Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Kebidanan

Dosen Pengajar : Siti Sarti S, ST,M. Tr.Keb

di susun oleh :

1. Nor Fatimah 721640151


2. Suyufiniyah 721640133
3. Wiwik Masyatun 721640146
4. Istianah Fajariyah A 721640152

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2021

i
KATA
PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan


rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir”. Makalah ini di buat guna
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kebidanan yang di berikan oleh dosen
sebagai tugas semester I.

Makalah ini kami harapkan dapat memberikan wawasan dan kepada


pembaca seputar Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Sangatlah tarbatas,
untuk itu kami sangatlah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kelancaran tugas dan kemajuan pengetahuan kami ke
depan.

Pamekasan, 11 Desember 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 2
B. Tujuan........................................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
A. Definisi bayi Baru Lahir............................................................................ 3
B. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir........................................................... 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Bayi Baru Lahir........................... 4
D. Tatalaksana Bayi Baru Lahir..................................................................... 4
E. Prinsip Pemeriksaan Bayi Baru Lahir....................................................... 5
F. Peralatan Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir.......................................... 5
G. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir........................................................... 6
BAB III DIALOG ROLE PLAY........................................................................ 16
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 20
A. Kesimpulan................................................................................................ 20
B. Saran.......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan pada masa bayi baru lahir sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar uterus dapat hidup
sebaik-baiknya. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin
memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faal. Dengan
terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah proses fisiologik seperti :
Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya paru untuk
bernafas.
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu
diketahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang, sebelumya dan
riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan
paling kurang tiga kali yakni pada saat lahir di kamar bersalin, dalam 24
jam di ruang perawatn dan pemeriksaan pada waktu pulang.
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses
dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan
tanda klinis penyakit. hasil pemeriksaan akan di catat dalam rekam
medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. pemeriksaan
fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk
menilai status kesehatannya.
Waktu pemeriksaan dapat di lakukan saat bayi baru lahir, 24
jam setelah lahir (sesaat sesudah bayi lahir pada saat kondisi atau suhu
tubuh sudah stabil dan setelah di lakukanpembersihan jalan
nafas/resisutasi, pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat) dan
akan pulang pulang dari rumah sakit.
Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena sangat
penting untuk diketahui, yaitu untuk mengetahui normal atau tidak
normal pada bayi baru lahir. Keadaan suhu di luar rahim sangat
mempengaruhi kondisi bayi baru lahir tersebut. Karena kondisi di luar
rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim.

1
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan baik dan
benar.
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara melakukan asuhan pada bayi
dan mengetahui cara pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
3. Mahasiswa mengetahui kondisi fisik bayi normal atau tidak.

C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi atau pengertian dari bayi baru lahir?
2. Apa tujuan dari perawatan bayi baru lahir?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir?
4. Apa saja tatalaksana bayi baru lahir?
5. Apa saja prinsip – prinsip dalam pengkajian fisik bayi baru lahir?
6. Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk pengkajian fsik bayi baru
lahir?
7. Bagaimana prosedur pemeriksaan fisik bayi baru lahir

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
dengan 4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan
baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin (Dewi, 2010).
Periode baru lahir atau neonatal adalah bulan pertama kehidupan
(Maryunani & Nurhayati, 2008). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup
bulan adalah 3,5 – 3,75 kg dan panjang 50 cm (Simkin, 2008).
Kesimpulannya adalah bayi baru lahir merupakan bayi lahir yang
dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin.

B. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir


1. Periode pascapartum awal
a. Mencapai dan mempertahankan jalan napas dan mendukung
pernapasan
b. Mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermia c.
Memastikan keamanan dan mencegah cidera atau infeksi
d. Mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial yang
memerlukan perhatian segera
2. Perawatan lanjutan
a. Melanjutkan perlindungan dari cidera atau infeksi dan
mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial yang
memerlukan perhatian
b. Memfasilitasi terbinanya lingkungan dengan orangtua-bayi

3
c. Memberikan informasi kepada orangtua tentang perawatan bayi
baru lahir
d. Membantu orangtua dalam mengembangkan sikap sehat dalam
praktik membesarkan anak (Stright, 2005)

C. Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Bayi Baru Lahir


1. Pengalaman antepartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya, zat toksik
dan sikap orangtua terhadap kehamilan dan pengasuhan anak)
2. Pengalaman intrapartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya, lama
persalinan, tipe analgesik atau anastesia intrapartum)
3. Kapasitas fisiologi bayi baru lahir untuk melakukan transisi ke
kehidupan ekstrauterin
4. Kemampuan petugas kesehatan untuk mengkaji dan merespon masalah
dengan tepat pada saat terjadi (Stright, 2005)

D. Tatalaksana Bayi Baru Lahir


Menurut Direktorat Kesehatan Anak Khusus Kementrian Kesehatan RI
tahun 2010, tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:
 Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah
lahir, dan
diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama.
 Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu
ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus.
 Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
 Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di
puskesmas/ pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui
kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

4
 Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi
didampingi ibu atau keluarga pada saat diperiksa atau
diberikan pelayanan kesehatan.

E. Prinsip Pemeriksaan Bayi Baru Lahir


Menurut Johnson, 2004, prinsip pemeriksaan bayi baru lahir meliputi:
1. Jelaskan prosedur pada orangtua dan minta persetujuan tindakan dari
mereka
2. Cuci dan keringkan tangan untuk mengurangi resiko infeksi pada bayi;
pakai sarung tangan bila bayi belum dimandikan
3. Pastikan bahwa pencahayaannya baik sehingga visualisasi dapat
dilakukan dengan baik; akses ke bayi juga harus baik, terutama bila
kedua orangtua bayi ikut hadir ditempat pemeriksaan
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat; untuk menjaga suhu tubuh
bayi, pajankan hanya bagian yang diperiksa dan segera selimuti
kembali dengan cepat
5. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

F. Peralatan Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir


1. Kapas
2. Senter
3. Termometer
4. Stetoskop
5. Selimut bayi
6. Bengkok
7. Timbangan bayi
8. Pita ukur/metlin
9. Pengukur panjang badan

5
G. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Perkembangan
Bagian Hasil pemeriksaan
Tubuh Cara Pemeriksaan Pendahuluan Kemudian (hari
ke-7 sampai 10)
Kepala Diukur mengelilingi Lingkaran rata-rata Tidak boleh terjadi
Ukuran eksipitofrontal 35 cm peningkatan dalam
minggu pertama
Ubun-ubun Dipalpasi perlahan Ubun-ubun anterior Ubun-ubun
dan sutura tidak boleh terasa posterior dapat
tegang atau cekung ; menutup; keadaan
ubun-ubun posterior saling bertumpuk
dan sutura harus menghilang
teraba ;mungkin
beberapa sutura
saling bertumpuk
Bentuk Dilakukan inspeksi Memanjang Moulage berkurang
dan palpasi terutama dalam 48
jam pertama;bentuk
kepala yang normal
akan kembali
setelah hari ke 7
hingga 10
Bagian yang lunak Berkurang setelah
seperti spons 48 jam
Pembengkakan lunak Berkurang setelah
unilateralatau 3-4 hari; bayiharus
bilateral diobservasi untuk
ikterus
Wajah Dilakukan inspeksi Merah muda hingga
Warna kulit merah
Wajah

6
Penampakan Dilakukan inspeksi Tampak simetris
dan palpasi pada waktu istirahat
dan ketika bergerak
(menangis) ; bantalan
pengisap ditemukan
pada belahan pipi
kiri; petekie yang
kecil dapat terlihat
Mata Dilakukan Bagian kornea mata Sklera dapat
Penampakan inspeksi;kedua berwarna berwarna kuning
palpebra (kelopak hitam/gelap, sklera jika terdapat ikterus
mata) harus dibuka berwarna putih; letak
dengan perlahan kedua belah mata
simetris; perdarahan
konjungtiva kecil-
kecil sering dijumpai
Palpebra Dilakukan inspeksi Palpebra dapat Edema menghilang
dibuka; menutup dalam 24 jam; mata
rapat ketika bayi yang basah tidak
tidur; refleks boleh lengket
mengedip ditemukan;
sedikit edematous;
“stork mark” (kapiler
yang berdilatasi pada
palpebra superior)
sering terdapat;
palpebra tampak
basah
Pupil Dilakukan inspeksi; Bentuknya bundar;
diuji dengan senter ukuran kedua
pupilsamabesar ;
bereaksi terhadap

