kel ulumase, kec. Kolona Timur,
kab.konsel
2. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang
3. Riwayat keluhan utama
Timbul sejak : setelah melahirkan
sifat keluhan : hilang timbul
pengaruh keluhan pada aktivitas : mengganggu
usaha mengatasi keluhan : istirahat di tempat tidur, mengelus perut
4. Riwayat menstruasi
a. Minarche. : 14 tahun
b. Siklus . : 28 - 30 hari, tidak teratur tiap bulan
c. Lamanya : 3- 4 hari
d. Banyaknya : 4 - 5 kali ganti pembalut sehari
e. keluhan : tidak ada
5. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan belum melakukan pemeriksaan nifas yang lalu
6. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
a. Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama dan tidak pernah keguguran
b. Ibu mengatakan hari pertama hari terakhir HPHT pada tanggal 25
November 2002

98
c. Ibu mengatakan taksiran hari persalinannya tanggal 1 September 2023
d. Ibu mengatakan kunjungan ANC 6 kali di posyandu dan rumah sakit
e. Ibu mengatakan mendapatkan suntikan imunisasi TT dua kali pada
kehamilan ini
f. Tanggal/ jam persalinan : 11 september 2023, pukul 10.15 wita
g. Tempat persalinan : ruang bersalin
h. penolong persalinan : bidan
i. jenis persalinan : spontan, LBK
j. Lama persalinan : 16 jam 30 menit
Kala 1 : 14 jam
Kala 2 : 30 menit
Kala 3 : 5 menit
Kala 4 : 2 menit
k. Bayi
Jenis kelamin. : laki-laki
berat badan lahir : 3,140 gram
panjang badan lahir : 52 cm
cacat bawaan : tidak ada
7. Riwayat kesehatan ibu
- ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius
seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, ginjal, asma, dan
lain-lain. Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC dan HIV/AIDS
- ibu mengatakan tidak ada riwayat operasional abdomen atau
seksio Sesaria
8. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti asma,
diabetes melitus, dan hipertensi dan tidak ada riwayat penyakit
menular seperti TBC, PMS hepatitis dan HIV/AIDS
9.Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah melakukan KB
10.Riwayat sosial, ekonomi dan psikologi
a. Status perkawinan : kawin sah
b. lama nikah : satu tahun
c. Camilan ini direncanakan dan diterima
d. Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan sangat senang
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan bersama
f. Penghasilan suami kurang lebih mencukupi kebutuhan sehari-hari,
biaya persalinan ditanggung oleh keluarga, suami dan dibantu
dengan BPJS/JKN

99
11.Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Pola makan dan minum
-frekuensi makan : 2 -3 kali sehari
-frekuensi minum : 5-6 gelas sehari
-keluarga/pantangan : ibu mengatakan alergi terhadap kepiting dan
udang
b. Pola istirahat
tidur siang : 1 jam
tidur malam : 8 jam
keluhan : -tidak ada
d.Pola eliminasi
1. Buang air keci (BAK)
Frekuensi : 4-6 khas
bau/warna :kha minyak
Masalah : tidak ada
2. Buang air besar (BAB)
Frekuensi : dua kali sehari
Warna/konsistensi : ke kuningan/lunak
masalah stop : tidak ad
e.personal Hygiene
- Mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi
- keramas 2 kali seminggu menggunakan shampo
- sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi
- genitalia dan anus dibersihkan tiap kali mandi, BaK dan BAB
- pakaian dan pakaian dalam diganti setiap kalimat di atau jika
kotor/basah
b. Sesudah bersalin
- sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi
- ibu membersihkan badan dengan menggunakan Waslap
- pakaian dan pakaian dalam diganti tiap hari waslap
- mengganti pembalut 5 kali sehari
e. . Aktivitas dan kebiasaan hidup
a. Sebelum bersalin
Pekerjaan sehari-hari: memasak membersihkan rumah mencuci
pakaian mencuci piring dan lain-lain.
hubungan seksual: tiga kali seminggu +ibu mengatakan tidak
merokok, tidak mengkonsumsi minuman keras atau obat-
obatan terlarang dan tidak minum jamu
b. Setelah bersalin
- ibu belum melakukan kegiatan sehari-hari

