Anda di halaman 1dari 8

LITERATUR REVIEW PENGARUH TERAPI KOGNITIF PADA

KLIEN HARGA DIRI RENDAH


Rika Ayu Parwati
Program Studi S1 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
rikaayuparwati@gmail.com

Kata kunci : terapi ABSTRAK


kognitif, klien, harga diri
Berbagai tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh
rendah.
manusia adalah buah dari dorongan pikiran dan sifat yang
dimilikinya. Bentuk tindakan keperawatan harga diri rendah
secara individu adalah terapi kognitif yaitu psikoterapi
individu yang pelaksanaannya dengan melatih klien untuk
mengubah cara klien menafsirkan dan memandang segala
sesuatu pada saat klien mengalami kekecewaan, sehingga
klien merasa lebih baik dan dapat bertindak lebih produktif.
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh terapi
kognitif (CBT) pada klien dengan harga diri rendah.
Penelitian ini menggunakan metode literatur review dengan
menggunakan mesin pencari Scollar dan Pubmed. Kata
kunci yang dipakai adalah terapi kognitif, klien, dan harga
diri rendah. Sebanyak 3 artikel dianalisis berdasarkan
protocol PRISMA. Diperlukan penelitian hubungan pola
asuh orang tua dengan tingkat depresi remaja.
Keywords : cognitive ABSTRACT
therapy, clients, low self
Various actions and deeds carried out by humans are the
seteem.
fruit of the impulses of the mind and nature they have. The
form of individual low self-esteem nursing action is
cognitive therapy, namely individual psychotherapy, which
is implemented by training clients to change the way clients
interpret and perceive everything when clients experience
disappointment, so that clients feel better and can act more
productively. The purpose of this study was to study the
effect of cognitive therapy (CBT) on clients with low self-
esteem. This study uses a literature review method using
the Scollar and Pubmed search engines. The keywords used
are cognitive therapy, clients, and low self-esteem. A total
of 3 articles were analyzed according to the PRISMA
protocol. Research on the relationship between parenting
style and adolescent depression is needed.
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia bersifat Angka kejadian gangguan jiwa
dinamis dan dari kedinamisan tersebut pada penduduk Indonesia mencapai 7.0 per
dapat dipastikan menimbulkan berbagai mil, prevalensi gangguan jiwa tertinggi
masalah dan bahkan juga solusi bagi berada di provinsi Bali dengan kisaran
kehidupan manusia itu sendiri. Semakin 11.0 per mil, sedangkan provinsi
dinamisnya kehidupan manusia, justru Kepulauan Riau menempati urutan
semakin rendah pemahaman manusia terendah dengan kisaran 3.0 per mil.
terhadap nilai dan semakin pudarnya nilai- Provinsi Jawa Tengah mencapai kisaran
nilai yang dianut dan dimiliki manusia, 9.0 per mil pada tahun 2018, hal ini
sehingga menjadi pemicu munculnya menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
berbagai macam masalah kesehatan mental signifikan jika dibandingkan tahun 2013
di masyarakat. Sehingga kualitas yang hanya berkisar 3.0 per mil
kesehatan mental menjadi kunci bagi (Riskesdas, 2018)
seseorang untuk dapat berfungsi secara
Seseorang dengan harga diri rendah
social di dalam masyarakat. Menurut
ditandai dengan munculnya perasaan tidak
WHO
mampu, pandangan hidup yang pesimis,
Kesehatan mental suatu kondisi penurunan produktifitas, penolakan
dimana mental tidak adanya gangguan atau terhadap kemampuan diri, tidak memiliki
kecatatan mental. Kesehatan jiwa kemauan untuk bergaul dengan orang lain.
merupakan pengendalian diri dalam Gangguan harga diri rendah dapat
menghadapi stresor di lingkungan sekitar diklasifikasikan menjadi harga diri rendah
dengan selalu berpikir positif dalam psikotik dan non-psikotik. Harga diri
keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan rendah disebabkan gangguan
psikologis, baik secara internal maupun neurotransmitter di otak yang terjadi pada
eksternal diri. seluruh aspek kepribadian ditandai dengan
ketidakmampuan menilai realita, gangguan
Kesehatan jiwa suatu kondisi
proses piker, kedangkalan emosi,
sejahtera ketika seseorang mampu
kemunduran kemauan, dan mengalami
merealisasikan potensi yang dimiliki,
disorientasi. Apabila hal ini terjadi dalam
memiliki koping yang baik terhadap
kurun waktu lama dan tidak mendapatkan
stresor, produktif dan mampu memberikan
penanganan dengan tepat dan cepat akan
kontribusi terhadap masyarakat. Evaluasi
berdampak pada munculnya gangguan
diri negative yang berkembang sebagai
interaksi social: menarik diri, perubahan
respons diri terhadap hilangnya atau
penampilan peran, keputusasaan maupun
berubahnya perawatan diri pada seseorang
munculnya perilaku kekerasan yang
yang sebelumnya memiliki evaluasi diri
beresiko mencederai diri, orang lain dan
negative (Nanda, 2015). Penderita
lingkungan (Keliat, B.A, Panjaitan R.U &
gangguan jiwa juga menunjukkan gejala
Helena, 2016)
gangguan konsep diri harga diri rendah.
Harga diri rendah merupakan salah satu Harga diri rendah non-psikotik
gejala negatif yang muncul pada gangguan (neurotic) merupakan suatu ekspresi dari
jiwa skizofrenia. ketegangan dan konflik dalam jiwanya,
namun umumnya penderita tidak
menyadari bahwa ada hubungan antara kecemasan: obsesi, kompulsi, fobia,
gejala-gejala yang dirasakan dengan disfungsi seksual. Beberapa penyebab non-
konflik emosinya ditandai dengan
psikotik munculnya harga diri rendah perubahan, tidak hanya perilaku nyata
diantaranya kegagalan karier, tuntutan tetapi juga dalam pemikiran, pernyataan,
pekerjaan, penurunan pendapatan, adanya dan sikap. Terapi kognitif memiliki asumsi
intimidasi dari teman sebaya. Harga diri bahwa pola pikir dan keyakinan
rendah non-psikotik yang tidak ditangani mempunyai perilaku dan perubahan pada
berdampak pada munculnya gangguan kondisi ini dapat mengahsilkan perubahan
psikologis yang berat seperti depresi atau perilaku yang diharapkan.
menderita stress yang dapat berakhir
Klien dengan harga diri rendah
dengan bunuh diri, peasaan harga diri
memiliki perasaan negatif terhadap dirinya
rendah psikotik dan non psikotik adalah
sehingga tidak mau bergaul dengan orang
dengan memberikan tindakan leperawatan
lain, dengan terapi kognitif klien
bia secara individu, terapi keluarga dan
dianjurkan untuk berfikir positif bahwa
penanganan di komunitas baik generalis
dirinya sebenarnya memiliki kemampuan
ataupun spesialis.
dan mengungkapkan hal positif yang
Salah satu bentuk tindakan sudah dilakukan selama ini. Effendi, dkk
keperawatan harga diri rendah secara (2016), mengungkapkan bahwa terdapat
individu adalah terapi kognitif yaitu perbedaan peningkatan harga diri antara
psikoterapi individu yang pelaksanaannya kelompok perlakuan dengan kelompok
dengan melatih klien untuk mengubah cara kontrol setelah diberikan intervensi dengan
klien menafsirkan dan memandang segala p = 0,00.
sesuatu pada saat klien mengalami
METODE PENELITIAN
kekecewaan, sehingga klien merasa lebih
baik dan dapat bertindak lebih produktif. Metode yang digunakan dalam
Terapi Perilaku Kognitif (CBT-Cognitive penulisan literatur review ini adalah
Behavior Therapy) menggunakan teori dan dengan penelusuran sumber terkait dari
riset tentang proses-proses kognitif. Terapi electric data base mencakup Google
kognitif berusaha untuk mengintregasi Schoolar dan Pubmed. Dengan kata kunci
Teknik-teknik terapeutik yang berfokus terapi kognitif, klien, harga diri rendah.
untuk membantu individu melakukan

