Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

GANGGUAN PSIKOLOGIS NIFAS

OLEH :

1. DICKY BAGUS SAPUTRO (191440106)


2. HENNY NOPIYANTI (191440114)
3. NUR AZIZA (191440123)
4. PUTRI ZAKIYAH RAHMADINI (191440128)
5. SISKAWATI (191440135)
6. YUNIVIA DIAN HERMALA (191440140)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
PRODI DIII KEPERAWATAN 2020/2021

KEPERAWATAN MATERNITAS 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan rahmat dan
hisayahnya-nya shingga penulis dapat menyelesaikan makalah “ gangguan
psikologis nifas” ini dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam
selalu kita curahkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang-benderang. Dengan adanya penulisan
makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan bisa
menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruangan ilmu
keperawatan.Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum
mencapai hasil yang sempurna.
Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis mengucapkan
selamat membaca dan semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam
mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum diungkapkan dalam
membahas gangguan psikologis nifas.

Pangkalpinang, 18 februari 2021

Tim penyusun

KEPERAWATAN MATERNITAS 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusa masalah..............................................................................................5
C. Tujuan penulis.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. Adaptasi psikologis ibu masa nifas..................................................................6
B. Fase adaptasi psikologis ibu nifas....................................................................6
C. Tujuan asuhan masa nifas...............................................................................10
D. Cara mengatasi gangguan psikologis ibu masa nifas.....................................10
E. Peran perawat atau bidan pada masa nifas......................................................11

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN...........................................12

A. Pengkajian......................................................................................................12

B. Diagnosa.........................................................................................................18

C. Intervensi........................................................................................................19

D. Implementasi..................................................................................................20

E. Evaluasi...........................................................................................................22

BAB IV PENUTUP.................................................................................................31

A. Kesimpulan ....................................................................................................31
B. Saran...............................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................32

KEPERAWATAN MATERNITAS 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu setelah itu. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggarakan pada
masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya
pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang
mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara
menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu.
Secara pskologis, pascaperslinan ibu akan merasakan gejala-gejala
psikiatrik. Meskipun demikian, ada pula ibu yang tidak mengalami hal ini.
Agar perubahan psikologi yang dialami tidak berlebihan, ibu perlu
mengetahui tentang hal yang lebih lanjut, wanita banyak mengalami
perubahan emosi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi
seorang ibu.
Penting sekali sebagian bidan atau perawat untuk mengetahui tentang
penyesuaian psikologis yang normal sehingga ia dapat menilai apakah
seorang ibu memerlukan asuhan khusus dalam masa nifas ini, utuk suatu
variasi atau penyimpangan dari penyesuaian yang normal terjadi.
Beberapa pendapat dalam minggu pertamasetelah melahirkan, banyak wanita
yang menunjukan gejala-gejala psikiatrik, terutama gejala depresi diri ringan
sampai berat. Serta gejala-gejala neonates traumatic, antara lain rasa takut
yang berlebihan dalam masa hamil struktur perorangan yang tidak normal
sebelumnya, riwayat psikiatrik abnormal, riwayat perkawinan abnormal,
riwayat obstetric abnormal, riwayat kelahiran mati atau kelahiran cacat dan
riwayat penyakit lain.
Biasanya penderita akan sembuh kembali tanpa ada atau dengan
pengobatan.meskipun demikian, kadang diperlukan terapi oleh ahli jiwa.
Sering pula kelainan-kelainan psikiatrik ini berulang setelah persalinan
berikut.Hal yang perlu diperhatikan yaituadaptasi psikososial pada masa

KEPERAWATAN MATERNITAS 4
pasca persalinan.Bagi keluarga muda, pascapersalinan adalah “awal keluarga
baru” sehingga perlu beradaptasi dengan peran barunya.Tanggung jawab
keluarga bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir. Dorongan serta
perhatian anggota keluarga lainnya merupakan dukungan ositif bagi ibu.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana adaptasi psikologi pada ibu nifas ?
2. Apa yang dimaksud dengan “Taking In”?
3. Apa yang dimaksud dengan “ Taking Hold”?
4. Apa yang dimaksud dengan “ Letting Go”?
5. Apa tujuan asuhan pada masa nifas ?
6. Bagaimana cara mengatasi gangguan psikologis ibu nifas?
7. Bagaimana peran perawat atau bidan pada masa nifas?
C. Tujuan
1. Mengetahui adaptasi psikologi yang terjadi pada ibu nifa.
2. Memahami yang di maksud “Taking In”.
3. Memahami yang di maksud “ Taking Hold”
4. Memahami yang di maksud “ Letting Go”
5. Memahami tujuan asuhan pada ibu nifas
6. Mengerti cara mengatasi gangguan psikologi ibu nifas
7. Memahamiperan bidan atau perawat pada masa nifas

