Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

“PEMBUATAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI”

Disususn dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah


Enterpreneurship

Dosen :
Muhammad Hendra, S.E., M.M

DISUSUN OLEH :

Ajeng Putri Muraeni


Rahmai Yuni
Hanifah Oktafia

FAKULTAS KESEHATAN
SUMATERA BARAT STIKES SUMBAR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, dengan segaa puji dan syukur kepada Tuhan


Yang Maha Esa, penulis ucapkan, karena melaui berkat dan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan untuk M e n g e t a h u i pembuatan usaha
Praktik Mandiri Bidan ( B P M ) . Selain itu juga penulis
berharap makalah ini dapat menjadi dasar pengantar pemenuhuan materi
perkuliahan Kewirausahaan kebidanan.

Seperti pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Oleh
karena itu dengan rendah hati kami berharap pada pembaca kiranya dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah
ini kedepannya.
Sebagai akhir kata penulis megucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini

Jakarta, 26 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3. Tujuan .................................................................................................... 3

1.3.1.Tujuan Umum ...................................................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................... .......................4

2.1. Pengertian BPM. ..................................................................................... 4

2.2. Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri. ........................................ 5

2.3. Planing Pembuatan Bidan Praktik Mandiri ............................................ 8

2.4. Analisis Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat

...................................................................................................................... 12

2.5. Bahan-Bahan Dan Harga Bidan Praktik Mandiri.................................. 14

BAB II. PENUTUP .................................................................................... 27

3.1. Kesimpulan Dan Saran.......................................................................... 27

3.2. Saran...................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai

wirausahawan.Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian

menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa.Sebagai

pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk

mengetahui dengan baik manajemen usaha.Bidan sebagai pelaku usaha mandiri

dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha,

di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang

diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling

yang baik guna meraih sukses.Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan

pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan

secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur

Kematian ibu dan anak baru lahir mencerminkan kualitas pelayanan

kesehatan yang belum baik. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) merupakan tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan

kesehatan, khususnya ibu dan anak.

Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan anak secara menyeluruh

merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Kualitas manusia diantaranya

ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.

1
Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadi konsepsi bayi. Balita yang sehat

akan menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas

dan produktif di

masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi

yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Penurunan

angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan

kesehatan.

Bidan, sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan

khususnya kebidanan terhadap masyarakat, juga senantiasa berupaya untuk terus

meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral

dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar,

ya Dilihat dari segi sosial maka usaha membuka Bidan Praktek Mandiri ini

merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu tempat untuk

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah definisi bidan praktek mandiri?

2. Apa sajakah Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri?

3. Bagaimana Planning Pembukaan Bidan Praktek Mandiri (BPM)?

2
4. Bagaimana cara Analisa Kondisi Calon Lokasi, Memilih Lokasi Usaha

Yang Tepat Dan Menentukan Fakor pendukung Dan penghambat Bidan

Praktik mandiri?

5. Apa sajakah persiapan bahan-bahan bidan praktek mandiri?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil,

penolong persalinan, perawatan nifas, kesehatan bayi dan balita serta

pelayanan konseling pemakaian kontasepsi serta keluarga berencana

merupaka upaya strategis.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi bidan praktek mandiri

2. Untuk mengetahui Apa saja Persyaratan Pendirian Bidan Praktek

Mandiri

3. Untuk mengetahui Planning Pembukaan Bidan Praktek Mandiri

(BPM)

4. Untuk mengetahui cara Analisa Kondisi Calon Lokasi, memilih Lokasi

Usaha Yang Tepat, Dan Menentukan Faktor Pendukung Dan

Penghambat Bidan Praktik Mandiri

5. Untuk mengetahui persiapan bahan-bahan bidan praktek mandiri

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian BPM

Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di

bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan

masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.Bidan yang

menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga

dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah,

2012:01)

Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk

menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat –

obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan

memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya.Di samping peralatan

yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan

bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan

kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan ( Rhiea, 2011 : 01)

Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan,

yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya

dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.Supaya masyarakat pengguna

jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya

regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan

4
melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan

praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.

2.2 Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri

1. Menjadi anggota IBI

2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan

3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek

4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.

5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah

6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara

perorangan dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan

perawatan.

7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.

8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :

a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan

kesehatan.

b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan

maksimal 5 tempat tidur.

c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan

melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.

d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang

berlaku.

9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek

bidannya atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang

5
mudah dilihat.

10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang

memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya

11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan

minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus

tersedia ditempat prakteknya.

12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai

dengan jenis pelayanan yang diberikan .

13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan

meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :

a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar

informasi dengan sesama bidan .

b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan

bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun

oleh organisasi profesi.

c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek

agar tetap siap dan berfungsi dengan baik.

Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :

1. Papan nama

a. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan

medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat

6
diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah

meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.

b. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.

c. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.

d. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah

terbaca oleh masyarakat.

2. Tata ruang

a. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.

b. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa,

ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,

dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.

c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.

3. Lokasi

a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah

daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum

lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya.

b. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga

agar sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah

mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

4. Hak dan Guna Pakai

a. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna

pakai)

7
b. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2

tahun.

2.3 Planning Pembukaan Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Sebelum memulai suatu perencanaan, sebaiknya kita membuat planning

terlebih dahulu itu sangatlah penting bagi seorang bidan sebelum mendirikan

sebuah klinik mandiri atau yang biasa dikenal dengan nama BPM . karena dengan

adanya suatu perencanaan yang fokus maka akan sangat membantu kita dalam

merealisasikan langkah-langkah yang nantinya akan kita jumpai sehingga BPM

yang kita dirikan nantinya dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan pastinya

akan menguntungkan bagi semua pihak baik bagi bidan, klien/pasien bahkan

lingkungan masyarakat sekitar kita.

Apabila nanti saya sudah menjadi seorang bidan yang professional maka

sebelum saya mendirikan sebuah BPM disekitar lingkungan masyarakat saya,

maka sebaiknya saya juga harus memperhatikan berbagai aspek-aspek yang ada

disana mulai dari keadaan lingkungan yang akan saya tempati, kondisi masyarakat

yang ada disana, dan aspek keterjangkauan dimana harapan saya klinik itu

nantinya bisa menjangkau semua keluhan yang dihadapi oleh pasien dan bisa

dengan mudah dijangkau oleh masyarakat yang lainnya juga sehingga masyarakat

tersebut dapat merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang akan saya berikan

nantinya kepada mereka dan bisa merasakan kenyamanan dengan fasilitas dari

klinik yang saya dirikan tersebut.

Dan selanjutnya Analisis yang akan saya gunakan ini untuk membuat

8
perencanaan tersebut lebih mudah sebelum merumuskan perencanaan itu yaitu

dengan memakai analisis “SWOT” yang terdiri dari beberapa aspek yaitu

diantaranya sebagai berikut:

1. S= Srtength ( kekuatan yang berasal dari internal)

a. Lingkungan sekitar saya termasuk lingkungan yang bersih.

b. BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk

sekitar.

c. Lingkungan sekitar tempat tinggal saya termasuk masyarakat yang

padat penduduk.

d. Banyak masyarakat yang suka dan sering memeriksakan

kehamilannya kebidan.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan

BPM sesuai dengan strength /kekuatan yaitu:

1. Saya akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh

masyarakat sekitar

2. Mengumpulkan dana yang ada

3. Mengumpulkan data dan Menganalis berbagai kekurangan atau keluhan

masyarakat terhadap BPS yang sudah ada kemudian berusaha mencari

penyebab dan solusinya sehingga berusaha untuk melengkapi semua

kekurangan tersebut

9
2. W= Weakness ( kelemahan yang berasal dari internal)

a. Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya

terlalu mahal.

b. Kurangnya transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk

dijangkau oleh masyarakat sekitar (seperti: jalannya becek,

berlumpur, dan berbatu).

c. Banyaknya BPM yang sudah berdiri dan dikelola oleh bidan yang

sudah berpengalaman.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan

BPM sesuai dengan weakness /kelemahan yaitu:

1. Meminta bantuan atau kolaborasi dengan bidan bidan yang sudah

praktik agar bisa membantu memberi masukan

2. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sadar kesehatan

3. Mendirikan BPS dengan desain senyaman mungkin untuk pasien/ klien

yang diantaranya dengan memberi fasilitas yang baik, menyediakan

ruang tunggu yang nyaman, membuat taman kecil sebagai wahana

pemandangan dan tempat bermain untuk si kecil, menyediakan

mushola, dan membangun tempat makan dan belanja perlengkapan di

dekatnya .

3. O= Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal)

a. Dengan adanya kemauan dari diri sndiri untuk meningkatkan mutu

pelayanan kebidanan.dukungan dari keluarga

10
b. Dengan adanya dukungan dari kelurga juga.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan

BPM sesuai dengan opportunity /kesempatan yaitu:

1. Menyediakan kotak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga

kebersihan tempat praktik dan melayani dengan ramah

2. Setelah BPS tersebut berdiri saya juga ingin menyediakan Apotek

serta ruang khusus untuk pertemuan ibu- ibu hamil,penyuluhan

kesehatan dll.

4. T= Threats ( Ancaman yang berasal dari eksternal)

a. Sudah banyakanya praktik bidan praktik mandiri yang sudah

professional dan berpengalaman.

b. Sudah banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan

pembangunan.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan

BPM sesuai dengan threats /ancaman yaitu:

1. Menjaga dan Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

2. Mengembangkan lagi pembangunan BPM yang ada di lingkungan sekitar

agar lebih luas lagi nantinya.ss

11
2.4 Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat

Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi

usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah

satu faktor penting dan sangatmenentukan keberhasilan suatu usaha. banyak hal

yang harus dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah satu faktor

mendasar, yang sangat berpengaruh padapenghasilan dan biaya, baik biaya tetap

maupun biaya variabel. lokasi usaha juga akanberhubungan dengan masalah

efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya,dan kemudahannya

mencapai konsumen.

Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamananpembeli dan juga

kenyamanan anda sebagai pemilik usaha. bagi wirausahawan pemula,sebaiknya

berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih

lokasi.karena hal tersebut bisa berdampak buruk pada usaha kita.beberapa pakar

wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha sepertiruko, kios,

rumah atau kaki lima harus pas dengan jenis usaha yang ditekuni. karena adausaha

yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain.

Untuk itu pendiriusaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari

tempat yang sesuai bagi usahanya.amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya

dan jangan lupa cari juga informasibagaimana prospek perkembangan daerah itu

ke depannya, karena hal ini bisamempengaruhi kelangsungan usaha itu sendiri.

Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan sebagai lokasi

di manabanyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau,

mudah dilihatkonsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target

12
konsumen yang berpotensimembeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti ini

cocok untuk usaha perdaganganbarang atau jasa yang harus berhubungan

langsung dengan pelanggan.

Itu sebabnya pasar,pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi

lokasi-lokasi usaha perdagangan yangpaling diincar orang. karena, di area seperti

itu calon konsumen tumpah tersedia. parapemilik usaha tinggal mencari strategi

untuk memasarkan usahanya.

Usaha-usaha yangsangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya;

rumah sakit, praktek swasta, apotek,rumah makan, mini market, bengkel, toko

pakaian, juga salon kecantikan. mendapatkan lokasi yang strategis beberapa usaha

malahan dapat dilakukan di rumah. beberapa pengusaha suksesternyata memulai

usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. dokter, bidan, konsultan,teknisi

elektronik, biro jasa dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnya

untuk tempat usaha. dengan memanfaatkan rumah, anda bisa berhemat modal

jutaan

Faktor Pendukung Dalam Pembukan Bidan Praktik Mandiri

Beberapa faktor pendukung tersebut ikut mempermudah usaha bidan

dalam mendirikan praktik mandiri bidan, Beberapa faktor pendukung tersebut

diantaranya adalah bias di kenal dan di terima oleh masyarakat sekitar dan

keluarga, mendapat dukungan dari teman sejawad, sudah memiliki hubungan yang

baik dengan relasi di dinas kesehatan, mendapatkan dukungan finansial, di kenal

memiliki pengalaman kerja di Puskesmas ataupun Rumah Sakit, dan memiliki niat

kepercayaan diri untuk membuka Praktik Mandiri Bidan

13
Faktor Penghambat Dalam Membuka Praktik Mandiri Bidan

Penghambat tersebut ada yang datangnya dari Bidan sendiri seperti rasa

kekhawatiran keraguan bidan dalam keterbatasan waktu dan faktor penghambat

yang datangnya dari luar di antaranya adalah persaingan dengan tenaga kesehatan

lainya, kurangnay tenaga kesehatan lain, tidak mendapatakn dukungan dari

keluarga, dan kesulitan untuk menyiapkan tempat praktik tersebut di karnakan di

DKI Jakarta susahnya lahan dan banyaknya Bidan Praktik Mandiri Lainya.

2.5 Bahan-Bahan Dan Harga Bidan Praktek Mandiri

a. Rincian Dana Pra Operasi

No Jenis Kebutuhan Jumlah

1 Izin Tempat Usaha Rp 1.500.000,-

2 Izin pendirian BPM Rp 3.500.000,-

3. Tempat usaha sudah punya Rp. 0


sendiri

14
b. Rincian Dana Investasi Fisik

N Jenis
Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
O Kebutuhan

1 Perlengkapan Lemari obat 1 set Rp Rp 1.000.000,-

BPM Lemari alat 1 set 1.000.000,- Rp 1.000.000,-

Lemari berkas 1 Rp Rp 1.000.000,-

Meja staff+kursi 4 set 1.000.000,- Rp 6.000.000,-

Kursi tunggu 2 buah Rp Rp 1.000.000,-

Kursi plastik 3 buah 1.000.000,- Rp 120.000,-

Korden untuk 2 kamar 1 buah Rp Rp 100.000,-

1.500.000,-

Rp

1.000.000,-

Rp 40.000,-

Rp 100.000,-

3 Peralatan Tensimeter anaroid 1 Rp 120.000,- Rp 120.000,-

tidak steril Stetoscope 1 Rp 150.000,- Rp 150.000,-

Timbangan bayi 2 Rp 30.000,- Rp 60.000,-

Timbangan dewasa 1 Rp 200.000,- Rp 200.000,-

Pengukur pajang badan 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-

15
Penguku tinggi badan 1 Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Oksigen dan regulator 1 Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Ambu bag dan masker 1 Rp Rp 1.000.000,-

resusitasi 1 1.000.000,- Rp 400.000,-

Penghisap lendir 10 Rp 400.000,- Rp 150.000

Lampu sorot 1 Rp 15.000,- Rp 100.000,-

Sterilisator kering 1pintu 1 Rp 100.000,- Rp 1.300.000,-

Bak instrumen dengan tutup 3 Rp Rp 180.000,-

uk 20x7x4cm 1.300.000,-

Refles hammer 1 Rp 60.000,- Rp 40.000,-

Set pemeriksaan urin 1 Rp 450.000,-

Pita pengukur 1 Rp 40.000,- Rp 10.000,-

Apron/skort/celemek 1 Rp 450.000,- Rp 30.000,-

Pengaman mata 1 Rp 10.000,- Rp 20.000,-

Sepatu boot 1 Rp 30.000,- Rp 120.000,-

Standar infus kayu 1 Rp 20.000,- Rp 50.000,-

Tempat sampah 5 Rp 120.000,- Rp 20.000,-

Ember 3 Rp 50.000,- Rp 20.000,-

Ember sedang bertutup 2 Rp 20.000,- Rp 30.000,-

Nierbekken/Bengkok/Piala 5 Rp 20.000,- Rp 100.000,-

ginjal 23cm Rp 30.000,-

16
Sikat,sabun dan tempatnya 1 Rp 20.000,- Rp 50.000,-

Guntung verban 1 Rp 15.000,-

Spatel lidah 1 Rp 50.000,- Rp 20.000,-

Fetal doppler 1 Rp 15.000,- Rp 500.000,-

Leanec 1 Rp 20.000,- Rp 30.000,-

Pita LILA 1 Rp 500.000,- Rp 10.000,-

Baskom plastik 1 Rp 30.000,- Rp 20.000,-

Baskom stainles steel 1 Rp 10.000,- Rp 30.000,-

Kom kecil 5 Rp 20.000,- Rp 150.000,-

Bed ANC (kayu) 1 Rp 30.000,- Rp 700.000,-

Bed bersalin 2 Rp 15.000,- Rp 1.400.000,-

Kasur 3 Rp 700.000,- Rp 600.000,-

Bed Gynekology 1 Rp 700.000,- Rp 2.200.000,-

Troli instrumen 2 Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-

Alat pemeriksaan 1 Rp Rp 700.000,-

GCUHB+stik pemeriksaan 2 2.200.000,- Rp 170.000,-

Tromol 18 Rp 500.000,-

Rp 700.000,-

Rp 135.000,-

4 Peralatan steril IUD kit 1 set Rp Rp 1.200.000,-

Implant Romoval kit 1 set 1.200.000,- Rp 240.000,-

17
Partus set dan Hecting set 2 set Rp 240.000,- Rp 720.000,-

Speculum 1 buah Rp 360.000,- Rp 75.000,-

Korentang set 1 buah Rp 75.000,- Rp 95.000,-

Rp 95.000,-

Peralatan Lemari ES 1 buah Rp Rp 2.000.000,-

tamabahan Dispenser 1 buah 2.000.000,- Rp 200.000,-

AC 2 buah Rp 200.000,- Rp 5.000.000,-

Telvisi 1 buah Rp Rp 1.000.000,-

Kipas angin 2 buah 2.500.000,- Rp 300.000,-

Konputer+printer 1 buah Rp Rp 5.000.000,-

Pesawat telepon 1 buah 1000.000,- Rp 500.000,-

wireles(wifi) Rp 150.000,-

Mesin air+tangki 1 buah Rp Rp 1.400.000

Genset 1 buah 5.000.000,- Rp 2.500.000,-

Rp 500.000,-

Rp 1.400.000

Rp

2.500.000,-

Pengadaan Obat, cairan infus, bahan Rp Rp 5.000.000,-

habis pakai 5.000.000,-

18
Advertising Billboard (neon) 1 buah Rp Rp 1.500.000,-

1.500.000,-

Biaya promosi Pembuatan brosur dan 1 kali Rp 700.000,- Rp 700.000,-

spanduk

Pemasangan Telepon

baru

Buku-buku Sarwono edisi 1&2 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,-

Obsetri dan gynekology 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,-

edisi 1&2

Total Rp

50.295.000,-

c. R

Noi Item Jumlah Gaji per bulan Total

1 n Bidan 2 Rp 2.000.000,- Rp

c 4.000.000,-

2 i Administasi 1 Rp 1.000.000,- Rp

a 1.000.000,-

n Total Rp

5.000.000,-

19
c. Rincian Biaya Pegawai

Biaya Pegawai untuk 1 Tahun

1 Gaji pegawai 12 bulan Rp 5.000.000,- Rp 5.000.000,-

2 THR Rp 3.000.000,- Rp 3.000.000,-

Total Rp 8.000.000,-

d. Rincian Dana Operasional

No Item Per Bulan Per Tahun

1 Listrik Rp 300.000,- Rp 2.600.000,-

2 Telepon Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-

3 Administrasi Rp 150.000,- Rp 1.800.000,-

4 Perlengkapan dispensing Rp 1000.000,- Rp 12.000.000,-

5 Biaya tak terduga Rp 1.000.000,- Rp 12.000.000,-

Total Rp 33.400.000,-

e. Rincian Dana Pajak

No Item Per Tahun

1 PPH Rp 500.000,-

2 PPNDN Rp 500.000,-

20
3 Pajak Reklame Rp 500.000,-

Total Rp 1.500.000,-

No Item Jumlah Biaya

1 Biaya sewa bagunan Rp 35.000.000,-

2 Biaya pegawai Rp 8.000.000,-

3 Biaya operasional Rp 33.400.000,-

4 Biaya pajak Rp 1.500.000,-

5 Biaya pemeliharaan Rp 5.000.000,-

Total Rp 82.900.000,-

f. Rekapitulasi Modal Awal BPM Bahagia

No Item Jumlah Biaya

1 Biaya pra operasi Rp 40.000.000,-

2 Biaya inventaris fisik Rp 50.295.000,-

3 Biaya pemeliharaan Rp 5.000.000,-

4 Biaya pegawai Rp 8.000.000,-

5 Biaya operasional Rp 33.400.000,-

6 Biaya pajak Rp 15.000.000,-

Total Rp 151.629.000,-

21
2. Rincian harga penjualan produksi

1) Perkiraan pendapatan

Jenis pelayanan Rata-Rata Asumsi Harga Jumlah Per Hari

Jumlah Konsume perkunjunga

Pengunjun n n

g Setiap

Hari

Pelayanan ANC

1. Pemriksaan 15 orang 90% Rp 50.000,- Rp 720.000,-

ANC 10 orang 90% Rp 15.000,- Rp 150.000,-

2. Suntik TT 12 orang 90% Rp 20.000,- Rp 240.000,-

3. Pemeriksaan

gula darah

Rp 1.110.000,-/hari

Rp 31.080.000,-/bln
Total Pelayanan ANC
Rp 372.960.000,-

/thn

Pelayanan 5 orang 80% Rp Rp 2.500.000,-

persalinan 500.000,-

22
Rp 2.500.000,-/hari

Rp 70.000.000,-/bln
Total Pelayanan Persalinan
Rp 840.000.000,-

/thn

Pelayanan Nifas

1. Perawatan nifas 6 orang 80% Rp 35.000,- Rp 210.000,-

2. Pemeriksaan 7 orang 90% Rp 30.000,- Rp 210.000,-

nifas

Rp 420.000,-/hari

Rp 11.760.000,-/bln
Total Pelayanan Nifas
Rp 141.120.000,-

/thn

Pelayanan KB

1. KB pil 5 orang 80% Rp 20.000,- Rp 100.000,-

2. Suntik 1 bln 10 orang 90% Rp 35.000,- Rp 350.000,-

3. Suntik 3 bln 10 orang 90% Rp 35.000,- Rp 350.000,-

4. Pemasangan 3 orang 80% Rp Rp 450.000,-

implant 150.000,-

5. Pelepasan 2 orang 80% Rp 200.000,-

implant Rp

6. Pemasangan 2 orang 80% 100.000,- Rp 350.000.-

23
IUD 2 orang 80% Rp 200.000,-

7. Pelepasan IUD Rp

175.000,-

Rp

100.000,-

Rp 2.000.000,-/hari

Rp 56.000.000,-/bln
Total Pelayanan KB
Rp 672.000.000,-

/thn

Pelayanan Bayi-

Balita 10 orang 90% Rp 50.000,- Rp 500.000,-

1. Tindik 13 orang 90% Rp 5.000,- Rp 65.000,-

2. Timbang 4 orang 80% Rp 50.000,- Rp 200.000,-

3. Pijat bayi 8 orang 90% Rp Rp 2.000.000,-

4. Baby 250.000,-

spa&massage

Rp 2.765.000,-/hari

Rp 77.420.000,-/bln
Total Pelayanan Bayi-Balita
Rp 929.040.000,-

/thn

Pemeriksaan

24
Umum 13 orang 90% Rp 15.000,- Rp 195.000,-

1. Cek GDS 6 orang 90% Rp 15.000,- Rp 90.000,-

2. Cek Hb 4 orang 80% Rp 15.000,- Rp 60.000,-

3. Cek kolesterol 5 orang 80% Rp 15.000,- Rp 75.000,-

4. Cek asam urat

Rp 420.000,-/hari

Rp 11.760.000,-/bln
Total Pelayanan Umum
Rp 141.120.000,-

/thn

Perhari Rp 9.215.000,-

TOTAL SELURUH PENDAPATAN Perbulan Rp 258.020.000,-

Pertahun Rp 3.096.240.000,-

Perkiraan Profit

1) Pelayanan ANC : 80%

2) Pelayanan persalinan : 80%

3) Pelayanan Nifas : 50%

4) Pelayanan KB : 50%

5) Pelayanan Bayi-Balita : 20%

6) Pelayanan Umum : 10%

25
Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) pertahun

1) Pelayanan untuk pelayanan ANC (30%)

100/180 x Rp 372.960.000,- = Rp 207.200.000,-

2) Pelayanan persalinan

100/180 x Rp 840.000.000,- = Rp 466.666.667

3) Pelayanan Nifas

100/125 x Rp 141.120.000,- = Rp 112.896.000,-

4) Pelayanan KB

100/125 x Rp 672.000.000,- = Rp 537.600.000,-

5) Pelayanan Bayi-Balita

100/125 x Rp 929.040.000,- = Rp 743.232.000,-

6) Pelayanan Umum

100/125 x Rp 141.120.000,- = Rp 112.896.000,- +

Rp 1.760.490.667,-

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di

bidang kesehatan dasar

Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi

usaha adalah hal utama yang perludipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah

satu faktor penting dan sangatmenentukan keberhasilan suatu usaha. banyak hal

yang harus dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah satu faktor

mendasar, yang sangat berpengaruh kemudahannya mencapai konsumen.

Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan

anda sebagai pemilik usaha. padapenghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun

biaya variabel. lokasi usaha juga akanberhubungan dengan masalah efisiensi

transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya,danperalatan dan obat-obatan

Peralatan tidak steril,peralatan steril,bahan habis pakai,formulir yang

disediakan,obat-obatan, Papan Nama, Jenis pelayananKonsultasi kehamilandan

Tarif

3.2 Saran

Inilah makalah Enter Prunership yang kami buat tentang bidan praktek

mandiri,semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi pembaca dan penulis.apabila ada kritik dan saran,kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan

makalah ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1464 tentang izin dan

penyelenggaraan praktik bidan diakses dari Http://kebijakankesehatanindonesia.net

Imamah, (2012 :01), Rhiea, (2011: 01)

28

Anda mungkin juga menyukai