Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN SEBAGAI PENGELOLA

Disusun sebagai tugas mata kuliah Pengantar Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu : Susanti, S.ST., M.Keb

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

1. Oki Indah Riyani (110320002)


2. Salamah (110320003)
3. Fitri Handayani (110320005)
4. Fatmawati Zuhro (110320009)
5. Dian Gilang Puspitasari (110320018)

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP


PRODI SI KEBIDANAN ALIH JENJANG
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Peran dan tanggungjawab
bidan sebagai pengelola ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pengantar praktik kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang apa saja peran dan tanggungjawab bidan sebagai pengelola.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Susanti.,S.ST.,M.Keb selaku dosen


pengampu mata kuliah pengantar praktik kebidanan, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama untuk
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat dinantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cilacap, 29 November 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
D. Manfaat.................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................7
1. Pengertian Bidan..................................................................................................................7
2. Peraturan Praktik Kebidanan…………………………………………………………………………………………………..7

3. Pengertian Kompetensi Bidan…………………………………………………………….8

4. Peran Bidan Sebagai Pengelola...........................................................................................8


5. Tanggung Jawab Bidan Sebagai Pengelola……………………………………...………10

6. Contoh Peran dan Tanggung Jawab Bidan Sebagai Peengelola di Rumah Sakit/

Puskesmas/ Praktik Mandiri Bidan…………………………………………………...….11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13


1. Kesimpulan.........................................................................................................................13
2. Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………………………………………..14

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bidan merupakan profesi yang sangat penting di dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak. Seringkali di dalam pelayanannya muncul kasus – kasus kegawat daruratan ,
yang menuntut bidan harus memksimalkan fungsi dan perannya.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang


Standar Asuhan Kebidanan, Bidan memberikan asuhan kebidanan yang bersifat holistik,
humanistik berdasarkan evidence based dengan pendekatan manajemen asuhan
kebidanan, dan memperhatikan aspek fisik, psikologi, emosional, sosial budaya, spiritual,
ekonomi, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan,
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.

Perkembangan pelayanan kebidanan sejalan dengan kemajuan pelayanan obstetri


dan ginekologi. Bidan sebagai profesi yang terus berkembang, senantiasa
mempertahankan profesionalitasnya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Profesionalitas terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang profesional (kompetensi profesional). Bidan profesional yang dimaksud harus
memiliki kompetensi klinis (midwifery skills), sosial-budaya untuk menganalisa,
melakukan advokasi dan pemberdayaan dalam mencari solusi dan inovasi untuk
meningkatkan kesejahteraan perempuan, keluarga dan masyarakat.

Adapun perkembangan pendidikan bidan berjalan seiring atau berhubungan


dengan perkembangan pelayanan kebidanan untuk menjawab tuntutan serta kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kebidanan yang dimaksud dalam pendidikan ini adalah
pendidikan formal dan informal.      

Sikap profesional Bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat tentang profil
seorang Bidan. Survei tentang kinerja bidan yang dilakukan oleh Organisasi Profesi dan
asosiasi institusi pendidikan kebidanan pada Tahun 2010 melalui pendekatan kualitatif
menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat mengharapkan Bidan yang ramah, terampil
dan tanggap di bidangnya. Mencermati harapan masyarakat tersebut, Organisasi Profesi
dan stakeholders terkait menyusun suatu standar kompetensi Bidan yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan.

Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui
sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja
profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran  dan fungsi atau
tanggungjawabnya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya
mempunyai peran dan tanggungjawab yaitu bidan sebagai bidan sebagai pelaksana, bidan
sebagai pengelola, bidan sebagai pendidik dan bidan sebagai peneliti.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Bidan ?
2. Apa peraturan yang melandasi praktik kebidanan ?
3. Apa pengertian kompetensi bidan?
4. Apa saja peran bidan sebagai pengelola?
5. Apa saja tanggung jawab bidan sebagai pengelola?
6. Apa saja contoh peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola di Rumah
Sakit/Puskesmas/Praktik Mandiri Bidan?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja peran dan
tanggungjawab bidan sebagain pengelola.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa pengertian bidan ?
b. Mengetahui peraturan yang melandasi praktik kebidanan ?
c. Mengetahui pengertian kompetensi bidan ?
d. Mengetahui peran bidan sebagai pengelola ?
e. Mengetahui tanggung jawab bidan sebagai pengelola?
f. Mengetahui contoh peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola di Rumah
Sakit/Puskesmas/Praktik Mandiri Bidan.

D. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan wacana dan informasi
bagi para pambacanya terkhusus para bidan di seluruh Indonesia agar mengetahui apa
saja peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bidan
Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of Midwives), bidan
adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di
negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar
(register) dan atau memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan.

Pengertian bidan menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia), bidan adalah seorang
perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di ilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister,sertifikasi dan atau secarah sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan.

Pengertian bidan menurut WHO, bidan adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah
(lisensi) untuk melakukan praktik bidan

2. Praktik Kebidanan
Sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, Praktik Kebidanan dilakukan di
2 tempat sebagai berikut :
a. Tempat Praktik Mandiri Bidan; dan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud harus dilakukan sesuai dengan


kompetensi dan kewenangan serta mematuhi kode etik, standar profesi, standar pelayanan
profesi, dan standar prosedur operasional.

Pengaturan, penetapan dan pembinaan Praktik Kebidanan dilaksanakan oleh


Konsil. Konsil merupakan bagian dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia yang diatur
dengan Peraturan Presiden. Peraturan-peraturan tersebut tertuang dalam :
1) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan,
2) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan,
4) UU No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan, dan
5) Kepmenkes RI No. HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang Standar Profesi
Bidan

Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan


pelayanan yang meliputi:

a. Pelayanan kesehatan ibu;


b. Pelayanan kesehatan anak;
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
d. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Tugas Bidan dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri. Pelaksanaan tugas
dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.

3. Kompetensi Bidan
Kompetensi adalah kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman dan bertanggungjawab sesuai dengan
standar sebagai syarat mampu oleh masyarakat (PI IBI,2014). Apabila seorang bidan
melakukan peran, fungsi, dan tanggung jawab dengan baik maka bidan tersebut
berkompeten.

4. Peran Bidan sebagai Pengelola


Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan sesuai dengan UU No. 4 Tahun
2019 tentang Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai :
a. Pemberi Pelayanan Kebidanan;
b. Pengelola Pelayanan Kebidanan;
c. Penyuluh dan konselor;
d. Pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
e. Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan; dan/atau
f. Peneliti.

Peran Bidan sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan. Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Dalam
melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik,
dan peneliti.

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan


dasar  kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

a. Pengembangan pelayanan dasar kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama


pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan  


anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan
di  tempat kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka  masyarakat.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat
3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan
rencana.
4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas
kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya
KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor
terkait.
6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta  memelihara
kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada
7) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan
lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan dan tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat
3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.

5. Tanggung Jawab Bidan Sebagai Pengelola


Sebagai tenaga professional, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi
gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.
a. Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Pengaturan tenaga kesehatan ditetapkan
dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta
ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur dalam peraturan atau
keputusan menteri kesehatan. Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan
tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang
dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh
karena itu bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta pertemuan
ilmiah lainnya.

c. Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan


Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk catatan tertulis.
Catatan bidan mengenai pasien yang dilayaninya dapat dipertanggungjawabkan bila
terjadi gugatan. Catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan sebagai bahan
laporan untuk disampaikan kepada atasannya.
d. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani
Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh karena
itu, kegiatan bidan sangat erat kegatannya dengan keluarga. Tanggung jawab bidan
tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan
keluarga.

6. Contoh Peran dan Tanggung Jawab Bidan Sebagai Pengelola di Rumah Sakit /
Puskesmas / Praktik Bidan Mandiri
a. Rumah Sakit
Beberapa contoh peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola di Rumah Sakit
tersebut meliputi :
1) Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana
2) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan dengan
memanfaatkan sumber yang ada
3) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan   anak
untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di 
tempat kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka  masyarakat.
4) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan dan tindak lanjut
5) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi
6) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
b. Puskesmas
Beberapa contoh peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola di Puskesmas
yaitu :
1) Mengelola Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
2) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan
rencana
3) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas
kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB
4) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat
5) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain
6) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
7) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
8) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi
9) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Praktik Bidan Mandiri
Beberapa contoh peran dan tanggung jawab bidan sebagai pengelola di BPM adalah :
1) Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana,
2) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada pada program dan sektor terkait,
3) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi,
4) Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
5) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan dan tindak lanjut.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di ilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,sertifikasi dan atau secarah sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, Praktik Kebidanan
dilakukan di 2 tempat yaitu Tempat Praktik Mandiri Bidan dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya. Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud harus dilakukan sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan serta mematuhi kode etik, standar profesi, standar
pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional.

Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Dalam melaksanakan
profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar 
kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

B. Saran
Dari penyusunan makalah ini diharapkan seorang bidan dapat menjalankan peran dan
tanggung jawabnya sesuai dengan kewenangan dan kompetensi yang sudah ditetapkan
dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan agar tercapainya
pelayanan kebidanan yang berkualitas untuk kesehatan ibu dan anak serta keluarga dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/download/313/277
https://ruangkebidanan.wordpress.com/2015/12/16/peran-fungsi-dan-tanggung-
jawab-bidan/
https://www.google.com/amp/s/honey72.wordpress.com/2010/01/28/peran-dan-
fungsi-bidan-di-rumah-bersalin/amp/
Andanawarih Putri, Baroroh Ida, Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018,
PERAN BIDAN SEBAGAI FASILITATOR PELAKSANAAN P4K DI
WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN PEKALONGAN
Widhi Astuti, Endah, 2016, MODUL BAHAN AJAR CETAK KEBIDANAN :
KONSEP KEBIDANAN DAN EIKOLEGAL DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN, Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai