Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA HARIAN MAHASISWA

Nama Mahasiswa : Rani Kanio Mulyono


NIM : 21082041
Program Studi : Profesi Bidan

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Desember 2022


Jam Datang : 08.00 wita
Jam Pulang : 14.00 wita

A. Peran Dalam Agen Perubahan


Peran Sebagai : Ketua Tim
Peran individu dalam project hari ini :
1. Bertugas sesuai jadwal dinas.
2. Melaksanakan tugas sebagai ketua tim sesuai dengan uraian jabatan.
3. Bersama bidan pelaksana menerima operan dari bidan yang bertugas
sebelumnya.
4. Melakukan doa bersama sebagai awal dan akhir tugas.
5. Melakukan pre conference dengan bidan pelaksana shift sore di setiap
awal dinas.
6. Membagi tugas atau pasien kepada bidan pelaksana sesuai tingkat
ketergantungan pasien.
7. Melakukan pengkajian, menentukan analisa dan planning kepada semua
pasien yang menjadi tanggung jawab disertai ada bukti di rekam medis
pasien.
8. Memonitor dan membimbing tugas bidan pelaksana.
9. Mengkoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan kebidanan yang
dilakukan oleh bidan pelaksana yang ada di bawah tanggung jawabnya.
10. Membantu tugas bidan pelaksana untuk kelancaran asuhan kebidanan
pada pasien.
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai dengan
implementasi yang dilakukan dan ada bukti dalam catatan kebidanan.
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima
laporan dari bidan pelaksana untuk persiapan operan berikutnya.
13. Mendampingi bidan pelaksana dalam operan kepada bidan yang bertugas
berikutnya.
14. Memperkenalkan bidan pelaksana yang ada dalam satu grup atau bidan
yang akan merawat kepada pasien/keluarga.
15. Mendelegasikan tugas kepada bidan pelaksana sesuai dengan
kompetensinya.
Hasil dan Evaluasi
Terlampir

B. Peran dalam Pengelolaan Ruangan


Tanggal : 07 Desember 2022
Peran : Ketua Tim
Nama Anggota :
No Nama Bidan Peran
1 Lusia Mangopo Bidan Pelaksana 1
2 Mirawati Bidan Pelaksana 2
3 Hidayah Bidan Pelaksana 3
4 Andi Heriyah Bidan Pelaksana 4
5 Uminatun Bidan Pelaksana 5
6 Nuriyati Bidan Pelaksana 6

1. Identifikasi Masalah
Man - Jumlah Bidan 8 orang (termasuk Kepala Ruangan)
- Jumlah Pasien 6 orang

Metode - Metode yang dipergunakan adalah metode “Tim dan


Fungsional”.
- Standar asuhan kebidanan yang digunakan adalah
metode SOAP.
- Pembagian pasien berdasarkan tingkat ketergantungan
dengan menggunakan rumus Douglas (1984).

Material - Komputer
- Laporan dalam bentuk soft file

Money Iuran bidan jika diperlukan

2. Perencanaan Penyelesaian Masalah


ANALISA SWOT

No Analisis SWOT
1 M1 (Ketenagaan)
S : Kekuatan (strength)
- Jenis ketenagaan di ruangan : S1 Kebidanan = 8 orang
- Pembagian tugas berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien
W : Kelemahan (weakness)
- Tenaga yang ada belum optimal dalam kompetensinya
O : Peluang (opportunity)
- Penggunaan Sistem Electronic Medical Record (EMR)
dalam pelaksanaan operan
- Waktu pendokumentasian menjadi lebih singkat
T : Ancaman (threat)
- Tidak semua bidan mengerti cara penggunaan komputer

2 M2 (metode)
S : Kekuatan (strength)
- Bidan pelaksana mengetahui uraian tugasnya
W : Kelemahan (weakness)
- Pelaksanaan uraian tugas ketua tim dan bidan pelaksana
belum maksimal karena pendelegasian tindakan medis
O : Peluang (opportunity)
- Tersedianya standar mutu pelayanan asuhan kebidanan
- Tersedianya SPO tindakan dan kasus yang meliputi
seluruh tindakan kebidanan
T : Ancaman (threath)
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
ilmu kebidanan yang tidak diimbangi dengan minat untuk
mengakses informasi
3 M3 & M4 (sarana dan prasarana)
S : Kekuatan (strength)
- Telah menggunakan komputerisasi
- Tersedianya alat-alat kesehatan yang memadai
W : Kelemahan (weakness)
- Kemampuan tenaga mengoperasikan komputer belum
maksimal
O : Peluang (opportunity)
- Sistem aplikasi mudah digunakan
T : Ancaman (threat)
- Keinginan tenaga untuk belajar masih kurang

