Anda di halaman 1dari 11

MENOPAUSE PADA WANITA MENOPAUSE PADA

WANITA WANITA
MENOPAUSE
Penurunan alami pada hormon reproduksi ketika
seorang wanita mencapai usia 40-an atau 50-an.

Menopause ditandai dengan 12 bulan sejak haid


terakhir.

Gejala umum mencakup sensasi semburan panas dan


kekeringan vagina. Mungkin juga ada gangguan tidur.
Kombinasi gejala ini dapat menyebabkan kecemasan
atau depresi.

Menopause adalah proses alami dengan penanganan


yang berfokus pada gejala. Kekeringan vagina dapat
ditangani dengan pelumas topikal atau hormon
estrogen. Pengobatan dapat mengurangi keparahan dan
frekuensi hot flash. Dalam keadaan khusus, terapi ADHA FAHRIANI (20011216)
hormon oral dapat digunakan.
DEWI SARTIKA (20011222)

MARLISA (20011236)
KATA PENGANTAR Daftar Isi

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


Bab 1 Pendahuluan ………………………………………..
rahmat-Nya sehingga Buku ini dapat tersusun hingga
selesai.Tidak lupa penyusun juga mengucapkan terimakasih atas Tujuan dan Manfaat ………………………………..

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan Bab 2 Landasan Teori……………………………………...
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan
A. Definisi Menopause…………………………………
penulis, semoga Buku ini dapat menambah pengetahuandan
B. Penyebab Menopause……………………………….
pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya, dapat
C. Tahapan Menopause………………………………...
memperbaiki bentuk maupun menambah isi Buku ini agar
D. Usia Menopause…………………………………….
menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan
E. Keluhan Fisik dan Psikologis Masa Menopause……
maupun pengalaman penulis, Penulis yakin masih banyak
F. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Pada
kekurangan dalam Buku ini. Oleh karena itu, penulis sangat
Masa Menopause……………………………………
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
G. Penanganan Keluhan Pada Masa Menopause………
demi kesempurnaan Buku ini.

Pontianak,4 Juli 2022

Penyusun

1 2
BAB 1 Tujuan dan Manfaat
PENDAHULUAN 1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada Buku ini adalah untuk mengetahui
Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan
gambaran perubahan fisik dan psikologis pada wanita
tidak lagi mengalami menstruasi yang terjadi pada rentang usia
menopause.
50 sampai 59 tahun (Harlow, 2012). Pada masa ini sangat
2. Tujuan Khusus
kompleks bagi perempuan karena akan mengalami perubahan
Tujuan khusus Buku ini adalah:
kesehatan fisik yang akan mempengaruhi kesehatan
a. Untuk mengetahui perubahan fisik pada wanita menopause
psikologisnya. Namun banyak wanita yang menganggap bahwa
b. Untuk mengetahui perubahan fisik yang paling sering dialami
menopause merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini
wanita menopause .
mungkin berasal dari suatu pemikiran bahwa dirinya akan
c. Untuk mengetahui perubahan psikologis pada wanita
menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi. Selain itu, wanita
menopause.
dalam masa menopause mengalami perubahan besar dalam
d. Untuk mengetahui perubahan psikologis yang paling sering
kehidupannya dan beradaptasi terhadap perubahan peran dalam
dialami pada wanita menopause.
keluarga maupun masyarakat, serta harus menghadapi
D. Manfaat Buku
perubahan tubuh dan harapannya dalam hidup (Safitri, 2009).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
perubahan fisik dan psikologis pada wanita menopause.

http://eprints.ums.ac.id/46220/13/BAB%20I.pdf 3 4
BAB 2 B. Penyebab menopause

LANDASAN TEORI Husniawati (2010) dalam Suparni & Astutik (2016),


menjelaskan bahwa pada tiap siklus haid, 20 – 30 folikel
A. Definisi Menopause primordial dalam proses perkembangan dan sebagian besar
Kata menopause berasal dari Bahasa Yunani, yakni dari kata diantaranya mengalami atresia atau kerusakan. Selama masa
‘men’ yang artinya bulan dan kata ‘peuseis’ yang artinya reproduksi kurang lebih 400 oosit mengalami proses
penghentian sementara. Secara linguistik kata yang lebih tepat pematangan dan sebagian lagi hilang spontan akibat usia yang
adalah menocease yang berarti masa berhentinya haid. bertambah. Pada waktu menopause tinggal beberapa ribu buah.
Menopause merupakan tahap dalam kehidupan wanita ketika Produksi estrogen pun berkurang. Folikel yang tersisa lebih
menstruasi berhenti, dengan demikian tahun – tahun melahirkan resistan terhadap rangsangan gonadotropin. Sehingga siklus
anak juga berhenti. Wanita dikatakan telah menopause jika ovarium yang terdiri dari pertumbuhan folikel, ovulasi, dan
sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan sejak pembentukan korpus luteum lama - kelamaan berhenti.
menstruasi terakhir yang disebabkan oleh penurunan fungsi Hilangnya folikel secara terus menerus setelah kelahiran, hanya
ovarium (Suryoprajogo, 2019). menyisakan kurang lebih beberapa ratus folikel pada saat
menopause yang menimbulkan gejala amenore dan
ketidakteraturan haid.

C. Tahapan menopause
Empat tahapan menopause yang terdapat dalam Riyadina
(2019) adalah sebagai berikut.
1. Pramenopause
Pramenopause adalah masa selama 4 – 5 tahun sebelum
terjadi menopause. Singkatnya, pramenopause adalah seluruh
periode masa subur sebelum menopause yaitu periode dari
menarche sampai menopause. Pada fase ini menstruasi mulai
tidak teratur, namun belum muncul tanda klasik gejala
menopause, seperti hot flashes atau semburan panas, kekeringan
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
5 6
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf %20Tinjauan%20Pustaka.pdf
vagina, dan lain sebagainya. Pramenopause biasanya dialami D. Usia menopause
wanita pada usia 40-an. Wanita pada fase ini masih subur yang 1. Menopause dini
artinya masih bisa hamil. Menurut Sastrawinata (2008) dalam Lubis (2016),
menopause dini merupakan menopause yang terjadi sebelum
2. Perimenopause
usia 40 tahun. Diagnosis ini dibuat apabila haid berhenti
Perimenopause disebut juga fase peralihan. Perimenopause
sebelum waktunya disertai dengan hot flashes serta
terjadi sekitar dua tahun sebelum menopause sampai sekitar dua
meningkatknya kadar hormon gonadotropin. Apabila kedua
tahun setelahnya. Pada fase ini terdapat gejala khas yakni
gejala ini tidak ada, maka perlu dilakukan penyelidikan
penurunan fungsi ovarium yang ditandai dengan defisiensi
terhadap sebab lain dari terganggunya fungsi ovarium.
progesterom dan estrogen sehingga tanda klasik gejala
Faktor yang menyebabkan menopause dini adalah
menopause mulai muncul. Perimenopause dialami oleh wanita
keturunan, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit menahun,
pada usia 50-an.
dan penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium. Menopause
3. Menopause dini tidak membutuhkan terapi, namun diperlukan pemberian
Menopause adalah keadaan di mana wanita sudah tidak lagi penerangan kepada wanita yang bersangkutan. Faktor lain yang
haid yang dihitung dari 12 bulan sejak haid terakhir. Pada awal bisa menyebabkan seorang wanita mengalami menopause dini
menopause terkadang kadar estrogen rendah, namun bisa adalah merokok.
sebaliknya pada wanita gemuk. Pada fase ini sudah muncul 2. Menopause normal
tanda klasik gejala masa menopause. Penting untuk mencatat Suparni & Astutik (2016), mengatakan menopause biasanya
tanggal terakhir menstruasi karena jika terjadi perdarahan dialami oleh wanita pada rentang usia 45 – 55 tahun. Perubahan
vagina dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal tersebut, hormonal selama masa menopause menimbulkan munculnya
dianggap tidak normal. Oleh karena itu, harus memeriksakan perubahan fisik dan psikologis yang berakibat pada sensitivitas
diri ke dokter. sehingga wanita menopause menjadi lebih mudah tersinggung,
mudah marah, kurang percaya diri, dan mengalami keluhan
4. Pascamenopause
lainnya.
Pascamenopause adalah fase setelah menopause sampai 3. Menopause terlambat
senium. Fase ini merupakan masa lima tahun setelah Sastrawinata (2008) dalam Lubis (2016), menjelaskan batas
menopause. Di fase ini tanda klasik gejala menopause sudah terjadinya menopause adalah umur 55 tahun. Apabila wanita
mulai menghilang akibat keseimbangan hormon yang telah masih mengalami menstruasi di atas umur tersebut, maka
dicapai tubuh. diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II 8
7
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf %20Tinjauan%20Pustaka.pdf
masih mengalami menstruasi di atas umur tersebut, maka c. Uretra mengering, menipis, kurang elastis
diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Adapun sebab – sebab Uretra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari
yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat adalah kandung kemih ke luar tubuh. Pada masa menopause, kadar
konstitusional, fibromioma uteri, dan tumor ovarium yang estrogen menurun hal ini menyebabkan dinding dan lapisan
menghasilkan estrogen (Lubis, 2016). otot polos uretra mengering, menipis, elastisitasnya
berkurang, serta mengalami gangguan pada penutupan
E. Keluhan fisk dan psikologis masa menopause uretra sehingga terjadi inkontinensia urine, perubahan pola
1. Keluhan fisik aliran urine, serta mudah terjadi infeksi pada saluran kemih
bagian bawah (Widjayanti, 2016).
Menurut Kasdu (2004) dalam Nurlina (2021), keluhan fisik
d. Hilangnya jaringan penunjang
pada masa menopause adalah sebagai berikut.
Kadar estrogen yang rendah juga berpengaruh pada kolagen
a. Hot flashes (semburan panas) yang merupakan bagian dari jaringan penunjang. Hilangnya
Hot flashes merupakan suatu kondisi ketika tubuh kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut
mengalami rasa panas yang menyebar dari wajah hingga ke rontok, gigi mudah goyang, gusi berdarah, sariawan, kuku
seluruh tubuh. Hot flashes dapat berlangsung selama satu rusak, dan rasa nyeri pada persendian.
sampai dua tahun setelah menopause atau dalam beberapa e. Penambahan berat badan
kasus dapat berlanjut sampai 10 tahun atau lebih (Riyadina, Sebanyak 29% wanita pada masa menopause mengalami
2019). Siregar (2014) dalam Zolekhah & Sholihah (2018), kenaikan berat badan dan 20% diantaranya memperlihatkan
mengatakan hot flases berkaitan dengan vasodilatasi dan kenaikan yang mencolok. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan suhu tubuh yang menghasilkan keringat serta penurunan kadar estrogen dan gangguan pertukaran zat
peningkatan konduktansi kulit akibat penurunan kadar dasar metabolisme lemak. Selain itu juga disebabkan oleh
hormon estrogen. Kondisi ini tidak berbahaya namun kurangnya aktivitas wanita pada usia menopause.
menimbulkan rasa tidak nyaman. f. Gangguan pada tulang dan persendian
b. Vagina kering Hormon estrogen sangat berperan dalam mempertahankan
Penelitian oleh David (2014) dalam Hekhmawati (2016), keseimbangan kerja osteoblast (pembentukan tulang) dan
mengatakan penurunan hormon estrogen pada masa osteoklast (penyerapan tulang). Estrogen akan berikatan
menopause mengakibatkan perubahan pada vagina. Vagina dengan reseptor estrogen pada osteoblast yang secara
akan menjadi atrofi, kering, gatal, dan panas sehingga nyeri langsung memodulasi aktivitas osteoblastik dan secara tidak
atau tidak nyaman saat berhubungan seks. Untuk mengatasi langsung mengatur pembentukan osteoklast yang bertujuan
hal ini, wanita menopause dapat menggunakan pelumas menghambat resorpsi tulang sehingga apabila kadar
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
9 10
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf %20Tinjauan%20Pustaka.pdf
menghambat resorpsi tulang sehingga apabila kadar c. Kurang tidur (insomnia)
estrogen turun maka tidak ada yang menghambat resorpsi Penelitian oleh Tao (2016) dalam Hekhmawati (2016),
tulang yang mengakibatkan gangguan pada proses tulang menemukan sebanyak 42,2% wanita menopause mengalami
tersebut yang kemudian menyebabkan pengeroposan tulang gangguan tidur. Insomnia pada masa menopause biasanya
sehingga timbul rasa tidak nyaman pada tulang dan disebabkan oleh hot flashes yang menimbulkan rasa panas,
persendian (Widjayanti, 2016). wajah memerah, serta keringat di malam hari yang
menjadikan tidur terasa tidak nyaman.
2. Keluhan psikologis d. Daya ingat menurun
Penelitian oleh Chou (2013) dalam Hekhmawati (2016),
Menurut Kasdu (2004) dalam Nurlina (2021), keluhan
mengatakan sebagian wanita menopause (48%) mengalami
psikologia pada masa menopause adalah sebagai berikut.
penurunan daya ingat sehingga sesuatu yang harus diingat
a. Kecemasan harus di ulang – ulang terlebih dahulu. Hal ini disebabkan
Penelitian oleh Joyce (2013) dalam Hekhmawati (2016), oleh penurunan kadar estrogen dalam sistem saraf pusat
mengatakan sebanyak 51% wanita menopause mengalami yang mana estrogen mempengaruhi fungsi kognitif yang
kecemasan yang disebabkan oleh perubahan fisik masa artinya berpengaruh terhadap fungsi otak. Selain itu,
menopause yang menimbulkan perasaan tidak berharga kemampuan berpikir juga mengalami penurunan.
yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan orang yang e. Depresi
dicintai akan berpaling dan meninggalkannya. Pada masa menopause wanita dapat mengalami perasaan
b. Kelelahan mental tertekan, terpuruk, dan merasa hidupnya tidak berguna lagi.
Kelelahan mental berupa lebih mudah marah atau Di masa menopause, anak – anaknya sudah tumbuh dewasa
tersinggung dan perubahan suasana hati yang begitu cepat. dan biasanya sibuk dengan urusan masing – masing. Di saat
Biasanya hal ini tidak disadari oleh wanita dan tidak jarang inilah wanita benar – benar kehilangan perannya. Gejala
orang di sekitarnya dibuat bingung. Maka dari itu depresi meliputi lelah terus menerus, murung, sedih, sulit
diperlukan pendekatan khusus seperti mengobrol ringan tidur pulas terutama menjelang dini hari, sulit membuat
dengan sahabat atau siapa saja yang pernah mengalami hal keputusan, dan dorongan untuk menangis.
yang sama sehingga dapat menjadi dukungan emosi.

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
11 %20Tinjauan%20Pustaka.pdf 12
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
F. Faktor yang berhubungan dengan keluhan masa menopause
1. Usia menopause
Usia menopause adalah usia di saat wanita mengalami
menopause. Usia menopause terdiri dari menopause dini,
menopause normal, dan menopause terlambat. Suparni &
Astutik (2016), mengatakan menopause normal merupakan
menopause yang biasanya dialami oleh wanita pada rentang usia
45–55 tahun. Usia menopause mempengaruhi kesiapan wanita
dalam menghadapi menopause.
2. Lama menopause
Lama menopause dihitung sejak usia saat mengalami
menopause sampai ketika penelitian ini dilakukan. Lama
menopause mempengaruhi adaptasi fisik dan psikologis wanita
terhadap perubahan pada masa menopause. Semakin lama
4. Pekerjaan
mengalami menopause maka tubuh telah beradaptasi dengan
baik terhadap penurunan kadar estrogen yang menimbulkan Pekerjaan menggambarkan bagaimana seorang wanita
perubahan pada fisik serta psikologis yang memunculkan menopause berkecimpung dalam sosialnya dan untuk
berbagai keluhan masa menopause (Syalfina, 2017). memprediksi adanya kecenderungan stress yang dialami.
3. Pendidikan Wanita menopause yang tidak bekerja atau sebagai ibu
Kodrati (2004) mengatakan pendidikan merupakan proses rumah tangga tentunya kesibukan dirinya adalah pekerjaan
belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, rumah tangga yang cenderung lebih berisiko mengalami
atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih kejenuhan. Sedangkan wanita menopause yang selain
matang (Syalfina, 2017). Semakin tinggi tingkat pendidikan menjadi ibu rumah tangga tetapi juga bekerja, mereka lebih
maka semakin baik pengetahuan seseorang. Dengan bisa mencari solusi untuk menghilangkan kejenuhan dengan
pengetahuan yang baik maka seorang wanita akan lebih siap bercanda dengan teman kerjanya. Namun, secara waktu
dalam menghadapi keluhan masa menopause (Tsuraya et al., lebih sempit dan cenderung berisiko mengalami stres akibat
2016). pekerjaan (Indarwati & Maryatun, 2019).

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
13 14
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf %20Tinjauan%20Pustaka.pdf
Mubarak (2007) dalam Indarwati & Maryatun (2019), G. Penanganan keluhan masa menopause
mengatakan lingkungan pekerjaan juga dapat menjadi Berikut adalah beberapa penanganan keluhan masa
tempat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan menopause yang bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya
baik secara langsung maupun tidak langsung. Seseorang masalah kesehatan menurut Mulyani (2013) dalam Nurlina
yang bekerja memiliki informasi yang lebih banyak (2021).
dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Azwar (2011), 1. Terapi sulih hormon/Hormone Replacement Therapy (HRT)
mengatakan pesan – pesan sugestif yang dibawa informasi
apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam Terapi ini bertujuan untuk mengurangi keluhan menopause
menilai sesuatu sehingga terbentuklah sikap tertentu dari masa pramenopause hingga pascamenopause. HRT
(Indarwati & Maryatun, 2019). memiliki beberapa manfaat yakni mengurangi hot flashes,
mengurangi gejala pada vagina dan uretra, melindungi dari
5. Pendapatan keluarga osteoporosis, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Pendapatan keluarga merupakan gabungan dari pendapatan
suami dan istri perbulan. Pendapatan menggambarkan status 2. Terapi sulih hormon alami
ekonomi wanita menopause. Apakah mereka mampu untuk
membeli makanan yang bergizi, rumah yang layak, dan Terapi ini dapat dilakukan dengan menyeimbangkan
mengakses pelayanan kesehatan. Menopause yang sangat hormon dengan fitoestrogren yang berasal dari tumbuhan.
rentan adalah wanita yang tidak memiliki aset, sedikit atau Terapi ini bisa didapatkan dari tumbuhan yang mengandung
tidak memiliki tabungan, tidak ada pensiunan, dan bagian vitamin C, D, E, Isoflavon, dan Zink. Pada wanita
dari keluarga dengan pendapatan sedikit atau rendah pramenopause hingga pascamenopause penggunaan terapi ini
(Syalfina, 2017).Pendapatan dengan finansial yang memadai bisa didapatkan dari produk kedelai.
dari seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan aspek
psikologis, meningkatkan semangat, dan motivasi diri untuk 3. Terapi komplementer
selalu bersikap dan berperilaku sehat. Kemampuan finansial
Terapi ini digunakan untuk meningkatkan kesehatan selama
menyebabkan seseorang lebih mudah untuk mencari
menopause dengan teknik sederhana dan pengobatan untuk
informasi tentang menopause sehingga akan memperkecil
kemungkinan untuk menggunakan mekanisme koping yang gejala tertentu dapat dilakukan secara mandiri ataupun
maladaptif dalam menghadapi keluhan masa menopause bimbingan. Terapi komplementer yang dapat dilakukan adalah
(Tsuraya et al, 2016). akupresur, aromaterapi, pijat refleksi, dan teknik relaksasi.

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
15 16
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf %20Tinjauan%20Pustaka.pdf
17 18
Daftar Pustaka

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7651/3/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
http://eprints.ums.ac.id/46220/13/BAB%20I.pdf

19 20

Anda mungkin juga menyukai