Etikolegal Kebidanan
“Peran Dan Tugas Bidan Berdasarkan Etik Dan Kode Etik”
Dosen Pengampuh: Dr. Mareta B. Bakoil, SST,.MPH
1
TAHUN 2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang peran bidan
berdasarkan etika dan kode etik. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar,
juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi
penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon
maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Peran Dan Tugas Bidan Berdasarkan Etik Dan Kode Etik Profesi.................3
B. Peran Bidan..........................................................................................................4
C. Tugas Bidan..........................................................................................................7
D. Bidan sebagai tenaga Profesional........................................................................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Etika diperlukan dalampergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga
pergaulan hidup tingkat internasional. Etika merupakan suatu sistem yang
mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang
mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat.
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ”ethos” yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
1
tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya melainkan juga menyangkut
tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang dalam hal ini kode
etik profesi kebidanan.Perkembangan teknologi kesehatan yang semakin pesat,
khususnya bidang kebidanan telah mempengaruhi peran bidan dalam praktik
kebidanan. Setiap peran mengemban tanggung jawab dan cukup sulit bagi bidan
memikul semua tanggung jawab itu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja peran dan tugas bidan berdasarkan etik dan kode etik?
2. Apa saja peran bidan?
3. Apa saja tugas bidan?
4. Bagaimana bidan menjadi tenaga profesional?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang peran dan tugas bidan berdasarkan etik dan
kode etik
2. Untuk mengetahui tentang peran bidan
3. Untuk mengetahui tentang tugas bidan
4. Untuk mengetahui tentang bidan menjadi tenaga profesional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Dan Tugas Bidan Berdasarkan Etik Dan Kode Etik Profesi
Dalam mengadaptasi teori etika seorang bidan harus mampu menyesuaikan
dengan keadaan dirinya dan berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.
Bidan tidak dapat memaksakan untuk mengadapatasi suatu teori etika secara kaku,
karena hal ini akan merugikan bidan itu sendiri.Bidan harus menilai kemampuan
dirinya dalam melakukan sesuatu namun tidak menyimpang dari prinsip
pelayanan, yaitu berusaha mengutamakan keselamatan ibu, bayi dan kelurga.
Contohnya ketika seorang bidan desa harus menolong persalinan, disaat jadual
pemeriksaan kehamilan, selain itu ada beberapa ibu yang memerlukan pelayanan
KB dan asuhan BBL. Maka kemungkinan besar ia hanya dapat mencoba
menghasilkan yang terbaik bagi semua orang sesuai kemampuannya.
Sebagai pendidik, bidan harus memberikan pengajaran yang jelas, tidak bias.
Akan tetapi, bidan harus menghindari kecenderungan untuk menciptakan bidan
kaku (tidak mengikuti informasi terkini dari literature yang jelas tentang
perkembangan pelayanan kebidanan) sehingga akan menimbulkan sikap “sok
tau”. Contohnya pada saat menolong persalinan mahasiswa bidan diajarkan untuk
tidak melakukan episiotomi.
Jika pola pengajaran tidak tepat mahasiswa akan sepenuhny menyerap materi
tersebut, akibatnya, ia tidak akan melakukan episiotomi tanpa melihat ada
tidaknya indikasi.
3
Bidan juga dapat berperan sebagai teman, sehingga klien merasa nyaman
ketika menerima pelayanan yang diberikan kepada kien, namun peran sebagai
teman juga harus memiliki batasannya. Sikap professional terhadap klien harus
dijaga, sehingga klien dan keluarganya memandang bidan sebagai orang yang
berwibawa dan mampu mengendalikan diri sehingga mampu melindungi
kliennya. Peran dosen bidan sebagai teman juga diperlukan, sehingga siswa tidak
merasa sungkan dalam proses belajar mengajar.
Namun lagi-lagi- peran sebagai teman tetap ada batasnya, jangan sampai
penilaian terhadap mahasiswa menjadi subyektif, ketika mahasiswa bidan
melakukan suatu kesalahan dosen bidan menutupi kesalahan mahasiswanya
karena kedekatan yang berlebihan.
B. PERAN BIDAN
Dalam dunia profesi, istilah tanggung jawab moral disebut etika dan
selama menjalankan perannya bidan sering kali bersinggungan dengan masalah
etika. Pada umumnya bidan memili tiga peran yang dilakukan berdasa pada etik
dan kode etik profesi bidan yaitu bidan sebagai pengelola atau pelaksana, bidan
sebagai pendidik dan bidan sebagai peneliti. Menurut Jones (2000), bidan secara
menyelSuruh memiliki peran sebagai praktisi, pendidik, konselor, penasihat,
advokat, peneliti dan pengelola.
4
1. Sebagai praktisi
Dalam menjalankan perannya sebagai praktisi selain berpegang teguh pada kode
etik dan standar profesi, ada beberapa hal yang menjadi pegangan bidan, antara
lain:
a) Hati nurani
Bidan harus menjadikan hati nuraninya sebagai pedoman. Hati nurani mengetahui
perbuatan individu yang melanggar etika atau sesuai etika. Pelanggaran etika oleh
bidan dapat bersifat fisik ataupun secara verbal.
b) Teori etika
Untuk memecahkan suatu masalah dalam situasi yang sulit,bidan dapat berpegang
pada teori etika. Sekalipun teori ini telah tua, namun masih relavan karena selalu
disesuaikan dengan perkembangan saat ini, seperti teori Immanuel Kant yang
menyatakan bahwa sikap menjunjung tinggi prinsip autonomi adalah penting dan
teori ini sangat relavan bila diterapkan dalam praktik kebidanan.
2. Sebagai pendidik
a. Orang tua.
Bidan harus berperan aktif dalam mendidik atau menagajarkan
ketrampilan perawatan bayi dan promosi kesehatan kepada ibu, suami
(pasangannya) dan anggota keluarga yang lain
b. Mahasiswa bidan
Bidan bertanggung jawab dalam memberikan pendikan kepada mahasiswa
bidan agar terampil dan memiliki pengetahuan baru
Pada dasarnya, tujuan utama peran pendidik yang dimiliki bidan adalah
memberdayakan mahasiswa dan orang tua agar mereka memilki ketrampilan
5
dalam menerapkan ketrampilan tersebut secara mandiri sehingga terciptanya
autonomi pribadi
3. sebagai konselor
Masalah etika yng biasanya muncul saat bidan menjalankan perannya sebagai
konselor adalah sebagai berikut :
4. sebagai penasihat
Dalam menjalankan peran sebagai penasihat, bidan harus dapat membatasi diri
dengan jika ingin tetap menghargai autonomi klien. Klien membutuhkan
informasi yang memadai agar dapat membuat keputusan dan terus mengendalkan
dirinya sendiri. Akan tetappi, sulit bagi bidan untuk menahan diri tidak memberi
nasihat (sekalipun tidak di minta) berdasarkan pngalamannya menghadapi
berbagai klien dan teman sejawat. Hal ini akan mengahambat klien dalam
menentukan pilihannya sendiri.
5. Sebagai advokat
Peran bidan dalam member advokasi sangat penting, khususnya ketika klien
menolak persetujuan atas tindakan medis yang sebenarnya dapat mencegah
terjadinya kematian atau kesakitan klien itu sendiri. Dalam hal ini bidan harus
berperan sebagai advokat dengan member penjelasan dan dorongan (bukan
6
paksaan) krpada klien mengenai sisi positif dan negatif dari keputusan yang
diambil.
6. Sebagai Peneliti
Peran bidan sebabgai peneliti sejalan dengan salah satu pasal dalam kode etik
bidan yang menyatakan:
Sudah jelas bahwa peneliti bukan lagi merupakan pilihan, namun tanggung jawab
etik bidan. Bidan mungkin banyak terlibat dalam penelitian baik sebagai subyek
maupun objek penelitian.
7. Sebagai Pengelola
C. Tugas Bidan
Dalam menjalankan praktiknya, ada 3 pengelompkan tugas bidan yang
dilakukan berdasar pada etik dan kode etik profesi, yaitu:
1. Tugas mandiri
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nika dengan
melibatkan klien
7
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien dengan kluarga
g. Memberikan asuhan kebidana pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita ganguan reproduksi dan wanita
dalam masa klimakterium dan menopause
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibtkan
keluarga
2. Tugas koaborasi
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan pada setiap asuhan
kebidana suatu fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Melibatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil denga resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawadaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
c. Memberikan asuhan kebidana pada ibu dalam masa persalina resiko tinggi
dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dalam
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dengan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dengan pertolongan pertama dalam keadaan gawat yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien
dengan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidana pada BBL dengan resiko tinggi yang
mengalami komplikasi seerta kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan rindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dengan
keluarga
8
f. Memberikan askeb pada balita dengan resiko tinggi yang mengalami
komplikasi serta kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga.
3. Tugas rujukan
a. Menerapkan manajemenkebidanan pada setiap asuhan kebdanan sesuai
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasu dan rujukan pada ibu
hamio dengan resiko tinggi dan kegawadaruratan.
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada pasa
persalinan dengan penyukit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hami; dalam keadaan nifas dengan resiko tinggi.
e. Memberukan asuhan kebidanan pada BBL kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultas dengan resiko tinggi
9
c. berlaku jujur, baik kepada orang lain maupun kepada orang lain
maupun kepada diri sendiri
d. tidak melakukantindakan cob-coba yang tidak didukung ilmu
pengetahuan profesinya
e. tidak membikan janji yang berlebihan
f. tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh
pertimbangan komersial
g. Memegang teguh etika profesi
h. Mengenal batas-batas kemampuan
i. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi geraknya
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkalai dianggap sebagai ilmu
yang abstrak dan kurang releven dalam kehidupan sehari-hari . Banyak uraiyan
filsafat dianggap jau dari kenyataan, tetapi setidaknya etika mudah dipahami secra
releven bagi banyak persoalana yang dihadapi. Etika sebagai filsafat moral
mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori
yang berlaku tentang apa yang benar dan salah, baik atau buruk yang secara
umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi
pedoman bagi tindakan manusia.
B. SARAN
Bagi mahasiswa calon bidan
Sebagai calon bidan sebaiknya harus mendalami etika dank ode etik
profesi terlebih dahulu, agar dapat menerapkannya saat praktik, sehingga dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan optimal sesuai dengan
wewenang profesinya.
11
Sebagai seorang bidan hendaknay selalu menerapkan dan menjadikan etik
dank ode etik profesi sebagai dalam dalam memberikan setiap pelayanan.
sehingga klien akan merasa nyaman dengan pelayanan bidan dan akan segan
dengan profesi Bidan
DAFTAR PUSTAKA
12