Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PRAKTIKUM 11

MORAL BIDAN DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULIKULTUR

DOSEN PEMBIMBING

KHOLILAH LUBIS , S,ST., M.Keb

OLEH :

EZIOLIVIA
191012115201001

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT


KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA KUASA


kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ISSUE ETIK YANG TERJADI
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN “ISSUE MORAL” ” ini dengan baik tanpa
hambatan.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua


pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan,
bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.

Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami


menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan
kami terima dengan tangan terbuka.

Bukittinggi, 23 Juli 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LatarBelakang...........................................................................
B. Rumusan masalah ....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian etik dan moral .......................................................


B. moral.........................................................................................
C. fungsi etik dan moralitas pelayanan kebidanan .......................

BAB III PEMBAHASAN

A. ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN..........


1) Pengertian dan bentuk ETIK
2) ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan dengan:
a) Klien, Kelurga, dan Masyarakat
b) Teman Sejawat
c) Teman kesehatan lainya
d) Organisasi profesi
3) ISSUE ETIK yang terjadi dalam Pelayanan
B. ISSUE MORAL
1. Dilema dan konflik Moral
2. Pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema Etik/ Moral
pelayanan kesehataN

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat


dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat
kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus
kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol
dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan etik.

Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan falsafah
moral yaitu menganai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun
waktu tertentu, sesuai dengan perubahan atau perkembangan norma atau niali.
Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya
waktu.  

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan bentuk ETIK ?
2. Apa issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga,masyarakat ?
3. Apa issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat ?
4. . Apa issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya ?
5. Apa issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dan Organisasi Profesi ?
6. . Apa issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan ? 

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Etika, dan Moral


1. Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak,
waktu, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti
adat kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti:
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berasal
dari bahasa Inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau perilaku
manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat yagn harus dilaksanakan oleh manusia
sesuai dengan moral pada umumnya. Etika berasal dari bahasa Latin Mos atau Mores
(jamak), artinya moral, yang berarti juga adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral
dan etika adalah sama, hanya bahasa asalnya berbeda. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (Poerwadarminta, 1953), Etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas-azas
akhlak (moral). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988) etika
mengandung arti:

1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan
kewajiban moral.
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat
B. Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti mengenai apa yang
dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai
perkembangan atau perubahan norma atau nilai. Moralitas berasal
dari bahasa Latin Moralis, artinya:
1) Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
2) Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk.

C. Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana
sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap
etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut
membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus
berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi,
screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan

5
pengakhiran kehamilan. Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di
rumah, kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus
menjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas serta aspek legal dalam
pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan
praktik berdasarkan evidence based. Sehingga disini berbagai dimensi etik dan
bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting untuk digali dan
dipahami. Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh,
moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain
manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama
dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik
buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang menyangkut
baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika merupakan
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang
moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat. Etika
adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat
pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya
didasari nilai-nilai. Etika dibagi menjadi tiga bagian,:

1) Meteetika (nilai);

2) Etika atau teori moral;

3) Etika praktik.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1) Pengertian dan bentuk ETIK
a) Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan
didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".

Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik
adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.

Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau
tidak (Jones, 1994)

b) Bentuk Etika
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh
laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang
boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan
kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan
berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika
Terapan.
1. Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama
manusia dalam aktivitasnya,
2. Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi,
3. Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profe

7
2) ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan dengan Klien, Kelurga, dan
Masyarakat Teman Sejawat,Teman kesehatan lainya, Organisasi profesi.
a) Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga,masyarakat
1. Pengertian Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan
masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai
kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab
menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan
terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang
bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang
praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik.
2. Kasus
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih
selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia
kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan
terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil
pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu
bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara
operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk
dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut
berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan
janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat
membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau
menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa
berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena
pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga
dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan
bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini.
Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien
serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat
lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah
meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa

8
bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan
tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
1. KONFLIK : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah
sakit dan melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya
untuk membayar operasi.
2. ISSU : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain
itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani
pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-
bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
3. DILEMA : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang
tepat untuk menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak
sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan
keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh
Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga
dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur
ataukah kenyataan di lapangan.

b) Issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawa


1. Pengertian ETIK adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
nilai benar dan salah yang dianut suatu organisasi atau masyarakat.
2. KONFLIK MORAL adalah suatu proses ketika 2 pihak atau lebih berusaha
memaksakan tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang
ingin dicapai pihak lain. (Setiawan. 1994)
3. DILEMA MORAL adalah situasi yang menghadapkan individu pada dua pilihan, dan
tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat.
4. ISSUE ETIK adalah topic yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas
individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas
ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, niali benar salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
5. Contoh Issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat

9
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan
di antara dua bidan tersebut.

Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B”
yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang
dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui
bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan
banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong
persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan
“B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.

1. ISSU MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.


2. KONFLIK MORAL: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
3. DILEMA MORAL:
a. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut
namun bidan kehilangan satu pasien.
b. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A”
dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang

c) Issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya


1. Pengertian

Yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya.
Sehingga menimbulkanketidak sepahaman atau kerenggangan social.

