Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TIMBANG TERIMA

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG AL-AQSA V RSU HAJI SURABAYA

OLEH:
KELOMPOK 3
1. Aan Dwi Putri, S. Kep
2. Argita Eka, S. Kep
3. Ayu Lu’lu’ul S. Kep
4. M.Wahyulil Ikhsan,S.Kep
5. Mufarikha Tri W S. Kep
6. Putri Ayu N S,S. Kep
7. Rian Ahmad F,S.Kep
8. Tri Dianita S. Kep
9. Usha Meilasari S. Kep
10. Vina Ismawati S. Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA DI RUANG AL-AQSA V


RSU HAJI SURABAYA YANG DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 PRAKTIK
PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN STIKES PEMKAB JOMBANG

Telah Disetujui dan di sahkan pada

Hari :

Tgl/Bln/Thn :

Penanggung Jawab

Argita Eka , S.Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dr. Sestu Retno D.A.,S.Kp.,M.Kes Nurma Linda Wati ,S.Kep.,Ns

Kepala Ruangan

Nurma Linda Wati ,S.Kep.,Ns


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi
perkembangan ilmu keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
kondusif dengan belajar banyak tentang konsep pelayanan keperawatan dan
langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya.Langkah-langkah tersebut
dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan
perbaikan dokumentasi keperawatan (Nursalam, 2013).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam pelayanan
keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat,
terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan
baik melalu ikomunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektivitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.
Timbang terima merupakan salah satu dari aplikasi pelaksanaan Model
Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP ). Isi timbang terima mencakup
diagnosa medis, penatalaksanaan medis, implementasi keperawatan yang
belum dan sudah dilakukan dan belum konsisten, tindakank olaborasi,rencana
umum dan persiapan lain, terkadang ditulis tidak lengkap. Data fokus
mengenai masalah keperawatan belum tercantum. Pelaksanaan timbang
terima dilakukan secara tertulis dan secara lisan sering tidak di validasi ke
pasien.Pelaporan timbang terima dicatat dalam buku khusus yang
ditandatangani oleh perawat yang melaporkan, tetapiperawat yang menerima
laporan dan kepala ruangan tidak menandatanganinya. Jarang sekali kepala
ruangan mengadakan diskusi singkat untuk mengetahui sekaligus
mengevaluasi kesiapan shift selanjutnya. Serta timbang terima jarang dibuka
dan ditutup oleh kepala ruangan. Jadi timbang terima di ruang belum
dilakukan dengan baik karena secara teori komponen-komponen dalam
timbang terima belum terpenuhi. Ruang memerlukan timbang terima yang
baik karena timbang terima merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam kontinuitas pelayanan asuhan keperawatan di ruangan. Apabila
pelaksanaan timbang terima berlangsung dengan baik maka diharapkan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan akan meningkat pula. Pada
pelaksanaan timbang terima yang baik, harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang masalah
keperawatan yang sudah teratasi atau belum teratasi dan tindakan
keperawatan yang sudah atau belum dilaksanakan, denga nmelihat secara
langsung kondisi pasien.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Ners Keperawatan
STIKES PEMKAB JOMBANG akan melaksanakan timbang terima pasien
berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan Primery Nursing di ruang
Al Aqsha v RSU Haji Surabaya.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
1.2.2 TujuanKhusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien.
b. Menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat
dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
1.3.2 Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbang Terima


Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2013)

2.2 Metode Pelaporan


a. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan
langsung kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini
memberikan kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan
kejelasan rencana keperawatan.
b. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat
kemudian dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu
persatu.
2.3 Prosedur Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap.
b. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah
dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa perawatan
(tanggung jawab).
c. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
1. Identitas klien dan diagnosa medis.
2. Masalah Keperawatan yang masih muncul.
3. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )
4. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
5. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan
penunjang lain, persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang tidak
rutin dijalankan.
6. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan yang
kurang jelas.
f. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat
dan padat.
g. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali
dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit
2.4 Hal-hal yang perlu Diperhatikan
a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
d. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
f. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang
ada pada klien, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari
masalahnya terlebih dahulu (setelah diketahui melalui pengkajian), baru
kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan
serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
g. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume
suara yang pelan dan tegas (tidak berbisik) agar klien disebelahnya tidak
mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga privacy klien,
terutama mengenai hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat klien.
h. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya
jangan dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

2.5 Dokumentasi dalam Operan


a. Identitas Klien
b. Diagnosa medis klien
c. Dokter yang menangani
d. Kondisi klien saat ini
e. Masalah keperawatan
f. Intervensi yang sudah dilakukan
g. Intervensi yang belum dilakukan
h. Tindakan kolaborasi
i. Rencana umum dan persiapan lain
j. Tanda tangan dan nama terang

2.6 Alur timbang terima


ALUR
TIMBANG TERIMA
R.INAP BEDAH AL AQSHA 5
RSU HAJI SURABAYA

SITUATION

DATA DIAGNOSIS
DEMOGRAFI KEPERAWATAN
DIAGNOSI MEDIS (DATA)

BACKGROUND

RIWAYAT
KEPERAWATAN

ASSESSMENT

KU, TTV, GCS, SKALA,


NYERI, SKALA RESIKO
JATUH, ROS
(poin yang penting)

REKOMENDATION

1. Tindakan Yang Salah


2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. StrategiBaru

Gambar 3.3 Alur Timbang Terima


BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1 Kegiatan Timbang Terima


a. Menyusun teknik timbang terima bersama – sama dengan staf perawat
b. Menetukan materi tibang terima penderita
c. Membuat format timbang terima penderita
d. Melaksanakan tibang terima bersama –sama dengan kepala ruangan dan
staf keperawatan
e. Mendokumentasikan hasil timbang terima penderita
3.2 Metode
a. Validasi ke pasien
b. Diskusi
3.3 Instrument
a. Status pasien.
b. Catatan timbang terima
3.4 Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal :
b. Tempat : Ruang Al Aqsha Kelas A dan D RSU Haji Surabaya
3.5 Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :

a. Pembimbing ruang Al Aqsha v RSU Haji Surabaya


b. Dosen pembimbing STIKES PEMKAB Jombang
c. Mahasiswa Profesi Ners praktek manajemen STIKES PEMKAB Jombang
d. Pasien ruang Al Aqsha v kelas A dan D RSU Haji Surabaya
3.6 Pengorganisasian
Penanggung jawab : Agita Eka ,S.Kep

Kepala Ruangan : Vina Ismawati, S.Kep


PP 1 : Tri Dianita ,S.Kep
PP 2 :Putri Ayu D,S.Kep
Pembimbing :Dr. Sestu Retno D.A., S.Kp.,M.Kep
Pepin Nahariani.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pasien : Pasien Kelolaan

3.7 Mekanisme Kegiatan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


Pre 1. Kedua kelompok dinas 10 menit Nurse Karu
Konferen sudah siap dan berkumpul di Station Ulfa, S.Kep
ce Nurse Station PP
2. Karu mengecek kesiapan PP WeniNovalia,
malam untuk melakukan timbang S.Kep
terima PA(pagi)
3. Kelompok yang akan Tidarwono, S.Kep
bertugas menyiapkan catatan PA (pagi)
yang di butuhkan, PP malam PP:
yang akan mengoperkan, AnikPuspitasari,
menyiapkan buku timbang terima S.Kep
dan nursing kid PA(malam)
4. Kepala ruangan membuka PA (malam)
acara timbang terima memimpin
doa, melaporkan BOR dan
ketenagaan dan mempersilahkan
PP malam untuk melaporkan
keadaan pasien selama bertugas.

