Di Susun Oleh :
Mela Emsiana 21270018
Emelia Kontensa 21270084
PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku ajar. Tak lupa juga mengucapkan salawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau,
kita mampu keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.
Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung
lancarnya buku ajar ini mulai dari proses penulisan hingga proses cetak, yaitu orang tua kami,
rekan-rekan kami, penerbit, dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu per
satu.
Adapun, buku ajar kami yang berjudul ‘Bahan Ajar: ‘psikologi kehamilan,persalinan
dan nifas’ ini telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi
manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana
ystem informasi manajemen.
Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna
tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran
terhadap karya buku ajar ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku.
Demikian buku ajar ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami
informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai bidang ystem informasi manajemen
serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…………..
D. Manfaat Penelitian………………………………….……………………..
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Adaptasi
Kehamilan…………………………………………………………………
2. Adaptasi Psikologi Kehamilan TM I,II dan III………………………….
3. Perubahan Psikologi Ibu Hamil Menurut Reva Rubin……………………..
4. Perubahan Psikologi Ibu Hamil Menurut Teori Ramona Mercer…………..
5. Adaptasi Psikologi Dalam Persalinan………………………………………
6. Adat Kebiasaan Melahirkan………………………………………………..
7. Faktor Somatic Dan Psikis Yang Mempengaruhi Kelahiran………………
8. Reaksi Wanita Hipermaskulin Menjadi Wanita Total
Pasif Dalam Menghadapi Kelahiran……………………………………....
9. Pengertian Masa Nifas Dan Tahapan Masa Nifas………………………….
10. Proses Adaptasi Psikologis Pada Masa Nifas
(Taking In, Fase Taking Hold,Fase Latting Go)…………………………..
11. Dampak Psikologis Ibu Proses Proses Menyusui…………………………..
12. Pengertian Masa Bayi………………………………………………………
13. Penyesuaian Terhadap Perubahan Suhu……………………………………
14. Menyesuaikan Diri Terhadap Cara Bernafas……………………………….
15. Menyesuaikan Diri Terhadap Pola Makan………………………………….
16. Menyesuaikan Diri Terhadao System Ekresi Pada Bayi……………………
17. Gangguan Kesehatan Mental Kehamilan……………………………………
18. Pengaruh Psikologi Pada Kehamilan………………………………………..
19. Faktor Yang Dapat Menimbulkan Masalah
Kesehatan Mental Pada Masa Persalinan……………………………………
20. Masalah Kesehatan Mental Yang Dapat
Terjadi Pada Masa Persalinan……………………………………………….
21. Gangguan Psikologis Pada Masa Nifas……………………………………...
22. Pendekatan Komunikasi Terapeutik Dalam
Mengatasi Gangguan Psikologis Pada Masa Nifas………………………….
BAB III
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan menjadi salah satu periode yang paling dinantikan oleh pasangan suami
istri yang telah menikah, terutama bagi seorang wanita. Sebagian wanita berpendapat bahwa
kehamilan merupakan kodrat yang harus dijalani dan akan menentukan kehidupan
selanjutnya.
Berbagai perubahan terjadi saat kehamilan, baik secara fisiologis maupun psikologis.
Kedua hal tersebut harus diadaptasikan agar ibu mampu menjalani masa kehamilannya
(Pilliteri, 2002 dalam Saputra, 2013). Menurut Sulistiyowati (2010, dalam Laurika, 2016)
persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya bagian serviks dan terjadi proses
pengeluaran hasil dari pembuahan yakni janin dan plasenta.
Persalinan normal atau cukup bulan terjadi pada minggu ke 38 sampai 40. Jika kurang
dari 38 minggu disebut prematur dan lebih dari 40 minggu disebut postdate. Perubahan
fisiologis dan psikologis akan terjadi ketika ibu hamil akan memasuki tahap persalinan,
utamanya pada trimester III.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu adanya adaptasi yang disebut dengan
adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan hasil dari kerja hormon kehamilan dan
tekanan mekanis uterus yang terus membesar serta adanya jaringan lain yang ikut andil dalam
proses adaptasi ini. Adaptasi maternal dibagi menjadi dua yakni adaptasi fisiologis dan
adaptasi psikologis. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil setiap trimesternya
tidaklah sama. Perubahan fisiologis trimester III ibu 2 hamil akan mengalami berupa
ketidaknyamanan fisik serta gerakan janin yang semakin aktif sehingga membuat istirahat ibu
terganggu.
Perubahan dari segi psikologis, ibu hamil akan merasa takut, khawatir, cemas dan
tidak mampu mengendalikan diri ketika menghadapi persalinan (Indriyani, 2013). Salah satu
hal yang perlu diperhatikan yaitu perubahan yang terjadi pada psikologis ibu hamil yang akan
menghadapi proses persalinan. Hal tersebut perlu adanya proses adaptasi agar hal - hal yang
dirasakan ibu hamil berkurang atau bahkan tidak ada. Maka dari itu, diperlukan adaptasi
psikologis agar membantu ibu menjalani proses persalinan tanpa rasa takut, cemas dan
khawatir .
Adaptasi psikologis merupakan proses dalam menghadapi tekanan atau stressor baik
berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh (Susanti, 2008). Adaptasi psikologis ibu
hamil yang akan menghadapi persalinan harus dikondisikan sedemikian rupa agar ibu tenang
menjalani proses persalinannya. Dukungan dari orang – orang terdekat seperti keluarga,
suami serta lingkungan sekitar sangat diperlukan oleh ibu hamil. Dukungan paling utama
bagi ibu hamil adalah dukungan dari suami.
Dukungan dari suami dipercaya dapat memberikan ketenangan bagi calon ibu
terutama ketika akan menghadapi proses persalinan (Saputra, 2013). Dukungan suami sangat
berperan penting dalam proses kehamilan sampai masa nifas pada seorang wanita. Dukungan
suami tidak hanya tentang finansial saja, namun meliputi banyak aspek.
Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya,tetapi
persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun
janinya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan
dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai (Manuaba, 1998, dikutip dalam buku prawiroh
ardjo Psikologi Kehamilan, 2001).
Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh perempuan dalam menghadapi aktivitas dan
peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah
melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis.Sebagian perempuan berhasil
menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan
mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindroma (Iskandar,
2009).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami jadikan sebagai rumusan
masalah,adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan psikologi, persalinan dan pasca bersalin(nifas) ?
2. Bagaimanakah perubahan psikologi ibu bersalin dan pasca bersalin ?
3. Bagaimanakah gambaran kecemasan ibu bersalin ?
4. Bagaimanakah kultur atau budaya masyarakat dalam menghadapi proses bersalin
dan pasca bersalin
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Mengidentifikasi hubungan dukungan suami dalam perspektif budaya
Madura dengan adaptasi psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Kecamatan
Kendit Situbondo.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ditujukan bagi:
1. Ibu Hamil Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan informasi kepada ibu
hamil tentang dukungan suami dengan adaptasi psikologis ibu hamil dalam
menghadapi persalinan.
2. Keluarga Penelitian ini ditujukan agar memberikan informasi kepada keluarga
tentang betapa pentingnya dukungan yang harus diberikan kepada ibu hamil agar ibu
hamil merasa tenang dan terlindungi selama menjalani kehamilannya.
3. Peneliti Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
informasi kepada peneliti tentang dukungan suami dengan adaptasi psikologi ibu
hamil dalam menghadapi persalinan.
4. Tenaga Kesehatan Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang maksimal pada ibu hamil
dalam menghadapi proses persalinan terutama dalam hal adaptasi psikologis ibu
hamil. Agar ibu hamil dapat tenang dan bisa mengendalikan diri ketika menghadapi
persalinan.
BAB 11
PEMBAHASAN
10. Proses Adaptasi Psikologis Pada Masa Nifas (Taking In, Fase Taking
Hold,Fase Latting Go)
1. Fase Taking In
Fase taking in adalah periode ketergantungan dimana pada saat
tersebut, fokus perhatian ibu akan tertuju pada bayinya sendiri. Rubin
menetapkan periode selama beberapa hari ini sebagai fase menerima dimana
seorang ibu juga membutuhkan perlindungan serta perawatan yang bisa
menyebabkan gangguan mood dalam psikologi. Dalam penjelasannya, Rubin
mengatakan jika fase tersebut akan berlangsung antara 2 hingga 3 hari.
Sementara dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ament pada tahun
1990 juga mendukung pernyataan Rubin tersebut kecuali pada wanita
sekarang ini yang berpindah lebih cepat dari fase menerima.
gangguan psikologis yang biasa dialami oleh ibu selama fase ini diantaranya adalah:
Rasa tidak nyaman karena perubahan fisik
Rasa kecewa terhadap bayi
Merasa tidak bersalah karena tidak dapat menyusui bayi
Kritik yang berasal dari suami atau keluarga tentang perawatan bayi.
2. Fase Taking Hold
Fase taking hold merupakan masa yang berlangsung antara 3 hingga 10 hari
sesudah persalinan. Dalam fase ini, kebutuhan akan perawatan dan juga rasa diterima
dari orang lain akan muncul secara bergantian serta keinginan agar bisa melakukan
semuanya secara mandiri setelah sebelumnya juga mengalami perubahan sifat yang
terjadi pada ibu hamil. Seorang wanita akan merespon dengan semangat agar bisa
berlatih dan belajar tentang cara merawat bayi atau apabila ia merupakan ibu yang
gesit, maka akan lebih ingin merawat bayi mereka secara mandiri. 6 sampai 8 minggu
sesudah persalinan, maka kemampuan ibu untuk menguasai tugas sebagai orang tua
adalah hal penting untuk dilakukan.
Beberapa ibu yang membutuhkan dukungan tambahan diantaranya adalah:
Ibu berusia remaja
Wanita yang tidak memiliki suami
Wanita karier
Ibu yang belum berpengalaman mengasuh bayi
Wanita yang tidak punya banyak teman atau keluarga untuk berbagi rasa.
3.Fase Letting Go
Fase letting go merupakan fase dimana ibu dan keluarganya bergerak maju
sebagai sistem dengan para anggota untuk saling berinteraksi. Hubungan dari pasangan
yang meski sudah berubah karena hadirnya seorang anak akan mulai kembali
memperlihatkan banyak karakteristik awal. Sedangkan untuk tuntutan utamanya adalah
menciptakan sebuah gaya hidup yang melibatkan anak namun dalam beberapa hal juga
tidak melibatkan anak karena pasangan harus berbagi kesenangan yang bersifat dewasa
yakni faktor psikologis yang mempengaruhi persalinan. Umumnya, banyak suami istri
yang kembali memulai hubungan seksual di minggu ketiga atau keempat sesudah
melahirkan dan beberapa pasangan lagi bahkan ada yang memulai hubungan lebih awal
yakni ketika rasa nyeri sudah tidak lagi terasa.
20. Masalah Kesehatan Mental Yang Dapat Terjadi Pada Masa Persalinan
Gangguan kesehatanmental pasca persalinan juga terbagi dalam tiga kategori berikut,
yakni:
Baby blues. Sekitar 50 hingga 85 persen wanita mengalami baby blues selama
beberapa minggu pertama setelah melahirkan
Depresi Pascapersalinan
Psikosis
PENUTUP
PENUTUP
Adaptasi Kehamilan adalah Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu
adanya adaptasi yang disebut dengan adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan
hasil dari kerja hormon kehamilan dan tekanan mekanis uterus yang terus membesar
serta adanya jaringan lain yang ikut andil dalam proses adaptasi ini.
Persalinan adalah proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan yaitu
sekitar 37-42 minggu dan lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung selama 18-24 jam tanpa komplikasi. Persalinan adalah perlakuan
oleh rahim ketika bayi akan dikeluarkan.