Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN

Dosen Mata Kuliah : Dwi Gustin Franciska, SST., M.Keb

DI SUSUN OLEH :

1. Ayu Sutaningsih
2. Dinda Triwahyuni
3. Felisitas Yulivia S
4. Nabila Sandrina
5. Nur Alfizah
6. Nuriah Sihombing
7. Sherly Aurilliani
8. Winda Rizkiyani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “Gangguan Psikologis Pada
Masa Kehamilan”.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan


dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


seluruh pembaca.

Bangko, 10 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Depresi ................................................................................................3
B. Stress ...................................................................................................4
C. Insomnia ..............................................................................................5
D. Perasaan Tidak Berarti ........................................................................6
E. Perasaan Malu .....................................................................................7
F. Perasaan Kecewa ................................................................................7
G. Tekanan Batin .....................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu masa dimana seorang wanita membawa
embrio atau fetus dalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu mulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran 38 minggu dari
pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil disebut gravida. Manusia dalam
rahim wanita disebut embrio. Embrio tersebut tumbuh kembang sampai
kelahiran dan disebut janin. Istilah untuk wanita hamil pertama kali disebut
primigravida atau gravida-1 dan wanita yang belum pernah hamil disebut
gravida 0 (Pieter & Namora, 2010). Definisi lain tentang kehamilan
merupakan kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial
seorang wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan
janinnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan, dari dalam maupun
dari luar yang dapat menimbulkan masalah, terutama bagi ibu primigravida.
Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan tidak ditujukan pada aspek fisik
saja, tetapi aspek psikososial juga perlu diperhatikan agar kehamilan dan
persalinan berjalan dengan lancar (Susanti, 2008).
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan
dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal
ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai periode tertentu untuk
menjalani proses persiapan psikologis yang secara normal sudah ada selama
kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir. Secara umum,
semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki
reaksi yang ekstrem dan susana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi
emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami
perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan.
Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan
suka berbagi pengalaman kepada orang lain. Ia merenungkan mimpi tidurnya,

1
angan-angannya, fantasinya, dan arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep
abstrak, seperti kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat
mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat dengan masa
usia subur atau mencukupkan diri dengan kehidupan atau makanan. Selama
kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang
jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang
sedang terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada
trimester ketiga dan pembagian trimester ini akan digunakan pada diskusi
berikut. Respons psikologis umum terhadap kehamilan yang baru
saja dibahas dan proses manapun peristiwa psikologis khusus lain dapat lain
dapat terulang lagi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan depresi pada masa kehamilan?
2. Apa yang di maksud dengan stress pada masa kehamilan?
3. Apa yang di maksud dengan insomnia pada masa kehamilan?
4. Apa yang di maksud dengan perasaan tidak berarti pada masa kehamilan?
5. Apa yang di maksud dengan perasaan malu pada masa kehamilan?
6. Apa yang di maksud dengan perasaan kecewa pada masa kehamilan?
7. Apa yang di maksud dengan tekanan batin pada masa kehamilan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang depresi pada masa kehamilan
2. Untuk mengetahui tentang stress pada masa kehamilan
3. Untuk mengetahui tentang insomnia pada masa kehamilan
4. Untuk mengetahui tentang perasaan tidak berarti pada masa kehamilan
5. Untuk mengetahui tentang perasaan malu pada masa kehamilan
6. Untuk mengetahui tentang perasaan kecewa pada masa kehamilan
7. Untuk mengetahui tentang tekanan batin pada masa kehamilan

2
BAB II

PEMBAHASAN

Psikologis ibu hamil diartikan sebagai periode krisis, saat terjadinya


gangguan dan perubahan identitas peran. Definisi krisis merupakan
ketidakseimbangan psikologi yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan. Awal perubahan psikologi ibu hamil yaitu periode syok,
menyangkal, bingung, dan sikap menolak. Persepsi wanita bermacam-macam
ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan atau
sebaliknya yang memandang kehamilan sebagai masa kreatifitas dan
pengabdian kepada keluarga.

Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologi wanita hamil ialah


meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon progesteron memengaruhi
kondisi psikisnya, akan tetapi tidak selamanya pengaruh hormon progesteron
menjadi dasar perubahan psikis, melainkan kerentanan daya psikis seorang atau
lebih dikenal dengan kepribadian. Wanita hamil yang menerima atau sangat
mengharapkan kehamilan akan lebih menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan. Berbeda dengan wanita hamil yang bersikap menolak kehamilan.
Mereka menilai kehamilan sebagai hal yang memberatkan ataupun menganggu
estetika tubuhnya seperti gusar, karena perut menjadi membuncit, pinggul besar,
payudara membesar, capek dan letih. Tentu kondisi tersebut akan mempengaruhi
kehidupan psikis ibu menjadi tidak stabil (Pieter & Namora, 2010)

