Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TIMBANG TERIMA

PRAKTIK PROFESI NERS


MANAJEMENKEPERAWATAN

OLEH
KELOMPOK 1
:

1. Aning Laorani (2012B2004)

2. IkaYuliani (2012B2016)

3. Kiki Fatimah (2012B2017)

4. Meylinda Nikensih (2012B2024)

5. Miszar Nuralita Amalia (2012B2025)

6. Sepda Ragilia (2012B2032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021
BAB I
PENDAHULUA
N

A. LatarBelakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimailkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan
dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang
lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian
shift yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang
terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan
komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer antar shift secara tulisan danlisan.
Di Ruang JenggalaA telah diadakan timbang terima, tetapi pelaksanaannya belum sesuai
dengan standar MAKP. Isi timbang terima masih berfokus pada masalah medis. Timbang terima
perlu terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam menginformasikan
permasalahan klien sehari-hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan
secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat.
Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul keraguan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar
pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan
menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa PROFESI NERS INSTITUT ILMU
KESEHATAN STRADA INDONESIA akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan
konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing di Ruang Jenggala A RSUD
Pelita Nusa.

B. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (datafokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

C. Manfaat
1. BagiPerawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antaraperawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. BagiKlien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi RumahSakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerma suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan
sebeum pergatian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampakan juga informasi-informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belumdlaksanakan.

b. Tujuan
a. Menyampaikan kondisi ataau keadaan klien secaraumum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditinjak lanjuti oleh dinasberikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinasberikutnya.

c. Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shif dalam keadaan sudahsiap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapan apa yang akan disampaikan oleh dinas
berikutnya.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnyameliputi:
1) Kondisi atau keadaan klien secaraumum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerimaoperan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerimaoperan.
d. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburuburu.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama sama secara langsung melihat keadaan
klien.

d. Prosedur TimbangTerima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi:
a. Persiapan
1) Kedua kelompok shift harus keadaan sudahsiap.
2) Kedua kelompok yang bertugas menyiapkan bukucatatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga
pada shiftberikutnya:
1) Timbang terima dilaksaanakan setian pergantian shift atauoperan
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima untuk mengkaji
secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,rencana tindakan
yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perludilimpahkan.
3) Hal- hal yang sifat khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk
kemudian diserah terimakan kepada perawat jagaberikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbangterima:
a. Identitas klien dan diagnosemedis.
b. Masalah keperawatan yang mungkin masih timbul.
c. Data focus (Keluhan subjektif danobjektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belumdilaksanakan.
e. intervesi kolaboratif dandependen.
f. Rencana umum dan Persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatanselanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab
terhadap hal hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan menmgenai hal_hal
yang kurangjelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali kondisi khusus
dan memerlukan penjelasan yang lengkap danrinci.
8) Kepala ruang dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasidata.
9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh
perawat primer.
BAB III
RENCANA KEGIATAN

1. PelaksanaanKegiatan
Hari/tanggal : Senin, 16 agustus2021
Pukul : 14.00
Pelaksana : Dari PP malam ke PP pagi, diikuti PA dan
Karu. Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbangterima.
Tempat : Ruang Nurse Station Jenggala A dilanjutkan di kamar klien.
Sasaran : 1 Ruangan pasien

2. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Miszar Nuralita Amalia
PP (Malam I) : Meylinda Nikensih
PP (Malam II) : Kiki Fatimah
PP (Malam III) : Aning Laorani
PP (Pagi) : Ika Yuliani
KATIM : Sepda Ragilia

3. Metode danMedia
Metode :
- Karu memimpin proses Timbang Terima
- Melakukan timbang terima antara Perawat Primer Pagi dengan Perawat Primer siang.
- Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP siang
- Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali
Media:
- Materi disampaikan secara lisan.
- Dokumentasi klien (status).
- Buku Timbang Terima
4. Alur TimbangTerima

KLIEN

DIAGNOSA DIAGNOSA MEDIS


KEPERAWATAN MASALAH KOLABORATIF

RENCANA
TINDAKAN

TELAH BELUM DILAKUKAN


DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN

MASALAH TERATASI SELURUHNYA,


SEBAGIAN,BELUM TERATASI DAN
TERDAPAT MASALAH BARU
5. Instrumen
a. Status klien
b. Nursing kid
c. Buku catatan

6. Mekanisme Kegiatan TimbangTerima

Tahapan Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan

Pra Timbang 1. Kedua kelompok dinas sudah 30 menit Nurse Karu PP PA


terima siap dan berkumpul di Nurse Station
Station
2. Karu mengecek kesiapan
timbang terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work
Sheet), PP yang akan
mengoperkan,menyiapkan buku
timbang terima & nursing kit
4. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa.
Pelaksanaan 1. PP dinas malam melakukan
Timbang timbang terima kepada PP dinas
Terima pagi. Hal- hal yang perlu
disampaikan PP saat timbang
terima:
a. Identitas Klien dan diagnose
medis termasuk hari rawat
keberapa atau post op hari ke
berapa
b. Masalah keperawatan.

c. Data yang mendukung.

d. Tindakan keperawatan yang


sudah / belum dilaksanakan.

e. Rencana umum yang perlu


dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul
2. PP dinas siang dapat melakukan
kianifikasi terhadap data-data
yang ditimbang-terimakan.
3. Karu membuka dan memberi
salam kepada perawat, PP pagi
menjelaskan tentang Klien, PP
siang melakukan validasidata.
4. Lama timbang terima setiap
Klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan
lebihrinci.
Post 1. Klarifikasi hasil validasi data 5 menit Nurse Karu PA
timbang oleh PP siang. station
terima 2. Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua PP
dan mengetahuiKaru.
3. Reward Karu terhadap perawat
yang akan dan selesaibertugas.
4. Penutup oleh karu.
7. Evaluasi
 EvaluasiStruktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : catatan
timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke
pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift malam ke pagi dipimpin oleh perawat
primer atau perawat assosiate yang bertugas saat itu.
 EvaluasiProses
Proses timbang terima dipimpin óleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti shift Perawat primer malam mengoperkan ke
perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift Timbang terima pertama dilakukan di
nurse station kemudian ke bed Klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah Klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.Setiap keliling ke klien dilakukan timbang terima
tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien. Setiap keliling ke klien tidak boleh menye but
diagnosamedis.
 EvaluasiHasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.

8. ROLE PLAY TIMBANG TERIMA


SKENARIO ROLE PLAY TIMBANG TERIMA (Operan)

 Miszar Nuralita Amalia (KARU)

 Meylinda Nikensih (PP Malam 1)

 Kiki Fatimah (PP Malam 2)

 Aning laorani (PP Malam 3)

 Ika Yuliani (PP Pagi)

 Sepda Ragilia (KATIM)

1. PreTimbangTrima

Di nurse station kepala ruangan membuka timbang terima dan sekaligus mendataperawatyang
dinas malamdan dinas pagi

KARU (Miszar): AssalamualaikumWr,Wb. Sebelum kita semua melakukan operan (timbang terima)
mari kita semua berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing agar pasien yang kita rawat hari ini
bisa mendapatkan yang terbaik dan cepat sembuh. Berdoa dimulai. Selesai

Pada hari ini kita akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin kita lakukan pada setiap
pergantian shift, namun sebelumnya saya akan mendata perawat terlebih dahulu. Untuk yang dinas
malam, perawat Meylinda, perawat Kiki, dan perawat Aning?

PP Meylinda (malam) : Hadir semua bu.


KARU (Miszar) : Untuk yang akan dinas pagi, perawat Ika Yuliani dan Fatimah?

PP Pagi (Ika&semua) : Hadir bu

KARU (Miszar) : Baik sekarang kita akan melakukan timbang terima, untuk selanjutnya
kepada Perawat Pelaksana yang dinas malam dipersilahkan untuk menyampaikan dan menjelaskan
kondisi masing-masing pasien saat ini kepada Perawat Pelaksana yang dinas pagi.

2. Proses Timbang Terima (Operan)

Perawat yang berdinas malam menyampaikan data-data pasien sesuai dengan keadaan yang
ada dan sesuai dengan data yang dicatat, dan perawat yang berdinas pagi mencatat apa yang
disampaikan terkait data pasien

PP Meylinda (Malam) : Jumlah pasien saat ini adalah 11 orang dengan tingkat ketergantungan :
minimal care 2 orang, partial care 3 orang, dan total care 6 orang.

Identitas untuk pasien dengan tingkat ketergantungan total care yang pertama, Nama Tn.W dengan
diagnosa medis post laparatomi. Pasien memerlukan keperawatan penuh. Pasien juga mengeluh
masih merasakan lemas dan pusing. Tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan.Implementasi
yang sudah dilakukan adalah pemberian obat dengan cara injeksi. Intervensi yang belum di lakukan
adalah melakukan tindakan relaksasi distraksi.

Pasien dengan tingkat ketergantungan total care yang kedua adalah Ny.C dengan diagnosa medis post
fraktur humerus. Pasien masih mengeluh nyeri dibagian lengannya dan dari pihak perawat sudah
memberikan obat untuk menghilangkan rasa nyerinya. Tindakan yang belum dilakukan adalah
melakukan relaksasi untuk sedikit mengurangi rasa nyeri.

Selanjutnya adalah pasien dengan tingkat ketergantungan partial care. Yang pertama adalah Tn. B
dengan diagnosa medis post ileostomi. Keluhan pasien adalah merasa lapar dan risih terhadap pakaian
yang dikenakannya. Tindakan yang sudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital. Yang belum dilakukan adalah membantu pasien makan dan membantu pasien mengganti
pakaian.

Pasien self care yang pertama adalah Ny. Z dengan diagnosa medis post laparatomi hari ketujuh dan
pasien sedang dalam persiapan pulang.

Selanjutnya akan disampaikan oleh perawat Kiki

PP Kiki (Malam) : Baik, terkait data pasien. Pasien yang pertama dengan tingkat ketergantungan
total care adalah Ny. D dengan diagnose post apendiktomi. Pasien masih merasa nyeri pada bagian
abdomen kanan bawah. Perawat sudah membantu pasien dengan memposisikan pasien yang benar
untuk sediki tmencegah rasa nyerinya bertambah. Dari perawat belum memberikan obat untuk
menghilangkan rasa nyerinya.

Pasien total care yang kedua adalah Tn. B dengan diagnosa medis persiapan colonostomi.Pasien
merasa tegang dan cemas. Perawat sudah menjelaskan ke pasien tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan dan perawat sudah mengatur posisi tidur pasien.

Selanjutnya pasien partial care pertama adalah Ny. A dengan diagnosa medis persiapan operasia
pendiktomi. Pasien merasa cemas. Dari perawat sudah melakukan relaksasi untuk mengurangi
kecemasan pasien. Perawat belum menjelaskan secara detail ke pasien dan keluarga terkait tindakan
yang akan dilakukan.

Pasien partial care yang kedua adalah Tn. M dengan diagnosa medis persiapan apendiktomi. Pasien
merasa cemas dan nyeri di bagian abdomen bagian kanan bawah tapi sudah dilakukan injeksi obat
untuk mengurangirasa nyerinya.

Selanjutnya akan disampaikan oleh perawat Aning.

PP Aning (Malam): Dan selanjutnya data terkait pasien total care yang pertama adalah Tn. F dengan
diagnosa medis post pemasangan WSD.Pasien masih mengeluh nyeri di bagian bekas pemasangan
selang dan terasa pada saat bernafas. Perawat sudah memberikan obatan algetik.

Pasien total care yang selanjutnya adalah Tn. K dengan diagnose medis pre pemasangan WSD. Pasien
merasa sesak pada bagian dada dan terkadang terdengar bunyi dari bagian dada. Perawat sudah
menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan.

Pasien dengan tingkat ketergantungan self care yang pertama adalah Tn.F dengan diagnosa
apendiktomi hari ketiga.

Demikian yang dapat kami sampaikan tentang keadaan pasien.

KARU (Miszar) : Terimakasih untuk perawat pelaksana malam yang telah menyampaikan kondisi
dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari KATIM ?.

KATIM (Sepda) : Untuk perawat pelaksana yang dinas pagi apakah sudah jelas semua mengenai
kondisi pasien yang ada saat ini,dan apakah ada yang dipertanyakan?

PP Pagi (Ika&Semua) : Cukup jelas.

KARU ( Miszar ) : Baik kalau perawat pelaksana dinas pagi sudah jelas, mari kita langsung saja
menuju ke kamar pasien untuk validasi data.

KONFERENS SAAT BERADA DI RUANGAN PASIEN

KARU ( Miszar ) :Assalamualaikum wr.wb. bagaimana keadaan ibu semuan ? kita disini akan
melakukan timbang terima yang rutin di lakukan setiap pergantian sift. Tujuan dari timbang terima ini
adalah untuk mengkomunikasikan keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang penting.
Perkenalkan perawat dinas pagi ada perawat Ika , perawat Yuliani dan perawat Fatimah yang akan
bertugas menggantikan perawat dinas malam.

Masing – masing perawat pelaksana dari tim dinas malam dan tim dinas pagi melakukan
validasi langsung ke pasien.

PP Pagi ( Yuliani ) : “selamat pagi bu ? bagaimana apa yang ibu rasakan saat ini apakah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya ?

Pasien : iya suster saya masih merasakan nyeri pada perut sebelah kanan dan kepala saya menjadi
pusing

PP Pagi ( Yuliani ) : iya ibu, nyeri perut dan sakit kepala yang ibu rasakan itu merupakan efek dari
proses penyakit, namun ibu jangan cemas karena sudah ada perawatan terapi obat yang di berikan
dokter untuk mengatasi yang ibu rasakan, selain itu ibu harus melakukan relaksasi nafas dalam saat ibu
merasakan nyeri agar nyeri tersebut lama kelamaan akan sedikit sembuh. Kami akan melakukan
pelayanan yang terbaik.

Demikian perawat pelaksana dari masing – masing tim pagi menanyakan secara bergantian
keluhan dari semua pasien yang ada di ruang perawatan untuk menvalidasi data yang di
laporkan oleh perawat pelaksana pada masing – masing tim malam.

3. Post

Kegiatan Timbang Terima sudah selesei dan selanjutnya Kepala Ruang menutup kegiatan
Timbang Terima.

KARU (Miszar) : tadi kita sudah melakukan timbang terima , saya berharap dengan adanya timbang
terima ini proses pendelegasian tugas antar sift bisa jelas dan terstuktur. Mungkin dari proses timbang
terima tadi masih ada yang di diskusikan ?

PP Pagi ( Ika ) : iya bu, ada tambahan dari pasien ny. D masih mengeluh nyeri di bagian abdomen
kanan bawah.

PP Malam ( Aning ) : sudah di berikan terapi obat sesuai dengan anjuran dokter

KARU ( Miszar ) : baik terimakasih atas kerjasama dari perawat pelaksana tim malam dan tim pagi
yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang terima ini semoga apa yang telah kita lakukan hari ini
memberikan banyak manfaat semua orang, dan kita di berikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing
– masing. Demikian saya akhiri timbang terima ini. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dimikian roleplay Timbang Terima dari kelompok kami. Maaf jika ada kekurangan.
Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr Wb
DAFTAR PUSTAKA

Nancy & Patricia (2012) Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta :
EGC
Nursalam (2014 Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam (2014) Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai