Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL ROLL PLAY

TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN


DI RUANG DAHLIA RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

OLEH:
KELOMPOK III

1. Muhamad Wahyu Mahardyka, S.Kep


2. Choirimma Permatasari S.Kep
3. Kinanthi Ratri Arimambi S.Kep
4. Ikko Ambar Noviana S.Kep
5. Tutik Setyawati S.Kep
6. Siska Fatima Fallo S.Kep
7. Kadri S.Kep
8. Emillia Sabu Kellen S.Kep
9. Hironimus Usatnesi S.Kep

1
PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Tulungagung, 31 Maret 2018

Ketua Kelompok Penanggung Jawab

M. Wahyu Mahardyka S.Kep Tutik Setyawati S.Kep

Mengetahui
.
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Wiwit S.Kep., Ns Alfian Fauzi S.Kep., Ns., M.Kep

2
BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1. Latar Belakang
Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme
pelayanan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan
tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada
harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan
keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya.
Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien,
penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai
dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang
lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima
merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas
dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer antar shift secara tulisan dan lisan.

4
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang
terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar
shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi
timbang terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa
medis, diagnosa keperawatam, program terapi yang sudah dilakukan dan
rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara
lisan dan tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu
terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima
merupakan bagian penting dalam menginformasikan permasalahan klien
sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat
penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,
dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat.
Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya
informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan
keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan
menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah
dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program
Pendidikan Ners STIkes Surya Mitra Husada Kediri akan melaksanakan
timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan
Profesional Primary Nursing di ruang Dahlia RSUD Dr. Iskak
Tulungagung.
1.2. Tujuan

5
1.2.1. Tujuan Umum
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi
yang penting.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal – hal yang sudah / belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan pada klien.
3. Menyampaikan hal – hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2. Menjalin hubungan suatu kerja sama dan bertanggung jawab
antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara
berkelanjutan.
1.3.2. Bagi Pasien
1. Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap.
2. Manajemen keperawatan timbang terima merupakan suatu cara
dalam menyampaikan dan menerima laporan yang berkaitan
dengan keadaan klien.
3. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
1.3.3. Bagi Instansi
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan melalui pelayanan
keperawatan yang berkesinambungan.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer kepada perawat
primer berikutnya secara tertulis dan lisan.

2.2. Komunikasi Saat Timbang Terima


Pada saat timbang terima diperlukan suatu komunikasi yang jelas
tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan
yang belum, serta respon pasien yang terjadi. Perawat melakukan timbang
terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya dan menyampaikan
kondisi pasien secara akurat didekat pasien. Cara ini lebih efektif daripada
harus menghabiskan waktu orang lain untuk membaca dan akan membantu
perawat dalam menerima timbang terima secara nyata.

2.3. Langkah – Langkah dalam Timbang Terima


1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan
hal-hal apa yang akan disampaikan
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift
selanjutnya meliputi :

7
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
4. Penyampaian operan diatas (point c) harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru
5. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan pasien

2.4. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat pada waktu, setiap pergantian shift.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan
pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara
yang cukup sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu
yang rahasia bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya
tidak dibicarakan secara langsung didekat pasien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut sebaiknya dibicarakan
di nurse station.

8
2.5 Alur Timbang Terima

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KOLABORATIF KEPERAWATAN

INTERVENSI YANG TELAH INTERVENSI YANG AKAN


DILAKUKAN DILAKUAKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN
PASIEN

MASALAH :
TERATASI

BELUM

SEBAGIAN

BARU

9
BAB III
KEGIATAN

3.1. Pelaksanaan
3.1.1. Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal : Sabtu, 31 Maret 2018
Pukul : 09.00 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners STIKes Surya Mitra
Husada Kediri
Tempat : Ruang Dahlia
Sasaran : Pasien
3.1.2. Metode
1. Penjelasan Laporan
2. Diskusi Tanya jawab
3. Observasi
3.1.3. Media
1. Status Pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat Tulis
4. Sarana dan Prasarana perawatan
3.1.4. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Kadri S.Kep
Perawat Primer I (Pagi) : Kinanthi Ratri Arimambi S.Kep
Perawat Primer II (Pagi) : Choirimma Permata Sari S.Kep
Perawat Primer III (Pagi) : Siska Fatima Fallow S.kep
Perawat Primer I (Sore) : Emilia Sabu Kellen
Perawat Primer II (Sore) : Hironimus Usatnesi
Perawat Primer III (Sore) : M Wahyu Mahardyka S.Kep

10
Supervisior : Wiwit S.Kep Ns

3.2. Uraian Kegiatan


3.2.1. Prolog
Pada hari ….. jam ….. seluruh perawat (PP dan PA) shift malam dan
pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk
melakukan timbang terima.
3.2.2. Sesi I di nurse station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan doa dan kemudian mempersilahkan PP dinas malam untuk
melaporkan keadaan perkembangan pasien selama bertugas kepada
PP yang akan berdinas selanjutnya (PP Pagi). PP dan PA pagi
memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain), serta hal
yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah
melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis
dan lisan, kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien.
3.2.3. Sesi II di ruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke tempat
pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data
langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami masalah
khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih lima
menit perpasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi
pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di
nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.
3.2.4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan,

11
maka kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan
diketahui oleh kepala ruangan.

3.3. Prosedur Timbang Terima


Tabel 3.1. Prosedur Timbang Terima (Nursalam, 2015)
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Timbang terima 5 menit Ners PP, PA
dilaksanakan setiap Station
pergantian shift / operan.
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien baru masuk
dan pasien yang
dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang
memiliki permasalahan
yang belum/dapat teratasi
serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan
timbang terima kepada PP
(yang menerima
pendelegasian)
berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam
timbang terima :
a. Jumlah pasien
b. Identitas pasien dan
diagnosis medis
c. Data
(keluhan/subjektif dan
objektif)
d. Masalah keperawatan

12
yang masih muncul
e. Intervensi
keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum)
f. Intervensi kolaboratif
dan dependen
g. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang dan
program lainnya).
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas 20 menit Ners KARU, PP,
sudah siap ( shift jaga ). station PA
2. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
buku catatan.
3. Kepala Ruangan
membuka acara timbang
terima.
4. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga (NIC).
5. Perawat jaga shift
berikutnya dapat
melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal – hal yang
telah ditimbang terimakan

13
dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang
kurang jelas.
6. Kepala ruangan Ruang
menyampaikan salam dan pasien
PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
7. Perawat jaga selanjutnya
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan,
serta hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
Post 1. Diskusi 5 menit Ners KARU, PP,
timbang 2. Pelaporan untuk timbang Station PA
terima terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima yang
ditandatangani oleh PP
yang jaga saat itu dan PP
yang jaga berikutnya
diketahui kepala ruangan.

14
3. Ditutup oleh Kepala
Ruangan

3.4. Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok
sif timbang terima. Kepala ruang/Nurse in charge (NIC) memimpin
kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian sif yaitu
malm ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada sif sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan, intervensi yang
belum/sudah dilakukan.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilakukan setiap pergantian sif. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.

15

Anda mungkin juga menyukai