Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi begitu pesat seiring kebutuhan manusia yang
begitu kompleks. Teknologi dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia.
Tak terkecuali dalam hal yang berkaitan dengan fungsi makhluk hidup, yakni
bereproduksi. Banyak negara yang gagal dalam mengontrol atau mengendalikan
laju pertumbuhan penduduk. Akibatnya, akan muncul masalah-masalah lain dalam
bidang sosial-ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, dan sebagainya.
Begitu banyaknya masalah dunia yang berkaitan maupun bersinggungan dengan
kependudukan, membuat peneliti mengembangkan sebuah alat yang dapat
digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut. Hingga saat ini,
kita telah mengenal berbagai macam alat kontrasepsi yang dapat dipilih untuk
meminimalisir kelahiran tak direncanakan.
Chip Kontrasepsi akhirnya menjadi suatu terobosan dalam modernisasi
alat-alat kontrasepsi. Chip ini tentunya dapat memberikan alternatif untuk
mengatasi masalah kependudukan dunia, seperti mengendalikan angka kelahiran.
Sebuah menfaat yang besar untuk membantu menciptakan kesejahteraan umat
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan tersebut, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah pembuatan dan pengembangan Chip Kontrasepsi?
2. Bagaimana cara kerja Chip Kontrasepsi?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan Chip Kontrasepsi?
4. Apa dampak penggunaan Chip Kontrasepsi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dan kegunaan dari penulisan dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui seluk-beluk Chip Kontrasepsi.

2. Untuk mengetahui dan memberikan informasi perihal penggunaan


Chip Kontrasepsi.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan dari makalah ini yang diharapkan dapat diperoleh dari
pembaca adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Diharapkan makalah ini dapat memberikan penjelasan mengenai
modernisasi alat kontrasepsi, dalam hal ini Chip Kontrasepsi untuk
membantu masalah kependudukan dunia.
2. Secara Praktis
Memberikan masukan kepada pemerintah dalam mengatasi masalah
kependudukan dengan modernisasi alat kontrasepsi, Juga dapat
merangsang ide-ide baru untuk meneliti dan mengembangkan alatalat yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam beraktivitas.

BAB II
PEMBAHASAN

Pengaturan kelahiran, yang dikenal pula sebagai kontrasepsi dan pengaturan


fertilitas, merupakan metoda atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Perencanaan, pembekalan, dan penggunaan kontrasepsi disebut keluarga berencana.
Seks aman, seperti penggunaan kondom wanita atau pria, juga dapat membantu
mencegah infeksimenular seksual. Metode pengaturan kelahiran telah digunakan sejak
zaman dahulu, tetapi metode yang efektif dan aman baru tersedia pada abad ke 20. Pada
beberapa kebudayaan akses pada kontrasepsi dibatasi karena dianggap tidak seesuai
baik secara moral maupun politik.

Kontrasepsi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mewakili semua


tindakan atau usaha untuk mencegah dan menunda terjadinya kehamilan. Di negaranegara dengan tingkat kelahiran tinggi kontrasepsi diartikan sebagai sebuah tindakan
untuk mengendalikan kehamilan.
Saat ini ada banyak metode dan jenis kontrasepsi, ada yang diperuntukkan bagi
pria dan khusus untuk wanita. Beberapa metode kontrasepsi tersebut bersifat permanen
dan beberapa jenis yang lain bersifat sementara.
Secara umum metode kontrasepsi terbagi atas dua jenis yaitu barrier (pembatas
atau penghalang) dan hormon. Terdapat juga beberapa jenis alat kontrasepsi yang lain
yaitu sterilisasi, KB alami, dan abstinence.
Metode kontrasepsi yang paling efektif adalah sterilisasi dengan vasektomi pada
pria dan pengikatan tuba/saluran falopii pada wanita, alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR/IUD) dan kontrasepsi implan (susuk KB).Ini disusul dengan sejumlah
kontrasepsi hormonal termasuk pil oral, koyo, cincin vagina, dan suntik. Metode yang
kurang efektif termasuk barier seperti kondom, diafragma, dan sponge kontrasepsi serta
metode keluarga berencana alamiahs. Metode yang kurang efektif yaitu spermisida dan
sanggama terputus oleh pria sebelum ejakulasi. Sterilisasi, walaupun sangat efektif,
biasanya tidak reversibel; semua metode lain bersifat reversibel, sebagian besar segera
setelah dihentikan. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan dalam beberapa hari
setelah hubungan seks tanpa perlindungan. Ada yang menganggap pantang berhubungan
seks sebagai kontrasepsi, tetapi pendidikan seks yang hanya mengandalkan pantang
dapat meningkatkan kehamilan di usia remaja jika tidak disertai pendidikan kontrasepsi.
[8][9]

Dalam remaja, kehamilan mempunyai risiko lebih besar berakhir buruk.


Pendidikan seks yang komprehensif dan akses pada kontrasepsi menurunkan tingkat
kehamilan yang tidak diinginkan pada kelompok usia ini. Walaupun semua bentuk
kontrasepsi dapat digunakan oleh orang muda, metode kontrasepsi reversibel jangka
panjang seperti implan, AKDR/IUD, atau cincin vagina secara khusus bermanfaat dalam
menurunkan tingkat kehamilan remaja. Setelah melahirkan, wanita yang tidak menyusui
secara eksklusif dapat hamil lagi dalam empat hingga enam minggu. Beberapa metode
kontrasepsi dapat dimulai segera setelah melahirkan, tetapi yang lain perlu ditunda

hingga enam bulan. Bagi yang menyusui secara eksklusif metode progestin lebih dipilih
dibandingkan dengan kontrasepsi oral kombinasi. Bagi yang telah mencapai menopause
disarankan untuk meneruskan kontrasepsi hingga setahun setelah menstruasi terakhir.
Terdapat sekitar 222 jutaan wanita yang ingin menghindari kehamilan di negara
berkembang yang tidak menggunakan metode kontrasepsi modern. Penggunaan
kontrasepsi di negara berkembang telah menurunkan angka kematian ibu sebesar 40%
(sekitar 270.000 kematian pada 2008 dapat dicegah) dan dapat mencegah hingga 70%
jika seluruh kebutuhan kontrasepsi terpenuhi. Dengan memperpanjang waktu antara
kehamilan, kontrasepsi dapat meningkatkan keberhasilan proses melahirkan pada
wanita dewasa serta kelangsungan hidup anak-anak mereka. Bagi wanita di negara
berkembang, penghasilan, aset, berat badan, dan tingkat pendidikan serta kesehatan
anak-anak mereka akan meningkat sejajar dengan peningkatan akses pada kontrasepsi.
Kontrasepsi meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena lebih sedikit beban anak, lebih
banyak wanita berpartisipasi sebagai tenaga kerja, dan berkurangnya konsumsi sumber
daya yang terbatas.

Chip Kontrasepsi
Cara terbaik untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan adalah dengan
kontrasepsi, yang saat ini banyak digunakan masyarakat di dunia. Dan biasanya, alat
tersebut berupa pil, spiral, suntikan, dan lainnya.
Tapi

kini

peneliti

di

Massachusetts

Institute

of

Technology

(MIT),

mengembangkan sebuah chip, yang ditanam di dalam tubuh, di antaranya di bokong,


lengan dan perut, untuk mengontrol kehamilanyang tidak diinginkan, dan sekaligus
sebagai alat kontrasepsi.
Dalam penelitiannya, alat ini aman digunakan, dan mampu bertahan hingga 16
tahun. Dan yang lebih penting, alat ini juga bisa dimatikan dan dihidupkan sesuai
keinginan pasiennya dengan menggunakan remote kontrol.
Alat yang belum diberi nama ini, menyimpan sejumlah hormon levonorgestrel di
dalamnya, yang biasa digunakan dalam banyak alat kontrasepsi. Dan alat ini akan

mengeluarkan hormon tersebut secara perlahan di dalam aliran darah sebanyak 30


mikrogram setiap harinya.
Untuk menanam implan ini ke dalam tubuh, diperlukan waktu sekitar 30 menit.
Cukup singkat bukan, dan yang kabar gembiranya, alat ini bertahan dalam jangka waktu
yang sangat lama. Peneliti berharap, alat ini akan siap di tahun 2018. Dan dapat
disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia, terutama ke negara-negara yang mempunyai
angka kelahiran tinggi.
Selama 16 tahun, ia akan terus melepaskan hormon levonorgestrel setiap
harinya. Namun proses tersebut bisa dihentikan dengan menggunakan remote nirkabel.
Proyek yang didukung Bill Gates ini akan diajukan untuk pengujian pra-klinis di
Amerika Serikat tahun depan. Chip ini kemungkinan bakal tersedia secara komersial
mulai 2018.
Chip berukuran 20mm x 20mm x 7mm itu akan memiliki 'harga kompetitif'. Alat
ini memiliki sebuah wadah hormon super-mini yang ditanamkan dalam microchip
seluas 1,5 cm. Kemudian sebuah muatan listrik kecil dialirkan untuk mencairkan segel
ultra-tipis di sekitar levonorgestrel, melepaskan dosis 30 mikrogram ke dalam tubuh.
Cara Kerja
Chip untuk mengendalikan kelahiran tersebut ditanam di bawah kulit wanita. Setelah
masuk di bawah jaringan kulit, ia akan melepaskan hormon levonorgestrel dalam dosis kecil.
Hormone levonorgestrel adalah hormone yang digunakan dalam pil KB.
Hebatnya lagi, chip ini akan bertahan selama 16 tahun. Selama itu, ia akan terus
melepaskan hormon levonorgestrel setiap harinya. Namun proses tersebut bisa dihentikan
dengan menggunakan remote nirkabel.
Chip berukuran 20mm x 20mm x 7mm itu memiliki sebuah wadah hormon super-mini
yang ditanamkan dalam microchip seluas 1,5 cm. Kemudian sebuah muatan listrik kecil
dialirkan untuk mencairkan segel ultra-tipis di sekitar levonorgestrel, melepaskan dosis 30
mikrogram ke dalam tubuh.

Secara sederhana, cara kerja alat ini adalah jika seorang ibu ingin mempunyai program
memiliki anak, maka tinggal mengaktifkan smartphone yang sudah terintegrasi dengan chip
tadi, nah demikian juga sebaliknya jika tidak ingin punya anak untuk sementara waktu, tinggal
non aktifkan saja smartphone nya.
Namun, tantangan berikutnya bagi para peneliti MIT adalah menjamin keamanan
mutlak dari perangkat ini. Terutama untuk mencegah aktivasi atau deaktivasi oleh orang lain
tanpa sepengetahuan si pemakai. Komunikasi dengan implan harus sedekat mungkin dengan
kulit sehingga orang di ruang sebelah tidak dapat mengaktifkan atau mematikan.

Robert Langer adalah salah satu peneliti yang menemukan chip ini. Dalam chip
tersebut terdapat tabung-tabung kecil, setiap tabung berisi satu dosis harian dari
levonorgestrel yang merupakan salah satu jenis hormon yang biasanya terdapat dalam
pil KB. Tabung tersebut dibungkus dengan lembaran logam titanium dan platinum yang
ultra-tipis sehingga hormon yang terkandung di dalamnya akan bocor dan akan terjaga
dengan baik.

Chip tersebut juga dilengkapi dengan remote control yang bisa mengatur chip
untuk menyalurkan arus listrik kecil ke tabung yang berisikan hormon tersebut sehingga
tutup logam yang membungkus tabung akan meleleh dan melepaskan satu dosis hormon
ke tubuh penggunanya melalui darah.
Selain itu, chip ini juga memiliki kelebihan yaituukurannya yang hanya sebesar
perangko dan efektivitasnya yang bisa tahan lama hingga lebih dari 16 tahun.
MicroCHIPS, perusahaan asal amerika, menjadi produsen alat KB masa depan ini, chip
ini diperkirakan baru bisa diproduksi massal dan masuk pasaran di tahun 2018. Sejauh
ini peneliti memastikan masih melakukan penelitian terhadap alat ini.
Alat ini tentu saja ditujukan bagi para istri yg berkeinginan untuk menunda
kehamilannya, yang sekaligus berfungsi untuk memperkecil angka kematian ibu ketik
melahirkan. Selain itu, banyaknya jumlah anak-anak terlantar dengan jarak usia yang
berdekatan juga menjadi perhatian pemerintah pada saat ini sehingga tercetuslah ide
untuk membuat alat kontrasepsi dengan teknologi mikrocip.

Simon Karger, kepala bedah dan intervensi bisnis di Cambridge Consultants,


mengatakan bahwa teknologi implan seperti ini menghadapi berbagai tantangan dan
risiko. Namun dia menambahkan bahwa secara keseluruhan implan jenis ini memiliki
nilai lebih bagi pasien. Dan dia meramalkan sebuah masa depan di mana sistem implan
pintar menjadi hal yang umum.
Inovasi tersebut nampaknya datang tepat pada waktunya ketika pemerintah dan
organisasi di seluruh dunia telah sepakat untuk menambah 120 lebih penduduk
perempuan pada 2020.
Sementara itu, Gavin Corley, seorang insinyur biomedis, mengatakan teknologi
ini membuka pintu bagi daerah di mana akses ke kontrasepsi tradisional terbatas.

Keunggulan dan Kekurangan


Keunggulan yang didapat dari alat kontrasepsi chip adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan alat ini dapat dikatakan mudah dibandingkan alat kontrasepsi
konvensional. Hanya dengan pembedahan kecil dengan bius lokal selama kurang
lebih 20 menit alat ini sudah dapat terpasang di tubuh wanita. Biaya yang
dikeluarkan pun tidak begitu besar
2. Penggunaan alat yang mudah. Cukup mengaturnya melalui sebuah remote
control. Apabila ingin menggunakannya maka tinggal mengaktifkan melalui
remote tersebut. Jadi penggunaannya dapat diatur oleh pengguna. Jika pengguna
ingin

mempunyai

anak

tinggal

menonaktifkan

alat

ini.

3. Manfaat utamanya yakni bisa membantu orang-orang yang lupa minum obat
ketika akan berhubungan badan. Penggunaan obat sebagai alat kontrasepsi
kurang mendapat minat karena seringnya 'kebobolan'. Sebelumnya telah ada

teknologi implan alat kontrasepsi namun dibutuhkan bantuan dokter untuk


menonaktifkan fungsinya.
4. Alat yang mampu bertahan selama 16 tahun. Dibandingkan dengan kontrasepsi
konvensional yang hanya bisa bertahan 5 sampai 10 tahun lamanya, alat ini lebih
lama masa bertahannya. Sehingga biaya untuk menggantinya lebih murah.
5. Teknologi ini memberi kesempatan bagi daerah di mana akses ke kontrasepsi
tradisional terbatas untuk bisa menikmati kontrasepsi dengan mudah.

Di samping keunggulan yang diberikan, tetap ada kekurangan yang muncul yaitu :
1.

Apabila remote jatuh ke tangan yang jahat dapat membahayakan wanita itu
sendiri. Oleh sebab itu harus dipastikan bahwa remote aman dan berada dalam
jangkauan wanita.

2. Jarak antara remote dan badan seseorang yang telah ditanamkan alat ini relatif
dekat. Tidak bisa dilakukan di ruangan yang berbeda. Hal ini sedikit merepotkan
namun disamping itu juga memberikan keamanan sehingga tidak sembarang
orang dapat mengaktifkan maupun menon aktifkan alat ini. Oleh sebab itu
kemanan pengguna tetap terjaga.
3. Menimbulkan keresehan di masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai dan
norma-norma.

Dengan

menggunakan

chip

ini,

dikhawatirkan

akan

mengakibatkan pergaulan yang tidak sehat.


4. Faktor keamanan dan kenyamanan yang belum teruji untuk semua sifat wanita
di seluruh dunia.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kemajuan teknologi berdampak pada semua aspek kehidupan manusia. Kita
harus tetap bijak dalam menggunakan teknologi agar tercipta keselarasan. Chip
Kontrasepsi hanya sebagian kecil dari dampak penelitian dan pengembangan yang
dilakukan umat manusia dewasa ini. Teknologi akan terus berkembang seiring
kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
Chip Kontrasepsi dapat membantu dalam meminimalisir dan mengontrol
tingkat fertilitas atau kelahiran secara lebih modern. Dengan hadirnya alat kontrasepsi
canggih ini diharapkan akan membantu mengurangi dampak permasalahan penduduk.

Saran

Pemerintah negara-negara di dunia, terutama Indonesia yang notabene


mempunyai tingkat kelahiran yang cukup pesat harus mempertimbangkan menggunakan
teknologi atau alat-alat hasil modernisasi untuk dapat mengendalikan angka kelahiran.
Pembaharuan sistem dan alat diharapkan mampu memaksimalkan upaya yang tengah
dilakukan pemerintah untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan akibat
membludaknya jumlah penduduk.

Anda mungkin juga menyukai