Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

KENAKALAN REMAJA

( HAMIL DILUAR NIKAH )

Disusun Oleh:

HUSAYN

( 11 TEKNIK KOMPUTER JARIMGAN )

YAYASAN PENDIDIKAN YUDHA DHARMA

SMK WIYATA MANDALA

i
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah
menganugerahkan kepada kita semua buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang
besar, sehingga kita sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang paling mulia
derajatnya dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang diciptakan Allah.
Shalawat dan salam senantiasa terpanjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju dunia yang terang benderang, sampai dengan
saat ini. Alhamdulillahirobbil alamin, dalam kesempatan kali ini saya menyusun sebuah makalah
yang berjudul “Kehamilan di Luar Nikah” makalah ini dibuat sebagai tugas dari mata pelajaran
bimbingan konseling yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa masalah sosial seperti
kehamilan di luar nikah yang ada di ruang lingkup terkecil di lingkungan sekitar.
Terima kasih saya ucapkan kepada selaku Guru mata pelajaran Bimbingan Konseling
yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pemahaman saya tentang
kehamilan di luar nikah di lingkungan sekitar.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi Pembaca sekalian dan dapat menambah ilmu
pengetahuan Pembaca tentang permasalahan sosial. Penyusun pun senantiasa mengharapkan
masukan dari Pembaca, baik kritikan ataupun saran. Karena kami tak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Terima Kasih. Selamat Membaca.

Kepung, 1 juni 20023

ii
Husayn

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Perilaku Seksual Remaja............................................................................................3
B. Pengertian Hamil di Luar Nikah ...............................................................................5
C. Faktor Penyebab Hamil di Luar Nikah .....................................................................6
D. Dampak Hamil di Luar Nikah ...................................................................................10
E. Pandangan Islam terhadap Hamil di Luar Nikah ......................................................12
F. Upaya Mengatasi Hamil di Luar Nikah ....................................................................12
BAB IV : ANALISA
Analisa ..................................................................................................................................14
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................15
Saran......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini yang

dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap

kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi

mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi

di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya, munculnya imajinasi dan

kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing

seperti pergaualan bebas dan pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing

mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan seks bebas yang kemudian mengakibatkan

terjadinya fenomena hamil di luar nikah.

Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang

lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat

menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini

banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan seks bebas. Buktinya pelajar SMP

sampai SMA dan para mahasiswa banyak yang hamil di luar nikah. Kejadian ini terjadi di

kota-kota besar sampai pelosok desa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perilaku Seksual Remaja ?

1
2. Apakah yang dimaksud dengan kehamilan di luar nikah ?

3. Apakah faktor-faktor penyebab remaja Hamil di Luar Nikah ?

4. Bagaimana Pandangan Islam Tentang Hamil di Luar Nikah?

5. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah Hamil di Luar Nikah ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perilaku seksual remaja.

2. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan di Luar Nikah.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hamil di luar nikah.

4. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap hamil di luar nikah.

5. Untuk mengetahui cara mengatasi hamil di luar nikah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Seksual Remaja

Remaja dalam arti adolescence (Inggris) berasal dari kata latin adolescere yang

artinya tumbuh ke arah kematangan (Muss, 1968) dalam Sarwono (2012:11).

Kematangan disini tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan

sosial psikologis. Beberapa penulis Indonesia berpendapat bahwa remaja adalah suatu

masa transisi dari masa anak ke dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis,

psikologis, moral, dan agama, kognitif dan sosial.

Menurut Hall dalam Sarwono (2012:29) masa remaja (adolescence) : 12-25

tahun, yaitu masa topan badai, yang mencerminkan kebudayaan modern yang penuh

gejolak akibat pertentangan nilai-nilai Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat

disimpukan bahwa remaja adalah mereka yang berusia 12-25 tahun yang mengalami

masa transisi dari anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan kematangan,

baik itu kematangan biologis, sosial dan psikologis.

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,

baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini

bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan,

bercumbu dan bersenggama.

3
Perilaku seksual remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Elizabeth B. Hurlock

dalam (Kumalasari dkk, 2012:18) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku seksual remaja yaitu:

1. Faktor perkembangan yang terjadi dalam diri mereka, yaitu berasal dari keluarga

dimana anak mulai tumbuh dan berkembang.

2. Faktor luar, yaitu mencakup kondisi sekolah/pendidikan formal yang cukupberperan

terhadap perkembangan remaja dalam mencapai kedewasaannya.

3. Faktor masyarakat yaitu adat kebiasaan, pergaulan, dan perkembangan di segala

bidang khususnya teknologi yang dicapai manusia.

Menurut Tanner dalam (Kusmiran, 2014:31) minat seksual remaja

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Minat Dalam Permasalahan yang Menyangkut Kehidupan Seksual

Remaja ingin tahu tentang kehidupan seksual manusia. Untuk itu, mereka mencari

informasi mengenai seks, baik melalui buku, atau gambar-gambar lain yang

dilakukan secara sembunyi sembunyi. Hal ini dilakukan remaja karena kurang

terjadinya komunikasi yang bersifat dialogis antara remaja dan orang dewasa, baik

orangtua maupun guru, mengenai masalah seksual, di manakebanyakan masyarakat

masih mengganggap tabu untuk membicarakan masalah seksual dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Keterlibatan Aspek Emosi dan Sosial pada Saat Berkencan

4
Perubahan fisik dan fungsi biologis pada remaja, menyebabkan daya tarik

terhadap lawan jenis yang merupakan akibat timbulnya dorongan-dorongan seksual.

Misalnya, pada anak laki-laki dorongan yang ada dalam dirinya terealiasai dengan

aktivitas mendekati teman perempuannya, hingga terjalin hubungan. Dalam

berkencan, biasanya para remaja melibatkan aspek emosi yang diekspresikan dengan

berbagai cara. Seperti bergandengan tangan, berciuman, memberikan tanda mata,

bunga, kepercayaan, dan sebagainya.

3. Minat dalam Keintiman secara Fisik

Dengan adanya dorongan seksual dan rasa ketertarikan terhadap lawan

jenis kelaminnya, perilaku remaja mulai diarahkan untuk menarik perhatian

lawan jenis kelaminnya. Dalam rangka mencari pengetahuan mengenai seks, ada

remaja yang melakukannya secara terbuka bahkan mulai mengadakan ekspresimen

dalam kehidupan seksual. Misalnya, dalam berpacaran, mereka

mengekspresikan perasaannya dalam bentuk-bentuk perilaku yang menuntut

keintiman secara fisik dengan pasangannya, seperti berciuman, bercumbu, dan lain-

lain.

B. Pengertian Kehamilan di Luar Nikah

Pernikahan hakikatnya adalah sebuah impian bagi setiap pasangan, dengan

menikah maka setiap pasangan memiliki impian untuk membina keluarga yang sakinah,

mawaddah warahmamah. Selain bertujuan untuk menyempurnakan sebagian dari agama,

5
menikah pun merupakan salah satu cara untuk memiliki sebuah generasi penerus yang

lebih baik. Namun, apa jadinya jika kita menikah karena terpaksa? Pada kali ini

pernikahan yang paksa, bukan berarti karena dijodohkan atau hal yang sejenisnya, namun

lebih kepada keadaan yang memaksa.

Hamil di luar nikah, atau Married by Accident. Kalimat itu nampaknya saat ini

telah cukup akrab di telinga kita. Saat ini fenomena hamil di luar nikah bukanlah hal yang

aneh, tabu atau bahkan sesuatu yang salah. Entah dikarenakan keadaan zaman yang

mengalami demoralisasi atau penurunan moral, atau karena zaman kian menjauh dari

nilai-nilai dan moral agama, sehingga saat ini banyak sekali pasangan yang masih

berstatus pacaran berani melakukan hal-hal yang merupakan bagian dari hak dan

kewajiban suami istri

C. Faktor-faktor penyebab Kehamilan di Luar Nikah

1. Kurangnya kasih sayang orang tua

Masa remaja merupakan masa yang sangat membutuhkan ekstra kasih sayang

dan perhatian dari orang tua bahkan orang lain. Sehingga ketika Orang tua kurang

perhatian karena berbagai macam alasan salah satunnya adalah disibukkan dengan

pekerjaan. Ini yang menyebabkan seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah

terhadap lawan jenis mereka dan menjalin hubungan. Akibat kurangnya kasih sayang

orang tua mereka akan meminta kasih sayang yang besar dari pasangannya itu dan

akan memberikan apapun yang pasangannya minta.

6
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak

Ketidakpedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan

dengan urusan pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas

melakukan apapun yang dia inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan

perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu,

pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena

akan merasa terkekang sehingga ccenderung untuk memberontak dan mengabaikan

peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.

3. Pergaulan dengan teman-teman yang tidak sebaya

Kelompok teman sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat

remaja dapat melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang

ditetapkan oleh orang dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam

rangka remaja menemukan jati dirinnya.

Teman tidak sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda

maupun lebih tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya

secara tidak langsung pola pikirnya mengikuti mengikuti mereka. Dari pola pikir

merambah ke pola tingkah laku yang cenderung berlaku kasar. Misalnya saja ada

remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda, mesti ia akan berpikir sebagai

yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang menjadikan temannya patuh dengan

apa yang dia suruh karena ada perasaan takut atau tidak enak.

7
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negative

Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi dibarengi

dengan pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunnya

adalah penggunaan jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial tersebut yang

seharusnya dibuat ajang interaksi atau menambah teman, tetapi disalahgunakan untuk

kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya yaitu dengan berkenalan kemudian

mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang berakhir dengan pemerkosaan

bahkan pembunuhan.

Bukan hanya facebook, internet, televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya

yang berbau IPTEK juga disalah gunakaan sebagai media yang tidak layak

dipertontonkan, misalnya saja pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang

dipertontonkan lewat media. Ini yang menyebabkan remaja penasaran dan ingin

mempraktekkannya, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

5. Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinnya

Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja akan tersimpan dan tidak dapat

disalurkan karena tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. Ini yang

menyebabkan mereka mencari kegiatan-kegiatan yang kurang jelas, misalnya

nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain sebagainya.

6. Dasar-dasar agama yang kurang

8
Penanaman agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang

remaja mudah sekali tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik

pelajaran agama pun bisa pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama

karena pengaruh budaya asing yang telah mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya

saja budaya POP dari barat ini lebih menarik mereka tiru daaripada budaya timur

yang santun.

7. Tidak ada bimbingan kepribadian di lingkungan sekolah atau kampus

Sekolah atau kampus hanya berfungsi sebagai pelayanan pendidikan formal

saja, tanpa memberikan media konsultasi untuk siswa atau mahasiswanya yang

padahal itu sangat diperlukan, karena masa remaja itu merupakan masa yang penuh

dengan masalah selain itu remaja juga perlu bimbingan untuk menemukan jati

dirinya.

8. Kebebasan yang berlebihan

Remaja mengang sangat membutuhkan apa yang namanya kebebasan tetapi

apabila terlalu bebas itu juga tidak baik. Merekan akaan semena-mena tanpa

memikirkan apa akibatnya karena remaja punya sifat egois yang sangat besar.

9. Masalah yang dipendam

Remaja biasanya malu untuk menceritakan masalahnya pada orang tuanya

karena dengaan alasan malu dan sebagainya. Yang menjadi masalah kalau remaja itu

9
juga tidak mau bercerita dengan teman-temannya. Masalahnya akan selalu tertumpuk

dalam hatinya tanpa ada  penyelesaian dan ini yang menyebabkan remaja depresi dan

stress.

10. Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang

Asosiasi di sini maksudnya hubungan, sehingga maksud point ini adalah

hubungan yang menyimpang oleh pasangan yang belum resmi menjalin ikatan

pernikahan. Ini berawal dari yang namanya pacaran biasanya, kemudian dalam proses

ini banyak sekali terjadi yang namanya penyimpangan dan menurut islam bisa disebut

zina walaupun bukan zina yang sebenarnya. Karena dengan mata, ucapan, dan hati

pun bisa dikatakan zina dalam islam.

11. Perilaku anti social

Pergaulan remaja sekarang ini sangat memperihatinkan tidak sesuai dengan

peraturan-peraturan yang ada di maasyarakat. Dan yang anehnya melangggar

peraturan itu dijadiakan hal yang biasa saja tanpa rasa bersalah apalagi jera. Bahkan

melah bangga dengan perilaku tersebut.

D. Dampak Kehamilan di Luar Nikah

Remaja banyak yang telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga

mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat

menyulitkan orang tua dan remaja yang bersangkutan.

10
Mengalami kehamilan pada masa remaja, bagaimana pun, pasti menimbulkan

konsekuensi yang sulit tidak saja bagi remaja yang bersangkutan, tetapi juga bagi seluruh

anggota keluarga yang lain. Beberapa remaja yang hamil di luar nikah terpaksa

diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun tindakan

tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih bijaksana dan

memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga dan lingkungan.

Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang remaja tidak dapat

mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu dampak negatif dari

remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah. Umumnya, remaja tersebut tidak

memperoleh penerimaan sosial dari lembaga pendidikannya, sehingga harus dikeluarkan

dari sekolah. Selain itu, masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir

terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Resiko psikologis dan sosial antara lain

meliputi pengucilan, stigma, diskriminasi sosial, trauma, kehilangan berbagai hak,

depresi, dan sebagainya (Hidayana, 2004).

Banyak sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi pada

remaja putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam

lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta

menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup. Menurut Lumongga (2009), depresi

adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan

kegembiraan atau gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan

menurunnya selera makan.

11
Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala pokoknya adalah

timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Gangguan ini tidak hanya dapat

termanifestasikan pada aspek sosial, tetapi juga pada fisik, kognisi dan motivasional.

Depresi juga dapat terjadi pada siapa saja. Depresi yang banyak terjadi pada usia remaja,

di mana pada usia ini merupakan periode “badai dan stres” yang ditandai dengan

kemurungan, kekacauan di dalam diri dan pemberontakan. Percobaan bunuh diri pada

usia remaja saat ini, merupakan salah satu bukti bahwa mereka tidak dapat menahan

depresi atau kecemasan yang berlarut-larut.

Di lain pihak, sebagian remaja yang mengalami depresi menjadi tertekan karena

suatu keadaan yang berbeda dari kesedihan dan sering kali menyertai masalah-masalah

keperilakuan. Para remaja ini benar-benar tidak bahagia dengan kehidupan mereka dan

cenderung terlibat dalam masalah. Untuk itu remaja hanya mengurung diri di kamar,

memandang hidupnya, seakan hilang harapan, tidak ada yang bisa memahami dirinya.

Remaja tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa dengan

orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain, sehingga

hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari dirinya. Remaja menjadi

pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas, dan antusiasme serta

optimisme.

Dampak kesehatannnya sendiri adalah penyakit menular seperti HIV, AIDS,

Penyakit sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena sering berganti-ganti pasangan

dalam melakukan hubungan seks.

12
Rasa berdosa terhadap Tuhan  dan menggap kalau dirinya sudah terhina tidak

pantas menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa, ini juga akan selalu bergejolak dalam

diri remaja itu. Jadi di sini dari satu masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu

pelaku, korban, keluarga, masyarakat, negara, dan agama.

E. Pandangan Islam terhadap Kehamilan di Luar Nikah

Hamil diluar nikah adalah sesuatu yang bagi masyarakat kita sulit untuk terima

dan tentunya menimbulkan dan memunculkan rasa malu bagi keluarga juga akan

mencoreng nama besar keluarga, dari sisi agama dan keyakinan apapun tentunyajuga

tidak dibenarkan, bahkan dalam islam tergolong dosa besar karena telah melakukan hal

zina.

F. Upaya Mengatasi Kehamilan di Luar Nikah

Adapun solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :

1. Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun

2. Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang

3. Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya beda umur 2 atau 3

tahun, baik lebih tua darinnya

4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi,

internet, radio, dan handphone

5. Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena di siswa lebih banyak

menghabiskan waktunnya di lingkungan sekolah.

13
6. Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini

7. Diajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama

8. Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang nyaman untuk si anak

14
BAB IV

ANALISA

Dari contoh yang kita ambil di kalangan masyarakat, kita mengambil salah satu

pendekatan, yaitu pendekatan psikologis. Dengan mengetahui kejiwaan seorang klien tersebut,

seorang konselor dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dialami oleh remaja.

Karena dampak masalah tadi membuat jiwa seseorang merasa terganggu dan dia akan merasa

terpuruk dan semakin putus asa.

Disini, pendekatan psikologis akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang

dialami seorang klien. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut bisa juga dengan

memberikan pilihan untuk mengetahui apa yang dirasakan korban. Setelah mengetahui hal

tersebut kita baru bisa memberikan solusi, ajakan, bimbingan, dorongan dan juga motivasi agar

si korban dapat berpikir secara positif dan rasional dalam permasalahan tersebut.

Konsep ajaran agama dalam kasus ini adalah dosa. Dalam surat Al Baqarah ayat 164

menjelaskan bahwa islam melarang kita unduk mendekati zina. Mendekati saja kita tidak boleh,

apalagi melakukan zina. Dampak psikologis dari korban adalah stres, mengurung diri di kamar.

Dam bagi keluarga korban, mereka akan malu dengan lingkungan sekitar.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Remaja hamil di luar nikah disebabkan karena lingkungan yang kurang

mendukung pertumbuhan remaja yang umunya masih labil, disamping itu orang tua

jarang memantau aktifitas anaknya. Apalagi dengan semakin canggih tekhnologi,

memungkinkan anak untuk bebas berinteraksi dengan dunia luar. Tanpa didasari agama

dan iman yang kuat maka, dikhawatirkan pasangan remaja akan melakukan hubungan

seks di luar nikah. Padahal usia mereka masih sangat dini, tetapi dengan faktor

lingkungan yang tidak mendukung dan pengetahuan agama yang sangat kurang. Apabila

sudah terjadi, maka dari pihak pasangan muda harus menaggung malu. Dan risikonnya

adalah dikucilkan oleh masyarakat. Solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah adalah

mengajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai  agama terhadap anak kemudian,

adannya pengawasan orangtua secara berkala.

B. Saran

Hendaklah kita sebagai warga negara Indonesia ikut andil membatu pemerintah

untuk mencegah dan mengatasi kehamilan di luar nikah di lingkungan sekitar.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai