Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI SUNTIK KB

DI PUSKESMAS PENAJAM

Oleh:

RANI KANIO MULYONO


21082041

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS

WIYATA HUSADA SAMARINDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
bimbinganNya saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan kontrasepsi suntik KB.
Dalam penyusunan laporan praktik ini saya menyadari adanya kekurangan dan
kesulitan, namun karena adanya bantuan dari berbagai pihak semua ini dapat
terselesaikan. Oleh sebab itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak H. Mujito Hadi, MM, selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda
2. Bapak Assoc. Prof. Dr.Eka Ananta Sidharta, CA.,CfrA, selaku Rektor Institut
Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
3. Ibu Hestri Norhapifah, S.ST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
4. Dedah Zubaidah, S.ST selaku pembimbing yang telah menyediakan fasilitas
praktik dan ilmu selama dua minggu.
5. Dwi Hartati, S.SiT, M.Keb Selaku Pembimbing Akademik Yang Telah berkenan
waktu untuk memberikan bimbingan hingga penyusunan laporan ini selesai.
6. Dosen yang telah memberikan bekal ilmu.
7. Pasien Puskesmas Penajam yang bersedia dilakukan pengkajian.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharap
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dan
laporan selanjutnya. Akhirnya saya berharap semoga laporan asuhan keperawatan ini
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sekalian.

Penajam, Juli 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lajunya pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat kematian aksar


dan tingkat kelahiran kasar. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia
juga tidak luput dari maslah kependudukan, secara garis besar maslaah- masalah
pokok mengenai kependudukan yang dihadapi oleh Indonesia adalah jumlah
penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan penduduk relative tinggi,
penyebaran penduduk yang tidak merata dan tingkat social ekonomi rendah
(Winjkjosastro, 2005)
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami
istri untuk menghindarkan kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan dalam jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008). KB
mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui
pencegahan kehamilan melalui pendewasan usia hamil, menjarangkan
kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak dianggap cukup. Setiap wanita
berhak memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap metode KB yang
mereka pilih efektif, aman, terjangkau dan juga metode-metode pengendalian
kehamilan yang tidak bertentangan dengan hukum dan perundang-undangan
yang berlaku (Pinem, 2009)
Metode kontrasepsi teridiri dari berbagai macam metode. Semua metode
kontrasepsi mempunyai efek samping (akibat pemakaian KB, bukan gejala
suatu penyakit), yang harus diketahui oleh pemakai (akseptor) sebelum
memakainya. Sebagian besar para pasangan usia subur di Indonesia
menggunakan kontrasepsi suntik (Suzzane, 2009).
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah
pengguna kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 4.000.000 orang. Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 terdapat
kecenderungan peningkatan jumlah pemakai kontrasepsi jenis injeksi dari 11,7%
pada tahun 2008, pada tahun 2009 menjadi 15,2%, dan 21,1% pada tahun 2010,
kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 27,8%. Metode kotrasepsi jenis injeksi
merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia (Surbakti,
2003)
Mengingat metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB
yang efektif, terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun masih banyak
juga didapatkan akseptor kontrasepasi suntik yang mengalami efek samping
sehingga para akseptor mengalami kekhawatiran, kecemasan yang berlebihan.
Sebaiknya sebelum menggunakan kontrasepsi suntik, satu bulan akseptor
harus mengetahui dan memahami tentang efek samping yang ditimbulkannya
sehingga tidak menimbulkan drop out bagi akseptor kontrasepsi suntik.
B. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
dengan manajemen varney dan mendokumentasikan hasil asuhan dalam bentuk
asuhan kebidanan
C. Tujuan khusus
1. Mampu menerapkan konsep asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
2. Mampu menerapan konsep manajemen varney asuhan kebidanan akseptor
KB suntik
3. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
4. Menganilisis pengakajian asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
5. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kontrasepsi
Pengertian kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen.Penggunaan kontrasepsi berupa salah satu variabel yang
mempengaruhi fertilitas. Syarat dan kontrasepsi adalah aman pemakaiannya
dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya
dapat diatur sesuai keinginan, tidak mengganggu hubungan persetubuhan,
tidak memerlukan kontrol yang tepat, sederhana dan murah dan dapat
diterima oleh pasangan suami istri (Mochtar, 1998).
B. Macam-macam Kontrasepsi
Ada dua jenis metoda kontrasepsi yaitu metoda cara kontrasepsi
sederhana dan cara modern.

