Disusun guna memenuhi syarat mengikuti praktik klinik Stase praktik Kebidanan
Fisiologis Holistic
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Masa Esa. Karena berkat
dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan ibu
bersalin pada Ny.S umur 20 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu di Puskesmas
Andong, dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti praktik klinik
Stase Kebidanan fisiologis Holistik pada program profesi Kebidanan STIkes
Estu Utomo. Laporan ini terwujud karena bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Sarwoko, S.Ag., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua STIKes Estu Utomo.
2. Novita Nurhidayati, S.S.T.,M.Kes sebagai Ka.Prodi Kebidanan STIkes
Estu Utomo
3. Triani Yuliastanti, S.Si.T., M.kes selaku pembimbing akademik yang
selalu memberikan saran dan motivasi serta pengarahan pada penulis
4. dr. Ferra Dhamayanti selaku Kepala Puskesmas Andong
5. RR. Supadmiyarsih, Amd.Keb selaku CI atau pembimbing lahan di
Puskesmas Andong
6. Samiwati, Amd.Keb selaku Koordinator lahan di Puskesmas Andong
7. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan Laporan Kasus............................................................................3
C. Manfaat Penelitian..................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Persalinan.......................................................................................4
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif.........................................................................................24
B. Data Obyektif.........................................................................................25
C. Analisa....................................................................................................27
D. Penatalaksanaan.......................................................................................27
BAB IV ANALISIS KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus dan Pembahasan.............................................................30
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................34
B. Saran.......................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,
dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini tidak
hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai
derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
AKI di Indonesia berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
(Kemenkes RI, 2017). Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah masih
cukup tinggi pada tahun 2019 sebesar 76,9 per 100.000 kelahiran hidup
(Dinkes Jateng, 2019). Salah satu penyumbang AKI di Jawa Tengah adalah
Kab. Boyolali yaitu pada tahun 2019 terdapat 2 jiwa per 100.000 kelahiran
hidup (Dinkes Kab. Boyolali, 2016).
Dilihat dari penyebabnya pada tahun 2013 penyebab langsung kematian
ibu di Indonesia yaitu perdarahan sebesar 30,3 %, hipertensi sebesar 27,1 %,
infeksi sebesar 7,3 % dan lain-lain sebesar 40,8 %, sedangkan penyebab
tidak langsung kematian ibu disebabkan oleh kondisi masyarakat seperti
pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana
pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal
tersebut mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan,
terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan pertolongan
yang adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu
rapat jarak kelahiran) (Kemenkes RI, 2016).
Upaya yang di lakukan pemerintah untuk menurunkan AKI awalnya
adalah program MDGs (Millenium Development Goals) dianggap gagal dan
belum mencapai target sehingga pemerintah mengikuti program dunia melalui
1
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum.
Mahasiswa mampu melakukan asuhan ibu bersalin normal pada Ny. S
Umur 20 Tahun G1P0A0 hamil 38 minggu Di Puskesmas Andong.
2. Tujuan Khusus.
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Subyektif.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Obyektif.
c. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa pada kasus.
d. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus.
e. Mahasiswa mampu melakukan analisis kasus.
f. Mahasiswa mampu melakukan analisis jurnal sesuai kasus dan perasat
yang dilakukan.
C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengalaman dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan menejemen kebidanan SOAP.
2. Bagi Instutusi Pendidikan
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu bersalin dengan menejemen kebidanan
SOAP
3. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan
kesehatan khusunya pada ibu bersalin dengan standar yang berlaku
sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan AKI dan AKB.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI PERSALINAN
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari
tubuh ibu melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan
lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus
tidak mengakibatkan perubahan serviks (Marmi, 2016 ; hal ; 2).
2. Jenis-jenis persalinan
a. Persalinan spontan
Persalinan dikatakan spontan jika persalinan berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir (Sarwono Prawirohardjo,
2005 dalam Marmi, 2016, hal ; 3).
b. Persalinan buatan
Persalinan buatan adalah proses persalinan yang berlangsung dengan
bantuan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau
dilakukan operasi section caesarea atau bila proses persalinan dengan
bantuan tenaga luar (Marmi, 2016, hal ; 3).
