Dibuat Oleh:
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat, inayah dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
dipengunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca untuk memperdalam ilmu sosial budaya dasar yang terkait peristiwa
difusi,osmosis,dan fitrasi.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................25
3.2 Saran......................................................................................................28
3.1 Daftar Pustaka.......................................................................................29
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peristiwa difusi berlangsung.
2. Untuk mengetahui peristiwa osmosis berlangsung.
3. Untuk mengetahui peristiwa flitrasi berlangsung.
4. Untuk mengetahui patofisiologi peristiwa difusi dan cara
pencegahannya.
5. Untuk mengetahui patofisiologi peristiwa osmosis dan cara
pencegahannya.
6. Untuk mengetahui patofisiologi peristiwa fitrasi dan cara
pencegahannya.
1.4 Manfaat
3
1.Bagian Pembuka:
a. Halaman Judul
Judul Makalah
Nama dosen pengampun
Logo Kampus
Nama penulis (Anggota kelompok beserta NIM)
Nama Jurusan
Nama Program Studi
Nama Perguruan Tinggi
Tahun Ajaran
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
2.Bagian Isi:
a. Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Sistematika Penulisan
b. Bab 2 Pembahasan
Pengertian Difusi dan Peristiwa Difusi
Pengertian Osmosis dan Peristiwa Osmosis
Pengertian Filtrasi dan Peristiwa Filtrasi
Patofisiologi Peristiwa Difusi
Patofisiologi Peristiwa Osmosis
4
Patofisiologi Peristiwa Filtra
3.Bagian Penutup
Kesimpulan
Saran
4.Daftar Pustaka
5
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Saat manusia menarik napas, alveolus akan mengembang dan oksigen akan
dimasukkan ke dalam paru paru. «Saat manusia menghembuskan napas,
alveolus akan mengempis dan karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh.
difusi adalah kecendrungan suatu zat {cairan dan gas} untuk berpindah dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah
sampai konsentrasi zat-zat di kedua daerah tersebut seimbang.Difusi adalah
perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
baik melalui membrane plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang
terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan ini
mendorong terjadinya difusi.
Saat manusia menarik napas, alveolus akan mengembang dan oksigen akan
dimasukkan ke dalam paru paru. Saat manusia menghembuskan napas,
alveolus akan mengempis dan karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh.
difusi adalah kecendrungan suatu zat {cairan dan gas} untuk berpindah dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah
sampai konsentrasi zat-zat di kedua daerah tersebut seimbang.
6
Contoh – Contoh Peristiwa Difusi
1. Proses respirasi di paru-paru. Karbon dioksida yang dibawa keparu-
paru oleh darah akan berdifusi ke udara untuk kemudian dibuang keluar
tubuh. Sel darah merah kemudian mengikat oksigen yang berifusi dari
udara ke dalam darah.
2. Karbon dioksida dan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh sel akan
berdifusi keluar dari sel-sel tubuh. Sementara, oksigen, glukosa dan
nutrisi lain yang diperlukan sel akan berdifusi masuk ke dalam sel.
Kedua proses ini i kapiler pembuluh darah.
3. Fotosintesis yang terjadi di daun merupakan salah satu contoh peristiwa
difusi. Fotosintesis bergantung pada difusi gas karbon dioksida dari
udara ke dalam daunmelalui pori-pori kecil yang terdapat pada daun
yang disebut dengan stomata. Setelah berhasil masuk, karbon dioksida
bersama-sama dengan sinar matahari dan air diubah melalui proses
fotosintesis menjadi glukosa dan oksigen.
4. Gas oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesis juga kemudian
berdifusi ke udara melalui stomata sehingga kita bisa menghirup
oksigen tersebut pada saat bernafas.
5. Ginjal kita berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa dan berbahaya dari
dalam darah untuk kemudian dibuang ke luar tubuh. Bagian ginjal yang
berfungsi sebagai penyaring tersebut adalah nefron. Zat-zat yang masih
dapat digunakan oleh tubuh kemudian akan iserap dengan cara
berdifusi ke dalam aliran darah.
6. Ketika aliran darah kita kekurangan kalsium, kelenjar tiroid akan
mensekresikan zat kimia yang dapat merangsang tulang untuk
melepaskan kalsium ke dalam darah.
7
𝜋 = 𝑖𝑀𝑅𝑇
Peristiwa osmosis ini terjadi pada sel. Peristiwa tersebut terjadi pada
perbandingan konsentrasi larutan didalam dan diluar sel. Jika konsnetrasi
larutan di luar sel lebih rendah daripada larutan didalam sel berarti sel berada
dalam larutan hipotonik. Sementara itu jika, jika larutan di luar sel lebih tinggi
daripada larutan didalam sel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik.
8
Jika konsentrasi larutan dalam sel lebih tinggi daripada larutan diluar sel
(hipotonik), air akan masuk kedalam sel. Pergerakan air masuk kedalam sel
dinamakan endosmosis. Apabila kepekatan larutan diluar sel lebih tinggi
daripada didalam sel, air akan meninggalkan sel. Pergerakan air keluar tersebut
dinamakan eksosmosis. Jika kepekatan di luar dan di dalam sel sama, jumlah air
yang masuk dan keluar sama.
a. Plasmolitis
Plasmolitis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel karena sel berada
dilingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel
kekurangan air.
b. Turgid
Turgid adalah keadaan sel yang mengembang karena sel berada dilingkungan
yang hipotonis. Air yang berada di luar sel akan masuk kedalam sel sehingga
sel penuh dengan air. Hal ini akan mendorong membran sel melekat ke dinding
sel.
c. Krenasi
d. Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan hipotonis. Peristiwa
ini terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar
masuk kedalam sel, sel akan mengembang dan kemudia pecah.
9
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang
dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan
besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas
membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik
A. Patofisiologi
Penyebab terjadinya gangguan pertukaran gas antara lain (SDKI DPP PPNI,
2016) :
12
2001).
13
14
B. Cara Pencegahan
15
sesuai dengan pendapat Sarwono (2000) bahwa perubahan sikap dan perilaku
individu dimulai dengan tahap identifikasi, kemudian baru menjadi
internalisasi. Pengetahuan yang diperoleh oleh pasien penyakit asma tentang
kekambuhan asma menyebabkan pasien tersebut melakukan pemilihan terhadap
perilaku tertentu. Ketika pasien memiliki pengetahuan yang baik tentang
penyakit asma, yaitu memahami tindakan-tindakan yang baik dalam
pencegahan penyakit asma, maka pasien tersebut akan berperilaku benar dalam
pencegahan penyakit asma, sehingga upaya yang dilakukan dalam pencegahan
asma menjadi baik.
Bagi perokok dianjurkan berhenti merokok. Bagi yang tidak merokok hindari
paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang mengiritasi seperti
parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian.Jangan memelihara hewan
seperti anjing dan kucing.Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada,
gunakan kain penutup yang terbuat dari bahan sintesis.
16
oleh feses yang sedikit tetapi sering, biasanya disebabkan oleh inflamasi
atau penyakit kolon, penyakit yang mempengaruhi mukosa usus seperti, IBD,
menyebabkan diare eksudatif. Inflamasi mukosa menyebabkan plasma, protein
serum, darah, dan mukus terakumulasi di dalam usus, meningkatkan bungkalan
dan kecaran feses.
B. Cara Pencegahan
17
Disamping itu kader juga berperan sebagai orang yang pertama kali
menemukan jika ada masalah kesehatan didaerahnya dan segera melaporkan ke
tenaga kesehatan setempat. Kader merupakan penghubung antara masyarakat
dengan tenaga kesehatan karena kader selalu berada di tengah-tengah
masyarakat (Kemenkes RI, 2010).
18
C. Cara Mengatasi
19
A. Patofisiologis
Manusia mempunyai sepasang ginjal yang bagian kirinya terletak
sedikit lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan Ginjal dibungkus oleh tiga lapis
jaringan. Jaringan yang terdalam adalah kapsula renalis, jaringan pada lapisan
kedua adalah adiposa dan jaringan terluar adalah fascia renal. Ketiga lapisan
jaringan ini berfungsi sebagai pelindung dari trauma dan memfiksasi ginjal
( Tortora dan Derrickson., 2011).
20
Ginjal kanan terdesak oleh hepar dan terletak sedikit lebih rendah dari
ginjal kiri. Ginjal orang dewasa memiliki massa sekitar 150 g (2 ons) dan
dimensi ratarata panjangnya 12 cm, lebar 6 cm, dan tebal 3 cm atau seukuran
sabun besar.
Ginjal akan mengambil zat - zat yang berbahaya dari dari darah. Zat –
zat yang diambil dari darah pun diubah menjadi urin. Urin lalu akan
dikumpulkan dan dialirkan ke ureter.
Proses filtrasi ini dimana darah dan zat-zat lainnya di nefron masuk ke
bagian glomerulus dan kapsula Bowman. Proses ini menghasilkan urin primer
21
filtration rate 10% dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau
kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen
meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri. (Price, 1992: 813-814).
Penyebab utama GGK adalah diabetes dan tekanan darah yang tinggi.
Diabetes terjadi apabila kadar gula darah melebihi paras normal, menyebabkan
kerusakan organ-organ vital tubuh seperti jantung dan ginjal, serta pembuluh
darah, syaraf dan mata. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, terjadi
apabila tekanan darah pada pembuluh darah meningkat dan jika tidak dikawal,
hipertensi bisa menjadi punca utama kepada serangan jantung, strok dan gagal
ginjal kronik. GGK juga bisa menyebabkan hipertensi.
Pengobatan gagal ginjal dibagi menjadi dua tahap yaitu penanganan
konservatif dan terapi anti ginjal. Penanganan gagal ginjal secara konservatif
terdiri dari tindakan untuk menghambat terjadinya gagal ginjal ,menstabilkan
keadaan pasien,dan mengobati setiap faktor yang reversibel. Sedangkan
penanganan dengan pengganti ginjal dapat dilakukan dialisis interminten atau
transplantasi ginjal yang merupakan cara paling efektif untuk penanganan gagal
ginjal.
23
B. Cara Pencegahan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari hipertonik ke
hipotonik. Hipertonik berarti konsentrasi yang tinggi, sedang hipotonik
berarti konsentrasi yang rendah.Osmosis adalah perpindahan molekul
air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi
airnya tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah
(hipotonik).
Osmosis juga sering disebut sebagai difusi pada organism hidup
dimana molekul yang berdifusi harus menerobos pori-pori mrmbran
plasma.Oleh karena itu, untuk lebih memahami perbedaan antara kedua
proses transport pasif di atas, maka pada praktikum kali ini akan
dipelajari bagai mana proses difusi dan osmosis terjadi, terutama pada
tumbuhan, yang dilakukan pada kentang (Solanumtoberosum).
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida
dengan melewatkannya pada medium penyaringan, dimana zat padat itu
tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari
penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Filtrasi tak
hanya penting dalam bidang industry, seperti pada penyaringan limbah
yang akan dibuang ataupun pemisahan suatu kontaminan yang
tercampur dalam suatu fluida. Akan tetapi, proses filtrasi juga
diperlukan dalam pemurnian air minum untuk keperluan rumah tangga,
ataupun penyaringan debu dari udara sekitar baik di rumah tangga
maupun lokasi kerja.
25
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai
dengan abnormalitas struktur ataupun fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari
3 bulan. PGK ditandai dengan satu atau lebih tanda kerusakan ginjal yaitu
26
Penyebab utama GGK adalah diabetes dan tekanan darah yang tinggi. Diabetes
terjadi apabila kadar gula darah melebihi paras normal, menyebabkan
kerusakan organ-organ vital tubuh seperti jantung dan ginjal, serta pembuluh
darah, syaraf dan mata. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, terjadi
apabila tekanan darah pada pembuluh darah meningkat dan jika tidak dikawal,
hipertensi bisa menjadi punca utama kepada serangan jantung, strok dan gagal
ginjal kronik. GGK juga bisa menyebabkan hipertensi.
Pengobatan gagal ginjal dibagi menjadi dua tahap yaitu penanganan konservatif
dan terapi anti ginjal. Penanganan gagal ginjal secara konservatif terdiri dari
tindakan untuk menghambat terjadinya gagal ginjal ,menstabilkan keadaan
pasien,dan mengobati setiap faktor yang reversibel. Sedangkan penanganan
dengan pengganti ginjal dapat dilakukan dialisis interminten atau transplantasi
ginjal yang merupakan cara paling efektif untuk penanganan gagal ginjal.
27
3.2 SARAN
29