1. Cara Metode Kontrasepsi Sederhana. Maksudnya adalah cara


mencegah kehamilan dengan alat dan juga bisa tanpa alat. Tanpa
alat ini bisa dilakukan dengan cara senggama terputus dan juga
sistem kalender. Sedangkan bila menggunakan alat bisa
dilakukan dengan kondom, cream atau jelly.
2. Cara Metoda Modern/ Metode Efektif. Cara ini pun dibedakan
dengan cara yang permanen atau pun tidak permanen. Alat
kontrasepsi permanen adalah dengan jalan operasi steril baik
pada laki-laki atau pun wanita. Kontrasepsi permanen laki-laki
disebut dengan vasektomi (sterilisasi pada pria) dan pada wanita
disebut dengan tubektomi (sterilisasi pada wanita). Pada
umumnya kita kenal dengan sebutan istilah KB steril. Sedangkan
jenis KB non permanen adalah dengan pil, AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant.
Berikut beberapa macam alat kontrasepsi yang sering digunakan
dalam masyarakat kita:
1. Kondom
Kondom ini adalah alat pencegah kehamilan yang sudah
cukup popular bahkan dijual bebas di toko apotik. Kondom
ini bahkan menjadi kampanye kondom kontroversialyang
pernah diutarakan oleh Menteri Kesehatan. Kondom adalah
suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak
berpori, dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri (tegang)
sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah
dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat
mencegah penularan penyakit seksual, termasuk adalah
penyakit HIV/AIDS.
2. Obat Pil KB
Pil KB adalah salah satu mencegah terjadinya kehamilan. Pil
KB ini diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan
menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
dimulai segera setelah menstruasi, atau pada masa post-
partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika
seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil
ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama
masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah
kehamilan yang lain.
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Biasa kita kenal dengan IUD (Intra Uterine Device).Alat ini
sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya
pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar produksi air
susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat
menggunakan sarana kontrasepsi ini.Karena itu, setiap calon
pemakai IUD ini perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk jenis alat kontrasepsi yang satu ini.
4. Injeksi (Suntik KB)
Metoda alat kontrasepsi suntikan ini adalah merupakan
bagian dari obat pencegah kehamilan yang penggunaannya
dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada
wanita subur.Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone
Acetate (DMPA).Penyuntikan dilakukan pada otot (intra
muskuler) di pantat (gluteus) yang dalam atau pada pangkal
lengan (deltoid).Dan ini masuk dalam jenis alat kontrasepsi
yang juga biasa dipergunakan.
5. Norplant(susuk)
Norplant sama artinya dengan implant. Susuk atau implant ini
adalah merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk waktu 5 tahun. Norplant biasanya dipasang
di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat
tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api
yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing kapsul
mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga
terkandung dalam beberapa jenis pil KB.Hormon ini lepas
secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul
diambil dari lengan pemakai.Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan
kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis.( The
Boston’s Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992)
6. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)
Alat kontrasepsi yang dilakukan dengan cara eksisi atau
menghambat tuba fallopi yang membawa ovum dari ovarium
ke uterus dengan cara melakukan pemotongan atau
pengikatan dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan
pemasangan klep atau cincin silastik. Kontrasepsi ini
merupakan satu-satunya kontrasepsi wanita yang bersifat
permanen.
7. Vasektomi (Sterilisasi Pria)
Adalah pemotongan atau penyumbatan vas deferens untuk
mencegah lewatnya sperma
C. KB Suntik
1. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang
hanya berisi berupa hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh
wanita secara periodic.( BKKBN 1999 ).
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke
dalam tubuh dalam jangka wkatu tertentu kemudian masuk ke dalam
pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
untuk mencegah kemungkinan timbulnya kehamilan ( Bazad 2002 ).
2. Jenis KB Suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik :
a. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat / Depo
Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg
dengan cara di suntikan I.M
b. DOPO NET-EN (Norethindrone Enanthare / Depo
Noristeral)
Diberkan dalmi dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8
mgg) dengan cara disuntikkan secara I.M
3. Mekanisme Kerja
a. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH
(LH Surge) respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di
hipotalamus dari pada kelenjar hipofise, (menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
b. Sekunder
 Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
 Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
 Menghambat trasportasi gamet dan tuba
 Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna
untuk implantasi hasil konsepsi
4. Indikasi
KB suntik diberikan kepada wanita yang mengiginkan kontrasepsi
jangka panjang (wanita yang telah mempunyai cukup anak, telah anggan
/ tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.Ini juga diberikan kepada wanita
yang mempunyai kontra indikasi estrogen / menunjukkan efek samping
diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati
menopause.
5. Kontraindikasi
Ada 2 macam yaitu:
a. Kontra indikasi secara mutlak
 Terdapat tromboflebitis / riwayat tromboflebitis
 Kelainan serebro vaskuler
 Fungsi hati tidak / kurang baik
 Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan
aklat reproduksi
 Varices berat
 Adanya kehamilan
b. Kontra indikasi secara relative
 Hipertensi
 Diabetes
 Perdarahan abnoermal / pervaginam
 Fibromioma uterus
 Penyakit jantung dan ginjal
6. Macam-macam kontrasepsi suntik
Ada 3 macam yaitu :
a. Depo Provera
Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk
tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek
progesterone yang kuat dan sangat efektif
 Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3
bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluteus agak dalam
 Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100
perempuan tidap tahan asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur.
 Keuntungan
 Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap
hari seperti menelan pil
 Tidak mengandung esterogen sehingga
tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
 Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
 Dapat digunakan oleh perempuan usia
lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
 Membantu mencegah kanker endometrium
dan kehamilan ektopik
 Tidak menggangu hubungan seksual,
mengurangi rasa nyeri dan haid
 Tidak di dapat pengaruh sampingan dari
pemakaian esterogen
b. Noristat (norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot)
larutannya merupakan campuran bernzyl benzoate dan
casrol oil dalam perbandingan 4 : 6 efek kontrasepsinya
terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir
servik.
 Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan da;am dosis 200 mg/cc sekali setiap 2
bulan dengfan cara I.M untuk 6 bulan pertama
suntikan diberikan setiap 8 mgg dan setelah itu
setiap 12 mgg
 Keuntungan
 Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
 Tidak berefek buruk terhadap laktasi
 Kembalinya kesuburan lebih cepat
 Kadar hb sering bertambah setinggi, dapat
mencegah anemia
 Siklus haid lebih stabil
c. Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy
progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate
 Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone
anantat dan 5 mg estradiol varelat yang diberikan
melalui I.M sebulan sekali
 Efektifitas
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100
perempuan) selama tahun pertama penggunaan
 Keuntungan
 Resiko terhadap kesehatan kecil
 Tidak berpengaruh pad ahubungan sex
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
 Jangka Panjang
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
7. Efek Samping KB Suntik
a. Gangguan haid
Keluhan terbanyak para pemakai KB suntik adalah
gangguan perdarahan.Hampir 40% kasus mengeluh
ganguan haid sampai akhir tahun pertama suntikan
DMPA. Perdarahan bercak merupakan keluhan terbanyak,
yang akan menurun dengan makin lamanya pemakaian,
tetapi sebaliknya jumlah kasus yang mengalami
pendarahan makin banyak dengan makin lamanya
pemakaian (Siswosudarmo, 2007).
Keluhan terbanyak para pemakai KB suntik adalah
gangguan perdarahan.Hampir 40% kasus mengeluh
ganguan haid sampai akhir tahun pertama suntikan
DMPA. Perdarahan bercak merupakan keluhan terbanyak,
yang akan menurun dengan makin lamanya pemakaian,
tetapi sebaliknya jumlah kasus yang mengalami
pendarahan makin banyak dengan makin lamanya
pemakaian (Siswosudarmo, 2007). Penatalaksanaan untuk
amenorea, yakinkan ibu bahwa hal itu adalah bisa, bukan
merupakan efek samping yang serius, evaluasi untuk
mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi
amenorea setelah masa siklus haid yang teratur.Jika tidak
ditemui masalah, jangan berupaya untuk merangsang
pendarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi
(Handayani, 2010). Perdarahan ringan atau spooting,
sering terjadi dan tidak berbahaya.Bila spooting terus
berlanjut, atau haid telah berhenti tetapi kemudian terjadi
perdarahan, maka perlu di cari penyebab perdarahan
tersebut kemudian di lakukan penanganan yang tepat.Bila
penyebab perdarahan tidak diketahui dengan jelas, Tanya
klien apakah masing ingin melanjutkan suntikan. Bila
tidak ganti dengan jenis kontrasepsi lain. Bila perdarahan
banyak atau lebih dari 8 hari, atau 2 kali lebih banyak dari
perdarahan dalam siklus haid yang normal, jelaskan
kepada klien bahwa haid yang normal, jelaskan kepada
klien bahwa hal itu biasa terjadi pada bulan pertama
suntikan. Bila klien tidak dapat menerima keadaan
tersebut, atau perdarahan yang terjadi mengancam
kesehatan klien, suntikan dihentikan. Ganti metode
kontrasepsi lain. Untuk mencegah anemia pada klien,
perlu di berikan preparat besi dan anjurkan agar
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat
besi (Pinem, 2009).
b. Perubahan Berat badan
Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram
dalam beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB
(Suratun, 2008). Perubahan BB kemungkinan disebabkan
karena hormon progesteron mempermudah perubahan
karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak
banyak yang bertumpuk di bawah kulit dan bukan
merupakan karena retensi (penimbunan) cairan tubuh,
selain itu juga DMPA merangsang pusat pengendali nafsu
makan di hipotalamus yang dapat menyebabkan akseptor
makan lebih banyak dari biasanya. Akibatnya pemakaian
suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah
(Hanafi, 2005). Penanggulanganya, jelaskan kepada
akseptor bahwa kenaikan penurunan BB adalah efek
samping dari pemakaian suntikan, akan tetapi tidak selalu
perubahan berat tersebut diakibatkan dari pemakaian
suntikan KB. Kenaikan dapat disebabkan oleh hal-hal
lain, namun dapat pula terjadi penurunan BB. Hal ini pun
tidaklah selalu disebabkan oleh suntikan KB dan perlu
diteliti lebih seksama.Pengaturan diet merupakan pilihan
yang utama.Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah
kalori disertai olahraga seperti olah raga yang teratur dan
sebagainya. Bila terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi
kalori, bila tidak berhasil, dianjurkan untuk ganti cara ke
kontrasepsi non hormonal (Suratun, 2008).
c. Pusing dan Sakit Kepala
Rasa berputar/sakit di kepala, yang dapat terjadi pada satu
sisi atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala biasanya
bersifat sementara.pusing dan sakit kepala disebabkan
karena reaksi tubuh terhadap progestreon sehingga
hormon estrogen fluktuatif (mengalami penekanan) dan
progesteron dapat mengikat air sehingga sel – sel di dalam
tubuh mengalami perubahan sehingga terjadi penekanan
pada syaraf otak (Suratun, 2008).
Penanggulanganya, jelaskan secara jujur kepada calon
akseptor bahwa kemungkinan tersebut mungkin ada,
tetapi jarang terjadi.Biasanya bersifat sementara.
Pemberian anti prostaglandin atau obat mengurangi
keluhan misalnya asetol 500mg 3x1 tablet/hari atau
paracetamol 500mg 3x1. Bila tidak ada perubahan ganti
dengan cara kontrasepsi non hormonal (Suratun, 2008).
d. Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari
liang senggama dan terasa mengganggu. Ini jarang terjadi
pada peserta suntik, tidak berbahaya kecuali bila berbau,
panas, atau terasa gatal sebaiknya dilakukan pemeriksaan
lebih lengkap untuk mengetahui adanya infeksi, jamur,
atau candida. Keputihan atau Fluor Albus merupakan
sekresi vaginal abnormal pada wanita.Keputihan yang
disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa
gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian
luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara
lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini
dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil. Penanggulanganya, jelaskan
bahwa peserta suntik jarang terjadi keputihan.Apabila hal
ini terjadi juga harus di cari penyebabnya dan diberikan
pengobatannya.Konseliang sebaiknya dilakukan sebelum
peserta ikut KB suntik.Anjurkan untuk menjaga
kebersihan alat genetalia dan pakaian dalam agar tetap
bersih dan kering. Bila keputihan sangat menganggu
sebaiknya di rujuk untuk mendapatkan pengobatan yang
tepat (Suratun, 2008)
DAFTAR TILIK SUNTIK KB

Nama mahasiswa :
Nim :
Tingkat/semester :
Tanggal penilaian :

Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :

0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan


1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau
tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-
ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya
diri

KASUS
LANGKAH / TUGAS
0 1 2 3

PERSIAPAN

1. Persiapan alat
 Obat suntik kontrasepsi suntikan progestin sesuai
pilihan
 Spuit Disposable 3cc
 Kapas alkohol
 Tensimeter
 Timbangan BB
 Buku Regester KB
 Kartu Akseptor
 Tempat Jarum
 Jarum disposable
 Bengkok
 Tempat sampah medis
2. Persiapan lingkungan
 Ruangan yang tidak bising
 Nyaman
 Tenang
 kursi
 meja tulis
 bed
3. Persiapan Ibu
 Ibu dalam kondisi siap dianamnesis

4. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah


 Sopan dan ramah

 Menunjukkan niat membantu

 Tanggap
 Menjaga privasi

PROSEDUR

5. Mencuci tangan
6. Berikan informasi tentang KB suntik

7. Menanyakan riwayat HPHT

8. Klien setelah dilakukan pemeriksaan TTV,


dipersilahkan naik di tempat tidur
9. Menyiapkan suntikan
 Memeriksa tanggal kadaluarsa obat
penyuntikan
 Mengocok vial dengan baik sampai obat
larut/ tercampur
 Membuka penutup logam/ plastic vial
 Membuka kemasan spuit steril
10. Klien disiapkan dengan posisi miring , bagian
bokong yang disuntik dibersihkan dengan kapas
alcohol.
11. Obat yang sudah disiapkan di spuit, sebelumnya
jarum injeksi diganti baru

12. Obat disuntikkan dengan cara IM tegak lurus


sampai jarum masuk seluruhnya, aspirasi
13. Setelah selesai jarum dibuang ditempat yang telah
disediakan
14. Klien dirapikan , tindakan didokumentasikan
15. Klien diberi kartu Akseptor dan dipesan kembali
sesuai jadwal yang ditentukan
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100 =
141
TANGGAL :
PARAF PEMBIMBING :

TANDA TANGAN PRAKTIKAN :


DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Bagus Gde Manuaba.Prof dr. Ida.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan
KB.Jakarta: EGC
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=420
http://kesmas-unsoed.com/2010/12/makalah-kb-suntik.html
Berliani, paulina. 2009. Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-
finder.com/pdf

Anda mungkin juga menyukai