0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi ibu nifas dan menyusui serta metode keluarga berencana pasca persalinan yang dapat diterapkan, termasuk vitamin A sebesar 200.000 IU yang diberikan kepada ibu nifas.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi ibu nifas dan menyusui serta metode keluarga berencana pasca persalinan yang dapat diterapkan, termasuk vitamin A sebesar 200.000 IU yang diberikan kepada ibu nifas.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi ibu nifas dan menyusui serta metode keluarga berencana pasca persalinan yang dapat diterapkan, termasuk vitamin A sebesar 200.000 IU yang diberikan kepada ibu nifas.
Wahyu Kusuma Dewi 19402012 Kebutuhan Gizi Nutrisi yang di konsumsi oleh ibu nifas harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori baik untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya. Gizi Ibu Menyusui Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter setiaphari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu. Karbohidrat Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi. Lemak Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu. Protein Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-15%. Sumber protein yaitu : Nabati : Tahu, tempe dan kacang – kacangan Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting Vitamin dan Mineral Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi. Sumber vitamin : Hewani dan nabati. Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan yodium. Cairan Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari post partum. Minum kapsul Vit A (200.000 unit). Keluarga Berencana Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas . Salah satu program Keluarga Berencana untuk menurunkan AKI yaitu dengan KB Pasca Persalinan. KB Pasca Persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu setelah melahirkan Tubektomi atau Vasektomi (MOW/MOP) MOW/MOP merupakan metode kontrasepsi mantap bagi pasangan yang ingin membatasi jumlah anak. Tubektomi dapat dilakukan maksimal 1 minggu pasca persalinan. Lewat dari waktu tersebut, tubektomi paling cepat dilakukan 4 minggu setelah persalinan. Tubektomi tidak akan mengganggu produksi ASI, sehingga dapat digunakan bagi ibu menyusui. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD) IUD merupakan metode pilihan kontrasepsi jangka panjang yang efektif hingga 5-12 tahun (tergantung jenisnya). IUD dapat dipasang 10 menit setelah plasenta terlepas dari rahim atau maksimal 48 jam pasca persalinan. IUD tidak mengganggu produksi ASI, sehingga dapat digunakan bagi ibu menyusui. Efek samping yang dapat terjadi adalah perubahan pola atau jumlah haid, nyeri perut, dan peningkatan cairan (sekret) vagina. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implan) Implan merupakan pilihan metode kontrasepsi hormonal yang efektif selama 3-5 tahun, tergantung jenis implan yang dipasang. Pemasangan implan disarankan 6 minggu pasca persalinan. Metode ini tidak menggangu produksi ASI, sehingga dapat digunakan bagi ibu menyusui. Efek samping yang dapat muncul adalah perubahan pola atau jumlah haid, peningkatan berat badan, nyeri kepala, mual, dan perubahan mood. KB Suntik KB suntik merupakan metode kontrasepsi hormonal jangka pendek. KB suntik progestin 3 bulanan baru dapat diberikan di atas 6 minggu setelah persalinan dan aman digunakan bagi ibu menyusui. Sedangkan, KB suntik kombinasi 1 bulanan tidak dapat diberikan bagi ibu menyusui karena akan mengganggu produksi ASI. Efek samping yang dapat muncul adalah peningkatan berat badan, perubahan pola atau jumlah haid, nyeri kepala, dan perubahan mood. Pil KB Pil KB merupakan metode kontrasepsi hormonal jangka pendek. Pil KB progestin (mini pil) dapat segera digunakan pada ibu pasca bersalin dan aman digunakan bagi ibu menyusui. Sedangkan, pil KB kombinasi tidak dapat diberikan pada ibu menyusui, karena akan mengganggu produksi ASI. Efek samping yang dapat muncul adalah peningkatan berat badan, gangguan pola atau jumlah haid, dan nyeri perut. Kondom Kondom merupakan metode kontrasepsi barrier (penghalang) jangka pendek yang digunakan pada pria. Kondom apabila digunakan secara baik dan benar akan sangat efektif sebagai alat kontrasepsi. Metode Amenore Laktasi MAL adalah metode kontrasepsi alamiah yang mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif (minimal 8 kali sehari dengan jarak menyusui tidak lebih dari 4-6 jam), tanpa pemberian tambahan makanan ataupun minuman apapun. Tiga persyaratan yang wajib dipenuhi agar MAL efektif sekurang-kurangnya selama 6 bulan, yaitu usia bayi kurang dari 6 bulan, memberikan ASI ekslusif, dan ibu belum kembali menstruasi. Konseling KB Konseling KB merupakan percakapan tatap muka atau wawancara antara klien dengan konselor, yang diselenggarakan dengan sengaja, dengan tujuan membantu klien tersebut membuat keputusan yang sesuai dengan kondisi dan keinginannya, serta pilihannya berdasarkan informasi yang lengkap tentang alat kontrasepsi. Pemilihan dan pemakaian alat KB yang didahului dengan Konseling KB akan membuat peserta KB merasa aman dan nyaman. Rasa aman dan nyaman dalam memakai alat KB bisa tercapai karena Konseling KB membantu calon peserta KB supaya bisa memilih dan menggunakan cara KB yang sesuai dengan keadaan diri dan kebutuhannya. Peserta KB memilih sendiri alat KB yang dipakainya sesudah mendapatkan penjelasan tentang bermacam-macam cara atau alat KB dan kemungkinan yang bisa dialaminya kalau menggunakan alat atau cara KB tersebut. Konseling KB membuat peserta KB tidak akan ikut-ikutan orang lain dalam memilih alat KB. Juga tidak akan menyebabkan dia terpaksa memakainya, misalnya karena dibujuk, diancam, atau didesak orang lain. Dalam pelaksanaannya, Konseling KB mempunyai 3 persyaratan, yaitu Suka rela (telah diberi informasi bahwa ada berbagai upaya penyelesaian yang bisa dipilih) Bahagia dan merasa senang karena dibantu, dan Sehat kliennya dan konselornya. Dalam melaksanakan konseling KB disarankan memakai alat bantu atau media konseling agar memudahkan pemahaman klien sehingga klien dapat memutuskan menggunakan alat KB yang tepat. Adapun macam-macam media konseling yang bisa digunakan antara lain: Lembar balik, Q chard, Leaflet,Buku,Poster,Celemek Alat Reproduksi (Wanita dan Pria),Alokon Kit, Alat dan obat KB,Video,ABPK Question • Berapa banyak vitamin A yang diberikan kepada ibu nifas? a. 2.000.000 IU b. 2000 IU c. 20.000 IU d. 200.000 IU
• Alat kontrasepsi pascasalin yang tidak boleh diberikan kepada ibu
adalah... a. AKDR b. AKBK c. Pil Progestin d. Pil Kombinasi e. MOW