Google Schoolar : 4

Google Schoolar : 5 Sebelum 2015 review


article, book chapter,
PUBMED : 1 abstract : 3

Google Schoolar,
Review article, book,
3 Artikel : Terapi Kognitif
abstract 0 :
(CBT) dengan klien harga
diri rendah
HASIL
Berdasarkan Literatur review yang kurangnya umpan balik dari lingkungan
didapatkan yaitu Terapi Perilaku Kognitif tentang perilaku klien dengan positif.
(CBT-Cognitive Behavior Therapy) Sehingga menyebabkan muncul perasaan
memiliki peranan penting dalam cemas dan pikiran negative terhadap diri
mengontrol pikiran klien dengan harga diri sendiri. Adapun jurnal terkait adalah
rendah. Hal ini dapat terjadi karena adanya sebagai berikut :
ketidakefektifan koping individu akibat

N Sumber Pustaka Latar Belakang, Tujuan, Metode Hasil dan Kesimpulan


o
1 Judul : Latar belakang : Hasil :
Terapi perilaku Efek CBT untuk pasien pada Tidak ada perbedaan
kognitif pada fase awal psikosis kurang antara kelompok CBT dan
psikosis awal dengan efektif. kelompok TAU dalam hal
focus pada depresi diubah dalam RCT. Ini penting perbaikan depresi
dan harga diri rendah karena pasien di awal gejala diukur dengan
: uji coba terkontrol fase psikosis mungkin memiliki Skala Depresi Calgary
secara acak kebutuhan perawatan yang untuk Skizofrenia ( P =
sangat berbeda. 0,188 ) atau harga diri
dikupas ke pasien dengan diukur
Penulis : beberapa episode dan riwayat dengan Skala Harga Diri
Nasrettin Sonmes penyakit yang lebih lama. Rosenberg ( P =
Kristin Lie Selain mengalami gejala 0,580 ). Namun, pasien
Romm b ,c , Tirilpsikotik seperti halusinasi dalam kelompok CBT
Østefjells c ,f, Marit dan delusi, pasien pada fase awal meningkat secara
Grande d, Lene psikosis sering menderita. signifikan
Hunnicke Jensen e , kondisi lain seperti depresi atau lebih pada gejala negatif
Benjamin harga diri rendah, yang bisa jadi ( P = 0,002 ) dan fungsi
Hummelen b , Martin sama menantangnya bagi pasien sosial ( P = 0,001 ).
Tesli c, g, Ingrid seperti gejala psikotik.
Melle b, c, Jan Ivar Kesimpulan :
Røssberg Tujuan Kami tidak menemukan
 untuk menguji apakah terapi CBT lebih efektif
perilaku kognitif (CBT) daripada TAU dalam
dibandingkan dengan mengurangi atau
pengobatan seperti biasa (TAU) meningkatkan gejala
akan mengurangi gejala depresi depresi
(hasil primer) dan meningkatkan harga diri pada pasien
harga diri (bagian- dengan psikosis
hasil akhir). Selanjutnya, kami dini. Namun, CBT
ingin memeriksa apakah CBT tampaknya memperbaiki
mengurangi gejala yang diukur gejala dan fungsi negatif-
dengan PANSS (gejala positif ing. Hasil ini masih perlu
negative kognitif atau direplikasi dalam studi
bersemangat) atau meningkatkan lebih lanjut karena yang
fungsi umum dibandingkan sekarang ini hanyalah
dengan TAU. eksplorasi analisis.

Metode :
Sebanyak 63 pasien psikosis dini
dimasukkan dan secara acak
menerima CBT (maks-
imum 26 sesi) atau TAU untuk
jangka waktu hingga enam
bulan. Model campuran linier
digunakan untuk analisis
longitudinal.
ysis, dengan fokus pada apakah
pasien dalam kelompok CBT
atau kelompok TAU berubah
secara berbeda satu sama lain
antara awal dan tindak lanjut 15
bulan.