2. Kasus
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu berusia 35 Tahun
keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa yang
terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh & terjad
iperdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse

10
dst…. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk
dilakukan curretase.Kemudian keluarga px menolak saran bidan tsb, dan meminta
bidan yang melakukan currentase. selang waktu 2 hari px mengalami perdarahan
lagi kemudian keluarga merujuk ke RS.Dokter menanyakan kapada suami px, apa
yang sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu istrinya
mengalami keguguran & di currentase bidan didesany. dokter mendatangi bidan
terebut. Maka Terjadilah konflik antara bidan & dokter.
3. ISSUE ETIK : Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.
4. KONFLIK :bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah
konflik antara bidan & dokter.
5. DILEMA : jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa px
karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar
kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya.

d) ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DAN ORGANISASI


PROFESI
A. PENGERTIAN
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic
masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi
karena terjadinyasuatu hal-hal yangmenyimpang dari aturan-aturan yang telah
ditetapkan.
B. Kasus
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan
ibutersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil
pemeriksaanbidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan
lahir pervaginanyasangat beresiko Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi
tinggi. Jik atidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri.
Resiko pada janin bisa terjadigawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah
mengerti resiko yang akan terjadi. Tapiia ebih memntingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin lahir Ibu
mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang danmeninggal. Saaat berita itu
terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksiyang setimpal
bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin

11
praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan
pelanggarantersebut.

C. Issue etik
1) Terjadi malpraktek
2) Pelangaran wewenang Bidan

B. Dilema etik
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi profesi
dan diberikan penangan.

3) ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1. Pengertian Issue
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu
lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.Isu
muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.
2. Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan
itu baik atau buruk. Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang
penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang
menyangkut baik dan buruknya.

Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan dalam proses melahirkan.


a. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
b. Kegagalan dalam proses persalinan.
c. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
d. Konsep normal pelayanan kebidanan.
e. Bidan dan pendidikan seks.

12
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan.

3. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:


a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
b. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
c. Etik dalam penelitian kebidanan.
d. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.

4. Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan


adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
a. Agama / kepercayaan.
b. Hubungan dengan pasien.
c. Hubungan dokter dengan bidan.
d. Kebenaran.
e. Pengambilan keputusan.
f. Pengambilan data.
g. Kematian.
h. Kerahasiaan.
i. Aborsi.
j. AIDS.
k. In_Vitro fertilization

Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.

13
4) ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANA
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk
yang mempengaruhi siakap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan,
sosial budaya, agama, dll. Hal ini yang disebut kesadaran moral. Isu moral dalam
pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar
dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan
kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-
hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.

5) Dilema dan Konflik Moral

Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua
alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral,
pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai- nilai yang diyakini bidan dengan
kenyataan yang ada.

Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung
jawab profesional,yaitu:

a. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien


atau klien.
b. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian
[omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan
pasien atau klien.
c. Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya
sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana
sering menyebabkan dilema.

14
Ada 2 tipe konflik:

1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.


2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.
contoh issue Moral
a. ISSU MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
b. KONFLIK MORAL: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien
demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
c. DILEMA MORAL:
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut
namun bidan kehilangan satu pasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan
“A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.

1) Pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema Etik/ Moral pelayanan


kesehatan

Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.

Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:

1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh


2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap nsuatu kasus
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4. Wewenwng lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

1. Posisi/kedudukan
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3. Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan

15
4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5. Tujuan, antara atau obyektif

Kerangka Pengambilan Keputusan

Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek
suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan
selanjutnya.

Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena


dipengaruhi oleh 2 hal :

1. Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan
bisa memenuhi kebutuhan.
2. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan.

Mengapa AKI AKB di Indonesia masih tinggi ? ada 3 keterlibatan pengambilan


keputusan :

1. Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat


untuk memulai pertolongan
2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.

Dasar Pengambilan keputusan :

1. Ketidak sanggupan ( bersifat segera)


2. Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu unutuk segera
dilakukan.

Bentuk pengambilan keputusan .

16
1. Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan
masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
2. Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan
komunitas.
3. Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart
praktik kebidanan.

Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :

1. Mengenal dan mengidentifikasi masalah


2. Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan
sekarang.
3. Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
4. Mempertimbangkan pilihan yang ada.
5. Mengevaluasi pilihan tersebut.
6. Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS

Ciri 2nya:

1. Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah


2. Sering menyangkut pilihn yang sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan sosial

17
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu
etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga
seorang bidan akan terlidung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran
moral yang sedang berkembang dihadapan public dan erat kaitannya dengan
pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus
kempeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan
tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan

B. Saran

Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Issue Etik yang terjadi dalam
Pelayanan Kebidanan (Issue Moral)” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui
Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan khususnya Issue Moral sesuai
dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

2005. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama

Kepmenkes Nomor.623/MENKES/PER/IX/1989, 25 September 1989 Tentang Peribahan


atas Peraturan

No. 363/Menkes/Per/IX/1980, Tentang Wewenang Bidan

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Purwoastuti, Th.Endang, Walyani ,Elisabeth Siwi . 2015 .Etikolegal Dalam Praktek


Kebidanan Yogyakarta :Pustaka Baru Press

Mochatar ,Masrudi ,2016 ,Etika Profesi dan Hukum Kesehatan Banjarmasin:Pustaka Baru
press

19

Anda mungkin juga menyukai