100
- masih dalam masa istirahat
B. DATA OBJEKTIF
1.Keadaan umum ibu : baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Berat badan : 59 kg
4. LILA : 24 cm
5. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110 /70 mmHg
Nadi : 80x/m
Suhu : 32’5 C
Pernapasan : 20x/m
6. Kepala
Inspeksi : orang ketiga, panjang, hitam, bersih tidak kerontong dan
tidak ada ketombe
Palpasi: tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
7. Wajah
Inspeksi: tidak simetris kiri dan kanan ekspresi wajah ibu meringis
kesakitan saat terjadi kontraksi
Palpasi: tidak ada Oedema
8. Mata
Inspeksi: simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda Kompas
keliru warna putih
9. Hidung
Inspeksi: lubang hidung simetris kiri dan kanan tidak ada polip dan
tidak ada pengeluaran sekret.
10.Mulut
Inspeksi: mukosa bibir tampak lembab tidak ada sariawan dan tidak
ada caries
11.Telinga
Inspeksi: simetris kiri dan kanan daun telinga berbentuk sempurna
tidak ada pengeluaran sekret dan pendengaran baik
12.Leher
Inspeksi: tidak ada pembesaran Vena
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
13.Payudara
Inspeksi: tidak simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,
aerolamammae mengalami hiperpigmentasi, sudah ada
sedikit cairan kolesterol
Palpasi: tidak ada benjolan
14.Abdomen

101
Inspeksi: tampak linea nigra dan Striae Albicans, tidak terdapat luka
bekas operasi
Palpasi: TFU dua jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, kondisi
laba keras dan bundar
15.Genetalia luar dan anus
Inspeksi: pengeluaran lochea rubra, tidak terdapat luka jahitan
premium, tidak terdapat luka bekas operasi, tidak ada
varises, tidak ada hemoroid pada anus
16.Ekstremitas
a.kstremitas atas
inspeksi: simetris kiri dan kanan, warna kuku tangan merah muda
Palpasi: tidak ad oedema
b.ekstremitas Bawah
Inspeksi: simetris kiri dan kanan kuku kaki berwarna merah muda
tidak ada varises
Palpasi: tidak ada
Perkusi : refleks hotel positif (+)
17.Pemeriksaan penunjang
tidak dilakukan pemeriksaan

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa: P1 A0 post partum hari pertama, TFU 2 jari di bawah pusat dengan
masalah nyeri perut bagian bawah tembus belakang.
1.P1A0
DS : ibu mengatakan ini persalinan yang pertama dan tidak pernah
keguguran
DO : Tanpa linea nigra dan stria Albicans
Analisis dan interpretasi
Striae albicans adalah Striae livide yang menjadi putih mengkilat dan
meninggalkan bekas seperti perut/cicatriy akibat penebangan dinding
perut pada saat hamil
2. Post partum hari pertama
DS : ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 11 September 2023
pukul 10.15 wita
DO : - tanggal pengkajian 13 September 2023 pukul 08.00 wita
- TFU dua jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik
-tanpa pengeluaran lochea rubra
Analisis dan interpretasi
pada akhir kala III persalinan, fundus uteri berada setinggi umbilikus
kemudian dua jari di bawah pusat, uterus kemudian mengalami involusi

102
secara cepat apabila kontraksi uterus baik selama 7 -10 hari pertama dan
selanjutnya proses involusi ini berlangsung sampai 6 minggu.
Lochea adalah secret yang berasal dari kovum uteri dan vagina dalam masa
nifas, pada hari 1 - 3 lokia rubra, terdiri atas darah segar bercampur sisa
selaput ketuban, sisa Desidua dan sisa verniks caseosa.
3. TFU dua jari dibawa pusat
DS : -
DO : pada palpasi abdomen didapatkan tvo 2 jari di bawah pusat
Analisislah interprestasi
tinggi fundus masa involusi
Tabel :
involusi Tinggi findus
Setelah bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 1 jari dibawa pusat
Hari kel sampai 3 2 jari dibawa pusat
Hari ke 3 sampai 4 3 jari dibawa pusat
Hari ke 5 sampai 6 Pertengahan simfisis dan pusat
Hari ke 7 sampai 8 2-3 jari diatas simfisis
Hari ke 9 Tidak teraba
Hari ke 10

4.Masalah nyeri perut bagian bawah


DS : ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
DO : Ekspresi wajah ibu meringis kesakitan saat terjadi kontraksi.
Analisis dan interpretasi
Nyeri perut diakibatkan karena kontraksi uterus sebagai proses
involusi uteri dan proses pemulihan alat reproduksi pada keadaan
semula sebelum hamil dan nyeri adalah hal yang normal/fisiologi
selama persalinan.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung adanya masalah potensial

LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A.Tujuan
1. Keadaan umum ibu baik

103
2. Masa nifas berlangsung normal
3. Tidak terjadi pendarahan dan infeksi
B. Kriteria keberhasilan
1. Kesadaran ibu kompresiensis
2. Ya dan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas
normal yaitu:
a. Tekanan darah : 90-130 mmHg (sistolik) dan 70-90 mmHg
(Diastolik)
b. Nadi : 60-100 x/m
c. Suhu : 36,5 – 37,5 C
d. Pernapasan : 16-24 x/m
3. Kontraksi uterus baik dan TFU mengalami penurunan
C. Rencana asuhan
1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Rasional : pemantauan ku dan tanda-tanda vital bertujuan untuk
mengidentifikasi secara diri masalah kesehatan ibu serta sebagai
indikator untuk melakukan tindakan selanjutnya.
2.Observasi kontraksi uterus, TFU, kandung kemih, dan lochea
Rasional:
kontraksi uterus yang tidak baik (tidak globuler)merupakan tanda
bahaya nifas
-kandung kemih yang penuh dapat menghambat proses involusi uterus
untuk mendeteksi warna dan bau lochea sendini mungkin untuk
melihat adanya infeksi
TFU yang tidak mengalami penurunan merupakan tanda bahaya
nifas.
3. Jelaskan pada ibu nyeri yang dirasakan oleh ibu saat ini adalah hal
yang fisiologis atau normal rasional: nyeri perut diakibatkan karena
kontraksi uterus sebagai proses evolusi uteri akan pemulihan alat
reproduksi pada keadaan semula sebelum hamil, dan nyeri adalah hal
yang normal dan fisiologis
4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup rasional:
mobilisasi dini bertujuan untuk memperlancar aliran darah ke seluruh
tubuh sehingga tidak terjadi penumpukan darah pada ekstremitas
bawah dan mempercepat involusi uteri. Istirahat yang cukup dapat
membantu mengembalikan tenaga/stamina akibat telah pasca
persalinan
5. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada
bayinya

104
rasional: pemberian ASI eksklusif dapat membantu tumbuh kembang
bayi serta dapat mempercepat involusi uteri selain itu dengan
pemberian ASI dapat mempercepat hubungan kasih sayang antara ibu
dan anak
6.Anjurkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
rasional: dengan melakukan perawatan payudara yang baik dapat
mencegah terjadinya bendungan ASI dan memperlancar produksi ASI.
7.Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
Rasional: makanan yang bergizi dan seimbang diperlukan pada masa
nifas untuk membantu memulihkan kondisi ibu dan untuk
mengingatkan produksi ASI
8.Jelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
rasional: dengan menjaga kebersihan vulva dan vagina akan mencegah
masuknya mikroorganisme atau kuman yang dapat mengakibatkan
infeksi pada genitalia. Kebersihan vulva dan vanila juga akan
memberikan rasa nyaman pada ibu
9.Anjurkan ibu untuk ber KB setelah masa nifas
Rasional: kontraksi yang digunakan untuk menjarangkan kehamilan
sehingga ibu dan keluarga mempunyai waktu yang cukup untuk
merawat bayinya hingga 2 tahun
10.jelaskan ibu bahaya terlalu sering hamil
rasional:-dengan terlalu sering melahirkan kemungkinan terjadi
pendarahan saat persalinan titik pendarahan terjadi akibat kegagalan
berkontraksi rahim atau biasa disebut pendarahan pasca persalinan.
-pada dasarnya terdapat 4 ( empat) faktor yang mempunyai pengaruh
besar bagi kesehatan ibu dan anak yaitu dikenal dengan 4 terlalu, yaitu
terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak.
11. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu rasional: untuk
mengetahui kemajuan pertemuan dan perkembangan bayi dan
mendapatkan imunisasi
12. Lakukan pendokumentasian rasional: sebagai alat
pertanggungjawaban tindakan yang dilakukan dan sebagai alat
komunikasi bidan atau teman sejawat.

LANGKAH VII.IMPLEMENTASI
Tanggal 13 September 2023, pukul 08.00 wita
1.Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
2. Mengobservasi kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan lochea
3. jelaskan pada ibu nyeri yang dirasakan oleh ibu saat ini adalah hal yang
fisiologi atau normal

105
4.Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup
5.Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada
bayinya
6.Menganjurkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
7.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang
8.Menjelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
9.Mengonsumsi ibu untuk ber KB setelah masa
10.Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu
11.Melakukan pendokumentasian

LANGKAH VIII. EVALUASI


Tanggal 13 September 2023, pukul 08.00
1.Keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal
Tekanan darah :110/70 mmHg
nadi : 80x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20 x/m
2.Kontraksi uterus baik dan bundar
3.TFU dua jari di bawah pusat
4.Kandung kemih kosong
5.Pengeluaran lokhea rubra
6.Sudah ada sedikit pengeluaran ASI dan ibu memberikan ASI kepada
bayinya secara terus-menerus
7.Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan
8.Ibu bersedia melakukan semua anjuran yang diberikan.

106
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POSTNATAL
CARE FISIOLOGIS DI RSUD KOTA KENDARI
13 SEPTEMBER 2023
(SOAP)

IDENTITAS. ISTRI. SUAMI


NAMA : NY “H”. / Tn S’
UMUR : 26 tahun / 25 tahun
AGAMA : Islam di islam
SUKU/BANGSA : tolaki /tolaki
PENDIDIKAN : SMA /SMA
PEKERJAAN : IRT / wiraswasta
ALAMAT : desa amolengo, kel, ulumrse, kec kolona
Timur, kab.Konsel
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan ini persalinan pertama dan tidak pernah keguguran
2. Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 11 September 2023 pukul 10.15
wita
3. Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus tulang belakang

DATA OBJEKTIF (O)


1.Keadaan umum ibu : baik
2. kesadaran : composmentis
3. berat badan : 59 kg
4. LILA : 34 cm
5. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
nadi : 80x/m
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20x/m
6.TFU dua jari di bawah pusat
7. Kontraksi uterus baik dan fundus teraba bundar dan keras
8. Tempat pengeluaran Lochea rubra

ASSESSMENT (A)
P2 A0 post partum hari pertama, TFU dua jari di bawah pusat, dengan
masalah nyeri perut bagian bawah

PLANNING (P)
Tanggal 13 September 2023 pukul 08.00 wita

107
1. Mengobservasi KU dan tanda-tanda Vital
2. Mengobservasi kontraksi uterus TFU kandung kemih dan lochea
3. elaskan pada ibu nyeri yang dirasakan oleh ibu saat ini adalah hal yang
fisiologis atau normal
4. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
kemudian bayinya
6. Menganjurkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
7. Tunjukkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
8. Menjelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
9. Menganjurkan ibu untuk ber-kb setelah masa nifas
10. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu
11. Melakukan pendokumentasian

108
MANAJEMEN ASUHEN KEBIDANAN POSTNATAL FISIOLOGI PADA
NYONYA “S” P5 A2 POST PARTUM HARI PERTAMA
DI RUANG AZALEA RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 26 SEPTEMBER 2023

No register : 30 51 80
Tanggal Masuk : 26 September 2023, pukul 19.32 WITA
Tanggal Pengkajian : 26 September 2023, pukul 19.35 WITA
Nama pengkaji : Yuyun yamlean

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A.DATA SUBJEKTIF
1. Identitas. ISTRI. SUAMI
Nama. : NY “S”. / Tn “ I”
Umur. : 33 tahun / 34 tahun
Agama : islam. / Islam
Suku/Bangka : Makassar / Makassar
Pendidikan : SMA. / SMA
Pekerjaan : wiraswasta / wiraswasta
Alamat : Jln.Y. wayong, kel. Tobuuhan
2.Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3.Riwayat keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan utama
4.Riwayat menstruasi
a.Minarche : 13 tahun
b.Siklus. : 38 hari
c.Lamanya. : 4-1 Minggu
d.Banyaknya : 2 -4 Kali sehari ganti pembalut
e.Keluhan : tidak ada
5.Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tabel:
Ana Tahun UK Jenis Te pnolon kompli bayi NIFAS
k partus part mp g kasi
ke us at bay ib PB BB J KE AS
per i u K DA I
sali N
nan
1 2009 nor RS bidan - - 48 900kg p baik <2
mal thn

109
2 2011 atr nor RS bidan - - 49 300kg p Baik >1ta
m mal hun
3 2014 ate nor RS bidan - - 48 3,2kg L baik >1
rm mal tahu
n
4. 2021 ate nor RS bidan - - 47 300 p Baik >1
re mal kg thn
m
5 2023 ate nor RS bidn - - 48 31,0k p baik Nifa
rm mal g s
skar
ang

6.Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang


a. Ibu mengatakan ini persalinan kelima dan pernah keguguran (P5 A2)
b. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) pada tanggal 18
Desember 2022
c. Ibu mengatakan taksiran hari persalinannya adalah pada tanggal 25
September 2023
d. Ibu mengatakan kunjungan ANC belum pernah selama hamil terakhir
e. ibu mengatakan tidak melakukan suntikan imunisasi TT selama kehamilan
ini
f. Tanggal/jam persalinan : 25 september 2023, pukul 16.24 WITA
g.Tempan Persalinan : rumah sakit
h.penolong persalinan: Bidan
I.jenis persalinan : spontan
J.Lama persalinan
Lama I : 16 jam 15 menit
Kala II : 14 jam
Kala III: 31 jam
Kala IV: 2 jam
K. Bayi
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan lahir: 3100 gram
Panjang badan lahir : 48 cm
Cacat bawaan : Tidak ada
7.Riwayat kesehatan ibu

110
-ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius seperti
jantung, hipertensi, diabetes melitus, ginjal, asma, dan lain-lain. Ibu tidak
pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan HIV/AIDS
-ibu mengatakan tidak ada riwayat operasional abdomen atau seksio
Sesaria
8. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti asma,
diabetes melitus dan hipertensi. Dan tidak ada riwayat penyakit menular
seperti TBC, PMS, hepatitis dan HIV/AIDS
9.Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi
10.Riwayat sosial ekonomi dan psikologi
a. Status perkawinan : kawin Sah
b. Lama Nikah. : 16 tahun
c. Kehamilan ini direncanakan dan diterima
d. Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan: sangat senang
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan bersama
f.Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya persalinan
ditanggung oleh suami dan dibantu dengan BPJS
11. Riwayat pemeriksaan kebutuhan dasar
a. Pola makan dan minum
-Frekuensi makan : 2-3 kali sehari
-frekuensi minum : 5- 6 gelas sehari
-keluhan/pantangan: tidak ada
b. Pola istirahat
-tidur siang: 2 jam
-tidur malam.8 jam
-Keluhan: tidak ada
c. Pola eliminasi
1). Bunga air kecil (BAK)
-frekuensi : 3-4 kali sehari
-bau/warna: khas amoniak/kuning
-keluhan: tidak ada
2). Buang air besar (BAB)
-frekuensi: 2 kali sehari
-warna/konsistensi : kekuningan/lunak
-masalah : tidak ada
d. Personal hygiene
a. Sebelum bersalin
-mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi

111
-keramas tiga kali seminggu menggunakan sampo
-sikat gigi 3 kali sehari menggunakan pasta gigi
-genetalia dan anus dibersihkan tiap kali mandi, BAK dan BAB
-pakaian dan pakaian dalam diganti setiap kali mandi atau jika
kotor/basah
b. Sesudah bersalin
-sikat gigi tiga kali sehari menggunakan pasta gigi
-membersihkan badan dengan menggunakan Waslap
-pakaian dan pakaian dalam diganti tiap kali Waslap
-mengganti pembalut lima kali sehari
e. Aktivitas dan kebiasaan hidup
a. Sebelum bersalin
-pekerjaan sehari-hari : memasak, membersihkan rumah, mencuci
pakaian, mencuci piring dan lain-lain
-hubungan seksual: dua kali seminggu
-ibu mengatakan tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman
keras atau obat-obatan terlarang dan tidak minum jamu
b. Setelah bersalin:
- ibu belum melakukan kegiatan sehari-hari
-ibu masih dalam masa istirahat

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum ibu :Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. berat badan : 56 kg
4. LILA : 24 cm
5. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
nadi : 80 x/m
suhu : 36,6 C
Pernapasan : 20x/m
6.Kepala
Inspeksi: rambut tampak lurus, panjang, hitam, bersih, tidak rontok dan
tidak ada ketombe
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
7.Wajah
Inspeksi: simetris kiri dan kanan ekspresi wajah ibu komposementis
Palpasi: tidak ada Oedema:
8.mata

112
Inspeksi : semester kiri dan kanan, kunjungtiva merah muda sklera
berwarna putih
9.Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip dan
tidak ada pengeluaran sekret
10.mulut
Inspeksi : mukosa bibir tanpa kelembab tidak ada sariawan dan tidak
ada caries
11.Telinga
Inspeksi: simetris kiri dan kanan, daun telinga berbentuk sempurna,
tidak ada pengeluaran sekret dan pendengaran baik
12.Leher
Inspeksi: tidak ada pembesaran venajuguralis.
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
13.payudara
Inspeksi: Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, areola mamae
mengalami hiperpigmentasi, sudah ada sedikit cairan kolostrum
Palpasi: tidak ada benjolan
14.Abdomen
Inspeksi: tampak linea nigra dan Striae albicans, tidak terdapat lupa
bekas operasi
Palpasi: TFU 2 jari dibawa pusat, kontraksi, uterus baik, fundus teraba
keras dan bunda
15.genetalia luar dan anus
Inspeksi: pengeluaran lochea rubra, tidak terdapat luka jahitan perneum,
tidak terdapat luka bekas operasi, tidak ada varises, tidak terdapat luka
bekas operasi, tidak ada varises, tidak ada hemoroid pada anus
16. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
Inspeksi: simetris kiri dan kanan, warna kuku tangan merah muda.
Palpasi: tidak ada Oedema
b.Ekstremitask bawah
Inspeksi: simetris kiri dan kanan ,kuku kaki berwarna merah muda,
tidak ada varises.
Palpasi: tidak ada oedema
Perkusi: refleks patella positif (+/+)
18. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan

113
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa: P5 A2 postpartum hari pertama, TFU 2 jari dibawa pusat, dengan
keadaan ibu baik
1.P5 A2
DS : ibu mengatakan ini persalinan yang kelima dan pernah keguguran
DO : tanpak linea nigra dan Striae albicans
analisis dan i Serial
Striae albicans adalah Striae livide yang menjadi putih mengkilat dan
meninggalkan bekas seperti perut/akibat penegangan dinding perut pada
saat hamil ( Sarwono 2008)
2. Post partum hari pertama
DS : ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 26 September 2023 pukul
16.25 wita
DO :
-tanggal pengkajian 26 September 2023 pukul 19.35 wita
-TFU dua jari dibawa pusat, kontraksi uterus baik
-tampak pengeluaran lochea rubra
Analisis dan interpretasi
-pada akhir kala tiga persalinan, fundus uteri berada setinggi umbilikus
kemudian dua jari dibawa pusat, uterus kemudian mengalami involusi
secara cepat apabila kontraksi uterus baik selama 7 -10 hari pertama dan
selanjutnya proses involusi ini berlangsung sampai 6 minggu.
(Winkjosastro 2007).
-lochea adalah secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam
masa nifas, pada hari 1-3 lohia rubra, terdiri atas darah segar bercampur
sisa selaput ke Tuban sisa Desi 2 dan sisa perniks .
3. TFU dua jari dibawa pusat
DS :-
DO : pada palpasi abdomen didapatkan TFU dua jari di bawah pusat.
Tinggi fundus masa inolusi
Tabel :
involusi Tinggi fundus
Setelah bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 1 jari dibawa pusat
Hari kel sampai 3 2 jari dibawa pusat
Hari ke 3 sampai 4 3 jari dibawa pusat
Hari ke 5 sampai 6 Pertengahan simfisis dan pusat
Hari ke 7 sampai 8 2-3 jari diatas simfisis
Hari ke 9 Tidak teraba
Hari ke 10

114
4.keadaan ibu baik

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


POTENSIAL
tidak ada data yang mendukung adanya masalah potensial

LANGKAH 1V. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A.Tujuan
1. Keadaan umum ibu baik
2. Masa nifas berlangsung normal
3. Tidak terjadi pendarahan dan infeksi
B. Kriteria keberhasilan
1. Kesadaran ibu composmentis
2. Keadaan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal
yaitu:
a. Tekanan darah : 90-130 mmHg (Sistolik) Dan 70-90 mmHg(diastolik)
b.Nadi : 60-100 x/m
c.suhu : 36,5_37,5 C
d.Pernapasan : 16-24 x/m
3. Kontraksi uterus baik dan TFU mengalami penurunan
C. Rencana asuhan
1. Observasi ku dan tanda-tanda vital
Rasional: pemantauan ku dan tanda-tanda vital bertujuan untuk
mengidentifikasi secara dini masalah kesehatan ibu serta sebagai
indikator untuk melakukan tindakan selanjutnya
2.Observasi kontraksi uterus TFU, kandung kemih dan lochea
Rasional:
- kontraksi uterus yang tidak baik (tidak globuler) merupakan tanda
bahaya nifas
- TFU yang tidak mengalami penurunan merupakan tanda bahaya
- kandung kemih yang penuh dapat menghambat proses involusi
uterus
- untuk mendeteksi warna dan bau Nokia sendiri mungkin untuk
mengetahui adanya infeksi
3. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup

115
Rasional: mobilisasi dini bertujuan untuk memperlancar aliran darah
ke seluruh tubuh sehingga tidak terjadi pembukaan darah pada
ekstremitas bawah dan mempercepat involusi uteri istirahat yang
cukup dapat membantu mengembalikan tenaga/stamina akibat telah
pasca persalinan
4.Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan kepada bayinya
Rasional: pemberian ASI eksklusif dapat membantu tumbuh kembang
bayi serta dapat mempercepat involusi uterus, selain itu dengan
pemberian ASI dapat mempercepat hubungan kasih sayang antara ibu
dan anak.
5.Anjurkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
Rasional: dengan melakukan perawatan payudara yang baik dapat
mencegah terjadinya bendungan ASI dan memperlancar produksi ASI
6.Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang
Rasional: makanan yang bergizi dan seimbang diperlukan pada masa
nifas untuk membantu memulihkan kondisi ibu dan untuk
mengingatkan produksi ASI
7.Jelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
Rasional: dengan menjaga kebersihan vulva dan vagina akan mencegah
masuknya mikroorganisme atau hormon yang dapat mengakibatkan
infeksi pada genitalia. Kebersihan flora dan vagina juga akan
memberikan rasa nyaman pada ibu
8.Anjurkan ibu untuk ber-kb dengan jenis kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) yang 6 tahun setelah nifas
Diagnosa: dengan kontrasepsi yang digunakan ini untuk menjalankan
kehamilan dengan jangka panjang dengan menggunakan metode jenis
alat kontrasepsi atau AKDR sehingga ibu dan keluarga mempunyai
waktu yang cukup untuk merawat bayinya hingga 2 tahun
9. Jelaskan ibu bahaya terlalu sering hamil
Rasional:
-dengan terlalu sering melahirkan kemungkinan terjadi pendarahan saat
persalinan titik pendarahan terjadi akibat kegagalan berkontraksi rahim
atau biasa disebut perdarahan pasca persalinan. Jumlah anak yang
meningkat dan tidak dibatasi maka diperkirakan dapat meningkatkan
presentasi komplikasi
-pada dasarnya terdapat 4 faktor yang mempunyai pengaruh besar bagi
kesehatan ibu dan anak, yaitu dikenal dengan 4 terlalu, yaitu terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak.
10. Jelaskan pada ibu bahaya terlalu sering melahirkan
Rasional:

116
-sering melahirkan kondisi ini menyebabkan otot rahim kendur
sehingga kemampuan berkontraksi setelah persalinan, kurang baik.
Akibat gagal berkontraksi, pembuluh pembuluh darah tidak terjepit
sehingga darah terus mengalir
- ibu dengan empati pertama adalah ibu yang hamil pada usia terlalu
muda yaitu hamil saat berusia kurang dari 20 tahun. Kedua ibu yang
hamil pada usia terlalu tua yaitu hamil pada usia lebih dari 35 tahun
ketiga, ibu dengan jarak kehamilan terlalu dekat yaitu jarak antara
kelahiran anak satu dengan yang lainnya kurang lebih 2 tahun dan
terlalu sering keempat, ibu yang mempunyai anak hidup lebih dari 3
atau 4, ibu dengan 4T juga dapat mengakibatkan kematian ibu
11. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu
rasional: untuk mengetahui kemajuan pertumbuhan dan perkembangan
bayi dan mendapatkan imunisasi
12. Lakukan pendokumentasi
Rasional: sebagai alat pertanggungjawaban tindakan yang dilakukan
dan sebagai alat komunikasi bidan atau teman sejawat.

LANGKAH VII. IMPLEMENTASI


Tanggal 26 September 2023, pukul 19.35 wita
1.Mengobservasi ku dan tanda-tanda vital
2.Mengobservasi kontraksi uterus kandung kemih dan lochea
3.Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup
4.Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
kepada bayinya
5.Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
6.Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
7.Menjelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
8.Menganjurkan ibu untuk ber-KB setelah masa nifas
9.Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu
10.Melakukan pendokumentasian

LANGKAH VIII. EVALUASI


Tanggal 26 September 2023, pukul 20.00 wita
1.Keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal :
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,6 C
Pernapasan: 20x/m
2.Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras dan bundar

117
3.TFU dua jari dibawa pusat
4.Kandung kemih kosong
5.Pengeluaran lokhea rubra
6.Sudah ada sedikit pengeluaran ASI dan ibu memberikan ASI kepada
bayinya secara terus-menerus
7.Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan
8.Ibu bersedia melakukan semua anjuran yang diberikan

118
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
POST NATAL CARE FISIOLOGIS DI RSUD KOTA KENDARI
TANGGAL 26 SEPTEMBER 2023
(SOAP)

IDENTITAS. ISTRI SUAMI


Nama : Ny “S” /Tn “I”
umur : 33 tahun / 34 tahun
agama : Islam / Islam
suku/bangsa : Makassar/Makassar
pendidikan : SMA/ SMA
pekerjaan : Wiraswasta/wiraswasta
alamat : Jln.y wayong, kel.tabuuha

DATA SUBJEKTIF ( S)
1. Ibu mengatakan ini kehamilan kelima dan pernah keguguran dua kali
2. Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 26 September 2023 pukul 16.25
wita
3. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

DATA OBJEKTIF (O)


1.Keadaan umum ibu : baik
2.Kesadaran : Composmentis
3berat badan : 56 kg
4.LILA : 24 cm
5.tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
nadi : 80x/m
Suhu : 36,6 C
Pernapasan : 20x/m
6. TFU dua jari dibawa pusat
7.Kontraksi uterus baik fundus teraba bundar dan keras
8.Tanpa pengeluaran lochea rubra

ASSESSMENT (A)
P5 A2 post partum hari pertama, TFU 2 jari dibawah pusat, dengan keadaan
ibu baik

119
PLANNING (P)
Tanggal 26 September 2023, pukul 19. 35 WITA
1.Mengobservasi KU dan tanda-tanda vital
2.Mengobservasi kontraksi uterus, TFU kandung kemih dan lochea
3. ajarkan ibu untuk mobilisasi dini dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan hasil eksklusif selama enam bulan
kepada b mengajarkan
5.Menganjurkan ibu tentang perawatan payudara yang baik
6.Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
7.Menjelaskan pada ibu tentang vulva hygiene dan vagina
8.Menganjurkan ibu untuk ber-KB setelah masa nifas
9.Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu
10.Melakukan pendokumentasian.

120
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprhensif melalui studi kasus continuity of care pada Ny. N usia 25
tahuun mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus,
hingga pelayanan kontrasepsi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pentingya melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif sebagai
deteksi dini untuk mengurangi faktor-faktor resiko yang dapat terjadi
selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga
pelayanan kontarsepsi.
1. Ante natal care
Diagnosa yang dapat di tegakkan pada masa ante natal care pada
Ny.’D’ usia kehamilan 31 minggu 5 Hari, janin tunggal hidup intra
uterin. Pada asuhan antenatal care telah dilaksanakan 3x kunjungan
tidak ada ditemukan masalah pada Ny.’D’ tidak mengalami komplikasi
kehamilan
2. Intra natal care
Asuhan kebidanan intra natal care pada Ny. J dilakukan pada tanggal 19
September 2023. Proses persalinan diberikan asuhan tanda persalinan
dan menganjurkan ibu tetap rileks menghadapi proses persalinan karna
psikologi ibu tidak baik yaitu cemas dan ketakutan. Ny. J berlangsung
normal tanpa ada penyulit karena Ny. J mengikuti anjuran dan
saran yang penulis dan bidan berikan sehingga faktor resiko bersalin
diusia yang memiliki faktor resiko tidak terjadi.
3. Bayi baru lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. D berlangsung SC, bayi
baru lahir Ny. D lahir Serotinus, lewati masa kehamilan, dan berat bayi
baru lahir normal, pemberian asuhan difokuskan pada pencegahan
kehilangan panas dan pencegahan infeksi. Komplikasi dan masalah
potensial pada BBL tidak terjadi.karena sudah di berikan asuhan
antisipasi.
4. Post Natal Care
Pada asuhan nifas secara komperehensif telah dilakukan pada Ny. H
telah menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan teknik
pendokumentasian SOAP.

121
B. Saran
Penulis ingin menyumbangkan saran di akhir penulisan laporan tugas
akhir ini dalam mengupayakan peningkatan pelayanan kesehatan
khususnya dalam asuhan kebidanan komprehensif, yaitu sebagai berikut :
1. Bagi intitusi
Diharapkan semakin memperbaharui skill yang akan diajarkan dan
selalu mengikuti perkembangan ilmu kebidanan terkini, sehingga mampu
meningkatkan profesionalitas kinerja mahasiswa kebidanan nantinya
setelah terjun di masyarakat. Selain itu, diharapkan lebih menyamakan
presepsi dalam pencapaian target asuhan yang telah ditetapkan.
2. Bagi Klien
a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu
tentang masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan
KB sehingga dapat menjalaninya tanpa adanya komplikasi.
b. Diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi klien bahwa
kehamilan dengan anemia ringan yang akan menimbulkan dampak
atau resiko yang dapat terjadi pada ibu dan bayi hingga
cmenyebabkan kematian jika tidak di berikan pendampingan yang
berkelanjutan dari tenaga kesehatan.
c. Diharapkan dapat membawa bayi ke fasilitas kesehatan untuk di
imunisasi sesuai jadwal yang terdapat di buku KIA.
3. Bagi Mahasiswa Kebidanan
a. Diharapkan selalu memaksimalkan diri dalam mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan selama praktek di
lapangan.
b. Diharapkan dari saat praktek ke lapangan, mahasiswa
menggunakan alat kesehatan pribadi masing-masing untuk
melakukan asuhan yang ingin dicapainya sehingga tidak
bergantung pada alat kesehatan milik institusi.
c. Diharapkan dalam pelaksanaa Laporan Tugas Akhir berikutnya
dapat lebih baik dan lebih memahami lagi baik dalam penulisan
maupun pelaksanaan asuhan.

122
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes


RI; 2015
Fakhrizal, Fauzi, R., & Ristianingsih, Y. (2015). Konsentrasi, Pengaruh Hcl,
Pelarut Ektraksi, Pada Dari Kulit Pisang Ambon. Jurnal.
JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalinan Normal.Jakarta:EGC
Muslihatun, Wafi N. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta:Fitramaya
Maternal Mortality: World Health Organization (WHO), 2015.
Sofian, Amru. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri : ObstetriOperatif
ObstetriSocial. Jakarta : EGC
Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga
Sulistyawati, Ari. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta:Andi Offset
Sukarni K, Sudarti. 2013. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan
NeonatusResiko Tinggi. Yogyakarta: Nuha Medika
Prawihardjo 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

123

Anda mungkin juga menyukai