Disusun oleh:
Anisa hariana (202261042)
Dwi Andiny ( 2022102)
Indah Suci Lestari (202261062)
Dosen Pengampu :
PRODI KEBIDANAN
STIKES BAITURAHIM JAMBI
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi
persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yangmembahayakan ibu maupun
janinya sehingga memerlukan pengawasan,pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas
yang memada. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh perempuan dalam
menghadapiaktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-
bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis.
Sebagian perempuan berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi
sebagianlainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-
gangguanpsikologis dengan berbagai gejala atau sindroma.Salah satu yang
harusdipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan danketakutan dan
bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saatpersalinan dengan baik dan
lebih siap serta meminta dukungandari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang
tentu akanmembantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.Keluarga
baik dari orang tua maupun suami merupakan bagianterdekat bagi calon ibu yang dapat
memberikan pertimbangan sertabantuan sehingga bagi ibu yang akan melahirkan
merupakan motivasitersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap dalam
menghadapipersalinan dan pasca bersalin/nifas .
Pada proses pasca bersalin juga membutuhkan dukungan yang lebih dari keluarga
dekat karena ibu pasca bersalin memiliki tingkat emosional yang lebih sensitif sehingga
dapat menimbulkan beberapa kejadian yang berkaitan dengan gangguan psikologis
pascapersalinan adalah 1) adanya perasaan cemas, khawatir ataupun was-was
yangberlebihan, sedih, murung dan sering menangis tanpa ada sebab. 2) seringmerasa
kelelahan dan sakit kepala seperti migren. 3) perasaanketidakmampuan misalnya
mengurus si kecil dan 4) adanya perasaan putusasa.Gangguan-gangguan emosional yang
biasanya terjadi pasca persalinansecara umum dikelompokkan menjadi tiga yaitu post-
partum blues, depresipasca partum, psikosis pascapartum dan skizofrenia .Gangguan
4
yang ringan seperti post partum blues bisa terjadi pada hari-haripertama pasca persalinan
(masa nifas) dan umumnya akan membaik dengansendirinya dalam beberapa jam atau
beberapa hari. Tapi umumnya terjadisetelah pasien pulang dari rumah sakit, sekitar dua
minggu atau lebih setelahmelahirkan .Masa nifas ini dimulai setelah plasenta lahir
danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan psikologi, persalinan dan pasca bersalin ?
2. Bagaimanakah perubahan psikologi ibu bersalin dan pasca bersalin ?
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
praktisi di bidang psikologi disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha
mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok,
selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang
mendasari perilaku.
7
penting berada disisi pasien adalah bentuk-bentuk dukungan psikologis. Dengan
kondisi psikologis yang positif proses persalinan akan berjalan lebih mudah
Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapatmengatasinya
dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikansentuhan kasih sayang,
meyakinkan ibu bahwa persalinan dapatberjalan lancar, mengikutsertakan
keluarga untuk memberikandorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/
keluarga sertamemberikan bimbingan untuk berdoa sesuai agama dan keyakinan.
2. Psikologi ibu pasca bersalin
Gangguan psikologis pada perempuan pasca melahirkan ini
sebenarnyaterjadi pada sekitar 30-75% ibu melahirkan. Tahun 2016,ditemukan 3
kasus penderita depresi pasca melahirkan dan depresi itu sudahmasuk ke dalam
jenis kelainan jiwa berat. Sementara depresi-depresi yangringan tidak terekspos
semua, sementara di AS, sekitar dua dari 1.000 ibuyang mengalami depresi pasca
melahirkan (postpartum depression) beranjakmenjadi penderita postpartum
psychosis yang ditunjukkan dengan kelainan jiwa.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Anita satriani pada tahun 2013
di Wilayah Puskesmas DoplangKabupaten Blora dengan melakukan wawancara
terhadap 9 perempuan pascamelahirkan, 6 orang merasa senang dan bahagia, 3 di
antaranyamenyatakan bahwa dirinya merasa tertekan dengan kehadiran bayi
yang barudilahirkan. Satu dari tiga ibu tersebut menyatakan bahwa dirinya belum
siapmenerima kelahiran putra pertamanya karena merasa dirinya masih
terlalumuda dengan pernikahan yang dipaksakan oleh orang tua. Responden
keduamenyatakan bahwa kelahiran anak keduanya ini terlalu dekat dengan
anakpertama yang hanya berselisih 16 bulan sehingga merasa takut dan
khawatirkalau tidak bisa mengasuh keduanya, dan responden ketiga merasa
sudahcapek mengurusi anak karena kelahiran kali ini adalah yang keenam.
Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan rasa tidak nyaman dalam diri ibu yang
barumelahirkan ini. Tanda-tanda perasaan tertekan, susah tidur, rasa malu,
rasatakut dan sebagainya juga menunjukkan bahwa ibu-ibu ini mengalami
stresspada persalinannya.
8
Masa nifas merupakan masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam
minggu berikutnya. Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang
dialamiunya maka kemungkinan dapat terjadi masalah gangguan kesehatan jiwa,
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan
dan berlangsung 30 hari. Depresi post partum pertama kali ditemukan oleh Pitt
pada tahun 1988. Depresi post partum adalah depresi yang bervariasi dari hari ke
hari dengan menunjukkan kelelahan , mudah marah, gangguan nafsu makan, dan
kehilangan libido. Tingkat keparahan depresi post partum bevariasi. Keadaan
ekstrim yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami kesedihan sementara yang
berlangsung sangat cepat pada masa awal post partum, yang disebut dengan
“baby blues/ maternity blues”. Gangguan post partum yang paling berat disebut
“psikosis/psikosa post partum atau melankolia”. Diantara dua keadaan ekstrim
tersebut terdapat keadaan yang mempunyai tingkat keparahan sedang yaitu
“depressi post partum/neurosa post partum” .Selain itu Perubahan peran seorang
ibu memerlukan adaptasi yangharus dijalani. Tanggung jawab bertambah dengan
hadirnya bayi yangbaru lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga
lainnyamerupakan dukungan positif untuk ibu.
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi pada umumnya memberikan arti
emosional yang besar pada setiap wanita, dan juga pada kedua orang tuanya. Wanita-wanita
hamil pada umumnya dihinggapi keinginan-keinginan dan kebiasaan yang aneh-aneh serta
irrasional, yang disebut sebagai peristiwa "mengidam". Peristiwa ini biasanya disertai
emosi-emosi yang kuat, oleh sebab itu wanita yang bersangkutan jadi sangat perasa,
sehingga mudah terganggu keseimbangan mentalnya.
Persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu, dimana proses melahirkan
layaknya sebuah pertaruhan hidup dan mati seorang ibu, terutama pada ibu primipara,
dimana mereka belum memiliki pengalaman melahirkan. Rasa cemas, panik, dan takut yang
melanda ibu dengan semua ketidakpastian serta rasa sakit yang luar biasa yang dirasakan ibu
dapat mengganggu proses persalinan dan mengakibatkan lamanya proses persalinan. Rasa
cemas dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan
bayinya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk, 2005.Psikologi Pada Persalinan Dan Postpartum Edisi 4. Penerbit : EGC. Jakarta
Dayakisni & Yuniardi, 2012. Bebas Stress Usai Melahirkan. Penerbit : Javalitera. Jogjakarta
Supiati, Murwat. 2014. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi depresi postpartum.
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.Volume 3 No 2 November 2014, hlm 106-214.
Iskandar. 2009. Penerapan Edinburgh Postpartum Depression Scale sebagai alat deteksi resiko
depresi nifas pada primipara dan multipara. JurnalKeperawatan Indonesia Vol.14, no 2,
juli 2011; hal 95-100.
Sosa, Roberto. 2001.yang dikutip dari Musbikin tentang pendamping atau kehadiran orang
kedua dalam proses persalinan,
11