Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS KOLELITIASIS

KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS KOLELITIASIS


Dosen Pengampu : Sholihatul Maghfiroh. S.Kep. Ns., M.Kep.

Kelompok 1 :
1. AGISTISA KUSUMA (18631722)
2. RIKA AYU PARWATI (18631718)
3. SISKA MUNIKA (18631710)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
KASUS
Seorang klien dengan diagnosis medis colelitiasis mengeluh nyeri hebat di perut sebelah
kanan atas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk sepanjang waktu dengan skala 9, klien tidak
bisa tidur, tidak nafsu makan, dan klien menangis sepanjang hari merasakan sakitnya. Obat
nyeri yang diberikan hanya berefek sebentar kemudian kambuh lagi.
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien :
Nama : Ny. X
No. RM : 12-23-XXXXXX
Umur : 60 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP sederajat
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Ronowijayan Ponorogo
Tanggal MRS : 14-12-2020

B. Keluhan Utama
Nyeri
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit yang sama atau dirawat
dirumah sakit
2. Riwayat kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri hebat di perut sebelah kanan atas, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk sepanjang waktu dengan skala 9. Sudah mengkonsumsi
obat nyeri hanya berefek sebentar kemudian kambuh lagi.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit keturunan
keluarganya.
D. Fisiologis
1. Aktifitas / istirahat : pasien tidak bisa tidur sepanjang hari dan klien menangis
sepanjang hari merasakan sakitnya
2. Sirkulasi : -
3. Pernapasan : -
4. Eliminasi : -
5. Integritas ego : -
6. Makanan / minuman : klien tidak nafsu makan
7. Neurosensory : -
8. Nyeri : mengeluh nyeri hebat di perut sebelah kanan atas, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk sepanjang waktu dengan skala 9.
9. Keamanan : -
10. Seksualitas : -
11. Interaksi social : -
12. Penyuluhan / pembelajaran : -

2. ANALISIS DATA

KELOMPOK DATA MASALAH PENYEBAB


DS: Nyeri Akut Agen Pencedera
- Pasien mengeluh nyeri hebat di Fisiologis
perut sebelah kanan atas
- Nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk
DO:
- Skala nyeri 9

DS: Resiko defisit Faktor psikologis


- Pasien mengeluh tidak nafsu nutrisi
makan
DO : -
DS: Gangguan pola Kondisi klinis (nyeri)
- Pasien tidak bisa tidur tidur
DO:-

3. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Resiko defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
c. Gangguan pola tidur b.d Kondisi klinis (nyeri)
4. INTERVENSI
NO DIAGNOSIS (SDKI) TUJUAN DAN KH (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Managemen nyeri
pencedera fisiologis selama 2x24 jam pasien mengatakan
nyeri berkurang dengan kriteria hasil : Observasi :
- Keluhan nyeri menurun - identiifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Skala nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Kesulitan tidur menurun - Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Monitor penggunaan analgesik
Terapeutik :
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu

2. Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Managemen nutrisi
faktor psikologis selama 2x24 jam kebutuhan nutrisi
(keengganan untuk makan) pasien terpenuhi. Observasi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Monitor asupan makanan
- Monitor kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Terapeutik :
- Sajikan makanan yang menarik dan suhu yang
sesuai

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan ,jika perlu

3. Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Tidur
Kondisi klinis (nyeri) selama 2x24 jam pola tidur membaik
dengan kriteria hasil keluhan sulit tidur Observasi :
menurun. - Identifikasi pola aktifitas dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
(fisik/psikologis)
Terapeutik :
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan (misal pijat, pengaturan posisi)
Edukasi :
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologis lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia.


Jakarta:PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta:PPNI
Tim Pokja SlKI DPP PPNI.2018. Standart Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta:PPNI

Anda mungkin juga menyukai