Konferen 1. PP dinas malam melakukan 20 menit Nurse Karu


ce timbang terima kepada PP dinas Station Ulfa, S.Kep
pagi. Hal-hal yang perlu PP
disampaikan PP pada saat WeniNovalia,
timbang terima : S.Kep
a. Identitasklien PA(pagi)
dandiagnosemedis. Tidarwono, S.Kep
b. Lembarobservasidansentrali PA (pagi)
sasiobat PP:
c. Masalahkeperawatan. AnikPuspitasari,
d. Tujuanrencanatindakan S.Kep
e. Implementasi yang PA(malam)
sudahdilakukan PA (malam)
f. Evaluasikeperawatan
(SOAP).
g. PesanKhusus
2. PA pagi melakukan
klarifikasi terhadap data-data
yang ditimbang-terimakan.
3. Karu memberi salam kepada Disamping
klien, PP malam menjelaskan tempat
tentang klien, PP pagi tidur klien
mengenalkan anggotanya dan
melakukan validasi data.
4. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih
rinci.

Post 1. Klarifikasi hasil validasi data 5 menit Nurse Karu


konferen oleh PP malam station Ulfa, S.Kep
ce 2. Laporan timbang terima PP
ditanda tangani oleh kedua PP WeniNovalia,
dan mengetahui Karu (kalau pagi S.Kep
saja). PA(pagi)
3. Reward Karu terhadap Tidarwono, S.Kep
perawat yang akan dan selesai PA (pagi)
bertugas. PP:
4. Penutup oleh karu. AnikPuspitasari,
S.Kep
PA(malam)
PA (malam)

3.8 Kriteria evaluasi


a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain :

1. Catatan timbang terima


2. Status klien
3. Kelompok shift timbang terima
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat
primer yang bertugas pada saat itu.

b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh semua perawat yang bertugas maupun yang akan
mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station.Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosis
keperawatan, intervensi, yang belum atau sudah dilakukan. Waktu untuk
setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi di pasien

c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien, komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Gillies. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.


Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.
PSIK, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan
Ners. Surabaya.
ROLE PLAY
TIMBANG TERIMA

Prolog

Pada hari senin 18 Maret 2019 pukul 13.00 di raung AL Aqsha V RSU Haji Surabaya akan
dilakukan kegiatan timbang terima dari shift jaga malam ke shift jaga pagi .

Nurse Station

Kepala Ruangan :Assalamu’alaikum wr wb, sebelum kita melakukan timbang


terima, marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat allah
swt karena rahmat serta karunianya lah kita dapat berkumpul
disini, pada pagi hari ini hari senin tanggal 18 Maret 2019. Hari
ini akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin kita
lakukan setiap pergantian shift. Kepada perawat primer yang
dinas malam dipersilahkan untukmenjelaskan kondisi masing-
masing pasien saat ini ke perawat primer yang dinas pagi.

PP Malam : Waalaikumsalam wr.wb. Iya bu... teman-teman mari kita


mulai operan pada pagi hari ini ( PP memulai kegiatan timbang
terima ). Untuk perawat yang jaga pagi, apakah sudah lengkap
dan sudah siap untuk melakukan kegiatan timbang terima?

PP Pagi : Iya Ns. Wulan kami sudah siap untuk melakukan kegiatan
timbang terima.

PP Malam : Untuk M1 jumlah pasien hari ini ada 6 orang laki-laki 3


perempuan 0 dengan ketergantungan intermediet. Perawat
yang jaga malam ada 3 orang ada ners wulan, ners yuni, dan
ners evinda. M2 alat-alat sudah lengkap, prosedur yang
dilakukan sesuai, M3 tidak ada masalah, M4 tidak ada
masalah, M5 tidak ada masalah, tidak ada KTD, pasien tidak
ada yang mengalami flebitis, berisiko infeksi, ataupun berisiko
jatuh.

Kepala Ruangan : Baiklah, untuk PP jaga malam silahkan untuk memulai


operannya.

PP Malam : Baik saya akan menjelaskan kondisi pasien saat ini. A1 atas
nama Ny. Suhartatik umur 45 tahun, diagnosa post op
apendictomi pasien mengeluh nyeri pada daerah bekas
operasi, keadaan umum pasien cukup ttv terakhir TD 120/80
mmHg, suhu 36, nadi 110x/m, RR 24x/mnt, GCS 456. Masalah
keperawatan nyeri akut b.d tindakan bedah/ operasi.
Intervensi dilanjutkan observasi ttv, observasi nyeri, posisikan
pasien dalam keadaan nyaman, ajarkan pasien relaksasi
distraksi, kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat.
Tindakan yang telah dilakukan rawat luka dan injeksi. Urin
tampung 600 cc. Selanjutnya A2 Ny. Sutik dengan diagnosa DM
hipoglikemia, hari ini KRS untuk administrasinya masih di
urus,surat kontrol dan obat-obatnya belum ya nanti tolong di
siapkan. A3 Ny. Sartik umur 66 tahun, Diagnosa medis post op
orif femur dekstra H+3. Pasien mengeluh nyeri di area bekas
operasi dan pasien tidak mau makan dan minum. Keadaan
umum pasien cukup, ttv TD 130/80 mmHg, nadi 110x/mnt, RR
21 x/mnt, suhu 36, GCS 456. Implementasi yang sudah
dilakukan memposisikan pasien senyaman mungkin,
mengajarka pasien relaksasi dan distraksi, serta kolaborasi
dalam pemberian terapi injeksi analgesik sesuai resep dokter.
Intervensi dilanjutkan. ( dan seterusnya sampai pasien A6 )
demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien
diaruang A saat ini.

Kepala ruangan : Terima kasih untuk Ns. Wulan yang telah menyampaikan
kondisi semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu
diklarifikasi ada yang perlu ditambahkan dari PA shift pagi?
kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju ke
ruangan pasien.

Konferens
Saat Berada Di Ruangan Pasien
Kepala Ruangan : Assalamu’alaikum wr wb, bagaimana keadaannya Ny.
Suhartatik saat ini? Seperti biasa kita disini akan melakukan
kegiatan timbang terima yang rutin setiap pergantian shift,
tujuan dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan
keadaan bapak sekarang dan menyampaikan informasi yang
penting antar shift jaga. Perkenalkan kepada perawat pagi ada
mbk evita mbak Cristin, dan mbk Rizki yang akan bertugas
menggantikan perawat shift yang jaga malam.

PP Pagi : Apa yang dirasakan bu suhartatik saat ini, apakah suadah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya ?

Pasien : Iya suster, tapi saya masih nyeri pada perut bagian kiri.

PP Pagi : Iya bu tidak apa-apa, ibu jangan terlalu khawatir karena sudah
ada terapi obat analgesik yang diberikan oleh dokter samsul

untuk mengurangi rasa nyerinya, ( peraway memberikan posisi


senyaman mungkin pada pasien dan mengajarkan relaksasi
distraksi). Baik ya bu, jika ibu butuh bantuan ibu tidak usah
sungkan-sungkan bisa memanggil saya ada di nurse station.
Kami akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk
ibu.

Post Konferens

Kepala ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi
yang perlu didiskusikan kembali? Mungkin dari pasien tadi
ada yang masih harus di diskusikan lagi?

PP Malam : Iya, ada tambahan dari pasien kamar A ruang Al-Aqsha atas
nama Ibu Sutik Stop antidiabet.
PP Pagi : Baik Mbak (Setelah itu PP malam dan pagi menandatangani
format serah terima pasien yang diketahui oleh karu)

Kepala ruangan : Terima kasih atas kerja samanya dari PP beseta perawat
pelaksana yang jaga malam telah bekerja dengan baik,
selamat beristirahat dan untuk yang jaga pagi selamat bekerja,
semoga apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan
banyak keuntungan bagi kita semua, dan kita diberikan
kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Amin
ya robalalamin.

Anda mungkin juga menyukai