2 Judul : Latar Belakang : Hasil :


Pengaruh terapi Kehidupan remaja di Lembaga Hasil penelitian ini
kognitif terhadap Pembinaan Khusus Anak menunjukkan terdapat
peningkatan harga (LPKA) merupakan bentuk dari perbedaan peningkatan
diri remaja konsekuensi hukuman atas harga diri remaja antara
perilaku melanggar hukum yang sebelum dan sesudah
Penulis : pernah dilakukan. Berbagai diberikan terapi generalis
Zulian Effendi1 , Sri permasalahan dialami remaja HDR dan terapi kognitif
Poeranto2 , Lilik dalam menjalani kehidupannya pada kelompok perlakuan
Supriati3 di LPKA, diantaranya perubahan (nilai p-value = 0,000).
hidup, hilangnya kebebasan dan Pada kelompok kontrol
hak-hak yang semakin terbatas, terdapat perbedaan
hingga perolehan label peningkatan harga diri
“panjahat” yang melekat pada antara sebelum dan
dirinya.Oleh sebab itu, sesudah diberikan terapi
dibutuhkan terapi untuk generalis HDR (nilai p-
meningkatkan harga diri pada value= 0,000), sedangkan
remaja. untuk harga diri remaja
sesudah diberikan
Tujuan : intervensi antara
Penelitian ini bertujuan melihat kelompok perlakuan
pengaruh terapi kognitif dengan kelompok kontrol
terhadap peningkatan harga diri terdapat perbedaan
remaja di LPKA peningkatan harga diri
antara kelompok
Metode : perlakuan dengan
Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol setelah
desain Quasi Experimental Pre- diberikan intervensi (nilai
Post Test with Control Group. p-value =0,006).
Jumlah sampel sebanyak 28
responden yang terdiri dari 14 Kesimpulan :
kelompok perlakuan dan 14 Pemberian terapi generalis
kelompok kontrol dengan teknik HDR dan terapi kognitif
purposive sampling. Instrument memberikan pengaruh
pengukuran harga diri yang signifikan terhadap
menggunakan kuesioner yang di peningkatan harga diri
modifikasi dari Roserberg Self- remaja yang ditandai
Esteem Scale dengan adanya perbedaan
harga diri sebelum dan
sesudah diberikan terapi
generalis HDR dan terapi
kognitif pada kelompok
perlakuan.
3 Judul : Latar Belakang : Hasil :
Pengaruh cognitive Studi literature review ini dilatar tinjauan ini menunjukkan
behavior therapy belakangi oleh masalah nilai yang signifikan yaitu
(cbt) pada psikologis yang sering terjadi dari ketiga artikel
peningkatan harga pada remaja yaitu harga diri menujukan nilai (p< 0.05)
diri remaja: literature rendah. Harga diri meningkat yang artinya adanya
review seiring bertambahnya usia dan pengaruh dari terapi
paling terancam selama masa kognitif atau cognitive
Penulis : remaja. Bentuk penghargaan, behavior therapy (CBT)
Lia Juniarni1 , Wini penerimaan serta pengakuan terhadap peningkatan
Hadiyani2 , Nina membuat seseorang berharga harga diri pada remaja.
Marlina3 , Sandra R. dan diakui kehadirannya oleh
Nurrandi4 , Tri Desi lingkungan. Implikasi dari harga Kesimpulan :
Anggita5 diri rendah, akan muncul terapi kognitif atau
masalah hubungan interpersonal, cognitive behavior
masalah dalam sekolah dan therapy (CBT) merupakan
pekerjaan, ketergantungan zat, terapi yang diyakini dapat
depresi atau gangguan mental meningkatkan harga diri
lainnya. rendah pada remaja
sehingga diharapkan
Tujuan : tenaga kesehatan dapat
Literature ini ditujukan untuk menerapkan terapi
menganalisis secara teoritik kognitif untuk
pengaruh Cognitive Behavior mengurangi tingkat harga
Therapy (CBT) terhadap diri rendah pada remaja.
peningkatan harga diri pada
remaja.

Metode :
Metode kajian literatur
dilakukan terhadap lima artikel
yang diperoleh dari sejumlah
dua database Google Scholar
dan PUBMED. Kata kunci untuk
pencarian artikel adalah
“Cognitive Behavior Therapy
(CBT)”, ”harga diri rendah”,
“selfesteem”,“treatment”,“remaj
a”,”Teenager” or ”Adolecent”.
Kriteria artikel yang digunakan
berbahasa Inggris dan Indonesia,
diterbitkan dari tahun 2016
sampai 2018.

PEMBAHASAN gejala depresi atau perubahan dijalin dgn


tali pada gejala depresi sebagai hasil
Dalam setiap artikel yang dianalisis
utama. Hanya 6 dari 17 studi menunjukkan
dapat ditemukan kriteria yang digunakan
peningkatan tambahan pada gejala depresi.
sebagai subjek penelitian yaitu remaja
tom dari CBT, termasuk tiga studi yang
yang berusia 13 sampai 20 tahun bersedia
menargetkan gejala psikotik, dua
menjadi responden, serta mengalami
menargetkan kecemasan sosial, dan satu
masalah psikososial, merasakan perubahan
menargetkan harga diri. Dalam dua dari
hidup. Harga diri merupakan salah satu
penelitian, efek CBT pada depresi hanya
kebutuhan yang penting bagi individu
signifikan pada mengikuti. Penulis
untuk dapat berfungsi secara efektif. Harga
menyimpulkan bahwa CBT dapat
diri dapat menimbulkan gangguan dalam
memberikan efek positif pada gejala
fungsi psikologis individu. Individu yang
depresi komorbiditas gangguan psikotik,
mengalami harga diri rendah penting untuk
tetapi diberikan efek suara CBT untuk
dilakukan penanganan sebelum timbul
depresi saja dan tumpang tindih dalam
masalah masalah psikologis yang lebih
metode-ologi di CBT untuk kedua
berat, salah satu teknik yang dapat
gangguan, sulit untuk menafsirkan
digunakan untuk meningkatkan harga diri
kurangnya kontradiksi. efek terus-menerus
yaitu terapi yang mengusung restruksi
pada gejala depresi.
kognitif yaitu Cognitive Behaviour
Therapy ( CBT), CBT dianggap efektif Perkembangan harga diri sejalan
dalam mengubah harga diri. dengan konsep diri seseorang, tidak
didapatkan saat lahir tetapi hasil dari
Teori Cognitive Behavior pada
pengalaman unik seseorang dalam dirinya
dasarnya meyakini bahwa pola pemikiran
sendiri. Sehingga dapat di tarik kesimpulan
manusia terbentuk melalui proses
bahwa harga diri berkaitan erat dengan
rangkaian stimulus – kognisi – respon
konsep diri seseorang yang nantinya
(SKR), yang saling berkaitan dan
berpengaruh terhadap mekanisme
membentuk semacam jaringan SKR dalam
seseorang menghadapi suatu masalah.
otak manusia, dimana proses cognitive.
Berdasarkan penelitian di RSJD Surakarta,
Harga diri menunjukkan pola perubahan
bahwa Terapi kognitif perilaku (Behaviour
yang sama seperti depresi selama periode
Cognitive Therapy, CBT) terbukti dapat
tindak lanjut. Pasien di kedua kelompok
meningkatkan mekanisme koping dan
melaporkan peningkatan pada harga diri,
harga diri serta menurunkan kecemasan
tetapi tidak ada perbedaan antara
(Handayani, 2014).
kelompok. Beberapa penelitian telah
berfokus pada efek CBT dalam KESIMPULAN
meningkatkan harga diri pasien
Berdasarkan telaah jurnal yang
psikotik. Dari 17 studi diidentifikasi, tidak
dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
ada yang secara langsung membahas
terapi kognitif atau cognitive behaviour
therapy (CBT) diyakini dapat terapi efektif dengan berbagai situasi pada
meningkatkan harga diri pada remaja. kasus harga diri rendah melalui penekanan
Implikasi klinis dari cognitive behaviour retrukturisasi kognitif.
therapy (CBT) dapat digunakan sebagai

DAFTAR PUSTAKA Behavioral Therapy Pada Remaja


Korban Bullying.” Holistik Jurnal
Effendi, Zulian, Sri Poeranto, and Lilik Kesehatan 13 (4): 270–77.
Supriati. 2016. “Pengaruh Terapi https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.15
Kognitif Terhadap Peningkatan Harga 61.
Diri Remaja.” Jurnal Kesehatan
Mesencephalon 2 (4): 292–301. Sönmez, Nasrettin, Kristin Lie Romm,
https://doi.org/10.36053/mesencephal Tiril Østefjells, Marit Grande, Lene
on.v2i4.5. Hunnicke Jensen, Benjamin
Hummelen, Martin Tesli, Ingrid
Keperawatan, Jurnal, Is Susilaningsih, Melle, and Jan Ivar Røssberg. 2020.
Rizki Nilam Sari, Akper Karya, and “Cognitive Behavior Therapy in Early
Bhakti Nusantara. 2021. “Literature Psychosis with a Focus on Depression
Review : Terapi Kognitif Pada” 7 and Low Self-Esteem: A Randomized
(August 2020): 53–67. Controlled Trial.” Comprehensive
Sari, Niken Yuniar, and Sri Maryuni. Psychiatry 97: 152157.
2020. “Peningkatan Harga Diri https://doi.org/10.1016/j.comppsych.2
Melalui Intervensi Cognitive 019.152157.

Suzanna suzanna, Mustikasari Mustikasari, and Ice Yulia Wardhani. (2016) “Penurunan
Depresi Pada Lansia Harga Diri Rendah Melalui Terapi Aktivitas Kelompok dan Terapi
Kognitif”. Jurnal Keperawatan Indonesia 19. (3):184-90.
https://doi.org.10.7454/jki.v19i3.470.

Anda mungkin juga menyukai