Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal Universitas Muhammadiyah Semarang

Studi Kasus

Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi


Okupasi ( Berkebun )

Yain Rokhimmah1, Desi Ariyana Rahayu2


1RSJS
Dr. Amino Gondohutomo Kota Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang
2 ProgramStudi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Harga diri rendah adalah penilaian pencapaian diri dengan menganalisis
• Submit 28 Februari 2020 sejauh mana perilaku tersebut sesuai dengan diri ideal. Perasaan tidak
• Diterima 4 Mei 2020 berharga, tidak penting dan rendah diri berkepanjangan karena evaluasi
negatif diri dan kemampuan. Hal tersebut membuat pasien dengan harga
Kata kunci: diri rendah sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu
Harga diri rendah; berkebun alternatif untuk meningkatkan harga diri rendah adalah berkebun dalam
dalam terapi okupasi; rumah terapi okupasi. Untuk meningkatkan independensi pada pasien dengan
sakit jiwa harga diri rendah dengan terapi okupasi pada pasien dengan harga diri
rendah. Laporan akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan studi kasus pada 2 pasien dengan harga diri rendah. Data
diperoleh melalui lembar observasi kemampuan pasien untuk berkebun.
Setelah terapi okupasi, ada penurunan harga diri yang rendah dengan P1
73% dari 8 skor, dan P2 91% dengan 10 skor. Terapi okupasi (berkebun)
dapat mengurangi tingkat gangguan harga diri yang rendah juga.

PENDAHULUAN diperkirakan akan mengalami gangguan


jiwa pada usia tertentu selama hidupnya.
Harga diri rendah adalah penilaian tentang Biasanya terjadi pada dewasa muda
pencapaian diri dengan menganalisa diantaranya pada usia 18-21 tahun
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal (Rachmaningtyas, 2013)
diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti
dan rendah diri yang berkepanjangan Salah satu gejala negative dari skizofrenia
akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri adalah perubahan perubahan perilaku
dan kemampuan diri (Fajariyah, 2012). individu yang mana selalu menilai diri dan
Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia orang lain secara negative, atau menilai
sekitar 50% dari penduduk yang berusia rendah terhadap kemampuan yang
lebih dari 14 tahun dan tiga perempat pada dimilikinya yang disebut harga diri rendah.
usia 24 tahun pernah memiliki masalah Harga diri rendah adalah penilaian negatif
kejiwaan dan penyalahgunaan zat dalam terhadap diri dan dihubungkan dengan
rentang hidupnya. perkirakan sekitar 24 perasaan lemah, tidak berdaya, putus asa,
juta jiwa penduduk dunia mengalami ketakutan, rentan, rapuh, tidak berharga
gangguan Skizofrenia Sekitar 10% orang (Stuart, 2013)
dewasa mengalami gangguan jiwa untuk
saat ini dan 25% penduduk bahkan Berdasarkan hasil pencatatan jumlah
penderita yang mengalami gangguan jiwa

Corresponding author:
Yain Rokhimah
Yainrokhimamah1234@gmail.com
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020
e-ISSN:
DOI: 10.26714/nm.v1i1.5493
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 18-22 19

RSJD Dr. Aminogondhoutomo adalah Unit segnifikan terhadap tingkat depresi (P :