7
cahaya
Lensa Dilakukan inspeksi Jernih
Telinga Dilakukan inspeksi Terbentuk dengan
Bentuk dan palpasi baik, posisinya
kartilago
Pendengaran Bayi dirangsang Reflek moro positif
dengan suara
mendadak
Hidung Dilakukan inspeksi Tampak simetris; Pendataran hidung
Penampakan sering mendatar milia menghilang setelah
(kelenjar sebasea 24 jam
yang tersumbat
sering dijumpai)
Nostril/lubang Dilakukan inspeksi Tampak simetris;
hidung bernafas tanpa
kesulitan; cuping
hdung tidak nampak
kembang kempis;
mukus sering
ditemukan beberapa
saat setelah
dilahirkan
Mulut Dilakukan inspeksi; Bibir tampak merah
Bibir disentuh perlahan- muda; kadang-
lahan kadang gambaran
agak sianosis terlihat
untuk
sementarawaktu;
sentuhan pada bibir
menimbulkan reaksi
mengisap
Lidah Dilakukan inspeksi Lidah dapat

8
dijulurkan, lidah
bersih dan berwarna
merah muda
Palatum Dilakukan inspeksi Palatum durum dan
dan palpasi mole menyatu
Gingiva Dilakukan inspeksi Tampak bersih dan
dan palpasi berwarna merah
muda; kadang-
kadang sekali terlihat
satu atau dua buah
gigi
`
Leher Dilakukan inspeksi tampak pendek dan
Penampakan dan palpasi lurus; tidak terlihat
pelebaran. Edemma
atau massa pada
leher
Gerakan Kepala digerakkan Bergerak dengan
dalam batas-batas bebas dari sisi yang
normal satu ke sisi yang lain
dan dari gerakan
fleksi ke ekstensi
Dada Diukur pada bagian
Ukuran setinggi puting
Gerakan Dilakukan inspeksi Mengembang
simetris bersamaan
saat respirasi; tidak
tampak retraksi
sternal
Payudara Dilakukan inspeksi Jaringan payudara Payudara dapat
dan palpasi dapt teraba baik pada membengkak (pada
bati laki-laki maupun hari ke 3 hingga 4)

9
perempuan sebagai respon
terhadap
penghentian
produksihormon-
hormon plasenta,
dan dapat
mensekresikan
cairan
Puting Dilakukan inspeksi
dari aksila hingga
lipat paha pada
kedua belah sisi
Frekuensi Auskultasi 120-160 kali/menit;
Jantung suara jantung jelas
dan teratur
Abdomen Dilakukan inspeksi Tidak teraba massa;
Bentuk dan palpasi abdomen sedikit
menonjol tetapi tidak
distensi
Gerakan Dilakukan inspeksi Abdomen bergerak
ke atas dan ke bawah
bersamaan dengan
respirasi
Umbilikus Dilakukan inspeksi Tali pusat berwarna Tali pusat akan
dan palpasi biru/putih; tiga mengering dan
pembuluh darah mengalaminekrosis;
tampak pada putung terpisah dari
tali pusat;jahitan erat, umbilikus pada
tidak terlihat harike 7 sehingga
pendarahan meninggalkan
umbilikus/pusar
yang basah dan

10
kering
Genetalia Dilakukan inspeksi Labia dan klistoris Dapt terlihat sedikit
Wanita dan palpasi dengan sering terlihat perdarahan dari
membuka labia menonjol; verniks vagina selama
secara perlahan tampak pada lipatan beberapa hari
labia; introitus vagina pertama, akibat
terlihat; kadang- penghentian
kadang produksi hormon-
ditemukan‟lendir‟ hormon plasenta
Laki-laki Dilakukan inspeksi Berukuran besar
dan palpasi dibandingkan
tubuhnya; skrotum
berisi dua buah testis
yang sudah turun
(atau testis dapat
ditarik turundengan
mudah); prepusium
melekat pada glans
penis;meatus uretra
terletak di bagian
tengah ujung penis
Anggota Dilakukan inspeksi Anggota gerak harus
gerak dan palpasi, kedua tampak simetris,
Penampakan belah tangan bundar dan teraba
disatukan pada hangat; kedua lengan
umbilikus harus cukup panjang
sehingga kedua
tangan dapat bertemu
di daerah umbilikus;
kedua tungkai
mempunyai
panjangyang

