Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

M DI PUSKESMAS GANG
SEHAT PONTIANAK

TUGAS INDIVIDU

NAMA PENYUSUN :

1. Tita Astriani (20011282)

PRODRAM STUDI BIDAN POLITEKNIK


‘AISYIYAH PONTIANAK
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. M DI PUSKESMAS GANG SEHAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Praktik Klinik Kebidanan

Mengesahkan :

CI LAPANGAN PEMBIMBING LAPANGAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Peyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 01April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI....................................................................................4

BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar belakang................................................................................5
b) Tujuan.............................................................................................6
BAB II

TINJAUAN TEORI
a) Asuhan kehamilan Trimester III..........................................6
b) Kehamilan berisiko..............................................................7
c) Adaptasi fisiologis kehamilan..............................................7
d) Adaptasi psikologis kehamilan.............................................8
e) Ketidak nyamanan kehamilan trimester III...........................8
f) Asuhan kebidanan kehamilan................................................9
BAB III
TINJAUAN KASUS
SOAP.....................................................................................................10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan


pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian
maternal (matemal mortality). Menurut definisi WHO "kematian maternal ialah
kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan". Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasikomplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung,
kanker, dan sebagainya (associated causes).
Angka kematian maternal (matemal modiry rate) ialah jumlah kematian maternal
diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa negara
malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Data dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 100.000
kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya berakhir dengan kematian sang ibu
(Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut –
305/100.000 kelahiran hidup – mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi
struktural; salah satunya adalah dengan mencantumkan target penurunan AKI ke
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.
Dalam RPJMN 2014-2019, pemerintah menargetkan penurunan AKI dari
205/100.000 kelahiran menjadi 276/100.000 kelahiran hidup.
Bidan merupakan care provider (penyedia layanan kesehatan) yang memiliki
peran strategis dan sangat unik dengan memposisikan dirinya sebagai mitra
perempuan di masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan perempuan dalam
menjalani siklus kehidupan reproduksinya melalui asuhan secara holistik dan
berkesinambungan atau komprehensif. Karena keunikan profesi bidan adalah
memberi pelayanan kepada pasangan ibu sampai anak balita

sebagai satu kesatuan sejak masa prakonsepsi sampai masa balita. Asuhan
kebidanan berfokus pada siklus kehidupan perempuan yang normal dan alamiah dengan
“childbearing dan childrearing” sebagai fokusnya Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan
berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan
dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor dan
pendidikan berpusat pada perempuan. Serta asuhan komprehensif sesuai keinginan dan
tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan. Maka dari itu, penulis merasa
tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.A di Puskesmas
Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dengan melalui asuhan tersebut diharapkan dapat
mengoptimalkan kesehatan ibu dalam mempersiapkan fisik maupun mental menghadapi
masa kehamilan .

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan ibu hamil kepada Ny. M di Puskesmas gg.sehat
pontianak

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian pada ibu hamil

b. Menganalisa masalah, diagnosa kebidanan pada ibu hamil

c. Menarik diagnosa kebidanan potensial pada ibu hamil

d. Melakukan tindakan segera pada ibu hamil

e. Merencanakan tindakan pada ibu hamil

f. Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil

g. Melaksanakan evaluasi pada ibu hamil

h. Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Asuhan Kehamilan (Trimester III)

1. Kehamilan
Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi International adalah fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono, 2016)

2. Kehamilan Bersiko
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan
bayi menjadi sakit dan/ atau meninggal sebelum persalinan berlangsung. Banyak faktor
risiko ibu hamil dan salah satu faktor yang penting adalah usia. Ibu hamil pada usia lebih
dari 35 tahun lebih berisiko tinggi untuk hamil dibandingkan bila hamil pada usia normal
(21-30 tahun).

Menurut Artikel Kemenkes 2016 tentang memelihara kesehatan kehamilan


Kehamilan berisiko tinggi biasanya terjadi karena faktor 4 terlalu dan 3 terlambat
(Kemkes, 2016) :

a. 4 (empat) Terlalu yaitu


1) Terlalu muda untuk hamil (kurang dari 20 tahun)
2) Terlalu tua untuk hamil (kurang dari 35 tahun)
3) Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3)
4) Terlalu dekat atau rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun)

b. Terlambat yaitu:

1) Terlambat mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan

2) Terlambat tiba di fasilitas kesehatan

3) Terlambat mendapat pertolongan medis


Pada kehamilan diatas 35 tahun kondisi kesehatan yang menurun, maka kualitas sel
telur pun akan menurun sehingga dapat meningkatkan risiko keguguran, serta kelainan/
cacat bawaan pada janin akibat kelainan kromosom. Bayi meninggal atau cacat, bahkan
ibu meninggal saat persalinan sering terjadi pada kehamilan usia 35 tahun ke atas.
Menurut dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K), melahirkan di usia 35 tahun ke atas, bayi
yang dilahirkan rentan mengalami kelainan genetik. Pada usia reproduktif (25-35 tahun),
risiko bayi alami kelainan genetik 1:1000, sedangkan pada ibu yang berusia di atas 35
tahun, risiko itu meningkat menjadi 1:4. Selain itu, mulai muncul berbagai keluhan
kesehatan saat hamil, seperti; tekanan darah tinggi dan diabetes yang sering memengaruhi
proses persalinan Faktor faktor inilah yang menyebabkan persalinan di usia 30-an
cenderung lebih sering dilakukan melalui operasi Caesar (Sibuea, Tendean and Wagey,
2013)
Usia risiko tinggi adalah di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penyebab terbanyak
karena pendarahan dan eklamsia atau kejang akibat tekanan darah tinggi. Menurut
beberapa penelitian, usia produktif yang optimal untuk reproduksi sehat adalah antara 20-
35 tahun. Risiko akan meningkat pada usia di bawah 20 tahun maupun di atas 35 tahun.
Komplikasi seperti preeklampsia (hipertensi saat kehamilan), hamil di luar rahim,
keguguran, bayi terkena down syndrome, keracunan kehamilan, pendarahan hebat,
anemia, diabetes sampai kesulitan melahirkan sangat menghantui ibu-ibu yang akan
melahirkan di usia 40-an (Seri wahyuni, 2018). Gangguan persalinan yang paling umum
adalah plasenta previa yakni plasenta menutupi jalan lahir (Sarwono, 2016) .

3. Adaptasi Fisiologis Kehamilan (WHO, 2002) Kehamilan menyebabkan perubahan


baik anatomi maupu fisiologis. Tubuh wanita beradaptasi dan menyesuaikan dengan
kebutuhan dan tuntutan janin

4. Adaptasi Psikologis Kehamilan (Jannah, 2013)

Perubahan Psikologis Trimester III


a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
f. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
g. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
h. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.

5. Ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester III

a. Nocturia (Ardiansyah, 2017)


Nocturia adalah urinasi berlebihan pada malam hari. Pada akhir kehamilan kepala
janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat
ke kanan akibat terdapat kolon 9 rektosigmoid di sebelah kiri. Rahim yang tumbuh
membesar akan menekan kandung kemih. Upaya dalam mengatasi nocturia adalah
sebagai berikut banyak minum pada siang hari. Jangan mengurangi porsi air minum di
malam hari, kecuali apabila nocturia menganggu tidur sehingga menyebabkan keletihan.
Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein (teh, kopi, cola). Bila tidur
(khususnya malam hari) posisi miring dengan kedua kaki ditinggikan untuk
meningkatkan diuresis.
b. Nyeri punggung (Mafikasari and Kartikasari, 2015)
Nyeri punggung merupakan salah satu rasa tidak nyaman yang paling umum selama
masa kehamilan menjelang bulan ke tujuh, banyak wanita hamil mengalami nyeri
punggung
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya back pain (nyeri punggung) pada
ibu hamil diantaranya
1) Berubahnya titik berat tubuh seiring dengan membesarnya rahim. Dengan adanya
pertembuhan janin tubuh lebih condon ke depan akibatnya tubuh akan berusaha menarik bagian
punggung agar lebih ke belakang, baguab bawah pun lebih melengkung serta otot tulang
belakang memendek
2) Postur tubuh Postur tubuh yang berubah seiring perkembangan janin yang ada di dalam perut
yang dapat merubah susunan tulang tulang panggul seiring membesarnya rahim dan
pertumbuhan janin yang bertahap secara fisiologis.
3) Posisi tidur merupakan suatu kebiasaan di mana posisi tidur sebelum hamil dan sesudah hamil
itu harus berbeda ibu hamil harus mampu melepaskan posisi tidur favorit dan terbiasa dengan
posisi tidur yang baru dimana perut yang semakin membesar dan lebih mempersulit ibu hamil
untuk tidur dengan nyaman
4) Meningkatnya hormone, hormone yang di lepaskan selama kehamilan akan membuat
persendian tulang panggul meregang hal ini dapat mempertinggi resiko terjadinya back point

Beberapa upaya yang dapat di lakukan untuk mensiasati agar tidak terjadi nyeri
punggung pada ibu hamil adalah menjaga pertambahan berat badan di dalam parameter
yang di anjurkan, jangan mengenakan sepatu tumit tinggi, mempelajari cara yang benar
untuk mengangkat benda berat, usahakan untuk tidak berdiri lama, duduk dengan baik,
tidur dengan kasur yang keras, posisi tidur yang yang nyaman dibantu dengan guling,
menggunakan kompres hangat, kenakan bra yang dapat menyangga dengan baik hindari
posisi membungkuk yang berlebihan, mengikuti berbagai kelas olahraga dan melakukan
gerakan yang sederhana. (Mafikasari and Kartikasari, 2015)

Senam hamil dan Yoga Antenatal bertujuan melatih otot panggul dan sekitarnya, agar
menjadi lebih kuat dan elastis. Sirkulasi darah disekitar daerah panggul menjadi lebih
lancar sehingga memudahkan ibu melakukan persalinan secara normal. Dengan latihan
pernafasan yang dilakukan selama yoga, ibu akan terbiasa melakukan nafas pendek dan
cepat dengan ritme yang teratur serta panjang dan dalam baik saat menghirup maupun
melepaskan udara. Pelatihan nafas bisa menenangkan calon ibu untuk melalui rasa sakit
dalam proses persalinan, serta memicu sistem saraf yang memperlancar pembukaan dan
peregangan dinding vagina. (Neni Yuli Susanti, 2019)

Menambahkan efek musik dalam kegiatan latihan relaksasi merupakan strategi untuk
memfokuskan latihan relaksasi disamping musik juga dapat menciptakan kondisi
relaksasi (Ni Nengah Arini 2014)

6. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Asuhan Kehamilan atau asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran marernal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.(Sarwono, 2016)

Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, meganjurkan


setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas
minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota
keluarga. (Depkes RI, 2013) Pada tahun 2016 WHO membuat rekomendasi dalam ANC
guidelines. Rekomendasi ini bertujuan meningkatkan kualitas ANC dan meningkatkan
kualitas ibu, janin dan bayi baru lahir yang terkait dengan hasil ANC.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

PENGKAJIAN
Tanggal : 25 - 03 - 22 No Reg : 01B29582
Pukul : 07.00
Tempat : pkm gg sehat
Oleh : Tita astriani

DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny.M Nama Suami : Tn. F
Umur : 27 th Umur : 36 th6 th36
Suku : melayua Suku : melayumra
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : sma Pendidikan : smaSMA
Pekerjaan : irtdk bekerja Pekerjaan : swasta a
Alamat : komplek pasar kemuning
No.Hp : 08xxxxxxxx 0komplek p85730

2. Keluhan Utama : sering buang air kecil pada malam hari dan sakit pinggang
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Riwayat menstruasi
 Siklus : 28……… hari, teratur/tidak teratur. Lama ………5………. Hari
Banyaknya ……………………………………………………….
 HPHT : 25-06-2021..................................................................................
 TP : 2-04-2022......................................................................................
4. Riwayat obstetri yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Anak
No
Ke Lama Penyulit Tempat Penolon Jenis Penyulit Penyulit JK BBL Umur Penyulit Ket
.
g
1. hamil ini
1. Riwayat kehamilan ini : pada kehamilan muda ibu merasakan mual dan muntah pusing,
saat usia kehamilan sekarang ibu merasakan merasakan sakit pinggang dans ering buang
air kecil pada malam hari, ibu tidak pernah mengkosumsi jamu dan obat resep dokter
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Riwayat KB : tidak pernah


………………………………………………………………………………………………
3. Riwayat kesehatan klien: ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi,
diabetes, ginjal kronik dan asma
………………………………………………………………………………………………
4. Riwayat kesehatan keluarga : ibu tidak mempunyai riwayat penyakit turunan seperti
penyakit menular penyakit kronis dan hamil kembar
5. Pola fungsional kesehatan:
a. Nutrisi : makan 3x/hari nasi lauk pauk buah minum 8 gelas/hari
b. Eliminasi : BAB 1x/hari tidak ada keluhan
BAK 5x/hari tidak ada keluhan
c. Istirahat : Tidur siang 2 jam / hari tidak ada keluhan…………………
Tidur malam 8 jam /hari tidak ada keluhan.............................
d. Aktivitas sehari-hari :.mengurus rumah tangga ..................................

6. Data psikososial
Ibu menikah …1…. kali,pada usia …25…. tahun, lama pernikahan …2…. tahun.
Kehamilan direncanakan/ tidak direncanakan. Hubungan ibu dan keluarga
Harmonis/tidak harmonis. Keluarga mendukung/tidak mendukung kehamilan ini.
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah ……suami……. dan ada/tidak ada tradisi
yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.jika ad sebutkan
(………………………………….). Ibu merencanakan bersalin ………………... Jarak
dari rumah ke tempat bersalin ………… Km
*coret jika tidak perlu
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : baaik
Kesadaran : composmentisCompos Kg
2. Pemeriksaan Antropometri
BB sebelum hamil : 50.. Kg
BB sekarang : 62…... Kg9
TB : 157….. Cm
LILA : 24,5….. Cm

IMT :
3. Pemeriksaan TTV
TD : 152/103 mmHg90 mmHg
Nadi : 90x/menit
S : 36,6 oC,90C
4. Pemeriksaan Fisik
a) Wajah : pucat ( -), oedema (- ) daerah....
b) Mata : konjungtiva merah muda , sklera tidak kuning
c) Leher :pelebaran vena jugularis (- ), benjolan kelenjar limfe (- ) dan
pembesaran kelenjar tiroid ( -).
d) Dada : - retraksi dinding dada : ada/ tidak
- paru-paru : tidak ada bunyi streedor dan weezing
- Jantung : tidak ada bunyi tambahan
e) Payudara : jaringan parut ( - ), puting susu menonjol(+ ), benjolan (- ), kolostrum (+
/+ )
f) Abdomen :
Inspeksi: Bekas luka operasi ( - )
*beri tanda -/+
Palpasi,
 Leopold I : tfu 30cm difundus teraba bulat tidak simetris lunak tidak
melenting
 Leopold II: sebelah kiri ibu teraba panjang keras sebalah kanan ibu teraba
bagian ekstremitas janin dan berongga
 Leopold III : teraba bulat keras dan melenting
 Leopold IV : divergen ……………………………..
 Palpasi WHO : ………………………………………………………………
g) DJJ : …140 x/mnt, teratur/tidak teratur44 x
h) Genitalia : chadwick (- ), varises (- ), Lesi (- ), nyeri ( -), pembengkakan kelenjar
bartholini ( -), pengeluaran cairan ( -) .............
i) Ekstremitas : oedema (- ) ........ , varices (- ), Reflek patela kanan ( +) kiri (+ )
*beri tanda -/+
5. Pemeriksaan penunjang :

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil


Hb
Protein Urine
Glukosa Urine
USG
Dan lain-lain
ANALISIS DATA
G1P0A0 Hamil 39 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala

PENATALAKSANAAN (sesuaikan kebutuhan pasien)


1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu ibu mengerti dan dapat mengulangi penjelasan
2. menjelaskan keluhan yang dialami ibu dan cara mengatasinya ibu dapat mengulangi
3. memberikan kie tentang nutrisi,olahraga ringan , istirahat , personal hygine , asi ekslusif , kb pasca
salin, tanda bahaya ,aktivitas sexs s, senam hamil , kegiatan sehari hari
4. memberikan ibu imunisasi tt pada lengan kiri ibu tidak alergi sesuai kebutuhan
5. bersama ibu merencanakan tentang perencanaan kunjungan kembali atau jika ibu ada keluhan dan ingin
diperiksa .
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan kasus tersebut Dapat disimpulkan bahwa begitu
pentingnya asuhan yang di berikan oleh bidan secara professional baik pada masa kehamilan M
sehingga deteksi dini resiko yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Selama proses pelaksanaan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penulis mampu melakukan asuhan kehamilan kepada Ny. M dari mulai pertama kali
kunjungan pemeriksaan kehamilan pada tanggal 25 Maret 2022 dari hasil pengkajian dan
pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan kelainan atau komplikasi pada ibu dan bayi saat
kehamilan

SARAN
Hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang
lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat 103 menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan teori dari mulai kehamilan

DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah R. The Effectiveness of Counseling to the Knowledge of Pregnant Women about Nocturia in
Trimester III in BPS Ny Emy Mangunrejo Village Ngadiluwih District Kediri 2015. J Ners dan Kebidanan
(Journal Ners Midwifery). 2017;3(3):198–201. Available from :
https://www.neliti.com/id/publications/232651/the-effectiveness-ofcounseling-to-the-knowledge-of-
pregnant-women-about-nocturi Access on 28 May 2019

Anda mungkin juga menyukai