Pelaksana Teknis di Lingkungan 0,000), Menurut penelitian (Wakhid et al.,
Kementrian Kesehatan yang berada 2013) rata-rata respon secara keseluruhan
dibawah dan bertanggung jawab kepada pada harga diri rendah sebelum diberikan
Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan terapi yaitu 60,92 dan sesudah diberikan
Kementrian Kesehatan. Berdasaran hasil 40,17.
pencatatan jumlah penderita yang
mengalami gangguan jiiwa di RSJD Amino Rumusan masalah dalam karya ilmiah akhir
Gondhoutomo Provinsi Jawa Tengah pada ners ini adalah “Penerapan Terapi Okupasi
tahun 2018-2019 adalah sebanyak 2557 (berkebun) untuk meningkatkan harga diri
orang diantaranya terdapat penderita harga rendah di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
diri rendah 576 orang. Dari kondisi diatas Provinsi Jawa Tengah. Studi kasus ini
menggambarkan prevelensi masalah bertujuan mengaplikasikan terapi okupasi
kesehatan jiwa baik gangguanjiwa ringan pada pasien harga diri rendah,
sampai berat cukup tinggi dan mendiskripsikan kemampuan melakukan
membutuhkan penanganan yang serius aktivitas (berkebun) pada pasien harga diri
serta kesinambungan. rendah sebelum dan sesudah diberikan
terapi okupasi di RSJD Dr. Amino
Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
pengarahan partisipasi seseorang untuk
melaksanakan tugas tertenu. Terapi METODE
okupasi berfokus pada pengenalan
kemampuan yang masih dapat di gunakan Jenis penerapan menggunakan metode
pada seseorang, pemeliharaan atau deskriptif analitis. Metode deskriptif
peningkatan bertujuan untuk membentuk analitis Penelitian ini ditunjukan untuk
seseorang agar mandiri, dan tidang menggambarkan bagaimana peneraan
tergantung pada pertolongan orang lain okupasi berkebun dapat meningkatkan
(Purwanto, 2009) . Tindakan keperawatan harga diri pada harga diri rendah.
spesialis yang dibutuhkan pada klien
dengan harga diri rendah adalah terapi Subyek yang digunakan dalam studi ini
kognitif, terapi interpersonal, terapi tingkah adalah 2 pasien dengan konsep harga diri
laku, dan terapi keluarga (Kaplan dan rendah: Harga diri rendah di RSJD Dr.
Sadock, 2010) . Pemberian terapi okupasi Amino Gondohutomo.Instrumen yang
dapat membantu klien mengembangkan digunakan dalam studi kasus ini
mekanisme koping dalam memecahkan menggunakan format pengkajian
masalah terkait masa lalu yang tidak menggunakan instrumen untuk mengetahui
menyenangkan. Klien dilatih untuk kemampuan pasien sebelum dan sesudah
mengidentifikasi kemamampan yang masih diberikan terapi okupasi berkebun.Studi
dapat digunakan yang dapat meningkatkan kasus ini telah dilaksanakan di RSJD Dr.
harga dirinya sehingga tidak akan Aminogondohutomo Kota Semarang
mengalami hambatan dalam berhubungan tanggal 12-16 Agustus 2019.
sosial. Menurut hasil riset penelitian
HASIL
(Astriyana, 2019) pasien harga diri rendah
pada P1 sebesar 3 skor dan P2 sebesar 4
Hasil pengkajian melakukan Terapi Okupasi
skor dan didaptkan peningkatan pada P2.
(Berkebun) pada Pasien Harga diri Rendah
Menurut penelitian (khoirah umah, 2012)
di RSJD Dr. Aminogondohutomo Kota
setelah dilakukan terapi okupasi : training
Semarang pada tanggal 16 Agustus 2019.
ketrampilanmemiliki pengaruh yang

Yain Rokhimah - Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi ( Berkebun )
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 18-22 20

Tabel 1.
Kasus 1
No Aspek yang dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Memilih bibit cabai 1 1 1
2 Menyiapkan polybag 1 1 1
Menyiapkan media tanam
3 - Campur tanah 1 1 1
4 - Kompos 0 0 1
5 - Sekam padi 0 0 0
6 - Arang sekam 0 0 0
7 Memindahan bibit cabai ke polybag 1 1 1
8 Merapihkan bibit cabai 0 1 1
9 Memberikan tiang ajir 0 0 1
10 Menyiram tanaman cabai 0 1 1
11 Membersihkan area sekitar tanaman 0 0 0
Jumlah