Dalam masa kehamilan ada beberapa gangguan psikologis yang dialami


oleh ibu hamil, penjelasannya adalah sebagai berikut;

A. Depresi Pada Masa Kehamilan


Menurut Depkes RI (2011) Gangguan depresif merupakan
gangguan medik serius menyangkut kerja otak, bukan sekedar perasaan
murung atau sedih dalam beberapa hari. Gangguan ini menetap selama

3
beberapa waktu dan mengganggu fungsi keseharian seseorang. Gangguan
depresif masuk dalam kategori gangguan mood, merupakan periode
terganggunya aktivitas sehari-hari, yang ditandai dengan suasana perasaan
murung dan gejala lainnya termasuk perubahan pola tidur dan makan,
perubahan berat badan, gangguan konsentrasi, anhedonia (kehilangan minat
apapun), lelah, perasaan putus asa dan tak berdaya serta pikiran bunuh diri.
Depresi pada masa kehamilan merupakan kemurungan atau perasaan
tidak semangat yang ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan,
menurunnya kegiatan, dan pesimis menghadapi masa depan. Penyebab
timbulnya depresi ibu hamil ialah akibat perubahan hormonal yang
berhubungan dengan otak, hubungan dengan suami atau anggota keluarga,
kegagalan, dan komplikasi hamil

B. Stress Pada Masa Kehamilan


Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar
penyebab reaksi stres. Ibu mengalami stres selama hamil mempengaruhi
perkembangan fisiologis dan psikologis bayi. Sebaliknya, ibu hamil yang
selalu berfikir positif membantu pembentukan janin, penyembuhan interna,
dan memberikan nutrisi kesehatan pada bayi. Stres berlebihan yang tidak
berkesudahan dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah
rata-rata, hiperaktif, dan mudah marah.
Menurut (Romauli, 2011) faktor psikologis stress terbagi atas dua
yang mempengaruhi kehamilan yaitu:
1. Stressor internal
Stresoor internal merupakan faktor pemicu stres ibu hamil yang
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologi yang ditanggung
oleh ibu dapat menyababkan gangguan perkembangan bayi dan nantinya
akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang yang
kepribadian tidak baik, tergantung pada kondisi stres yang dialami oleh
ibunya, seperti anak yang menjadi seorang yang berkepribadian
temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri.

4
2. Stressor eksternal
Stressor eksternal adalah stres yang timbul dari luar yang
memberikan pengaruh baik maupun pengaruh buruk terhadap psikologi
ibu hamil. Pemicu stres yang berasal dari luar misalnya masalah ekonomi,
konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan.

C. Insomnia Pada Masa Kehamilan


Sulit tidur merupakan gangguan tidur yang diakibatkan gelisah atau
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur. Sulit
tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau kekhawatiran
menjelang kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu hamil dapat dilihat dari
sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata, dan selalu terbangun dini hari.
Penyebab insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup, penyakit,
kecemasan, depresi, dan lingkungan rumah yang ramai. Dampak buruk dari
insomnia yaitu perasaan mudah lelah, tidak bergairah, mudah emosi, stres.
Menurut (Varney, 2006) Perubahan psikologis di golongkan beberapa
trimester, antara lain:
1. Trimester pertama.
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang hamil. Sebagian besar wanita merasa sedih
dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Sekitar 80% wanita
mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring
dengan penerimaan kehamilnnya.
2. Trimester kedua.
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan
yang baik, dimana wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Trimester kedua dibagi
menjadi dua fase yaitu pra-quickening dan pasca-queckening yag
menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi

5
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologisnya yaitu
dengan mengembangkan identitasnya sebagai ibu pada dirinya sendiri.
3. Trimster ketiga.
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Rasa takut mulai muncul pada trimester ketiga. Wanita
hamil mulai merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya
sendiri seperti, apakah bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan
kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang tidak
diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa akan bersalin atau bayinya
tidak mampu keluar, atau organ vitalnya akan mengalami cedera.

Dampak buruk dari insomnia bagi kesehatan antara lain: dapat


menghambat fungsi hormonal dan depresi, cenderung melakukan kesalahan
dalam beraktivitas menjadi tidak sabar saat menunggu dan merasa kecewa,
mengalami gangguan pembelajaran verbal, gangguan memori, gangguan
artikulasi bicara, mengalami ketidakteraturan dalam selektif aktivitas,
terganggunya dalam pengambilan keputusan, kondisi emosi gampang
meledak, stres dan denyut jantung, gangguan pada ketrampilan motorik.

D. Perasaan Tidak Berarti Pada Masa Kehamilan


Perasaan tidak berarti pada ibu hamil memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Sikap sinisme
2. Adanya keinginan untuk mengakhiri hidup
3. Mempertanyakan akan penderitaannya
4. Perasaan tidak berguna
5. Gangguan aktivitas seksual dan
6. Adanya keinginan untuk terus merusak diri sendiri.
Faktor penyebab terjadinya perasaan tidak berarti yaitu rasa kesepian,
perasaan tidak berdaya, meragukan kredibilitasnya, keraguan atas
keimanannya kepada tuhan sehingga merasa takut bahwa tuhan tidak

6
mendengarkan doanya selama masa hamil, sulit menerima bantuan, perasaan
ditolak dari kelompoknya.

E. Perasaan Malu Pada Masa Kehamilan


Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami perasaan malu atau bersalah ialah:
1. Sulit mengampuni diri sendiri
2. Memandang bahwa perubahan fisik dan bentuk tubuh sebagai bentuk
hukuman dari Allah SWT
3. Sikap meremehkan orang lain
4. Suka mengkambinghitamkan orang lain
5. Merusak dirinya sendiri dengan keinginan aborsi
6. Lekas marah
7. Mudah sedih
8. Mudah gelisah.
Faktor penyebab terjadinya perasaan malu atau bersalah pada ibu
hamil ialah dikarenakan adanya keinginan ibu hamil untuk menghapus
peristiwa yang pernah terjadi dan berusaha mengulang kembali masa
lampaunya.

F. Perasaan Kecewa Pada Masa Kehamilan


Ciri-ciri perasaan kecewa yaitu :
1. putus asa
2. merasa tidak berarti
3. berusaha untuk melarikan diri dari realita kehidupan
4. sering merasa sedih dan lesu
5. bersikap masa bodoh
6. tidak mau berkomunikasi
7. tidak terlibat pada hal-hal spiritual
8. merasa dikucilkan sehingga tidak menarima diri secara sosial.

7
Faktor-faktor penyebab perasaan kecewa pada ibu hamil adalah:
1. Sikap, baik itu tindakan suami atau keluarga besarnya yang dianggap
kurang menyenangkan
2. Tindakan suami yang dinilai kasar
3. Sikap suami yang temperamental,
4. Tindak kekerasan rumah tangga
5. Hilangnya keperacayaan kepada suami, misalnya akibat perbuatan
selingkuh suami
6. Tidak menginginkan kelahiran anak
7. Kehilangan kepercayaan kepada tuhan sebagai akibat stereotif bahwa
dirinya sebagai orang yang kurang diperhatikaan Tuhan.

G. Tekanan Batin Pada Masa Kehamilan


Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami tekanan batin ialah:
1. Ketakutan akan kesendirian
2. Sikap menarik diri
3. Perasaan tidak berguna (apatis)
4. Menarik diri dari kehidupan sosial
5. Sikap sisnisme terhadap orang lain
6. Gangguan tidur
7. Gangguan pada konsep diri
8. Mengalami psikosomatik
9. Memiliki konsep diri yang kurang matang
10. Tidak mau berkomunikasi secara terbuka
11. Gelisah
12. Terkadang gampang marah
13. Mengalami depresi diikuti dengan rasa sedih yang mendalam.

Penyebab tekanan batin berasal dari akibat perasaan terpisah dengan


pasangannya atau dengan orang tuanya, adanya tantangan (konflik) terhadap
kebutuhannya, perasaan tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, minimnya

8
kehidupan rohani dan rasa bersalah, penderitaan berat, kematian salah satu
anggota keluarga, dan reaksi marah kepada tuhan.

.
.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologis ibu hamil diartikan sebagai periode krisis, saat terjadinya
gangguan dan perubahan identitas peran. Definisi krisis merupakan
ketidakseimbangan psikologi yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan. Awal perubahan psikologi ibu hamil yaitu periode syok,
menyangkal, bingung, dan sikap menolak. Persepsi wanita bermacam-macam
ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan atau
sebaliknya yang memandang kehamilan sebagai masa kreatifitas dan
pengabdian kepada keluarga.
Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologi wanita hamil ialah
meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon progesteron
memengaruhi kondisi psikisnya, akan tetapi tidak selamanya pengaruh
hormon progesteron menjadi dasar perubahan psikis, melainkan kerentanan
daya psikis seorang atau lebih dikenal dengan kepribadian.
Beberapa gangguan psikologis pada masa kehamilan yaitu depresi,
stress, insomnia, perasaan tidak berarti, perasaan malu, perasaan kecewa dan
tekanan batin.

B. Saran
Bagi institusi Kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar yang berkaitan dengan asuhan pada ibu
hamil dan memberikan pembinaan kepada keluarga ibu hamil. Kemudian
bagi mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil.

10
DAFTAR PUSTAKA

Herri Zan pieter, Dr.lumongga lubis namora. 2010. Pengantar Psikologi Dalam
Keperawatan. Edisi pertama. Jakarta: Penerbit kencana media group
RI, Departemen Kesehatan. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Asuhan Kebidanan. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
Romauli. 2011. Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai