DOSEN PEMBIMBING
OLEH :
EZIOLIVIA
191012115201001
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...........................................................................
B. Rumusan masalah ....................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan falsafah
moral yaitu menganai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun
waktu tertentu, sesuai dengan perubahan atau perkembangan norma atau niali.
Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya
waktu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan bentuk ETIK ?
2. Apa issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga,masyarakat ?
3. Apa issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat ?
4. . Apa issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya ?
5. Apa issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dan Organisasi Profesi ?
6. . Apa issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan ?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak,
waktu, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti
adat kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti:
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berasal
dari bahasa Inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau perilaku
manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat yagn harus dilaksanakan oleh manusia
sesuai dengan moral pada umumnya. Etika berasal dari bahasa Latin Mos atau Mores
(jamak), artinya moral, yang berarti juga adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral
dan etika adalah sama, hanya bahasa asalnya berbeda. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (Poerwadarminta, 1953), Etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas-azas
akhlak (moral). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988) etika
mengandung arti:
1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan
kewajiban moral.
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat
B. Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti mengenai apa yang
dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai
perkembangan atau perubahan norma atau nilai. Moralitas berasal
dari bahasa Latin Moralis, artinya:
1) Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
2) Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk.
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana
sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap
etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut
membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus
berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi,
screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan
5
pengakhiran kehamilan. Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di
rumah, kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus
menjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas serta aspek legal dalam
pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan
praktik berdasarkan evidence based. Sehingga disini berbagai dimensi etik dan
bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting untuk digali dan
dipahami. Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh,
moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain
manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama
dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik
buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang menyangkut
baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika merupakan
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang
moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat. Etika
adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat
pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya
didasari nilai-nilai. Etika dibagi menjadi tiga bagian,:
1) Meteetika (nilai);
3) Etika praktik.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik
adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau
tidak (Jones, 1994)
b) Bentuk Etika
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh
laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang
boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan
kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan
berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika
Terapan.
1. Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama
manusia dalam aktivitasnya,
2. Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi,
3. Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profe
7
2) ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan dengan Klien, Kelurga, dan
Masyarakat Teman Sejawat,Teman kesehatan lainya, Organisasi profesi.
a) Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga,masyarakat
1. Pengertian Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan
masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai
kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab
menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan
terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang
bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang
praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik.
2. Kasus
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih
selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia
kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan
terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil
pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu
bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara
operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk
dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut
berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan
janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat
membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau
menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa
berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena
pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga
dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan
bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini.
Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien
serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat
lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah
meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa
8
bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan
tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
1. KONFLIK : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah
sakit dan melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya
untuk membayar operasi.
2. ISSU : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain
itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani
pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-
bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
3. DILEMA : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang
tepat untuk menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak
sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan
keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh
Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga
dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur
ataukah kenyataan di lapangan.
9
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan
di antara dua bidan tersebut.
Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B”
yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang
dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui
bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan
banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong
persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan
“B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.
Yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya.
Sehingga menimbulkanketidak sepahaman atau kerenggangan social.
2. Kasus
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu berusia 35 Tahun
keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa yang
terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh & terjad
iperdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse
10
dst…. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk
dilakukan curretase.Kemudian keluarga px menolak saran bidan tsb, dan meminta
bidan yang melakukan currentase. selang waktu 2 hari px mengalami perdarahan
lagi kemudian keluarga merujuk ke RS.Dokter menanyakan kapada suami px, apa
yang sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu istrinya
mengalami keguguran & di currentase bidan didesany. dokter mendatangi bidan
terebut. Maka Terjadilah konflik antara bidan & dokter.
3. ISSUE ETIK : Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.
4. KONFLIK :bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah
konflik antara bidan & dokter.
5. DILEMA : jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa px
karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar
kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya.
11
praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan
pelanggarantersebut.
C. Issue etik
1) Terjadi malpraktek
2) Pelangaran wewenang Bidan
B. Dilema etik
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi profesi
dan diberikan penangan.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
12
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan.
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.
13
4) ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANA
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk
yang mempengaruhi siakap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan,
sosial budaya, agama, dll. Hal ini yang disebut kesadaran moral. Isu moral dalam
pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar
dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan
kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-
hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua
alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral,
pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai- nilai yang diyakini bidan dengan
kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung
jawab profesional,yaitu:
14
Ada 2 tipe konflik:
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
1. Posisi/kedudukan
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3. Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
15
4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5. Tujuan, antara atau obyektif
Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek
suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan
selanjutnya.
1. Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan
bisa memenuhi kebutuhan.
2. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan.
16
1. Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan
masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
2. Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan
komunitas.
3. Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart
praktik kebidanan.
Ciri 2nya:
17
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu
etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga
seorang bidan akan terlidung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran
moral yang sedang berkembang dihadapan public dan erat kaitannya dengan
pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus
kempeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan
tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan
B. Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Issue Etik yang terjadi dalam
Pelayanan Kebidanan (Issue Moral)” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui
Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan khususnya Issue Moral sesuai
dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
2005. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Mochatar ,Masrudi ,2016 ,Etika Profesi dan Hukum Kesehatan Banjarmasin:Pustaka Baru
press
19