DI SUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Gangguan Psikologi pada Persalinan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Gangguan Psikologi pada
Persalinan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DANIAH FITRI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud psikologi persalinan?
2. Bagaimana perubahan psikologi pada ibu bersalin?
3. Apa saja gangguan psikologi pada ibu bersalin?
1
BAB II
PEMBAHASAN
3.2 Ketakutan
Ketakutan berbeda dengan kecemasan. Kecemasan merupakan suatu bentuk
kekhawatiran pada objek yang tidak jelas (hanya ada di pikiran dan tidak jelas
bentuknya seperti apa). Sementara itu, ketakutan merupakan bentuk kekhawatiran
pada sesuatu yang jelas objeknya. Dalam masa persalinan, seorang wanita bisa saja
menjadi takut pada proses persalinan normal. Ia membayangkan apakah janin yang
akan dilahirkannya selamat atau tidak. Atau kesakitan yang ada pada saat bersalinan
apakah ia sanggup jalani atau tidak. Untuk mengatasi ketakutan, maka seorang
wanita perlu ditenangkan terlebih dahulu. Mendengarkan apa yang menjadi
keluhannya adalah hal yang baik yang bisa dilakukan. Sikap menggurui atau
memintanya berhenti takut justru tidak akan membantu mengurangi ketakutannya.
4
3.3 Sikap Pasif
Sikap pasif timbul manakala seorang wanita hamil memiliki keengganan pada
saat akan melahirkan. Ini juga didorong dengan dukungan yang lemah dari
lingkungan sekitar. Perhatian suami dan keluarga yang kurang akan menimbulkan
sikap yang pasif dari seorang wanita hamil. Oleh karenanya, penting untuk
memberikan dukungan kepadanya. Untuk mengatasi sikap pasif ini, kita bisa
memberikan sistem dukungan yang baik berupa bentuk perhatian dan kasih sayang
kepadanya. Bagaimana pun juga, hal ini akan sangat berpengaruh pada kelancaran
proses persalinannya nanti.
3.4 Hipermaskulin
Kondisi hipermaskulin menggambarkan bagaimana seorang calon ibu merasa
goyah keinginannya antara ingin atau tidak punya anak. Padahal, ia sudah berada di
saat-saat menjelang persalinannya. Akibatnya, emosinya menjadi tidak stabil. Ini
biasanya terjadi pada wanita yang memang berkarir. Pikirannya menjadi buyar
karena ia ingin mempertahankan cara dia bekerja, tetapi di sisi lain juga merindukan
kehadiran anak. Gangguan psikologi pada masa reproduksi bisa menjadi salah satu
penyebabnya. Lagi, untuk mengatasi hal ini maka kita bisa memberikan sistem
dukungan yang baik. Mendengarkan keluhannya dan sama-sama mencari
penyelesaian bersama adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
3.5 Hiperaktif
Menjelang persalinan, seorang wanita juga bisa menjadi lebih hiperaktif
karena ia ingin segera melaksanakan proses persalinan. Oleh karenanya, ia menjadi
lebih banyak beraktivitas demi proses persalinan yang berlangsung sesegera
mungkin. Menenangkan ibu hamil dengan cara memberikan pengertian- pengertian
tentang proses persalinan adalah hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi
permasalahan ini. Psikologi konseling juga bisa dilakukan agar wanita menjadi lebih
siap.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui
prosedur ilmiah.
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan di susul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa
bantuan kekuatan sendiri.
Gangguan psikologi pada ibu bersalin dapat berupa kecemasan, ketakutan, sikap
pasif, hipermaskulin, hiperaktif, kompleks maskulin, halusinasi hipnagonik, dan juga
sindrom baby blues.
B. Saran
Dalam proses menghadapi persalinan untuk menghindari terjadinya gangguan
psikologi maka di perlukan dukungan keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan
kasih sayang , meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikut
sertakan keluarga untuk memberikan dorongan moril , cepat tanggap terhadap keluhan
ibu atau keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdoa sesuai agama dan
keyakinan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Lolli Nababan, 2010. Modul ajar Psikologi Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Kurniarum, Ari. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Kemenkes RI
Husaidah, Siti, dkk. 2018. Proses Adaptasi Masa Bersalin dan Nifas. Makalah. Universitas
http://repository.unimus.ac.id/2535/5/BAB%20II.pdf