4
5
c. Persalinan anjuran
Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya
pemberian pitoci dan prostaglandin, bila kekuatan yang diperlukan
untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan,
(Marmi, 2016, hal ; 3).
Jenis-jenis persalinan menurut lama kehamilan dan berat janin (Marmi,
2016, hal ; 3).
a. Abortus
1) Eastman : terputusnya kehamilan, fetus belum sanggup hidup
diluar uterus, berat janin 400-1000 gram, umur kehamilan kurang
dari 28 minggu.
2) Jeffcoat : penegeluaran hasil konsepsi kurang dari umur kehamilan
28 minggu, fetus belum viable by law.
3) Holmer : terputusnya kehamilan kurang dari umur kehamilan 16
minggu, proses plasentasi belum selesai.
4) Ostetri : pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22
minggu atau bayi dengan berta badan kurang dari 500 gr.
b. Persalinan immaturus
Penegluaran buah kehamilan antara 22 minggu sampai 28 minggu
atau bayi dengan berta badan antara 500-999 gr.
c. Persalinan prematuritas
1) Persalinan sebelum umur hamil 28 minggu sampai 38 minggu.
2) Berat janin kurang dari 1000-2499 gram.
d. Persalinan aterm
1) Persalinan antara umur hamil 37 minggu sampai 42 minggu
2) Berat janin diatas 2500 gram.
e. Persalinan serotius atau postmaturus atau post date
Persalinan poster adalah persalinan melampui umur kehamilan 42
minggu dan pada janin terdapat tanda-tanda post maturities.
6
f. Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
3. Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persalinan sudah dekat menurut Marmi (2016, hal ; 3) yaitu :
a. Terjadinya lightening
Menjelang minggu ke-36, tanda primigravida terjadi penurunan fundus
uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebabkan: kontraksi
Broxton hiks, ketengangan dinding perut, ketengangan ligamentun
rotundun, dan gaya berat janin dimana kepala kearah bawah.
Masuknya bayi kepintu atas panggul menyebabkan ibu merasakan:
(a) Ringan dibagian atas, dan rasa sesaknya berkurang
(b) Bagian bawah perut ibu terasa penuh dan mengganjal
(c) Terjadinya kesulitan saat berjalan
(d) Sering kencing (follaksuria)
b. Terjadinya his permulaan
Makin tua kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesterone makin
berkurang sehingga produksi oksitosin meningkat, dengan demikian
dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering, his permulaan ini
lebih sering diistilahkan sebagai his palsu. Sifat his, antara lain:
(a) Rasa nyeri ringan dibagian bawah
(b) Datangnya tidak teratur
(c) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda
kemajuan persalinan
(d) Durasinya pendek
(e) Tidak bertambah bila beraktivitas.
Tanda-tanda timbulnya persalinan (inpartu) menurut Marmi (2016,
hal ; 9 – 11), yaitu :
Tanda-tanda inpartu :
a. Terjadinya his persalinan
b. His adalah kontraksi Rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa
nyeri diperut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks
7
c. Power (kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong
janin keluar dalam persalinan ialah: his, kontraksi otot-otot perut,
kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang
baik dan sempurna.
d. Psikis menurut
Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan
disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya.
Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat
itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu
munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi
anaknya.
Perubahan psikis yang terjadi pada ibu bersalin
1) Kecemasan
Menjelang persalinan, banyak hal mengkhawatirkan muncul
dalam pikiran ibu. Takut bayi cacat, takut harus operasi, takut
persalinannya lama, dan sebagainya.
2) Ketakutan
Kegelisahan dan respon endokrin akan mengakibatkan:
(a) Retensi Na (Natrium)
(b) Ekskresi K (Kalium)
(c) Penurunan glukosa, sehingga dapat mempengaruhi sekresiu
epinephrin dan dapat menghambat aktivitas myometrium.
Tingkat kecemasan wanita selama bersalinan akan
meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada
dirinya atau yang disampaikan kepadanya.
e. Penolong (Bidan)
Peran penolong adalah memantau dengan seksama dan memberikan
dukungan serta kenyamanan pada ibu baik dari segi emosi atau
perasaan maupun fisik.
13
f. Posisi (Ibu)
Posis ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Posisi tegak memberi sejumlah keuntungan. Mengubah posisi
membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan memprbaiki
sirkulasi
7. Prosedur Persalinan Normal menurut Nurjasmi dkk (2016, hal;
174-180)
a. Mengenali tanda gejala kala II
1) Mendengarkan dan melihat tanda-tanda kala II persalinan
a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan vagina.
c) Perenium tampak menonjol
d) Vulva dan sfinger ani membuka.
b. Menyiapkan pertolongan persalinan
2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksanakan
komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitasi, siapkan :
a) Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
b) 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu
bayi)
c) Alat pengisap lendir
d) Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
Untuk ibu:
a) Menggelarkan kain diperut bawah ibu
b) Menyiapkan oksitosin 10 unit
c) Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
4) Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
14
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di
dua tempat dan potong tali pusat di antara dua klem
tersebut
21) Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan
Lahirnya bahu
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparental. Anjurkan ibu untuk saat kontraksi. Dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah dan bistal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan
kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Lahirkan badan dan tungkai
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk
menopang kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang
kedua mata kaki (masukan telunjuk antara kedua kaki dan
pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu
sisi dan jari-jari lain pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk).
h. Asuhan bayi baru lahir
25) Lakukan penilaian (selintas) :
a) Apakah bayi cukup bulan?
b) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa
kesulitan?
c) Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK”, lanjut kelangkah
resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia (lihat penuntun
pelajar resusitasi bayi asfiksia) dan bila semua jawaban
adalah “YA”, lanjut ke 26
18
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu
dan bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel
di dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting susu
atau areola mammae ibu
a) Selimuti ibu bayi dengan kain kering dan hangat, pasang
topi di kepala bayi
b) Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
c) Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu untuk
pertama kali akan berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara
d) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun
bayi berhasil menyusu.
j. Manajemen aktif kala tiga persalinan (MAK III)
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu
(diatas simpisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain
memengang klem untuk menegak tali pusat
35) Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah
belakang atas (dorsal kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-
40 detik, hentikkan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur di
atas.
Jika uterus segera kontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
20
Mengeluarkan plasenta
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dorsal ternyata di ikuti dengan pergesaran tali pusat kearah distal
maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan
1) Ibu boleh meneran tapi tali pusat hanya di tegangkan (jangan
ditari secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi)
sesuai denga sumbuh jalan lahir (ke arah bawah sejajar lantai
atas)
2) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarag sekitar 5-0 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
3) Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat :
a) Ulangi pemberian oksitosin 10 UI IM
b) Lakukan kateteritasi (gunakan teknik aseptik) jika
kandung kemih penuh
c) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
d) Ulangi tekanan dorso kranial dan penegang tali pusat 15
menit berikutnya
e) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir
atau terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan
plasenta manual
37) Saat plasenta muncul diintroitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada
wadah yang telah disediakan.
Jika selaput plasenta ketuban robek, pakai sarung tangan DDT
atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian
gunakan jari-jari tangan atau klem ovum DDT/steril untuk
mengeluarkan selaput yang tertinggal.
21
Hari : Jumat
Tanggal/waktu : 26 November 2021 / 14.30 WIB
Tempat : Ruang VK Puskesmas Andong
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S Nama : Tn. N
Umur : 20 Tahun Umur : 22 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pakang
2. Keluhan/Alasan datang
Ibu datang pukul 14.00 WIB mengeluh perutnya mules dan kenceng-
kenceng sejak jam 08.00 WIB
3. Tanda-tanda persalinan
His : Ada
Sejak tanggal : 26 November 2021, Pukul : 08:00 WIB
Frekuensi : 2 x setiap 10 menit
Lamanya : 30 detik
Kekuatan : kuat
Lokasi ketidaknyamanan : Pinggang-punggung dan perut
4. Pengeluaran Pervaginam
Darah lendir : Ada
Air Ketuban : Utuh
24
25
5. Masalah khusus
Tidak ada
6. Riwayat persalinan dan nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Hamil ini -
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,5 0C
b. Nadi : 84x/menit
c. RR : 24x/menit
d. TD : 110/70 mmHg
26
2. Status Present
Kepala
- rambut hitam bersih, keapa normal tidak ada benjolan abnormal,
mata simetris, konjungtiva merahmuda, sklera berwarna putih,
wajah tidak pucat, tidak odema, hidung normal tidak ada polip,
telinga simetris kanan dan kiri, mulut atas dan bawah simetris,
tidak kering dan tidak pucat, gigi tidak terdapat carries, leher
tidak terdapat pmbesaran kelenjar tyroid
Dada dan payudara
- Simetris, putting susu menonjol pernapasan sesuai gerakan dada,
tidak ada benjolan abnormal, air susu belum keluar, tidak
terdengar wheezing,ronchi, dan mengi
Abdomen
- striae (+), tidak ada luka bekas operasi, tidak ada kelainan
- Palpasi Leopold
MC Donald : TFU 31 cm
Leopold I : TFU pertengahan px dengan pusat, bagian fundus teraba
bagian bulat, lunak dan tidak melenting atau bokong janin
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin atau tangan
dan kaki janin, bagian kanan perut ibu teraba tahanan
memanjang atau punggung janin
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bagian bulat, keras, dan
melenting atau bagian kepala janin
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (Divergen) penurunan 3/5
Auskultasi : Puntum maximum terdengar jelas pada perut bagian kanan
bawah, frekuensi 145x/menit
TBJ : (31-11) x 155 = 3.100 gram
Genetalia
- normal, vulva membuka, VT buka 1 cm, terdapat lendir
bercampur darah
27
Lubang Anus
- tidak terdapat hemoroid, terdapat tekanan pada anus
Ekstremitas
- Jari tangan dan kaki lengkap dan tidak ada Kelainan, tidak ada
odema dan tidak ada farises
3. Pemeriksaan dalam, atas indikasi untuk memantau kemajuan Persalinan
Pukul : 18.00 WIB
Dinding vagina : normal
Portio : tipis
Pembukaan serviks : 4 cm
Konsistensi : lunak
Ketuban : utuh
Presentasi fetus : kepala
Penurunan : 3/5
C. ANALISA
Ny. S usia 20 tahun G1P0A0 umur kehamilan 38 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterine,puka, presentasi keapala Inpartu kala I fase laten
Kebutuhan : 1. mengajarkan cara mempercepat penurunan dengan cara
berjalan atau jongkok
2. Nutrisi yang adekuat
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa keadaan ibu
dan janin sehat dan letak normal, TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/mnt,
RR :22 x per menit, S: 36,5 0C, DJJ : 142 x/mnt, pembukaan 4 cm. Dan
kondisi nya saat ini ibu dan janin dalam keadaan sehat, KU ibu baik dan
ibu memasuki proses persalinan kala I adanya pembukaan dan penurunan
kepala janin menyebabkan nyeri pada perut dan pinggang bagian bawah.
Hasil : Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini.
28
2. Memberikan ibu makan dan minum disela-sela kontraksi, agar ibu tidak
kekurangan energi ketika mengejan.
Hasil : Ibu sudah diberikan minum disela-sela kontaksi dan ibu mau
meminumnya.
3. Menganjurkan ibu kekamar mandi untuk berkemih agar kepala bayi cepat
turun ke panggul.
Hasil : Ibu mengerti dan ibu telah kekamar mandi untuk berkemih
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri,jongkok dan berjalan-jalan,untuk
menambah pembukaan, penurunan kepala.
Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti saran berjalan serta pembukaan
bertambah
5. Menganjurkan ibu untuk relaksasi bila ada his dengan cara menarik nafas
panjang dari hidung dan keluarkan lewat mulut sehingga akan
mengurangi rasa nyeri dan ketegangan/kecemasan ibu dalam menghadapi
persalinan.
Hasil : Ibu sudah mengerti dan bersedia melakukan apa yang diajarkan.
6. Memberikan dukungan psikologis dengan menghadirkan keluarga untuk
menemani ibu saat proses persalinan, memberikan minum, sehingga ibu
merasa tenang.
Hasil : Keluarga bersedia mendampingi ibu dalam proses persalinan
7. Mempersiapkan alat pertolongan persalinan seperti partus set, resusitasi
set, Vit K, dan salep mata, baju bayi sudah dipersiapkan.
8. Melakukan pemantaun DJJ setiap 30 menit bertujuan untuk mengetahui
keadaan janin di dalam kandungan, telah dilakukan pemantauan DJJ.
Melakukan hasil pemantauan pembukaan serviks yaitu pukul 19.20 WIB
pembukaan 10 cm dan ketuban pecah
PERKEMBANGAN
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan ibu tidak mampu
menahan keinginan untuk meneran
B. DATA OBJEKTIF
1. Vital sign
TD : 110/70 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,70C
2. Inspeksi
Tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka
3. Auskultasi
DJJ : 144 x/menit
Irama : Teratur
4. Palpasi
His : 4x dalam 10 m3nit, lamanya 45 detik
Sifat : Kuat dan teratur
Penurunan kepala 2/5 bagian
5. Periksa Dalam
Indikasi : Keluar air ketuban dan kenceng-kenceng teratur
Tujuan : Untuk mengetahui ibu sudah masuk waktu persalinan atau
belum
Hasi : dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan 10
cm, selaput ketuban (-), air ketuban jernih, presentasi kepala
C. ANALISA
Ny.S usia 20 tahun G1P0A0 umur kehamilan 38 minggu inpartu kala II
30
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan lengkap dan ibu
sudah masuk masa persalinan
Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui ibu
memasuki masa persalinan
2. Menghadirkan suami atau keluarga saat bersalin untukmedampingi ibu
Hasil : Suami bersedia mendampingi ibu
3. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
Hasil : Sudah terlaksana
4. Melakukan persalinan 60 langkah APN
Hasil : Sudah terlaksana
Bayi lahir pukul : 19.50 WIB, Segera menangis, jenis kelamin Perempuan, LK :
33 cm, LD : 32 cm, PB : 48 cm
PERKEMBANGAN
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan bahagia atas kelahiran bayinya
2. Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran
3. Ibu mengatakan perutnya masih mules
B. DATA OBJEKTIF
Bayi lahir pukul : 19.50 WIB, Segera menangis kuat, kulit kemerahan, jenis kelamin
Perempuan, plasenta belum lahir, uterus teraba bulat dank eras, TFU setinggi pusat
C. ANALISA
Ny. S usia 20 tahun P1A0 dalam inpartu kala III
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan baik
Hasil : Ibu sudah tau keadaannya dan bayinya
2. Memeriksa adanya janin kedua
Hasil : Tidak terdapat janin kedua
3. Memberikan injeksi oksitosin 10 IU secara IM di paha atas ibu.
Evaluasi : sudah terlaksana
4. Melakukan peregangan tali pusat terkendali dan mengeluarkan plasenta,
melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dengan tangan kanan,
bagian maternal dan fetal plasenta untuk memastikan seluruh kotiledon
31
dan selaput ketuban yang lahir, tangan kiri melakukan masase uterus agar
kontraksi baik memeriksa laserasi jalan lahir.
Evaluasi : pemeriksaan telah dilakukan plasenta telah lahir pukul 20.00
WIB, selaput utuh, kotiledon 18 ( lengkap), panjang tali pusat 48 cm,
penanaman tali pusat sentralis, tidak terdapat laserasi jalan lahir,
perdarahan 150 cc.