11
proporsional;
ekstremitas biasanya
berada dalam
keadaan fleksi ketika
bayi tidur
Gerakan Digerakkan pada Anggota gerak dan
seluruh kisaran ektermitas Dapat
gerak secara penuh menahan gerakan
pasif dalamkisaran
yang penuh

Ekstremitas Dilakukan inspeksi Mungkin tampak Sianosis biasanya


dan palpasi siasonis; memiliki menghilang setelah
10 jari tangan dan 10 4-6 jam
jari kaki kuku jari
acapkali panjang;
tidak terdapat
webbing; refeleks
menggenggam
terlihat pada jari-jari
tangan dan kaki; kaki
dapat berputar ke
dalam, tetapi posisi
bisa dikoreksi secara
pasif
Sendi Paha Tes ortolani untuk Sendi paha dapat
Gerakan dislokasi kongenital diabsusikan hingga
0
sendi pahaq 90 C (dengan bayi
dalam posisi
supinasio dan sendi
paha serta lutut
difleksikan) tanpa

12
terasa bunyi “klik”
Punggung Dilakukan inspeksi Tulang belakang
dan palpasi utuh,tidak ada
sementara bayi cekungan atau
disangga dalam pertumbuhan rambut;
posisi pronanasio, tulang belakang
pemeriksa tampak lurus dan
menelusuri tulang mudah difleksikan;
belakang dari kaadang-kadang
pangkal leher hingga terlihat lekukan kecil
anus dengan jari pada dasar tulang
tangannya belakang; bulu-bulu
halus dapat terlihat
menutupi daerah
bahu serta punggung
bagian atas
Anus Dilakukan palpasi Anus terbuka (paten);
dengan meisahklan termometer dapat
kedua belah pantat; dimasukkan dengan
pada beberapa mudah dan ketika
rumah sakit, ke dikeluarkan terlihat
dalam anus mekonium
dimasukkan
termometer rektal

Berat badan

Berat badan rata-rata bayi aterm normal adalah sekitar 3,5 Kg. Kehilangan berat
badan sampai 10% selama 2-4 hari pertama keadaan normal, dan berat badan
tersebut akan naik kembali pada hari ke 10 sampai ke 14

Pengukuran

Dilakukan pemriksaan antropometri lengkap dilakukan dalam keadaan telanjang.


Pemeriksaan lingkarkepala biasanya diulang secara rutin 2-3 hari setelah

13
dilahirkan untuk mencari pembesaran ukuran kepala kemungkinan adanya
hidrosefalus

Warna kulit

Bayi harus berwarna merah muda. Mungkin akan terjadi sianosis pada kaki dan
tangan selama 24 jam.

Respirasi

Pola respirasi agak menyimpang selama beberapa jam pertama setelah dilahirkan
dengan frekuensi antara 40 dan 60 kali per menit. Sesudah dua jam, frekuensi
respirasi menurun berkisar di sekitar 40 kali per menit ketika bayi dalam keadaan
tidur. Frekuensi respirasi dihitung dengan mengamati naik turunnya abdomen.

Posture

Bayi yang normal secara alami akan mengambil sikap fleksi yang serupa dengan
sikap meringkuk di dalam rahim.

Gerakan

Ketika ditelanjangi dan dalam keadaan terjaga-jaga, bayi harus dapat menggerak-
gerakkan anggota geraknya dengan kuatdan bebas. Lehernya harus dapat bergerak
dari kiri kekanan dan dari fleksi ke ekstensi.tonus ototnya harus kencang.