KEPERAWATAN MATERNITAS 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Adaptasi Psikologi Ibu Masa Nifas


Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang
juga mengakibatkan adanya perubahan dari psikisnya. Ia mengalami stimulasi
kegembiraan yang luar biasa , menjalani proses eksplorasi dan asimilasi
terhadap bayinya, berada dibawah tekanan untuk dapat menyerap
pembelajaraan yang di perlukan tetang apa yang harus diketahuinya dan
perawatan untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab luar biasa sekarang
untuk menjadi seorang “ibu”.
Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan, menjelang
proses kelahiran maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut,
kecemasan seorang wanita dapat bertambah.Pengalaman yang unik dialami
oleh ibu setelah persalinan.Masa nifas merupakan masa yang rentan dan
terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran.Perubahan peran seorang ibu
memerlukan adaptasi.Tanggung jawab ibu mulai bertambah.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi menjadi orang tua
2. Respon dan dukungan dari keluarga
3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan
4. Harapan, keinginan dan inspirasi saat hamil dan melahirkan

B. Fase Adaptasi Psikologi Ibu Nifas


Fase-fase adaptasi psikologi yang dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain
:
1. Fase taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan. Pada saat ini focus
perhatikan ibu terutama pada bayinya sendiri. Rubin (1961) menetapkan

KEPERAWATAN MATERNITAS 6
periode beberapa hari ini sebagai fase menerima, suatu waktu dimana ibu
baru memerlukan perlindungan dan perawatan.Dalam penjelasan klasik
rubin, fase menerima ini berlangsung selama 2-3 hari.Penelitian yang lebih
baru (Ament, 1990) mendukung pernyataan rubin, kecuali bahwa wanita
sekarang berpindah lebih cepat dari fase menerim. Fase menerima yang
kuat hanya terlihat pada 24 jam pertama pasca persalinan. Selama
beberapa jam atau beberapa hari pasca persalinan, wanita sehat yang
dewasa tampaknya mengesampingkan semua tanggungjawab sehari-hari.
Mereka bergantung kepada orang lain sebagai respons terhadap kebutuhan
mereka akan istirahat dan makan.
Pada fase ini suatu waktu yang penuh kegembiraan dan kebanyakan
orang tua sangat suka mengomunikasikannya.Mereka merasa perlu
menyampaikan pengalaman mereka tentang kehamilan dan kelahiran
dengan kata-kata.Pemusatan, analisis, dan sikap yang menerima
pengalaman ini membantu orang tua untuk berpindah ke fase
berikutnya.Kecemasan dan keasyikan terhadap peran barunya sering
mempersempitkan tingkat persepsi ibu.Oleh karena itu, informasi yang
diberikan pada waktu ini mungkin perlu diulang.Ketidaknyamanan yang
biasanya dialami pada fase ini antara lain rasa mules, nyeri luka jahitan,
kurang tidur, dan kelelahan.Hal yang perlu di perhatikan pada fase ini
adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah :
 Kekecewaan pada bayinya
 Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami.
 Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
 Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya
2. Fase taking hold
Fase ini adalah periode yang berlangsung antara 3-10 hari
pascaprsalinan. Dalam fase ini, secara bergantian muncul kebutuhan untuk
mendapat perawatan dan penerimaan dari orang lain dan keinginan untuk
bisa melakukan segala sesuatu secara mandiri. Ia merespon dengan penuh

KEPERAWATAN MATERNITAS 7
semangat untuk memperoleh kesempatan belajar dan berlatih tentang cara
perawatan bayi atau jika ia adalah seorang ibu yang gesit, ia akan memiliki
keinginan untuk merawat bayinya secara langsung.
Dalam 6-8 minggu pasca persalinan, kemampuan ibu untuk menguasai
tugas-tugas sebagaiorang tua merupakan hal penting.Harapan yang realitis
mempermudah kelangsungan fungsi-fungsi keluarga selanjutnya sebagai
suatu unit. Beberapa wanita sulit menyesuaikan diri terhadap isolasi yang
dialaminya karena ia harus merawat bayi dan tidak suka terhadap tanggung
jawab dirumah dan merawat bayi.
Ibu yang terlihat memerlukan dukungan tambahan adalah sebagai berikut :
 Primipara yang belum berpengalaman mengasuh anak.
 Wanita karier
 Wanita yang tidak punya cukup banyak teman/keluarga untuk dapat
berbagi.
 Ibu yang berusia remaja.
 Wanita yang tidak bersuami.

Pada fase ini tidak jarang terjadi depresi.Perasaan mudah tersinggung


bisa timbul akibatberbagai faktor.Secara psikologis, ibu mungkin jenuh
dengan banyaknya tanggung jawab sebagai orang tua.Ia bisa merasa
kehilangan dukungan yang pernah diterimanya dari anggota keluarga dan
teman-teman ketika dia hamil. Beberapa ibu menyesal tentang hilangnya
hubungan antara ibu dengan anak yang belum lahir. Beberapa yang lain
mengalami perasaan kecewa ketika persalinan dan kelahiran telah selesai.

Keletihan pasca persalinan diperburuk oleh tuntunan bayi yang banyak


sehingga mudah dapat timbul perasaan depresi. Dikatakan bahwa masa
puerperium ini, kadar gluko kortiokid dalam sirkulasi dapat menjadi
rendah atau terjadi hiptiroid subklinis. Keadaan fisiologis ini dapat
menjelaskan depresi pascapartum ringan.Reaksi depresi tidak perlu
diekspresikan secara verbal.Keadaan dpresif biasanya ditandai oleh
perilaku yang khas.Ketika tugas-tugas dan penyesuaian telah dijalankan

KEPERAWATAN MATERNITAS 8
dan dapat dikendalikan, tercapailah suatu keadaan stabil.Pada saat ini,
tanggung jawab baru sebagai orang tua, yang harus dihadapi selama hidup,
mulai menjadi pusat perhatian.

3. Fase letting gio


Pada fase ini, ibu dan keluarganya bergerak maju sebagai suatu sistem
dengan para anggota saling berinteraksi.Hubungan antara pasangan,
walaupun sudah berubah dengan adanya seorang anak, kembali
menunjukkan banyak karakteristik awal. Tutunan utama ialah menciptakan
suatu gaya hidup yang melibatkan anak, tetapi dalam beberapa hal, tidak
melibatkan anak pasangan ini harus berbagai kesenangan yang bersifat
dewasa. Kebanyakan suami istri memulai lagi hubungan seksualnya pada
minggu ketiga atau keempat setelah anak lahir.Beberapa memulai
hubungan lebih awal, yakni segera setelah hal itu dapat dilakukan tanpa
wanita merasa nyeri.
Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah
dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada
kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya
keadaan ini disebut baby blues. Jika keadaan seperti diatas, disarankan
untuk :
a. Minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan
istirahat untuk menghilangkan kelelahan.
b. Memberitahukan suami mengenai apa yang sedang seorang ibu rasakan
serta meminta dukungan dan pertolongannya.
c. Membuang rasa cemas dan kekhawatirnya akan kemampuan merawat
bayi karena semakin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil
dan percaya diri.
d. Mencari hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri.

Hal-hal yang harus dipenuhi selama nifas adalah sebagai berikut :

KEPERAWATAN MATERNITAS 9
 Fisik, berupa istirahat, asupan gizi, dan lingkungan bersih
 Psikologi berupa dukungan dari keluarga sangat diperlukan.
 Sosial, berupa perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih
dan menemani saat ibu merasa kesepian

C. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan asuhan pada masa nifas adalah sebagai berikut :

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya.


b. Melaksanakan skrining yang komperhensip, mendeteksi masalah, serta
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi keluarga berencana, menyusui, serta pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana
e. Memulihkan kesehtan umum
f. Mempertahankan kesehatan psikologis
g. Mencegah komplikasi dan infeksi
h. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)

D. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Ibu Masa Nifas

Cara mengatasinya gangguan psikologi pada ibu masa nifas diantaranya:

a. Berikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila
terlihat sedang sedih
b. Menyarankan ibu untuk beristirahat dengan baik, berolahraga yang ringan
berbagi cerita dengan orang lain, bersikap flesibel, bergabung dengan
orang-oarang baru
c. Menyarankan pada ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
d. Mempersiapkan persalian dengan lebih baik yaitu tidak hanya menekankan
pada materi, tapi yang lebih penting dari segi psikologis dan mental ibu
e. Dengan cara pendekatan terapeutik. Ini bertujuan menciptakan hubungan
baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhanya dengan cara
- mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
- dapat memahami dirinya
- dapat mendukung tindakan konsumtif
f. Meningkatkan suport mental/dukungan keluarga

KEPERAWATAN MATERNITAS 10
g. Meminta bantuan suami atau keluarga yang lain jika membutuhkan
istirahat untuk menghilangkan kelelahan
h. Menyarankan ibu untuk mencari hiburan dan meluangkan waktu untuk diri
sendiri

E. Peran Bidan Pada Masa Nifas


a. menciptakan ikatan antara bayi dengan ibu sendiri mungkin melalui IMD
b. memberikan penjelasan pada ibu, suami dan keluarga bahwa hal ini
merupakan sesuatu hal yang umum dan akan hilang sendiri dalam dua
minggu setelah melahirkan
c. Simpati, membrikan bantuan dalam merawat bayi dan dorongan pada ibu
agar tumbuh rasa percaya diri
d. memberikan bantuan dalam merawat bayi
e. menganjurkan agar beristirahat yang cukup dan makan makanan yang
bergizi

KEPERAWATAN MATERNITAS 11
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y USIA 25 TAHUN


P1A0 NIFAS HARI KE-4 DENGAN POST PARTUM BLUES DI KLINIK
RUSMALA SUNGAILIAT 2021

Tanggal masuk : 18-02-2021 Tg l pengkajian : 18-02-2021

Jam Masuk : 08.45 Wib Jam pengkajian : 08.50 Wib

Tempat : Klinik Rusmala Perawat : Indah Sari

I. PENGKAJIAN

A. BIODATA

Nama Ibu : Ny. Y NamaSuami : Tn. A

Umur : 25 Tahun Umur : 32 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Melayu Suku/bangsa : Melayu

Pendidikan : S1 Keperawatan Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Perawat Pekerjaan : Driver

Alamat : Sungailiat Alamat : Sungailiat

KEPERAWATAN MATERNITAS 12
B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

I. Riwayat menstruasi :

Manarce : 14 th

Siklus : 28 Hari teratur

Lama : 4 hari

Banyak : 2x ganti pembalut

Disminore : Tidak

2. Riwayat Kehamilan / Persalinan yang lalu

Anak ke Tgl lahir Uk Jenis Tempat Penolong Komplikas Bayi Nifas


persalinan persalinan i

17-02- SC RS Dokter Bayi – Keadaan Baik


1 2021 9bln Ibu - baik

3. RiwayatPersalinan

Tanggal /jam persalinan : 17-02-2021

Tempat persalinan : RS

Jenis Persalinan : SC

Komplikasi : Tidakada

Keadaan plasenta : utuh

Tali pusat : 50 cm

Selama operasi :

Ibu :-

Bayi :-

BB bayi : 3500gram, Pb : 49 cm, nilai Apgr :


8/9

Cacat bawaan : tidakada

Masagestasi : 38 mgg

KEPERAWATAN MATERNITAS 13
4. Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami

Jantung : Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

Diabetes : Tidak ada

Malaria : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

Riwayatoperasi abdomen/Sc : Ada

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi : Tidak ada

Diabetes mellitus : Tidak ada

Asma : Tidak ada

6. Riwayat KB : Tidakada

7. Riwayat Social Ekonomi dan Psikologi :

Status perkawinan : sah Kawin : 1 kali

Lama nikah 1 tahun, menikah pertama pada umur 23 tahun

Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran : Sangat Senang

Pengambilan keputusan dalam keluarga : Kepala keluarga

Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan


dan nifas :Tidak Ada Adaptasi

Psikologi selama masa nifas : Normal

KEPERAWATAN MATERNITAS 14
8. Activity Daily Living : Setelah nifas

a. Pola makan dan minum :

Frekuensi : 2 kali sehari

Jenis : Nasi + lauk + sayur

Porsi : ½ porsi tidak habis

Minum : 5 gelas/hari, jenis Air putih

Keluhan/pantangan : Tidak nafsu makan

b. Pola istirahat

Tidur siang : 1 jam

Tidur malam : 5 jam

Keluhan : Susah tidur

c. Polaeliminasi

BAK : 5 kali/hari, konsistensi : Cair , warna :


Kuningjernih

BAB : 1 kali/hari, konsistensi : Lembek , warna :


Kuning lender darah: Tidakada

d. Personal hygiene

Mandi : 2 kali/hari

Ganti pakaian/pakaian dalam : 4 sehari

Mobilisasi : Ada

9. Pola Aktivitas

Pekerjaan sehari-hari : IRT

Keluhan : Tidak focus dalam melakukan pekerjaan.

Menyusui : Ya

Keluhan : Tidak mampu menyusui bayinya dengan baik.

Hubungan sexual : 1 x/mgg,

KEPERAWATAN MATERNITAS 15
Hubungan sexual terakhir : -

10. Kebiasaan Hidup Merokok : Tidak ada

Minuman keras : Tidakada

Obat terlarang : Tidakada

Minum jamu : Tidakada

C. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80 kali/menit

Suhu : 36,5°c

Respirasi : 20 kali/menit

Pengukuran TB dan BB : Berat Badan : 62 kg

Tinggi badan : 155 cm LILA : 28 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Postur tubuh : Normal

Kepala : Simetris

Rambut : Hitam, Tidak rontok, tidak ada ketombe

Muka : Simetris

Cloasma : Tidak ada

Oedema : Tidak ada

Mata :Simetris, Conjungtiva : Merah muda,

KEPERAWATAN MATERNITAS 16
Sclera : Tidak ikhterik

Hidung : Simetris Polip :Tidak meradang

Gigi dan Mulut/bibir :Bersih, tidak berlubang, tidak ada caries


gigi

Leher : Simetris

Pemeriksaan kelenjar tyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar


tiroid

Payudara

Bentuk simetris : Ya

Keadaan putting susu : Menonjol Areola

mamae : Hiperpigmentasi

Colostrum : Ada

Abdomen

Inspeksi

Bekas luka/operasi : Ada

Palpasi:

TFU : Pertengahan simpisis

Kontraksi uterus : Baik

Kandung Kemih: Kosong

Genitalia

Varises : Tidak ada

Oedema : Tidak ada

Pembesaran kelenjar bartolini :Tidaka da

Pengeluaran pervaginam :

Lochea : Sanguinolenta

Bau : Amis / khas

KEPERAWATAN MATERNITAS 17
Bekas luka/jahitan perineum :Tidak ada

Anus : Tidak ada haemoroid

Tangan dan kaki

Simetris/tidak : Simetris

Oedema pada tungkai bawah :Tidak ada

Varices: Tidak ada

Pergerakan : Aktif

Kemerahan pada tungkai : Tidak ada

Perkusi + ( positif )

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal :Tidak dilakukan

Jenis Pemeriksaan : Tidak d ilakukan

Hasil :Tidak dilakukan

II. Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan


Diagnosa : Ny. Y usia 25 tahun P1A0 nifas hari ke-4 dengan
Postpartum blues
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan ASI sudah keluar tetapi sedikit
- Ibu cemas karena bayinya terus menangis
- Ibu mengatakan mudah tersinggung
- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- Ibu mengatakan kurang istirahat
- Ibu mengatakan suami bekerja di luar kota
Data Objektif :
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 36,5 ºC
Respirasi : 20 x/i

KEPERAWATAN MATERNITAS 18
TFU : Pertengahan simpisis
- Lochea : Sanguinolenta
- Bau : Khas
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan :
- Lakukan pendekatan kepada ibu
- Informasikan kepada suami dan keluarga agar
membantu ibu dalam mengurus bayinya dan mengurus
kegiatan rumah tangga
- Informasikan kepada keluarga tentang pemberian ASI
ekslusif
- Memberitahukan kepada suami dan keluarga untuk
dapat mengajak ibu sharing atau curhat kepada orang
terdekat

III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial


- Depresi postpartum

IV. Antisipasi Tindakan Segera/Kolaborasi/Rujuk


- Tidak Ada
V. Intervensi
Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021
Jam : 08.45 WIB

No Intervensi Rasional
1. Beritahu kepada keluarga tentang Agar keluarga mengetahui
keadaan ibu kondisi ibu saat ini
2. Beritahu kepada suami dan Agar keluarga mengetahui cara
keluarga agar memberikan support memberikan dukungan kepada
kepada ibu ibu
3. Beritahu kepada suami dan Agar ibu tidak sendiri dalam
keluarga agar membantu ibu dalam mengurus bayinya
mengurus bayinya dan mengurus
kegiatan rumah tangga
4. Beritahukan kepada suami dan Agar ibu tidak merasa kesepian
keluarga untuk dapat mengajak ibu
sharing atau curhat kepada orang
terdekat
5. Berikan terapi Diazepam 2 mg 1x1 Agar ibu merasa lebih tenang
+ Vit C 1x1 + Lactas 500 mg 1x1
6. Beritahu keluarga tentang Agar ibu lebih dekat dengan
perawatan bayi baru lahir seperti : bayinya
memandikan bayi, merawat tali

KEPERAWATAN MATERNITAS 19
pusat
7. Beritahu keluarga tentang Agar nutrisi bayi terpenuhi
pemberian ASI ekslusif pada bayi
8. Beritahu suami dan keluarga untuk Agar bayi tidak mengalami
menyusui bayinya 2 jam sekali dehidrasi
atau jika bayinya menangis

VI. Implementasi
Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021
Jam : 08.45 WIB

Jam Implementasi/Tindakan Paraf


1 09.30 Melakukan pemeriksan pada ibu dan memberitahu Indah
hasil pemeriksaan kepada keluarga
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/ 80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Suhu : 36 oC
Pernafasan : 20 kali/menit Abdomen
TFU : Pertengahan simpisis
Lochea : Sanguinolenta
EV : Keluarga sudah mengetahui kondisi ibu saat
ini.
2 09.50 Memberitahu ibu jika ibu memiliki beban pikiran Indah
ibu bisa sharing kepada orang-orang terdekat ibu.
Dan menjelaskan kepada keluarga bahwa gangguan
yang dialami ibu dapat diatasi dengan memberikan
dukungan dan perhatian kepada ibu, karena bila
dibiarkan dapat berkelanjutan menjadi keadaan
yang buruk, dapat juga dengan berolahraga yang
ringan serta berbagi cerita dengan orang terdekat
dan belajar untuk bersikap fleksibel.
EV: Ibu sudah mengetahui tentang dialaminya saat
ini
3 10.00 Memjelaskan kepada keluarga untuk menganjurkan Indah
ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
mencukupi kebutuhan badannya dan penunjang
pertahanan tubuh

KEPERAWATAN MATERNITAS 20
EV : Keluarga sudah mengetahui tentang asupan gizi
yang akan diberikan kepada ibu
4 10.05 Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan Indah
bayi sehari-hari seperti menggendongnya bila
menangis, menyusuinya, mengganti popoknya bila
basah, menjaga bayinya tetap kering,.menganjurkan
keluarga mendukung ibu melakukan perawatan
bayinya karena ibu membutuhkanpengertian
emosional, konseling, dan bantuan keluarga dan
teman sangat mempengaruhi dalam proses
penyelesaian masalah.
EV: Keluarga sudah mengetahui tentang perawatan
pada bayi.
5 Mengajari keluarga untuk perawatan tali pusat Indah
menggunakan kassa steril tanpa dibubuhi betadine,
jika tali pusat basah terkena air segera mengganti
kassa menggunakan kassa steril, dan memandikan
bayi agar kulit bayi tetep bersih dan bayi merasa
nyaman.
EV : Keluarga sudah mengerti tentang penjelasan
yang
diberikan.
6 10.10 Memberikan terapi kepada ibu ; Indah
- Diazepam 2 mg1x1
- Lactas 500 mg1x1
- Vit C1x1
Agar ibu merasa lebih tenang, nafsu makan bertambah,
dan air susu ibu dapat keluar dengan lancer
EV: Ibu sudah diberikan terapi dan ibu sudah mengerti
tentang terapi yang diberikan
7 10.20 Memberitahu keluarga tentang perawatan payudara Indah
dengan mengkompres menggunakan air hangat
kemudian mengoleskan baby oil kebagian kedua
payudara kemudian
1. Lakukan pengurutsn dari pertengahan kedua
payudara keatas memutar kearah luar sampai
kebagian bawah
2. Lakukan pengurutan dari antara kedua payudara
sampai kebawah, memutar kearah luar, sampai
kebagian atas sejajar dengan kelingking berada
di bawah dan urut mengikuti payudara atas
3. Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan
kanan melakukan pengurutan dengan

KEPERAWATAN MATERNITAS 21
menggunakan sisi kelingkingdari arah kedua
putting susu, kedua payudara bergantian
4. Tangan kiri menopang payudara kiri tangan
kanan mengepal dan menggunakan persendian
jari dilakukan pengurutan dari pangkal kea rah
putting susu dan dilakukan secara bergantian
5. Memerah payudara untuk mengeluarkanASI
Dan mengompres payudara kembali menggunakan air
hangat dan dingin dan menganjurkan ibu untuk
menggunakan BH yang menyokong payudara .
EV: Keluarga sudah mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
8 10.50 Memberitahu keluarga untuk memberikan ASI kepada Indah
bayinya apabila bayi terus menangis karena
tidakdapat menyusui anjurkan ibu untuk memberikan
susu formula sebanyak 20 cc/2 jam
EV: Keluarga sudah mengerti tentang penjelasan
yang diberikan.

VII. Evaluasi
Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021
Jam : 08.45 WIB

Subjektif : Asuhan keperawatan pada Ny. Y usia 245 tahun P1A0

nifas hari ke-4 dengan postpartum blues di Klinik Rusmala

DS :

- Ibu mengeluh sering merasa cemas.

- Ibu mengatakan mudah tersinggung

- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang

- Ibu mengatakan kurang istirahat.

- Ibu mengatakan suami sedang bekerja di luar kota.

- Ibu mengatakan bayi masih rewel ketika di berikan ASI karena

ASI ibu keluar tetapi hanya sedikit.

KEPERAWATAN MATERNITAS 22
- Ibu mengatakan ASI sudah keluar tapi sedikit
Objektif : Keadaan umum

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80mmHg

T : 36,5°C

P : 80x/i

RR : 20x/i

Lochea : Sanguinolenta

TFU : Pertengahan simpisis

Assasment : Asuhan keperawatan pada Ny.Y usia 25 tahun P1A0


dengan postpartum blues di Klinik Rusmala.

Masalah : Belum teratasi.

Planning : - Lakukan pendekatan kepada ibu.

- Beritahu keluarga tentang perawatan payudara.

- Beritahu keluarga agar tetap memberikan

dukungan kepada ibu.

- Beritahu keluarga untuk mengajak ibu

sharing kepada suami atau keluarga jika

ada masalah.

- Beritahu keluarga perawatan bayi baru lahir.

Data Perkembangan I

KEPERAWATAN MATERNITAS 23
Tanggal: 18 Februari 2021

Dilakukan home visitedan dilakukan anamnesa kepada Ny. Y

Subjektif : Asuhan keperawatan pada Ny. Y usia 25 tahun nifas hari ke-4

dengan postpartum blues di Klinik Rusmala.

DS :- Ibu mengatakan ASI sudah keluar tapi sedikit

- Ibu masih ada rasa cemas.

- Ibu mengatakan nafsu makan sudah ada

- Ibu mengatakan sudah adaistirahat.

- Ibu mengatakan suami sedang bekerja di luar kota.

- Ibu mengatakan bayi masih rewel ketika di

berikan ASI karena ASI ibu keluar hanya

sedikit tetapi ketika bayi masih rewel ibu

memberikan susu formula.

Objektif : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/70mmHg

T : 36,5°C

P : 80x/i

RR : 20x/i

Lochea : Sanguinolenta

TFU : Pertengahan simpisis.


Assasment : Asuhan keperawatan pada Ny. Y usia 25 tahun
P1A0 nifas hari ke-4 dengan postpartum blues di
Klinik Rusmala

KEPERAWATAN MATERNITAS 24
Masalah : Teratasi sebagian

Planning : - Lakukan pendekatan kepada ibu.


- Beritahu ibu untuk melakukan perawatan
payudara.
- Beritahu keluarga untuk memberikan dukungan
kepadaibu.
- Beritahu keluarga untuk
mengajak ibu sharing kepada
suami atau keluarga jika ada
masalah.
- Beritahu keluarga untuk
membantu ibu merawat
bayinya seperti memandikan
bayi, merawat tali pusat,
menggangti pakian bayi bila
basah atau lembab.

Evaluasi
Tanggal : 18 Februari 2021

1. Ibu sudah tidak mudah tersinggung lagi.

2. Keluarga sudah memberikan dukungan kepada ibu.

3. Keluarga sudah mengerti tentang

perawatan payudara dan keluarga mau

melakukannya kepada ibu.

EV : Ibu sudah mau sharing kepada suami atau keluarga jika

Masalah : Teratasi sebagian

Planning : - Lakukan pendekatan kepada ibu.

KEPERAWATAN MATERNITAS 25
- Beritahu ibu untuk melakukan perawatan
payudara.
- Beritahu keluarga untuk memberikan dukungan
kepada ibu.
- Beritahu keluarga untuk
mengajak ibu sharing kepada
suami atau keluarga jika ada
masalah.
- Beritahu keluarga untuk
membantu ibu merawat
bayinya seperti memandikan
bayi, merawat tali pusat,
menggangti pakian bayi bila
basah atau lembab.

Evaluasi
Tanggal : 18 Februari 2021

1. Ibu sudah tidak mudah tersinggung lagi.


2. Keluarga sudah memberikan dukungan kepadaibu.
3. Keluarga sudah mengerti tentang
perawatan payudara dan keluarga mau
melakukannya kepadaibu.
4. Ibu sudah mau sharing kepada suami atau keluarga jika
adamasalah.
5. Keluarga sudah membantu ibu
melakukan perawatan bayinya dengan
mengganti pakaian bayi jika basah.
EV : Keluarga sudah mengetahui tentang pemberian susu kepada
bayi secara on demand.

KEPERAWATAN MATERNITAS 26
Data Perkembangan II

Tanggal : 18 Februari 2021

Dilakukan home visite dan dilakukan anamnesa kepada Ny. Y.

Subjektif : Asuhan keperawatan pada Ny.

Y usia 54 tahun P1A0 nifas

hari ke-4 dengan postpartum

blues di Klinik Rusmala

DS : - Ibu mengatakan ASI sudah keluar.


- Ibu mengatakan rasa cemas sudah tidakada.
- Ibu mengatakan nafsu makan sudahada.
- Ibu mengatakan sudah ada istirahat.
- Ibu mengatakan suami sedang bekerja di
luarkota.

KEPERAWATAN MATERNITAS 27
- Ibu mengatakan bayi masih
rewel ketika di berikan ASI
karena ASI ibu keluar hanya
sedikit tetapi ketika bayi
masih rewel ibu memberikan
susuformula.
- Ibu mengatakan sudah tidak
takut dalam melakukan
perawatan bayinya.
Objektif : Keadaan umum : Baik
Kes

ad

ara

n : Composmentis

TT

V : TD : 120/80mmHg

: 36,5 °C /80x/i

:20x/i

Lochea :Sanguinolenta

TFU :Pertengahan simpisis.

KEPERAWATAN MATERNITAS 28
Assasment : Asuhan keperawatan pada Ny. Y usia 25 tahun

P1A0 nifas hari ke-4 dengan postpartum blues di

Klinik Rusmala.

Masalah : Sudah teratasi.

Planning : - Lakukan pendekatan kepada ibu.

- Beritahu keluarga untuk


mengajak ibu sharing kepada
suami atau keluarga jika ada
masalah.
- Beritahu keluarga untuk tetap memberikan
support kepada ibu.
- Beritahu keluarga tetap
membantu ibu melakukan
perawatan bayi baru lahir
seperti memandikan bayi,
merawat tali pusat,
menggangti pakian bayi bila
basah atau lembab.
- Beritahu keluarga untuk pemberiaan susu
secara ondemand.

Evaluasi

KEPERAWATAN MATERNITAS 29
Tanggal : 18 Februari 2021

1. Keluarga sudah mengerti tentang


perawatan payudara dan keluarga mau
melakukannya kepadaibu.
2. Keluarga sudah mau mengajak ibu untuk
sharing kepada suami dengan atau
keluarga jika adamasalah.
3. Ibu sudah mau melakukan perawatan
bayinya dengan mengganti pakaian bayi
jika basah di pantau oleh keluarga.
4. ASI ibu sudah keluar tetapi jika bayi
menangis masih diberikan susu formula.
5. Ibu mengatakan sudah ada istirahat, dan nafsu makan
sudahada.

BAB IV

KEPERAWATAN MATERNITAS 30
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Dalam menjalani
masa nifas ibu akan mengalami fase taking in, taking hold dan letting go.
Dalam melalui fase-fase tersebut ibu nifas memerlukan asuhan dari seorang
bidan ataupun perawat agar nifasnya berjalan dengan lancer.Peran perawat
atau bidan sangat mempengaruhi masa nifas ibu dalam mencegah maupun
mengatasi gangguan psikologi terutama pada ibu yang baru kali melahirkan.
B. Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan dan perawat diharapkan dapat
mengetahui dan mengerti tentang asuhan pada ibu nifas sehingga dapat
memberikan pelayanan seoptimal mungkin pada setiap ibu post partum agar
keadaan ibu dan bayinya tetap sehat.

DAFTAR PUSTAKA

KEPERAWATAN MATERNITAS 31
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cedikia.
(hlm;87-96)
Saleha,2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta : Salemba Medika.(hlm:63-69)
Suherni.2007. Perawatan masa nifas. Yogyakarta: fitramaya.(hlm: 85-100)

KEPERAWATAN MATERNITAS 32

Anda mungkin juga menyukai