Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

LAPORAN PENDAHULUAN TERMOREGULASI

A. PENGERTIAN
Termoregulasi adalah proses yang elibatkan homestatik yang mempertahankan
suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan
keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan.
Manusia biasanya berada pada lingkungan yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh
mereka. Maka dari itu manusia menghasilkan panas secara internal untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.
Sistem termoregulasi dikendalikan oleh hipotamus diotak, yang berfungsi
sebagai termostat tubuh. Hipotalamus mampu merespon terhadap perubahan suhu
darah sekecil 0,01⁰C. Pusat termoregulasi menerima masuk dari termoreseptor di
hipotalamusyang berfungsi menjaga temperatur eksternal. Keduanya diperlukan oleh
tubuh untuk penyesuaian. Dalam in dividu yang sehat, suhu inti yang menjaga hampir
konstan sekitar 98,6⁰ F (37⁰C) Setiap hari, minggu, bulan, atau tahun.
Termoregulasi dibagi menjadi 2 yaitu Hipertermia dan Hipotermia.
Sebelumnya suhu normalpada orang dewasa adalah (36,5⁰C-37,5⁰C), suhu normal
pada anak yaitu (36,3⁰C-37,7⁰C), dan pada bayi suhu normalnya yaitu (36,1⁰C-
37,7⁰C). Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk
peningkatan suhu kesulitan mengatasi suhu normal atau bisa dikatakan ketika
seseorang terpapar cuata dingin terlalu lama (suhu dibawah normal). Sedangkan
hipertermia adalah ketika suhu mengalami kegagalan dalam mengatur suhu/tidak
dapat mengimbangi antara produksi panas dengan panas yang keluar dari tubuh
sehingga tubuh terus mengalami peningkatan suhu (suhu diatas normal).
B. ETIOLOGI
 Hipertermia(suhu tubuh ≥ normal)
a. Penyakit
b. Pakaian yang tidak sesuai
c. Aktifitas berlebihan
d. Peningkatan laju metabolisme
e. Trauma
 Hipotermia (suhu tubuh < normal)
a. Malnutrisi
b. Suhu lingkungan rendah
c. Tidak beraktifitas
d. Pemakaian pakaian yang tidak adekuat
e. Penurunan laju metabolisme
f. Kerusakan hipotalamus
 Pengeluaran Panas
a. Radiasi (Perpindahan panas dari permukaan objek ke objek lain tanpa
bersentuhan)
b. Konduksi (Perpindahan panas dari suatu objek ke objek lain secara
langsung)
c. Konveksi (Perpindahan panas karena gerakan udara)
d. Evaporasi (Perpindahan panas berubah menjadi gas)

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Hipertermia
Keadaan dimana ketika seseorang mengalami atau 37,8⁰C per oral/ 38,8⁰C per
rectal karena faktor ekternal.
Pola Hipertermia :
a. Terus Menerus
Merupakan pola demam yang tingginya menetap lebih dari 24 jam,
bervariasi 1⁰C-2⁰C.
b. Intermiten
Demam secara berseling dengan suhu normal, suhu akan kembali
normal paling sedikit 24 jam.
c. Remiten
Demam memuncak dan turun tanpa kembali ke suhu yang normal.
2. Hipotermia
Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk peningkatan suhu, kesulitan
mengatasi suhu normal ketika tubuhnya berada disuhu 35⁰C (Suhu dingin).
Gejala yang muncul :
a. Penderita berbicara nglantur
b. Kelit sedikit berwarna abu-abu
c. Detak jantung lemah
d. Tekanan darah menurun dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha untuk
menghasilkan panas
e. Demam (Hiperpireksia)
f. Kelebihan akibat panas
g. Terjadi bila drapholesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan
dan elektrolit secara berlebihan, disebabkan oleh lingkungan yang
terpapar oleh panas.
3. Head Stroke
Paparan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu
tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas.
Tanda dan gejala :
a. Konvulsi, kram otot, mual, gangguan visual, sangat haus.
b. Kulit sangat hangat atau dingin
c. Demam (Gangguan mental yang berlangsung singkat, biasanya
mencerminkan keadaan taksik yang ditandai oleh halusinasi, dll)
D. PATHWAYS
Olahraga Lingkungan Suhu
Meningkatnya produksi Suhu ruangan Stimulus hormonal
Panas tubuh dingin/panas dan persaratan

Termoregulasi

^ Suhu tubuh lebih dari normal ^ Suhu tubuh kurang dari


normal
^ Badan terasa panas ^ Detak jantung lemah
^ Dehidrasi ^ Badan terasa dingin
^ Aktivitas berlebih ^ Kerusakan hipotalamus
^ Penyakit ^ Kurang beraktivitas

Hipertermia Hipotermia

E. ASUHAN KEPERAWATAN
- Pengkajian
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, golongan darah,
alamat.
2. Identitas penanggung jawab
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan
dengan klien.
II. Keluhan Utama
1. Keluhan utama saat MRS
2. Keluhan utama saat pengkajian
3. Diagnosa medis
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Mengkaji pasien saat merasakan sakit sampai pasien masuk RS
b. Riwayat penyakit dahulu
Mengkaji apakah ada gangguan yang dirasakan merupakan yang
pertama kali atau sudahpernah mengalami sebelumnya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji penyakit klien apakah ada hubungan pengkajian keturunan
dari keluarga atau tidak.
5. Riwayat keperawatan klien
a. Pola aktifitas sehari-hari
- Aktifitas yang berlebihan
- Riwayat penyakit
- Frekuensi minum
- Sering terpapar suhu tinggi/rendah
 Gangguan Termoregulasi
- Penyebab
- Tanda dan gejala
- Efek dari gangguan
Terdiri atas :
1. Pola persepsi kesehatan
2. Pola nutrisi danmetabolisme
3. Pola eliminasi
4. Pola istirshst tidur
5. Pola aktifitas dan latihan
6. Pola kognitif
7. Pola konsep diri
8. Pola hubungan peran
9. Pola seksual dan reproduksi
10. Pola koping dan toleransi stress
11. Pola nilai dan kepercayaan
b. Riwayat Psikologis
Respon terhadap masalah gangguan termoregulasi
c. Riwayat Sosial
Pengaruh pekerjaan terhadap aktifitas
d. Riwayat Spiritual
Keyakinan dan nilai yang diaanut oleh pasien terkait dengan kasus
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum -> tingkat suhu
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
- Hitung ketika panas/dingin terus menerus dan sesuai perintah (2/4
jam)
- Inspeksi dan palpasikulit cek turgor
- Tanda-tanda perubahan tingkah laku
c. Pemeriksaan wajah
d. Pemeriksaan kepala dan leher
e. Pemeriksaan thorax/dada
f. Pemeriksaan abdomen
g. Pemeriksaan genetalia dan rektal
h. Pemeriksaan punggung dan tulang belakang
i. Pemeriksaan ekstremitas/muskuloskeletal
j. Pemeriksaan fungsi pendengaran/penhghidu/tenggorokan
k. Pemeriksaan fungsi penglihatan
l. Pemeriksaan fungsi neurologis
m. Pemeriksaan kulit/intergument
n. Pemeriksaan penunjang/kdiagnostik medik
o. Pemeriksaan persistem
- Sistem persepsi sensori
- Sistem persyarafan (kesadaran)
- Sistem pernafasan
- Sistem kardiovaskuler
- Sistem gastrointestinal
- Sistem intergumen
- Sistem perkemihan
7. Tindakan dan Terapi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Hipotermia
3. Hipertermia

c. Intervensi
1. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapka termoregulasi dapat teratasi dengan kriteria hasil :

No Indikator 1R 5R
.
1. Denyut jantung apikal
2. Denyut nadi radialis
3. Melaporkan kenyamanan termal
Ket : 1. Sangat terganggu
2. Bnayak terganggu
3. Cukupterganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidan terganggu
Intervensi termoregulasi
1. Monitor suhu setiap 2 jam
2. Ajarkan kepada klien cara menjaga keletihan
3. Kolaborasikan obat antipiretik setiap 8 jam
4. Monitor tekanan darah, suhu, denyut nadi, RR
5. Sesuakan suhu ruangan
6. Diskusikan pentingnya termoregulasi
7. Instruksikan klien lansia tentang tindakan mencegah daripaparan

2. Hipertermia
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
termoregulasi dapat teratasidengan kriteria hasil :

No Indikator 1R ER
.
1. Menggigil demam
2. Peningkatan suhu kulit
3. Sakit kepala
Ket : 1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan

Intervensi NIC
1. Monitor suhu setiap 2 jam
2. Monitor warna dan suhu kulit setiap 8 jam
3. Monitor tanda dan gejala hipertermi setiap 2 jam
4. Berikan cairan dan gizi yang cukup
5. Berikan selimut hangat
6. Kolaborasi dengan keluarga cara mengompres pasien pada lipatan paha
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian IV dan antiseptik
3. Hipotermia

N Indikator IR EP
O
1. Penurunan Suhu Tubuh
2. Menggigil Demam
3. Perubahan warna kulit
Ket : 1. Berat
2. Cukup Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan

NIC
1) Monitor suhu setiap 2 jam
2) Monitor tekanan darah, denyut nadi, RR setiap 8 jam
3) Monitor tanda dan gejala hipotermia
4) Sesuaikan suhu ruangan yang hangat
5) Berikan selimut hangat
6) Gunakan buli-buli hangat
7) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian IV setiap 8 jam
e. Implementasi
Pelaksanaan dari rencana tindakan atau intervensi yang telah dibuat sesuai kondisi
pasien.
f. Evaluasi
Evaluasi menggunakan format S.O.A.P
S = Data subjektif yang diperoleh dari apa yang dikatan oleh pasien
O = Data objektif dari hasil pengkajian perawat
A = Assesment dari tindakan yang dilakukan
P = Rencana/planning yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah
(Intervensi)
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
NANDA, Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta :
EGC
Rosana, Intan Sari . 2016. NOC. Edisi 5 Bahasa Indonesia. Indonesia : CV Medika
Rosana, Intan Sari . 2016. NOC. Edisi 5 Bahasa Indonesia. Indonesia : CV Medika
helosehat.com(https://www.google.co.id/amps//sehat)

Anda mungkin juga menyukai