Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR ASUHAN

NEONATUS, BAYI DAN BALITA


TUJUAN:
Pada Akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan:
1. Memahami konsep dasar asuhan pada neonatus bayi
dan balita
2. Mampu menjelaskan adaptasi Bayi baru lahir
terhadap kehidupan diluar uterus
3. Mampu menjelaskan pencegahan infeksi
4. Mampu menjelaskan Rawat gabung
KONSEP DASAR ASUHAN NEONATUS,
BAYI DAN BALITA
1. Mempertahankan suhu normal bayi
2. Pencegahan infeksi
3. Rawat gabung
MEMPERTAHANKAN SUHU NORMAL
BAYI
1. Prinsip umum
2. Pengukuran suhu tubuh
3. Cara menghangatkan dan mempertahankan suhu
tubuh
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
LANJUTAN
 Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban
pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas
juga tejadi jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan atau terlalu
cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti
 Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja tempat tidur atau
timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi melalui
mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut
 Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar
udara sekitar yang lebih dingin. Contoh : adanya kipas angin, hembusan
udara dingin
 Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di
dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh
PRINSIP UMUM
1. Bayi memakai pakaian dan mengenakan topi

2. Bungkus bayi dengan pakaian kering dan lembut kemudian


diselimuti

3. Buka bagian tubuh yang diperlukan untuk pemantauan atau


tindakan

4. Rawat diruang hangat (tidak kurang 25℃ dan bebas aliran


angin)
5. Jangan letakkan langsung dipermukaan yang dingin
6. Pada waktu dipindahkan ketempat lain, tetap jaga
kehangatan bayi
7. Berikan tambahan kehangatan pada waktu dilakukan
tindakan (dengan pemancar panas)
8. Ganti popok setiap basah
9. Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan
tangan dingin
PENGUKURAN SUHU TUBUH
Keadaan Bayi sakit Bayi kecil Bayi sangat Bayi
bayi kecil keadaan
membaik

Frekuensi Tiap jam Tiap 12 jam Tiap 6 jam Sekali


pengukuran sehari
CARA MENGHANGATKAN DAN
MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH

1. Kontak kulit dengan kulit


2. Kangaroo Mother Care (KMC)
3. Pemancar panas
4. Inkubator
5. Ruangan yang hangat
PENCEGAHAN INFEKSI
1. Kewaspadaan pencegahan infeksi
2. Cara pencegahan infeksi
3. Perlengkapan perlindungan pribadi
4. Perawatan umum
5. Teknik aseptik untuk melakukan tindakan
6. Mengamankan alat dan instrumen
7. Pembersihan dan pembuangan sampah
8. Cara lain untuk mencegah infeksi
KEWASPADAAN PENCEGAHAN INFEKSI

1. Semua orang berpotensi menularkan infeksi


2. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
3. Pakai handscoon
4. Pakai pelindung diri
5. Bersihkan dan desinfeksi alat
6. Bersihkan ruang perawatan pasien
7. Ruangan khusus untuk bayi yang terkena infeksi
CARA PENCEGAHAN INFEKSI

1. Cuci tangan dengan sabun dan air atau cairan berbasis


alkohol (kapan??)
2. Beri petunjuk pada ibu atau anggota keluarga untuk
mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
3. Cara cuci tangan
4. Membersihkan tangan dengan cairan berbasis alkohol ( 2
ml gliserin dan 100 ml alkohol 60%) lebih efektif
PERLENGKAPAN PERLINDUNGAN
PRIBADI
1. Sepatu tertutup
2. Handscoon (Steril, biasa, lateks)
PERAWATAN UMUM
1. Gunakan sarung tangan dan celemek plastik atau karet waktu
memegang BBL sampai dengan kulit bayi bersih dari
darah,mekonium dan cairan.
2. Bersihkan darah dan cairan tubuh bayi lainnya dengan
menggunakan kapas yang direndam dalam air hangat,
kemudian keringkan
3. Bersihkan pantat setiap mengganti popok atau pup
4. Gunakan sarung tangan waktu merawat tali pusat
5. Ajari ibu cara merawat payudara dan putting agar tidak
terjadi mastitis
TEKNIK ASEPTIK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN

1. Cuci tangan 3-5 menit


2. Pakai Handscoon steril / DTT
3. Siapkan kulit gunakan cairan antiseptik dengan
mengerakkan melingkar keluar
Penting:
 Bedakan cairan antiseptik dan desinfektan

 Cara mencegah kontaminasi cairan antiseptik dan


desinfektan
MENGAMANKAN ALAT DAN INSTRUMEN

1.Segera buang alat tajam dengan memasukkan pada


tabung atau kontamer yang tahan tusuk ( jangan
mematahkan, membengkokkan atau mengeluarkan dari
semprit)
2. Bakar tempat sampah bila sudah terisi 3/4nya
3. Bila tidak mungkin membakar tempat sampah, lakukan
dekontaminasi jarum dan semprit dan dibilas dg clorin
0,5% 3 kali kemudian ditanam
PEMBERSIHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
1. Ada jadwal membersihkan alat apa saja serta kapan dan
bagaimana cara membersihkan atau membuang kotoran
2. Bersihkan dari bawah keatas, gunakan sarung tangan lateks,
tempelkan instruksi khusus tentang cara membersihkan
3. Selalu tersedia ember berisi klorin 0,5 %
4. Bungkus atau tutup kain linen yang bersih dan simpan
didalam lemari tertutup
5. Basuh alat dan tempat setelah digunakan
6. Yakinkan barang tajam yang terkontaminasi telah dibakar
atau dikubur
CARA LAIN UNTUK MENCEGAH INFEKSI
1. Ruang dialokasikan jauh dari jalur yang dilewati orang
2. Bila mungkin alokasikan ruang khusus untuk BBL
3. Yakinkan tenaga kesehatan telah diimunisasi rubella,
campak, Hepatitis B dan parotitis serta mendapatkan vaksin
influenza setiap tahun
4. Tenaga yang punya lesi atau infeksi tidak boleh
berhubungan langsung dg bayi
5. Pengunjung atau staf yang menderita infeksi akut tidak boleh
masuk ke rg. Bayi resiko tinggi
6. Hindari staf yang berlebihan atau kurang. Jangan meletakkan
dua bayi dalam boks atau inkubator yg sama
7. Batasi jumlah tenaga-tenaga yang menangani bayi
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Letakkan bayi bersama ibu dalam ruangan tersendiri
2. Bila memungkinkan sediakan cadangan alat yang
tidak terkontaminasi (misal stetoskop, termometer)
hanya dipakai untuk bayi yang terinfeksi
PERTANYAAN: Siapa yg
bisa???
1. Apa saja konsep dasar asuhan
bayi?
2. Tips menjaga kehangatan
bayi??
3. Kapan harus mencuci tangan?
4. Bagaimana cara mencegah
infeksi?
SEMOGA BERMANFAAT……

Anda mungkin juga menyukai