Anda di halaman 1dari 11

REFRESH TRAINING STAFF PKPR PUSKESMAS SE KAB, SUMBA BARAT

WAIKABUBAK, 19 – 22 APRIL 2021

MASALAH GIZI PADA


REMAJA
 Masalah kelebihan / kekurangan gizi pada
remaja adalah masalah yang penting krn tdk
hanya mempunyai resiko penyakit tertentu,
tapi juga dpt mempengaruhi kebugaran,
konsentrasi dan prestasi
 Sesuai Modul PKPR yg diterbitkan
Kementrian Kesehatan RI ada 3 masalah gizi
pada remaja yaitu Anemia, Kurang Energi
Kronik (KEK) dan Obesitas
ANEMIA

 Saat dimana kadar Hb dalam darah kurang dari


normal atau kurang darah
 Anemia berbeda dengan tekanan darah rendah
 Penyebab : ketidak seimbangan antara
konsumsi bahan makanan bersumber zat besi
yang masuk dalam tubuh dengan kebutuhan
tubuh akan zat besi. Faktor lain yaitu : ibu
hamil, masa tumbuh kembang remaja (remaja
putri), penyakit kronis (TBC), infeksi dll
 Batas anemia, apabila Hb:
a) Anak usia sekolah <12 grm persen
b) Wanita Dewasa < 12 gram persen
c) Laki – laki dewasa < 13 gram persen
d) ibu hamil < 11 gram persen
e) ibu menyusui < 12 gram persen
 Gejala Anemia
 5 L (letih, lemah, lesu, lelah dan lalai)
 Kepala pusing, mata berkunang – kunang
 Anemia pada remaja dapat mengakibatkan menurunya
kekampuan tubuh, belajar, kebugaran, daya tahan tubuh
terhadap penyakit dan menghambat tumbuh kembang
 Cara mengatasi anemia pada remaja
 menambah asupan zat besi
 anemia gizi dalam jangka pendek
ditanggulangi dengan tablet tambah darah
sesuai dosis
 jangka panjang asupan makanan sehari
hari yang mengandung zat besi
KURANG ENERGI KRONIK (KEK)
 Khususnya kurangnya kharbohidrat secara terus menerus
 Merubah perilaku gizi terutama pada remaja putri (jaga
badan)
 Gunakan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang)
1) makanlah aneka ragam makanan
2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan
energi
3) Makanlah sumber kharbohidrat setengah dari
kebutuhan energi
4) Batasi konsumsi lemak, minyak sampai ¼ dari
kecukupan energi
5) Gunakan garam beryodium
6) Makanlah makanan sumber zat besi
7) Biasakan sarapan
8) Minum air bersih, aman dan cukup
jumlahnya
9) Lakukan kegiatan fisik
10) Hindari minuman beralkohol
Obesitas

 Terjadi karena asupan energi yang melebihi


kebutuhan tubuh, disimpan tubuh sebagai
cadangan energi dalam bentuk lemak maka bisa
menjadi gemuk
 Akibat buruknya : penyakit degeneratif (jantung,
ht, diabetes, darting)
 Beberapa perilaku remaja yang salah ttg gizi :
A. Lebih suka makan jajanan yang kurang bergizi
(gorengan, coklat manis, permen, es manis)
B. Sering makan diluar rumah ( waktu / jam
makan tidak tentu) sehingga dpt
mengganggu sistem pencernaan (gangguan
maag / nyeri lambung)
C. Sering tidak sarapan karena tergesa – gesa
ke sekolah (lapar dan lemas sampai sekolah)
akhirnya kemampuan, konsentrasi dalam
belajar menurun, keluar keringat dingin,
kesadaran menurun bahkan sampai pingsan
D. Khusus remaja putri sering menghindari beberapa jenis
makanan dan minuman bergizi untuk menjaga kulit dan
bentuk tubuh. Kurangi kharbo (nasi) dari jumlah yang
seharusnya karena takut gemuk, susu dan telur krn takut
mempengaruhi kulit sehingga mengakibatkan kurangnya
protein hewani sehingga tubuh tidak dapat tumbuh dan
mencapai tinggi yang optimal
E. Standar “LANGSING” tidak jelas untuk remaja. Remaja
putri sering melakukan diet yang tidak benar akibatnya
pusing, lemas. Sering menggunakan obat2an atau bahan
penurun berat badan tanpa anjuran dokter atau ahli gizi
Perhitungan IMT anak dan remaja

 IMT (Indeks Masa Tubuh) adalah


perbandingan antara Berat Badan (kg)
dengan Tinggi Badan ² (meter)

BERAT BADAN (kg)

IMT
TINGGI BADAN ² (mtr)

Kepmenkes RI Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri PSG


anak

Anda mungkin juga menyukai