4 M5 (keuangan)
S : Kekuatan (strength)
- Pengelolaan dana secara terperinci
W : Kelemahan (weakness)
- Loyalitas bidan tidak maksimal
O : Peluang (opportunity)
- Sistem keuangan transparan
T : Ancaman (threath)
- Anggaran yang dibutuhkan banyak
RENCANA KERJA HARIAN KETUA TIM
KEGIATAN TTD
1. Mengikuti serah terima operan pelayanan
kebidanan
2. Menerima pengarahan dari kepala ruangan
3. Mengikuti pre conference
4. Membuat rencana tugas ketua tim dan bidan
pelaksana
5. Membuat strategi pelaksanaan asuhan kebidanan
6. Berkomunikasi langsung dengan ketua tim dan
bidan pelaksana tentang asuhan kebidanan yang
diberikan kepada pasien
7. Melakukan supervisi langsung kepada bidan
pelaksana
8. Mengikuti pelaksanaan post conference
9. Melakukan evaluasi pelayanan kebidanan
10. Melaporkan masalah pasien, tindakan yang sudah
dilakukan, rencana tindak lanjut asuhan
kebidanan
3. Implementasi, Kendala, dan Penyelesaian
a. Melakukan serah terima/operan
SERAH TERIMA PASIEN
Ny. D Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30
Yang Menerima : Riri Widya S Yang Menyerahkan : Lita Ripiani
Paraf : Paraf :
Ny. U Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30
Yang Menerima : Riri Widya S Yang Menyerahkan : Lita Ripiani
Paraf : Paraf :
Ny. H Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30
Yang Menerima : Riri Widya S Yang Menyerahkan : Shanti Indriawati
Paraf : Paraf :
Ny. Y Tanggal/Jam : 09-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 09-12-2022/14.30
Yang Menerima : Hanifah Haftan Yang Menyerahkan : Mutiara R.P.S
Paraf : Paraf :
Ny. L Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30
Yang Menerima : Hanifah Haftan Yang Menyerahkan : Faridah Arriany
Paraf : Paraf :
Ny. C Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30 Tanggal/Jam : 10-12-2022/14.30
Yang Menerima : Hanifah Haftan Yang Menyerahkan : Faridah Arriany

Paraf : Paraf :

Kendala :
Masih ada perawat yang tidak konsisten dalam waktu operan.
Penyelesaian :
Mengingatkan kembali pada bidan bersangkutan untuk datang tepat
waktu, yaitu 15 menit sebelum operan dilakukan.

4. Membuat perencanaan pembagian tenaga berdasarkan tingkat


ketergantungan pasien dengan menggunakan Rumus Douglas (1984)
Rabu, 07-12-2022
Tingkat
ketergant Jumlah Bidan
ungan
Jml
Tk. Ktg Pagi Sore Malam
pasien
Mandiri 3 3 x 0,17 = 0,51 3 x 0,14 = 0,42 3 x 0,07 = 0,21
Parsial 3 3 x 0,27 = 0,81 3 x 0,15 = 0,45 3 x 0,10 = 0,3
Total 0 0 x 0.36 = 0 0 x 0,30 = 0 0 x 0,20 = 0
Jumlah 6 1,32  2 0,85  1 0,51  1

Kendala :
Tingkat ketergantungan pasien dapat berubah – ubah setiap waktu, tidak
bisa ditetapkan dalam satu shift akan tetap seperti perkiraan awal.
Penyelesaian :
Untuk pembagian peran, hanya ada shift pagi dan sore.
Shift pagi terdiri dari 1 Katim Pagi, 2 Bidan Pelaksana.
Shift sore terdiri dari 1 Katim Sore, 3 Bidan Pelaksana.

5. Membuat rencana kerja harian katim


Terlampir
Kendala :
- Ketua tim juga ikut mengantar pasien jika bidan di ruangan minim
dan pasien full.
- Ketua tim juga ikut membantu mengerjakan tugas bidan pelaksana
yang kompetensinya masih kurang.
Penyelesaian :
- Ketua tim harus memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan
rencana kerjanya.
- Ketua tim harus mampu membimbing dan mengarahkan tugas bidan
pelaksana.

6. Evaluasi
a. Perencanaan ketenagaan dihitung berdasarkan jumlah tingkat
ketergantungan pasien menggunakan rumus Douglas.
b. Pembagian tugas/rencana kerja dan supervisi terhadap ketua tim dan
bidan pelaksana dilakukan setiap hari.
c. Pelaksanaan asuhan kebidanan berdasarkan metode SOAP dan sudah
tersimpan dalam aplikasi EMR yang digunakan di ruangan.
d. Peningkatan knowledge dan skill bidan sesuai kompetensi.

7. Pembahasan
Dalam penyelesaian masalah kebidanan pada pasien sudah
ditetapkan planning yang sesuai dengan keadaan umum klien. Koordinasi
telah dilakukan oleh ketua tim dan bidan pelaksana mengenai hal-hal
yang akan dilakukan kepada pasien dan dalam perencanaan ruangan
ditemukan kendala seperti perlu peningkatan knowledge dan skill dengan
diberikan pelatihan pada bidan pelaksana sesuai dengan kompetensinya
dan tugas serta tanggung jawabnya. Semua alat dalam kondisi baik.
Dalam hal ketenagaan tidak ditemukan kendala, jumlah pasien dengan
bidan sudah seimbang. Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan berjalan
dengan lancar oleh karena klien dan keluarga kooperatif dalam
implementasi.

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik Mahasiswa

(Dedah Zubaidah, S.ST) (Eka Frenty Hadiningsih. S.ST., M.Kes) (Andi Heriyah)
Lampiran 1
JADWAL DINAS
TANGGAL
NO NAMA NIM
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sulis Utami 21082010 P P P S S S L S S S P P P L

2 Faridah Arriany 21082014 P P P S S S L S S S P P P L

3 Shanti Indriawati 21082049 P P P S S S L S S S P P P L

4 Lita Ripiani 21082024 P P P S S S L S S S P P P L

5 Riri Widya Sari 21082045 S S S P P P L P P P S S S L

6 Hanifah Haftan 21082014 S S S P P P L P P P S S S L

7 Mutiara Rohani PS 21082034 S S S P P P L P P P S S S L

8 Wahyuni 21082058 S S S P P P L P P P S S S L
Lampiran 2

STRUKTUR ORGANISASI

BIDAN PELAKSANA BIDAN PELAKSANA

Riri Widya Sari Lita Ripiani


Hanifah Haftan Shanti Indriawati
Faridah Arriany
Lampiran 3

DAFTAR PEMBAGIAN PASIEN


Hari / Tanggal : Rabu / 07 Desember 2022
Katim Pagi : Mendampingi Visite :
Hidayah - Dr. Setia Budi
- Dr. Arif Rahmatullah
Bidan Pelaksana Tim 1 :
- Lusia Mangopo - Ny. D (Dx G2P1A0 UK 34 Minggu dengan Partus
Prematurus Imminens)
- Ny. U (Dx G1P0A0 UK 8 Minggu dengan Hyperemesis
Gravidarum)
- Mirawati - Ny. H (Dx P3A0 Post Partum Hari Ke-1)
- Ny. Y (Dx P1A0 Post SC Hari Ke-1)
- Mira Christina Akayuni - Ny. L (Dx P2A0 Post Partum Hari Ke-1)
- Ny. C (Dx P0A1 Post Curettage)
- Rani Kanio - Ny. D (Dx G2P1A0 UK 34 Minggu dengan Partus
Prematurus Imminens)
- Ny. U (Dx G1P0A0 UK 8 Minggu dengan Hyperemesis
Gravidarum)
- Uminatun - Ny. H (Dx P3A0 Post Partum Hari Ke-1)
- Ny. Y (Dx P1A0 Post SC Hari Ke-1)
- Nuriyati - Ny. L (Dx P2A0 Post Partum Hari Ke-1)
- Ny. C (Dx P0A1 Post Curettage)
Lampiran 4

CPPT – CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

No Nama DPJP Subjektif Objektif Analisa Planning Shift


Pasien Pagi Sore
1 Ny. D Dr. Ida, SpOG • Perut mules (+) KU Baik, CM G2P1A0 UK 34 Minggu dengan • Mengobservasi TTV Lita Ripiani Riri Widya Sari
berkurang TD 110/70, N 80 Partus Prematurus Imminens • Menganjurkan pasien untuk bedrest
• Blood show (-) x/mnt, RR 20 x/mnt, Masalah : Perut mules • Memberikan asuhan komplementer
• Makan/minum (+) skor nyeri 2, TFU ½ Kebutuhan : Rasa nyaman untuk mengurangi nyeri
PX pusat • Melakukan kolaborasi dengan
dokter SpOG untuk pemberian
terapi tokolitik dan pematangan
paru
• Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diit pasien

