Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

ROLE PLAY TIMBANG TERIMA


KEPERAWATAN MANAJEMEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS 1 TULIP BARAT LT 3
RSUD SIDOARJO

Disusun Oleh:
ACHMAD SAIRUL MARDLIYANI (2132000022)
AMELIA SISKA FERDIYANTI (2132000010)
DEWI RAMADANI (2132000011)
DIAH AYU ADHI NOVITA (2132000008)
DWI PUTRI ADHALIANDIKA (2132000012)
EMILIA RIZKY FAUZIAH (2132000007)
EVA HASYIANA (2132000005)
FITRIYAH WARDATUL JANNAH (2132000006)
MAHMIATUS SARIROH (2132000017)
MIFROTUL RODIA (2132000016)
MOCH SHOLEHUDIN TUFFA (2132000015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimailkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima (operan)
merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi
yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan
dan lisan.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari
seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa
digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima
yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
2. Tujuan Khusus :
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada
klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
1. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
3. Bagi Institusi
a. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB II
MATERI TIMBANG TERIMA
A. Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerma suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebeum pergatian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampakan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dlaksanakan.
B. Tujuan
1. Menyampaikan kondisi ataau keadaan klien secara umum.
2. Menyampaikan hal yang sudah dikerjakan dan sudah di tindak lanjuti.
3. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Tahapan Timbang Terima
1. Kedua kelompok shif dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapan apa yang akan disampaikan oleh dinas
berikutnya.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi:
a) Nama Pasien
b) Diagnosa medis, diagnose keperawatan
c) Rencana keperawatan yang sudah dilakukan
4. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu buru.
5. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama sama secara langsung melihat
keadaan klien.
D. Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
1. Persiapan
a) Kedua kelompok shift harus keadaan sudah siap.
b) Kedua kelompok yang bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya:
a) Timbang terima dilaksaanakan setian pergantian shift atau operan
b) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima untuk
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan
klien,rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya yang perlu dilimpahkan.
c) Hal- hal yang sifat khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat
untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya.

d) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima:


1) Identitas klien dan diagnose medis.
2) Masalah keperawatan yang mungkin masih timbul.
3) Data focus (Keluhan subjektif dan objektif).
4) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
5) intervesi kolaboratif dan dependen.
6) Rencana umum dan Persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
e) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab
terhadap hal hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan menmgenai
hal_hal yang kurang jelas.
f) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
g) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali kondisi
khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
h) Kepala ruang dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data.
i) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Jum’at / 01 April 2022
Pukul : 13.00 WIB
Pelaksana : Kepala Ruangan, Peawat Primer, Perawat Assoiate
Topik : Timbang Terima
Tempat : Ruang Tulip Barat Lantai 3 RSUD Sidoarjo
B. Pengorganisasian
PJ Timbang Terima : Amelia Siska Ferdiyanti, S.Kep
Kepala Ruangan : Moch.Sholehudin Tuffa, S.Kep
Perawat Primer (Pagi) : Eva Hasyiana, S.Kep
Perawat Assoiate (Pagi) : Dewi Ramadani, S.Kep
Perawat Primer (Siang) : Dwi Putri Adhaliandika, S.Kep
Perawat Assoiate (Siang) : Fitri Wardatul Jannah, S.Kep
C. Metode
1. Karu memimpin proses Timbang Terima
2. Melakukan timbang terima antara Perawat Primer Pagi dengan Perawat Primer siang.
3. Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP siang
4. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali
D. Media
1. Materi disampaikan secara lisan.
2. Dokumentasi klien (status).
3. Buku Timbang Terima
E. Alur Timbang Terima
KLIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KEPERAWATAN
KOLABORATIF

RENCANA
TINDAKAN

TELAH BELUM
DILAKUKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN

MASALAH TERATASI
SELURUHNYA, SEBAGIAN, BELUM
TERATASI DAN TERDAPAT
MASALAH BARU
F. Mekanisme Penerimaan Pasien Baru
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pra Timbang 1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan 30 menit Nurse Karu PP
terima Station PA
berkumpul di Nurse Station
2. Karu mengecek kesiapan timbang
terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work Sheet), PP
yang akan mengoperkan, menyiapkan
buku timbang terima & nursing kit
4. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima dilanjutkan dengan doa

Pelaksanaan 1. PP dinas Pagi melakukan timbang


Timbang terima kepada PP dinas Siang. Halhal
Terima yang perlu disampaikan PP saat
timbang terima:
a. Identitas Klien dan diagnose medis
termasuk hari rawat keberapa atau
post op hari keberapa
b. Masalah keperawatan.
c. Data yang mendukung.
d. Tindakan keperawatan yang sudah /
belum dilaksanakan.
e. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan penunjang,
konsul

2. PP dinas siang dapat melakukan


kianifikasi terhadap data-data yang
ditimbang-terimakan.
3. Karu membuka dan memberi salam
kepada perawat, PP pagi menjelaskan
tentang Klien, PP siang melakukan
validasi data.

4. Lama timbang terima setiap Klien


kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi
khusus yang memerlukan keterangan
lebih rinci.

Post timbang 1. Setelah di nurse station perawat 5 menit Nurse Karu


terima station PA
validasi ke pasien, setelah ke pasien
konfirmasi di nurse station

2. Laporan timbang terima


ditandatangani oleh kedua PP dan
mengetahui Karu.
3. Reward Karu terhadap perawat yang

akan dan selesai bertugas.


4. Penutup oleh karu.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :
catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu
malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift malam ke pagi dipimpin
oleh perawat primer atau perawat assosiate yang bertugas saat itu.
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin óleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift Perawat primer malam
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed Klien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah Klien, masalah keperawatan, intervensi yang
sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.Setiap keliling ke
klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien. Setiap
keliling ke klien tidak boleh menye but diagnosa medis.
3. Evaluasi hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Nancy & Patricia (2012) Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta : EGC
Nursalam (2016) Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional.
Jakarta : Salemba Medika
Nursalam (2016) Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba
Medika
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
TIMBANG TERIMA
PENGERTIAN Prosedur kegiatan menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan pasien dan menyampaikan informasi
yang berkaitan dengan keadaan pasien dan menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau
belum dilaksanakan
TUJUAN 1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan pasien
2. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti
kepada petugas sift jaga berikutnya
3. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo
Nomor 40 Tahun 2019 tentang pelayanan keperawatan
PROSEDUR 1. Lakukan timbang terima pasien di nurse station
2. Buka timbang terima dan pimpin doa oleh Kepala Perawat Atau
Ketua Tim atau Perawat Primer atau Penanggung Jawab Sift
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu …. Kita akan
melaksanakan kegiatan timbang terima …. sebelumnya marilah
kita berdoa sesuai dengan keyakinan kita masing-masing agar
kegiatan kita hari ini berjalan dengan lancer, berdoa mulai…
berdoa selesai. Kepada Ketua Tim / Perawat Primer /
Penanggung Jawab Sift silahkan menjelaskan kondisi pasien ke
perawat sift selanjutnya.”
3. Berikan penjelasan oleh ketua tim / perawat primer /
penanggung jawab sift sebelumnya tentang jumlah pasien dan
tingkat ketergantungan (minimal care, parsial care, total care),
jumlah pasien beresiko, nama pasien, tanggal lahir, diagnosis
medik, data focus (subjektif dan objektif), masalah keperawatan,
tindakan yang sudah di lakukan dan yang belum dilakukan, dan
instruksi khusus) di nurse station
4. Klarifikasi oleh ketua tim / perawat primer / penanggungjawab
shift / perawat pelaksana shift selanjutnya terhadap penjelasan
yang disampaikan saat timbang terima di nurse station
5. Lakukan validasi data keruangan atau ke pasien
6. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu….”
7. Tanyakan keluhan pasien saat timbang terima
8. Perkenalkan perawat penanggung jawab pasien selanjutnya
9. Ucapkan salam
“……. Semoga cepat sembuh”
10. Kembali ke nurse station
11. Lakukan klarifikasi hasil validasi data
12. Beri stempel bukti timbang terima
13. Tulis tanggal/jam timbang terima.

Anda mungkin juga menyukai