Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI

“ Perubahan fisiologi pada masa nifas”

Dosen Pengampuh: Ibu Diyan M. Kristin,SST.,M.Kes

NAMA : MISSIE R W JOLTUWU

NIM : PO530324019474

TINGKAT : II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
berjudul“Perubahan fisiologi pada masa nifas”.Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diberihkan oleh dosen mata kuliah sekaligus untuk menambah
pengetahuan pembaca khususnya penulis mengenai perubahan fisiologi pada masa nifas.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalaha nserta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Terimakasih.

Kupang, 10 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGARTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perubahan system reproduksi....................................................................................2


2.2 Perubahan system pencernaan....................................................................................2
2.3 Perubahan system perkemihan...................................................................................2
2.4 Perubahan system muskiloskletal...............................................................................3
2.5 Perubahan system endokrin........................................................................................3
2.6 Perubahan system tanda-tanda vital............................................................................4
2.7 Perubahan system kardiovaskuler................................................................................5
2.8 Perubahan system hemotologi......................................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran .....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Secara psikologi,
pascapersalinan ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik. Meskipun demikian,
adapula ibu yang tidak mengalami hal ini. Agar perubahan psikologi yang dialami
tidak berlebihan, ibu perlu mengetahui tentang hal tentang hal yang lebih lanjut.
Wanita banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia
menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Ibu biasanya akan mengalami atau merasakan
hal-hal yang baru setelah melahirkan. Beberapa ibu setelah melahirkan akan
mengalami masa–masa sulit, ibu akan terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Ibu
akan mulai beradaptasi dengan hal yang baru seperti adanya bayi. Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu: Perubahan fisik, Involusi uterus
dan pengeluaran lochia. Dalam masanifas, alat-alat genitalia inter nama upuneksterna
akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-
perubahan alat-alat genital ini dalam keseluruhannya di sebitinvolusi.

Penting sekali sebagian bidan untuk mengetahui tentang penyesuaian psikologis


yang normal sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan khusus
dalam masa nifas ini, untuk suatu variasi atau penyimpangan dari penyesuaian yang
normal yang   umum terjadi.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa saja perubahan system reproduksi?


2. Apa saja perubahan system pencernaan?
3. Apa itu perubahan system perkemihan?
4. Apa itu perubahan system muskiloskletal?
5. Apa itu perubahan system endokrin?
6. Apa itu perubahan system tanda-tanda vital?
7. Apa itu perubahan system kardiovaskuler?
8. Apa itu perubahan system hemotologi?

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan system reproduksi
2. Untuk mengetahui perubahan system pencernaan
3. Untuk mengetahui perubahan system perkemihan
4. Untuk mengetahui perubahan system muskiloskletal
5. Untuk mengetahui perubahan system endokrin
6. Untuk mengetahui perubahan system tanda-tanda vital
7. Untuk mengetahui perubahan system kardiovaskuler
8. Untuk mengetahui perubahan system hemotologi
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS


A. Perubahan system reproduksi
a. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta pereganganyang sangat besar
selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva
dan vaginakembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadilebih menonjol.
Perubahan alat-alat genital baik interna maupun eksterna kembali seperti semula
seperti sebelum hamil disebut involusi. Bidan dapat membantu ibu untuk mengatasi
dan memahami perubahan-perubahan seperti:
1,Involusi uterus
2.Involusi tempat plasenta.
3. Perubahan ligamen.
4. Perubahan serviks.
5. Lochia.
6. Perubahan vulva, vagina dan perineum.
b. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karenasebelumnya teregang
oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.Pada post natal hari ke 5, Perineum sudah
mendapatkan kembalisebagian besar tonusnya sekalipun tetap kendur dari pada
keadaan sebelum melahirkan.

c. Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil ( involusi ) sehinggaakhirnya
kembali seperti sebelum hamil..

B. Perubahan system pencernaan


Sistem Gastrointestinal / Pencernaan. Beberapa wanita mengalami konstipasi
pada masa nifas,dikarenakan kurangnya makanan berserat selama proses persalinana dan
adanya rasa takut dari ibu karena perineum sakit, terutama jika terdapat luka perineum.
Namaun kebanyakan kasus sembuh secara spontan,dengan adanya ambulasi dini dan
dengan mengonsumsi makanan yang berserat. Jika tidak, dapat diberikan supositoria
biskodil per rektal untukmelunakan tinja. Defakasi harus terjadi dalam 3 hari post partum.
Kerapkali dibutuhkan 3 –  4 hari sebelum faal usus kembalinormal. Meskipun kadar
progesterone menurun setelah melahirkan,namun asupan makanan juga mengalami
penurunan selama satu ataudua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering
kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.
C. Perubahan system perkemihan
Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan
meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan kadar steroid
menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal
dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan
dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan
Hal yang berkaitan dengan fungsi sistem perkemihan, antara lain:
1. Hemostatis internal.
2. Keseimbangan asam basa tubuh.
3. Pengeluaran sisa metabolisme.
Sistem Perkemihan Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Urin
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan
mengalami penurunan yang mencolok.Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang
berdilatasi akankembali normal dalam tempo 6 minggu.
D. Perubahan system muskuloskletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh-pembuluh darah yang
berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah placenta dilahirkan.
Ligament-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada
waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tak
jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum retundum
menjadi kendor. Tidak jarang pula wanita mengeluh “kandungannya turun” setelah
melahirkan karena ligament, fasia, jaringan penunjang alat genitalia menjadi kendor.
Stabilitasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minngu setelah persalinan
Sistem Muskuloskeletal Ambulasi pada umumnya dimulai 4- 8 jam
post partum.Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah komplikasi Dan
mempercepat proses involusi.
Tulang- tulang sendi dan ikatan ikatan sendi saat kehamilansecara gradual
kembali ke posisi normal selama 3 bulan. Otot otot prut dan dasar panggul secara gradual
juga kembali seperti semulamelalui pelatihan pasca melahirkan
E. Perubahan system endokrin
1. Hormon placenta
Hormon placenta menurun dengan cepat setelah persalinan. HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) menurun dengan cepat danmenetap sampai 10% dalam 3
jam hingga hari ke-7 post partum dansebagai omset pemenuhan mamae pada hari ke-3
post partum. 
2. Hormone pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yangtidak menyusui,
prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. FSH danLH akan meningkat pada fase
konsentrasi folikuler  (minggu ke-3)dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
3. Hypotalamik pituitary ovarium
Lamanya seorang wanita mendapatkan menstruasi juga di pengaruhi oleh faktor
menyusui. Sering kali menstruasi pertama ini bersifat anovulasi karena rendahnya
kadar estrogen dan progesteron.
4. Kadar estrogen
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogen yang bermakna sehingga
aktifitas prolaktin yang juga sedang meningkatdapat mempengaruhi kelenjar
mamae dalam menghasilkan ASI.
5. Sistem Muskuloskeletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4- 8 jam post partum.Ambulasi dini sangat
membantu untuk mencegah komplikasi danmempercepat proses involusi.
Tulang tulang sendi dan ikatan ikatan sendi saat kehamilansecara gradual kembali ke
posisi normal selama 3 bulan. Otot  otot prut dan dasar panggul secara gradual juga
kembali seperti semulamelalui pelatihan pasca melahirkan.
6. Sistem integument
a. Penurunan melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan berkurangnya
hiperpigmentasi kulit.
b. Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karenakehamilan dan akan
menghilang pada saat estrogen menurun.
F. Perubahan tanda-tanda vital
1. Suhu Badan
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celcius. Pasca melahirkan,
suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat Celcius dari keadaan normal. Kenaikan
suhu badan ini akibat dari kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan maupun
kelelahan. Kurang lebih pada hari ke-4 post partum, suhu badan akan naik lagi. Hal ini
diakibatkan ada pembentukan ASI, kemungkinan payudara membengkak, maupun
kemungkinan infeksi pada endometrium, mastitis, traktus genetalis ataupun sistem
lain. Apabila kenaikan suhu di atas 38 derajat celcius, waspada terhadap infeksi post
partum.
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca melahirkan,
denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat. Denyut nadi yang
melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan post
partum.
3. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika
darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah normal
manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg. Pasca
melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan
tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan oleh
perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum merupakan tanda
terjadinya pre eklamsia post partum. Namun demikian, hal tersebut sangat jarang
terjadi.
4. Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per menit.
Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini dikarenakan
ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Keadaan pernafasan selalu
berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran
nafas. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada
tanda-tanda syok.
G. Perubahan system kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSetelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan
kadarestrogen, volume darah kembali kapada keadaan tidak hamil. Jumlah seldarah merah
dan haemoglobin kembali normal pada hari ke-5.Meskipun kadar estrogen mengalami
penurunan yang sangat besarselama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi
daripadanormal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengandemikian daya
koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus dicegahdengan penanganan yang cermat
dan penekanan pada ambulansi dini.
Cardiac output terus meningkat selama kala I dan kala II persalinan. Cardiac
output tetap tinggi dalam beberapa waktu sampai 48 jam post partum, ini umumnya
mungkin diikuti dengan peningkatanstroke volume akibat dari peningkatan venosus
return, bradicardi terlihat selama waktu ini. Cardiac output akan kembali ke
keadaansemula seperti sebelum hamil dalam 2- 3 minggu.
H. Perubahan system hematology
a. Pada minggu-minggu terakhirkehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-
faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen
dan plasma akan sedikitmenurun tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatanviskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
b. Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih
sebanyak 15.000 selama persalinan dan tetap tinggi dalam beberapa post partum.
Jumlah sel darah putih normal rata –  rata pada wanita hamil kira –  kira 12000/mm3
Selama 10 –  12 hari setelah persalinan umumnya bernilai antara 20000 – 25000/mm3.
Sel darah putih, bersama dengan peningkatan normal pada kadar sedimen
eritrosit,mungkin sulit diinterpretasikan jika terjadi infeksi akut pada waktuini.
c. Factor pembekuan, yakni suatu aktivasi factor pembekuan darahterjadi setelah
persalinan. Aktivasi ini, bersamaan dengan tidakadanya pergerakan, trauma..
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Nifas ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnyakembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. Masa nifas mulai setelah partusselesai, dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. (Saifudin, 2000 : 35). Nifas dibagidalam 3 periode, yaitu
Puerperium dini, Puerperium, Remote puerperium.Involusi dan Subinvolusi masa nifas
Involusi uteri adalah mengecilnyakembali rahim setelah persalinan kembali ke
bentuk asal.Subinvolusi adalah kegagalan perubahan fisiologis pada sistem
reproduksi pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang
reproduktifPerubahan Fisiologis yang terjadi pada masa nifas yaitu : dari sistem
Reproduksi,Sistem Perkemihan, Sistem Kardiovaskuler, Sistem Gastrointestinal /
Pencernaan,sistem Hematologi, Sistem Endokrin dan Sistem integument.
Wanita banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia
menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Ibu biasanya akan mengalami atau merasakan
hal-hal yang baru setelah melahirkan. Beberapa ibu setelah melahirkan akan mengalami
masa–masa sulit, ibu akan terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Ibu akan mulai
beradaptasi dengan hal yang baru seperti adanya bayi. Pada masa ini terjadi perubahan-
perubahan fisiologis, yaitu: Perubahan fisik, Involusi uterus dan pengeluaran lochia.
3.2 Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mengetahui danmengerti
tentang asuhan pada ibu nifas sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin
pada setiap ibu post partum agar keadaan ibu dan janin tetap baik.
DAFTAR PUSTAK
Masiroh,S.2013. Keperawatan Obstetri dan Ginekologi.Yogyakarta :Imperium
Walyani, E dan Purwoastuti, 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui
Yogyakarta : Pustaka baru
Ambarwati, 2016. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Anam. 2O1O. Pemeriksaan Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai