Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR DAN TREND ISSUE

TIMBANG TERIMA, PRE DAN POST CONFERENCE

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Lina Ema Purwanti, S.Kep.,Ns., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 6:

NO NAMA NIM

02 Rika Ayu Parwati 18631718

12 Dwi Lestari 18631684

16 Wiliam Candra P.U 18631672

20 Wafilatul Linta S 18631661

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2022
TIMBANG TERIMA

A. PENGERTIAN TIMBANG TERIMA


Timbang terima adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggung jawab dan
tanggung gugat) selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup
peluang tentang pertanyaan, klasifikasi, konfirmasi tentang pasien, tanggung jawab
utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan
melanjutkan perawatan (Rushton, 2010).
Nursalam (2016) menjelaskan bahwa timbang terima atau handover adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan serta perkembangan
pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore
atau dinas malam secara tertulis dan lisan (Nikmatur dan Saiful, 2012

B. TUJUAN TIMBANG TERIMA


Tujuan pelaksanaan timbang terima adalah :
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

C. MANFAAT TIMBANG TERIMA


1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
2. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna dan
meminimalkan terjadinya kesalahan tindakan.

D. PROSEDUR TIMBANG TERIMA


Prosedur dalam Timbang Terima:
1. Persiapan
a. Kedua kelompok dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masing-
masing penanggung jawab:
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
perawat yang berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
1) Identitas klien dan diagnosa medis.
2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
4) Intervensi kolaborasi dan dependen.
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau
prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara rutin.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
Penyampaian pada saat timbang terima secara singkat dan jelas.
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku
laporan ruangan oleh perawat. (Nursalam, 2002)
Timbang terima memiliki 3 tahapan yaitu:
a. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan olehperawat jaga sebelumnya.
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
melakukan pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang
berupa pertukaran informasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah
antara perawat yang shift sebelumnya kepada perawat shift yang datang.
c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
pada pasien langsung.

E. ALUR TIMBANG TERIMA


Menurut Nursalam (2015) alur timbang terima meliputi Situantion (Kondisi terkini
yang terjadi pada pasien), sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari
perawatan, serta dokter yang merawat dan sebutkan diagnosis medis dan masalah
keperawatan yang belum atau sudah teratasi/keluhan. Kemudian selanjutnya
Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini) dengan
menjelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan dan menyebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan,
pemasangan alat invasif dan obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
Serta mejelaskan tentang penyakit yang diderita kepada pasien dan keluarga
terhadap diagnosis medis. Selanjutnya Assesment (hasil pengkajian dari kondisi
pasien saat ini) menjelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti
tanda vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden, restrain, risiko jatuh, pivas score,
status nutrisi, kemampuan eliminasi dan lain-lain serta menjelaskan informasi
klinik lain yang mendukung dan selanjutnya Recomendation yaitu
merekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer
to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
Berikut adalah alur timbang terima.

F. LAMPIRAN FORMAT TIMBANG TERIMA


Handover memiliki beberapa panduan dalam hal penyampaian pelaporan pada saat
pergantian shift, salah satu yang dijabarkan disini adalah yang sudah
direkomendasikan WHO pada tahun 2007 adalah timbang terima dengan metode
SBAR, SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang
memerlukan perhatian atau tindakan segera.
1. S: Situantion (Kondisi terkini yang terjadi pada pasien) meliputi: Sebutkan
nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan, serta dokter yang
merawat. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi/keluhan
2. B: Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)
meliputi: Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan,
pemasangan alat invasif dan obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
3. A: Assesment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini) meliputi: Jelaskan
secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor nyeri,
tingkat kesadaran, braden, restrain, risiko jatuh, pivas score, status nutrisi,
kemampuan eliminasi dan lain-lain. Jelaskan informasi klinik lain yang
mendukung.
4. R: Recomendation meliputi: Rekomendasikan intervensi keperawatan yang
telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk discharge
planning dan edukasi pasien dan keluarga, Nursalam (2015).

G. SKENARIO DEMONSTRASI
1. Nama Kegiatan : Hand Over/Timbang Terima
2. Tujuan:
a. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam
c. asuhan keperawatan kepada klien.
d. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh
e. dinas berikutnya.
f. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ruangan Mas Mansyur RSUM Ponorogo
4. Penanggungjawab Kegiatan
KARU, KATIM A (Pagi), KATIM B (Malam).
5. Setting Ruangan
Perawatan Rawat Inap Ruang Mas Mansyur RSUM Ponorogo.
6. Kriteria Evaluasi
a. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift oepran. Kepala ruang
selalu memimpin kegiatan operan yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu
malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan oepran pada shift sore ke malam
dipimpin oleh perawat primer yang bertugas pada saat itu.
b. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Operan
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien, diagnosis
keperawatan, dan intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu unutuk
setiap pasien tidak lebih darilima menit saat klarifikasi ke pasien.

c. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. S e t i a p perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
7. Pelaksanaan Terdiri Dari 3
a. Pembukaan Pemeran:
KATIM A (Pagi) : Wafilatul Linta Safitri
KATIM B (Malam) : Rika Ayu Parwati
KARU : Wiliam Candra P.U
Staff, pasien dan Narator : Dwi Lestari

Pre Hand Over (Setting di nurse station)

Kepala ruangan membuka timbang terima di nurse station dan sekaligus


mendata perawat yang dinas malam dan dinas pagi.
KARU : Assalamualaikum Wr.Wb

Semua Staff : Waalaikum salam wr.wb

KARU : Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah


SWT karena atas berkat rahmat serta karunianya kita dapat
berkumpul di ruang Mas Mansyur ini, tepatnya pada hari selasa,
02 Juli 20122 dalam keadaan sehat walafiat guna untuk
melakukan timbang terima. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya
sampai akhir jaman. Pada hari ini akan dilakukan kegiatan
timbang terima yang rutin kita lakukan pada setiap pergantian
shift, namun sebelumnya saya akan mendata kehadiran perawat
terlebih dahulu. Untuk yang dinas malam, Ners Rika Ners
Ani dan Ners Anti?
KATIM B : Hadir ners, tapi untuk Ners Anti tidak hadir untuk

dinas malam
KARU : Baiklah selanjutnya untuk yang akan dinas pagi, ners Tari,
Ners Nisa dan Ners Bayu

KATIM A : Alhamdulillah hadir semua ners

KARU : Baik sekarang kita akan melakukan timbang terima, untuk


selanjutnya kepada Perawat Pelaksana yang dinas malam
dipersilahkan untuk menyampaikan dan menjelaskan kondisi
masing-masing pasien saat ini kepada Perawat Pelaksana yang
dinas pagi. Perawat yang berdinas malam menyampaikan data-
data pasien sesuai dengan keadaan yang ada dan sesuai dengan
data yang dicatat, dan perawat yang berdinas pagi mencatat apa
yang disampaikan terkait data pasien.

KATIM B : Assalamualaikum wr.wb. terimakasih untuk kesempatan yang


diberikan kepada kami untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini.
Jumlah pasien saat ini adalah pasien dengan tingkat
ketergantungan : minimal care 1 orang, partial care 3 orang dan
total care 2 orang. Identitas untuk pasien dengan tingkat
ketergantungan total care yang pertama, Nama Tn.W dengan
diagnosa medis post laparatomi. Pasien memerlukan perawatan
penuh. Pasien juga mengeluh masih merasakan lemas dan pusing.
Tidak ada masalah keperawatan yang di temukan. Implementasi
yang sudah di lakukan adalah pemberian obat dengan cara
injeksi. Intervensi yang belum di lakukan adalah melakukan
tindakan relaksasi dengan distraksi. Pasien dengan tingkat
ketergantungan total care yang kedua adalah Ny. C dengan
diagnosa medis post fraktur humerus dan suspek infeksi
sekunder. Pasien mengeluh demamdan nyeri dibagian lengannya
dan dari pihak perawat sudah memberikan obat untuk
menghilangkan rasa nyerinya dan menurunkan demam. Pagi ini
Ny. C akan menjalani pemeriksaan biopsi. Selanjutnya, untuk
pasien dengan partial care adalah Ny. D dengan diagnosa post
apendiktomi. Pasien masih merasa nyeri pada bagian abdomen
kanan bawah. Perawat sudah membantu pasien dengan
memposisikan pasien yang benar untuk sedikit mencegah rasa
nyerinya bertambah. Dari perawat belum memberikan obat untuk
menghilangkan rasa nyerinya. Pasien partial care yang kedua
adalah Tn. B dengan diagnosa medis ca.colon dan pasien sedang
dalam persiapan untuk operasi pemasangan colostomi. Pasien
merasa tegang dan cemas. Perawat sudah menjelaskan ke pasien
tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan dan perawat sudah
mengatur posisi tidur pasien. Pasien partial care selanjutnya
adalah Tn. F dengan diagnosa medis post pemasangan WSD.
Pasien masih mengeluh nyeri di bagian bekas pemasangan
selang dan terasa pada saat bernafas. Perawat sudah
memberikan analgetik dan selanjutnya akan dilakukan
penggantian verban pada area post WSD. Selanjutya, pasien
minimal care adalah Ny. Z dengan diagnosa medis post
laparatomi hari ketujuh dan pasien sedang dalam persiapan
pulang.
KARU : Terimakasih untuk perawat pelaksana malam yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada
yang perlu ditambahkan. Jika tidak ada, selanjutnya, untuk
perawat pelaksana yang dinas pagi disiapkan apa yang perlu
dicatat mengenai kondisi pasien saat nanti kita akan melakukan
validasi terhadap pasien.
b. Isi

Validasi Ke Ruangan Pasien


(Pelaksanaan Selanjutnya KARU, KATIM dan Perawat Pelaksana menuju ke
ruang pasien. Saat berada di ruangan pasien, KARU menyiapkan pasien dan
bersama dengan KATIM serta Perawat Pelaksana pagi untuk melakukan validasi)
KARU : Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi Tn. W, seperti biasa
bapak kita disini akan melakukan operan jaga yang rutin di
lakukan setiap pergantian shift yang tujuannya untuk
mengkomunikasikan keadaan pasien sekarang dan
menyampaikan informasi penting antar shift jaga. Perkenalkan
perawat pelaksana yang akan bertugas di dinas pagi. Ada Ners
Eka sebagai perawat pelaksana pagi ini. Mereka yang akan
bertugas menggantikan Perawat Pelaksana si shift malam.
(KATIM Mempersilahkan masing-masing PP yang dinas pagi untuk melakukan
validasi langsung kepada pasien)
KARU : Selanjutnya silahkan ners … dan tim untuk mengecheck pasien

KATIM A : Assalamualaikum bapak, selamat pagi. Perkenalkan nama saya


Dwi Lestari Saya perawat yang dinas pagi pada hari ini. Apakah
benar ini dengan bapak W?
Pasien : Iya benar mbak

KATIM A : Baik bapak apakah bapak masih merasa lemas dan pusing?

Pasien : Masih mbak

KATIM A : Apa dari perawat dinas malam sudah melakukan injeksi


/suntikan terhadap bapak?

Pasien : Iya sudah mbak

KATIM A : Iya bapak yang di rasakan sekarang merupakan efek dari


obat-obatan yang diberikan sebagai proses penyembuhan. Rasa
lemasnya bapak disebabkan karena pengaruh dari obat bius
sewaktu operasi. Namun bapak jangan kawatir karena sudah ada
terapi obat yang diberikan dokter. Baik bapak, tidak perlu
sungkan bila butuh bantuan kami akan selalu siap memberi
pelayanan yang terbaik dan apabila bapak membutuhkan sesuatu
bapak bisa menghubungi saya di ruang keperawatan atau
dengan memencet tombol di sebelah tempat tidur bapak. Terima
kasih bapak. Assalamu’alaikum wr wb.

(Selanjutnya PP dinas pagi melanjutkan kunjungan ke pasien selanjutnya)

KATIM A : Assalamu’alaikum ibu, selamat pagi, perkenalkan nama saya


adalah perawat Eka, saya adalah perawat yang berdinas pagi
pada hariini, benar ini dengan Ny. C?
Pasien : Iya benar mbak

KATIM A : Apakah ibu masih merasakan nyeri di bagian lengan?

Pasien : Iya masih mbak, saya juga merasakan demam dan daerah
tangan yang patah bengkak dan merah
KATIM A : Oh iya ibu, kondisi tulang lengan ibu yang patahkemungkinan
mengalami infeksi, untuk itu pagi ini sekitar jam 10.00 ibu akan
dilakukan pemeriksaan Biopsi untuk mengetahui jenis bakteri
penyebab infeksinya bu. Dari perawat yang jaga malam sudah
memberikan obat?
Pasien : Iya sudah mbak

KATIM A : Baik ibu tidak usah kawatir karena ibu sudah diberi obat
analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu derita.
Selanjutnya ibu tidak usah sungkan apabila ibu butuh bantuan
kami akan selalu siap memberi pelayanan yang terbaik.

(Demikian KATIM dan Perawat Pelaksana (pagi) melakukan validasinya kepada


6 pasien yang menjalani perawatan di ruangan Mas Mansyur. Selanjutnya mereka
masuk ke nurse station lagi untuk merencanakan kegiatan selanjutnya)
KATIM A : Baik, untuk intervensi selanjutnya kami akan melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital ke semua pasien. Dan untuk Tn. W
berikan posisi senyaman mungkin dan bila perlu konsulkan lagi
ke dokter. Untuk Ny. D tindakan yang dilakukan adalah
menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan biopsi.
KARU : Ok baik terima kasih ners Dwi Lestari sebelum saya akhiri
mungkin ada tambahan yang perlu didiskusikan? Kalau tidak ada
kita akhiri kegiatan Timbang Terima pada pagi hari ini.

c. Penutup Post Hand Over


Post Kegiatan Timbang Terima sudah selesei dan selanjutnya Kepala Ruangan

menutup kegiatan Timbang Terima


KARU : Baik terimakasih atas kerjasamanya kita tadi sudah melakukan
kegiatan Timbang Terima saya harap dengan adanya kegiatan ini
proses pendelegasian tugas bisa jelas dan terstruktur. Demikian
Timbang Terima ini, semoga apa yang telah kita lakukan ini
memberi banyak keuntungan bagi kita semua dan kita diberikan
kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Demikian
saya akhiri pertemuan kita pagi ini.Assalamualaikum wr.wb.
Semua Staff : Wassalamualaikum wr.wb

8. Evaluasi Kegiatan
a. Perawat kembali melakukan diskusi.
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format
timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnyadiketahui oleh kepala ruang.
c. Ditutup oleh kepala ruang

Anda mungkin juga menyukai