Oleh :
Nama : Indah Aziza Rofiati Dewi
NIM : P27224020575
Kelas : Reguler
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat rahmat-
nya penyusun bisa menyelesaikan Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Fisiologis Hol
Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan Pembimbing Lahan yang
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan terkait dengan kasus yang dibahas. Penulis menyadari
laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan
guna memperbaiki laporan yang akan penulis buat di masa mendatang. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan penulis mengcapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
D. Manfaat....................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................5
A. Literatur Review ....................................................................................... 5
B. Implikasi untuk praktek dan strategi pengajaran (Implications For
Practice And Teaching Strategies) ...................................................... 36
C. Implikasi hasil penelitian (Implication for research)................................43
D. Managemen kebidanan..............................................................................44
BAB III TINJAUN KASUS................................................................................65
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................218
BAB V PENUTUP..............................................................................................276
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................278
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus kehidupan seseorang perempuan tidak lepas dari fungsi reproduksi,
salah satu nya adalah masa kehamilan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sa
mpai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari atau 9 bulan 10 hari. Kehamilan tida
k akan pernah terjadi ketika kedua sel tidak bertemu oleh karenanya kehamilan m
erupakan suatu fenomena atau keadaan yang fisiologis dimana terjadi pertemuan
antara sel telur (ovum) dan sperma sehingga terjadi pembuahan yang biasa dikena
l dengan tahap konsepsi, ketika tahap konsepsi berhasil zygot akan terus membel
ah diri menjadi embrio dilanjutkan dengan proses implantasi hingga berkembang
menjadi janin dan diakhiri dengan proses persalinan (Saifudin, 2014; Saminem, 2
009; Werdiningsih, 2017; Marmi, 2017).
Meskipun kehamilan merupakan proses yang alamiah bukan patologis, tetapi
kosndisi normal dapat menjadi abnormal apabila proses kehamilan tidak dipantau
dengan baik (Hatini, 2018).
Pemantauan kehamilan yang tidak tidak tepat akan meningkatkan mortalitas
pada masa kehamilan, persalinan dan nifas yang akan meningkatkan Angka
Kematian Ibu (AKI). AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhas
ilan upaya kesehatan ibu dan derajat kesehatan masyarakat. Kematian ibu merupa
kan kematian seorang wanita yang dapat disebabkan pada saat kondisi hamil atau
menjelang 42 hari setelah melahirkan. Secara umum di Indonesia terjadi penurun
an kematian ibu selama periode 1991- 2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kel
ahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, na
mun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 p
er 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Data tahun 2015 memperlihatkan an
gka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs (Kemenkes RI, 2020).
Salah satu upaya percepatan penurunan AKI adalah menjamin agar setiap ibu
mampu mendapatkan pelayanan ibu hamil yang berkualitas. Pelayanan kesehatan
ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu
kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pad
a trimester kedua (usia kehamilan 13-27 minggu), dan minimal dua kali pada trim
ester ketiga (usia kehamilan 28 minggu sampai menjelang persalinan).
1
2
atian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 109,65 per 100.
000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 88,05 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2017 (Dinkes Jateng, 2017).
Sedangkan jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Sukoharjo sebanyak
4 kasus. Sehingga Angka Kematian Ibu Maternal pada tahun 2017 adalah 31,94/
100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2016 sebesar
94,83/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Sukoharjo, 2017).
Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan
secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini
adanya kelainan, komplikasi dan penyakit sehingga dapat dicegah atau diobati.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan kenyataan yang ada penulis
dapat merumuskan masalah yaitu :
1. Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis Di Wilayah Kerja
Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo dengan mengacu pada KEPMENKE
S NO.938/ MENKES/ SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan?
2. Bagaimana penatalaksanaan yang diberikan dan rasionalisasinya?
3. Bagaimana analisis jurnal sesuai dengan kasus dan asuhan yang diberikan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan men
gacu pada KEPMENKES NO.938/ MENKES/ SK/VIII/2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Penulis diharapkan mampu:
a. Melaksanaan pengkajian pada ibu hamil.
b. Menganalisa data berupa merumuskan diagnosa kebidanan, masalah dan k
ebutuhan ibu hamil.
c. Membuat penatalaksanaan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan p
engkajian pada ibu hamil.
4
d. Menganalisis jurnal yang sesuai dengan asuhan yang diberikan pada ibu h
amil.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dengan berdasarkan
Evidance Based Practice dalam memberikan asuhan pada ibu hamil fisiologis.
2. Bagi Institusi
Hasil laporan pengelolaan kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber refer
ensi khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan tel
aah jurnal yang sesuai asuhan yang diberikan.
3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam melak
sanakan pelayanan khususnya pada ibu hamil fisiologis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Literatur Review
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester
satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Evayanti, 2015).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi dkk, 2011).
Kehamilan terjadi jika ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),
dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi (Saifuddin, 2017).
a. Tanda Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2017) dibagi menjadi
3 bagian, yaitu:
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT – 3
(bulan + 7).
b) Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
5
6
d) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul lagi.
f) Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g) Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h) Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
i) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama.
k) Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a). Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
7
empel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, ber
diameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Human Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila anda melak
ukan test kehamilan, hasilnya positif.Janin mulai membentuk struktur m
anusia. Saat ini telah terjadi pembentukan tulang belakang serta jantung
dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
Minggu 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoder
m adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk sistem saraf pa
da janin tersebut yang seterusnya membentuk tulang belakang, kulit sert
a rambut. Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan me
mbentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. L
apisan endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus
hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada min
ggu ini sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gr
am, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah
menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi men
jadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang ter
dapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi,
ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga.
Bronchi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan
mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan sikubayi sudah mulai
terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta li
dah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang
10
tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempur
na
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak,dengan Do
ppler bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar
22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan meningkat dengan cepat hampir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu 11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tang
an dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat,
meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. J
anin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang,
bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekali
gus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu 12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil.Jari-jari tangan d
an kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam ro
ngga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin
bisa jadi meningkat.Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar bebe
rapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termas
uk telinga dan kelopak mata.
2) Trimester II
13 minggu
Kelopak mata janin merapat dan melindungi mata yang sedang berkemb
ang. Janin mencapai panjang ± 76 mm dan beratnya ± 19 gram
14 minggu
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya ± 80 -110 mm dan beratnya
± 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus
11
yang tumbuh diseluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada
mingu ini
15 minggu
Tulang dan sumsum tulang didalam sistem kerangka terus berkembang.
Kulit janin masih sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat. Beratn
ya ± 49 gram dan panjangnya ± 113 mm
16 minggu
Janin telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suar
a. Sistem peredaran darah mulai berfungsi. Panjangnya ± 116 mm dan b
eratnya ± 80 gram
17 minggu
Panjangnya ± 12 cm dan beratnya ± 100 gram, janin masih sangat kecil.
Lapisan lemak coklat mulai berkembang untuk menjaga suhu tubuh jani
n setelah lahir
18 minggu
Panjang ± 14 cm dan beratnya ± 149 gram, janin sudah bisa melihat cah
aya yang masuk dalam rahim dam mulai bergerak
19 minggu
Tubuh janin diselimuti verniks caseosa, semacam lapisan lilin yang mel
indung kulit dari luka. Otak janin telah mencapai jutaan saraf motorik k
erenanya ia mampu membuat gerakan seperti menghisap jempol. Beratn
ya ± 226 gram dengan panjang ± 16 cm
20 minggu
Setengah perjalanan telah dilaluui. Berat ± 260 gram dan panjang ± 18 c
m. Dibawah lapisan verniks, kulit janin mulai membuat lapisan dermis,
epidermis dan subcutaneous, kuku tumbuh di minggu ini
21 minggu
Usus janin telah cukup berkembang sehingga janin sudah mampu meny
erap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan sistem pencernaan m
enuju usus besar. Berat ± 340 gram dan panjang ± 20 cm
22 minggu
Indera janin mulai berkembang dan pertumbuhan tubuh sudah mulai mi
rip dengan pada saat bayi lahir
12
23 minggu
Lemak semakin banyak, kulit mulai keriput. Janin mulai menggerakan j
ari, lengan dan kaki. Berat ± 450 gram
24 minggu
Paru-paru janin mulai mengambil oksigen meskipun belum bisa sempur
na. Paru-paru sudah mulai memproduksi surfaktan untuk menjaga kantu
ng udara
25 minggu
Janin sudah mulai mengedipkan mata. Indera yang lain juga mulai lebih
sempurna. Berat ± 650 -670 grsm dsn panjang ±34 -37 cm
26 minggu
Mata sudah bisa berkedip, otak mulai berfungsi mengembangkan fungsi
indera janin. Berat ± 750 -780 gram dan panjang ± 35 – 38 cm
27 minggu
Paru paru, hati dan sistem kekebalan masih harus dimatangkan. Akan te
tapi jika sudah dilahirkan 85% sudah bisa bertahan. Berat ± 870 -890 gr
am dan panjang ± 36 -38 cm
28 minggu
Berat ±1100 gram. Otak janin mulai berkembang dan luas. Lapisan lem
ak semakin berkembang dan rambut halus bertambah banyak. Fundus
uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prosesus xifoideus (25 cm)
3) Trimester III
32 Minggu
Simpanan lemak coklat berkembang dibawah kulit untuk persiapan pem
isahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm dan panjang ubu
n-ubun bokong sekitar 28 cm dan berat sekitar 1.800 gr. Mulai menyim
pan zat besi, kalsium, dan fostor
36 minggu
Pada ahkir minggu ke-36 gestasi, janin memiliki panjang ubun-ubun bo
kong rata-rata yaitu 32 cm dan berat sekitar 2.500 g. Seluruh uterus teris
i oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar banyak. Pertum
buhan kepala maksimal, lingkar kepala menjadi lingkar terbesar dari pa
da seluruh bagian tubuh, pada bayi laki-laki, testis mulai turun ketempat
nya didalam skrotum antibodi ibu ditransfer kebayi. Hal ini akan memb
13
(4) Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil
(5) Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam j
umlah atau porsi besar karena itu hanya akan membuat mual.
(6) Pengobatan tradisional : jahe dapat menurunkan mual muntah.
Seduhan jahe mengandung zat inti yang disebut gingerol merupaka
n molekul radikal bebas kuat dan dapat beraksi sebagai antioksidan.
Gingerol menurunkan produk oksidatif dalam saluran pencernaan
yang menyebabkan pembuluh darah darah membesar yang biasany
a ditandai dengan efek hangat dan menghambat penerimaan seroto
nin di dalam lambung yang dapat mengurangi terjadinya rasa mual.
(Megawati, 2010)
(7) Makan makanan yang mengandung lemak, protein yang rendah
seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur dan sebagainya.
(8) Makan makanan dalam jumlah yang sedikit dalam setiap 2-3 ja
m.
ba-tiba secara sporadik dengan intensitas antara 5-25 mmHg. Pada usia
kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fung
si corpus luteum gravidarum.
3) Trimester 3
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan
untuk persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Keteba
lan mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos men
galami hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang
berwarna keputihan dan lebih kental. Pada minggu-minggu akhir keham
ilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolag
en pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pad
a waktu persalinan. Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen ba
wah uterus pada trimester akhir. Otot-otot uterus bagian atas akan berko
ntraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis, hal it
u terjadi pada masa-masa akhir kehamilan menjelang persalinan. Batas
antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut ling
karan retraksi fisiologis.
b. Payudara / mammae
1) Trimester 1
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat.
Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar
sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.
2) Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum
ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester dua.
Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat
secara progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat
timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan
kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa
21
3) Trimester 3
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-
garis kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang
kadang juga muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna
tersebut sering disebut sebagai striae gavidarum. Pada wanita
multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis garis
mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan
sebelumnya.
22
2) Trimester 2
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma
dan eritrosit. Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang
dan peningkatan ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20
minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi.
23
3) Trimester 3
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun
selama kehamilan menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu
diperhatikan kadar hemoglobin ibu terutama pada masa akhir
kehamilan, bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu dianggap abnormal
dan biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.
f. Sistem Kardiovaskuler
1) Trimester 1
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu
pertama kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami
peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler
sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Preload meningkat
sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu
ke 10-20.
2) Trimester 2
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan
vena cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi
terlentang. Hal itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena
ke jantung hingga terjadi penurunan preload dan cardiac output yang
kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
3) Trimester 3
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada
pembesaran uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke
ginjal. Pada posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun
jika dibandingkan dengan posisi miring.
g. Sistem pernafasan
1) Trimester 1
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal
kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu
sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal
sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama
kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan
sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut
mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.
2) Trimester 2
24
3) Trimester 3
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan
sering berkemih pun dapat muncul kembali. Selain itu, terjadi
peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian berpengaruh pada
peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow sehingga
25
timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino
dan vitamin yang larut air lebih banyak.
i. Sistem Muskuloskeletal
1) Trimester 1
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
musuloskeletal. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan
progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament
juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan
tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal
apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi.
2) Trimester 2
Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas
persendian sedikit berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi
cairan pada connective tissue, terutama di daerah siku dan pergelangan
tangan.
3) Trimester 3
Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita
hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca,
sacrococcigis, dan pubis akan meningkat mobilitasnya diperkirakan
karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan
perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak
nyaman pada bagian bawah punggung.
j. Sistem Persarafan
1) Trimester 1
Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan
perhatian, konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas
awal. Namun, penelitian yang sistematis tentang memori pada
kehamilan tidak terbatas dan seringkali bersifat anekdot.
2) Trimester 2
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2
bulan pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai
tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta
efisiensi tidur yang berkurang.
3) Trimester 3
26
sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak disertai
faktor penyulit, dengan kata lain, kehamilan sedang dalam kondisi yang
sehat. Hubungan seks sebaiknya lebih diutamakan untuk menjaga
kedekatan emosional daripada rekreasi fisik karena pada trimester terakhir
ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena
orgasme. Hal tersebut dapat berlangsung biasanya sekitar 30 menit hingga
terasa tidak nyaman. Jika kontraksi berlangsung lebih lama, menyakitkan,
menjadi lebih kuat, atau ada indikasi lain yang menandakan bahwa proses
kelahiran akan mulai.
4. Perubahan Peran sebagai Ibu
Seorang wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan untuk
menjadi seorang ibu dengan melalui tiga fase adaptasi berdasarkan pembagian t
rimester kehamilan. Pada awal kehamilan, seorang perempuan akan beradaptasi
terhadap peran barunya untuk menerima kehamilan dan meyesuaikan diri terha
dap peran barunya ke dalam kehidupan kesehariannya. Ia harus bias merubah k
onsep diri menjadi calon orang tua. Secara bertahap, ia berubah dari seseorang
yang bebas dan fokus pada diri sendiri, menjadi seorang yang berkomitmen unt
uk memberi kasih sayang pada individu lain. Pada tahap ini, ia memiliki tugas
perkembangan untuk menerima kehamilannya meskipun belum ada tanda yang
pasti, mengidentifikasi peran baru, dan mengatur kembali hubungannya dengan
lingkungan sekitar kehamilannya (Bobak et al, 2005; Varney et al , 2007).
Pada trimester II setelah perempuan merasakan quickening, ia mulai
mengalihkan perhatiannya ke dalam kehamilannya dan mulai menerima janin
yang ada dalam kandungannya, sebagai bagian yang tumbuh dan terpisah dari
dirinya yang memerlukan asuhan. Waktu dimana perempuan sudah mampu
membedakan dirinya dengan janin yang dikandungnya, merupakan awal
hubungan peran ibu dan anak yang melibatkan sebuah tanggungjawab. Pada
fase akhir kehamilan, seorang perempuan mulai realistis menerima peran
sebagai seorang ibu yang mempersiapkan diri untuk melahirkan dan mengasuh
anaknya. Perempuan yang positif dalam menerima perannya, akan secara aktif
mempersiapkan diri dengan melakukan kunjungan antenatal, berkomunikasi
dengan ibu hamil lain untuk memperoleh info yang terbaik tentang peran
barunya (Bobak et al, 2015).
Pencapaian peran sebagai seorang ibu melalui perubahan psikologis
dalam kehamilan ini, merupakan tugas seorang perempuan yang harus tercapai,
31
a merasa dirinya terlambar haid atau merasa hamil untuk mendapatkan pelay
anan asuhan antenatal (Walyani, 2015).
b. Tujuan Antenatal
Tujuan dilakukan antenatal bagi ibu hamil menurut Marjati (2001) adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu dan janin.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
c. Jadwal Pemeriksaan Antenatal
Menurut Kemenkes RI (2013) dan oleh World Health Organitation (WHO)
kunjungan antenatal minimal dilakukan 4 kali kunjungan,termasuk minimal
1 kali kunjungan diantar keluarga/suami diantaranya :
1) Satu kali kunjungan pada trimester pertama atau sebelum minggu ke 16
2) Satu kali kunjungan pada trimester kedua atau diantara minggu ke 24-28
3) Dua kali kunjungan pada trimester ketiga atau pada minggu 30-32 dan
minggu 36-38.
6) Pemeriksaan Hb .
Pemeriksaan Hb pada bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% bumil dinyatakan anemia,
maka harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb
menjadi 11 gr% atau lebih.
7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) pemeriksaan
dilakukan pada saat ibu hamil datang pertama kali daambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka dilakukan
pengobatan dan rujukan.
8) Pemeriksaan Protein Urine, dilakukan untuk mengetahui apakah pada
urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala
preeklampsi.
9) Pemeriksaan Urine Reduksi, untuk bumil dengan riwayat DM. bila hasil
positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan
adanya DMG.
10) Perawatan Payudara, senam payudara atau perawatan payudara untuk
bumil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia
kehamilan 6 minggu.
11) Senam Hamil
12) Pemberian Obat Malaria, diberikan kepada bumil pendatang dari daerah
malaria juga kepada bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi
disertai mengigil dan hasil apusan darah yang positif.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium, diberikan pada kasus gangguan
akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang dapat berefek buruk
terhadap tumbuh kembang manusia.
14) Temu wicara / Konseling
e. Informasi penting yang dikumpulkan pada setiap Kunjungan Antenatal
Menurut Saifuddin (2017), informasi yang sangat penting dikumpulkan pad
a setiap kali kunjungan antenatal adalah:
Tabel 2.2
Informasi penting pada setiap Kunjungan Antenatal
Kunjungan Trimester Informasi penting
Trimester Sebelum a. Membangun hubungan saling percaya
pertama minggu antara petugas kesehatan dengan ibu
ke-16 hamil
b. Mendeteksi masalah dan penangannya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti
35
6. Perubahan Peran
Transisi peran dalam menjadi seorang ibu sudah dimulai pada saa
t kehamilan. Rubin (1984) mengobservasi langkah-langkah spesifik yang menj
adi kerangka dalam memahami proses perubahan peran ibu, yaitu:
a. Mimikri
Mimikri meliputi meniru dan mengkopi perilaku dari seorang ibu at
au wanita lain yang sedang hamil dalam rangka mencari tahu karakteristik
dari peran seorang ibu. Tahap mimikri akan terasa pada trimester I, saat w
anita hamil mulai memakai baju hamil, atau bahkan meniru postur dan lan
gkah dari wanita hamil yang telah mendekati waktu melahirkan.
b. Role Play
Role play meliputi berperan berdasarkan beberapa aspek yang biasa
dilakukan oleh seorang ibu. Wanita hamil akan mencari kesempatan untuk
memberikan perhatiannya kepada janin. Hal ini dilakukan untuk mengeva
luasi kenyamanannya dalam menerima peran sebagai ibu, serta melihat re
spon dari observer. Tahap ini memberikan kesempatan kepada calon ibu u
ntuk berlatih menjadi seorang ibu yang baik.
c. Fantasi
Fantasi berubah-ubah di setiap trimester dan bisa saja berbeda-beda
antara primigravida dengan multigravida. Fantasi terbanyak terjadi selam
a trimester III. Fantasi membuat wanita hamil membayangkan berbagai ke
36
inginan dan mimpi atau juga percobaan akan berbagai perilaku, seperti ba
gaimana rupa dan karakteristik janin.
d. Pencarian Peran sesuai
Pencarian peran yang sesuai merupakan proses saat wanita hamil m
embangun peran yang diharapkannya dan menanamkan dalam dirinya peri
laku seorang ibu yang baik, akan mengobservasi ibu-ibu yang lain dan mu
lai membandingkan dengan dirinya, berimaginasi berperilaku sama, kemu
dian memilah-milah perilaku yang sesuai dengan yang dianggap benar.
e. Grief Work
Perasaan sedih bahwa kehidupannya akan berubah dan tidak akan p
ernah kembali seperti dulu sebelum mempunyai anak. Calon ibu harus da
pat melepaskan kebiasaan-kebiasaannya dulu. Sekarang identitasnya akan
berganti menjadi ibu dari janin yang akan dilahirkan.
masi ini dapat dan harus disajikan secara ringkas, mungkin dalam handout ata
u manual, dalam kursus kehamilan nanti.
Dengan menggunakan metode pengajaran kreatif dalam sesi kelas awal, p
endidik dapat menilai perubahan fisik dan ketidaknyamanan mana yang menj
adi perhatian orang tua yang hamil. Ini dapat dilakukan di kelas pertama den
gan menggunakan strategi pengantar, di mana setiap anggota kelas diminta un
tuk membagikan satu hal yang baik dan satu hal yang mengganggu tentang m
enjadi hamil. Seringkali aspek negatif yang diidentifikasi orang tua adalah pe
rubahan fisik atau gejala kehamilan. Pendidik persalinan kemudian dapat mer
espons dengan informasi faktual tentang keprihatinan fisik yang dibagi. Strat
egi ini juga memungkinkan calon orang tua untuk menyadari bahwa mereka b
ukan satu-satunya yang mengalami gangguan fisik. Ini memperkuat fakta bah
wa perubahan fisik adalah normal, dan kecemasan mereka sering berkurang.
Pendidik persalinan dapat merancang bagian dari satu sesi kelas sebagai f
ormat kuliah terstruktur untuk memberikan informasi kognitif tentang peruba
han fisiologis dan ketidaknyamanan kecil yang terjadi pada kehamilan.Mema
hami penyebab ketidaknyamanan ini mengurangi kecemasan orang tua hamil.
Topik lain yang harus diatasi dalam kursus kehamilan carly termasuk pert
umbuhan dan perkembangan janin, nutrisi, olahraga, pengurangan stres, dan p
enghindaran zat teratogenik. Karena kehamilan adalah jendela peluang yang b
agus untuk mengajarkan perubahan gaya hidup, orang tua biasanya tertarik de
ngan topik ini dan bersedia melakukan perubahan positif. Alat bantu visual se
perti Maternity Center Birth Atlas, Lamaze International (sebelumnya Americ
an Society for Psychoprophylaxis in Obstetrics (ASPO/Lamaze). Seri Kelahir
an, atau grafik yang tersedia dari perusahaan seperti Grafik Kelahiran anak m
eningkatkan anggota kelasmemahami.Informasi ini dapat sangat ditingkatkan
dengan menyelingi periode kuliah dengan demonstrasi dan partisipasi siswa l
angkah-langkah kenyamanan untuk ketidaknyamanan kecil yang dipilih.Seba
gai contoh, prinsip-prinsip postur yang baik dan latihan batu panggul dapat di
perkenalkan ketika membahas sakit punggung yang rendah selama kehamila
n, latihan dasar panggul Kegel) dapat dilakukan ketika membahas frekuensi d
an urgensi urin.
Karena seksualitas selama kehamilan dan masa nifas mungkin tidak didis
kusikan oleh anggota lain dari tim perawatan kesehatan, pendidik persalinan h
arus memberikan waktu untuk menyampaikan informasi dan menjawab perta
38
nyaan. Anggota kelas lebih cenderung merasa nyaman dengan diskusi ini sete
lah mereka mengembangkan hubungan dengan guru mereka dan satu sama lai
n. Jika pendidik persalinan merasa nyaman mendiskusikan seksualitas dan me
nggunakan pendekatan profesional, orang tua yang hamil juga akan merasa n
yaman. Handout dan daftar pinjaman bahan bacaan menambah pengetahuan o
rang tua, memungkinkan mereka untuk bertanggung jawab atas sebagian pem
belajaran mereka dan memungkinkan pendidik memanfaatkan waktu sebaik-b
aiknya dalam kursus.
2. Memenuhi Kebutuhan Emosional
Meskipun informasi tentang perubahan emosional dalam kehamilan dapa
t disajikan dalam format kuliah, orang tua hamil biasanya tidak sabar untuk m
embahas perubahan emosional yang mereka alami. Strategi pengantar atau di
skusi kelompok kecil terstruktur sering mengungkapkan labilitas emosional ib
u hamil, dan ambivalensi yang dialami oleh perempuan dan laki-laki. Orang t
ua yang berharap dapat berbagi perubahan emosional ini dengan cara yang lu
cu atau menggoda; Namun, humor ini sebenarnya bisa menutupi perasaan ser
ius. Adalah penting untuk membahas perubahan emosi suami hamil dan juga i
bu-ibu hamil. Anggota kelas menerima banyak kenyamanan dengan mendeng
ar bahwa orang tua hamil lain mengalami respons emosional yang serupa den
gan kehamilan.
Jika subjek mimpi dan fantasi tidak muncul selama diskusi kelas, pendidi
k persalinan harus membuat titik untuk memperkenalkannya. Sangat memban
tu bagi orang tua untuk berbagi mimpi dan fantasi dan untuk menyadari bahw
a mereka adalah hal yang umum dalam kehamilan. Peran pendidik persalinan
bukan untuk menafsirkan, mimpi-mimpi ini tetapi untuk mengakui bahwa me
reka tidak biasa selama kehamilan dan dengan demikian memungkinkan kese
mpatan bagi orang tua untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang mimpi ya
ng merepotkan.
Seorang pendidik persalinan dapat meningkatkan keterikatan ibu dengan
bayi dalam rahim dalam beberapa cara. Tinjauan singkat tentang pertumbuha
n dan perkembangan janin, dilengkapi dengan alat bantu visual, memungkink
an orang tua hamil untuk fokus pada bayi mereka sebagai manusia yang sedan
g berkembang. Mereka dapat didorong dan diinstruksikan untuk meraba-raba
kemampuan calon ibu untuk mengidentifikasi bagian dan posisi janin. Ini mu
ngkin disarankan selama diskusi tentang pertumbuhan dan perkembangan jani
39
n atau ketika guru menyajikan informasi tentang posisi janin dalam hal proses
persalinan dan kelahiran. Mengetahui bahwa bayi dalam kandungan dapat me
respons suara dan sentuhan dapat mendorong orang tua hamil untuk berkomu
nikasi dengan bayi mereka jauh sebelum lahir. Jika ada wanita di kelas yang
memiliki pemindaian ultrasound, mereka dapat diminta untuk berbagi foto de
ngan anggota kelas lainnya. Ini juga dapat membantu orang tua hamil untuk
mengidentifikasi dengan bayi dalam kandungan. Meminta mereka untuk mem
bagikan nama yang telah mereka pilih adalah cara lain untuk mengakui bayi it
u sebagai kenyataan. Pembagian nama ini dapat dilakukan pada saat penyeles
aian gladi resik akhir di mana orang tua baru saja memainkan peran melahirka
n bayi mereka. Ketika mendiskusikan karakteristik bayi baru lahir, mungkin d
i kelas terakhir dari kursus persalinan yang dipersiapkan, setiap ibu dan pasan
gan dapat diminta untuk mengenalkan bayi dengan berbagi karakteristik yang
telah mereka identifikasi tentang bayi mereka, seperti suhu, aktivitas, seks (jik
a mereka tahu), dan suka dan tidak suka.
Pendidik persalinan dapat sangat meningkatkan citra tubuh wanita hamil
dengan menghadirkan strategi relaksasi kesadaran tubuh, citra visual, instruks
i tentang postur dan mekanika tubuh, dan mendorongnya untuk berlatih tekni
k relaksasi, postur yang baik, dan latihan. Jika wanita hamil memiliki pemaha
man kognitif tentang perubahan tubuhnya dan kemudian secara aktif berpartis
ipasi dalam teknik atau latihan yang akan meningkatkan rasa kesejahteraanny
a, perasaannya tentang tubuhnya cenderung lebih positif. Semua latihan relak
sasi dan mengencangkan otot yang merupakan bagian dari pendidikan kelahir
an anak hari ini akan memberikan manfaat tambahan ini. Sikap dan sikap gur
u itu sendiri juga akan mempengaruhi citra tubuh wanita hamil yang sedang b
erkembang. Jika guru jelas melihat budy hamil sebagai cantik dan ajaib dalam
kemampuannya untuk memberi kehidupan, orang tua akan mulai merasakan h
al ini juga.
3. Memenuhi Kebutuhan Sosiokultural
Pendekatan positif dalam menyajikan informasi tentang aspek fisik dan e
mosional kehamilan, persalinan, dan kelahiran akan mendukung demonstrasi
wanita tentang perilaku kesehatan daripada perilaku sakit. Memperkuat penti
ngnya perawatan antipihak, memberikan informasi tentang nutrisi dan olahrag
a, dan menawarkan strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan kecil semua m
40
dan informasi yang dibagikan pasangan kepada satu sama lain dalam diskusi,
sumber pengetahuan lain termasuk selebaran, buku, alat bantu visual, slide, fil
m, atau wisata rumah sakit.Semua pembelajaran ini tidak dapat diharapkan ter
jadi dalam periode kelas yang terseret atau disediakan langsung oleh guru. K
arena orang tua yang hamil adalah pelajar dewasa, mereka dapat distimulasi d
an didorong memenuhi kebutuhan kognitif mereka dengan mengasumsikan se
bagian tanggung jawab untuk pembelajaran mereka di luar kelas.
Selain perannya sebagai fasilitator dalam memberikan informasi kepada
orang tua yang hamil untuk memenuhi kebutuhan kognitif mereka selama keh
amilan. Pendidik persalinan juga berfungsi sebagai advokat orang tua yang m
enunggu saat pasangan berinteraksi dengan sistem perawatan kesehatan. Dala
m peran ini, penting bagi pendidik persalinan untuk membantu klien mereka
menjadi konsumen yang bertanggung jawab dan tegas yang membuat pilihan
berdasarkan informasi. Mereka harus mendorong orang tua hamil untuk berko
munikasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka dengan cara yang positi
f dan tegas, tidak secara pasif maupun agresif. Dengan menggunakan kuesion
er penilaian diri, diskusi mengenai sifat hubungan antara penyedia dan konsu
men, dan situasi permainan peran, pendidik dapat membantu orang tua hamil
untuk mengidentifikasi komponen komunikasi tegas dan cara-cara positif unt
uk mengimplementasikannya. Aspek perkembangan kognitif ini penting, kare
na banyak orang merasa terintimidasi oleh penyedia layanan kesehatan. Hasil
dari kebutuhan dan keinginan mereka tidak dikomunikasikan. Ketidakpuasan
atau kemarahan dengan perlakuan yang diterima seringkali merupakan hasiln
ya. Untuk mencegah pengalaman negatif ini, pendidik persalinan dapat memb
antu orang tua hamil mengidentifikasi hak dan tanggung jawab mereka sebag
ai konsumen dan belajar dan berlatih, di dalam lingkungan kelas yang aman,
komunikasi asertif positif.
Komponen lain dari mengajar perilaku asertif adalah untuk memberi tahu
orang tua tentang pilihan dan pilihan mereka mengenai pengalaman melahirk
an. Pikiran memiliki pilihan perawatan kesehatan mungkin konsep yang sama
sekali baru dan agak asing bagi banyak orang tua yang hamil. Sejumlah orang
mungkin percaya bahwa jauh lebih mudah untuk mempercayakan semua peng
ambilan keputusan kepada dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya. T
erlepas dari sikap ini, penting bagi pendidik melahirkan setidaknya untuk me
mperkenalkan konsep pilihan yang bertanggung jawab dan untuk merangsang
42
pemikiran orang tua. Orang tua perlu tahu bahwa ada kontroversi tentang apa
kah pilihan benar-benar ada dalam perawatan ibu-bayi baru lahir, bahwa tidak
ada satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan kelahiran yang aman, dan bah
wa ada perbedaan besar dalam jenis layanan yang tersedia saat ini di perawat
an bersalin. Tanpa pemahaman ini oleh konsumen, sistem perawatan kesehata
n di mana pilihan sudah tersedia tidak akan pernah terjadi.
Strategi pengajaran yang dapat membantu orang tua memikirkan pilihan
dan yang paling tidak menyediakan dasar untuk komunikasi dengan dokter atau
bidan mereka adalah pengembangan rencana kelahiran. Rencana persalinan adal
ah daftar opsi yang diidentifikasi orang tua yang akan mereka pilih untuk pengal
aman kelahiran mereka, seperti ambulasi dan posisi selama persalinan, pengguna
an musik di ruang bersalin, jongkok untuk mendorong tahap kedua, siapa yang a
kan hadir untuk kelahiran, dan sebagainya. Ini juga dapat mencakup pilihan tent
ang kelahiran sesar dan rencana tindakan jika komplikasi muncul untuk ibu atau
bayi baru lahir.Rencana kelahiran dikembangkan berdasarkan informasi yang tel
ah dikumpulkan tentang pilihan yang tersedia di masyarakat. Orang tua yang ber
harap harus mendiskusikan rencana kelahiran mereka dengan pengasuh beberapa
kali selama kehamilan, dan itu harus menjadi referensi bagi mereka yang membe
rikan perawatan kepada orang tua selama persalinan dan kelahiran. Rencana kel
ahiran harus didasarkan pada kepercayaan antara penyedia dan konsumen, dan b
ahkan dapat berfungsi untuk membantu mengembangkan kepercayaan itu. Peny
edia perawatan kesehatan juga dapat mengambil manfaat dari rencana kelahiran.
Komunikasi yang terbuka mengarah pada klarifikasi dari kesalahpahaman, dan c
alon orang tua dan penyedia layanan kesehatan dapat bernegosiasi dan menyeles
aikan perbedaan. Pendekatan ini dapat meningkatkan kepuasan orang tua dan be
rpotensi meningkatkan kepuasan penyedia layanan kesehatan dengan peran profe
sionalnya
a orang yang berusaha untuk menjadikan tahun persalinan sebagai tahun yang po
sitif. Berikut beberapa bukti ilmiah terkait dengan kehamilan :
1. Evidence based yang berkaitan dengan Asuhan Kebidanan pada kehamilan y
akni menurut Regina et al (2011) dalam penelitian “Kegunaan Jahe Untuk
Mengatasi Gejala Mual Dalam Kehamilan” yang menyatakan bahwa jahe d
apat digunakan untuk mengurangi gejala mual pada kehamilan karena jahe d
apat mempercepat transport gastrointestinal dan juga bekerja pada susunan s
araf pusat.
2. Selain menggunakan jahe dapat pula menggunakan akupresure sesuai denga
n penelitian Ana, et al (2019) dalam penelitian “Penerapan akupresur pada
titik P6 terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I” yang meny
atakan bahwa Akupresur dapat menstimulasi system regulasi serta mengakti
fkan mekanisme endokrin dan neurologi, dengan cara merangsang kerja hip
otalamus untuk mengeluarkan zat endorphin yang memberikan rasa rileks.
3. Dalam penelitian hamdah, et al (2020) dengan judul “Pengaruh senam hami
l terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III di klinik Etam tahun 201
9” menyatakan bahwa terdapat penurunan intensitas nyeri punggung pada ib
u hamil sebelum dan sesudah melakukan senam hamil.
4. Dalam penelitian Emanuel, et all (2018) dengan judul “Effectiveness of ante
natal perineal massage trauma and post-partum morbidities : A randomized
controlled trial” menyatakan bahwa pijat perineum dapat mengurangi traum
a perineum dan angka kesakitan pada ibu pasca salin.
5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Caroline Smith, et all (2004) dengan j
udul “A Randomized Controled Trial of Ginger to Treat Nausea and Vomiti
ng in Pregnancy” menyatakan bahwa bagi wanita yang ingin meredakan mu
al, muntah – muntah kering dan muntah, penggunaan jahe di awal kehamila
n akan mengurangi gejala tersebut hingga setara dengan pemberian vitamin
B6.
6. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Alexander Heazell, et all (2005) deng
an judul “Acupressure for the in-Patient Treatment of Nausea and Vomiting
in Early Pregnancy : A Randomized Control Trial” menyatakan bahwa pen
ggunan akupresur pada titik P6 tidak mengurangi jumlah obat antiemetik ya
ng dibutuhkan, kebutuhan cairan intravena dan median durasi rawat inap leb
ih banyak dibandingkan penggunaan placebo. Penurunan kecil terlihat pada
jumlah wanita yang membutuhkan ≥ 4 hari di Rumah Sakit.
44
7. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adlan, et all (2017) dengan judul “Ac
upressure as adjuvant treatment for the inpatient management of nausea an
d vomiting in early pregnancy: A double-blind randomized controlled trial”
menyatakan bahwa penggunaan pita akupresur di titik Neiguan (P6) selama
12 jam setiap hari selama tiga hari untuk pasien rawat inap dengan hyperem
esis gravidarum secara signifikan mengurangi gejala mual, muntah. Penggu
naan pita akupresur di titik Neiguan (P6) sebagai terapi tambahan untuk hyp
eremesis gravidarum, terutama pada wanita hamil yang beresiko rendah.
D. Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
Varney (2007) menjelaskan bahwa manajemen kebidanan merupakan
proses pemecahan masalah dengan pengorganisasian, pemikiran dan
tindakan – tindakan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun
bagi tenaga kesehatan. Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti
urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu
kesatuan yang berfokus pada manajemen klien.
2. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang
berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai
dari pengumpulan data dasar sampai evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun.
Langkah – langkah tersebut :
a. Langkah 1 : Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini dilakukan
pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, pengkajian (Data Subjektif
dan Objektif yaitu :
1) Identitas Pasien
Maksud pertanyaan ini adalah untuk identifikasi (mengenal)
penderita dan menetukan status sosial ekonominya yang harus
diketahui, misalnya untuk menetukan anjuran apa atau pengobatan
apa yang akan diberikan (Hani,2010).
45
2) Nama
Dikaji untuk mengenal klien dan memanggil pasien agar tidak
keliru dengan pasien lain. Memanggil ibu sesuai dengan namanya,
menghargai dan menjaga martabatnya merupakan salah satu asuhan
sayang ibu dalam asuhan.
3) Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak. Us
ia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita
terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatk
an insiden preeklamsia. Usia di atas 35 tahun meningkatkan insiden
diabetes, hipertensi kronis, persalinan lama, dan kematian janin (Va
rney, 2007).
4) Agama
Dikaji untuk mempermudah dalam melakukan pendekatan
keagamaan dalam melakukan asuhan kebidanan juga mengetahui
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan lain. Dalam keadaan
gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui
dengan siapa harus berhubungan misalnya pada agama islam
memanggil ustad, pada agama khatolik memanggil pastur atau
pendeta. .
5) Pendidikan
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan
dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya
(Ambarwati, 2010).
6) Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan ibu, gunanya untuk mengetahui dan
mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga
mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut (Ambarwati, 2010).
7) Suku Bangsa
Ini perlu ditanyakan untuk mengadakan statistik kelahiran.
Mungkin juga untuk menentukan prognosa persalinan dengan
melihat keadaan panggul. Wanita Asia dan Afrika biasannya
mempunyai panggul bundar dan normal bagi persalinan dan
46
a) Sistem Kardiovaskular
(1) Penyakit Jantung
Perubahan fisiologis normal pada masa hamil meningkatkan
curah jantung wanita hingga mencapai 40 persen melebihi
curah jantungnya ketika tidak hamil saat ia berada pada
keadaan istirahat. Peningkatan ini terjadi pada awal
kehamilan dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20
hingga 24 minggu. Peningkatan curah jantung selama
kehamilan, persalinan, dan pelahiran akan meningkatkan
resiko dekompensasi jantung pada wanita yang mempunyai
riwayat penyakit jantung(Varney,2007).
(2) Hipertensi
Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu mendiskusik
an dengan dokternya tentang pengobatan mana yang aman d
igunakan selama mengandung. Selain itu, wanita dengan hip
ertensi yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan
resiko terjadinya preeklampsia selama kehamilan (Varney
2007).
(3) Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah
merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam
sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum
48
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12
gram/desiliter) untuk wanita tidak hamil dan kurang dari
10,0 gram per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita
hamil(Varney,2007).
b) Sistem Pernafasan
(1) Asma
Wanita yang memiliki riwayat asma berat sebelum hamil te
rbukti akan terus mengalaminya dan menjadi semakin buruk
selama masa hamil. Asma dihubungkan dengan peningkatan
angka kematian perinatal, hiperemesis gravidarum,
pelahiran preterm, hipertensi kronis, preeklamsia, bayi berat
lahir rendah, dan perdarahan pervaginam(Varney,2007).
(2) TBC
Pada kehamilan pada infeksi TBC resiko prematuritas, IUG
R dan berat badan lahir rendah meningkat, serta resiko kem
atian perinatal meningkat 6 x lipat. Keadaan ini terjadi akiba
t diagnosa yang terlambat, pengobatan yang tidak teratur da
n derajat keparahan lesi di paru. Infeksi TBC dapat menginf
eksi janin yang dapat menyebabkan Tuberculosis congenital
(Prawirohardjo, 2017).
c) Sistem Endokrin
(1) Diabetes Melitus
Faktor resiko utama diabetes maternal ini adalah berat
badan berlebih, peningkatan berat badan, dan kurangnya
aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi pertimbangan bagi
semua bidan dalam menganjurkan pola hidup sehat kepada
wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang terus
meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu,
penapisan diabetes harus dilakukan pada semua wanita
hamil (Varney,2007).
Diabetes dapat memberikan penyulit pada ibu berupa
preeklasia,polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan
seksio sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar. Bagi
bayi dapat menimbulkan makrosomia (bayi dengan berat
badan berlebihan), hambatan pertumbuhan janin, cacat
49
b) Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga
menurunkan tonus dan motiliti lambung dan usus terjadi
reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan konstipasi.
Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon estrogen
dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air
kecil(Rukiyah, 2009).
c) Pola Aktivitas
Berhubungan dengan system muskuloskeletal : persendian
sakro-iliaka, sakro koksigia dan pubik yang akan meyebabkan
adanya keretakan, pusat graviasi berubah sehingga postur tubuh
berubah, terjadi perubahan postur tubuh menjadi lordosi
fisiologis. Penekanan pada ligamen dan pelvic, cara berbaring,
duduk, berjalan, berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan
injuri karena jatuh. Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan
terlampau berat (Rukiyah,2009).
d) Pola Istirahat dan Tidur
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan,
mandi air hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke
kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil
sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak
52
f) Pola Hygiene
Perlu dikaji karena kebersihan umum perorangan merupakan
persoalan penting. Infeksi kulit harus segara diobati
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah
buah dada, daerah genitalia) dengan cara membersihkan dengan
air dan dikeringkan (Saifuddin,2017).
Baju hamil yang praktis selama enam bukan kehamilan
menggunakan baju biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak
panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus longgar
karena payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar
kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang terus
membesar(Rukiyah,2009).
g) Pola Hidup Sehat
Gaya hidup seperti perokok, mengonsumsi obat-obatan, alkohol
adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayinya. Semua
benda tersebut dapat teserap dalam darah ibu kemudian terserap
dalam darah bayi melalui sistem sirkulasi plasenta selama
kehamilan.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I
untuk menghindari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan
yang tidak dianjurkan oleh dokter atau bidan. (Rukiyah,2009)
53
Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal
wanita hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut
mempunyai abnormalitas medis atau penyakit.
a) Pemeriksaan Umum :
(1) Keadaan Umum
(2) Kesadaran
(3) Berat Badan sebelum/saat ini
Berat badan ibu hamil perlu dikontrol secara teratur paling
tidak setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pada
trimester pertama, biasanya belum menunjukkan
peningkatan bahkan kadang-kadang menurun, hal ini
dikarenakan adanya keluhan ibu berupa mual dan muntah
yang dapat mengganggu konsumsi nutrisi pada masa
kehamilan trimester I. Selama trimester kedua dan ketiga
pertambahan berat badan kurang lebih ½ kg perminggu.
Pertambahan lebih dari ½ kg perminggu pada trimester
54
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan
kehamilan Dalam cm
Penunjuk badan
12 minggu Teraba di atas simpisis
-
pubis
16 minggu Di tengah antara
- simpisis pubis dan
umbilikus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan
dalam minggu = -
cm (±2 cm)
28 minggu 28 cm (± 2 cm) Di tengah, antara
umbilikus dan
prosesus sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan
dalam minggu = -
cm (±2cm)
36 minggu 36 minggu (±2 cm) Pada prosesus
sifoideus.
c) Auskultasi
Periksa dengar merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menilai kesejahteraan janin dalam
kandungan dengan menggunakan stetoskop atau bisa juga
menggunakan doppler pada perut ibu. Periksa dengar biasanya
dimulai pada setiap pemeriksaan kehamilan trimester II di mana
denyut jantung janin bisa terdengar menggunakan lennec pada
usis kehamilan 20 minggu, tetapi bila menggunakan doppler,
pada usia kehamilan 12 minggu DJJ sudah mulai dapat
terdengar. Pemeriksaan DJJ harus dilakukan 1 menit penuh,
dengan nilai normal DJJ 120-160 x/menit (Baety,2012).
4) Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium sederhana adalah suatu pemeriksaan
yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang umum dan
dikerjakan pada pemeriksaan ibu hamil sebagai pemeriksaan
penunjang untuk mendukung suatu diagnosa.
a) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urin ada 2 hal yang diperiksa yaitu kadar protein
dan gula dalam urine.
b) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil terutama
adalah pemeriksaan kadar Hb dalam darah dan dapat dilakukan
di Pukesmas/RS. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi
faktor resiko kehamilan. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10g%
berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb
tersebut kurang dari 8 g% berarti ibu anemia bera (Baety,2012).
b. Langkah 2 : Interpretasi Data
Identifikasi yang benar terhadap diagnosis / masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data–
data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah /diagnosis yang spesifik.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi
(bidan) dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
58
E. Clinical Pathway
b. TRIMESTER I
c. TRIMESTER 2
Perubahan selama Kehamilan
d. TRIMESTER 3
2.EMOSIONAL
1. FISIK
FISIK PENERIMAAN
TERBAIK DIMULAI PENGALAMAN PERUBAHAN IDENTIFIKASI & HARAPAN/USAHA
AKHIR TM 1 PERUBAHAN HAMIL PERSEPSI, PENERIMAAN MENCARI
↑ LINGKAR BENTUK U/ SEBELUMNYA/ POSTUR DIRI SENDIRI INFORMASI JENIS
↑ HORMON MANFAAT PENOLAKAN TUBUH, DAN PERAWATAN
PINGGANG
KEHAMILAN GERAKAN MEDIS
PERSEPSI
PERUBAHAN PERUBAHAN
FISIOLOGI BENTUK U/ CITRA CITRA
MANFAAT TUBUH + TUBUH - KOMUNIKASI
DG JANIN MLL
HUB. IBU & SENTUHAN
DUKUNGAN
SEKRESI KELUARGA
KELUARGA
COLOSTRUM CITRA TUBUH POSITIF
LIBIDO 4.KOGNITI
MENINGKAT F
Cauvade
Symptoms
Fisik Psikologis
Kram Kaki
Persiapan Kelahiran
Lightening
Braxton-Hicks
Libido ↓
64