2 Ny. U Dr. Bisma, SpOg • Mual (+) KU Baik, CM G1P0A0 Hamil 8 Minggu dengan • Mengobservasi TTV Lita Ripiani Riri Widya Sari
• Muntah (+) TD 110/80, N 84 Hyperemesis Gravidarum • Menganjurkan pasien untuk makan
• Nyeri ulu hati (+) x/mnt, RR 20 x/mnt, porsi kecil tapi sering
• Pusing (+) skor nyeri 4, • Memberikan asuhan komplementer
• Nafsu makan me↓ terpasang infus untuk mengurangi mual dan muntah
• Badan lemas (+) RD5% 24 tpm • Melakukan kolaborasi dengan
dokter SpOG untuk pemberian
terapi anti muntah
• Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diit pasien

3 Ny. H Dr. Aspian, SpOG • Nyeri luka KU Baik, CM P3A0 Post Partum Hari Ke-1 • Mengobservasi TTV Shanti Indriawati Riri Widya Sari
perineum (+) TD 110/70, N 80 Masalah : Nyeri luka perineum • Melakukan puerperium
• Perut mules (+) x/mnt, RR 20 x/mnt, Kebutuhan : Rasa nyaman • Memberikan asuhan komplementer
• Makan/minum (+) skor nyeri 5, TFU 1 untuk mengurangi nyeri
jari bawah pusat, UC • Melakukan kolaborasi dengan
baik, perdarahan ± 1 dokter SpOG untuk pemberian
pembalut terapi antibiotik dan analgetik
• Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diit pasien

4 Ny. Y Dr. Varianidia, SpOG • Nyeri luka operasi KU Baik, CM P1A0 Post SC Hari Ke-1 • Mengobservasi TTV Shanti Indriawati Hanifah Haftan
(+) TD 120/70, N 84 Masalah : Nyeri luka operasi • Membantu pasien untuk ambulasi
• Perut kembung (-) x/mnt, RR 24 x/mnt, Kebutuhan : Rasa nyaman • Memberikan asuhan komplementer
• Mobilisasi miring skor nyeri 7, TFU 1 untuk mengurangi nyeri
kiri dan kanan (+) jari bawah pusat, UC • Melakukan kolaborasi dengan
• Makan/minum (+) baik, perdarahan ± 1 dokter SpOG untuk pemberian
pembalut, bising usus terapi antibiotik dan analgetik
(+), terpasang infus • Melakukan kolaborasi dengan ahli
RD5% 28 tpm, foley gizi untuk pemberian diit pasien
cateter sudah dilepas

5 Ny. L Dr. Aspian, SpOG • Nyeri luka KU Baik, CM P2A0 Post Partum Hari Ke-1 • Mengobservasi TTV Faridah Arriany Hanifah Haftan
perineum (+) TD 120/80, N 84 Masalah : Nyeri luka perineum • Melakukan puerperium
• Perut mules (+) x/mnt, RR 24 x/mnt, Kebutuhan : Rasa nyaman • Memberikan asuhan komplementer
• Makan/minum (+) skor nyeri 5, TFU 1 untuk mengurangi nyeri
jari bawah pusat, UC • Melakukan kolaborasi dengan
baik, perdarahan ± 1 dokter SpOG untuk pemberian
pembalut terapi antibiotik dan analgetik
• Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diit pasien

6 Ny. C Dr. Bisma, SpOG • Nyeri perut (+) KU Baik, CM P1A1 Post Curettage • Mengobservasi TTV Faridah Arriany Hanifah Haftan
Makan/minum (+) TD 120/70, N 80 Masalah : Nyeri perut • Membantu pasien untuk ambulasi
x/mnt, RR 20 x/mnt, Kebutuhan : Rasa nyaman • Memberikan asuhan komplementer
skor nyeri 4, untuk mengurangi nyeri
perdarahan sedikit • Melakukan kolaborasi dengan
dokter SpOG untuk pemberian
terapi antibiotik dan analgetik
• Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diit pasien
Lampiran 5
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN
RUMUS DOUGLAS
Jumlah Bidan
Klasifikasi
P S M
Mandiri Pasien x 0,17 Pasien x 0,14 Pasien x 0,07
Parsial Pasien x 0,27 Pasien x 0,15 Pasien x 0,10
Total Pasien x 0,36 Pasien x 0,30 Pasien x 0,2
Jumlah ….. bidan ….. bidan ….. bidan

Klasifikasi tingkat ketergantungan pasien :


Mandiri :
- Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
- Ambulasi dengan pengawasan.
- Observasi TTVdilakukan tiap shift.
- Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
- Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Parsial :
- Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu.
- Observasi TTV tiap 4 jam.
- Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
- Terpasang foley cateter, intake dan output di catat.
- Terpasang infus, persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Total :
- Setiap aktifitas dibantu.
- Posisi diatur.
- Observasi TTV tiap 2 jam.
- Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena.
- Pemakaian suction.
- Gelisah, disorientasi.

Anda mungkin juga menyukai