4 6 8
35% 55% 73%
Krg baik baik Sangat baik

Kasus 2
No Aspek yang dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Memilih bibit cabai 1 1 1
2 Menyiapkan polybag 1 1 1
Menyiapkan media tanam
3 - Campur tanah 1 1 1
4 - Kompos 0 1 1
5 - Sekam padi 0 1 1
6 - Arang sekam 0 0 1
7 Memindahan bibit cabai ke polybag 1 1 1
8 Merapihkan bibit cabai 0 0 1
9 Memberikan tiang ajir 0 0 1
10 Menyiram tanaman cabai 0 1 1
11 Membersihkan area sekitar tanaman 0 0 0
Jumlah

4 7 9
35% 64% 91%
Krg baik baik Sangat baik
PEMBAHASAN P1.Berdasarkan data tersebut, P2 yang
memiliki selisih skor lebih banyak
Berdasarkan hasil ilmplementasi yang telah dibandingkan P1, karena P2 adalah
dilakukan selama 3 kali pertemuan, berstatus sudah menikah P2 lebih percaya
diperoleh perbedaan hasil hasil pada diri dalam mellakukan terapi okupasi
pasrtisipan 1 (P1) dan partisipan 2 (P2) berkebun. Sedangkan P1 yang memiliki
menunjukan bahwa tanda dan gejala harga selisih skor lebih kecil dibandingkan P2
diri rendah kronik setelah dilakukan terapi karena usianya lebih muda, kurang
okupasi berkebun menanam cabai di dukungan dari keluarga, belum menikah,
polybag kedua partisipan mengalami tidak pernah mengikuti kegiatan apapun
penurunan. Dari hasil akhir ditemukan dimasyarakat dan tidak percaya diri.
jumlah P1 (73 %) dibandingkan P2( 91%).
Dengan demikin disimpulkan P2 mengalami Menurut penelitian (Sholihah, 2011) hasil
penurunan lebih banyak dibandingkan test nilai p yaitu 0,02 lebih kecil dari pada
0,05. Menurut penelitian (Mamnu’ah,

Yain Rokhimah - Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi ( Berkebun )
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 18-22 21

2013) Penurunan tanda dan gejala Harga penelitian (Handayani et al., 2013)
Diri Rendah juga dipengaruhi oleh faktor peningkatan kemampuan seseorang itu
pendidikan, usia, lama sakit, dan lama dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan
pengobatan. Menurutnya responden yang orang terdekat untuk proses
pendidikannya tinggi bisa dikatakan harga penyembuhannya. Peningkatan
diri responden tersebut lebih baik. Menurut kemampuan seseorang dalam melakukan
Soetjiningsih (2010), Harga diri rendah terapi okupasi juga dipengaruhi oleh status
seseorang dapat menurun karena pekerjaan. Status ekonomi juga
dipengaruhi oleh status bekerja. Seseorang mempengaruhi peningkatan kemampuan
dipengaruhi oleh status bekerja. Seseorang seseorang dalam penelitian (wijianto,
yang bekerja, harga dirinya lebih bagus 2016) .Oleh karena itu peningkatan
dibandingakan seseorang yang tidak kemampuan pada partisipan 2 lebih besar
bekerja. Karena seseorang yang bekerja dibandingkan partisipan 2.
merasa memiliki keahlian maupun
kemampuan yang bermanfaat untuk orang SIMPULAN
lain. Dapat disimpulkan bahwa penurunan
tanda dan gejala harga diri rendah kronik Terapi okupasi menanam cabai dapat
dipengaruhi oleh status perkawinan, dilakukan oleh pasien harga diri rendah.
dukungan sosial, pendidikan, usia, lama Kemampuan dan keberhasilan dalam
sakit, lama pengobatan dan status bekerja. melakukan tindakan tersebut merupakan
Peran kader penting untuk pemberdayaan aspek positif bagi pasien dan akan
masyarakat (Eni Hidayati, Khoiriyah meningkatkan harga dirinya.
Khoiriyah, 2015).
UCAPAN TERIMAKASIH
Hasil penelitian kemampuan melakukan
terapi okupasi berkebun menanam cabai di Penulis mengucapkan terimakasih kepada
polybag sebelum dan sesudah diberikan pasien yang telah bersedia menjadi subjek
asuhan keperawatan pada P1 dan P2 dalam studi ini. Penulis juga mengucapkan
menunjukan peningkatan kemampuan terimakasih kepada semua pihak yang telah
melakukan terapi okupasi berkebun. Pada membantu dalam pelaksanaan dan
pertemuan pertama, P1 mendapatkan Skor penyelesaian studi ini.
4 (35 %) dan pertemuan terakhir skor 8
(73%), sedangkan P2 pada pertemuan REFERENSI
pertama, P2 mendapatkan Skor 4 (35 %)
dan pertemuan terakhir skor 10 (91%). Astriyana. (2019). Penerapan Terapi Okupasi :
Berkebun untuk Meningkatkan Harga Diri
Dalam peningkatan kemampuan partisipan pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah
melakukan terapi okupasi berkebun, kedua Puskesmas Sruweng. 630–636.
partisipan memiliki selisih peningkatan
Eni Hidayati, Khoiriyah Khoiriyah, M. F. M. (2015).
kemampuan. Dengan demikian peningkatan Pelatihan Siaga Sehat Jiwa Terhadap
kemampuan melakukan terapi okupasi Pengetahuan Kader di Rw 06 Dan Rw 07 Desa
berkebun menanam cabai di polybag pada Rowosari Kecamatan Tembalang Kota
P2 lebih baik dibandingkan 1. Semarang | Hidayati | Jurnal Keperawatan
Komunitas.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKK/a
Bedasarkan data tersebut, peningkatan
rticle/view/3996
kemampuan kedua partisipan berbeda, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor Fajariyah. (2012). Asuhan keperawatan dengan
Ganguan Harga Diri Rendah. Trans Info Media.
diantaranya pada saat dilakukan penelitian
pada P2, keluarga P2 sangat mendukung Handayani, M. M., Ratnawati, S., Helmi, A. F., & Mada,
U. G. (2013). Efektifitas Pelatihan Pengenalan
kepada keluarga P2 sangat mendukung
Diri Diri Dan Harga Diri. 2, 47–55.
kepada peneliti dibandingkan P1.
(miftachul jannah, 2016). Menurut Kaplan dan Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis
(Edisi II).

Yain Rokhimah - Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi ( Berkebun )
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 18-22 22

khoirah umah. (2012). Terapi Okupasi: Training Sholihah, H. (2011). Pengaruh Life Review Theraphy
Ketrampilan Pengaruh Tingkat Derpesi Pada Terhadap Tingkat Harga Diri Pada Lansia Di
Lansia. 3(1), 86–91. Tejokusuman Notoprajan Ngampilan
Yogyakarta. Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah,
Mamnu’ah. (2013). Stres dan Strategi Koping
1–13.
Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang
Mengalami Harga Diri Rendah. Stuart. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa.
miftachul jannah. (2016). Asuhan Keperawatan Wakhid, A., Hamid, A. Y. S., Keperawatan, F. I.,
Terapi Aktifitas Kelompok Peningkatan Harga Indonesia, U., Keperawatan, F. I., & Indonesia,
Diri Rendah pada Klien Gangguan Jiwa di U. (2013). Pendekatan Model Hubungan
Ruang Kakak Tua RSJ Dr. Radjiman Interpersonal Peplau. 1(1), 34–48.
Wediodiningrat Lawang-Malang.
wijianto. (2016). Pengaruh Status Sosial dan Kondisi
Purwanto, R. dan. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Ekonomi Keluarga. 2(2), 190–210.
Rachmaningtys. (2013). Jumlah peningkatan sakit
jiwa di indonesia.

Yain Rokhimah - Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi ( Berkebun )

Anda mungkin juga menyukai