PERKEMBANGAN
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
B. DATA OBJEKTIF
Kontraksi uterus baik, KU baik, TFU 2 jari dibawah pusat, Kesadaran
composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg, S : 36,80C, N : 82x/menit, RR :24 x/menit
VU kosong, perdarahan 50 cc
C. ANALISA
Ny.S usia 20 tahun P1A0 dalam inpartu kala IV
D. PENATALAKSANAAN
1. Memeriksa TFU ibu
Hasil : sudah terlaksana TFU 2 jari dibawah pusat
2. Melakukan pemantauan perdarahan dan keadaan umum Ibu
Hasil : sudah terlaksana
3. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar
Hasil : Sudah terlaksana
4. Memberikan KIE tentang nutrisi pada ibu nifas
Hasil : Sudah terlaksana
5. Mengajarkan ibu cara masaseuterus dengan telapak tangan searah jarum jam
agar kontraksi baik
Hasil : Sudah terlaksana
6. Melakukan pemeriksaan ulang kondisi bayi, untuk memastikan kondisi bayi
bernafas dengan baik dan suhu dalam batas normal
Hasil : Kondisi bayi dalam keadaan baik serta bernafas secara teratur
BAB IV
A. PEMBAHASAN
32
33
A. SIMPULAN
Berdasarkan asuhan kebidanan pada ibu bersalinan pada Ny. S di Puskesmas
Andong dapat diambil kesimpulan persalinan berlangsung 2 Jam. Ibu
mengalami persalinan dengan normal menggunakan 60 langkah APN, bayi
lahir spontan, plasenta lahir spontan dan lengkap, tidak ada perdarahan
abnormal. Sehingga dapat disimpulkan penanganan kasus sudah sesuai
dengan teori dan prosedur yang ada. Tidak ada kesenjangan yang sangat
signifikan antara pelaksanaan dan teori dari jurnal.
B. SARAN
1. Penulis
Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan
dalam pemberian asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
2. Bagi institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan bacaan dalam penatalaksanaan asuhan
kebidanan ibu bersalin.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan dari laporan kasus dan analisis jurnal asuhan kebidanan pada
ibubersalin dapat menjadi masukan bagi lahan untuk melakukan asuhan
kebidanan yang sesuai dengan teori dan jurnal yang terbaru, serta untuk
tenaga kesehatan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu dan
pelayanan yang profesionalisme.
34
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2016, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Sekretariat Jendral
Kemenkes RI, Jakarta.
Nurjasmi dkk. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Pusat
Ikatan Bidan Indonesia.
Permenkes RI. No. 28 Tahun 2017, Tentang Izin Dan Penyelengaraan Praktek
Bidan.
Walyani, Elisabeth, 2015, Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Yogyakarta,
Pustaka Baru Press.
WHO Dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2011. Panduan
Asuhan Antenatal Untuk Preseptor/ Mentor. Jakarta.
Yanti dkk, 2011. Konsep Kebidanan Manajemen dan Standar Pelayanan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
35
LAMPIRAN
REVIEW JURNAL
36
37
-Komparasi/ Penelitian ini sudah sejalan atau tidak ada kesenjangan antara teori
perbandingan dengan dengan kasus dalam penerapan APN
metode standar
Outcome Hasil penelitian faktor yang terkait dengan penerapan standar APN
- Hasil penelitian dan dengan sebagian besar dengan pengetahuan baik yakni 63 % dan
temuan penelitian sangat sedikit yang pengetahuannya kurang yakni 16%. Dan sebagian
kecil masih ada dengan pengetahuan cukup yakni 21%. Sikap yang
meliputi perasaan sebagai seorang bidan yang bekerja di RS,
didapatkan sebagain kecil yakni 32 % responden mendukung dan
masih terdapat sebagian kecil responden yakni 32% kurang
mendukung dan sisanya 37% dengan kategori cukup, Motivasi semua
informan dalam melakukan pekerjaan sebagai bidan rumah sakit
sudah baik, tetapi motivasi informan dalam menerapkan standar APN
semua masih kurang termotivasi dikarenakan APN memerlukan
kesabaran.