Refleks

Refleks yang terdapat pada neonatus normal:

a) Moro
b) Menggenggam
c) Menghisap
d) Mencari sentuhan (rooting)
e) Melangkah (stepping)

14
 Refleks Moro atau refleks “terkejut‟
Refleks ini ditunjukkan untuk menentukan adanya koordinasi neuromuskular
yang memuaskan. Jika tidak adanya refleks Moro menunjukkan kerusakan
serebral. Bayi akan memperlihatkan refleks Moro sebagai reaksi terhadap
rangsangan ekternal tiba-tiba. Refleks ini dapat diperlihatkan dengan cara
menurunkan kepala bayi seca cepat sementara bayi dalam posisi terlentang.
Suara yang keras dan sentuhan seca tiba-tiba, khususnya dengan menggunakan
tangan yang dingin, segera akan menimbulkan refleks Moro.
 Refleks menggenggam
Refleks menggenggam bisa kuat sekali dan kadang-kadang bayi dapat diangkat
dari permukaan meja/tempat tidurnya sementara ia berbaring terlentang dan
menggenggam jari tangan si pemeriksa.
 Refleks mengisap
Bayi normal yang mature akan berupaya untuk mengisap setiap benda yang
menyentuh bibirnya. Refleks menelan juga terdapat.
 Refleks mencari atau „rooting reflex’
Kalau pipi bayi disentuh, ia akan menolehkan kepalanya ke sisi yang disentuh
itu untuk mencari puting susu.
 Refleks melanagkah
Jika bayi didirikan dengan memegang badannya di bawahkedua lengannya
sedemikian rupa sehingga kedua kakinya menyentuh suatu permukaan yang
keras, maka ia akanmengangkat mula-mula tungkai yang satu dan kemudian
tungkai lainnya seperti gerrakan mencoba melangkah/berjalan. Refleks ini
biasanya menghilang setelah tempo 48 jam.
 Menangis
Tangisan bayi yang baru lahir harus kuat dan jernih. Setiap variasi dari
keaadaan ini (misalnya tangisan yang lemah dengan bernada
tinggi/melengking) merupakan keadaan abnormal yang harus dilaporka

15
BAB III

DIALOG ROLE PLAY

ROLE PLAY PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR


PEMAIN :
- Ibu
- Keluarga pasien
- Bidan

Pada suatu hari, Ny. A yang sedang hamil, tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa.
Keluarga pasien kemudian membawa pasien ke klinik untuk melakukan persalinan.
Setelah beberapa jam, persalinan pun selesai. Pasien dan bayinya selamat, dan bayinya
dalam kondisi normal. Bidan langsung melakukan pemeriksaan fisik kepada bayi yang
baru lahir tersebut.
Bidan : “Selamat siang Ibu, perkenalkan saya bidan Nor Fatimah akan melakukan
pemeriksaan fisik kepada bayi ibu untuk memeriksa keadaan bayi Ibu. Sebelumnya saya
mau meminta izin Ibu, apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Iya bu, saya bersedia. Silahkan!”
Keluarga pasien : “Iya bu, silahkan periksa kondisi cucu saya.”
Bidan : “Iya bu, terima kasih. Sebelumnya saya akan menyiapkan alat terlebih dahulu.
Dan sekitar 15 menit lagi saya akan kembali untuk melakukan pemeriksaan
fisik pada bayi ibu.”
Bidan Nor Fatimah pun pergi untuk menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Setelah 15 menit sesuai kesepatan,
Bidan Nor Fatimah pun segera pergi ke ruangan sambil membawa peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
Bidan : “Selamat siang buk, sesuai kesepakatan kita tadi, saya akan melakukan
pemeriksaan kepada bayi ibuk sekarang. Pemeriksaan fisik pada bayi ibuk nantinya akan
sedikit lama, selagi menunggu ibuk bisa beristirahat”
Pasien : “Iya bu, terima kasih”
Keluarga pasien : “Silahkan bu, saya mau melihat pemeriksaan pada cucu saya. Apakah
boleh bu?”

16
Bidan : “Iya ibuk, tidak apa-apa. Pertama, saya akan melakukan pemeriksaan APGAR
score pada bayi ibuk. Saya akan memeriksa denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, dll.”
Pasien : “Iya bu.”
Bidan pun melakukan pemeriksaan APGAR score kepada bayi yang baru lahir.
Bidan pun mencatat hasil pemeriksaan nya.
- Pernafasan : 30x/ menit
- Denyut nadi : 140x/menit
- Suhu : 36 C
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Tonus otot : ada gerakan aktif
- Refleks : melawan
- Warna kulit : seluruh tubuh kemerahan

Bidan : “Baiklah buk, saya telah selesai melakukan penilaian APGAR score.”
Keluarga pasien : “Bagaimana bu Bidan hasilnya, apakah semuanya normal?”
Bidan : “Hasilnya normal buk. Pernafasannya : 30x/menit, denyut nadi : 140x/menit,
suhu: 36 C tekanan darah : 90/60 mmHg, dll baik-baik saja. Ibuk tidak perlu khawatir.
Pasien : “Alhamdulillah, terima kasih bu.”
Bidan : Selanjutnya saya akan melakukan penilaian Ballard score. Saya akan melakukan
pemeriksaan neuromaskuler dan maturitas fisik pada bayi ibuk.”
Pasien : “ Baiklah bu.”
Bidan Nor Fatimah pun melakukan pemeriksaan penilaian Ballard score. Setelah
selesai, Bidan Nor Fatimah langsung mencatat hasilnya. Penilaian ini meliputi :
a. Maturitas neuromaskular
- Postur
- Jendela pergelangan tangan
- Gerakan tangan membalik
- Sudut popliteal
- Scarf sign (tanda selendang)
b. Maturitas fisik
- Kulit
- Lanugo
- Permukaan plantar

17
- Payudara
- Mata/telinga
- Genital

Pasien : “Bagaimana bu hasilnya?”


Bidan : “Alhamdulillah buk, saya tidak menemukan kelainan pada bayi ibuk. Selanjutnya
saya akan melakukan pemeriksaan Antropometri. Saya akan mengukur berat badan,
panjang badan, panjang lingkar kepala, panjang lingkar dada, dan panjang lingkar perut.”
Pasien : “Iya bu, silahkan.”
Bidan Nor Fatimah pun melakukan pengukuran Antropometri pada bayi yang
baru lahir. Setelah selesai, Bidan Nor Fatimah mencatat hasilnya yaitu :
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 50 cm
- Panjang lingkar kepala : 34 cm
- Panjang lingkar dada : 33 cm
- Panjang lingkar perut : 35 cm

Pasien : “Bagaimana sus hasilnya? Apakah bayi saya baik-baik saja?”


Bidan : “Iya bu, semuanya normal. Tidak ada masalah pada bayi ibuk. Selanjutnya saya
akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi ibuk. Saya akan memeriksa semua bagian-
bagian pada bayi ibuk. “
Pasien : “Iya, silahkan bu.”
Bidan Nor fatimah pun melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Setelah selesai,
bidan Nor fatimah langsung mencatat hasilnya. Pemeriksaan ini meliputi :
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
h. Dada, paru dan jantung
i. Abdomen
j. Ekstremitas atas

18
k. Ekstremitas bawah
l. Spinal
m. Genetalia
n. Anus dan rektum
o. Kulit
p. Refleks – refleks
 Berkedip : sorotkan cahaya ke mata bayi
 Tanda babinski : gores telapak kaki sepanjang tepi luar dimulai dari
tumit
 Moro’s : ubah posisi dengan tiba – tiba atau pukul meja/ tempat tidur
 Menggenggam
 Rooting : gores sudut mulut bayi garis tengah bibir
 Kaget : bertepuk tangan dengan keras
 Menghisap : berikan bayi botol dan dot.

Bidan : “Baiklah buk, saya telah selesai melakukan pemeriksaan fisik pada bayi ibuk.
Secara keseluruhan, fisik bayi ibuk normal. Tidak ada masalah pada bayi ibuk, tidak ada
kelainan apapun.”
Pasien : “Syukurlah sus, terimak kasih bu.”
Bidan : “Sama-sama buk. Baiklah untuk pemeriksaan pada bayi ibuk telah selesai. Dan
tidak ada masalah ataupun kelainan. Terima kasih atas kerja samanya ya buk. Saya
permisi dulu.”
Pasien : “Iya bu, terima kasih banyak.”
Keluarga pasien : “Terima kasih bu.”

19
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
dengan 4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan
baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin (dewi, 2010).
Tujuan pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi perawatan pada
Periode
pascapartum awal dan perawatan lanjutan.

B. Saran
Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekuarangan
dan
kesalahan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik di kemudian hari.

20
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi


Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.
Johnson, Ruth. 2004. Buku ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Simkin, Penny.2008. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Edisi Revisi. Jakarta:
Arcan.
Stright, Barbara. 2004. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta: EGC

21

Anda mungkin juga menyukai