OLEH :
- ARIDZKA - DINI INDRIANI
- ASRIANTI - FENNI AFRILIA
- A.A ARCHIDELLA D.A.D - FITRIANI
- ALDA MELINDA - GREFILIA
- CINDY AYU LESTARI - HAYATUL MUCHLISA.T
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa
kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan
proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari
(rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari
perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan.Sebaliknya
seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu
kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer
1981).Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan
multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak anak.
(lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut
mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya
dengan suami. Suami siap siap untuk menjadi seorang ayah.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya
dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya
tidak normal.Wanita hamil secara ekstrim rentan.Dia takut mati baik dirinya maupun
bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut.Inilah waktu
paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru.
Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahanperubahan
tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan
keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan pertanyaan.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I.
2. Jelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II.
3. Jelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III.
4. Perubahan-perubahan ibu pada saat hamil.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami
wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya.
4. Gampang cemburu
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan.
Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain
perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya.Ia
takut bila suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu
menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang
memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan.Bila perlu, ceritakan
dengan terperinci aktivitas.
5. Akibat hormon progesterone
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi
hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal,
termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama
persis dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid,
perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu
hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal ini, disebabkan kerentanan
psikis setiap orang yang berbeda-beda. Nah, daya tahan psikis dipengaruhi oleh
kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan sangat
mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan. Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap.Berbeda dari ibu yang tidak
siap, umpamanya karena kehamilannya tidak diinginkan, umumnya merasakan hal-
hal yang lebih berat.Begitu pula dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika
tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan perubahan fisik yang terjadi selama
kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya yang semakin gendut,
pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan sebagainya.
Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil. Perubahan psikis
umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan.Kala itu pula, ibu masih harus
6
menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi.Lalu berangsur
hilang di trimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan dirinya.
7
berusaha mencari tahu terhadap perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul
berbagai perasaan yang mungkin saja sangat mengganggu kondisi psikis.
2. Kontrol teratur
Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan.Saat konsultasi, ibu
bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu
penanganan lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui
psikolog atau psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.
3. Perhatian suami
Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi
ibu.Misalnya, ibu bisa saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke
dokter atau bidan agar merasa lebih nyaman karena ada perhatian dari pasangan.
4. Jalin komunikasi
Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi
komunikasikanlah hal itu kepada suami.Dengan begitu diharapkan suami bisa
berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan.Dukungan
dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu
hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam sendiri tidak akan membawa
perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu jadi berkepanjangan.
5. Beraktivitas
Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan
gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa
pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan
psikisnya tersebut dengan lebih baik.
6. Perhatikan kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk
perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan
memperhatikan asupan gizi.Hindari mengonsumsi makanan yang dapat
membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol,
rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan.
8
7. Relaksasi
Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya
dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur
napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.
9
Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
a. Taking on adalah Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu
akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b. Taking in adalah Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang
dilakukan.
c. Letting go adalah wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang
sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang
dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil,
kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada
orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama
kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan
berhubungan dengan pengalaman yang lalu.Banyak wanita hamil yang mimpi seperti
nyata, dimana hal ini sangat menggangu.Mimpinya seringkali tentang bayinya yang
bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
10
bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif
lebih besar.Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat
memahami keadaan ini dan menerimanya.
Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan istrinya dengan
ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang diberikan oleh suami
pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada :
Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal.
Menempatkan nilainilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan
menjadi orang tua.
b. Motivasi keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi
mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami
karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang
yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian
dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I ada 2 tipe stress yaitu yang
negatif dan positif, kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada
pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana
individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan
pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara profesional. Stress
ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit,kehilangan, kesendirian
dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan
dengan 3 aspek utama yaitu :
Stress di dalam individu.
Stress yang disebakan oleh pihak lain.
11
Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
1) Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan
kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan
yang kuat lebih penting dari yang lainnya.Masa-masa kehamilan, persalinan dan
bulan-bulan sesudahnya merupakan saat saat yang sulit. Semakin dekat pada
awalnya, akan semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal,
luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya.Betapapun
bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena
kondisi baru merupakan suatu yang normal.
12
dan sehat.Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada
saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita
hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan
dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus
dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga
penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot yang merupakan
sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
13
menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan
identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah
perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi
kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan
pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu
yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya.
Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas
akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan
kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum
kehamilannya.
Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan
hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya.Hal ini menyebabkan
perubahan fokus pada bayinya.Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu
dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa
suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif
terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa
takut jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi
masalah yang muncul lebih rumit lagi.Komunikasi adalah kunci untuk
menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan
14
pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila
salah satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan, atau
setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat itulah diperlukan penasihat
kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong ibu dan pasangannya.
c. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan
berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami
perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang terus berkembang.
Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu, namun ada juga perubahan
yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan
ketidak nyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus
diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman
lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang
dibandingkan yang dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan
peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring
perubahan yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang
suami juga merasakan perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa
sakit kepala hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh suami yang
istrinya sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam
kehamilan istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa
bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian
secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi
sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang
yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil
tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi
kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
15
e. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus
diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido
yang pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan
calon orang tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi
kehamilan.Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi
diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena
berada di belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun
dalam beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak
diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan
premature.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual
akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan
menahan berat badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang
menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi. Walaupun sebagian ibu hamil
merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak semua libido wanita
meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan
variasi perubahan hormone selama hamil.Karena respon terhadap hormon
berbeda, reaksi masing masing ibu hamil pun berbeda.
16
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau
bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis
kelamin bayinya ( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.
2.4 Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu saat hamil yaitu:
1. Perubahan pada kulit
Kulit dari beberapa ibu, selama hamil mengalamiperubahan yang
dipengaruhi oleh hormon. Beberapa bagian kulit yang mengalami perubahan
semasa kehamilan adalah kulit pada wajah, kulit akan mengalami cloasma dan
berjerawat.Kulit pada perut juga akan mengalami perubahan seperti timbul garis
gelap pada tengah-tengah perut seolah-olah membagi perut menjadi dua, timbul
garis-garis putih pada pinggir perut. Dan kulit pada areola payudara dan leher
akan menjadi lebih gelap dan menghitam.
17
2. Perubahan pada payudara
Pada saat hamil payudara disiapkan untuk proses menyusui nanti setelah
bayi lahir. Payudara akan membesar dan tegang sesuai dengan kehamilannya. Hal
ini terjadi dikarenakan hormon, sehingga kelenjar-kelenjar untuk menyusui terisi
oleh ASI. Pada umur kehamilan 20 minggu atau 5 bulanan payudara akan
mengeluarkan kolostrum. Kolostrum sangat bermanfaat setelah bayi lahir nanti
untuk membantu kekebalan tubuhnya.Karena perubahan payudara yang terjadi
pada ibu semasa kehamilan maka sangat dianjurkan untuk para ibu agar
menggunakan BH yang menyokong payudara.
18
menurun. Selain itu ibu juga akan merasa air ludahnya meningkat karena
pengeluaran air liur yang berlebihan.
6. Perubahan tubuh
Normalnya ibu akan mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan
adalah 25% dari sebelum hamil atau berkisar 6,5 kg sampai dengan 16,5 kg
dengan rata-rata 12,5 kg.
19
9. Perubahan Pada Peredaran Darah
Perubahan pada peredaran darah selama kehamilan terutama mulai kentara
pada kaki. Pembuluh darah akan semakin tertekan seiring dengan kandungan
yang semakin membesar, terutama pembuluh darah yang mengalirkan kembali
dari kaki. Tekanan ini memperlambat peredaran darah pada kaki, dan berdiri atau
duduk dalam jangka waktu yang cukup lama membuat hal ini semakin
parah.Peredarah darah yang terganggu menyebabkan kelelahan pada kaki.Hal ini
biasanya dapat membuat kaki menjadi bengkak khususnya pada pergelangan kaki
dan telapak kaki, terutam jika sudah berdiri lama.Demikian pula pembuluh darah
pada permukaan kaki bisa menggembung, dan kondisi ini biasanya dinamakan
varises pembuluh darah.
10. Jerawat
20
12. Stretch marks
Menurut penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90%
wanita memiliki stretchmark ketika masa kehamilan mereka mencapai usia 6
sampai 7 bulan. Stretch mark sendiri muncul akibat adanya peregangan lapisan
dasar kulit selama kehamilan dan biasanya kemunculannya ditandai dengan
dengan garis berwarna merah muda atau keunguan pada bagian perut atau dalam
beberapa kasus juga terdapat di bagian dada dan paha.Untungnya, garis-garis ini
akan memudar dan berubah warna menjadi perak seiring dengan berjalannya
waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat.
21
2.5 Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil trimester I, II, III
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada ibu
ini semua di perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil
suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi
nanti pada ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap
menghadapinya.
1. Perubahan dan Adaptasi Psikologi pada Kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester II
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester III
2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu saat hamil yaitu:
Perubahan pada kulit
Perubahan pada payudara.
Perubahan pada kantung kencing.
Perubahan pada sistem pencernaan.
Perubahan pada sistem pernafasan.
Perubahan tubuh.
Perubahan pada kaki.
Rasa Nyeri Pada Perut.
Jerawat.
Peningkatan pigmentasi.
Stretch marks.
Linea nigra.
Perubahan pada uterus
23
3. Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil trimester I, II, III.
3.2 SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Mochamad dkk.2010.Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT Bina Pustaka.
Hastuti.2010. Panduan Ibu Hamil, Melahirkan dan Peralatan Bayi.Jakarta: Ouba
Press.
Prawirohardjo, Sarwono.2011.Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Whalley, Janet dkk.2008.Kehamilan dan Persalinan.Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.
Yulianti, Lia dan Maemunah.2009.Asuhan Kebidanan Persalianan.Jakarta: Trans
Info Media.
25